Anda di halaman 1dari 11

Penjahitan Luka Perineum

Referensi
 Hacker, Moore, 2001, Essensial Obstetri dan Ginekologi, Edisi 2, Jakarta : Hipokrates,
hal. 142.
 Johnson. R., Wendy. T., 2005, Buku Ajar Praktek Kebidanan, Jakarta : EGC, hal. 241 –
261.
 Pertemuan Nasional Bedah Ginekologi 1, 2005, Workshop Bidan : Menjahit Laserasi
Perineum Atau Episiotomi Stadium 1 & 2, Bali, hal. 104 - 111.
 Saifuddin. A. B., dkk., 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, hal. P-48 – P-49.
 Al-Azzawi. F., 2002, Atlas Teknik Kebidanan, Edisi 2, Jakarta : EGC, hal. 55 – 69.
 Objek Prilaku Mahasiswa
Tanpa melihat Job Sheet, Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan dapat melakukan penjahitan perineum dengan teknik jelujur secara
sistematis sesuai dengan daftar tilik.
 Teori Singkat
Penjahitan perineum adalah teknik untuk memperbaiki posisi jaringan perineum yang
mengalami laserasi ke tempatnya semula dengan mengidentifikasi dan mengikuti bentuk
anatominya.
 TEKNIK JELUJUR
Indikasi: Robekan tegangan kecil/ tidak terbuka lebar
Kontraindikasi: Luka dengan tegangan besar dan dalam
 TEKNIK INTERLOCKING
Indikasi: Luka tegangan besar dan dalam
Kontraindikasi: Pasien merasa sangat kesakitan
 SUBCUTICULER CONTINUOS SUTURE
Indikasi : Luka pada daerah yang memerlukan kosmetik
Kontra indikasi : jaringan luka dengan tegangan besar/perineum kaku
 SIMPUL
Indikasi: Luka tidak teratur, jaringan rapuh
Kontra indikasi: Daerah luka yang sensitif nyeri dan mudah kotor, seperti daerah
dekat anus
Prinsip dalam menentukan jenis penjahitan perineum adalah perhatikan tingkatan luka dan
konsistansi jaringa rapuh atau kaku, perhatikan persyarafan dan arteri untuk menghindari
perdarahan berlebihan dan nyeri pada saat penjahitan
1. Peralatan
 1 Bak instrumen Heacting set 3. Perlengkapan
 1 Pemegang jarum/needle holder  Meja ginekologi
 1 Jarum bulat/otot  Lampu sorot
 1 Jarum Kulit  Kursi duduk
 1 Pinset chirurgis  Apron dan alat pelindung diri (kaca mata,
 1 Pinset anatomis masker, dan alas kaki yang tertutup)
 1 Gunting benang  Tempat sampah basah
 1 Sarung tangan DTT  Tempat sampah kering
 1 Kom berisi betadin secukupnya  Kom klorin 0,5%
 2 baskom berisi air bersih
2. Bahan dan obat habis pakai  2 washlap
 Benang Vicryl Rapide/Catgut Chromic No. 2/0  1 kain/ samping
atau 3/0  1 celana dalam
 1 Spuit 3 atau 5 cc  1 keranjang laundry
 1 Needle no 23 tau 24
 1 Lidocaine 1% atau 2%
 1 aqua bidest
 1 Panthoom perineum/ busa
 10 Kasa steril
 10 Kapas DTT
 1 Kain duk steril/underpad
 1 botol Betadine
 1 adult diaper/ diaper dewasa
 1 pembalut besar
NO LANGKAH KERJA GAMBAR
1. Beritahu ibu tindakan yang akan dilakukan

Key point
Gunakan bahasa dengan jelas dan
mudah dimengerti

2. Siapkan alat-alat dan bahan yang akan


digunakan untuk melakukan penjahitan
perineum dan susun secara ergonomis lalu
dekatkan

Key point
Pastikan alat-alat yang akan digunakan
dalam keadaan steril

3. Letakkan alas bokong/duk steril/underpad di


bawah bokong ibu dan atur posisi ibu dalam
posisi litotomi, atur lampu sorot

Key point
Pastikan posisi ibu dalam keadaan nyaman,
penolong mudah melakukan penjahitan

4. Gunakan apron dan alat pelindung diri


lainnya (Barier protektif)  harus sudah
dilakukan sejak awal menolong persalinan

Key point
Pastikan kelengkapan alat pelindung dan
sudah siap pakai
5. Patahkan ampul lidocain 1% lalu dekatkan

6. Masukkan spuit 3 atau 5cc ke dalam bak


instrumen secara perlahan .

Jika yang digunakan adalah spuit 5 cc maka,


masukan needle no 23 atau 24
7. Cuci tangan dan keringkan dengan
tissue/handuk

Key point
Gunakan teknik cuci tangan 7 langkah efektif

8. Pakai satu sarung tangan sebelah kanan,


dan biarkan tangan kiri tanpa sarung tangan

9. Ambil lidocaine dengan menggunakan tangan


kiri yang belum memakai sarung tangan, dan
genggam spuit menggunakan tangan sebelah
kanan yang sudah menggunakan sarung
tangan
10. Isi tabung suntik 3 ml/5 ml dengan larutan
lidokain 1% tanpa epinefrin, lalu simpan
kembali spuit ke dalam bak instrumen, dan
simpan sampah ampul lidocain ke dalam
bengkok
Key point
Jika hanya tersedia lidocain 2% maka
lidocain dioplos menggunakan cairan
aquabidest hingga menjadi 1%
11. Pastikan kembali semua alat sudah
didekatkan.

12. Kenakan sarung tangan DTT/ steril sebelah


kiri

Key point
Pastikan sarung tangan tidak bocor dan tetap
steril

13. Bersihkan vagina dan perineum dengan kasa


steril atau kapas DTT dan nilai kembali luas
dan dalamnya robekkan pada daerah
perineum. Masukkan tampon atau kasa ke
dalam vagina jika dibutuhkan.

Key point
 Hindari menggunakan satu kapas
DTT dengan tiga kali usapan,
perhatikan reaksi ibu saat melakukan
tindakan
14. Lakukan penyuntikan anasthesi lokal.
Suntikan lidocain ke bagian dalam jaringan,
tarik perlahan sambil terus disuntikan

Key point
 Beritahu ibu akan disuntik yang akan
terasa perih dan menyengat
 Lakukan aspirasi untuk memastikan
ujung jarum tidak memasuki pembuluh
darah
 Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan
penjahitan untuk mendapatkan hasil
yang optimal dari pemberian
bahan/larutan anestesi
15. Buat jahitan pertama 1 cm di atas puncak
luka, simpul dan potong benang yang lebih
pendek
Key point
 Jika ada perdarahan yang membasahi
luka, pasang tampon atau kasa ke dalam
vagina. (sebaiknya menggunakan tampon
berekor benang)
 Sentuhlah dengan dua jari seluruh area
luka dan lihat dengan jelas puncak
lukanya
 Pastikan laserasi/luka episiotomi hanya
derajat I atau II
 Dekatkan tepi laserasi untuk menentukan
bagaimana cara menjahit menjadi satu

16. Jahit dinding vagina dan otot vagina dengan Interlocking


teknik jelujur atau interlocking tergantung
kedalaman luka

Jelujur
17. Tutup lapisan mukosa vagina dengan jahitan
jelujur, jahit ke bawah ke arah fourchette/
komisura

Key point
 Tangan kiri sedikit menekan benang
kiri untuk mengunci jahitan
 Perhatikan dekatnya jarum ke
puncak luka
 Pastikan lapisan otot/mukosa sudah
terjahit semua

18. Pertemukan cincin hymen lalu jahit

Key point
 Masukan jarum ke dalam mukosa
vagina dan keluarkan dibawah cicin
hymen sampai jarum berada di bawah
tepi luka

19. Lanjutkan jahitan jelujur pada lapisan otot


perineum
20. Lanjutkan jahitan kulit perineum dengan jenis
jahitan subkutikuler atau simpul jika robekan
sulit diperbaiki dengan jahitan subkutikuler

Key point
 Cara memegang kulit pada tepi luka
dengan surgical forceps harus dilakukan
secara halus dengan mencegah trauma
lebih lanjut pada jaringan tersebut.
 Ukuran kulit yang yang diambil dari
kedua tepi luka harus sama besarnya.
 Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar
1-3 cm dari tepi luka.
 Jarak antara dua jahitan sebaiknya
kurang lebih sama dengan tusukan jarum
dari tepi luka.
 Tepi luka diusahakan dalam keadaan
terbuka keluar ( everted ) setelah
penjahitan.

21. Lakukan pemeriksaan ulang pada jahitan


perineum dan masukan jari kelingking ke
dalam anus untuk memastikan anus tidak ikut
terjahit, lalu bersihkan kembali vagina ibu
menggunakan kapas DTT

Key point
 Pastikan tidak ada sesuatu yang
tertinggal (tampon, kasa dan alat)
didalam vagina ibu
 Vagina ibu bersihkan dengan air DTT/air
hangat

22. Bila menggunakan tampon/kasa di dalam


vagina, keluarkan tampon/kasa.

Key point
(Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan
lakukan penjahitan ulang
23. Cuci tangan yang masih menggunakan
sarung tangan ke dalam air chlorin, kemudian
air DTT lalu keringkan menggunakan handuk

24. Letakkan semua alat dalam larutan klorin 0,5


%

25. Bersihkan ibu menggunakan washlap dan air


bersih, miringkan ibu ke arah bidan sambil
melipat underpad dari bokong ibu, pasang
alas kain atau diaper dewasa, miringkan ke
arah lain, lalu tarik kain ibu atau diaper
dewasa.

26. Pakaikan pembalut dan celana ibu/ diaper


dewasa, lalu rapihkan ibu.
27. Bersihkan area sekitar ibu, dan apron yang
digunakan bidan
28. Buka apron dan masukkan ke dalam
keranjang laundry
29. Bersihkan sarung tangan di dalam larutan
klorin 0,5 %, lepaskan dalam keadaan
terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%

30. Cuci tangan di bawah air mengalir

Key point
Lakukan pencucian tangan sesuai standar
pencegahan infeksi

31. Menjelaskan kepada ibu mengenai


mobilisasi, perawatan serta penyembuhan
luka

32. Catat hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai