Anda di halaman 1dari 8

LP PERAWATAN LUKA

DISUSUN OLEH :

NAMA : RONA RIHHADATHUL AISY

NIM : 1614201030
PERAWATAN LUKA

A. DEFENISI PERAWATAN LUKA


Luka (pulnus) ialah rusaknya kesatuan / komponen jaringan dimana secara spasifik
terdapat subtansi jaringan yang rusak atau hilang .

B. TUJUAN PERAWATAN LUKA


- Mencegah kontaminasi luka mikroorganisme
- Mempercepat proses penyembuhan luka
- Mencegah infeksi silang
- Memberikan rasa nyaman

C. INDIKASI PERAWATAN LUKA


- Luka kering = dilakukan pada pasien yang mengalami luka insisi atau luka tetap
terbuka. Luka bersih ataupun luka tak terkontaminasi

- Luka Basah = luka bersih yang terkontaminasu dan luka infeksi yang memerlukan
debridement

D. KARAKTERISTIK LUKA / DERAJAT LUKA

- Luka Abrasi (Lecet), Luka yang terjadi karena gesekan di permukaan kulit dengan
benda kasar, biasanya hanya mengenai kulit lapisan luar atau membran mukosa, atau
kulit sedikit terkikis (seperti jatuh terseret)

- Luka Robek  , Pada luka laserasi terjadi kerusakan jaringan, dapat disebabkan
misalnya oleh pecahan gelas, kaca, benda tajam, luka ini mudah terkontaminasi dan
terinfeksi

- Luka Insisi (Sayat) ,Luka yang terjadi karena sayatan benda tajam (Seperti luka
operasi)
- Luka memar  ,Luka yang tidak menimbulkan kerusakan pada permukaan kulit
namun adanya injuri (luka) pada struktur internal (bagian dalam) kulit.

- Luka Tusuk , Luka yang dalam akibat benda tajam seperti pisau, paku, kawat, dsb.

- Luka gigitan  , Luka yang terjadi akibat gigitan binatang seperti : Kucing, Anjing,
Tikus, Serangga, dsb.

 - Luka bakar  ,Luka bakar yang disebabkan oleh api, bara api, dan sumber panas
lainnya

E. TAHAPAN PENYEMBUHAN LUKA

A.Fase Inflamasi

Fase inflamasi ini akan berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira – kira
hari kelima. Pembuluh darah yang terputus pada luka yang diderita tersebut akan
menyebabkan perdarahan dan tubuh dalam hal ini akan berusaha menghentikannya
dengan cara vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi), dan
reaksi hemostasis.  

B.Fase Proliferasi

Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang menonjol adalah
proses proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira
– kira akhir minggu ketiga. Pada fase ini serat dibentuk dan dihancurkan kembali
untuk penyesuaian diri dengan tegangan pada luka yang cenderung mengerut. Sifat
ini, bersama dengan sifat kontraktil miofibroblast, menyebabkan tarikan pada tepi
luka. Pada akhir fase ini kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal.
Nantinya, dalam proses penyudahan kekuatan serat kolagen bertambah karena ikatan
intramolekul dan antar molekul.  

C.FasePenyudahan(Remodelling).

Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali
jaringan yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi, dan akhirnya
perupaan kembali jaringan yang baru terbentuk. Fase ini dapat berlangsung berbulan –
bulan dan dinyatakan berkahir kalau semua tanda radang sudah lenyap. Tubuh
berusaha menormalkan kembali semua yang menjadi abnormal karena proses
penyembuhan. Odema dan sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru
menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap dan sisanya mengerut
sesuai dengan regangan yang ada. Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang
pucat, tipis, dan lemas serta mudah digerakkan dari dasar. Terlihat pengerutan
maksimal pada luka. Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan
regangan kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3-6
bulan setelah penyembuhan.

F. JENIS PENYEMBUHAN LUKA

- NaturalFibreDryDressing Pembalut luka ini terbuat dari kapas, kasa, atau


kombinasi keduanya. Kasa sudah lama dikenal oleh semua tenaga kesehatan
sebagai balutan sejak lama. ekonomis membuat kasa menjadi primadona, namun
akhir-akhir ini ratingnya mulai menurun tergantikanolehmoderndressing 
- SemipermeableFilmDressing Dilapisi dengan bahan perekat, tipis, tranparan,
menngandung polyurethane film. Permeabel terhadap gas, tapi impermeabel
terhadap cairan dan bakteri, mendukung kelembaban termasuk pada ‘nerve
endings’ sehingga mengurangi nyeri, dan yang paling penting adalah
memudahkan inspeksi pada luka. 
- FoamDressing Mengandung Polyurethane foam, tersedia dalam kemasan sheets
(lembaran) atau ‘cavity filling’. Dressing ini sangat cocok digunakan pada luka
dengan ‘severe’ hingga‘higheksudat’. 
- Hydrocolloids Balutan ini mengandung partikel hydroactive (hydrophilic) yang
terikat dalam polymer hydrophobic. Partikel hydrophilic-nya mengabsorbsi
kelebihan kelembaban pada luka dan menkonversikannya ke dalam bentuk gel.
Hydrogel dapat bertahan 5-7 haribergantungkaraktereksudat. 
- Hydrogels Salah satu contoh colloid yang berbahan dasar gliserin atau air
mengembang dalam air (exudat luka). Mirip dengan hydrocolloid tapi dalam
bentuk gel. 
- CalciumAlginate Terbuat dari polysakarida rumput laut (seawed polysacharida),
dapat menghentikan perdarahan minor pada luka, tidak lengket, menyerap eksudat
dan berubah menjadi gel bila kontak dengan cairan tubuh. 

Hidrofobik Terbuat dari katun yang mengandung bahan aktif dialcylcarbamoil


chloride yang bersifat hidrofobik kuat. Sifat ini sama dengan karakteristik bakteri
sehingga diharapkan dapat terjadi ikatan secara fisika dan dengan pergantian
dressing, bakteri yang ada di permukaan luka juga terangkat.  8.Hydrofiber
Terbuat dari serat carboxymethylcellulose (CMC) yang mampu menyerap banyak
eksudat dan berubah menjadi gel sehingga tidak menimbulkan trauma jaringan
saat pergantianbalutan.  9.SilverDressing Silver dressing cocok digunakan untuk
luka kronis yang tak kunjung sembuh. Memiliki kemampuan dalam
mengendalikan kolonisasi bakteri pada permukaan luka sehingga mempercepat
reephitelisasi hingga 40 % dibanding penggunaan cairan antibiotik. 

G. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN DALAM PERAWATAN LUKA


- Sarung tangan bersih dengan tujuan untuk menghindari dari luka yang terbua
ketika menyentuh eksudat dan balutan
- Sarung tangan steril , tujuan untuk mempertahannkan teknik steril ketika
memegang peralatan steril
- Set balur steril , terdiri dari :
a) Alat steril untuk menciptakan are asteril
b) Kassa kecil untuk membersihkan luka
c) Kom steril untuk menempatkan larutan (membersihkan / melembabkan
larutan)
d) Gunting untuk menggunting bahan” balutan jika diperlukan
e) Forcep / hemostat memegang alat steril atau yang telah terkontaminasi dan
untuk mempertahankan sterilitas
- Larutan steril untuk membersihkan luka dan balutan
- Saleb / pawder (jika diperlukan) untuk dibubuhi pada luka
- Plester atau perban untuk mengamankan balutan
- Kantong tahan air untuk tempat pengumpulan balutan yang kotor dan basah
- Selimut untuk menutupi klien selama prosedur agar terpelihara prevacy dan
kehangatan.
H. LANGKAH LANGKAH PERAWATAN LUKA

1.    Persiapan pasien

·  Perkenalkan diri

·  Jelaskan tujuan

·  Jelaskan prosedur perawatan pada pasien

·  Persetujuan pasien

2.    Persiapan alat

3.    Memasang sampiran atau penutup tirai

4.    Mengatur posisi passien senyaman mungkin

5.    Memasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan dilakukan
perawatan

6.    Mengoleskan bagian plester perban dengan baby oil /minyak kayu putih

7.    Mencuci tangan 

8.    Menggunakan handscoon

9.    Buka perban dengan pinset dan buang pada tempatnya serta kajilah luka
bercubitus yang ada

10.    Bersihkan plester dengan alkohol (bila tidak ada kontra indikasi) arah dari luar
ke dalam.

11.    Bersihkan luka dengan betadine menggunakan kasa

12.    Bersihkan uka dengan NaCl 0.9% dan keringkan

13.    Olesi luka / kompres luka dengan betadine 2% (sesuai advis dokter) dan tutup
dengan kassa steril

14.    Plester perban dengan plester

15.    Rapikan pasien

16.    Alat bereskan rendam peralatan bekas pakai dalam larut klorin 0.5% selama 10
menit
17.    Cuci tangan

18.    Catat kondisi dan perkembangan luka

  DOKUMENTASI

 A.   Hasil observasi luka

 B.    Balutan dan atau drainase

 C.    Waktu melakukan penggantian balutan

 D.   Respon klien


REFERENSI

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural keperawatan : Konsep dan aplikasi Kebutuhan dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika

Bobak, K.Jensen.2005. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai