Anda di halaman 1dari 34

Dressing pada Wound

Care
Kelompok 2
Group Members

Rawung Vannia Soleman, Feron Belo, Christofel Irot, Cicilia


Lolowang, Zefanya Pondaag, Indah Komaling, Priscilla Eman, Gracia
Kalalo, Rosalinda Wulur, Miranda Saren, Angelica
Table of contents

1 Definisi 2 Tujuan Pemilihan


Dressing

Perbedaan Balutam
3 Balutan yang Ideal 4 Konvensional dan
Modern

5 6 Macam-macam Balutan
Jenis-jenis balutan Modern
1
Definisi
Definisi
Balutan luka adalah tindakan yang dilakukan
untuk merawat luka dengan teknik
melembabkan kondisi luka agar pertumbuhan
sel-sel kulit dapat berlangsung denga lancar
dan untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif terhadap penyembuhan luka
2
Tujuan Pemilihan
Dressing
Tujuan Utama
Tujuan utama dalam mengaplikasikan
balutan luka adalah untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif terhadap
penyembuhan luka
3
Balutan yang Ideal
Tujuan Utama
• Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif penyembuhan luka.
• Untuk meningkatkan kenyamanan
• Untuk melindungi luka dan sekitar luka.
• Untuk mengurangi nyeri dengan mengeluarkan udara dari ujung syaraf.
• Untuk mempertahankan temperature pada luka
• Untuk mengontrol dan mencegah perdarahan.
Balutan Ideal

• Menampung kelebihan eksudat dan mencegah maserasi


• Memelihara lingkungan luka yang lembab
• Mempertahankan suhu yang optimum/ insulasi panas.
• Mencegah invasi bakteri
• Mencegah terjadinya infeksi
4
Perbedaan Balutam
Konvensional dan Modern
Balutan Konvesional Balutan Modern

Perawatan terbuka/ kering Perawatan tertutup (occlusive) lembab

Dibuka setiap hari Tidak dibuka setiap hari

Painfull Painless

Tiap kali dibuka berdarah Tidak berdarah saat dibuka

Biaya kurang efektif Cost effective

Berakhir amputasi Cegah Sejak dini, STOP AMPUTASI


5
Jenis- Jenis Balutan
Primary & Secondary Dressing
Primary Dressing
Balutan primer adalah balutan luka yang bersentuhan langsung dengan luka dan dapat
melembabkan luka agar pembentukan dari sel kulit dapat terjadi dengan baik. Adapula
primary dressing yang sering dikenal adalah: Hydrogel, Madu, Calcium Alginate

Secondary Dressing
Balutan sekunder adalah balutan yang menutupi balutan primer agar tidak ada bakteri
dari luar yang masuk ke dalam luka. Secondary dressing harus benar-benar menutupi
primary dressing dibawahnya dan menjadikannya kedap udara.. Adapula secondary
dressing yang biasa digunakan: Film Dressing, Hyrdrocolloic, Foam/Absorbant Dressing,
Dressing Antimikrobial, Antimikrobial Hydrophobic, Medical Collagen Sponge.
6
Macam-macam
Balutan Modern
Gauze/Kassa Kering
- Material/ bahan yang mengandung katun, rayon,
dan/atau polyester
- Merupakan balutan sekunder
- Berfungsi untuk menyerap eksudat sedikit (tergantung
jumlah)
- Bisa digunakan sebagai alat untuk mechanical
debridement
- Kerugianya adalah membuat luka kering, serat-serat
katun dapat tertinggal pada luka dan bisa menjadi
benda asing, perlu penggantian yang sering, kurang
mempertahankan lingkungan yang lembab atau kurang
bisa melindungi kulit sekitar luka, sehingga mudah
terjadi maserasi
Kassa Anti Lengket
- Balutan anti lengket berbahan rayon sintesis yang
dirajut
- Beberapa jenis kassa anti lengket ini, lapisan
atasnya non-woven, mencegah bakteri masuk dan
eksudat tidak tembus keluar/bocor.
- Keuntungan: permukaanya tidak menempel pada
luka, mampu menciptakan kelembaban pada luka
dengan eksudat sedikit.
- Keruginnya: tidak mampu menyerap eksudat
banyak, memerlukan balutan sekunder.
Transparant Film

 Transparent film adalah balutan yang


terdiri atas lapisan elastic semipermiabel dari
poliuretan dilapisi dengan lapisan akrilik
hipoalergik yang lengket pada satu sisi.
Merupakan balutan primer dan sekunder
 Mempunyai keuntungan melindungi luka
dari air, bakteri, dan jamur dengan tetap
menjaga sirkulasi udara disekitar luka karena
bersifat waterproof dan gas permiabel.
Transparant Film
 Transparent film bisa digunakan pada luka
karena ektravasasi, pembekakan atau flebitis
atau reaksi inflamasi (stadium satu) karena
mampu melindung kulit dari trauma
(Penekanan, gesekan), mencegah infeksi dan
mengurangi rasa sakit dengan cara melindungi
ujung-ujung syaraf, selain itu transparant film
juga sebagai insulasi termal.
 Kerugian: tidak bisa digunakan untuk luka
dengan eksudat banyak karena tidak punya
daya serap
Hydrogel

 Suatu jenis topical terapi yang membantu proses perluruhan


jaringan necrotik oleh tubuh sendiri (support autolysis
debridement) pada luka kering/nekrotik/warna dasar hitam atau
kuning dengan eksudat minimal.
 Hydrogel terbuat dari carboxymethylcellulose polymer dan
propylene glycol.
 Kandungan utamanya adalah air, sehingga bisa digunakan
untuk luka bakar karena memberikan efek dingin
 Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa: hydrogel berfungsi
untuk menciptakan lingkungan/suasana lembab pada luka, selain
itu mampu melunakkan atau menghancurkan jaringan nekrotik
tanpa merusak jaringan sehat
Hydrocolloid
 Hydrocolloid merupakan balutan dengan
lapisan rangkap yang terbuat dari polyurethane
film sodium carboxymethylcellose, gelatin,
pectin, dan elastomer. Menggambungkan
partikel hidrofilik (absorben) yang berkaitan
dengan polimer hidrofobik
 Disebut sebagai balutan “moistur
retensive”, partikel-partikel hidrofilik yang
mengabsorbsi kelembabab dan berubah
menjadi gel jika mengenai luka
 Merupakan balutan primer
Hydrocolloid

 Mempunyai keuntungan mampu menyerap


eksudat sedikit, menguranggi nyeri dengan
menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab,
mencegah invasi lingkungan pathogen.
 Hydrocolloid mampu menyesuaikan
dengan kondisi luka dan permukaan tubuh
(fleksibel dan lentur terhadap bentuk kontur
luka) serta nyaman untuk permukaan luka.
Calcium alginate
 Alginate adalah polisakarida natural yang berasal dari
rumput laut.
 Alginate mengandun ion calcium dan natrium sehingga
mempunyai daya larut yang tinggi dan menggantikan ion-ion yang
hilang pada luka serta sebagai hemostatis tubuh jika terjadi
perdarahan
 Balutan ini menyerap eksudat untuk membentuk satu lapisan
tipis dan lunak, akan berubah menjadi gel jika bercamput dengan
cairan luka melalui mekanisme pertukaran ion, dimana ion sodium
dalam balutan ini
 Dapat disimpulkan bahwa calcium alginate berfungsi untuk
menyerap eksudat sedang hingga banyak dan menstimulasi
pembekuan darah jika terjadi perdarahan minor, serta bakteri
terhadap kontaminasi oleh pseudomonas
Hydrosellulosa
 Hydrosellulosa dikenal juga dengan sebutan hydrofiber.
Merupakan balutan primer.
 Hydrosellulosa adalah jenis balutan yang terbuat dari
selulosa dengan kemampuan daya serap amat tinggi melebihi
kemampuan calcium alginate dan langsung mengikat bakteri
ke dalam seratnya
 Hydrosellulosa juga mempunyai keuntungan lain, yakni
tidak mudah koyak/larut sehingga mudah dalam
melepaskannya
 Dapat disimpulkan bahwa hydrosellulosa berfungsi
untuk menyerap eksudat sedang, hingga banyak, mengunci
bakteri, mengurangi resiko maserasi, memberikan
kenyamanan, support autolysis debridement
Polyurethane foam

 Balutan yang terbuat dari polymer atau polyurethane yang


mengandung sel-sel berlubang kecil yang mampu menahan
cairan dan menariknya dari dasar luka. Merupakan gabungan
dari lapisan semipermeable dan waterproof.
 Ada beberapa jenis: adhesive dan non adhesive, ada juga
yang bisa digunakan untuk luka berongga (foam cavity) namun
sebaliknya untuk foam cavity tidak digunting atau dipotong-
potong
 Merupakan balutan primer yang mampu menyerap
eksudat banyak sampai sangat banyak, menciptakan lingkungan
lembab/ support autolysis debridement, nyaman digunakan dan
aman untuk luka infeksi.
Silicon dressing

 Silicon merupakan polymer dengan


struktur yang terdiri dari atom silicon dan
oksigen
 Tidak membuat trauma luka saat
diangkat atau dilepas, menguranggi nyeri,
serta dapat mengikuti bentuk anatomi
kulit
 Merupakan balutan primer
 Digunakan pada luka yang
kehilangan lapisan epidermis.
Hydrofobik/Hydrofilik

 Terbuat dari bahan khusus yang dilapisi


dengan Diyarcylcarbamoxylchloride yang bersifat
tidak menyatu dengan air atau bersifat hidrofobik
 Dressing ini bekerja tanpa menggunakan zat
aktif kimia, namun menggunakan prinsip fisika
sederhana (water repelient yang tidak menyati
dengan air akan saling berikatan karena adanya
gaya Tarik fisika di sekitar molekul air. Bakteri
pada luka juga memiliki karakteristik yang sama
yaitu hidrofobik secara fisika mereka akan terikat
dengan dressing ini)
.
Hydrofobik

 Keuntungan balutan ini tidak menyebabkan resistan bakteri atau jamur,


tidak ada resiko alergi, tidak bersifat sitotoksik, dan tidak meningkatkan
pelepasan endotoksin.
 Dapat disimpulkan, balutan ini digunakan untuk luka yang terkonisasi
hingga terinfeksi karena dapat mengikat bakteri. Dapat digunakan untuk
luka dengan eksudat sanga
.
Cadexomer iodine

 Povidone iodine yang aman untuk luka


 Terbuat dari diga dimensi polisakarida
yang berisi 0,9% iodine
 Dapat menyerap eksudat, beruhan menjadi
gel dan dikeluarkan secara bertahap ke dalam
luka.
 Antimicrobial dengan spectrum luas
 Dapat disimpulkan bahwa cadexome
iodine berfungsi untuk membunuh bakteri
menyerap eksudat, mengurangi bau, mengotrol
pH luka.
.
Silver dressing

● Merupakan antimicroba dengan


spectrum luas, efektif terhadap
bakteri (Methicilin resistant
staphylococcus aureus,
Vancomycin resitant
enterococci).
● .
Zinc cream
● Zinc merupakan elemen penting didalam
tubuh manusia yang berfungsi untuk
menjaga fungsi normal tubuh.
Setidaknya 200 enzim yang bergantung
dengan keberadaan zinc, salah satunya
adalah metaloenzim yang dibutuhkan
untuk perbaikan membrane sel,
proliferasi sel, dan fungsi system
immune. Kekurangan zinc dapat
menyebabkan gangguan penembuhan
luka. .
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai