Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

PENGOBATAN LUKA

Tujuan utama pembalut luka adalah untuk menyediakan lingkungan yang ideal untuk
penyembuhan luka. Pembalut harus memfasilitasi perubahan besar yang terjadi selama
penyembuhan untuk menghasilkan penyembuhan luka yang optimal. Meskipun balutan yang
ideal masih belum menjadi kenyataan klinis, kemajuan teknologi menjanjikan.

Pembalut harus mempertimbangkan jenis luka dan kondisi komorbiditas dan faktor terkait
seperti edema dan sirkulasi. Pada pasien dengan edema, dressing harus menekan area edema
untuk membantu penyembuhan. Pada pasien dengan gangguan sirkulasi yang signifikan,
balutan kompresi harus dihindari. Dressing harus dipertahankan.

Lingkungan lembab yang memadai tetapi harus membantu penyerapan drainase yang
berlebihan. Oklusi luka dengan bahan pembalut membantu penyembuhan dengan mengontrol
tingkat hidrasi dan tekanan oksigen di dalam luka. Hal ini juga memungkinkan transfer gas
dan uap air dari permukaan luka ke atmosfer. Oklusi mempengaruhi dermis dan epidermis,
dan telah ditunjukkan bahwa luka terbuka lebih meradang dan mengembangkan lebih banyak
nekrosis daripada luka tertutup. Oklusi juga membantu dalam sintesis kolagen dermal dan
migrasi sel epitel dan membatasi pengeringan jaringan. Karena dapat meningkatkan
pertumbuhan bakteri, oklusi dikontraindikasikan pada luka yang terinfeksi dan/atau sangat
eksudatif.

Dressing dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Pembalut utama ditempatkan
langsung pada luka dan dapat memberikan penyerapan cairan dan mencegah pengeringan,
infeksi, dan adhesi pembalut sekunder. Pembalut sekunder adalah salah satu yang
ditempatkan pada pembalut utama untuk perlindungan lebih lanjut, penyerapan, kompresi,
dan oklusi. Meskipun pembalut yang ideal tidak ada, banyak jenis pembalut membantu
mencapai tujuan tertentu, sehingga pengetahuan tentang luka dan fungsi pembalut sangat
penting untuk memungkinkan memilih pembalut yang tepat.

1. Dressing penyerap

Jenis balutan ini membantu mengontrol eksudat tanpa merendam balutan,

yang dapat meningkatkan potensi infeksi.

2. Dressing Nonadherent

Dressing nonadherent diresapi dengan parafin, petroleum jelly, atau jelly yang
larut dalam air untuk digunakan sebagai penutup nonadherent. Pembalut sekunder
harus ditempatkan di atas untuk menutup tepi dan mencegah pengeringan dan infeksi.

3. Dressing oklusif dan semioklusif

Balutan oklusif dan semioklusif menyediakan lingkungan yang baik untuk luka yang
bersih dan eksudatif minimal. Pembalut film ini tahan air dan tahan terhadap mikroba
tetapi permeabel terhadap uap air dan oksigen.

4. Pembalut hidrofilik dan hidrofobik

Balutan ini merupakan komponen dari balutan komposit. Pembalut hidrofilik

membantu penyerapan, sedangkan pembalut hidrofobik tahan air dan mencegah
penyerapan.
5. Pembalut hidrokoloid dan hidrogel

Pembalut hidrokoloid dan hidrogel mencoba menggabungkan manfaat oklusi dan

daya serap. Hidrokoloid dan hidrogel membentuk struktur kompleks dengan air, dan
absorpsi cairan terjadi dengan pembengkakan partikel, yang membantu pelepasan
balutan secara atraumatik. Penyerapan eksudat oleh dressing hidrokoloid
meninggalkan massa agar-agar berwarna coklat kekuningan setelah pelepasan
dressing yang dapat dicuci. Hidrogel merupakan polimer ikatan silang yang memiliki
kadar air yang tinggi. Hidrogel memungkinkan tingkat penguapan yang tinggi tanpa
mengurangi hidrasi luka, yang membuatnya berguna dalam perawatan luka bakar.

6. Alginat

Alginat berasal dari alga coklat dan mengandung rantai panjang polisakarida yang
mengandung asam manuronat dan glukuronat. Rasio gula ini bervariasi dengan
spesies ganggang yang digunakan, serta musim panen. Diproses sebagai bentuk
kalsium, alginat berubah menjadi natrium alginat larut melalui pertukaran ion dengan
adanya eksudat luka. Polimer menjadi gel, membengkak, dan menyerap banyak
cairan. Alginat digunakan ketika ada kehilangan kulit, pada luka bedah terbuka
dengan eksudasi sedang, dan pada luka kronis dengan ketebalan penuh. Alginat
banyak digunakan sebagai balutan utama dan dapat diperkuat dengan balutan bentuk
lain seperti balutan kompresi.

7. Bahan yang dapat diserap

Bahan yang dapat diserap terutama digunakan dalam luka sebagai hemostat dan
termasuk kolagen, gelatin, selulosa teroksidasi, dan selulosa regenerasi teroksidasi.
8. Dressing obat

Dressing obat telah lama digunakan sebagai sistem pengiriman obat. Agen yang
diberikan dalam dressing meliputi benzoil peroksida, seng oksida, neomisin, dan
bacitracin-seng. Agen-agen ini telah terbukti meningkatkan epitelisasi sebesar 28%.

Jenis pembalut yang akan digunakan tergantung pada jumlah drainase luka. Sebuah
luka nondraining dapat ditutup dengan pembalut semioklusif. Drainase kurang dari 1
sampai 2 mL/hari mungkin memerlukan pembalut nonadherent semioklusif atau
penyerap. Luka dengan drainase sedang (3–5 mL/hari) dapat dibalut dengan lapisan
primer nonadherent ditambah lapisan sekunder penyerap ditambah pembalut oklusif
untuk melindungi jaringan normal. Luka dengan drainase yang banyak (>5 mL/hari)
memerlukan pembalut yang sama seperti luka dengan drainase sedang, tetapi dengan
tambahan lapisan sekunder yang sangat menyerap.

9. Perangkat mekanik

Terapi mekanis menambah dan memperbaiki fungsi pembalut tertentu, khususnya

penyerapan eksudat dan pengendalian bau. Sistem dressing tekanan negatif membantu
dalam penutupan luka dengan menerapkan tekanan negatif lokal ke permukaan dan
margin luka. Terapi tekanan negatif diterapkan pada pembalut busa khusus yang
dipotong sesuai ukuran luka dan ditempatkan di rongga luka atau di atas flap atau
cangkok. Tekanan negatif terus menerus sangat efektif dalam menghilangkan eksudat
dari luka. Bentuk terapi ini telah terbukti efektif untuk luka terbuka kronis (ulkus
diabetik dan ulkus dekubitus stadium III dan IV), luka akut dan trauma, 125 flap dan
cangkok, dan luka subakut (yaitu, sayatan yang pecah), meskipun percobaan lebih
acak. perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi kemanjuran.

Sumber:

Prinsip operasi Schwartz