Anda di halaman 1dari 54

APLIKASI MODERN DREESING PADA

BERBAGAI KASUS PASIEN HOMECARE

SIERLY SEVIANTY, S.KEP.,ETN


POKOK BAHASAN

1 LATAR BELAKANG

2 JENIS MODERN DRESSING

3 MANAGEMEN PEMILIHAN BALUTAN

4 CONTOH APLIKASI DRESSING


Ada perbedaan mendasar antara perawatan luka
konvensional dengan perawatan luka modern.
Di dalam teknik perawatan luka konvensional tidak
mengenal perawatan luka lembab, kasa biasanya
lengket pada luka karena luka dalam kondisi kering.
Pada cara konvensional juga luka dibiarkan terbuka
tanpa balutan penutup sehingga menyebabkan
tingkat risiko infeksi lebih tinggi. Metode “moist
wound healing” ini sudah mulai dikenalkan oleh Prof.
LATAR Winter pada tahun 1962. Di Indonesia mulai
dikembangkan pada tahun 2000 an.

BELAKANG
DRESSING KONVENSIONAL
• Eksudat cepat merembes ke
permukaan dressing (“strikethrough”)
• Perlu lebih sering diganti
• Penurunan suhu luka
• Lengket pada luka (“adherent”)
• No waterproof
• No bacterial-proof
MODERN DRESSING
Modern Wound dressing merupakan teknik
perawatan luka yang mulai banyak dipakai diabad 21
dengan menitik beratkan pada prinsip ‘moist’
sehingga jaringan luka mengalami kesempatan untuk
berproliferasi melakukan siklus perbaikan sel dengan
DEFINISI baik. Shah, (2012)
Film Dressing
• Bentuk Semi-permeable primary atau secondary
dressings, clear polyurethane yang disertai perekat
adhesive, conformable, tidak menyerap eksudat,
dapat digunakan sebagai bantalan untuk
pencegahan luka dekubitus, pelindung sekitar luka
terhadap maserasi, berfungsi sebagai pembalut luka
pada daerah yang sulit, pembalut/penutup pada
daerah yang diberi terapi salep, sebagai pembalut
sekunder, transparan, bisa melihat perkembangan
luka, dapat breathable, tidak tembus bakteri dan air,
pasien bisa mandi, memiliki indikasi: luka dengan
JENIS epitelisasi, low exudate, luka insisi.
• Jenis modern dressing ini memiliki kontraindikasi
DRESSING berupa luka terinfeksi, eksudat banyak.
Calcium Alginate
Mengandung polisakarida rumput laut yang dapat
menyerap excudat sedang hingga banyak hingga 20x
beratnya. Tidak cocok diaplikasikan pada luka
dengan excudat sedikit dan ada escar karena akan
JENIS Mengeras, Saat kontak dengan excudat akan berubah
menjadi gel, dan berwarna kehijauan. Bisa
berfungsi juga untuk menghentikan perdarahan minor
DRESSING mengisi rongga undermining/tunnel
Foam Dressing
• Digunakan untuk menyerap eksudat luka sedang
hingga berat, Menjaga kelembaban luka, Menjaga
kontaminasi serta penetrasi bakteri dan air, Balutan
dapat diganti tanpa adanya trauma atau sakit karena
tidak lengket pada permukaan luka,
• Dapat digunakan sebagai balutan primer / sekunder
Dapat diaplikasikan 5-7 hari, Bersifat non-adherent
wound contact layer, Tingkat absorbsi yang tinggi,
semi-permeable
JENIS Dressing ini memiliki kontraindikasi tidak bisa diguna
kan jaringan nekrotik hitam.
DRESSING
Hydrocolloid
• Memiliki kandungan pectin, gelatin, carboxymethylc
ellulose dan elastomers. Memiliki fungsi autolysis
untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough.
• Bersifat occlusive yaitu hypoxic environment untuk
mensupport angiogenesis, waterproof, digunakan
untuk luka dengan eksudat minimal sampai sedang,
dapat menjaga kestabilan kelembaban luka dan
sekitar luka, menjaga dari kontaminasi air dan bakteri
bisa digunakan untuk balutan primer dan balutan
sekunder, dapat diaplikasikan 5 – 7 hari serta
JENIS memiliki indikasi: luka dengan epitelisasi, eksudat
minimal dan kontraindikasi: luka yang terinfeksi
DRESSING atau luka grade III-IV.
Antimikrobial Dressing
Balutan yang mengandung bahan antimikrobia untuk
mengatasi dan mengontrol infeksi dengan cara
JENIS membunuh atau mencegah multiplikasi bakteri
Beberapa jenis antimikrobial dressing yang dapat
digunakan antara lain ion silver, cadexomer iodine,
DRESSING phmb, dacc (dialkylcarbomoyl chloride)
Non-Adheren Dressing
JENIS Kasa non adhesif ini terbuat dari lapisan katun atau
polyester fibre sehingga tidak lengket pada luka,
berfungsi sebagai secondary dressing, dan mampu
DRESSING menyerap excudat sedikit sampai sedang
Hydrogel
JENIS Pilihan balutan yang berfungsi membantu tubuh
melakukan autolisis deridemen adalah hidrogel
DRESSING dengan kandungan dasar cmc (carboxylmetihyl
cellulose) dan air (natrium)
Manajemen Luka Nekrotik
• Untuk luka nekrotik, dipakai bertujuan untuk
melunakkan dan mengangkat jaringan nekrotik
• (eschar), memberikan lingkungan yang kondusif
untuk autolysis.
• Primary dressing yg dipakai berupa hydrogels,
Management
Luka
Manajemen Luka dengan Eksudat &
Jar. Nekrotik ( slough )
• Untuk luka dengan eksudat & jaringan nekrotik
(sloughy wound) dipakai dengan tujuan untuk
melunakkan & mengangkat jaringan mati (slough
tissue), sel-sel mati terakumulasi dalam eksudat,
berfungsi untuk merangsang granulasi dengan
mengkaji kedalaman luka dan jumlah eksudat
Management terlebih dahulu.
• Balutan yang dapat dipakai antara
Luka lain: hydrogels, hydrocolloids, alginates dan
hydrofibre dressing
Manajemen Luka Infeksi
Pada luka terinfeksi, balutan ini digunakan bertujuan
untuk mengurangi eksudat, bau dan mempercepat pe
nyembuhan luka. Perlu dilakukan identifikasi tanda-ta
nda klinis dari infeksi pada luka, wound culture – syst
emic antibiotic serta pengontrolan eksudat dan bau.

Management
Luka
Manajemen Luka dengan Rongga /
Cavitas / Undermining
• Digunakan balutan yang memiliki :
– Daya serap tinggi
– Lembut dan nyaman
– Non adhesive
– Tidak menimbulkan trauma
– Mudah pengaplikasiannya
Management
Luka
Manajemen Luka Granulasi
• Pada luka granulasi, balutan modern digunakan
untuk meningkatkan proses granulasi, melindungi
jaringan yang baru, menjaga kelembaban luka,
kedalaman luka dan jumlah eksudat, bersifat moist
wound surface – non-adherent dressing, treatment
overgranulasi.
• Balutan yang umum dipakai yaitu hydrocolloids,
Management foams, dan alginates

Luka
Manajemen Luka Epitelisasi

• Untuk luka epitelisasi, balutan digunakan


untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk “re-surfacing”, dan umumnya balutan
tidak terlalu sering diganti.

• Balutan yang digunakan seperti transparent


Management films, hydrocolloids, non adheren dressing,tulle grass

Luka
APLIKASI DRESSING PADA LUKA
HIDROFIBER HIDROGEL

HIDROGEL

FOAM

FOAM
HIDROFIBER
ALGINATE

FOAM

BARRIER
SKIN
FOAM

CADEXOMER
IODINE

HIDROGEL
FOAM

HIDROGEL
HIDROGEL

SILVER
SILVER
DRESSING
DRESSING
/HIDROFIB
ER

FOAM
FOAM

HIDROFIBER
DRESSING
ALGINATE HIDROGEL

FOAM
HIDROGEL

CADEXOMER
IODINE

FOAM
FOAM

HIDROGEL
CADEXOMER
IODINE

HIDROGEL

FOAM
FOAM
HIDROGEL

CADEXOMER
IODINE

FOAM
HIDROGEL

FOAM
HIDROGEL

FOAM/HIDROKOLOID
HIDROKOLOID
A moist wound environment is important for wound healing to occur. There is,
however, limited evidence that any specific dressing type enhances velocity o
f healing of chronic diabetic wounds
Dressings should prevent further trauma, minimize the risk of infection,
and optimize the wound environment. Factors guiding dressing selection i
nclude wound type, presence of exudate, surrounding skin conditions, likelih
ood of reinjury, and cost. Characteristics of available dressings include those
designed to achieve absorption, hydration, conformability, and other special n
eeds. Dressings do not replace debridement or off-loading

Wound Bed Preparation → Proper Dressing


“Moist Environment is Essential"
Thank you

Anda mungkin juga menyukai