Anda di halaman 1dari 8

Judul jurnal :

W ou nd c a r e dr e s s i ng s an d c ho ic e
fo r c ar e o f wo un ds in th e h om e

Oleh:

ISA HAIRONI
SNR19214048

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN REGULER B KHUSUS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2020/2021
A. Judul Jurnal
“Wound Care Dressings and Choices For Care Of Wounds In The Home”
B. Penulis
Carrie L. Adkins, RN, BSN, CWOCN
C. Analisis Jurnal
Jurnal ini membahas tentang perawatan luka dan macam – macam dressing
yang digunakan untuk membalut luka. Perawatan luka sendiri telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat selama dua dekade terakhir, hal ini ditunjang
dengan kemajuan teknologi kesehatan. Disamping itu perubahan profil pasien yang
memiliki luka disertai dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik,
sehingga kondisi ini memerlukan perawatan yang tepat agar proses enyembuhan luka
bisa optimal (Kartika, 2015). Hal inilah yang menyebabkan semakin berkembangnya
produk – produk perawatan luka yang memiliki kualitas lebih. Namun untuk
pemilihan dressing harus mempertimbangkan dari berbagai aspek seperti:
pertimbangan biaya, kenyamanan dan keamanan, namun terlepas dari semua aspek
tersebut aspek yang perlu di pertimbangkan pertama kali adalah dari jenis luka itu
sendiri.
Dalam perawatan kesehatan dirumah, seorang tenaga kesehatan yang
bertanggung jawab tidak hanya mendidik pasien dalam merawat lukanya, tetapi juga
mempertimbangkan biaya pembalut luka, jumlah kunjungan tenaga kesehatan,
kebersihan lingkungan tempat tinggal, dan kemampuan pasien atau keluarga
terdekatnya untuk merawat lukanya dirumah. Meskipun semua hal tersebut penting,
namun pertimbangan yang paling penting untuk hal tersebut adalah mencocokkan
tipe luka dengan jenis pembalutan yang tepat untuk luka Data dari berbagai sumber
mengatakan banyak pasien dalam masa perawatan di rumah memiliki luka. Luka
tersebut bermacam – macam, mulai dari luka bedah, dekubitus, neuropati, benturan,
statis dan luka pada pembuluh darah.
Sebelum menilai luka, perawat harus terlebih dahulu mengidentifikasi jenis
luka yang diderita oleh klien. Meskipun teknologi perawatan luka telah berkembang,
hal tersebut tidak dapat mengubah faktor yang berperan terhadap perkembangan luka,
seperti tekanan pada area luka yang lama dan diabetes tidak terkontrol. Untuk
kemajuan penyembuhan luka faktor – faktor yang berperan seperti tekanan,
peningkatan gula darah secara kronik, infeksi dan jaringan kulit mati pada luka perlu
di hilangkan sebelum diberikan obat topikal. Faktor – faktor tersebut dapat diatasi
dengan cara memilih pembalut yang sesuai dengan luka sehingga dapat membantu
mengurangi infeksi dan debridemen jaringan yang tidak layak. Penelitian selama 50
tahun terakhir berulang kali menunjukkan bahwa luka sembuh lebih cepat dan lebih
kuat ketika prinsip penyembuhan luka lembab digunakan. Namun jika luka
mengandung banyak eksudat dan cairan, maka prinsip penyembuhan yang digunakan
sedikit kering. Jika kain pembalutan luka yang digunakan untuk membalut luka
terlalu kering, maka perlu ditambahkan air untuk melembabkan. Banyak klien ingin
melepaskan balutan lembab mereka dan mengganti balutan luka mereka dengan
balutan yang lebih kering bahkan tidak membalut lukanya karena ingin merasakan
udara terbuka pada area yang terdapat luka. Namun hal ini tidaklah baik, karena
balutan yang kering akan membuat sel – sel jaringan luka mengalami dehidrasi dan
menyebabkan kematian jaringan. Maka hal ini akan menyebabkan luka tersebut lebih
rentan terkena infeksi, jaringan parut dan nyeri.
Ada banyak produk perawatan khusus luka, ketika akan memilih pembalutan
luka, namun penting untuk mempertimbangkan semua faktor yang sesuai dengan
jenis luka, bukan hanya harga. Faktor – faktor ini termasuk lingkungan tempat
tinggal, kemampuan klien atau keluarga dalam merawat luka, jumlah eksudat pada
luka klien, kebersihan luka, dan jenis luka. Untuk hal ini klien atau keluarga dapat
meminta perawat atau dokter untuk memilihkan pembalut yang tepat untuk luka
klien.
Kategori dressing luka:
1. Dressing Alginat
Dressing alginat adalah pembalutan primer. Pembalutan terbuat dari tumput
laut coklat atau sering disebut dengan kalsium albinat. pembalutan ini
dilakukan langsung di tempat yang terkena luka. Pembalutan ini berguna
untuk menyerap cairan yang yang terdapat dalam luka, homeostasis dalam luka
serta membantu dengan debridement autolitik. Algiant adalah pengganti yang
baik untuk menggantikan kasa dalam dalam membalut luka. Karena
penggunaan kasa harus dihganti minimal dua kali sehari. Kontra indikasi dari
pembalutan algiant adalah pada pasien yang memiliki luka kering(tanpa
eksudat) dan pasien yang terkena luka bakar derajat tiga.
2. Dressing antimikroba
Dressing ini digunakan untuk membalut luka yang tidak sembuh karena
infeksi, atau luka yang berisiko tinggi terkena infeksi. Keunggulang
penggunaan dressing anti mikroba adalah dressing ini dapat digunakan untuk
waktu yang lama, dressing ini dapat dibiarkan di tempat luka selama beberapa
hari. Kelemahan dressing ini adalah harga dari dressing ini agak lebih mahal,
namun keefektifannya sangat tinggi. Hal ini dikarenakan program
penyembuhan luka menjadi lebih singkat.
3. Iodine – based antimicrobial Dressing (dressing yodium antimicroba)
Dressing ini bekerja dengan perlahan – lahan melepaskan yodium, dan pada
saat yang sama mengeringkan luka. Dapat bertahan hingga 72 jam. Dressing
ini tidak boleh digunakan pada klien yang sensitive terhadap yodium, gunakan
hati –hati pada pasien yang mengalami masalah tiroid, jangan digunakan pada
ibu hamil dan menyusui.
4. Leptospermum Honey
Dressing madu dibuat dari madu kelas medis, tidak dalam bentuk madu
mentah. Madu diresapkan pada dressing, dressing ini bersifat antimikroba,
membantu menyembuhkan luka yang lembab, debridement jaringan mati,
mengontrol bau, bersifat anti inflamasi dan membantu meminimalkan
pembentukan jaringan parut. Dressing ini tidak boleh digunakan pada klien
yang alergi terhadap lebah, madu atau sensitive terhadap sengatan lebah, dan
juga jangan gunakan pada luka nekrotik kering.

5. Silver Antimicrobial Dressing


Dressing ini memiliki kategori terbesar dalam dressing anti mikroba. Dressing
ini memiliki aktivitas antimicroba terhadap berbagai microba seperti: bakteri
aerobik, anaerobik, gram negatif dan positif, ragi, jamur dan virus. Dressing ini
tidak boleh digunakan bersama agen ensimatik debrider, sensitivitas terhadap
obat sulfa.
6. Collagen Dressing
Penggunaan dressing ini membantu untuk menyembuhkan luka dengan
merangsang serat kolagen, untuk jaringan baru dan pertumbuhan pembuluh
darah. Dressing ini terbuat dari tendon atau kolagen babi. Kolagen membantu
untuk penyerapan dan menjadikan area luka menjadi lembab. Beberapa
mengunakan kolagen dengan mengkombinasikan dengan alginat.
Kontraindikasi dari dressing ini pasien yang memiliki luka bakar tingkat tiga,
luka dengan banyak eksudat.
7. Contact layer wound dressing
Contact layer wound dressing adalah solusi untuk dressing yang menyakitkan
untuk berubah dan traumatis pada jaringan di dasar luka. Dressing ini
diletakkan langsung pada ke dasar luka. Drainase datang melalui bahan
anyaman yang memungkinkan diserap oleh dressing. Dressing ini mampu
bertahan hingga satu minggu tanpa perlu diganti. Dressing ini sangat efektif
dan hemat biaya.
8. Foam wound dressing
Dressing ini dapat digunakan pada berbagai macam luka. Dressing ini terbuat
dari bahan seperti spon yang dapat membuat area luka menjadi lembab.
9. Hydrofera blue foam dressing
Dressing ini merupakan sebuah nama merek, tetapi dressing ini merupakan
satu – satunya jenis busa bacterostatic. Hydrofera blue foam adalah busa sera
yang terbuat hydrofera polivinil spons alkohol, biru metilen, dan violete
Kristal. Busa ini menghambat pertumbuhan bakteri seperti methicillin-resistant
Staphylococcus aureus dan vankomisin-tahan enterococci.
10. Hydrocolloid Wound Dressing
Dressing ini terdiri dari sebuah membrane semipermiable yang dilapisi masa
penyerapan natrium karboksimetilselulosa, pektin, atau gelatin. Dressing ini
sangat serbaguna sehingga sesuai untuk membalut luka pada tahap 1 dan 2 luka
tekan. Hydrocolloids dapat digunakan pada luka bersih serta luka yang
membutuhkan debridement. Ini tidak boleh digunakan untuk klien yang
memiliki luka infeksi.
11. Hidrogel Wound Dressing
Dressing ini terbuat terutama terdiri dari air. Dressing ini dapat hidrat dan
mempertahankan kelembapan luka serta mencairkan jaringan nekrotik.
Hidrogel tersedia dalam tabung, lembaran kering, dan lembaran gel lembab.
Dressing ini ideal untuk luka kering karena mereka dapat melunakkan jaringan
nekrotik di tempat luka. Beberapa aditif seperti alginate dapat membantu
dengan penyerapan minimal eksudat. Hidrogel juga cocok untuk air mata dan
kulit pertama dan kedua luka bakar tingkat
12. Miscellaneous Wound Dressing
Dressing ini sering digunakan sebagai ganti sekunder untuk luka dengan
sejumlah besar eksudat. Kain kassa perut adalah khusus serap akrab.
13. Kain kassa
Digunakan sebagai ganti pembalut sekunder atau historis sebagai pengering
dari luka. Namun dressing untuk membalut luka menggunakan kassa tidak lagi
dianjurkan karena saat luka menjadi kering dapat menyebabkan kerusakan
jaringan yang dapat merusak jaringan granulasi yang baru sehingga
menyebabkan nyeri pada area luka. jangan melepaskan kassa saat kering,
basahi terlebih dahulu karena dapat menyebabkan jaringan tertarik ketika
pembalutan lama dengan kassa.

14. Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)


Ini bukan perawatan luka tertutup, namun NPWT banyak digunakan dalam
perawatan luka dirumah. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mempercepat
penyembuhan luka dengan menghapus kelebihan drainase, mempromosikan
jaringan granulasi, dan memelihara lingkungan luka lembab

Kelebihan jurnal
Jurnal ini dilengkapi dengan macam – macam pilihan dressing, kegunaan, tips
menggunakan dan kontraindikasinya, sehingga membuat pembaca dapat menentukan
pilihan mana dressing yang baik yang dapat digunakan untuk merawat lukanya
setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dressing yang akan dipilih.

Kelemahan Jurnal
Jurnal ini tidak berfokus menjelaskan bagimana seorang perawat melakukan
perawatan luka dirumah, jurnal ini hanya memberika gambaran kepada pembaca
untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam memilih pembalutan luka.
DAFTAR PUSTAKA

Adkins, carrie L. 2015. Wound Care Dressings and Choices For Care Of Wounds In
The Home.
http://journals.lww.com/homehealthcarenurseonline/Fulltext/2013/05000/W
ound_Care_Dressings_and_Choices_for_Care_of.6.aspx?
WT.mc_id=HPxADx20100319xMP (diakses tanggal 15 September 2015)
Kartika. 2015. Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing.
2520Dressing.pdf&usg=AFQjCNEuNfHfqhAOp_jGV1fj0hH2Qp6QNw&si
g2=1ytXCVZkqqCQ9bumyLlo5w (diakses tanggal 25 September 2015)

Anda mungkin juga menyukai