Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERAWATAN LUKA MODERN

DENGAN HIDROKOLID

Disusun Oleh :
1. Adelia Sinatria (17001)
2. Afeniola Devry (17048)
3. Bangkit Aditya (17011)
4. Dwi Rahayu (17012)
5. Rachelia Vindiantika (17033)
6. Skolastika Dina (17036)
7. Yuni Purwaningsih (17045)

AKADEMI KEPERAWATAN INSAN HUSADA


SURAKARTA
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Keterampilan khusus ini dengan judul “ PERAWATAN LUKA
MODERN DENGAN HIDROKOLOID “. Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keterampilan khusus. Dalam menyusun
makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan kepada teman teman yang telah mendukung
terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Surakarta, 18 September 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar belakang masalah.............................................................................1

B. Tujuan penulisan.......................................................................................2

C. Manfaat penulisan.....................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Pengertian..................................................................................................3

B. Fungsi Hidrokoloid....................................................................................4

C. Cara kerja dressing hidrokoloid................................................................4

D. Kelebihan dan kekurangan hidrokoloid....................................................5

E. Gambar perawatan luka dengan hidrokoloid.............................................6

BAB III....................................................................................................................7

PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan................................................................................................7

B. Saran..........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Perawatan luka saat ini sedang memasuki era baru dimana sedang
terjadi perubahan metode dalam perawatan luka, trend saat ini adalah
merawat luka dengan tehnik lembab, dimana berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan oleh 3 orang peneliti dunia sejak tahun 1940 – 1970 dan
didapatkan kesimpulan bahwa tehnik perawatan luka dengan tehnik
lembab mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah: 1. Laju
epitelisasi pada luka yg ditutup oleh poly-etylen 2 kali lebih cepat sembuh
disbanding dengan luka yg dibiarkan kering, 2. Merawatan luka lembab
tidak meningkatkan infeksi (hanya 2,5%) dibandung dengan meteode
perawatan kering (9%). Berawal dari penelitian2 itulah hingga saat ini
telah berkembang balutan luka yang mampu menjaga kelembaban luka
atau yang biasa disebut balutan luka modern. Balutan modern adalah
balutan luka yang diproses sedemikian rupa yang berfungsi menjaga
kelembaban luka dan diharapkan ketika luka dalam kondisi lembab maka
proses penyembuhan luka akan berjalan lebih baik. Balutan modern sudah
dikenal didunia sejak awal tahun 1990an namun baru berkembang pesat
pada beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Di dunia sudah ada
sekitar 3000an lebih jenis-jenis balutan modern dan senantiasa
berkembang mengikuti perkembangan teknologi dalam perawatan luka.
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, teknik-teknik
perawatan luka juga turut mengalami perkembangan. Dahulu, kita
menganut prinsip bahwa perawatan luka harus dilakukan dalam keadaan
kering. Ternyata penelitian menunjukkan bahwa cara seperti itu justru
memperlama penyembuhan karena menghambat pertumbuhan sel. Namun,
hal tersebut bukan berarti luka harus dirawat basah karena kondisi yang
terlalu basah juga bukan sesuatu yang baik.

1
Menanggapi isu tersebut, di edisi kali ini kita akan membahas
mengenai perawatan luka (yang difokuskan pada luka kronis/lama) dengan
prinsip kelembapan seimbang. Dunia medis mengenalnya sebagai metode
modern dressing yaitu perawatan luka denganmenggunakan instrumen
pembalut (dressing) yang modern. Dengan memahami konsep luka, bahan
pembalut, serta prinsip intervensi luka, diharapkan proses penyembuhan
luka juga akan lebih optimal.

B. Tujuan penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah keterampilan khusus

C. Manfaat penulisan
1. Bagi mahasiswa keperawatan agar lebih mengetahui tentang
perawatan luka modern dengan hidrokoloid
2. Bagi penulis agar dapat mendalami pengetahuan tentang perawatan
luka modern dengan hidrokoloid

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah perawatan
luka dengan dengan menggunakan moisture balance, lebih efektif untuk
proses penyembuhan luka bila dibandingkan dengan cara konvensional.
Perawatan luka yang menggunakan moisture balance dikenal sebagai
metode modern dressing dan menggunakan alat ganti balut yang lebih
modern. Metode ini belum familiar bagi perawat dan mahasiswa
keperawatan di Indonesia. Ada beberapa macam topical therapy yang
populer digunakan dalam modern dressing, antara lain calsium alginat,
hidrokoloid, hidroaktif gel, metcovazin, gamgee, polyurethane foam, dan
silver dressing.
Hasil studi menunjukkan hasil penggunaan topical therapy pada
modern dressing yang melindungi warna dasar luka dan membuat suasana
luka optimal adalah dasar luka melunak, dapat dilakukan debridemang,
epitelisasi dasar luka tampak membaik, luka sudah tampak mengecil,
kemerahan dan nyeri jauh berkurang, edema dan peradangan tidak ada,
granulasi dan epitelisasi segera menutup luka, dan tanda-tanda infeksi
mulai hilang.
Hidrokoloid sendiri merupakan balutan partikel hydroaktif yang
terikat pada polimer hydrofobik. Hidrokoloid akan menyerap cairan pada
luka dan balutan akan berubah menjadi gel, cocok untuk luka pada fase
epitelisasi (warna dasar luka pink), dapat juga digunakan untuk mencegah
terjadinya maserasi.

3
B. Fungsi Hidrokoloid
Hidrokoloid mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. mempertahankan luka dalam suasana lembab
2. melindungi luka dari trauma
3. menghindarkan luka dari risiko infeks
4. mampu menyerap cairan minimal

Manfaat hidrokolid lainnya yaitu :


Dressing Hidrocolloid banyak digunakan karena alasan berikut
1. Struktur tiga lapis menyediakan lingkungan eksudat yang dinamis
dan penyembuhan lembab yang memfasilitasi penyembuhan luka
secara cepat.
2. Dressing Hydrocolloid bernapas dan ramah kulit. Struktur berpori
memfasilitasi konduksi cairan osmotik dan memiliki kapasitas
penyerapan yang besar untuk cairan dan dengan cepat menyerap
efusi.
3. Bahannya adalah perekat yang cerdas. Bahannya lembut, nyaman
dan tidak merusak kulit yang baru terbentuk. Ini dapat dikupas dan
menempel di punggung beberapa kali untuk memeriksa luka tanpa
kehilangan kekakuannya.
4. Paku yang ringan membuatnya cocok untuk anak-anak, pasien
kanker dan luka kronis yang tidak sembuh. Paku ringan dapat
mengurangi kerusakan dan rasa sakit yang dialami saat mengganti
balutan luka.

C. Cara kerja dressing hidrokoloid


Pembalut hidrokoloid adalah pembalut luka steril, hipoalergenik,
yang terdiri dari lapisan berperekat diri dengan film poliuretan atau busa
untuk penutup luar. Penutup ini dilapisi dengan zat pembentuk gel yang
terdiri dari pektin, karboksi-metilselulosa, polimer, dan perekat lainnya.
Ketika pembalut hidrokoloid masuk ke dalam luka, polimer menyerap

4
cairan dan membengkak, membentuk gel yang terkurung dalam struktur
material. Dressing Hydrocolloid dapat bervariasi dalam struktur, elastisitas
dan retensi cairan tergantung pada produsen. Film poliuretan responsif
terhadap uap, tahan air dan bertindak sebagai penghalang kontaminasi
bakteri dan eksternal.

D. Kelebihan dan kekurangan hidrokoloid


Sebagian besar dokter memilih pembalut hidrokoloid untuk
merawat luka daripada alternatif perawatan luka biasa. Dressing
Hydrocolloid menawarkan berbagai manfaat dibandingkan dressing luka
konvensional. Meskipun pembalut hidrokoloid dibuat untuk luka, tidak
ideal untuk menggunakannya pada semua jenis luka. Pembalut hidrokoloid
dapat digunakan pada luka stadium I-tahap IV, ketebalan parsial, luka
ketebalan penuh, luka yang terinfeksi secara klinis, luka sedikit atau tanpa
pemakaian dan kulit yang baru terbentuk. Memahami cara kerja pembalut
hidrokoloid, cara menggunakannya dan luka apa yang akan digunakan bisa
menjadi masalah bagi pasien.
Keuntungan dari dressing hidrokoloid :
1. Pembalut hidrokoloid memberikan lingkungan yang lembab yang
mendukung penyembuhan luka
2. Mereka dapat dengan mudah diterapkan dan dihapus tanpa merusak
jaringan yang baru terbentuk atau menyebabkan rasa sakit pada pasien
3. Karena berfungsi sebagai penghalang dari bakteri dan kontaminan
eksternal
4. Hal ini menghemat biaya karena dapat dikupas beberapa kali tanpa
menghilangkan rasa lengket dan dapat disimpan selama pembersihan
karena tahan air
5. Ini dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama hingga 7 hari.
Namun, mengganti balutan harus sesering yang diperlukan
6. Sangat cocok untuk pasien dengan kulit sensitif
Kerugian dari dressing hidrokoloid :

5
1. Mereka tidak dimaksudkan untuk luka dengan infeksi, saluran sinus
atau eksudat berat
2. Dapat dengan mudah copot dalam kasus eksudat berat
3. Penilaian luka dipengaruhi oleh luka buram
4. Sisa pakaian dapat menempel pada alas luka dan menimbulkan bau
yang tidak sedap
5. Hipergranulasi dapat terjadi karena kulit di sekitar luka mulai
memaserasi

E. Gambar perawatan luka dengan hidrokoloid

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan
luka dapat memberikan nilai optimal jika digunakan secara tepat. Prinsip
utama dalam manajemen perawatan luka adalah pengkajian luka yang
komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai dengan
kebutuhan pasien. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis
diperlukan untuk menunjang perawatan luka yang berkualitas. Hidrokoloid
sendiri merupakan balutan partikel hydroaktif yang terikat pada polimer
hydrofobik. Hidrokoloid akan menyerap cairan pada luka dan balutan akan
berubah menjadi gel, cocok untuk luka pada fase epitelisasi (warna dasar
luka pink), dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya maserasi.
Disamping itu tentu disertai adaanya kelebihan dan kekurangan tersendiri.

B. Saran
Setelah mempelajari perawatan luka modern dengan hidrokoloid
diharapakn perawat mengetahui tindakan yang akan diberikan jika
dihadapkan dengan pasien dengan kondisi luka tertentu, sehingga
memberikan nursing care yng efektif .

7
DAFTAR PUSTAKA

Georgina Casey, Modern Wound Dressings. Nursing Standard, Oct 18-Oct 24,
2000:15,5: Proquest Nursing & Allied Health Search

Kathleen Osborn, Nursing Burn Injuries. Nursing Management; May 2003; 34,5:
Proquest Nursing & Allied Health Search

Madelaine Flanagan, Managing Chronic Wound Pain in Primary Care. Practice


Nursing; Jun 23, 2006; 31, 12; ABI/INFORM Trade & Industry

Maureen Benbow, Healing and Wound Classification. Journal of Community


Nursing; Sep 2007; 21,9; Proquest Nursing & Allied Health Search

Ririn Fernandez, Rhonda Griffiths, Cheryl Ussia (2002). The Effectiveness of


Solutions, Techniques and Pressure in Wound Cleansing. The Joanna
Briggs Institute for Evidence Based Nursing & Midwifery. Australia.
www.joannabriggs.org.au

Ruth Ropper. Principles of Wound Assessment and Management. Practice Nurse;


Feb 24, 2006; 31,4; Proquest Nursing & Allied Health

iv

Anda mungkin juga menyukai