PEMBALUTAN
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Bencana dosen pengampu
Nyayu Nina , S.Kep,Ners.M.Kep
Oleh :
KELOMPOK 2
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagui Maha Penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah di susun dengan maksimal dengan muatan materi dari berbagai
sumber yang kami temuka. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga malakah ini bermanfaat untuk masyarakat, dan
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUA N...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................................6
2.1 Definisi......................................................................................................................6
2.2 Tujuan Pembalutan.................................................................................................6
2.3 Prinsip Pembalutan.................................................................................................6
2.4 Macam- macam Pembalutan...................................................................................6
2.5 Prosedur pembalutan..............................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2 Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUA N
menutupi luka. Tujuan dari penutupan luka ini adalah untuk melindungi luka dari
infeksi eksternal sampai penyembuhan alami terjadi dan dari gesekan dengan pakaian
(Johnson, 2004). Pemilihan dressing (balutan) yang tepat merupakan hal yang penting
dalam perawatan luka. Prinsip dasar dalam memilih dressing (balutan luka) yang
optimal antara lain jika luka kering maka harus dilembabkan, jika luka memiliki
eksudat yang luas maka cairan harus diserap, jika luka memiliki jaringan nekrotik atau
debris asing maka jaringan tersebut harus dibuang, dan jika luka mengalami infeksi
maka harus diterapi dengan antibiotik (Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, 2010).
Absorbent dressing merupakan balutan untuk menyerap eksudat luka karena prinsip
perawatan luka adalah menciptakan kondisi lembab bukan basah (Pangayoman, 2009).
Absorbent dressing konvensional yang masih dipakai hingga sekarang adalah kasa
sedangkan absorbent dressing modern antara lain yang berjenis hidrokoloid dan
natrium alginat (Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, 2010). Kasa memiliki beberapa
Hal ini menyebabkan epitel yang terbentuk menempel pada kasa sehingga saat kasa
natrium alginat berubah menjadi gel ketika menyerap eksudat sehingga tidak
menempel pada epitel kulit. Selain itu, penggantian balutan natrium alginat dapat
dilakukan selama 3-4 hari sekali karena alginat bersifat antimikroba sedangkan jika
menggunakan kasa perlu penggantian setiap hari untuk menghindari timbulnya infeksi
(Ovington, 2002). Balutan luka dari natrium alginat saat ini masih diimpor dari luar
negeri. Harga alginat cukup tinggi sehingga menyebabkan harga balutan luka natrium
alginat mahal. Bahan baku alginat berasal dari rumput laut coklat (Sargasum sp.) yang
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Balut adalah suatu benda, dapat berbentuk kain maupun kassa bersih yang digunakan
untuk menutup luka. Sedangkan pembalutan adalah suatu tindakan menggunakan balut
yang bertujuan untuk menutup luka atau menghentikan suatu pendarahan agar luka tidak
terpapar langsung dengan lingkungan bebas untuk menghindari terjadinya infeksi dan
mengurangi nyeri (Susilowati, 2015).
Cara membalut:
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya
saling menarik
Kedua ujung diikatkan secukupnya
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flannel dan behan elastis. Yang paling sering
adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak
mudah kendor.
7
Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung perban, kunci dengan peniti
atau jepitan perban.
d) Plester (pembalut Berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi padasendi yangterkilir,
untuk merekatkan pada kelainan patahtulang. Cara pembidaian langsung
dengan plester disebutstrapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal
keproksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang
sudahdilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-
aid,Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
•luka diberi antiseptik
•tutup luka dengan kassa
•baru letakkan pembalut plester.
e) Kassa Steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan
dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum
digunakan. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi
atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut
atau diplester
f) Pembalut lainnya
•Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru
dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutupluka-luka lebar.
•Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk
menutup luka-luka kecil
9
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan
dengan kasa steril.
d)Elevasi bagian yang terluka
e)Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perludifiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokokpenderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yangpaling bawah
letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan gawat darurat (emergency nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang k
omprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupa
n. Kegiatan pelayanan keperawatan menunjukkan keahlian dalam pengkajian pasien, setting pr
ioritas, intervensi krisis dan pendidikan kesehatan masyarakat Fraktur merupakan salah satu c
ontoh dari kegawatdaruratan.
Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya disebabkan adanya kekeras
an yang timbul secara mendadak. Fraktur dapat terjadi dengan patahan tulang dimana tulang t
etap berada di dalam atau disebut fraktur tertutup atau di luar dari kulit yang disebut fraktur ter
buka. Pada kegawatdaruratan, fraktur terbuka dan tertutup dapat ditangani dengan pertolongan
pertama yaitu pembidaian dan pembalutan. Pembidaian adalah memasang alat untuk imobilis
asi dengan mempertahankan kedudukan tulang yang patah.
Pembidaian atau pembalutan merupakan salah satu proses penting dalam penatalaksanaan a
wal korban patah tulang. Memasang bidai / balut adalah memasang alat untuk immobilisasi ata
u mempertahankan kedudukan tulang yang patah. Adapun tujuan dari pembalutan/pembidaian
adalah memobilisasi fraktur dan dislokasi, mengistirahatkan anggota badan yang cedera, meng
urangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca untuk dapat mengaplikasikan ilmu kegawatdaruratan pada cedera
muskuloskeletal dengan melakukan tindakan pembidaian dan pembalutan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/380449717/Makalah-Pembalutan-Dan-Pembidaian-2017
https://docplayer.info/73040832-Pembalutan-dan-pembidaian.html
https://pdfcoffee.com/pembidaian-gadar-makalah-pdf-free.html
12