Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBALUTAN

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Bencana dosen pengampu
Nyayu Nina , S.Kep,Ners.M.Kep

Oleh :

KELOMPOK 2

1. Aditya Rizky N (219049) 11. Novianti Isnaeni (219073)


2. Armia Husni H (219053) 12. Nurazizah H (219076)
3. Della Marsella (219056) 13. Risma Anggraeni (219081)
4. Dini Inayah (219059) 14. Siti Nurbaeti H (219084)
5. Fitri Ramalia (219062) 15. Tia Sopianti (219087)
6. Imelda Dinesti (219065) 16. Wulan Puspita A (219091)
7. Levya Afrilliza (219068) 17. Zaki Arif Sholeh (219094)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

PPNI JAWA BARAT

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagui Maha Penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah di susun dengan maksimal dengan muatan materi dari berbagai
sumber yang kami temuka. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga malakah ini bermanfaat untuk masyarakat, dan
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca

Bandung, 18 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUA N...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................................6
2.1 Definisi......................................................................................................................6
2.2 Tujuan Pembalutan.................................................................................................6
2.3 Prinsip Pembalutan.................................................................................................6
2.4 Macam- macam Pembalutan...................................................................................6
2.5 Prosedur pembalutan..............................................................................................8
BAB III...................................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2 Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUA N

1.1 Latar Belakang

Dressing (balutan) luka merupakan suatu material yang digunakan untuk

menutupi luka. Tujuan dari penutupan luka ini adalah untuk melindungi luka dari

infeksi eksternal sampai penyembuhan alami terjadi dan dari gesekan dengan pakaian

(Johnson, 2004). Pemilihan dressing (balutan) yang tepat merupakan hal yang penting

dalam perawatan luka. Prinsip dasar dalam memilih dressing (balutan luka) yang

optimal antara lain jika luka kering maka harus dilembabkan, jika luka memiliki

eksudat yang luas maka cairan harus diserap, jika luka memiliki jaringan nekrotik atau

debris asing maka jaringan tersebut harus dibuang, dan jika luka mengalami infeksi

maka harus diterapi dengan antibiotik (Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, 2010).

Absorbent dressing merupakan balutan untuk menyerap eksudat luka karena prinsip

perawatan luka adalah menciptakan kondisi lembab bukan basah (Pangayoman, 2009).

Absorbent dressing konvensional yang masih dipakai hingga sekarang adalah kasa

sedangkan absorbent dressing modern antara lain yang berjenis hidrokoloid dan

natrium alginat (Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, 2010). Kasa memiliki beberapa

kelemahan di antaranya mengkondisikan lingkungan luka dari basah menjadi kering.

Hal ini menyebabkan epitel yang terbentuk menempel pada kasa sehingga saat kasa

diambil menimbulkan rasa sakit. Penggunaan absorbent dressing modern seperti

natrium alginat diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan tersebut karena

natrium alginat berubah menjadi gel ketika menyerap eksudat sehingga tidak

menempel pada epitel kulit. Selain itu, penggantian balutan natrium alginat dapat

dilakukan selama 3-4 hari sekali karena alginat bersifat antimikroba sedangkan jika

menggunakan kasa perlu penggantian setiap hari untuk menghindari timbulnya infeksi

(Ovington, 2002). Balutan luka dari natrium alginat saat ini masih diimpor dari luar

negeri. Harga alginat cukup tinggi sehingga menyebabkan harga balutan luka natrium
alginat mahal. Bahan baku alginat berasal dari rumput laut coklat (Sargasum sp.) yang

melimpah di Indonesia (Mutia,2009).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Pembalutan ?
2. Apa Tujuan Pembalutan ?
3. Apa Prinsip Pembalutan ?
4. Apa Saja Macam Macam Pembalutan ?
5. Bagaimana Prosedur Pembalutan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Pengertian Pembalutan
2. Mengetahui Tujuan Pembalutan
3. Mengetahui Prinsip Pembalutan
4. Mengetahui Macam Macam Pembalutan
5. Mengetahui Prosedur Pembalutan

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Balut adalah suatu benda, dapat berbentuk kain maupun kassa bersih yang digunakan
untuk menutup luka. Sedangkan pembalutan adalah suatu tindakan menggunakan balut
yang bertujuan untuk menutup luka atau menghentikan suatu pendarahan agar luka tidak
terpapar langsung dengan lingkungan bebas untuk menghindari terjadinya infeksi dan
mengurangi nyeri (Susilowati, 2015).

2.2 Tujuan Pembalutan


Tujuan pembalutan adalah untuk menutup luka dan menghentikan pendarahan agar luka
tidak terkontaminasi dan menimbulkan infeksi (Susilowati, 2015).Selain itu pembalutan
bertujuan unruk mencegah pembengkakan, membatasi pergerakan dan mengikat bidai
(Ramsi, 2016).

2.3 Prinsip Pembalutan


Prinsip pembalutan, membersihkan luka sebelum dilakukan pembalutan, pembalutan
dilakukan pada bagian tubuh yang cidera, tidak boleh terlalu ketat dan tidak boleh terlalu
longgar (Ramsi, 2016).

2.4 Macam- macam Pembalutan


Menurut fungsinya :
a) Pembalut Penutup
 Untuk menutup Sebagian badan agar terhindar dari kotoran luar maupun tidak
tersinggung dari anggota badan yang lain
 Untuk menghindarkan diri dari cahaya matahari atau udara
 Sebelum luka dibungkus terlebih dahulu luka dibersihkan atau dilakukan
perawatan luka
 Untuk menahan perdarahan
 Melekatkan obat (zalf, serbuk, kompres)
b) Pembalut penahan
 Mengistirahatkan anggota badan yang luka atau sakit
 Mengurangi Gerakan yang dapat menambah beratnya penyakit
 Mengurangi rasa sakit
c) Pembalut penekan
 Menekan luka
Perban tekan untuk luka terdiri dari beberapa lapis. Pertama bagian basah yang
terluka ditempatkan agak tinggi. Diatas luka diletakan langsung perban darurat atau
beberapa kain hidrofil. Diatas ini diletakkan kapas putih atau lapis. Lapisan ini
ditahan agar tepoat pada tempatnya dengan suatu balutan cambric yang dipasang
dengan kuat. Perhatikan bahwa beberapa potong kapas yang kasar masih keluar
sedikit dan tepi kain perban.
 Menekan perdarahan
Perban tekan terdiri dari satu lapis kapas yang tebal yang dipasang kuat-kuat
dengan balutan cambric diatasnya. Pada kedua sisi perban tersebut harus ada 2 cm
kapas diluar pembalut itu.
 Menurut bahannya :
a. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran.
Panjang kaki antara 50-100 cm. pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala,
bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung
lengan, dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita
dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm. pembalut ini biasa
dipergunakan untuk membalut mata, dahi, betis, dan kaki yang terkilir.

Cara membalut:
 Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
 Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya
saling menarik
 Kedua ujung diikatkan secukupnya
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flannel dan behan elastis. Yang paling sering
adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak
mudah kendor.

Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:


 2,5 cm : untuk jari-jari
 Cm : untukn leher dan pergelangan tangan
 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
 M : untuk paha dan sendi pinggul
 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung

Cara membalut anggota badan (tangan/kaki)

 Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap


 Pastikan bahwa perban tergulung kencang
 Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari slah satu ujung yang dilettakan
dari proksimal ke distal menutup di sepanjang bagian tubuh , yang akan dibalut
dari distal keproksimal (terakhir ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung
secukupnya). Atau bisa dimulai dari bawah luka lalu balut lurus 2 kali yang lain
(distal)
 Dibebatkan terus ke proksimal dengan bebatan saling menyilang dan tumpang
tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya. Setiap balutan
menutupi dua pertiga bagaian sebelumnya.

7
 Selesaikan dengan membuat balutan lurus, lipat ujung perban, kunci dengan peniti
atau jepitan perban.
d) Plester (pembalut Berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi padasendi yangterkilir,
untuk merekatkan pada kelainan patahtulang. Cara pembidaian langsung
dengan plester disebutstrapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal
keproksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang
sudahdilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-
aid,Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
•luka diberi antiseptik
•tutup luka dengan kassa
•baru letakkan pembalut plester.
e) Kassa Steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan
dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum
digunakan. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi
atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut
atau diplester
f) Pembalut lainnya
•Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru
dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutupluka-luka lebar.
•Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk
menutup luka-luka kecil

2.5 Prosedur pembalutan


a) Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut dengan menjawab
pertanyaan ini:
 Bagian dari tubuh yang mana? (untuk menentukan macam pembalut
digunakan dan ukuran pembalut bila menggunakan pita)
 Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka dan menghentikan
perdarahan)
 Bagaimana luas luka? (untuk menentukan macam pembalut)
8
 Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? (untuk
menentukan perlu dibidai/tidak?)
b) Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c) Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau
dibalutdengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika
terjadidisposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka
terbuka:
 Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk
melindungi luka selama didesinfeksi
 Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
 Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk
membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat didalamnya.
 Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu)kotoran
yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
 Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa.Kemudian
di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
 Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan
cara :
a) Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan
yang lebih mantap dapat diberikan.
b) Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15
menit.
c) Pengikatan dengan tourniquet.
 Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
 Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan dilengan) dan
lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
 Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan
kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkenatorniket.
Untuk torniket kain, perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda
torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadidi distal dan kulit
menjadi pucat kekuningan.

9
 Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan
dengan kasa steril.
d)Elevasi bagian yang terluka
e)Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
 Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perludifiksasi
 Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
 Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokokpenderita.
 Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yangpaling bawah
letaknya di sebelah distal.
 Tidak mudah kendor atau lepas.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan gawat darurat (emergency nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang k
omprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupa
n. Kegiatan pelayanan keperawatan menunjukkan keahlian dalam pengkajian pasien, setting pr
ioritas, intervensi krisis dan  pendidikan kesehatan masyarakat Fraktur merupakan salah satu c
ontoh dari kegawatdaruratan. 
Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya disebabkan adanya kekeras
an yang timbul secara mendadak. Fraktur dapat terjadi dengan  patahan tulang dimana tulang t
etap berada di dalam atau disebut fraktur tertutup atau di luar dari kulit yang disebut fraktur ter
buka. Pada kegawatdaruratan, fraktur terbuka dan tertutup dapat ditangani dengan pertolongan 
pertama yaitu  pembidaian dan pembalutan. Pembidaian adalah memasang alat untuk imobilis
asi dengan mempertahankan kedudukan tulang yang patah.
Pembidaian atau pembalutan merupakan salah satu proses penting dalam  penatalaksanaan a
wal korban patah tulang. Memasang bidai / balut adalah memasang alat untuk immobilisasi ata
u mempertahankan kedudukan tulang yang  patah. Adapun tujuan dari pembalutan/pembidaian 
adalah memobilisasi fraktur dan dislokasi, mengistirahatkan anggota badan yang cedera, meng
urangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca untuk dapat mengaplikasikan ilmu kegawatdaruratan pada cedera 
muskuloskeletal dengan melakukan tindakan  pembidaian dan pembalutan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/380449717/Makalah-Pembalutan-Dan-Pembidaian-2017

https://docplayer.info/73040832-Pembalutan-dan-pembidaian.html

https://pdfcoffee.com/pembidaian-gadar-makalah-pdf-free.html

12

Anda mungkin juga menyukai