Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR II

“PERAWATAN LUKA”

Oleh
Nama Kelompok2 :
1. Kadek Ayu Putri Handayani (203213244)
2. Ni Komang Trianugraeni (203213245)
3. Anak Agung Meinia Arimita Sindy (203213246)
4. Ketut Nova Ariantini (203213247)
5. Ni Putu Dila Puspita Sari (203213248)
6. Ni Putu Oktaviani Rosita Dewi (203213251)
7. Niluh Ocha Ariyanti (203213252)
8. I Kadek Aldo Maisa Prasetya (203213253)
9. Ni Komang Galuh Wraspati (203213254)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKes WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kehadapanTuhan Yang MahaEsa/ Ida Sang Hyang

WidhiWasa, karenaatas Asung Kertha Wara Nugrahan-Nya lah makalah dengan

judul“Perawatan Luka” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya, berkat bimbingan dan

bantuan dari berbagai sumber.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Dasar II. Kami

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi materi maupun

teknis penulisannya. Mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.

Dengan kerendahan hati, kami mohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan kesalahan.

Oleh karenaitu, kami mengharapkan adanya masukan dari para pembaca sebagai upaya untuk

kesempurnaan makalah ini.

Tabanan, 29 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN          
1.1  Latar Belakang...........................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3  Tujuan penulisan........................................................................................1
1.4  Manfaat penulisan.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Perawatan Luka.................................................................................2
2.2 Faktor factor Yang Mempengaruhi Penyembuhan luka .......................................2
2.3 Macam macam Tipe Luka.............................................................................3
2.4 Proses Penyembuhan Luka.............................................................................3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit
terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh
terhadap berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang
menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan
penyembuhan luka (Joyce M. Black, 2001). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi
sel sampai fungsi organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon
yang berurutan dimana sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan
berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur
anatomi, fungsi dan penampilan.

Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika tenaga
kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang sesuai dengan
perkembangan, akan memberikan dasar pemahaman yang lebih besar terhadap
pentingnya perawatan luka. Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat luka
stabil dengan perkembangan granulasi jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat
hanya cara tersebut yang membuat penyembuhan luka bisa sempurna.

Untuk memulai perawatan luka, pengkajian awal yang harus dijawab adalah,
apakah luka tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus dibuang, apakah ada
tanda klinik yang memperlihatkan masalah infeksi, apakah kondisi luka kelihatan kering
dan terdapat resiko kekeringan pada sel, apakah absorpsi atau drainage objektif terhadap
obat topical dan lain-lain. Terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami yang sering
kali memproduksi eksudat; mengatasi eksudat adalah bagian penting dari penanganan
luka. Selanjutnya, mengontrol eksudat juga sangat penting untuk menangani kondisi
dasar luka, yang mana selama ini masih kurang diperhatikan dan kurang diannggap
sebagai suatu hal yang penting bagi perawat, akibatnya bila produksi eksudat tidak
dikontrol dapat meningkatkan jumlah bakteri pada luka, kerusakan kulit, bau pada luka
dan pasti akan meningkatkan biaya perawatan setiap kali mengganti balutan.
Praktik perawatan luka dalam bidang pelayanan di rumah sakit sudah banyak
dilakukan perawat, namun teknik perawatan luka yang dilakukanM umumnya masih
bersifat konvensional. Sementara saat ini sudah berkembang teknik perawatan luka
modern yang sangat membantu proses penyembuhan klien.

Dengan memperhatikan perkembangan teknologi perawatan luka terkinidan tepat


guna maka luka dapat disembuhkan dengan waktu penyembuhan yang relative lebih
singkat (2x lebih singkat), tidak menimbulkan nyeri, balutan nyaman, menghilangkan
bau tak sedap, cost efektif, dan mengurangi kecacatan klien akibatpertumbuhan jaringan
parut atau amputasi yang tidak diinginkan. Untuk mencapai perubahan teknik perawatan
luka dari teknik konvensional menjadi teknik modern membutuhkan pelatihan khusus
dalam bidang perawatan luka agar dicapai proses penyembuhan luka yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Itu Prinsip Peraawatan Luka ?
2. Apa Itu Prosedur Perawatan Luka Sederhana Berdasarkan Tipe Luka ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Prinsip Peraawatan Luka
2. Untuk mengetahui Prosedur Perawatan Luka Sederhana Berdasarkan Tipe Luka

1.4 Manfaat
1. Agar Mahasiswa Mengetahui Prinsip Peraawatan Luka
2. Agar Mahasiswa Mengetahui Prosedur Perawatan Luka Sederhana Berdasarkan Tipe
Luka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PrinsipPeraawatan Luka
Ada duaprinsiputamadalamperawatanluka. 
1. Prinsippertamamenyangkutpembersihan/ pencucianluka.
a. Luka kering (tidakmengeluarkancairan) dibersihkandenganteknik swabbing,
yaituditekan dan digosokpelan-pelanmenggunakankasasterilataukainbersih yang
dibasahidengan air sterilatau NaCl 0,9 %.
b. Luka basah dan mudahberdarahdibersihkandenganteknik irrigasi,
yaitudisemprotlembutdengan air steril (kalautidakadabisadiganti air matang) atau
NaCl 0,9 %. Cairanantiseptiksebaiknyatidakdigunakan, kecualijikaterdapatinfeksi,
karenadapatmerusakfibriblast yang sangatpentingdalam proses penyembuhanluka,
menimbulkanalergi, bahkanmenimbulkanluka di kulitsekitarnya.
Jikadibutuhkanantiseptik, yang cukupamanadalahferacrylum 1%
karenatidakmenimbulkanbekaswarna, bau, dan tidakmenimbulkanreaksialergi.
2. Prinsipkeduamenyangkutpemilihanbalutan. Pembalutlukamerupakansarana vital
untukmengaturkelembabankulit, menyerapcairan yang berlebih, mencegahinfeksi, dan
membuangjaringanmati.
2.1.1. Pengertian Luka
Luka adalahsuatugangguandarikondisi normal pada kulit( Taylor, 1997). Luka
adalahkerusakankontinyuitaskulit, mukosamembran dan tulangatau organ tubuh lain (Kozier,
1995). Ketikalukatimbul, beberapaefekakanmuncul :
1. Hilangnyaseluruhatausebagianfungsi organ
2. Responstressimpatis
3. Perdarahan dan pembekuandarah
4. Kontaminasibakteri
5. Kematiansel
2.1.2. Faktor2 yang mempengaruhipenyembuhanluka
1. Usia
Anak dan dewasapenyembuhannyalebihcepatdaripada orang tua. Orang
tualebihseringterkenapenyakitkronis,
penurunanfungsihatidapatmengganggusintesisdarifaktorpembekuandarah.
2. Nutrisi
Penyembuhanmenempatkanpenambahanpemakaian pada tubuh.
Klienmemerlukandiit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral
seperti Fe, Zn. Klienkurangnutrisimemerlukanwaktuuntukmemperbaiki status
nutrisimerekasetelahpembedahanjikamungkin. Klien yang
gemukmeningkatkanresikoinfeksiluka dan penyembuhan lama karena supply
darahjaringan adipose tidakadekuat.
3. Infeksi
Infeksilukamenghambatpenyembuhan. Bakterisumberpenyebabinfeksi.
4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Sejumlahkondisifisikdapatmempengaruhipenyembuhanluka. Adanyasejumlahbesar
lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memilikisedikitpembuluhdarah). Pada
orang-orang yang gemukpenyembuhanlukalambatkarenajaringan lemak
lebihsulitmenyatu, lebihmudahinfeksi, dan lama untuksembuh.
Alirandarahdapatterganggu pada orang dewasa dan pada orang yang
menderitagangguanpembuluhdarahperifer, hipertensiatau diabetes millitus.
Oksigenasijaringanmenurun pada orang yang menderita anemia
ataugangguanpernapasankronik pada perokok. Kurangnya volume
darahakanmengakibatkanvasokonstriksi dan menurunnyaketersediaanoksigen dan
nutrisiuntukpenyembuhanluka.
5. Hematoma
Hematoma merupakanbekuandarah. Seringkalidarah pada
lukasecarabertahapdiabsorbsi oleh tubuhmasukkedalamsirkulasi.
Tetapijikaterdapatbekuan yang
besarhaltersebutmemerlukanwaktuuntukdapatdiabsorbsitubuh, sehinggamenghambat
proses penyembuhanluka.
6. Benda asing
Benda
asingsepertipasirataumikroorganismeakanmenyebabkanterbentuknyasuatuabsessebel
umbendatersebutdiangkat. Absesinitimbuldari serum, fibrin, jaringanselmati dan
lekosit (seldarahmerah), yang membentuksuatucairan yang kental yang
disebutdengannanah (“Pus”).
7. Iskemia
Iskemiamerupakansuatukeadaandimanaterdapatpenurunansuplaidarah pada
bagiantubuhakibatdariobstruksidarialirandarah. Hal inidapatterjadiakibatdaribalutan
pada lukaterlaluketat. Dapat juga terjadiakibatfaktor internal yaituadanyaobstruksi
pada pembuluhdarahitusendiri.
8. Diabetes
Hambatanterhadapsekresi insulin akanmengakibatkanpeningkatanguladarah,
nutrisitidakdapatmasukkedalam sel. Akibathaltersebut juga akanterjadipenurunan
protein-kaloritubuh.
9. Keadaan Luka
Keadaankhususdarilukamempengaruhikecepatan dan efektifitaspenyembuhanluka.
Beberapalukadapatgagaluntukmenyatu.
10. Obat
Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti
neoplasmikmempengaruhipenyembuhanluka. Penggunaanantibiotik yang lama
dapatmembuatseseorangrentanterhadapinfeksiluka.
a) Steroid : akanmenurunkanmekanismeperadangan normal tubuhterhadapcedera
b) Antikoagulan : mengakibatkanperdarahan
c) Antibiotik
:efektifdiberikansegerasebelumpembedahanuntukbakteripenyebabkontaminasi
yang spesifik. Jikadiberikansetelahlukapembedahantertutup,
tidakakanefektifakibatkoagulasiintravaskular.
2.1.3. Macammacamtipeluka
Luka seringdigambarkanberdasarkanbagaimanacaramendapatkanlukaitu dan
menunjukkanderajatluka (Taylor, 1997).
1. Berdasarkantingkatkontaminasi
a) Clean Wounds (Luka bersih), yaitulukabedahtakterinfeksi yang mana tidakterjadi
proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistempernafasan, pencernaan,
genital dan urinaritidakterjadi. Luka bersihbiasanyamenghasilkanluka yang tertutup;
jikadiperlukandimasukkandrainasetertutup (misal; Jackson – Pratt).
Kemungkinanterjadinyainfeksilukasekitar 1% - 5%.
b) Clean-contamined Wounds (Luka bersihterkontaminasi),
merupakanlukapembedahandimanasaluranrespirasi, pencernaan, genital
atauperkemihandalamkondisiterkontrol, kontaminasitidakselaluterjadi,
kemungkinantimbulnyainfeksilukaadalah 3% - 11%.
c) Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuklukaterbuka, fresh,
lukaakibatkecelakaan dan
operasidengankerusakanbesardenganteknikaseptikataukontaminasidarisalurancerna;
pada kategoriini juga termasukinsisiakut, inflamasinonpurulen.
Kemungkinaninfeksiluka 10% - 17%.
d) Dirty or Infected Wounds (Luka kotoratauinfeksi), yaituterdapatnyamikroorganisme
pada luka.
2. Berdasarkankedalaman dan luasnyaluka
a) Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaituluka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.
b) Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaituhilangnyalapisankulit pada lapisan
epidermis dan bagianatasdari dermis. Merupakanluka superficial dan
adanyatandaklinissepertiabrasi, blister ataulubang yang dangkal.
c) Stadium III : Luka “Full Thickness” :
yaituhilangnyakulitkeseluruhanmeliputikerusakanataunekrosisjaringansubkutan yang
dapatmeluassampaibawahtetapitidakmelewatijaringan yang mendasarinya.
Lukanyasampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasiatetapitidakmengenaiotot.
Luka timbulsecaraklinissebagaisuatulubang yang
dalamdenganatautanpamerusakjaringansekitarnya.
d) Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telahmencapailapisanotot, tendon dan
tulangdenganadanyadestruksi/kerusakan yang luas.
3. Berdasarkanwaktupenyembuhanluka
a. Luka akut :yaitulukadengan masa
penyembuhansesuaidengankonseppenyembuhan yang telahdisepakati.
b. Luka kronisyaituluka yang mengalamikegagalandalam proses penyembuhan,
dapatkarenafaktoreksogen dan endogen.
2.1.4. Proses penyembuhanluka
Penyembuhanlukaadalahsuatukualitasdarikehidupanjaringanhalini juga
berhubungandenganregenerasijaringan. Fasepenyembuhanlukadigambarkanseperti yang terjadi
pada lukapembedahan (Kozier,1995). Menurut Kozier, 1995
a. Fase Hemostasis (pembekuandarah)
Tahappertamadalam proses penyembuhanlukaadalahtahap pembekuandarah.
Darahbiasanyaakankeluarsaatkulittersayat, tergores, atautertusuk.
Beberapadetikataumenitsetelahmengalamiluka, darahakanmenggumpaluntukmenutup
dan menyembuhkanluka, sertamencegahtubuhkehilangandarahterlalubanyak.
Gumpalandarahinikemudianakanberubahmenjadikeropengsaatmengering.
b. FaseInflamatori
Faseiniterjadisegerasetelahluka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utamaterjadi pada
faseiniyaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentianperdarahan)
akibatfasekonstriksipembuluhdarahbesar di daerahluka, retraksipembuluhdarah,
endapan fibrin (menghubungkanjaringan) dan pembentukanbekuandarah di
daerahluka. Bekuandarahdibentuk oleh platelet yang menyiapkanmatrik fibrin yang
menjadikerangkabagipengambilan sel. Scab (keropeng) juga
dibentukdipermukaanluka. Bekuan dan jaringanmati, scab membantu hemostasis dan
mencegahkontaminasiluka oleh mikroorganisme. Dibawah scab epithelial
selberpindahdarilukaketepi.
Epitelialselmembantusebagaibarierantaratubuhdenganlingkungan dan
mencegahmasuknyamikroorganismeFaseinflamatori juga
memerlukanpembuluhdarah dan responselulerdigunakanuntukmengangkatbenda-
bendaasing dan jaringanmati. Suplaidarah yang
meningkatkejaringanmembawabahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses
penyembuhan. Pada akhirnyadaerahlukatampakmerah dan sedikitbengkak.
Selamaselberpindahlekosit (terutamaneutropil) berpindahkedaerah interstitial.
Tempatiniditempati oleh makrofag yang keluardarimonositselamalebihkurang 24 jam
setelahcidera/luka. Makrofaginimenelanmikroorganisme dan sel debris melalui
proses yang disebutpagositosis. Makrofag juga mengeluarkanfaktor angiogenesis
(AGF) yang merangsangpembentukanujungepiteldiakhirpembuluhdarah. Makrofag
dan AGF bersama-samamempercepat proses penyembuhan.
Responinflamatoriinisangatpentingbagi proses penyembuhan
c. FaseProliferatifFasekeduainiberlangsungdarihari ke-3 atau 4 sampaihari ke-21
setelahpembedahan. Fibroblast (menghubungkansel-seljaringan) yang
berpindahkedaerahlukamulai 24 jam pertamasetelahpembedahan.
Diawalidenganmensintesiskolagen dan substansidasar yang disebutproteoglikankira-
kira 5 harisetelahterjadiluka. Kolagenadalahsubstansi protein yang
menambahteganganpermukaandariluka. Jumlahkolagen yang
meningkatmenambahkekuatanpermukaanlukasehinggakecilkemungkinanlukaterbuka
. Selamawaktuitusebuahlapisanpenyembuhannampakdibawahgarisirisanluka.
Kapilarisasitumbuhmelintasiluka, meningkatkanalirandarah yang
memberikanoksigen dan nutrisi yang diperlukanbagipenyembuhan. Fibroblast
kapilarisasijaringanperlahanberwarnamerah. Jaringaninidisebutgranulasijaringan
yang lunak dan mudahpecah.
d. FaseMaturasiFasematurasidimulaihari ke-21 dan berakhir 1-2
tahunsetelahpembedahan. Fibroblast terusmensintesiskolagen.
Kolagenmenjalindirinya ,menyatukandalamstruktur yang lebihkuat.
Bekaslukamenjadikecil, kehilanganelastisitas dan meninggalkangarisputih.
2.1.5. Mekanismeterjadinyaluka
1. Luka insisi (Incised wounds), terjadikarenateriris oleh instrumen yang tajam.
Misal yang terjadiakibatpembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanyatertutup oleh
suturaseterahseluruhpembuluhdarah yang lukadiikat (Ligasi)
2. Luka memar (Contusion Wound), terjadiakibatbenturan oleh suatutekanan dan
dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringanlunak, perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadiakibatkulitbergesekandenganbenda lain yang
biasanyadenganbenda yang tidaktajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadiakibatadanyabenda, sepertipeluruataupisau
yang masukkedalamkulitdengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadiakibatbenda yang tajamseperti oleh
kacaatau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaituluka yang menembus organ
tubuhbiasanya pada bagianawallukamasukdiameternyakeciltetapi pada
bagianujungbiasanyalukanyaakanmelebar.
2.2 Prosedurperawatanlukasederhanaberdasarkatipeluka

1. Luka bakar
Luka bakarbisadiakibatkan oleh panas yang berlebihsepertipaparansinarmatahari,
kontakdenganapi, bahankimia, ataulistrik.Untukmengatasinya,
a) pertamadinginkandahulu area yang terbakar di bawah air dingin yang
mengaliratautempelkankompresdinginsampaisakitnyaberkurang.
b) Jikakulitmulaimelepuh dan pecah, bersihkandengan air.
Oleskansalepantibiotikkecualijikamunculruam. Setelah lukamendingin,
oleskanlosionuntukmencegahpengeringan.
c) Tutuplukadenganlonggarmenggunakankasasteril.
2. hematoma
hematoma juga menyerangpembuluhdarahkecil dan kapiler yang
mengakibatkanpengumpulandarah pada daerah yang terluka. Bedanya, hematoma
munculberupabenjolankenyalsepertikaretbernamalesi. Terantung pada
tingkatkeparahannya, hematoma bisaberupa area yang besarmaupun yang kecil.
Jenisluka yang tertutup juga harussegeradiberipenanganan yang sesuai.
Pengobatandilakukandengantujuanuntukmengontrol rasa
sakitsertamencegahperadanganmenyebarlebihluas pada kulit.
Jikamasalahnyaringan, cukupmengompresmenggunakan es atau air dingin pada area
yang terluka. Namun pada kasus yang lebihserius,
dokterbisasajamelakukanpembedahan.
Terutamabilamunculkomplikasisepertisindromkompartemen,
a. dokterakanmembedahlukauntukmembiarkannyaterbukaselama 2-3
hariuntukmeredakanpembengkakannya.
b. Jikaadakemungkinanpatahtulang,
penangananlukacederaditambahpemindaiandengan x-ray juga
mungkinperludilakukan.
c. Pada trauma parah, bentukpemindaian lain sepertiUSG, CT Scan, dan
MRIakanmembantumendeteksikerusakan organ di dalamnya.
3. lukatusuk
Kondisiinibiasanyadisebabkan oleh bendatajam yang runcingsepertipakuataujarum.
Luka tusukkebanyakantidakmengeluarkanbanyakdarah,
tapijikaterlaludalambisasajamerusak organ ataulapisan di bawahnya. Selainitu,
risikoinfeksi juga lebihtinggikarenacenderungsulitdibersihkan. Area yang terluka
juga lebihhangat dan lembabsehinggadapatmenjaditempat yang ideal
untukpertumbuhanbakteri. Bila Anda inginmelakukanpenangananpertama pada
jenislukaini, cara yang sesuaiadalah:
a. mencuciluka di bawahaliran air sabun yang kuat.
b. Oleskanlarutanantiseptik dan balutlukadenganperban.
Janganmenggunakansalepataumembalutlukainiterlaluketatkarenamalahakanmeni
ngkatkanrisikoinfeksi.
Merawatlukauntukmencegah trauma (injury) pada kulit, membranmukosaataujaringan
lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, lukaoperasi yang
dapatmerusakpermukaankulitTujuannya :
1. Mencegahinfeksidarimasuknyamikroorganismekedalamkulit dan membranmukosa
2. Mencegahbertambahnyakerusakanjaringan
2. Mempercepatpenyembuhan
3. Membersihkanlukadaribendaasingatau debris
4. Drainaseuntukmemudahkanpengeluaraneksudat
5. Mencegahperdarahan
6. Mencegahexcoriasikulitsekitar drain.
Persiapanalat:
1. Set steril yang terdiriatas :
a. Pembungkus
b. Kapasataukasauntukmembersihkanluka
c. Tempatuntuklarutan
d. Larutan anti septic
e. 2 pasangpinset
f. Gaasuntukmenutupluka.
2. Alat-alat yang diperlukanlainnyaseperti : extra balutan dan zalf
3. Gunting
4. Kantongtahan air untuktempatbalutan lama
5. Plesterataualatpengamanbalutan
6. Selimut mandi jikaperlu, untukmenutuppasien
7. Bensinuntukmengeluarkanbekasplester

Cara kerja
1. Jelaskankepadapasiententangapa yang akandilakukan. Jawabpertanyaanpasien.
2. Minta bantuanuntukmenggantibalutan pada bayi dan anakkecil
3. Jaga privasi dan tutupjendela/pintukamar
4. Bantu pasienuntukmendapatkanposisi yang menyenangkan. Bukanhanya pada
daerahluka, gunakanselimut mandi untukmenutuppasienjikaperlu.
5. Tempatkantempatsampah pada tempat yang dapatdijangkau. Bisadipasang pada
sisitempattidur.
6. Angkatplesterataupembalut.
8. Jikamenggunakanplesterangkatdengancaramenarikdarikulitdenganhati-hatikearahluka.
Gunakanbensinuntukmelepaskanjikaperlu.
9. Keluarkanbalutanatausurgipaddengantanganjikabalutankeringataumenggunakansarungtan
ganjikabalutanlembab. Angkatbalutanmenjauhipasien.
10. Tempatkanbalutan yang kotordalamkantongplastik.
11. Buka set steril
12. Tempatkanpembungkussteril di sampingluka
13. Angkatbalutan paling dalamdenganpinset dan perhatikanjangansampaimengeluarkan
drain ataumengenailukainsisi. Jikagaasdililitkan pada drain gunakan 2 pasangpinset,
satuuntukmengangkatgaas dan satuuntukmemegang drain.
14. Catatjenisdrainnyabilaada, banyaknyajahitan dan keadaanluka.
15. Buangkantongplastik.
Untukmenghindaridarikontaminasiujungpinsetdimasukkandalamkantongkertas,
sesudahmemasangbalutanpinsetdijauhkandaridaerahsteril.
16. Membersihkanlukamenggunakanpinsetjaringanatauarteri dan kapasdilembabkandengan
anti septik, laluletakkanpinsetujungnyalabihrendahdaripadapegangannya.
Gunakansatukapassatu kali mengoles, bersihkandariinsisikearah drain :
a. Bersihkandariataskebawahdaripadainsisi dan daritengahkeluar
b. Jikaada drain bersihakansesudahinsisi
c. Untukluka yang tidakteratursepertidekubitus ulcer,
bersihkandaritengahlukakearahluar, gunakanpergerakanmelingkar.
17. Ulangipembersihansampaisemua drainage terangkat.
18. Olesizalfatau powder. Ratakan powder diatasluka dan gunakanalatsteril.
19. Gunakansatubalutandenganplesterataupembalut
20. Amnkanbalutandenganplesterataupembalut
21. Bantu pasiendalampemberianposisi yang menyenangkan.
22. Angkatperalatan dan kantongplastik yang berisibalutankotor. Bersihkanalat dan
buangsampahdenganbaik.
23. Cucitangan
24. Laporkanadanyaperubahan pada lukaatau drainage kepadaperawat yang
bertanggungjawab. Catatpenggantianbalutan, kajikeadaanluka dan responpasien.
Membersihkan Daerah Drain
Daerah drain dibersihkansesudahinsisi. Prinsipmembersihkandaridaerahbersihkedaerah
yang terkontaminasikarenadrainnya yang basahmemudahkanpertumbuhanbakteri dan
daerahdaerah drain paling banyakmengalamikontaminasi. Jikaletak drain
ditengahlukainsisidapatdibersihkandaridaerahujungkedaerahpangkalkearah drain. Gunakankapas
yang lain. Kulitsekitar drain harusdibersihkandenganantiseptik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Luka adalahkerusakankontinuitaskulit, mukosamembran dan tulangatau organ tubuh lain
(Koizier,1995). Luka yang terjadi pada seseorangmemerlukanperhatiankhusus agar
tidakterjadikomplikasisepertiinfeksi yang menghambatpenyembuhanluka.
Perawatharusmemilikipengetahuan dan ketrampilanklinisuntukmemberikanperawatanluka yang
berkualitas. Selainituperawat juga perlumemperhatikanprinsipdalamperawatanluka,
karenaperawatharusbiasmemberikanperawatandengantetapmenjagakesterilannya.
Penggunaanilmu dan teknologisertainovasiprodukperawatanlukadapatmemberikannilai optimal
jikadigunakansecaratepat. Penggunaanilmu dan
teknologiharustetapmemperhatikanprinsiputamadalammanajemenperawatanlukayaitupengkajianl
uka yang komprehensif agar dapatmenentukankeputusanklinis yang
sesuaidengankebutuhanpasien.
3.2 Saran
Denganadanyapengetahuanmengenaikonsepperawatanlukainidiharapkanmakalahinidapatdijadika
npedoman dan sumberpengetahuanuntukdirikitasendirimaupununtukmerawat orang lain.
Selainitusebagaiseseorang yang berprofesisebagaiperawat,
sebaiknyakitacukuppengetahuanuntukmenjelaskankepadaklienmengenaitujuanperawatan dan
proses penyembuhanluka agar kliensadarakanpentingnyadiberikanperawatanluka.
DAFTAR PUSTAKA

http://blog.umy.ac.id/topik/files/2011/12/Merawat-luka.pdf
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/jenis-luka/
https://www.cni.co.id/index.php/corporate-info/news/info-cni/1996-5-tipe-luka-tubuh
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/45ae8b9f7b44606fbd5d22b6574af93b.pdf
https://id.scribd.com/doc/297888367/BAB-I-Perawatan-Luka

Anda mungkin juga menyukai