Dibuat untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah Keperawatan Luka
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. kelompok sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam tindakan keperawatan. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
A. Kesimpulan...............................................................................................................15
B. Saran ........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik moist wound healing atau modern wound dressing merupakan metode
perawatan luka tertutup dengan tetap mempertahankan kelembaban untuk mempercepat
proses penyembuhan dan pertumbuhan jaringan baru juga mencegah terjadinya infeksi
pada luka (Ose et al., 2018), sehinga metode ini dapat dikatakan lebih efektif
penggunaannya dibandingkan dengan metode konvensionalyaitu dengan teknik
perawatan luka kering (Suwito, 2016). Selain itu, perawatan luka dengan metode modern
dressing juga dapat melindungi luka dari paparan bakteri, tidak menimbulkan luka baru,
penyerapan eksudat yang lebih maksimal,dan mengurangi masa perawatan di rumah
sakit (Subandi & Sanjaya, 2020).
Tugas perawat dalam mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut kepada pasien
terutama dalam perawatan luka dengan metode moist wound healing adalah perawat
dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara tepat, dimana mereka harus
mempunyai pengetahuan, keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan luka
mulai dari melakukan pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat,
implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta
dokumentasi hasil yang sistematis (Merdekawati & AZ, 2017), sehingga perawat
memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan manajemen keperawatan luka
untuk mempercepat kesembuhan pasien, perawat tidak hanya berfokus pada mengganti
balutan tetapi juga memperhatikan kelembaban luka tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan luka dengan metode
moist wound healing, yakni perawat harus memahami prinsip luka, melakukan
perawatan yang tepat sesuai dengan perkembangan teknik modern dressing dan juga
produk-produk balutan luka lembab. Namun faktanya, masih banyak perawat yang
belum mengetahui tentang perawatan luka dengan metode moist wound healing sehingga
menyebabkan sikap perawat yang negatif dan ju
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep perawatan luka lembab/ moist wound healing?
2. Bagaimana Prisip Moist Wound Healing ?
3. Bagaimana Menejeman Luka Moist Wound Healing?
4. Ada berapa Jenis jenis balutan luka Moist Wound Healing?
5. Bagaimana Cara perawatan luka Moist Wound Healing ?
6. Apa itu Konsep TIME Manajement keperawatan luka?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mengetahui konsep keperawatan tentang
perawatan luka menggunakan metode moist wound healing Elvi, 2016).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan atau referensi dalam
meningkatkan pengetahuan dan juga sikap yang harus dimiliki oleh calon-calon perawat
untuk melakukan perawatan luka menggunakan metode moist wound healing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Balutan ini digunakan untuk dressing primer dan masih memerlukan bakutan
sekunder. Balutan dari calium alginate berfungsi menyerap cairan luka yang
berlebihan, dapat menutup luka, menjaga keseimbangan lembab disekitar luka,
mudah digunakan, bersifat elastis, antibakteri dan non-toksik dan menstimulasi
proses pembekuan darah yang terbuat dari rumput laut dan akan berubah menjadi
gel jika bercapur dengan cairan luka. Untuk memperoleh hasil yang optimal balutan
ini harus diganti sekali sehari. Keterangan:
Rika, F., & Elvi, O. (2016). Aplikasi Modern Wound Care Pada Perawatan Luka Infeksi di
RS Pemerintah Kota Padang. Nurse Jurnal Keperawatan, 12(2), 159–165.
Subandi, E., & Sanjaya, K. A. (2020). Efektifitas Modern Dressing Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan, 10(1), 1273–1284.
https://doi.org/10.38165/jk.v10i1.7
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D).
Suwito, A. (2016). Penggunaan Balutan Modern (Hydrocoloid) Untuk Penyembuhan Luka
Diabetes Mellitus Tipe Ii. Jurnal Iptek Terapan, 10(1), 18–23.
https://doi.org/10.22216/jit.2016.v10i1.392
Tulasi, D. (2010). MERUNUT PEMAHAMAN TAKSONOMI BLOOM : PenemuanAwal
Taksonomi. 9, 359–371.
Yanti, B., Wahyudi, E., Wahiduddin, W., Novika, R. G. H., Arina, Y. M. D.,
Martani, N. S., & Nawan, N. (2020). Community Knowledge, Attitudes, and Behavior
Towards Social Distancing Policy As Prevention Transmission of Covid-19 in
Indonesia. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 8(2),
4.https://doi.org/10.20473/jaki.v8i2.2020.4-14
Yulianto, A. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan LukaDengan
Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Prosedur Perawatan Luka. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 5(10). https://doi.org/10.35952/jik.v5i10.34