Anda di halaman 1dari 52

wound dressing (pemilihan balutan luka)

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
May
11

WOUND DRESSING SELECTION


(pemilihan balutan luka)
Dosen Pembimbing : Herin Mawarti

Oleh :
Annisa Safitri (7314007)
Dwi Novitasari (73140)
Emi Lutfiana (73140)
Irham (73140)
Zaskiyah (73140)

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang wound
dressing selection (pemilihan balutan luka) . Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Herin Mawarti selaku Dosen mata kuliah IDK 2 yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bagaimana pemilihan balutan luka. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Jombang, Mei 2015

Penyusun

A.PENDAHLUAN

seorang peneliti,Ramundo,IE pada tahun 2006,mengungkapka hal-hal sebagai berikut :

a.
b.
c.
d.
e.

debridemnet merupakan peristiwa yang terjadi secara lami dalam proses


penyembuhan luka.
Selama fase inflamasi neutrofil dan makrofag mencerna dan mengangkat jaringan
yang mati,debris seluler,dan jaringan terinjuri yang avaskuler dari luka.
Namun,dengan akumulasi jumlah jaringan rusak yang banyak,proses ini menjadi
tidak cukup
dan sangat berlimpahan.
Pembentukan jaringan nekrotik yang kemudian memerlukan iagositosis pada luka
dan memperlambat penyembuhan luka.

Sementara itu,Barr,JE,pada tahun 2003 menyatakan bahwa :


a.

Pada manajemen luka,debridement merupakan proses dimana praktisi memfasilitasi


proses debridement alami dengan melakukan tindakan-tindakan untuk mengangkat
jaringan mati dan benda asing dari luka
b. Untuk luka-luka dengan kemajuan penyembuhan luka yang sesuia dengan waktu
yang direncanakan,proses debridement alami perlu dibantu dengan tehnik
manajemen topical (topical therapy)

Sedangkan Falanga,tahun 2000 dan Sibbad,tahun 2000,sama-sama menyatakan


bahwa debridement merupakan suatu komponen integral pada persiapan dasar luka
bersama-sama dengan keseimbngan bakteri dan keseimbangan kelembaban/moisture
balance.secara umum,perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih
ditekankan pada intervensi yang melihat sisi klien dari berbagai dimensi,yaitu
dimensi fisik,psikis,ekkonomi dan sosial.

B.SEJARAH BALUTAN LUKA

Berikut ini dijelaskan sejak kapan orang mulai mengenal balutan luka dan
perkembangannya.

1.

seni perawatan luka pasca operasi merupakan sejarah kuno dimana evidensinya
diketahui sejak 4000 tahun yang lalu.
2. usaha-usaha terdahulu di bidang perawat luka meliputi tehnik-tehnik yang
bermanfaat,seperti menjahit luka,merekatkan tepi-tepi luka dengan
balutan,mengepak/membungkus balutan,membidai dan menggunakan obat-obatan topikal
untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi.
3. pilihan apakah luka sebaiknya terbuka,ditutup atau di balut bervariasi sepanjang
masa.
4. The Edwin Smith Surgical Papyrus dari mesir,tahun 1615 SM (sebelum
masehi),mengatakan
luka tertutup lebih cepat sembuh daripada luka terbuka,dan kelompok ini
menjelaskan menciptakan balutan yang berasal dari tenun yang bergaris-garis di
lapisi substansi seperti bahan lengnket/lekat.
5. namun,sejak dari zaman hippocrates sampai abad ke-19,dikemukakan
bahwa,luka kronik
seharusnya dibiarkan terbuka dan didorong unutk mengalir (cairan lukanya).
6. suatu karya oleh pasteur,koch dan Lister mengenai penyebab infeksi bakterial
menimbulkan
pengenalan balutan antiseptic yang menggunakan kassa yang dicelupkan pada
asam karbolik
(phenol)

7. pada tahun 1958,Odland mengobservasi bahwa bula (blister) sembuh 40 persen


lebih cepat
jika dibiarkan tidak dipecahkan.
8. pada tahun 1962,Winter mendemonstrasikan bahwa luka partial-thickness pada
babi
(percobaan),mengalami re-epithelisasi dua kali lebih cepat pada keadaan
tertutup,dibandingkan dengan luka yang terpapar udara
9. pada tahun berikutnya,Hinman dan Maibach menyokong temuan Winter yang
dilakukan
pada manusia.
10. oleh sebab itu,sejak tahun 1960-an telah terdapat pertumbuhan penjelasan teori
mengenai

C.KONSEP MANAJEMEN LUKA MODEREN/TERKINI

Konsep manajemen atau penyembuhan luka dewasa ini mengalami perkembangan yang
cukup pesat dengan beberapa fungsi kerja yang umum maupun spesifik,serta
menciptakan kelembapan pada area da sekitar luka.beberapa fungsi kerja manajemen
perawatan luka yang modern saat ini,mencakup :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

mengoptimalkan kerja dari neutrofil,makrofag,fibrolast,protease (enzime


debinder),growth factor.
meminimalkan rasa sakit (mengurangi sakit pada ujung saraf karena kondisi luka dalam
keadaan lembab).
meminimalkan infeksi (sel-sel meningkatkan daya tahan tubuh,lebih sedikit jaringan
kering yan gmati sehingga mengurangi timbulnya mikroorganisme).
mengurangi kemungkinan adanya luka baru pada saat penggantin balutan luka.
mengurangi resiko perpindahan mikroorganisme.
mengurangi pencemaran udara pada saat penggantian balutan.
menjaga luka pada temperatur optimum agar penyembuhan luka lebih cepat.

8.

balutan dapat digunakan unutk beberapa hari.sehingga mengurangi frekuensi


penggantian balutan.

D. PERBANDNGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA MENGGUNAKAN


KONSEP LAMA
DENGAN KONSEP BARU
Berikut ini merupakan contoh perbandingan konsep lama dengan konsep baru dalam hal
kecepatan proses penyembuhan luak,yang bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

n
o
1

Pokokpokok
Aktivitas
perawata
n luka

Konsep lama

Konsep baru

Dahulu,dalam penerapan

perawatan luka (wound


care)hampir semua tatalaksana
luka dengan teknik steril yang

sangat ketat,cara penggunaan


kassa,adanya kompres basah
kering,massase,posisi miring kiri

pada era sekarang,penerapan


perawatan luka (wound care)lebih
didasarkan evidence based.
Evidence-based adalah merujuk
pada proses me-review penemuan
penelitian terkini (evidence)yang
di publikasikan pada jurnal ilmiah

kanan pada luka dekubitus 2 jam


sekali penggunaan oksigen di area
luka,penggunaan betadine
(povidcne iodine)rivanol,dan lainlainnya

Perawata
n luka di
negara
berkemb
ang dan
maju

Pada area bidang perawatan luka


(wound care),negara yang sedang
berkembang salah satunya
indonesia masih banyak kita
temukan aktivitas (wound

care)menggunakanmetode yang
konvesional dan.atau tradisional.
Namun,dengan adanya
perkembangan perawatan luka
internasional,banyak doker dan
perawat indonesia peminat
perawatan luka yang terbuka
dengan perkembangan ilmu baru
dibidang luka,telah mulai
penerapan perawatan luka secara
moderen. (terkini)

no Pokokpokok
Penjagaan
luka
Penggunaan
balutan

Konsep lama

atau sumber-sumber data lain.


Penerapan atau aplikasi praktik
mutlak menggunakan suatu hasil
penemuan studi yang representatif.
Pada era sekaran,penerapan
perawatan luka (wound
care)didasarkan pada hasil
penemuan dengan pendekatan
yang multidisiplin,prinsipmoist
wound healingadvance wound
dressing,lingkungan luka
basa/moist :sel epitel,reepitelisasi,kontraksi
luka,konsepwound bed
preparationpertumbuhan
jaringan,debridemang/debridement
yang adekuat dan kontinue,tehnik
bersih dan steril yang
menyesuaikan keadaan dari luka.
Pada area bidang perawatan luka
(wound care)saat ini telah
mengalami perubahan yang
signifikan dari tahun ke tahun.
Mulai dari yang tradisional
beralih kepada teknologi yang
canggih.

Konsep baru

Luka dijaga tetap kering karena luka Luka dijaga tetap lembab dan
dilindungi dari kontaminasu agar
yang basah dikhawatirkan rawan
proses penyembuhan berjalan
infeksi
luka
Pada zaman dahulu,orang percaya Pada era sekarang,balutan dlam
bahwa membiarkan luka dalam
kondisi lembab atau sedikit basah

Pengetahuan
dahulu dan
sekarang
tentang luka
yang
mengering

kondisi bersih dan kering akan


mempercepat proses penyembuhan
luka.
Sehingga pada zaman dahulu,luka
di balut dengan kain pembalut yang
tipis,yang memungkinkan udara
masuk dan membiarkan luka
mengering hingga
berbentukkoreng
(namun,seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan
sekarang telah membuktikan bahwa
luka dalam kondisi kering dapat
memperlambat proses penyembuhan
luka dan akan menimbulkan bekas
luka).
Pengetahuan dahulu menyatakan
bahwa scab/keropeng atau bekas
luka yang mengering atau kering
merupakan penghalang alami untuk
mencegah hilangnya kelembapan.
Scab juga mencegah sel-sel baru
untuk berkolonisasi di area luka.
Ketika scab tersebut mulai berubah
bentuk,sel episermis harus masuk ke
lapisan dermis yang paling dalam
sebelum melakukan
proliferasi,karena di sanalah daerah
yang lembab sehingga sel dapat
hidup.
Dari proses tersebut,diketahui
bahwa dalam lingkungan kering,luka
akan memulih dari dalam keluar

merupakan cara yang paling


efektif untuk menyembuhkan
luka
Balutan tersebut tidak
menghambat aliran
oksigen,nitrogen dan at-zat udara
yang lain.

Sedangkan menurut
pengetahuan sekarang,kita dapat
mengoptimalkan lingkungan
yang lembab pada luka,proses
penyembuhan luka akan
berlangsung daridaerah pinggir
atau sekitar dan dari dalam
secara serempak.

no

Pokok-pokok
Pendapat

masyarakat
tentang
lingkungan
lembab

Perbandingan
berbandingkan
antara konsep
lama dengan
konsep baru
Sifat pembalut

Konsep lama
Penyembuhan dengan

menggunakan lingkungan yang


lembab masih menjadi hal yang
baru dan jarang diaplikasikan di
masyarakat
Masyarakat kebanyakan
berpendapat bahwa lingkungan
yang lembab akan menjadi
tempat berkembak biaknya
kuman penyakit
Pernyataan yang seperti yang
dinyatakan masyarakat pada
umumnya tersebut di atas tidak
di sertai kenyataan bahwa tubuh
kita mempunyai sistem imun
yang sangat efisien
Segala jenis luka dengan
berbagai tingkat kesterilannya
memang merupakan bentuk
kolonesasi dari bakteri,tetapi
koloni bakteri tersebut selama
masih dalam jumlah yang wajar
tidak menimbulkan risiko
infeksi.
Masalah akan timbul jika
bakteri tersebut mulai melipat
gandakn koloninya
Jika tubuh kita dalam kondisi
yang normal,maka antibodi
dalam tubuh akan dapar
mencegah bakteri untuk tidak
bermitosis.
Luka dijaga tetap kering dan di
balut dengan kassa.

Konsep baru
Klien dengan luka yang biasanya
akn lebih jaran gmengeluh rasa
sakit atau nyeri yang dirasakan
pada saat luka dibiarkan dalam
lingkungan yang lembab,yaitu
dengan pembalutn yang lembab.
Balutan tersebut akan menjaga
saraf dari lingkungan luar dengan
memberikan lingkungan yang
lembab,sehingga dapat mengurangi
rasanyeri
Jika dengan balutan yang
kering,dikhawatirkan syaraf akan
mudah mengalami risiko
kerusakan selama berproliferasi

Penggunaan kassa dengan


konsep lama (kering)
Menyerap eksudat
Eksudat bisa menembus ke
permukaan sehingga memberi

Penggunaan film polyurithane


Tembus pandang
Elastismengikuti lekuk tubuh
Menjaga kelembapan luka
Kedap air dan bakteri

Luka dijaga tetap lembab dan di


balut dengan film polyyrethane

no

Pokok-pokok
Efek

temperatur
pada proses
mitosis
(epitelisasi)
dimana
mitosis
(epitelisasi)
berjalan
lancar pada
temperatur 25
C-38 C

Kontroversi
penggunaan
antiseptik

jalan pada bakteri


Eksudat bisa menguap
sehingga temperatur luka dingin
Melekat pada luka
Konsep lama
Di bawah kassa,karena

penguapan temperatur jarang lebih


dari 28 derajat celsius sehingga
mitosis berjalan lambat.
Pada saat balutas di

lepas,temperatur turun dan perlu 3


jam untuk mengembalikan proses
mitosis pada kecepatan
optimalnya.

Tembus uap air dan udara


Menjaga temperatur luka

Konsep baru
Di bawah balutan moderen
(film polyurethane),temperatur
luka berada pada 30 derajat
celsius-32 derajat celsius.
Epitelisasi (mitosis) berjalan
lebih cepat pada luka
lembab,karena :
Tidak perlu menembus ke bawah
keropeng dan temperatur luka
terjaga (30 -32 derajat celsius)
Proses penyembuhan luka
lembab lebih cepat,baik untuk
luka dangkal maupun pada luka
dalam.
Setelah menemukan konsep
penyembuhan luka lembab,maka
kriteria pembalut luka menjadi
sebagai berikut :
Bisa mengontrol eksudat
Menjaga permukaan luka tetap
lembab
Tidak melekat pada luka
Kedap bakteri dan air
Tembus uap dan udara
Tak perlu sering diganti.
Namun,pada konsep
pada konsep lama,dalam
baru,penggunaan menurut
kehidupan sehari-hari,biasanya
petugas atau masyarakat umumnya banyak penelitian
akan menggunakan antiseptik pada mengemukakan bahwaa
peenggunaan antiseptik dapat
luka dengan tujuan menjaga luka
mengganggu proses
tersebut agar menjadi steril.
penyembuhan dari tubuh
Bahkan antiseptik seperti
sendiri.pada konsep terbaru
hidrogen proksida
ditemukan bahwa masalah
(H2O2),providone-iodine,acetic
utama yang timbul dalam
acid dan cholorohexadine selalu
penggunaan antiseptik pada
tersedia dalam kotak obat
perawatan luka adalah antiseptik
tidak hanya membunuh kumankuman yang ada ,tetapi juga

membunuh leukosit ,yaitu sel


darah yang dapat membunuh
bakteri patogen dan jaringan
fibrolast yang membentuk
jaringan kulit baru.sehingga
untuk membersihkan luka,cara
yang tebaik adalah dengan cara
membersihkannya dengan
menggunakan cairan saline dan
untuk luka yang sangat kotor
dapat digunakan water
pressureuntuk perawatan
dirumah,dapat menggunakan air
yang mengalir atau air shower.

E.PERBEDAAN PEMAKAIAN BALUTAN LUKA (WOUND DRESSING )


DALAM PENANGANAN LUKA
SECARA TRADISIONAL DAN SECARA
MODEREN

Terdapat perbedaan pemakaian balutan luka (wound dressing) dalam penanganan luka
secara tradisional dan secara modern,yang antara lain dijelaskan pada tabel beikut ini :

no

Pokokpokok

Secara trdisional

Secara modern

Jenis
balutan

Penggunaan anti septik


Zat pewarna
Antibiotik yg biasang diberikan
secara topikal
Kassa sederhana
plester

Hidrocolloid
Hydrogel
Absorbent dressing
Alginate
foam

Hal-hal
- Dpt melekatan pd luka serta
yang perlu
menyebabkan kerusakan n
di
kesakitan ktika dlakukan
perhatikan
penggantian balutan
- Al ini akan membuat luka kembali
ke fase awal dimana terjadi proses
inflamasi
- Akibatnya, proses penyembuhan
lebih lama

hal-hal yang tidak di inginkn pd


cara tradisional dapat di hindari
Membuat luka yang kering
menjadi basah dan membuat luk
basah menjadi kering
Dg membuat luka tetap lembab
di harapkan proses penyembuhan
luka bisa menjadi lebih cepat

F.TUJUAN PEMILIHAN BALUTAN LUKA

Tujuan utama memasang balutan luka adalah untuk mencptakan lingkungan yang
kondusif terhadap penyembuhan luka.tidak ada balutan yang sesuai untuk setiap luka atau
setiap orang. Oleh karena itu,pemilihan balutan harus ditentukan setelah mengkaji
kebutuhan individu luka.pemahaman tentang fisiologi penyembuhan luka dan berbagai
macam balutan serta cara kerjanya diperlukan agar dapat diperoleh penyembuhan yang
optimal.

Adapun tujuan pemilihan balutan dan alasan mengapa balutan diperlukan antara lain:

1. Menciptakan lungkungn yang kondusif terhadap penyembuhan


2. Membuang jaringan mati,benda asing dri luka
3. Melundungi luka dan jaringan sekitarnya
4. Mampu mengontrol kejadian infeksi
5. Mencegah dan mengelola infeksi klinis pd luka
6. Mengurangi nyeri
7. Mempertahankan temperatur pada luka
8. Mengontrol dan mencegah pendarahan
9. Memobilisasi bagian tubuh yang ter-injury

G.KRITERIA BALUTAN YANG IDEAL

Balutan luka yang ideal seharusnya memenuhi hal-hall berikut ini :


1. Mempercepat proses penyembuhan luka
2. Memungkinkan pertukaran gas
3. Memberikan barrier
4. Tidak meningkatkan infeksi
5. Tidak menyebabkan infeksi
6. Nyaman dipakai
7. Tidak mengganggu fungsi tubuh

8. Dapat beradaptasi pada bagian-bagian tubuh


9. Mengupayakan pengangkatan eksudat dan benda asing tanpa menimbulkan
trauma terhadap jaringan baru
10. Cost-effective

H.PRINSIP PEMILIHAN BALUTAN LUKA


Menurut Hartman (1999) dan Ovington (1999),pada dasarnya prinsip pemilihan balutan
yang akan digunakan untuk membalut luka harus memenuhi kaidah-kadah berikut ini :
1. Kapasitas balutan dpt mengabsorbsi
2. Mampu mengurangi resiko terkontaminasi mikroorganisme
3. Meningkatkan kemampuan rehidrasi luka
4. Mengurangi kehilangan panas
5. Sarana pengangkut antibiotik keseluruh tubuh

I.FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH


BALUTAN
YANG TEPAT UNTUK LUKA :

Pemilihan balutan tergantung pada beberapa faktor antara lain :


1.

Karakteristik luka saat ini

2.

Tujuan perawatan luka (apakah balutan diperlukan untuk mengontrol atau


menampung cairan?apakah balutan diperlukan untuk meningkatkan epitelisasi?
apakah balutan diperlukan untuk debridement)

3.

Pemahaman dengan kemajuan luka ke arah penyembuhan,maka kenutuhan untuk


penggantian balutan akan berubah,jadi akan di perlukan jenis balutan yang berbeda
dari sebelumnya.

4.

Keadaan sosial dan emosional pasien dan keluarga.misalnya dengan menggunakan


balutan yang sederhana dalam pemakaiannya daripada balutan yang rumit cara
pemakaiannya

5.

Apresisi terhadap balutan apa yang di gunakan.misalnya :meskipun menggunakan


balutan dengan salah satu nama dagang,pemakai harus dapat mengetahui
pengelompokan/jenis balutan pada produk/nama dagang lainnya.

J.HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN SEBELUM MEMILIH


BALUTAN
Sebelum memilih balutan,pertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Frekuensi mengganti balutan


Jumlah eksudat
Ada tidaknya goa /undermining/cavity
Siapa yang akan mengganti balutan

K.

SYARAT-SYARAT PEMILIHAN BALUTAN YANG TEPAT


1. Menyesuaikan jenis balutan
2. Menyesuaikan dengan tujuan/manfaat
3. Menyesuaikan jenis balutan dengan jenis luka

L. DRESSING/BALUTAN
Penggunaan dressing bertujuan untuk menciptakan kondisi yang optimal(lembab 3637 C) sehingga mempercepat proses penyembuhan.terutama berguna untuk
melindungi:

Mikro organismi

Faktor mekanik (tekanan,shock,friksi)

Kehilangan panas

Pengaruh thermal eksternal

Dehidrasi

Kontaminasa dan faktor-faktor kimia

Keterangan gambar : Setiap balutan sementara mengambil fungsi yang biasanya


dilakukan oleh kulit sehat dan melindungi luka terhadap :

Penyebaran Mikro organismi

Faktor mekanik

Kehilangan panas

Pengaruh thermal

Dehidrasi

Kontaminasi kimia

M.PERBEDAAN ANTARA PRIMARY DRESSING DAN SECONDARY


DRESSING

N.

Primary dressing :balutan yang kontak dengan luka

Secondary dressing:balutan yang menutupi/melapisi balutan primary drassing

KUALITAS PENANGANAN BALUTAN LUKA YANG EFEKTIF

Kualitas penanganan balutan luka yang efektif,seharusnyaa memenuhi syarat senagai


berikut :
1. Mudah dalam pemasangannya
Keuntungan utama balutan luka adalah balutan-balutan tersebut sangat sederhana
dan cepat dalam pemasangannya/penggunaannya
1. Dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh
Balutan yang mampu menyesuaikan dengan bentuk luka memungkinkan unutk
membantu lingkungan yang lembab dan juga memberikan barrier
(penghalang)yang efektif terhadap bakteri.
1. Mudah melepasnya
a.

Jika balutan mudah dalam melepasnya,maka hal inimengurangi kemungkinan


merusak jaringan yang baru terbentuk pada luka.
b. Balutan yang mudah dilepas,juga kurang menimbulkan rasa sakit pada klien.
1. Nyaman di pakai
a.

Keuntungan lain dari balutan moderen adalah nyaman dipakai pasen pada
waktu balutan luka terpasang.
b. Hal ini berarti bahwa pasien berkeinginan unutk menyesuaikan tindakan yang
diberikan
c. Dalam hal,pasien tidak perlu merasakan adanya keluhan rasa tidak nyaman.
1. Tidak perlu sering ganti balutan
a.

Mayoritas balutan luka moderen dapat dipasang pada luka selama beberapa
hari,tergantung pada dan terutama jumlah eksudat.

b. Hal ini tidak hanya menghemat waktu perawatan dan mengurangi biaya tetapi
juga mengurangi jumlah gangguan pada luka.
c. Penurunan dalam frekuensi ganti balutan membantu mengurangi kesempatan
penurunan temperatur pada permuka luka.(penurunan temperatur potensial
terjadi pada saat ganti balutan)

O.

PERKEMBANGAN WOUND DRESSING

Tabel berikut ini merupakanuraian dari perkembangan balutan luka dari masa ke
masa :

no
1

Pokok-pokok
Klasifikasi balutan luka

Uraian
Tradisional
Konvensional
advance

Kriteria balutan luka


tradisional

Menyerap darah dan eksudat luka


Melindungi luka dari tauma dan
Menyembunyikan luka dari pandangan
Kekurangannya:
Melekat pada luka
Membuat luka kering krena dehidrasi
Meninggalkan serabut-serabut pada luka

Kriteria balutan luka


konvensional

Melindungi luka dari trauma dan kontaminasi


bakteri
Bersifat absorbent
Tidak meninggalkan serat pda luka

Hampir tidak melekat pada luka


Aman di pakai
4

Kriteria balutan luka


advance :setelah ditemukan
konsep proses penyembuhan
luka lembab tahun 1962 oleh
Dr.George Winer.maka
diproduksi balutan luka
advance.
Contoh balutan luka advance
(1)FILM

Contoh balutan luka advance


(2) FOAM/BUSA

Contoh balutan luka advance


(3)HIDROGEL

no
8

Pokok-pokok
Contoh balutan luka advance
(4)
ALGINATE

Contoh balutan luka advance


(5)
BAHAN POKOK GULA

Mempertahankan permukaan luka tetap lembab


dengan mengontrol eksudat luka
Kedap air dan bakteri
Tembus uap air dan oksigen
Tidak perlu sering diganti
a.keunggulan
- memenuhi seluruh kriteria balutan luka advance
- di tambah hal-hal berikut ini : tembus
pandang,tipis,elastis,mengikuti lekuk permukaan
tubuh,mudah di asang.
b. kekurangan : kurang tepat untuk luka bereksudat
banyak.
a.keunggulan
- memenuhi seluru kriteria balutan luka advance
- di tambah hal-hal berikut ini : berdaya serap
tinggi,cocok untuk luka bereeksudat banyak.
b.kekurangan : tidak tembus pandang
a.keunggulan :
- berbentuk gel
- menjaga kelembapan luka
- Sedikit efek debridement
b.kekurangan : kotor,berbau dan melekat di tep luka
Uraian
a.keunggulan :
- saat kontak dengan eksudat membentuk gel
- berdaya serap sedang
- berfungsi heomostat
- mudah digunakan
- bentuk kassa,film,lembaran,kapas yang berasal dari
semacam rumput laut.
b.kekurangan : melekat pada luka kering,pada luka
dalam sulit dibersihkan
a.keunggulan :
- cocok untuk luka terinfeksi dan bereksudat banyak
karena gula menyerap eksudat
- mengurangi edema
- bisa mengatasi infeksi (pH:3,7)
- sedikit efek debridement
b.kekurangan : kotor,menyebabkan rasa sakit pada
saat dipakai

10

Klasifikasi balutan luka yang


baru

-Balutan luka aktif :


Termasuk balutan luka tradisional dan
jonvesional.tidak membantu proses penyembuhan.
-Balutan luka interaktif :
Balutan luka advance.membantu memperlancar
proses penyembuhan.
-Balutan luka boaktif :
Balutan luka baru yangmengandung growth factor
yang bisa mengontrol pertumbuhan sel.mempercepat
proses pertumbuhan,

P.MACAM-MACAM DRESSING/PRIMARY DRESSING :

1.pengantar
a.

Macam-macam dressing yang disebutkan di bawah ini di sebut jenis balutan yang
dikenal dengan sebutan Occlusive Dressing.
b. Occlusive dressing adalah jenis balutan yang mempertahankan lingkungan luka
dalam keadaan optimal,saat penggantian balutan akan tampak pluruhan jaringan
nekrotis/slough dengan dasar luka bersih.
c. Macam-macam balutan (dressing) ini sebagian telah dijelaskan pada tabel
perkembangan balutan luka di atas.

2.macam-macam dressing/primary dressing/Occlusive dressing tersebut,antara lain :

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Gause/kassa
Transparant film
Hydrogels
Calcium alginate
Hydrocellulosa
Hydrocolloid
Foam
Silver
Antimicrobial

Q. GAUZE/ KASA KERING SERAT ALAMI

1. deskripsi
Material yang mengndung katun dan polyester
Steril dan non steril

2.fungsi
Absorpsi eksudat minimal hingga banyak
Material/bahan penampung (packng)
3.indikasi
Lukapartial thicknessdan full thickness
Luka infeksi
Luka berongga atau ada salurannya (terowongan)
4.keuntungan

Dapat berfungsi sebagai absorbent/penyerap danprotektiv/pelindung


Memberikan lingkungan penyembuhan luka kering (jka diperlukan)
Bisa di gunakan untuk kompres lembab/basah
Dapat di gunakan untuk debridement mekanik pada luka nekrotik/alat
membersihkannya,untuk membungkus rongga luka atau untul menyerap eksudat luka.

5.perhatian/kerugian
Sangat sedikit kepuasan yang didapatkan dari yang dikatakan sebagai balutan ideal
Membut luka kering.tidak tepat untuk luka pada bagian superficial epidermis.
Serat-serat katun pada luka bertindak sebagai benda asing dan dapat menyebabkan
penundaan penyembuhan luka
Jaringan granulasi dapat tumbuh pada sela-sela lubang kassa
Karena kassa perlu penggantian balutan yang sering,basanya 2-3 kali sehari.

R. KASSA ANTI LENGKET

1.deskripsi

Balutan anti lengket berbahan rayon sintesin yang dirajut

Mencegah bakteri masuk

permukaannya tidak menempel pada luka

Memberi suasana ideal untuk penyembuhan luka

2.indikasi

Luka superfisial dengan eksudat ringan sampai sedang


Luka bakar

Luka post-operasi
Donor sites

3.keuntungan

Menciptakan kelembapan didaerah sekitar luka


Balutan luka tidak lengket
Mudah saat di buka dan tidak nyeri
Tidak menimbulkan sensitivitas
Efektif melindungi luka terhadap infeksi,yaitu mencegah penetrasi
mikroorganisme/bakteri dan air ke dalam luka
Kurang menimbulkan efek samping terhadap pelepasan serat
Dapat dibiarkan pada luka selam beberapa hari
Ekonomis,penggantian luka lebih jaran gdilakukan dibandingkan balutan luka
konvensional,sehingga menghemat waktu dan materi
Tahan lama dalam pemakaian,karena tidak mudah basa jika terkena air.
Tidak ada meserasi

4.kerugian

Tidak absorbent (tidak menyerap)


Memerlukan balutan sekunder (secondary dressing)

S. BALUTAN KERING ANTI KERING LENGKET YANG DILAPISI


TRNSPARANT FILM

1.deskripsi :

Transparent film polyster perforasi tipis,direkatkan pada pad (bantalan)absorbent


berbahan katun atau acrylic
Permukaan tidak lengket bisa berlapis tunggal atau dobel
Balutan kering tidak lengket seringkali digunakan sebagai lapisan yang kontak pada
island dressing/balutan pelindung

2.keuntungan

Sesuai untuk luka-luka epidermis,atau luka yang penyembuhannya first intention

Tranparent film daya lengket rendah mencegah pelepasan serat


Jika eksudat minimal,akan memberikan daya serap yang cukup

3.kerugian

Tidak sesuai untuk balutan pada luka bereeksudat banyak


Jika jumlah eksudat banyak,balutan bisa menimbulkan goresan dan mengeringkan
Diperlukan balutan sekunder

T. BALUTAN POST OPERASI

1. deskripsi

Balutan ini sering dikenal dengan istilah lain island dressing


Balutan post operasi,ini biasanya mengkombinasikan balutan primer dan balutan
skunder
Balutan primer biasanya merupakan lapisan yang terbuat dar katun
Balutan sekunder berperekat atau lapisan luar sifatnya dapat permable.
Dengan kata lain,balutan post-operasi ini merupakan dressing untuk perawatan luka
steril yang dilengkapi dengan bantalan luka untuk semua jenis luka.
Penyerapan eksudat merata dan tidak tembus keluar karena memiliki lapisan nonwoven.
Biasanya terbuat dari bahan perekat adhesif yang tidak akan meninggalkan sisa
perekat ketika dressing
Dengan menggunakan balutan ini memungkinkan pasie untuk mandi tanpa kuatir
akan lukanya

2.keuntungan :

Sesuai untuk luka bereksudat sedikit atau dengan penyembuhan primary intention

Mengkombinasikan dan pengamanan berperekat


Transparent film tidak berperekat mencegah trauma luka pada saat pelepasan balutan
Jiak eksudat sedikit,akan memberikan penyerapan yang cukup
Beberapa balutan lainnya,lapisan luarnya resistant terhadap air

3.kerugian :

Tidak sesuai dengan eksudat banyak


Tidak direkomendasikan unutk klien yang diketaui alergi terhadap bahan berperekat
Beberapa diantara balutan ini tidak water-proof (tahan air)

U. PARANT FILM
1. fungsi :

Melindungi luka dari air,bakteri dan jamur dengan tetap menjaga sirkulasi udara
disekitar luka karena lapisan film pada transparant filmbersifat semi-permiabel.
Disamping itu,transparant film sangat elastis dengan daya rekat yang kuat.

2.deskripsi :

Transparant,tipis
Komposisi : clear polyurethane yang disertai perekat Aadhesive

3.contoh : fixomol transparent,tagaderm,opsite,dan lain-lain.


Gambar:

4.indikasi

Primary and secondary dressing


Dapat digunakan pada luka yang memerlukan dressing fiksasi yang tahan air.
Bisa digunakan sebagai fiksasi tahan air untuk kateter dan peralatan medis

5.kontraindikasi
Kontraindikasi pada luka dengan eksudat banyak,sinus.

6.keuntungan

Waterproof dan gas permeable (tahan air dan dapat di lalui oleh gas)
Comfortable (mengurangi nyeri) ,anti robek atau anti gores (pasien lebih nyaman
karena balutan bisa basah dan bisa tetap dipakai pada saat mandi).
Transparant,perkembangan penyembuhan luka dapat dimonitor tanpa membuka
balutan.

7.modifikasi
Dengan padding : absorbent
Gambar

V. HIDROGELS
1.deskripsi :

Suatu jenis colloid yang terdiri dari polymer dalam bentuk air,tetapi tidak terlarut.

Mirip hidrokolid,tetapi dalam bentuk gel

Suatu balutan dengan gel,yang terdiri dari polyurethane carrien film dan lapisan
hydrogel.gel tersebut dari CMC polymer dan propylene glycol.kandungan cairannya
menciptakan lingkungan yang lembab pada luka.

Suatu topical terapi,dengan ciri-ciri :


-

Mudah cara pemakaiannya


Pemakaiannya bisa dengan satu tangan
Mudah diangkat
Tidak lengket
Merupakan debriment yang cepat dan efektiv

Bahandasar antara lain : sodium carboxymethylcellulose,calcium alginate,purified water.

2.contoh :intrasitergel,duoderm gel,comfeel purilion gel,cutimed gel.


Gambar,,,

3.jenis ada 2 macam :

Hydrogel dressing
Amorphous gel (untuk memudahkan aplikasi sesuai dengan jenis lukanya)

4.indikasi hidrogel :

hidrogel diindikasikan untuk penggunaan luka kronis dan akut

dengan kata lain hidrogel juga bisa diindikasikan pada luka-luka seperti :luka
partial atau full thickness.
indikasi sesuai dengan jenis gel.

5.keuntungan :
a.
b.
c.
d.
e.

Memberikan lingkungan luka lembab untuk migrasi sel


Lembut dan fleksibel untuk segala jenis luka
Transparan
Mengabsorpsi debris dan eksudat yang berlebihan
Melunakan jaringan nekrotik dan jaringan yangber slough (slaf).dalam hal ini hidrogel
mampu melunakan dan menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan
sehat,yang akan terserap ke dalam struktur gel dan terbuang dalam balutan.

6.perhatian :
a.

Amphorus gel,seharusnya digunakan pada sinus yang belum diketahui dengan


pasti dimana dalamnya terowongan tidak dapat diidentifikasikan
b. Gel memerlukan balutan sekunder
c. Maserasi pada kulit bisa terjadi apabila kebanyakan hidrogel.
7.cara pemakaian :
a.

Bersihkan permukaan luka danseluruh kulit dengan larutan pembersih dan keringkan ke
seluruh kulit.
b. Lakukan pengukuran luka
c. Penggantian balutan dapat dilakukan :
- Bila penutup balutan bocor atau di angkat untuk pengganti rutin
- Pada luka bersih sampai 3 hari
- Pada nekrotik antara 1-3 hari
- Pada luka infeksi 24 jam
d. Beberapa jenis hidrogel wakt pemakaian bisa sampai 7 hari.

W.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

CALCIUM ALGINATE

Deskripsi
gambar
Alginate termasuk polysakarida natural yang pada keadaan biasa dinding sel termasuk
golongan rumput laut.
Merupakan jalinan serabut calcium alginate,yang mirip dengan jalinan bulu domba
Alginate mengandung ion kalsium dan natrium sehingga dia mempunyai daya larut yang
tinggi dan juga saat digunakan sebagai dressing
Balutan luka primer dengan penyerapan tinggi
Ebalutan ini menyerap luka untuk membentuk satu lapisan tipis dan lunak
Jenis balutan ini dapat menyerap jumlah cairan luka yang banyak
Oleh karena itu,dressing ini dikemas secara khusus sesuai dengan fungsinya
Bentuknya terdapat berbagai macam ukuran
Tersedia dalam bentuk lembaran
Daya serap tinggi (15-20 x dari bobotnya)
Dapat disimpulkan bahwa,alginate adalah jenis balutan yang dapat menyerap jumlah
cairan luka yang berlebihan dan menstimulasi proses pembekuan darah jika terjadi
perdarahan minor

2.contoh : cutimed alginate,kaltostat,seasorb,curasorb,comfell plus,dll

3.indikasi :
a. ditujukan pada beberapa luka di bawah ini :
1.
2.

Luka dengan warna dasar luka merah atau granulasi sel


Luka dengan eksudat sedang

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Luka mudah berdarah


Luka yang dalam sehingga berlubang
Luka yg terdapat slough
Luka akut maupoun kronik
Luka bakar derajat
Luka pasca operasi
Luka donor site
Luka potong

b.indikasi calcium alginate juga dapat digunakan pada pembersihan luka dalam
ataupun
permukaan dengan cairan yang banyak, misalnya :
-

Cairan banyak
Luka dalam
Luka infeksi

4.

Kontra-indikasi
Luka dengan jaringan nekrotik dan kering

5.

Keuntungan
- Pertukaran ion aktif pada permukaan luka membentuk sodium alginate yang
dapat larut
- Menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab
- Sangat hipo-alergenik
- Tidak lengket dan tidak menimbulkan traumatic saat diangkat
- Membantu untuk mengangkat jaringan mati
- Mengisolasi dasar luka dan meningkatkan kelembapan lingkungan luka
- Jenis balutan yang dapat menyerap jumlam cairan luka yang berlebihan
- Bisa digunakan untuk mengepak
- Menyerap sampai 20 kali cairan luka dan ukurannya
- Mengatur eksudat

6.

Kekurangan :
- Memerlukan balutan sekunder
- Gel bisa membingungkan dengan pus atau slough

7.

Tidak sesuai untuk luka kering

Cara pemakaian/penggunaan alginate


- Pengantar
Dalampemilihan dressing/balutan,sebagai perawat ahrus memahami beul cara
penggunaan alginate dan kapan digunakan sehingga efektif dalam
penyembuhan luka
- Cara pemakaian
Bersihkan luka disekitar kulit dengan larutan pembersih dan keringkan
- Pilih balutan yang ideal,menurut ukuran luka
- Potong atau lipat balutan alginate menurut bentuk luka
- Jika luka dalam,pedati luka dengan balutan alginate yang telah digunting
seperti tali
- Tutup luka yang di balut dengan alginate
- Penggantian balutan
- Cara pemakaian alginate pada luka yang mendalami perdarahan
- Bersihkan luka secara perlahan dengan irigasi
- Saat mengeringkan cukup dengan menggunakan kassa,tetapi tidak melakukan
swab
- Tutup luka denga alginate lakukan penekanan sekitar 10-15 menit
- Tutup luka dengan alginate sesuai dengan kebutuhan dan luasnya luka
- Sekondary dressing dapat menggunakan kassa,kemudian plester,bila perlu
lakukan pembebatan

X. HIDROSELULOSA:
gambar
1.

Deskripsi :
a. Hidroselulosa dikenal juga dengan sebutan hydrofiber
b. Hidroselulosa adalah jenisan balutan yang terbuat dari selulosa dengan
kemamapuan daya serap tinggi, mendukung proses autolosis
debridement,dapat meningkatkan prosese granulasi dan re epitelasi ,
mudah dalam melepaskannya sehingga memberikan kenyamanan dan
mengurangi rasa sakit pada pasien serta mampu menahan staphylococcus
aureus tidak masuk kedalam luka.
c. Hidroselolusa adalah jenis topical therapy yang terbuat dari sellulosa
dengan daya serap amat tinggi melebihi kemampuan daya serap cesium
alginate.

d. Terdapat bentuk : lembaran dan gel


2. Daya kerja:
a. Hidrofiber/ hidroselulosa yang terbentuk gel dapat digunakan untuk
cairan luka
b. Hidrofiber / hidroselulosa dapat cepat menyerap dan langsung menyerap
dan langsung mengikat bakteri ke dalam seratnya, mempertahankan
cairanluka yang sedang dan banyak.
c. Mengurangi resiko maserasi
d. Membantu mengurangi lintas kontaminasi saat penggantian balutan
3. Ke unggulan Hdroselulosa dibandingkan dengan kasa dan alginate :
3 GAMBAR
a. Hidroroselulosa memiliki kemampuan retensi/ daya serap lebih tinggi di
bandingkan dengan kasa atau balutan alginate.
b. Hidroselulosa juga memiliki keuntungan lain , yakni tidak mudah
koyak/larut, sehinnga amat mudah dalam melepasnya.
c. Hidroselulosa dapat mengurangi resiko maserasi, dengan tekanan yang
keras secara vertikal diamana dapat mengurangi kulit yang mengeras
kesamping .
d. Hidroselulosa dapat mengunci bakteri lebih kuat dalam cairan luka
apabila dibandingkan dengan kasa dan balutan alginate , terutama berikut
ini:
e. Hindroselulosa dapat memberikan kenyamanan lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kasa dan alginate.dalam hal ini :menyesuaikan lebih
dekat dalam mengeliminasi area jaringan mati pada permukaan balutan
luka dimana bakteri tersiksa , bahkan untuk yang mengalami kesulitan
pada saat melakukan balutan luka.
f. Hidroselulosa dapat mengurangi rasa sakit lebih tinggi bila dibandingkan
dengan kasa dan alginate.
4. Indikasi
Hidroselulosa , dapat di gunakan untuk:
a. Luka laki ( leg ulcers )
b. Luka tekan / dekubitus (stadium ii iv)
c. Luka diabetes mellitus
d. Luka bedah
e. Luka traumatik
f. Luka bakar yang tidak melebihi

7.cara pemakaian hidroselulosa :


a. Sebelum menggunakan balutan,bersihkan luka dengan cairan pembersih luka yang tepat
b. Masukan balutan hidroselulosa hingga 1 cm diatas seluruh wilayah kulit
c. Bila terdapat yang dalam pada luka,masukan hidroselulosa kedalam lubang tersebut
sesuai ukuran dan tinggalkan setidaknya 2,5 cm dibagian luar dari luka agar mudah
mengangkatnya
d. Kemudian tutup dengan balutan sekunder
e. Bila ada indikasi klinis seperti bocor,perdarahan dll ambilah balutan hidroselulosa
f. Bila tidak ada indikasi klinik,balutan hidroselulosa dapat diganti dalam jangka waktu 7
hari

Y. HYDROCOLLOIDS
Gambar
1.

Fungsi
Dressing yang berfungsi untuk :
- Mempertahankan luka dalam keadaan lembab
- Mendukung proses autolisis debridement
- Melindungi luka dari trauma
- Memberikan lingkungan oklusif
- Mengurangi resiko infeksi
- Mampu menyerap eksudat minimal
2. Deskripsi :
- Hidrocollid merupakan pembalut dengan lapisan rangkap yang biasanya
terbuat dari poly urethane film,
- Memenuhi banyak criteriabalutan luka
- Menggabungkan partikel-partikel hidroaktiv
- Disebut sebagai balutan moisture retensive
3. Contoh : cutimed hidro B,comfeel,duoderm dan lain-lain.

4.

Indikasi :
-

Luka dengan sedikit eksudat sampai sedang


Luka akut atau kronik
Luka dangkal
Jaringan ga]ranulasi
Abses
Luka dengan epitelisasi luka yang terinfeksi derajat satu dan dua

Gambar
5.

Kontraindikasi :
Luka yangterinfeksi grade III IV

6.

Keuntungan :
- Menjaja kestabilan kelembapan dan daerah sekitar luka
- Partikel-partikel hidroactiv menyerap eksudat luka
- Pembentukan gel pada permukaan luka memberikan lingkungan luka yang
lembab
- Mengurangi nyeri dengan menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab
- Mengurangi mfrekuensi mengganti balutan,
- Berdaya rekat dan mudah diaplikasikan
- Tersedia berbagai macam ukuran ,baik dalam bentuk transparant maupun
opaqui (buram)
- Dapat digunakan dengan pasta hidrokolid unutk penyerapan yang lebih
besar dan untuk mengurangi ruang mati pada luka

7.

Perhatian/kekurangan :
- Tidak direkomendasikan pada luka yang terinfeksi secara klinis dengan
bakteri aerob
- Pasang dengan penuh hati-hati pada luka,yang peceh-peceh karena
perekatnya bisa merusak kulit
- Luka dalam memerluka pasta pengisi rongga
- Mungkin sulit memasangnya area-area yang sering terjadi pergesekan

8.

Penggunaan :
Bentuknya ada yang berupa lembaran tebal dan tipis serta pasta

9.

Cara pemakaian:
Bersihkan seluruh permukaan luka

Z. FOAM

Gambar
1.deskripsi
a.
b.
c.
d.
e.

Balutan yang terdiri polymer atau polyeruthene yang mengandung sel-sel berluang kecil
yang mampu menahan cairan
Bentuk lembaran atau yang bisa mengisi rongga
Jenis bervariasi
Adhesive dan non-adhesive
Gabungan dari lapisan semipermiabel,adhesive yang bertindak sebagailapisan luar
balutan

2.contoh : cutimed cativy,cutimed siltec,allevin

3.indikasi :
- dapat digunakan pada luka full thickness atau partial thickness
- Paling sering digunakan pada luka yang berair
- juga dapat berguna untuk luka lembab
- luka eksudat sedang-berat

4.kontraindikasi :
- luka dengan eksudat minimal
- luka dengan jaringan nekrotik hitam
- luka bakar derajat 3
- luka yang tidak ada cairan karena balutan bisa lengket pada dasar luka

5.keuntungan balutan foam (bentuk lembaran/sheet)


Gambar
a.
b.
c.
d.
e.

f.
g.
h.
i.
j.

Memfasilitasi lingkungan luka lembab.(adanya polyurethene membantu mempengaruhi


kelembapan luka dan daerah sekitar luka,menjaga terhadap kontaminasi,dan penetrasi
bakteri serta air)
Absorbent dengan kemampuan/daay serap tinggi
Memberikan perlindungan
Tidak lengket pada luka (dalam hal ini,balutan dapat diganti tanpa adanya trauma atau
sakit dan tidak lengket pada luka.
Menyesuaikan bentuk postur tubuh,dengan perekat yang baik (busa polyurethene
mempengaruhi balutan foam menjadi lebih fleksibel,sehingga balutan tidak lengket pada
luka,dan absorpsi cairan luka maksimal,balutan bisa digunakan hingga 5-7 hari tanpa
penggantian.
Nyaman digunakan dalam hal ini lembut,nyaman dan aman unutk kulit sensitif.
Tidak meninggalkan residu
Semi permiabel
Aman digunakan pada luka infeksi
Ekonomis,frekuensi penggantian balutan yang tidak sesering dibandingkan dengan
menggunakan.
2.kekurangan balutan foam (bentuk lembaran/sheet)
Lingkungan luka lembab mungkin tidak mencukupi untuk mengupayakan
autolisys terjadi
(debridement pada jaringa yang keras)
3.keuntungan balutan foam wound cavity dressing (bentuk mengisi rongga)

a. Mengurangi ruang mati/dead space pada luka


b. Menyesuaikan bentuk rongga luka
c. Mengabsorpsi eksudat dalam jumlah yang banyak dan mengurangi kebutuhan untuk
ganti balutan dengan sering .
4.kekurangan balutan foam wound cavity dressing (bentuk mengisi rongga)
a. Memerlukan secondary dressing
b. Balutancavity foam seharusnya tidak dipotong,karena potongan-potongan guntingan
foam yang kecil-kecil dapat terperangkap pada dasar luka,mempercepat pembentukan
abses atau inflamasi karena benda asing.

AA.BALUTAN HIDROFOBIK

1.deskripsi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Hidrophobic dressing/balutan hidrophobic mulai banyak digunakan alam perawatan luka


pad a saat ini,karena dapat secara cepat membersihkan cairan luka,pus,debris,bahkan
mampu mengangkat bakteri dan jamur.
Disamping itu,cara penggunaan yang mudah dan cost effectivenes menjadi pertmbangan
untuk dipakai secara luas
Prinsip hidrophobic interaaction,ini mampu mengurangi jumlah kuman pada lukainfeksi
sehingga mempercepat penyembuhan luka
Semakin virulent suatu mikroorganisme,maka bersifat semakin hydrophobicsehingga
makin mudah untuk diangkat dari luka.
Dressing yang bekerja tanpa menggunakan prinsip fisika sederhana untuk membersihkan
luka yang terinfeksi dan terkontaminasi
Keefektifitasannya didasarkan pada gaya tarik intermolekule
Dressing ini terbuat dari bahan khusus yang di lapisi dengan DACC
(diyalkycarbamoylchloride)sehingga dressing ini memiliki sifat hidrofobik (tidak bersatu
dengan air)yang kuat.
Bentuk : lembaran/swab,tupfer,rope,dressing pad
Gambar

2.penjelasan tentang prinsip fisika pada terapi antimikroba hidrofobik


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Jenis balutan ini merupakan gabungan dari konsep unik antimikroba yang bekerja tanpa
menggunakan zat aktif kimia didalamnya
Dalam hal ini,balutan menggunakan prinsip fisika sederhana untuk membersihkan luka
terkolonisasi dan terinfeksi
Interaksi hidrofobik mendasari keefektifan dari balutan ini
Jenis balutan ini dilapisi dengan bahan khusus yang menyebabkan balutan memiliki sifat
hidrofobik yang kuat (warter-repelient)
Dengan kata lain,prinsip fisika sederhana ini didasari oleh kenyataan bahwa waterrepelient partikel yang tidak menyatu dengan air akan saling berikatan karena adanya
gaya tarik fisika di sekitar molekul air.
Bakteri pada luka juga memiliki karakteritik yang sama yaitu hidrofobik sehingga
Secara fisikamereka akan terikat dengan dressing/ balutan ini.

g.

karena jenis balutan ini dilapisi oleh asam lemak turunan DACC ( dialkyl carboxmyl
choloride)
sehinnga balutan ini memiliki sifat hidrofobik yang sangat kuat.

h. efeknya: bakteripada luka akan diberikatan pada dressing saat terjadi kontak antara
permukaan dressing yang hidrofobi dengan bakteri penginfeksi pada luka dalam kondisi
lembab.
3. fungsi :
a. antimikrobikal hidrofobik ( watern- resisitent )
b. mengikat dan menon-aktifkan bakteri pada luka terkolonisasi dan terinfeksi.

4.indikasi
Digunakan pada luka yang dosertai eskudat,kotor, berkoloni, dan terinfeksi,seperti:
a.

Luka infeksi pada partial dan full thickness

b. Luka pasca operasi


c.

Luka yang beronnga

d. Luka trauma
e. Luka kronik seperti pada vena, arteri, luka diabetic dan luka dekubitus
f.

Luka setelah pemotongan fistula dan abses


gambar
5. keuntungan jenis jenis balutan antimikrobial hidrofobik:
Beberapa keuntungan menggunakan jenis balutan antimikrobial- hidrofobik ini, antara
lain:
a. Tidak menyebabkan resisitensi bakteri dan jamur ( fungi):
1. Karen aefektifitas jenis balutan ini hanya berdasarkan pada prinsip fisika dari
interaksihidrofobik
2. Sementara itu, topikal therapi mengandung zat antiseptik dan antibiotik
serinhkali dapat menyebabkan resisitensi bakteri dan jamur( fungi )
b. Tidak ada resiko alergi . ( berbagai bentuk balutan ini sangat aman dan nyaman
bila dipakaikan apada kulit penderita ).

c.

Tidak ada sitotosik


1. Balutan inn terbukti tidak menimbulkan sifat sitotoksik pada luka.
2. Hal ini disebabkan efikasi jenis balutan ini hanya didasari oleh pengikatan
dan penonaktifan bakteri patogen pada luka, tanpa melepaskan zat aktif kimia
yang dapat mengganggu proses pnyembuhan luka.
d. Tidak meningkatakan pelepasan endotoksin:
1. Kalau jenis balutan antimikroba yang mengandung zat aktif kimia, seperti
silver dressing, cara kerjanya membunuh bakteri dengan melepaskan zat aktif
kimianya, dengan hasil akhir meningkatkan pelepasan endotoksin oleh sel
sel mati
2. Tetapi, pada jenis balutan antimikroba- hidrofobik ini (yang bekerja dengan
prinsip fisika dari interaksi hidrofobik ), cara kerjanya tidak membunuh
bakteri.
3. Dengan demikian , pada jenis balutan hidrofobik ini, pelepasan
endotoksinoleh sel yang mati dapat dihindari , sehingga mendukung proses
penyembuhan luka secara alami
e. Tidak ada kontra- indikasi:
Karena cara kerjanya hanya berdasarkan prinsip fisika dari interaksi
hidrofobik dan tidak mengandung zat kimia, maka jenis balutan ini dapat
digunakan pada ibu hamil dan menyusui tanpa mengakibatkan gangguan,
serta aman untuk anak- anak.
6. cara kerja balutan hidrofobik dalam melawan bakteri ( menurut beberapa studi ):
a.

efektifitas jenis balutan hidrofobik semakin tinggi, bila bakteri yang dihadapi
semakin
berbahaya:
1. beberapa studi menunujukkan bahwa bakteri yang menhambat pnyembuhan
luka
umunya bersifat hidrofobik.
2. sementara itu, telah diketahui bersama bahwa adanyabakteri memiliki efek
negatif
terhadap penyembuhan luka .
3. untuk itu, jenis balutan yang dikemukaka disini sama sama bersifa
hidrofobikseperti
bakteri
4. dengan demikian ,dapat disimpulkan bahwa semakin berbahaya bakteri, maka
efektifitas
5. jenis balutan ini semakin tinggi
6. jenis balutan hidrofobik ini juga efektif melawan fungsi / jamur , seprti
candida albicans.

b. jenis balutan hidrofobiksangat efektif melawan MRSA dan VRE:


1. MRSA adalah methicilin resistant staphilococcus aureus, yakni bakteri
staphilococcus
aureus yang resistent terhadap antibiotik methicilin.

2. VRE adalah vancomycin resistent entrococcus , yakni bakteri entrococcus


resistent
terahadapvancomycin.
3. adanya bakteri multi resisitent terhadap antibiotok ini memprlambat atau
mengganggu
proses penyembuhan luka.
4. oleh karena itu, pengguanaan balutan hidrofobik sangat efektif terhadap MRSA
dab VRE
ini.

b. cara balutan hidrofobik ini dengan antimikrobial lain adalah akteri yang terikat
efektif tetapi tidak mati, sehinnga hal ini mencegah pelepasan endotoksin pada luka.
Efektifitas balutan hidrofobik dalam mengikat bakteri,maka apabila bakteri
terikat,mikroba akan di non-aktifkan dan metabolisme bakteri akan melemah
Dengan demikian,replikasi bakteri akan berkurang dan toksin yang
mengganggu penyembuhan luka tidak terbentuk
7.mekanisme kerja balutan hidrofobik
Mekanisme kerja balutan hidrofobik,dijelaskan pada bagan hidrofobik :

Letakan balutan hidrofobik langsung sebagai larutan primer (hal ini memungkinkan
terjadinya kontak langsung antara balutan hidrofobik dengan bakteri luka)

Bakteri (mikroorganisme)akan mengalami reaksi interaksi hidrofobik alami dan tidak


akan dilepaskan kembali dengan balutan hidrofobik

Bakteri yang terikat akan dikeluarkan dari luka,pada saat penggantian balutan

Hal ini berarti secara keseluruhan perawatan dengan balutan hidrofobik dapat
mengurangi jumlah mikroba pada luka sehingga dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan proses penyembuhan luka seca alami

Perhatian penggunaan balutan hidrofobik ini memerlukan balutan sekunder

8.cara pemakaian/penggunaan :
a. Bersihkan luka dengan cara yang umum digunakan,tetapi jangan kering seluruhnya
b. Pastikan kontak langsung balutan hidrofobik dengan permukaan luka unutk memastikan
terikat bakteri
c. Hanti balutan hidrofobik sehari sekali sampai dengan 3 kali seminggu sekali,tergantung
banyaknya eksudat dan derajat kontaminasi luka
d. Aplikasi balutan hidrofobik sesuai dengan tipe luka dan jika kondisi luka sangat
bereeksudat,dapat dikombinasikan dengan balutan absorbent (penyerap) sebagai ablutan
sekunder
e. Tutp balutan (dressing) dengan balutan fiksasi/plester
f. Pada saat luka telah bersih,direkomendasikan untuk mengganti dengan balutan luka yang
lainnya yang lebih sesuai (misalnya : meneruskan perawatan untuk luka dalam dengan
balutan untuk luka basah)
9.cara pemakaian dalam luka berongga :
a.

Pada luka yang berongga dapat digunakan wound dressing yang menyerap eksudat dan
mengangkat bakteri ketika dilakukan penggantian balutan hidrofobik
b. Balutan jenis ini harus mengisi luka,tetapi tidak diisikan sampai terlalu penuh,jika terlalu
penuh akan menekan jaringan sekitarnya,sehingga proses penyembuhan luka menjadi
lama
c. Yang terpenting dalam pemakaian dressing ini adalah usahakan jangan sampai ada
ruangan (space) pada luka karena dapat menjadi tempat berkembangnya kuman.

AB.SILVER DRESSING

1.fungsi

a. Balutan yang mengandung silver merupakan sediaan antimikroba topikal


b. Tujuan membunuh kuman pada luka
c. Silver sulphadiazine mempunyai aktivitas antibakteri yang luas terhadap jasad renik
gram positif dan gram negatif

Gambar
2.deskripsi
a.

Antimikrobial
3.contoh

Mempertahankan luka tetap lembab


Jika mengandung Ag (perak),maka dapat diangkat setelah 7 hari

AC.TULLE GRASS DENGAN ANTISEPTIK:


gambar
1.

Deskripsi:
a. Cotton atau rayon cloths
b. Impregmented: parafin, petrolatum, dan lain-lain
pada

2.

c. Antiseptic, biasanya chlorhexidine dan povidone-iodine,telah ditambahkan


balutan tulle-grass.

Contoh:
a. Bactigrass (clorhexidine acetate 0,5% ).
b. Clorhexitulle (chlorhexidine acetate 0,5% )
c. Seratulle ( chlorhexidine acetate 0,5% )
d. Inadine (salep povidone-iodine 10% )
3.

Contoh Tulle Grass yang tidak mengandung antiseptik dan antibiotik:


a. Unitulle
b. Paratulle
c. Jelonet

4.

Indikasi
gambar
5. Keuntungan:
a. Paraffin mengurangi perlekatan dan mengupayakan pengangkatan tidak
menimbulkan trauma.
b. Memberikan lingkungan luka lembap yang memfasilitasikan migrasi sel
epitel.
c. Menyediakan media untuk terapi antiseptik pada luka terkontaminasi atau
terinfeksi.
6. Perhatian / Kerugian:
a. Tidak dapat menyerap eksudat.
b. Tidak untuk luka yang berongga (cavity ).
c. Bahan katun (cotton ) dapat melepaskan serat dalam luka.
d. Paraffin yang berlebihan dapat menjadi sulit diangkat dari luka berongga yang
dalam.
e. Bahan serat sintesis, antiseptik atau paraffin bisa menyebabkan reaksi alergi
pada orang-orang yang sensitif.
f. Antiseptik seharusnya hanya digunakan pada luka dengan tanda-tanda klinis
infeksi.
1.) Jika terdapat infeksi,bisa dibutuhkan antibiotik sistemik
2.) Penelitian telah menunjukan bahwa antiseptik merusak sel-sel pada luka
yang menyembuhkan ( Carville, K, 1998 )

AD.TULLE GRASS dengan ANTIBIOTIK

1.

2.
3.

4.

Deskripsi:
Kassa katun (cotton) impregnated (diisi) dengan salep lanoparaffin yang mengandung
framycetin sulphate 1%.
GAMBAR
Contoh : sofra tulle
Keuntungan :
a. Balutan yang tidak lengket.
b. Agent antibakteri untuk organisme yang sensitive terhadap framycetin.
Kerugian :
a. Bisa menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang yang alergi terhadap antibiotic
derivate streptomicyn,misalnya neomycin,paromycin.

b. Absorbsi sistemik bisa terjadi pada luka-luka yang menutupi permukaan tubuh
30% atau lebih.

AE. ZINC CREAM ( ZNO )

1.

Deskripsi :
a. Cream / salep yang dapat berfungsi untuk melindungi kulit disekitar luka dari
maserasi.
b. Berbentuk sale

2.indikasi

Untuk semua warna dasar luka merah,kunig hingga hitam


Untuk semua jenis luka,seperti : luka diabetik,luka tekan,luka bakar,dan lain-lain
3.kegunaan/keuntungan

Autolysis debridement
Menghindari trauma saat membuka balutan
Mengurangi bau tidak sedap
Mempertahankan suasana lembab

AF.PROSEDUR PEMILIHAN BALUTAN :

1.

Pengertian : pemilihan balutan adalah menentukan balutan yang dapat mempertahankan


kelembapan dengan memperhatikan warna dasar luka,jumlah eksudate dan ada tidaknya
infeksi
2. Tujuan pemilihan balutan :
Dapat mendukung proses penyembuhan luka
Mengontrol rasa nyaman : nyeri dan bau
Menampung dan menyerap eksudat/cairan luka
Mencegah perdarahan
Mengimobilisasi luka
Melindungi kulit sekitar luka
Mencegah dan mengatasi infeksi

3.jenis alat (balutan luka) yang perlu disiapkan (sesuai kebutuhan) :

Balutan primer (primary dressing)

Balutan sekunder (secondary dressing)

Balutan primer-sekunder

Tulle grass
Zinc cream
Hidrogel
Hydrocolloid
Absorbent,seperti kassa,kassa anti
lengket,pedding, dan lain-lain
Transparant film
Hydrocolloid
Calcium alginate
Polyurethene/hydroselulosa
Polyurethene foam

4.prosedur pemilihan balutan :


a. Lakukan pencucian dan pengangkatan jaringan mati
b. Setelah itu, mulai lakukan pemilihan balutan untuk setiap luka yang telah dicuci dan
dilakukan debriedment
c. Berikan balutan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Warna dasar luka dengan memperhatikan apakah warna dasar luka
hitam,kunig atau merah
- Jumlah eksudat/cairan luka,apakah tidak
ada,sedikit,sedang,banyak,sangat banyak
- Ada atau tidaknya bau dan peradangan/inflamasi
d. Untuk memilih balutan,perlu dipertimbangkan agar dapat memenuhi kriteria,antara lain :

- Mempertahankan kelembapan
- Mendukung setiap tahap proses penyembuhan luka
- Melindungi kulit sekitar luka
- Nyaman,aman dan terjangkau
- Mencegah dan mengontrol infeksi
- Mudah dipasang/diaplikasikan
e. Berdasarkan warna dasar luka,jumlah eksudat,dan ada tidaknya bau dan inflamasi,maka
pilihlah balutan sebagai berikut (dengan memperhatikan cost-effectivitas)
1.

2.

3.

Berdasarkan warna dasar luka :


Dengan tujuan autolitic denridement dan menciptakan moisture balance
Pilihan-pilihan yang bisa digunakan antara lain :
- Zinccream
- Hidrogel
- Hidrokoloid
- Madu
- aloe vera,dll
berdasarkan jumlah eksudat :
- dengan tujuan menyerap eksudat/cairan luka dengan
menciptakan moisture balance
- pilihan balutan yang bisa digunakan,antara lain :
transparant film
hidrocolloid
calcium alginate
hidroselulosa/hidrofiber
polyurethene foam
kassa,kassa anti lengket (low-adherent)
bisa juga menggunakan stoma bag (bila eksudat banyak dan
keluar terus menerus)
berdasarkan ada tidaknya bau dan inflamasi :
dengan tujuan mengurangi jumlah kuman
pilihan balutan yang bisa digunakan,antara lain:
balutan hidrofobik
balutan yang mengandung silver
balutan yang mengandung cadoxemer
metronidazole powder
madu

f.perhatikan waktu penggantian balutan dan keadaan infeksi


dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan.

Diposkan 11th May 2015 oleh annisa safitri

Tambahkan komentar

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

http://www.perawatluka.com/mengenal-balutan-luka-modern/

Perawatan Dan Penyembuhan Luka Dengan Balutan Luka


Modern

Metode Perawatan Luka

by admin
Perawatan luka saat ini sedang memasuki era baru dimana

sedang terjadi perubahan metode dalam perawatan luka, trend saat ini adalah merawat luka
dengan tehnik lembab, dimana berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh 3 orang peneliti
dunia sejak tahun 1940 1970 dan didapatkan kesimpulan bahwa tehnik perawatan luka dengan
tehnik lembab mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah: 1. Laju epitelisasi pada luka yg
ditutup oleh poly-etylen 2 kali lebih cepat sembuh disbanding dengan luka yg dibiarkan kering,
2. Merawatan luka lembab tidak meningkatkan infeksi (hanya 2,5%) dibandung dengan meteode
perawatan kering (9%). Berawal dari penelitian2 itulah hingga saat ini telah berkembang balutan
luka yang mampu menjaga kelembaban luka atau yang biasa disebut balutan luka modern.
Balutan modern adalah balutan luka yang diproses sedemikian rupa yang berfungsi menjaga
kelembaban luka dan diharapkan ketika luka dalam kondisi lembab maka proses penyembuhan
luka akan berjalan lebih baik.
Balutan modern sudah dikenal didunia sejak awal tahun 1990an namun baru berkembang pesat
pada beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Di dunia sudah ada sekitar 3000an lebih jenisjenis balutan modern dan senantiasa berkembang mengikuti perkembangan teknologi dalam
perawatan luka.
Berikut akan diperkenalkan beberapa jenis balutan luka modern:

1.

Hidrokoloid

Mengandung partikel hydroaktif yag terikat pada polimer hydrofobik. Kelebihan akan cairan
pada luka akan diserp dan balutan akan berubah menjadi gel.balutan yang berfungsi menjaga
kelembaban luka, mempunyai kemampuan menyerap cairan minimal, cocok untuk luka pada
fase epitelisasi (warna dasar luka pink), dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya
maserasi. Contoh produk: comfeel transparan

2.

Alginate

Balutan luka yang berbahan dasar dari rumput laut, mempunyai kemampuan menyerap cairan
luka minimal-sedang, juga mempunyai kemampuan menghentikan pendarahan minimal, cocok
untuk luka pada fase granulasi. Contoh produk: Cutimed Alginat, Curasorb

3.

Hydrogel

Balutan ini berbahan dasar gliserin, mempunyai kemampuan untuk melunakkan jaringan luka
yang telah mati, cocok untuk luka dengan warna dasar hitam/kuning

4.

Balutan Anti Bakterial

Balutan ini mempunyai sifat antibacterial, sehingga mampu membunuh/menghilangkan kuman2


yang ada pada luka, jenisnya puun bermacam-macam ada yg seperti jaring2 dan mempunyai sifat
hydrofobik yang kuat sehingga mampu menarik kuman pad luka, contoh: sorbach, ada yg

berbentuk serbuk contoh: iodosorb, ada yg berbentuk lembaran yg dicampur dengan alginate,
contoh: seasorb, dll

5.

Foam

Balutan ini adalah berbahan dasar polyurethane foam mempunyai kemampuan yg sangat besar
dalam menyerap cairan luka, cocok untuk luka yang memiliki eksudat yang banyak.

6.

Silver Dressing

Balutan yang mengandung silver, mampu menghancurkan koloni kuman dgn baik. Cocok untuk
luka yang terinfeksi. Contoh: Acticoat
Demikian adalah beberapa contoh dari sekian banyak balutan yang ada di dunia, yang bila
digunakan dengan tepat akan mempercepat proses penyembuhan luka. Untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai perawatan luka dengan metode balutan luka modern dapat menghubungi Klinik
Khusus Perawatan Luka 021-99442130 / 081584077677 atau mengunjung

Anda mungkin juga menyukai