Anda di halaman 1dari 39

04 JANUARI 2019

TRAKSI
ASUHANKEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN TRAKSI

Nandang Mustari Aji


Pengertian
 Su/ mekanisme dimana terjadi penarikan yang
teratur dan terus menerus dipasang pada
anggota badan
 Penarikan dgn tekanan yang dilakukan dgn
tujuan spesifik pada bagian tubuh: manual atau
alat mekanik
 Suatu tindakan untuk memindahkan lokasi yang
patah atau yang mengalami dislokasi ke tempat
asalnya kembali dgn menggunakan daya tarik
yang berturut2 dgn menggunakan beban dan
tarikan ( sesuai ketentuan )

2
Tujuan
 Memelihara posisi yg lurus pd tulang seperti
pada dislokasi/fraktur
 Mengamankan imobilisasi dari peradangan
/cedera sendi
 Mengoreksi kecacatan
 Membebaskan rasa sakit akibat spasme otot
 Mengurangi atropi otot
 Sebagai pencegahan dari kehancuran atau
dislokasi sendi abnormal

3
Guna Traksi
 Mengurangi/ tidak memperberat patah tulang
 Mempertahankan fragmen tulang pd posisi yg
sebenarnya selama penyembuhan
 Imobilisasi bag tubuh pd bag jaringan lunak yg
sedang dlm penyembuhan
 Mengatasi spasme otot
 Melepaskan adhesi
 Memperbaiki deformitas

4
Prinsip

 Traksi tidak hanya menarik fragmen


tulang pada tingkat kelurusan tetapi
juga pada sekeliling jaringan lunak
yang membantu mengikat fragmen itu
pada tempatnya

5
Macam-macam Traksi

 Skin Traksi
 Skeletal Traksi

6
Skin Traksi

Pada skin traksi daya penarikan bekerja melalui


jaringan lunak, sekitar sambungan tulang dan
umumnya untuk mempertahankan lokasi tulang
yang telah dikoreksi.

Beban maksimum untuk skin traksi adalah 1/15


kg/BB

7
Syarat pemasangan traksi

 Kulit harus dicukur


 Perban tidak perlu kencang untuk
mencegah gangguan peredaran
darah
 Untuk mencegah terjadinya alergi
pada skin traksi penderita dan posisi
tempat tidur ditinggikan di daerah kaki

8
Indikasi Kontra Indikasi

 Pasien dengan  Adanya luka


fraktur  Kehilangan sensasi
 Dislokasi  Kelainan kulit
 Pasien dengan  Penyakit lain:
coxitis, arthritis, varices, DM,
remathoid arthtritis gangguan pembuluh
darah
 Usila dgn kulit pecah-
pecah, keriput
 Alergi

9
Komplikasi

 Pasien yg alergi dgn pemasangan


skin trkasi akan mudah iritasi
 Penekanan dapat berkembang karena
tali kerekan kusut
 Gangguan suplai darah/syaraf

 Kekakuan otot, atropi

10
Macam-macam skin traksi

 Buck Leg Traction


Indikasi  cedera syaraf ekstremitas
inferior, kejang otot, degeneratif arthritis,
cedera lutut, fraktur femur arah media
Posisi  pasien tidur dengan posisi
lurus, bagian tungkai bawah lebih tinggi
15° - 20°

11
 Traksi Tangan / Dunlop traction
Indikasi :
 cedera yang mengenai lengan atas
 sendi-sendi yang dibahu
 dislokasi

12
 Bryan traction
Indikasi :
 Untuk anak umur < 2 thn dengan BB
<18 kg, krn jika dipasang gips belum
memungkinkan
 fraktur femur ekstremitas yang patologis

13
 Gallow traction
Indikasi :
Hampir sama dengan bryan traction,
kecuali diterapkan pada anak usia 2 – 5
tahun

14
 Hamilton Russle Traction
Indikasi:
 untuk cedera panggul, lutut
 fraktur pada anak usia 9-12 tahun
dengan berat badan 20-30 kg

15
Jenis skin traksi lainnya

 Pelvic sling
 Pelvik traction

 Balance traction

 External fixation

16
Skeletal Traksi

Traksi dengan menggunakan steinment pins,


kustner wire
Daerah Insersi skeletal traksi :
o Distal femur
o Proksimal tibia
o Distal tibia dan fibula
o Calcaneus
o Olecranon
o Distal radis ulna
o metacarpal

17
Kontra indikasi
 Infeksi dari insersi pins
 Distraksi fragmen tulang pada fraktur
 untuk memnghindari sering mengukur
panjang ekstremitas dengan rountgent untuk
mengecek posisi
 Patahnya pin
 Paralise syaraf
 terutama pada penggunaan beban traksi
yang berat

18
Asuhan keperawatan pada pasien
dengan traksi

Pengkajian
 Status neuro vaskular yg berpengaruh pd
ekstremitas
 Status cardiopulmonal
 Status integumen
 Tipe traksi
 Retensi urine
 Pengerasan feces (konstipasi)
 Lokasi & tipe nyeri

19
 Pemeriksaan Laboratorium
 darah lengkap
 urinalisis
 Potensial komplikasi
 phlebitis (pembengkakan)
 ada gejala terpisah
 infeksi jika ada luka
 Emboli lemak

20
Pengelolaan secara medis

 Analgesik, obat penenang, obat


relaksasi otot, pelunak feces
 Kaos anti embolik

 Therapi fisik

 Diit, aktivitas dan istirahat

21
Perawatan secara umum

 Pelihara dan pertahankan personal


hygiene
 Usahakan kelancaran eliminasi

 Diit TKTP

 Mencegah terjadinya komplikasi

 Perawatan sosial

 Mencegah terjadinya infeksi /


perawatan luka
22
Diagnosa keperawatan

 Gangguan rasa nyaman: nyeri


 Gangguan/ Perubahan mobilitas fisik

 Perubahan konsep diri

 Kurang pengetahuan

23
Intervensi Keperawatan
Secara Umum
1. Pelihara tarikan yang konstan pd satu garis
dengan adanya kelainan bentuk
2. Kaji dan pelihara:
 ketegangan dan kerapihan tali
 keadaan bebas diatas tarikan
 bebas pada tempat tidur
 jarak yang adekuat antara traksi dan
tarikan

24
3. Monitor dan pelihara beban tarikan
 gantungan bebas
 tidak menyentuh lantai
 jauh dari tempat tidur
 tidak boleh memindahkan dan
mengangkat-angkat beban
4. Monitor dan pelihara contraction
5. Tinggikan bed pada bagian bawah yang
terpasang traksi
6. Desak tarikan melawan traksi pada arah
berlawanan

25
Intervensi Pada Skin Traksi
 Observasi secara cermat akan
terjadinya lipatan dan ikatan dari
pembalut
 Lepaskan pembalut jika perlu
 Observasi pada daerah tekanan pada
ujung distal pemabalut terutama jika
berat beban > 3,5 kg
 Cek keadaan neurovaskuler setiap ¼
jam selama 2-4jam
26
Intervensi Pada Skeletal Traksi
 Lindungi ujung pins dengan gabus
 Observasi tempat pin/wire

 Bersihkan kulit sekeliling insersi pin


sesuai instruksi dokter, jangan
menggerakan lapisan kulit sekeliling
pin
 Monitor keadaan neurovaskuler tiap ¼
jam selama 2-4 jam

27
windows 7 18/04/2012

Skin Traksi
1 Orthopaedi Bed

2. Katrol
3. Soft ban

4. Penampang/ Bantalan
30
31
32
34
windows 7 18/0 SKELETAL TRAKSI
Botol pelindung/gabus

Kirschner Wire
(K Wire)

Orthopaedi Bed

Balanced Traksi/ Stabilaized Traksi


windows 7 18/04/2012
OPEN REDUCTIE EXTERNAL FIXATION CONFENTION

Alumunium Bar Acrilic

Steinman Pen

Water Matras
36
37
38
Rehabilitasi pada pasien
post ORIF/OREF

Anda mungkin juga menyukai