Anda di halaman 1dari 23

WOUND DRESSING SELECTION

(Pemilihan Balutan Luka)

KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang wound
dressing selection (pemilihan balutan luka) .

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bagaimana pemilihan balutan luka. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Pariaman, Januari 2016

Penyusun
A. PENDAHLUAN

Ramundo,IE pada tahun 2006,mengungkapka hal-hal sebagai berikut :

a. Debridemnet merupakan peristiwa yang terjadi secara lami dalam proses


penyembuhan luka.
b. Selama fase inflamasi neutrofil dan makrofag mencerna dan mengangkat jaringan
yang mati,debris seluler,dan jaringan terinjuri yang avaskuler dari luka.
c. Namun,dengan akumulasi jumlah jaringan rusak yang banyak,proses ini menjadi tidak
cukup dan sangat berlimpahan.
d. Pembentukan jaringan nekrotik yang kemudian memerlukan iagositosis pada luka dan
memperlambat penyembuhan luka.

Sementara itu,Barr,JE,pada tahun 2003 menyatakan bahwa :


a. Pada manajemen luka,debridement merupakan proses dimana praktisi memfasilitasi
proses debridement alami dengan melakukan tindakan-tindakan untuk mengangkat
jaringan mati dan benda asing dari luka
b. Untuk luka-luka dengan kemajuan penyembuhan luka yang sesuia dengan waktu yang
direncanakan,proses debridement alami perlu dibantu dengan tehnik manajemen
topical (topical therapy)

Sedangkan Falanga,tahun 2000 dan Sibbad,tahun 2000,sama-sama menyatakan bahwa


debridement merupakan suatu komponen integral pada persiapan dasar luka bersama-sama
dengan keseimbngan bakteri dan keseimbangan kelembaban/moisture balance.secara
umum,perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang
melihat sisi klien dari berbagai dimensi,yaitu dimensi fisik,psikis,ekkonomi dan sosial.

B. SEJARAH BALUTAN LUKA

Berikut ini dijelaskan sejak kapan orang mulai mengenal balutan luka dan perkembangannya.

1. Seni perawatan luka pasca operasi merupakan sejarah kuno dimana evidensinya
diketahui sejak 4000 tahun yang lalu.
2. Usaha-usaha terdahulu di bidang perawat luka meliputi tehnik-tehnik yang
bermanfaat, seperti menjahit luka,merekatkan tepi-tepi luka dengan
balutan,mengepak/membungkus balutan,membidai dan menggunakan obat-obatan
topikal untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi.
3. Pilihan apakah luka sebaiknya terbuka,ditutup atau di balut bervariasi sepanjang masa.
4. The Edwin Smith Surgical Papyrus dari mesir,tahun 1615 SM (sebelum
masehi),mengatakan luka tertutup lebih cepat sembuh daripada luka terbuka,dan
kelompok ini menjelaskan menciptakan balutan yang berasal dari tenun yang bergaris-
garis di lapisi substansi seperti bahan lengnket/lekat.
5. Namun,sejak dari zaman hippocrates sampai abad ke-19,dikemukakan bahwa,luka
kronik seharusnya dibiarkan terbuka dan didorong unutk mengalir (cairan lukanya).
6. Suatu karya oleh pasteur,koch dan Lister mengenai penyebab infeksi bakterial
menimbulkan pengenalan balutan antiseptic yang menggunakan kassa yang
dicelupkan pada asam karbolik (phenol)
7. Pada tahun 1958,Odland mengobservasi bahwa bula (blister) sembuh 40 persen lebih
cepat jika dibiarkan tidak dipecahkan.
8. Pada tahun 1962,Winter mendemonstrasikan bahwa luka partial-thickness pada babi
(percobaan),mengalami re-epithelisasi dua kali lebih cepat pada keadaan tertutup,
dibandingkan dengan luka yang terpapar udara
9. Pada tahun berikutnya,Hinman dan Maibach menyokong temuan Winter yang
dilakukan pada manusia.
10.Oleh sebab itu,sejak tahun 1960-an telah terdapat pertumbuhan penjelasan mengenai
teori.

C. KONSEP MANAJEMEN LUKA MODEREN/TERKINI

Konsep manajemen atau penyembuhan luka dewasa ini mengalami perkembangan yang
cukup pesat dengan beberapa fungsi kerja yang umum maupun spesifik,serta menciptakan
kelembapan pada area da sekitar luka.beberapa fungsi kerja manajemen perawatan luka yang
modern saat ini,mencakup :

1. Mengoptimalkan kerja dari neutrofil,makrofag,fibrolast,protease (enzime


debinder),growth factor.
2. Mmeminimalkan rasa sakit (mengurangi sakit pada ujung saraf karena kondisi luka
dalam keadaan lembab).
3. Meminimalkan infeksi (sel-sel meningkatkan daya tahan tubuh,lebih sedikit jaringan
kering yan gmati sehingga mengurangi timbulnya mikroorganisme).
4. Mengurangi kemungkinan adanya luka baru pada saat penggantin balutan luka.
5. Mengurangi resiko perpindahan mikroorganisme.
6. Mengurangi pencemaran udara pada saat penggantian balutan.
7. Menjaga luka pada temperatur optimum agar penyembuhan luka lebih cepat.
8. Balutan dapat digunakan unutk beberapa hari.sehingga mengurangi frekuensi
penggantian balutan.

D. PERBANDNGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA MENGGUNAKAN


KONSEP LAMA DENGAN KONSEP BARU

Berikut ini merupakan contoh perbandingan konsep lama dengan konsep baru dalam hal
kecepatan proses penyembuhan luak,yang bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
No Pokok-Pokok Konsep lama Konsep Baru
1. Aktivitas perawatan luka *Dahulu,dalam penerapan perawatan luka (wound *pada era sekarang,penerapan perawatan luka
care)hampir semua tatalaksana luka dengan teknik (wound care)lebih didasarkan evidence based.
steril yang sangat ketat,cara penggunaan *Evidence-based adalah merujuk pada proses me-
kassa,adanya kompres basah kering,massase,posisi review penemuan penelitian terkini (evidence)yang di
miring kiri kanan pada luka dekubitus 2 jam sekali publikasikan pada jurnal ilmiah atau sumber-sumber
penggunaan oksigen di area luka,penggunaan data lain.
betadine (povidcne iodine)rivanol,dan lain-lainnya *Penerapan atau aplikasi praktik mutlak menggunakan
suatu hasil penemuan studi yang representatif.
*Pada era sekaran,penerapan perawatan luka (wound
care)didasarkan pada hasil penemuan dengan
pendekatan yang multidisiplin,prinsip’moist wound
healing’advance wound dressing,lingkungan luka
basa/moist :sel epitel,re-epitelisasi,kontraksi
luka,konsep’wound bed preparation’pertumbuhan
jaringan,debridemang/debridement yang adekuat dan
kontinue,tehnik bersih dan steril yang menyesuaikan
keadaan dari luka.
Perawatan luka di negara *Pada area bidang perawatan luka (wound *Pada area bidang perawatan luka (wound care)saat
berkembang dan maju care),negara yang sedang berkembang salah satunya ini telah mengalami perubahan yang signifikan dari
indonesia masih banyak kita temukan aktivitas tahun ke tahun.
(wound care)menggunakanmetode yang konvesional *Mulai dari yang tradisional beralih kepada teknologi
dan.atau tradisional. yang canggih.
*Namun,dengan adanya perkembangan perawatan
luka internasional,banyak doker dan perawat
indonesia peminat perawatan luka yang terbuka
dengan perkembangan ilmu baru dibidang luka,telah
mulai penerapan perawatan luka secara moderen.
(terkini)
Penjagaan luka *Pada zaman dahulu,orang percaya bahwa *Pada era sekarang,balutan dlam kondisi lembab atau
membiarkan luka dalam kondisi bersih dan kering sedikit basah merupakan cara yang paling efektif
akan mempercepat proses penyembuhan luka. untuk menyembuhkan luka
*Sehingga pada zaman dahulu,luka di balut dengan *Balutan tersebut tidak menghambat aliran
kain pembalut yang tipis,yang memungkinkan udara oksigen,nitrogen dan at-zat udara yang lain.
masuk dan membiarkan luka mengering hingga
berbentuk”koreng”
*(namun,seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan sekarang telah membuktikan bahwa
luka dalam kondisi kering dapat memperlambat
proses penyembuhan luka dan akan menimbulkan
bekas luka).
Pengetahuan dahulu dan sekarang *Pengetahuan dahulu menyatakan bahwa *Sedangkan menurut pengetahuan sekarang,kita
tentang ‘luka yang mengering’ scab/keropeng atau bekas luka yang mengering atau dapat mengoptimalkan lingkungan yang lembab pada
kering merupakan penghalang alami untuk luka,proses penyembuhan luka akan berlangsung
mencegah hilangnya kelembapan. daridaerah pinggir atau sekitar dan dari dalam secara
*Scab juga mencegah sel-sel baru untuk serempak.
berkolonisasi di area luka.
*Ketika scab tersebut mulai berubah bentuk,sel
episermis harus masuk ke lapisan dermis yang paling
dalam sebelum melakukan proliferasi,karena di
sanalah daerah yang lembab sehingga sel dapat
hidup.
*Dari proses tersebut,diketahui bahwa dalam
lingkungan kering,luka akan memulih dari dalam
keluar
Pendapat masyarakat tentang *Penyembuhan dengan menggunakan lingkungan *Klien dengan luka yang biasanya akn lebih jaran
lingkungan lembab yang lembab masih menjadi hal yang baru dan gmengeluh rasa sakit atau nyeri yang dirasakan pada
jarang diaplikasikan di masyarakat saat luka dibiarkan dalam lingkungan yang
*Masyarakat kebanyakan berpendapat bahwa lembab,yaitu dengan pembalutn yang lembab.
lingkungan yang lembab akan menjadi tempat *Balutan tersebut akan menjaga saraf dari lingkungan
berkembak biaknya kuman penyakit luar dengan memberikan lingkungan yang
*Pernyataan yang seperti yang dinyatakan lembab,sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
masyarakat pada umumnya tersebut di atas tidak di *Jika dengan balutan yang kering,dikhawatirkan syaraf
sertai kenyataan bahwa tubuh kita mempunyai akan mudah mengalami risiko kerusakan selama
sistem imun yang sangat efisien berproliferasi
*Segala jenis luka dengan berbagai tingkat
kesterilannya memang merupakan bentuk
kolonesasi dari bakteri,tetapi koloni bakteri tersebut
selama masih dalam jumlah yang wajar tidak
menimbulkan risiko infeksi.
*Masalah akan timbul jika bakteri tersebut mulai
melipat gandakn koloninya.
*ika tubuh kita dalam kondisi yang normal,maka
antibodi dalam tubuh akan dapar mencegah bakteri
untuk tidak bermitosis.
Perbandingan berbandingkan *Luka dijaga tetap kering dan di balut dengan kassa. *Luka dijaga tetap lembab dan di balut dengan film
antara konsep lama dengan konsep polyyrethane
baru
Sifat pembalut *Penggunaan kassa dengan konsep lama (kering) *Di bawah balutan moderen (film
*Menyerap eksudat polyurethane),temperatur luka berada pada 30 derajat
*Eksudat bisa menembus ke permukaan sehingga celsius-32 derajat celsius.
memberi jalan pada bakteri *Epitelisasi (mitosis) berjalan lebih cepat pada luka
*Eksudat bisa menguap sehingga temperatur luka lembab,karena :
dingin *Tidak perlu menembus ke bawah keropeng dan
*Melekat pada luka temperatur luka terjaga (30 -32 derajat celsius)
*Proses penyembuhan luka lembab lebih cepat,baik
untuk luka dangkal maupun pada luka dalam.
*Setelah menemukan konsep penyembuhan luka
lembab,maka kriteria pembalut luka menjadi sebagai
berikut :
*Bisa mengontrol eksudat
*Menjaga permukaan luka tetap lembab
*Tidak melekat pada luka
*Kedap bakteri dan air
*Tembus uap dan udara
*Tak perlu sering diganti.
Kontroversi penggunaan antiseptik *pada konsep lama,dalam kehidupan sehari- *Namun,pada konsep baru,penggunaan menurut
hari,biasanya petugas atau masyarakat umumnya banyak penelitian mengemukakan bahwaa
akan menggunakan antiseptik pada luka dengan peenggunaan antiseptik dapat mengganggu proses
tujuan menjaga luka tersebut agar menjadi steril. penyembuhan dari tubuh sendiri.pada konsep terbaru
*Bahkan antiseptik seperti hidrogen proksida ditemukan bahwa masalah utama yang timbul dalam
(H2O2),providone-iodine,acetic acid dan penggunaan antiseptik pada perawatan luka adalah
cholorohexadine selalu tersedia dalam kotak obat antiseptik tidak hanya membunuh kuman-kuman yang
ada ,tetapi juga membunuh leukosit ,yaitu sel darah
yang dapat membunuh bakteri patogen dan jaringan
fibrolast yang membentuk jaringan kulit
baru.sehingga untuk membersihkan luka,cara yang
tebaik adalah dengan cara membersihkannya dengan
menggunakan cairan saline dan untuk luka yang sangat
kotor dapat digunakan ‘water pressure’untuk
perawatan dirumah,dapat menggunakan air yang
mengalir atau air shower.
E.PERBEDAAN PEMAKAIAN BALUTAN LUKA (WOUND DRESSING ) DALAM PENANGANAN LUKA SECARA
TRADISIONAL DAN SECARA MODEREN

Terdapat perbedaan pemakaian balutan luka (wound dressing) dalam penanganan luka secara tradisional dan secara modern,yang antara lain
dijelaskan pada tabel beikut ini :

No Pokok-Pokok Secara trdisional Secara modern


Jenis balutan *Penggunaan anti septik *Hidrocolloid
*Zat pewarna *Hydrogel
*Antibiotik yg biasang diberikan secara topikal *Absorbent dressing
*Kassa sederhana *Alginate
*plester *  foam
Hal-hal yang perlu di perhatikan *Dpt melekatan pd luka serta menyebabkan *hal-hal yang tidak di inginkn pd cara tradisional dapat
kerusakan n kesakitan ktika dlakukan penggantian di hindari
balutan *Membuat luka yang kering menjadi basah dan
*Al ini akan membuat luka kembali ke fase awal membuat luk basah menjadi kering
dimana terjadi proses inflamasi *Dg membuat luka tetap lembab di harapkan proses
*Akibatnya, proses penyembuhan lebih lama penyembuhan luka bisa menjadi lebih cepat
E. TUJUAN PEMILIHAN BALUTAN LUKA

Tujuan utama memasang balutan luka adalah untuk mencptakan lingkungan yang
kondusif terhadap penyembuhan luka.tidak ada balutan yang sesuai untuk setiap luka atau
setiap orang. Oleh karena itu,pemilihan balutan harus ditentukan setelah mengkaji kebutuhan
individu luka.pemahaman tentang fisiologi penyembuhan luka dan berbagai macam balutan
serta cara kerjanya diperlukan agar dapat diperoleh penyembuhan yang optimal.

Adapun tujuan pemilihan balutan dan alasan mengapa balutan diperlukan antara lain:
1. Menciptakan lungkungn yang kondusif terhadap penyembuhan
2. Membuang jaringan mati,benda asing dri luka
3. Melundungi luka dan jaringan sekitarnya
4. Mampu mengontrol kejadian infeksi
5. Mencegah dan mengelola infeksi klinis pd luka
6. Mengurangi nyeri
7. Mempertahankan temperatur pada luka
8. Mengontrol dan mencegah pendarahan
9. Memobilisasi bagian tubuh yang ter-injury

F. KRITERIA BALUTAN YANG IDEAL


Balutan luka yang ideal seharusnya memenuhi hal-hall berikut ini :
1. Mempercepat proses penyembuhan luka
2. Memungkinkan pertukaran gas
3. Memberikan barrier
4. Tidak meningkatkan infeksi
5. Tidak menyebabkan infeksi
6. Nyaman dipakai
7. Tidak mengganggu fungsi tubuh
8. Dapat beradaptasi pada bagian-bagian tubuh
9. Mengupayakan pengangkatan eksudat dan benda asing tanpa menimbulkan trauma
terhadap jaringan baru
10. Cost-effective

H. PRINSIP PEMILIHAN BALUTAN LUKA


Menurut Hartman (1999) dan Ovington (1999),pada dasarnya prinsip pemilihan balutan
yang akan digunakan untuk membalut luka harus memenuhi kaidah-kadah berikut ini :
1. Kapasitas balutan dpt mengabsorbsi
2. Mampu mengurangi resiko terkontaminasi mikroorganisme
3. Meningkatkan kemampuan rehidrasi luka
4. Mengurangi kehilangan panas
5. Sarana pengangkut antibiotik keseluruh tubuh

I. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM


MEMILIH BALUTAN YANG TEPAT UNTUK LUKA :
Pemilihan balutan tergantung pada beberapa faktor antara lain :
1.     Karakteristik luka saat ini
2.    Tujuan perawatan luka (apakah balutan diperlukan untuk mengontrol atau
menampung cairan?apakah balutan diperlukan untuk meningkatkan epitelisasi?
apakah balutan diperlukan untuk debridement)
3. Pemahaman dengan kemajuan luka ke arah penyembuhan,maka kenutuhan untuk
penggantian balutan akan berubah,jadi akan di perlukan jenis balutan yang berbeda
dari sebelumnya.
4. Keadaan sosial dan emosional pasien dan keluarga.misalnya dengan menggunakan
balutan yang sederhana dalam pemakaiannya daripada balutan yang rumit cara
pemakaiannya
5.      Apresisi terhadap balutan apa yang di gunakan.misalnya :meskipun menggunakan
balutan dengan salah satu nama dagang,pemakai harus dapat mengetahui
pengelompokan/jenis balutan pada produk/nama dagang lainnya.

J. HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN SEBELUM MEMILIH


BALUTAN
Sebelum memilih balutan,pertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Frekuensi mengganti balutan
2. Jumlah eksudat
3. Ada tidaknya goa /undermining/cavity
4. Siapa yang akan mengganti balutan

K. SYARAT-SYARAT PEMILIHAN BALUTAN YANG TEPAT


1. Menyesuaikan jenis balutan
2. Menyesuaikan dengan tujuan/manfaat
3. Menyesuaikan jenis balutan dengan jenis luka

L. DRESSING/BALUTAN
Penggunaan dressing bertujuan untuk menciptakan kondisi yang optimal(lembab 36-
37 C) sehingga mempercepat proses penyembuhan.terutama berguna untuk
melindungi:
 Mikro organismi
 Faktor mekanik (tekanan,shock,friksi)
 Kehilangan panas
 Pengaruh thermal eksternal
 Dehidrasi
 Kontaminasa dan faktor-faktor kimia

Keterangan gambar : Setiap balutan sementara mengambil fungsi yang biasanya dilakukan
oleh kulit sehat dan melindungi luka terhadap :
 Penyebaran Mikro organismi
 Faktor mekanik
 Kehilangan panas
 Pengaruh thermal
 Dehidrasi
 Kontaminasi kimia

M. PERBEDAAN ANTARA PRIMARY DRESSING DAN SECONDARY


DRESSING
 Primary dressing :balutan yang kontak dengan luka
 Secondary dressing:balutan yang menutupi/melapisi balutan primary drassing
N. KUALITAS PENANGANAN BALUTAN LUKA YANG EFEKTIF

Kualitas penanganan balutan luka yang efektif,seharusnyaa memenuhi syarat senagai


berikut :
1. Mudah dalam pemasangannya
Keuntungan utama balutan luka adalah balutan-balutan tersebut sangat sederhana dan
cepat dalam pemasangannya/penggunaannya

2. Dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh


Balutan yang mampu menyesuaikan dengan bentuk luka memungkinkan unutk
membantu lingkungan yang lembab dan juga memberikan barrier (penghalang)yang
efektif terhadap bakteri.

3. Mudah melepasnya
a.    Jika balutan mudah dalam melepasnya,maka hal inimengurangi kemungkinan
merusak jaringan yang baru terbentuk pada luka.
b.    Balutan yang mudah dilepas,juga kurang menimbulkan rasa sakit pada klien.

4. Nyaman di pakai
a.    Keuntungan lain dari balutan moderen adalah nyaman dipakai pasen pada waktu
balutan luka terpasang.
b.    Hal ini berarti bahwa pasien berkeinginan unutk menyesuaikan tindakan yang
diberikan
c.    Dalam hal,pasien tidak perlu merasakan adanya keluhan rasa tidak nyaman.

5. Tidak perlu sering ganti balutan


a.    Mayoritas balutan luka moderen dapat dipasang pada luka selama beberapa
hari,tergantung pada dan terutama jumlah eksudat.
b.   Hal ini tidak hanya menghemat waktu perawatan dan mengurangi biaya tetapi juga
mengurangi jumlah gangguan pada luka.
c.   Penurunan dalam frekuensi ganti balutan membantu mengurangi kesempatan
penurunan temperatur pada permuka luka.(penurunan temperatur potensial terjadi
pada saat ganti balutan)

O. PERKEMBANGAN WOUND DRESSING


Tabel berikut ini merupakanuraian dari perkembangan balutan luka dari masa ke masa :

No Pokok-Pokok Uraian
1. Klasifikasi balutan luka Tr * Tradisional
    * Konvensional
    * Advance

2. Kriteria balutan luka tradisional * Menyerap darah dan eksudat luka


      * Melindungi luka dari tauma dan
      * Menyembunyikan luka dari pandangan
Kekurangannya:
       * Melekat pada luka
       * Membuat luka kering krena dehidrasi
       * Meninggalkan serabut-serabut pada luka
3. Kriteria balutan luka konvensional * Melindungi luka dari trauma dan kontaminasi
bakteri
        * Bersifat absorbent
        * Tidak meninggalkan serat pda luka
        * Hampir tidak melekat pada luka
        * Aman di pakai

4. Kriteria balutan luka advance : M * Mempertahankan permukaan luka tetap


setelah ditemukan konsep proses lembab dengan mengontrol eksudat luka
penyembuhan luka lembab tahun         * Kedap air dan bakteri
1962 oleh Dr.George Winer.maka         * Tembus uap air dan oksigen
diproduksi balutan luka advance.         * Tidak perlu sering diganti

5. Contoh balutan luka advance a.Keunggulan


(1)FILM * Memenuhi seluruh kriteria balutan luka
advance
* Di tambah hal-hal berikut ini :
tembus pandang,tipis,elastis,mengikuti lekuk
permukaan tubuh,mudah di asang.
b.Kekurangan :
* Kurang tepat untuk luka bereksudat banyak.

6. Contoh balutan luka advance (2) a.Keunggulan


FOAM/BUSA * Memenuhi seluru kriteria balutan luka advance
* Di tambah hal-hal berikut ini : berdaya serap
tinggi,cocok untuk luka bereeksudat banyak.
b.Kekurangan :
* Tidak tembus pandang

7. Contoh balutan luka advance a.Keunggulan :


(3)HIDROGEL * Berbentuk gel
* Menjaga kelembapan luka
* Sedikit efek debridement
b.Kekurangan :
* Kotor,berbau dan melekat di tep luka

8. Contoh balutan luka advance (4) a.Keunggulan :


ALGINATE * Saat kontak dengan eksudat membentuk gel
* Berdaya serap sedang
* Berfungsi heomostat
* Mudah digunakan
* Bentuk kassa,film,lembaran,kapas yang berasal
dari semacam rumput laut.
b.Kekurangan :
* Melekat pada luka kering,pada luka dalam sulit
dibersihkan

9. Contoh balutan luka advance (5) a.Keunggulan :


BAHAN POKOK GULA * Cocok untuk luka terinfeksi dan bereksudat
banyak karena gula menyerap eksudat
* Mengurangi edema
* Bisa mengatasi infeksi (pH:3,7)
*Sedikit efek debridement
b.Kekurangan :
* Kotor,menyebabkan rasa sakit pada saat dipakai

10. Klasifikasi balutan luka yang baru *Balutan luka aktif :


Termasuk balutan luka tradisional dan
jonvesional.tidak membantu proses
penyembuhan.
*Balutan luka interaktif :
Balutan luka advance.membantu memperlancar
proses penyembuhan.
*Balutan luka boaktif :
Balutan luka baru yangmengandung growth
factor yang bisa mengontrol pertumbuhan
sel.mempercepat proses pertumbuhan,

P. MACAM-MACAM DRESSING/PRIMARY DRESSING :


1. Pengantar
a. Macam-macam dressing yang disebutkan di bawah ini di sebut jenis balutan yang
dikenal dengan sebutan ‘Occlusive Dressing’.
b. Occlusive dressing adalah jenis balutan yang mempertahankan lingkungan luka dalam
keadaan optimal,saat penggantian balutan akan tampak pluruhan jaringan
nekrotis/slough dengan dasar luka bersih.
c. Macam-macam balutan (dressing) ini sebagian telah dijelaskan pada tabel
‘perkembangan balutan luka’ di atas.

2. Macam-macam dressing/primary dressing/Occlusive dressing tersebut,antara lain :


a. Gause/kassa
b.  Transparant film
c. Hydrogels
d. Calcium alginate
e.    Hydrocellulosa
f.    Hydrocolloid
g.    Foam
h.   Silver
i.    Antimicrobial

Q. GAUZE/ KASA KERING SERAT ALAMI

1. Deskripsi
* Material yang mengndung katun dan polyester
* Steril dan non steril
2.Fungsi
Absorpsi eksudat minimal hingga banyak
Material/bahan penampung (packng)

3.Indikasi
Luka’partial thickness’dan’ full thickness’
Luka infeksi
Luka berongga atau ada salurannya (terowongan)

4.Keuntungan
Dapat berfungsi sebagai ‘absorbent/penyerap’ dan’protektiv/pelindung’
Memberikan lingkungan penyembuhan luka kering (jka diperlukan)
Bisa di gunakan untuk kompres lembab/basah
Dapat di gunakan untuk debridement mekanik pada luka nekrotik/alat
membersihkannya,untuk membungkus rongga luka atau untul menyerap eksudat luka.

5.Perhatian/kerugian
Sangat sedikit kepuasan yang didapatkan dari yang dikatakan sebagai ‘balutan ideal’
Membut luka kering.tidak tepat untuk luka pada bagian superficial epidermis.
Serat-serat katun pada luka bertindak sebagai benda asing dan dapat menyebabkan
penundaan penyembuhan luka
Jaringan granulasi dapat tumbuh pada sela-sela lubang kassa
Karena kassa perlu penggantian balutan yang sering,basanya 2-3 kali sehari.

R. KASSA ANTI LENGKET

1.Deskripsi
* Balutan anti lengket berbahan rayon sintesin yang dirajut
* Mencegah bakteri masuk
* Permukaannya tidak menempel pada luka
* Memberi suasana ideal untuk penyembuhan luka

2. Indikasi
Luka superfisial dengan eksudat ringan sampai sedang
Luka bakar
Luka post-operasi
 Donor sites

3.Keuntungan
Menciptakan kelembapan didaerah sekitar luka
Balutan luka tidak lengket
Mudah saat di buka dan tidak nyeri
Tidak menimbulkan sensitivitas
Efektif melindungi luka terhadap infeksi,yaitu mencegah penetrasi mikroorganisme/
bakteri dan air ke dalam luka
Kurang menimbulkan efek samping terhadap pelepasan serat
Dapat dibiarkan pada luka selam beberapa hari
Ekonomis,penggantian luka lebih jaran gdilakukan dibandingkan balutan luka
konvensional, sehingga menghemat waktu dan materi
Tahan lama dalam pemakaian,karena tidak mudah basa jika terkena air.
Tidak ada meserasi

4.Kerugian
Tidak absorbent (tidak menyerap)
Memerlukan balutan sekunder (secondary dressing)

S. BALUTAN KERING ANTI KERING LENGKET YANG DILAPISI


TRNSPARANT FILM

1.Deskripsi :
Transparent film polyster perforasi tipis,direkatkan pada pad (bantalan)absorbent berbahan
katun atau acrylic
Permukaan tidak lengket bisa berlapis tunggal atau dobel
Balutan kering tidak lengket seringkali digunakan sebagai lapisan yang kontak pada
‘island dressing/balutan pelindung

2.Keuntungan
Sesuai untuk luka-luka epidermis,atau luka yang penyembuhannya ‘first intention’
Tranparent film daya lengket rendah mencegah pelepasan serat
Jika eksudat minimal,akan memberikan daya serap yang cukup

3.Kerugian
Tidak sesuai untuk balutan pada luka bereeksudat banyak
Jika jumlah eksudat banyak,balutan bisa menimbulkan goresan dan mengeringkan
 Diperlukan balutan sekunder

T. BALUTAN POST OPERASI

1. Deskripsi
Balutan ini sering dikenal dengan istilah lain ‘island dressing’
Balutan post operasi,ini biasanya mengkombinasikan balutan primer dan balutan skunder
Balutan primer biasanya merupakan lapisan yang terbuat dar katun
Balutan sekunder berperekat atau lapisan luar sifatnya dapat permable.
Dengan kata lain,balutan post-operasi ini merupakan dressing untuk perawatan luka steril
yang dilengkapi dengan bantalan luka untuk semua jenis luka.
Penyerapan eksudat merata dan tidak tembus keluar karena memiliki lapisan non-woven.
Biasanya terbuat dari bahan perekat adhesif yang tidak akan meninggalkan sisa perekat
ketika dressing
Dengan menggunakan balutan ini memungkinkan pasie untuk mandi tanpa kuatir akan
lukanya
2.Keuntungan :
Sesuai untuk luka bereksudat sedikit atau dengan penyembuhan primary intention
Mengkombinasikan dan pengamanan berperekat
Transparent film tidak berperekat mencegah trauma luka pada saat pelepasan balutan
Jika eksudat sedikit,akan memberikan penyerapan yang cukup
Beberapa balutan lainnya,lapisan luarnya resistant terhadap air

3.Kerugian :
Tidak sesuai dengan eksudat banyak
Tidak direkomendasikan unutk klien yang diketaui alergi terhadap bahan berperekat
Beberapa diantara balutan ini tidak water-proof (tahan air)

U. PARANT FILM
1. Fungsi :
Melindungi luka dari air,bakteri dan jamur dengan tetap menjaga sirkulasi udara disekitar
luka karena lapisan film pada ‘transparant film’bersifat semi-permiabel.
Disamping itu,transparant film sangat elastis dengan daya rekat yang kuat.

2.Deskripsi :
Transparant,tipis
Komposisi : clear polyurethane yang disertai perekat Aadhesive

3.contoh : fixomol transparent,tagaderm,opsite,dan lain-lain.


Gambar:

4.Indikasi
Primary and secondary dressing
Dapat digunakan pada luka yang memerlukan dressing fiksasi yang tahan air.
Bisa digunakan sebagai fiksasi tahan air untuk kateter dan peralatan medis

5.Kontraindikasi
Kontraindikasi pada luka dengan eksudat banyak,sinus.

6.Keuntungan
Waterproof dan gas permeable (tahan air dan dapat di lalui oleh gas)
Comfortable (mengurangi nyeri) ,anti robek atau anti gores (pasien lebih nyaman karena
balutan bisa basah dan bisa tetap dipakai pada saat mandi).
Transparant,perkembangan penyembuhan luka dapat dimonitor tanpa membuka balutan.

7.Modifikasi
Dengan padding : absorbent
Gambar
V. HIDROGELS
1.Deskripsi :
Suatu jenis colloid yang terdiri dari polymer dalam bentuk air,tetapi tidak terlarut.
Mirip hidrokolid,tetapi dalam bentuk gel
Suatu balutan dengan gel,yang terdiri dari polyurethane carrien film dan lapisan
hydrogel.gel tersebut dari CMC polymer dan propylene glycol.kandungan cairannya
menciptakan lingkungan yang lembab pada luka.
Suatu topical terapi,dengan ciri-ciri :
 Mudah cara pemakaiannya
 Pemakaiannya bisa dengan satu tangan
 Mudah diangkat
 Tidak lengket
 Merupakan debriment yang cepat dan efektiv
Bahan dasar antara lain : sodium carboxymethylcellulose,calcium alginate,purified water.

2. Contoh : Intrasitergel,Duoderm gel,Comfeel Purilion gel,Cutimed gel.


Gambar,,,

3.Jenis ada 2 macam :


Hydrogel dressing
Amorphous gel (untuk memudahkan aplikasi sesuai dengan jenis lukanya)

4.Indikasi Hidrogel :
Hidrogel diindikasikan untuk penggunaan luka kronis dan akut
dengan kata lain hidrogel juga bisa diindikasikan pada luka-luka seperti :luka partial atau
full thickness.
Indikasi sesuai dengan jenis gel.

5.Keuntungan :
* Memberikan lingkungan luka lembab untuk migrasi sel
* Lembut dan fleksibel untuk segala jenis luka
* Transparan
* Mengabsorpsi debris dan eksudat yang berlebihan
*Melunakan jaringan nekrotik dan jaringan yangber –slough (slaf).dalam hal ini hidrogel
mampu melunakan dan menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan
sehat,yang akan terserap ke dalam struktur gel dan terbuang dalam balutan.

6.Perhatian :
* Amphorus gel,seharusnya digunakan pada sinus yang belum diketahui dengan pasti
dimana dalamnya terowongan tidak dapat diidentifikasikan
* Gel memerlukan balutan sekunder
* Maserasi pada kulit bisa terjadi apabila kebanyakan hidrogel.

7.Cara Pemakaian :
* Bersihkan permukaan luka danseluruh kulit dengan larutan pembersih dan keringkan ke
seluruh kulit.
* Lakukan pengukuran luka
* Penggantian balutan dapat dilakukan :
 Bila penutup balutan bocor atau di angkat untuk pengganti rutin
 Pada luka bersih sampai 3 hari
 Pada nekrotik antara 1-3 hari
 Pada luka infeksi 24 jam
* Beberapa jenis hidrogel wakt pemakaian bisa sampai 7 hari.

W. CALCIUM ALGINATE

Deskripsi
a. Alginate termasuk polysakarida natural yang pada keadaan biasa dinding sel termasuk
golongan rumput laut.
b. Merupakan jalinan serabut calcium alginate,yang mirip dengan jalinan bulu domba
c. Alginate mengandung ion kalsium dan natrium sehingga dia mempunyai daya larut yang
tinggi dan juga saat digunakan sebagai dressing
d. Balutan luka primer dengan penyerapan tinggi
e. Ebalutan ini menyerap luka untuk membentuk satu lapisan tipis dan lunak
f. Jenis balutan ini dapat menyerap jumlah cairan luka yang banyak
g. Oleh karena itu,dressing ini dikemas secara khusus sesuai dengan fungsinya
h. Bentuknya terdapat berbagai macam ukuran
i. Tersedia dalam bentuk lembaran
j. Daya serap tinggi (15-20 x dari bobotnya)
k. Dapat disimpulkan bahwa,alginate adalah jenis balutan yang dapat menyerap jumlah
cairan luka yang berlebihan dan menstimulasi proses pembekuan darah jika terjadi
perdarahan minor

2.Contoh : Cutimed Alginate,Kaltostat,Seasorb,Curasorb,Comfell Plus,dll


Gambar

3.Indikasi :
a. Ditujukan pada beberapa luka di bawah ini :
1. Luka dengan warna dasar luka merah atau granulasi sel
2. Luka dengan eksudat sedang
3. Luka mudah berdarah
4. Luka yang dalam sehingga berlubang
5. Luka yg terdapat slough
6. Luka akut maupoun kronik
7. Luka bakar derajat
8. Luka pasca operasi
9. Luka donor site
10. Luka potong
b.Indikasi calcium alginate juga dapat digunakan pada pembersihan luka dalam ataupun
permukaan dengan cairan yang banyak, misalnya :
1. Cairan banyak
2. Luka dalam
3. Luka infeksi

4.  Kontra-indikasi
Luka dengan jaringan nekrotik dan kering
5.  Keuntungan
a. Pertukaran ion aktif pada permukaan luka membentuk sodium alginate yang dapat larut
b. Menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab
c. Sangat hipo-alergenik
d. Tidak lengket dan tidak menimbulkan traumatic saat diangkat
e. Membantu untuk mengangkat jaringan mati
f. Mengisolasi dasar luka dan meningkatkan kelembapan lingkungan luka
g. Jenis balutan yang dapat menyerap jumlam cairan luka yang berlebihan
h. Bisa digunakan untuk mengepak
i. Menyerap sampai 20 kali cairan luka dan ukurannya
j. Mengatur eksudat

6.  Kekurangan :
a. Memerlukan balutan sekunder
b. Gel bisa membingungkan dengan pus atau slough
c. Tidak sesuai untuk luka kering

7.  Cara pemakaian/penggunaan alginate


a.Pengantar
Dalam pemilihan dressing/balutan,sebagai perawat ahrus memahami beul cara
penggunaan alginate dan kapan digunakan sehingga efektif dalam penyembuhan luka
b.Cara pemakaian
* Bersihkan luka disekitar kulit dengan larutan pembersih dan keringkan
* Pilih balutan yang ideal,menurut ukuran luka
* Potong atau lipat balutan alginate menurut bentuk luka
* Jika luka dalam,pedati luka dengan balutan alginate yang telah digunting seperti tali
* Tutup luka yang di balut dengan alginate
* Penggantian balutan
* Cara pemakaian alginate pada luka yang mendalami perdarahan
 Bersihkan luka secara perlahan dengan irigasi
 Saat mengeringkan cukup dengan menggunakan kassa,tetapi tidak melakukan
swab
 Tutup luka denga alginate lakukan penekanan sekitar 10-15 menit
 Tutup luka dengan alginate sesuai dengan kebutuhan dan luasnya luka
 Sekondary dressing dapat menggunakan kassa,kemudian plester,bila perlu
lakukan pembebatan

X. HIDROSELULOSA:
1. Deskripsi :
a. Hidroselulosa dikenal juga dengan sebutan ‘hydrofiber’
b.  Hidroselulosa adalah jenisan balutan yang terbuat dari selulosa dengan kemamapuan
daya serap tinggi, mendukung proses autolosis debridement,dapat meningkatkan
prosese granulasi dan re – epitelasi , mudah dalam melepaskannya sehingga
memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit pada pasien serta mampu menahan
staphylococcus aureus tidak masuk kedalam luka.
c.       Hidroselolusa adalah jenis topical therapy yang terbuat dari sellulosa dengan daya
serap amat tinggi melebihi kemampuan daya serap cesium alginate.
d.   Terdapat bentuk : lembaran dan gel
2. Daya kerja:
a. Hidrofiber/ hidroselulosa yang terbentuk gel dapat digunakan untuk cairan luka
b. Hidrofiber / hidroselulosa dapat cepat menyerap dan langsung menyerap dan langsung
mengikat bakteri ke dalam seratnya, mempertahankan cairanluka yang sedang dan
banyak.
c.   Mengurangi resiko maserasi
d.   Membantu mengurangi lintas kontaminasi saat penggantian balutan
3.Ke unggulan Hidroselulosa dibandingkan dengan kasa dan alginate :

a. Hidroroselulosa memiliki kemampuan retensi/ daya serap lebih tinggi di bandingkan


dengan kasa atau balutan alginate.
b. Hidroselulosa juga memiliki keuntungan lain , yakni tidak mudah koyak/larut, sehinnga
amat mudah dalam melepasnya.
c. Hidroselulosa dapat mengurangi resiko maserasi, dengan tekanan yang keras secara
vertikal diamana dapat mengurangi kulit yang mengeras kesamping .
d. Hidroselulosa dapat mengunci bakteri lebih kuat dalam cairan luka apabila dibandingkan
dengan kasa dan balutan alginate , terutama berikut ini:
e. Hindroselulosa dapat memberikan kenyamanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kasa dan alginate.dalam hal ini :menyesuaikan lebih dekat dalam mengeliminasi area
jaringan mati pada permukaan balutan luka dimana bakteri tersiksa , bahkan untuk yang
mengalami kesulitan pada saat melakukan balutan luka.
f. Hidroselulosa dapat mengurangi rasa sakit lebih tinggi bila dibandingkan dengan kasa
dan alginate.

4.Indikasi
Hidroselulosa , dapat di gunakan untuk:
a. Luka laki ( leg ulcers )
b. Luka tekan / dekubitus (stadium ii –iv)
c.  Luka diabetes mellitus
d.  Luka bedah
e.  Luka traumatik
f.   Luka bakar yang tidak melebihi

5.Cara Pemakaian Hidroselulosa :


a. Sebelum menggunakan balutan,bersihkan luka dengan cairan pembersih luka yang tepat
b. Masukan balutan hidroselulosa hingga 1 cm diatas seluruh wilayah kulit
c. Bila terdapat yang dalam pada luka,masukan hidroselulosa kedalam lubang tersebut
sesuai ukuran dan tinggalkan setidaknya 2,5 cm dibagian luar dari luka agar mudah
mengangkatnya
d.   Kemudian tutup dengan balutan sekunder
e.    Bila ada indikasi klinis seperti bocor,perdarahan dll ambilah balutan hidroselulosa
f.    Bila tidak ada indikasi klinik,balutan hidroselulosa dapat diganti dalam jangka waktu 7
hari
Y. HYDROCOLLOIDS
Gambar
1.       Fungsi
Dressing yang berfungsi untuk :
a. Mempertahankan luka dalam keadaan lembab
b. Mendukung proses autolisis debridement
c. Melindungi luka dari trauma
d. Memberikan lingkungan oklusif
e. Mengurangi resiko infeksi
f. Mampu menyerap eksudat minimal

2.    Deskripsi :
a. Hidrocollid merupakan pembalut dengan lapisan rangkap yang biasanya terbuat dari
poly urethane film,
b. Memenuhi banyak criteria’balutan luka’
c. Menggabungkan partikel-partikel hidroaktiv
d. Disebut sebagai balutan moisture retensive

3. Contoh :
Cutimed Hidro B
Comfeel.
Duoderm dan lain-lain.

4.    Indikasi :
a. Luka dengan sedikit eksudat sampai sedang
b. Luka akut atau kronik
c. Luka dangkal
d. Jaringan granulasi
e. Abses
f. Luka dengan epitelisasi luka yang terinfeksi derajat satu dan dua

Gambar

5. Kontraindikasi :
Luka yang terinfeksi grade III – IV

6.  Keuntungan :
a. Menjaga kestabilan kelembapan dan daerah sekitar luka
b. Partikel-partikel hidroactiv menyerap eksudat luka
c. Pembentukan gel pada permukaan luka memberikan lingkungan luka yang lembab
d. Mengurangi nyeri dengan menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab
e. Mengurangi mfrekuensi mengganti balutan,
f. Berdaya rekat dan mudah diaplikasikan
g. Tersedia berbagai macam ukuran ,baik dalam bentuk transparant maupun opaqui
(buram)
h. Dapat digunakan dengan pasta hidrokolid unutk penyerapan yang lebih besar dan
untuk mengurangi ruang mati pada luka
7.   Perhatian/kekurangan :
a. Tidak direkomendasikan pada luka yang terinfeksi secara klinis dengan bakteri
aerob
b. Pasang dengan penuh hati-hati pada luka,yang peceh-peceh karena perekatnya bisa
merusak kulit
c. Luka dalam memerluka pasta pengisi rongga
d. Mungkin sulit memasangnya area-area yang sering terjadi pergesekan

8.    Penggunaan :
Bentuknya ada yang berupa lembaran tebal dan tipis serta pasta

9.    Cara pemakaian:
Bersihkan seluruh permukaan luka

Z. FOAM
Gambar

1.Deskripsi
a. Balutan yang terdiri polymer atau polyeruthene yang mengandung sel-sel berluang
kecil yang mampu menahan cairan
b.      Bentuk lembaran atau yang bisa mengisi rongga
c.       Jenis bervariasi
d.      Adhesive dan non-adhesive
e.      Gabungan dari lapisan semipermiabel,adhesive yang bertindak sebagailapisan luar
balutan

2.Contoh :
Cutimed Cativy.
Cutimed Siltec.
Allevin

3.Indikasi :
a. Dapat digunakan pada luka full thickness atau partial thickness
b. Paling sering digunakan pada luka yang berair
c. Juga dapat berguna untuk luka lembab
d. Luka eksudat sedang-berat

4. Kontraindikasi :
a. Luka dengan eksudat minimal
b. Luka dengan jaringan nekrotik hitam
c. Luka bakar derajat 3
d. Luka yang tidak ada cairan karena balutan bisa lengket pada dasar luka

5. Keuntungan balutan foam (bentuk lembaran/sheet)


a. Memfasilitasi lingkungan luka lembab.(adanya polyurethene membantu
mempengaruhi kelembapan luka dan daerah sekitar luka,menjaga terhadap
kontaminasi,dan penetrasi bakteri serta air)
b. Absorbent dengan kemampuan/daay serap tinggi
c. Memberikan perlindungan
d. Tidak lengket pada luka (dalam hal ini,balutan dapat diganti tanpa adanya trauma atau
sakit dan tidak lengket pada luka.
e. Menyesuaikan bentuk postur tubuh,dengan perekat yang baik (busa polyurethene
mempengaruhi balutan foam menjadi lebih fleksibel,sehingga balutan tidak lengket
pada luka,dan absorpsi cairan luka maksimal,balutan bisa digunakan hingga 5-7 hari
tanpa penggantian.
f. Nyaman digunakan dalam hal ini lembut,nyaman dan aman unutk kulit sensitif.
g. Tidak meninggalkan residu
h. Semi permiabel
i. Aman digunakan pada luka infeksi
j. Ekonomis,frekuensi penggantian balutan yang tidak sesering dibandingkan dengan
menggunakan.
6. Kekurangan balutan foam (bentuk lembaran/sheet)
Lingkungan luka lembab mungkin tidak mencukupi untuk mengupayakan autolisys terjadi
(debridement pada jaringa yang keras)
3.Keuntungan balutan foam wound cavity dressing (bentuk mengisi rongga)
a.       Mengurangi ruang mati/dead space pada luka
b.      Menyesuaikan bentuk rongga luka
c.       Mengabsorpsi eksudat dalam jumlah yang banyak dan mengurangi kebutuhan untuk ganti
balutan dengan sering .
4.kekurangan balutan foam wound cavity dressing (bentuk mengisi rongga)
a.       Memerlukan secondary dressing
b.      Balutancavity foam seharusnya tidak dipotong,karena potongan-potongan guntingan foam
yang kecil-kecil dapat terperangkap pada dasar luka,mempercepat pembentukan abses atau
inflamasi karena benda asing.

Anda mungkin juga menyukai