KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang wound
dressing selection (pemilihan balutan luka) .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bagaimana pemilihan balutan luka. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
A. PENDAHLUAN
Berikut ini dijelaskan sejak kapan orang mulai mengenal balutan luka dan perkembangannya.
1. Seni perawatan luka pasca operasi merupakan sejarah kuno dimana evidensinya
diketahui sejak 4000 tahun yang lalu.
2. Usaha-usaha terdahulu di bidang perawat luka meliputi tehnik-tehnik yang
bermanfaat, seperti menjahit luka,merekatkan tepi-tepi luka dengan
balutan,mengepak/membungkus balutan,membidai dan menggunakan obat-obatan
topikal untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi.
3. Pilihan apakah luka sebaiknya terbuka,ditutup atau di balut bervariasi sepanjang masa.
4. The Edwin Smith Surgical Papyrus dari mesir,tahun 1615 SM (sebelum
masehi),mengatakan luka tertutup lebih cepat sembuh daripada luka terbuka,dan
kelompok ini menjelaskan menciptakan balutan yang berasal dari tenun yang bergaris-
garis di lapisi substansi seperti bahan lengnket/lekat.
5. Namun,sejak dari zaman hippocrates sampai abad ke-19,dikemukakan bahwa,luka
kronik seharusnya dibiarkan terbuka dan didorong unutk mengalir (cairan lukanya).
6. Suatu karya oleh pasteur,koch dan Lister mengenai penyebab infeksi bakterial
menimbulkan pengenalan balutan antiseptic yang menggunakan kassa yang
dicelupkan pada asam karbolik (phenol)
7. Pada tahun 1958,Odland mengobservasi bahwa bula (blister) sembuh 40 persen lebih
cepat jika dibiarkan tidak dipecahkan.
8. Pada tahun 1962,Winter mendemonstrasikan bahwa luka partial-thickness pada babi
(percobaan),mengalami re-epithelisasi dua kali lebih cepat pada keadaan tertutup,
dibandingkan dengan luka yang terpapar udara
9. Pada tahun berikutnya,Hinman dan Maibach menyokong temuan Winter yang
dilakukan pada manusia.
10.Oleh sebab itu,sejak tahun 1960-an telah terdapat pertumbuhan penjelasan mengenai
teori.
Konsep manajemen atau penyembuhan luka dewasa ini mengalami perkembangan yang
cukup pesat dengan beberapa fungsi kerja yang umum maupun spesifik,serta menciptakan
kelembapan pada area da sekitar luka.beberapa fungsi kerja manajemen perawatan luka yang
modern saat ini,mencakup :
Berikut ini merupakan contoh perbandingan konsep lama dengan konsep baru dalam hal
kecepatan proses penyembuhan luak,yang bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
No Pokok-Pokok Konsep lama Konsep Baru
1. Aktivitas perawatan luka *Dahulu,dalam penerapan perawatan luka (wound *pada era sekarang,penerapan perawatan luka
care)hampir semua tatalaksana luka dengan teknik (wound care)lebih didasarkan evidence based.
steril yang sangat ketat,cara penggunaan *Evidence-based adalah merujuk pada proses me-
kassa,adanya kompres basah kering,massase,posisi review penemuan penelitian terkini (evidence)yang di
miring kiri kanan pada luka dekubitus 2 jam sekali publikasikan pada jurnal ilmiah atau sumber-sumber
penggunaan oksigen di area luka,penggunaan data lain.
betadine (povidcne iodine)rivanol,dan lain-lainnya *Penerapan atau aplikasi praktik mutlak menggunakan
suatu hasil penemuan studi yang representatif.
*Pada era sekaran,penerapan perawatan luka (wound
care)didasarkan pada hasil penemuan dengan
pendekatan yang multidisiplin,prinsip’moist wound
healing’advance wound dressing,lingkungan luka
basa/moist :sel epitel,re-epitelisasi,kontraksi
luka,konsep’wound bed preparation’pertumbuhan
jaringan,debridemang/debridement yang adekuat dan
kontinue,tehnik bersih dan steril yang menyesuaikan
keadaan dari luka.
Perawatan luka di negara *Pada area bidang perawatan luka (wound *Pada area bidang perawatan luka (wound care)saat
berkembang dan maju care),negara yang sedang berkembang salah satunya ini telah mengalami perubahan yang signifikan dari
indonesia masih banyak kita temukan aktivitas tahun ke tahun.
(wound care)menggunakanmetode yang konvesional *Mulai dari yang tradisional beralih kepada teknologi
dan.atau tradisional. yang canggih.
*Namun,dengan adanya perkembangan perawatan
luka internasional,banyak doker dan perawat
indonesia peminat perawatan luka yang terbuka
dengan perkembangan ilmu baru dibidang luka,telah
mulai penerapan perawatan luka secara moderen.
(terkini)
Penjagaan luka *Pada zaman dahulu,orang percaya bahwa *Pada era sekarang,balutan dlam kondisi lembab atau
membiarkan luka dalam kondisi bersih dan kering sedikit basah merupakan cara yang paling efektif
akan mempercepat proses penyembuhan luka. untuk menyembuhkan luka
*Sehingga pada zaman dahulu,luka di balut dengan *Balutan tersebut tidak menghambat aliran
kain pembalut yang tipis,yang memungkinkan udara oksigen,nitrogen dan at-zat udara yang lain.
masuk dan membiarkan luka mengering hingga
berbentuk”koreng”
*(namun,seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan sekarang telah membuktikan bahwa
luka dalam kondisi kering dapat memperlambat
proses penyembuhan luka dan akan menimbulkan
bekas luka).
Pengetahuan dahulu dan sekarang *Pengetahuan dahulu menyatakan bahwa *Sedangkan menurut pengetahuan sekarang,kita
tentang ‘luka yang mengering’ scab/keropeng atau bekas luka yang mengering atau dapat mengoptimalkan lingkungan yang lembab pada
kering merupakan penghalang alami untuk luka,proses penyembuhan luka akan berlangsung
mencegah hilangnya kelembapan. daridaerah pinggir atau sekitar dan dari dalam secara
*Scab juga mencegah sel-sel baru untuk serempak.
berkolonisasi di area luka.
*Ketika scab tersebut mulai berubah bentuk,sel
episermis harus masuk ke lapisan dermis yang paling
dalam sebelum melakukan proliferasi,karena di
sanalah daerah yang lembab sehingga sel dapat
hidup.
*Dari proses tersebut,diketahui bahwa dalam
lingkungan kering,luka akan memulih dari dalam
keluar
Pendapat masyarakat tentang *Penyembuhan dengan menggunakan lingkungan *Klien dengan luka yang biasanya akn lebih jaran
lingkungan lembab yang lembab masih menjadi hal yang baru dan gmengeluh rasa sakit atau nyeri yang dirasakan pada
jarang diaplikasikan di masyarakat saat luka dibiarkan dalam lingkungan yang
*Masyarakat kebanyakan berpendapat bahwa lembab,yaitu dengan pembalutn yang lembab.
lingkungan yang lembab akan menjadi tempat *Balutan tersebut akan menjaga saraf dari lingkungan
berkembak biaknya kuman penyakit luar dengan memberikan lingkungan yang
*Pernyataan yang seperti yang dinyatakan lembab,sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
masyarakat pada umumnya tersebut di atas tidak di *Jika dengan balutan yang kering,dikhawatirkan syaraf
sertai kenyataan bahwa tubuh kita mempunyai akan mudah mengalami risiko kerusakan selama
sistem imun yang sangat efisien berproliferasi
*Segala jenis luka dengan berbagai tingkat
kesterilannya memang merupakan bentuk
kolonesasi dari bakteri,tetapi koloni bakteri tersebut
selama masih dalam jumlah yang wajar tidak
menimbulkan risiko infeksi.
*Masalah akan timbul jika bakteri tersebut mulai
melipat gandakn koloninya.
*ika tubuh kita dalam kondisi yang normal,maka
antibodi dalam tubuh akan dapar mencegah bakteri
untuk tidak bermitosis.
Perbandingan berbandingkan *Luka dijaga tetap kering dan di balut dengan kassa. *Luka dijaga tetap lembab dan di balut dengan film
antara konsep lama dengan konsep polyyrethane
baru
Sifat pembalut *Penggunaan kassa dengan konsep lama (kering) *Di bawah balutan moderen (film
*Menyerap eksudat polyurethane),temperatur luka berada pada 30 derajat
*Eksudat bisa menembus ke permukaan sehingga celsius-32 derajat celsius.
memberi jalan pada bakteri *Epitelisasi (mitosis) berjalan lebih cepat pada luka
*Eksudat bisa menguap sehingga temperatur luka lembab,karena :
dingin *Tidak perlu menembus ke bawah keropeng dan
*Melekat pada luka temperatur luka terjaga (30 -32 derajat celsius)
*Proses penyembuhan luka lembab lebih cepat,baik
untuk luka dangkal maupun pada luka dalam.
*Setelah menemukan konsep penyembuhan luka
lembab,maka kriteria pembalut luka menjadi sebagai
berikut :
*Bisa mengontrol eksudat
*Menjaga permukaan luka tetap lembab
*Tidak melekat pada luka
*Kedap bakteri dan air
*Tembus uap dan udara
*Tak perlu sering diganti.
Kontroversi penggunaan antiseptik *pada konsep lama,dalam kehidupan sehari- *Namun,pada konsep baru,penggunaan menurut
hari,biasanya petugas atau masyarakat umumnya banyak penelitian mengemukakan bahwaa
akan menggunakan antiseptik pada luka dengan peenggunaan antiseptik dapat mengganggu proses
tujuan menjaga luka tersebut agar menjadi steril. penyembuhan dari tubuh sendiri.pada konsep terbaru
*Bahkan antiseptik seperti hidrogen proksida ditemukan bahwa masalah utama yang timbul dalam
(H2O2),providone-iodine,acetic acid dan penggunaan antiseptik pada perawatan luka adalah
cholorohexadine selalu tersedia dalam kotak obat antiseptik tidak hanya membunuh kuman-kuman yang
ada ,tetapi juga membunuh leukosit ,yaitu sel darah
yang dapat membunuh bakteri patogen dan jaringan
fibrolast yang membentuk jaringan kulit
baru.sehingga untuk membersihkan luka,cara yang
tebaik adalah dengan cara membersihkannya dengan
menggunakan cairan saline dan untuk luka yang sangat
kotor dapat digunakan ‘water pressure’untuk
perawatan dirumah,dapat menggunakan air yang
mengalir atau air shower.
E.PERBEDAAN PEMAKAIAN BALUTAN LUKA (WOUND DRESSING ) DALAM PENANGANAN LUKA SECARA
TRADISIONAL DAN SECARA MODEREN
Terdapat perbedaan pemakaian balutan luka (wound dressing) dalam penanganan luka secara tradisional dan secara modern,yang antara lain
dijelaskan pada tabel beikut ini :
Tujuan utama memasang balutan luka adalah untuk mencptakan lingkungan yang
kondusif terhadap penyembuhan luka.tidak ada balutan yang sesuai untuk setiap luka atau
setiap orang. Oleh karena itu,pemilihan balutan harus ditentukan setelah mengkaji kebutuhan
individu luka.pemahaman tentang fisiologi penyembuhan luka dan berbagai macam balutan
serta cara kerjanya diperlukan agar dapat diperoleh penyembuhan yang optimal.
Adapun tujuan pemilihan balutan dan alasan mengapa balutan diperlukan antara lain:
1. Menciptakan lungkungn yang kondusif terhadap penyembuhan
2. Membuang jaringan mati,benda asing dri luka
3. Melundungi luka dan jaringan sekitarnya
4. Mampu mengontrol kejadian infeksi
5. Mencegah dan mengelola infeksi klinis pd luka
6. Mengurangi nyeri
7. Mempertahankan temperatur pada luka
8. Mengontrol dan mencegah pendarahan
9. Memobilisasi bagian tubuh yang ter-injury
L. DRESSING/BALUTAN
Penggunaan dressing bertujuan untuk menciptakan kondisi yang optimal(lembab 36-
37 C) sehingga mempercepat proses penyembuhan.terutama berguna untuk
melindungi:
Mikro organismi
Faktor mekanik (tekanan,shock,friksi)
Kehilangan panas
Pengaruh thermal eksternal
Dehidrasi
Kontaminasa dan faktor-faktor kimia
Keterangan gambar : Setiap balutan sementara mengambil fungsi yang biasanya dilakukan
oleh kulit sehat dan melindungi luka terhadap :
Penyebaran Mikro organismi
Faktor mekanik
Kehilangan panas
Pengaruh thermal
Dehidrasi
Kontaminasi kimia
3. Mudah melepasnya
a. Jika balutan mudah dalam melepasnya,maka hal inimengurangi kemungkinan
merusak jaringan yang baru terbentuk pada luka.
b. Balutan yang mudah dilepas,juga kurang menimbulkan rasa sakit pada klien.
4. Nyaman di pakai
a. Keuntungan lain dari balutan moderen adalah nyaman dipakai pasen pada waktu
balutan luka terpasang.
b. Hal ini berarti bahwa pasien berkeinginan unutk menyesuaikan tindakan yang
diberikan
c. Dalam hal,pasien tidak perlu merasakan adanya keluhan rasa tidak nyaman.
No Pokok-Pokok Uraian
1. Klasifikasi balutan luka Tr * Tradisional
* Konvensional
* Advance
1. Deskripsi
* Material yang mengndung katun dan polyester
* Steril dan non steril
2.Fungsi
Absorpsi eksudat minimal hingga banyak
Material/bahan penampung (packng)
3.Indikasi
Luka’partial thickness’dan’ full thickness’
Luka infeksi
Luka berongga atau ada salurannya (terowongan)
4.Keuntungan
Dapat berfungsi sebagai ‘absorbent/penyerap’ dan’protektiv/pelindung’
Memberikan lingkungan penyembuhan luka kering (jka diperlukan)
Bisa di gunakan untuk kompres lembab/basah
Dapat di gunakan untuk debridement mekanik pada luka nekrotik/alat
membersihkannya,untuk membungkus rongga luka atau untul menyerap eksudat luka.
5.Perhatian/kerugian
Sangat sedikit kepuasan yang didapatkan dari yang dikatakan sebagai ‘balutan ideal’
Membut luka kering.tidak tepat untuk luka pada bagian superficial epidermis.
Serat-serat katun pada luka bertindak sebagai benda asing dan dapat menyebabkan
penundaan penyembuhan luka
Jaringan granulasi dapat tumbuh pada sela-sela lubang kassa
Karena kassa perlu penggantian balutan yang sering,basanya 2-3 kali sehari.
1.Deskripsi
* Balutan anti lengket berbahan rayon sintesin yang dirajut
* Mencegah bakteri masuk
* Permukaannya tidak menempel pada luka
* Memberi suasana ideal untuk penyembuhan luka
2. Indikasi
Luka superfisial dengan eksudat ringan sampai sedang
Luka bakar
Luka post-operasi
Donor sites
3.Keuntungan
Menciptakan kelembapan didaerah sekitar luka
Balutan luka tidak lengket
Mudah saat di buka dan tidak nyeri
Tidak menimbulkan sensitivitas
Efektif melindungi luka terhadap infeksi,yaitu mencegah penetrasi mikroorganisme/
bakteri dan air ke dalam luka
Kurang menimbulkan efek samping terhadap pelepasan serat
Dapat dibiarkan pada luka selam beberapa hari
Ekonomis,penggantian luka lebih jaran gdilakukan dibandingkan balutan luka
konvensional, sehingga menghemat waktu dan materi
Tahan lama dalam pemakaian,karena tidak mudah basa jika terkena air.
Tidak ada meserasi
4.Kerugian
Tidak absorbent (tidak menyerap)
Memerlukan balutan sekunder (secondary dressing)
1.Deskripsi :
Transparent film polyster perforasi tipis,direkatkan pada pad (bantalan)absorbent berbahan
katun atau acrylic
Permukaan tidak lengket bisa berlapis tunggal atau dobel
Balutan kering tidak lengket seringkali digunakan sebagai lapisan yang kontak pada
‘island dressing/balutan pelindung
2.Keuntungan
Sesuai untuk luka-luka epidermis,atau luka yang penyembuhannya ‘first intention’
Tranparent film daya lengket rendah mencegah pelepasan serat
Jika eksudat minimal,akan memberikan daya serap yang cukup
3.Kerugian
Tidak sesuai untuk balutan pada luka bereeksudat banyak
Jika jumlah eksudat banyak,balutan bisa menimbulkan goresan dan mengeringkan
Diperlukan balutan sekunder
1. Deskripsi
Balutan ini sering dikenal dengan istilah lain ‘island dressing’
Balutan post operasi,ini biasanya mengkombinasikan balutan primer dan balutan skunder
Balutan primer biasanya merupakan lapisan yang terbuat dar katun
Balutan sekunder berperekat atau lapisan luar sifatnya dapat permable.
Dengan kata lain,balutan post-operasi ini merupakan dressing untuk perawatan luka steril
yang dilengkapi dengan bantalan luka untuk semua jenis luka.
Penyerapan eksudat merata dan tidak tembus keluar karena memiliki lapisan non-woven.
Biasanya terbuat dari bahan perekat adhesif yang tidak akan meninggalkan sisa perekat
ketika dressing
Dengan menggunakan balutan ini memungkinkan pasie untuk mandi tanpa kuatir akan
lukanya
2.Keuntungan :
Sesuai untuk luka bereksudat sedikit atau dengan penyembuhan primary intention
Mengkombinasikan dan pengamanan berperekat
Transparent film tidak berperekat mencegah trauma luka pada saat pelepasan balutan
Jika eksudat sedikit,akan memberikan penyerapan yang cukup
Beberapa balutan lainnya,lapisan luarnya resistant terhadap air
3.Kerugian :
Tidak sesuai dengan eksudat banyak
Tidak direkomendasikan unutk klien yang diketaui alergi terhadap bahan berperekat
Beberapa diantara balutan ini tidak water-proof (tahan air)
U. PARANT FILM
1. Fungsi :
Melindungi luka dari air,bakteri dan jamur dengan tetap menjaga sirkulasi udara disekitar
luka karena lapisan film pada ‘transparant film’bersifat semi-permiabel.
Disamping itu,transparant film sangat elastis dengan daya rekat yang kuat.
2.Deskripsi :
Transparant,tipis
Komposisi : clear polyurethane yang disertai perekat Aadhesive
4.Indikasi
Primary and secondary dressing
Dapat digunakan pada luka yang memerlukan dressing fiksasi yang tahan air.
Bisa digunakan sebagai fiksasi tahan air untuk kateter dan peralatan medis
5.Kontraindikasi
Kontraindikasi pada luka dengan eksudat banyak,sinus.
6.Keuntungan
Waterproof dan gas permeable (tahan air dan dapat di lalui oleh gas)
Comfortable (mengurangi nyeri) ,anti robek atau anti gores (pasien lebih nyaman karena
balutan bisa basah dan bisa tetap dipakai pada saat mandi).
Transparant,perkembangan penyembuhan luka dapat dimonitor tanpa membuka balutan.
7.Modifikasi
Dengan padding : absorbent
Gambar
V. HIDROGELS
1.Deskripsi :
Suatu jenis colloid yang terdiri dari polymer dalam bentuk air,tetapi tidak terlarut.
Mirip hidrokolid,tetapi dalam bentuk gel
Suatu balutan dengan gel,yang terdiri dari polyurethane carrien film dan lapisan
hydrogel.gel tersebut dari CMC polymer dan propylene glycol.kandungan cairannya
menciptakan lingkungan yang lembab pada luka.
Suatu topical terapi,dengan ciri-ciri :
Mudah cara pemakaiannya
Pemakaiannya bisa dengan satu tangan
Mudah diangkat
Tidak lengket
Merupakan debriment yang cepat dan efektiv
Bahan dasar antara lain : sodium carboxymethylcellulose,calcium alginate,purified water.
4.Indikasi Hidrogel :
Hidrogel diindikasikan untuk penggunaan luka kronis dan akut
dengan kata lain hidrogel juga bisa diindikasikan pada luka-luka seperti :luka partial atau
full thickness.
Indikasi sesuai dengan jenis gel.
5.Keuntungan :
* Memberikan lingkungan luka lembab untuk migrasi sel
* Lembut dan fleksibel untuk segala jenis luka
* Transparan
* Mengabsorpsi debris dan eksudat yang berlebihan
*Melunakan jaringan nekrotik dan jaringan yangber –slough (slaf).dalam hal ini hidrogel
mampu melunakan dan menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan
sehat,yang akan terserap ke dalam struktur gel dan terbuang dalam balutan.
6.Perhatian :
* Amphorus gel,seharusnya digunakan pada sinus yang belum diketahui dengan pasti
dimana dalamnya terowongan tidak dapat diidentifikasikan
* Gel memerlukan balutan sekunder
* Maserasi pada kulit bisa terjadi apabila kebanyakan hidrogel.
7.Cara Pemakaian :
* Bersihkan permukaan luka danseluruh kulit dengan larutan pembersih dan keringkan ke
seluruh kulit.
* Lakukan pengukuran luka
* Penggantian balutan dapat dilakukan :
Bila penutup balutan bocor atau di angkat untuk pengganti rutin
Pada luka bersih sampai 3 hari
Pada nekrotik antara 1-3 hari
Pada luka infeksi 24 jam
* Beberapa jenis hidrogel wakt pemakaian bisa sampai 7 hari.
W. CALCIUM ALGINATE
Deskripsi
a. Alginate termasuk polysakarida natural yang pada keadaan biasa dinding sel termasuk
golongan rumput laut.
b. Merupakan jalinan serabut calcium alginate,yang mirip dengan jalinan bulu domba
c. Alginate mengandung ion kalsium dan natrium sehingga dia mempunyai daya larut yang
tinggi dan juga saat digunakan sebagai dressing
d. Balutan luka primer dengan penyerapan tinggi
e. Ebalutan ini menyerap luka untuk membentuk satu lapisan tipis dan lunak
f. Jenis balutan ini dapat menyerap jumlah cairan luka yang banyak
g. Oleh karena itu,dressing ini dikemas secara khusus sesuai dengan fungsinya
h. Bentuknya terdapat berbagai macam ukuran
i. Tersedia dalam bentuk lembaran
j. Daya serap tinggi (15-20 x dari bobotnya)
k. Dapat disimpulkan bahwa,alginate adalah jenis balutan yang dapat menyerap jumlah
cairan luka yang berlebihan dan menstimulasi proses pembekuan darah jika terjadi
perdarahan minor
3.Indikasi :
a. Ditujukan pada beberapa luka di bawah ini :
1. Luka dengan warna dasar luka merah atau granulasi sel
2. Luka dengan eksudat sedang
3. Luka mudah berdarah
4. Luka yang dalam sehingga berlubang
5. Luka yg terdapat slough
6. Luka akut maupoun kronik
7. Luka bakar derajat
8. Luka pasca operasi
9. Luka donor site
10. Luka potong
b.Indikasi calcium alginate juga dapat digunakan pada pembersihan luka dalam ataupun
permukaan dengan cairan yang banyak, misalnya :
1. Cairan banyak
2. Luka dalam
3. Luka infeksi
4. Kontra-indikasi
Luka dengan jaringan nekrotik dan kering
5. Keuntungan
a. Pertukaran ion aktif pada permukaan luka membentuk sodium alginate yang dapat larut
b. Menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab
c. Sangat hipo-alergenik
d. Tidak lengket dan tidak menimbulkan traumatic saat diangkat
e. Membantu untuk mengangkat jaringan mati
f. Mengisolasi dasar luka dan meningkatkan kelembapan lingkungan luka
g. Jenis balutan yang dapat menyerap jumlam cairan luka yang berlebihan
h. Bisa digunakan untuk mengepak
i. Menyerap sampai 20 kali cairan luka dan ukurannya
j. Mengatur eksudat
6. Kekurangan :
a. Memerlukan balutan sekunder
b. Gel bisa membingungkan dengan pus atau slough
c. Tidak sesuai untuk luka kering
X. HIDROSELULOSA:
1. Deskripsi :
a. Hidroselulosa dikenal juga dengan sebutan ‘hydrofiber’
b. Hidroselulosa adalah jenisan balutan yang terbuat dari selulosa dengan kemamapuan
daya serap tinggi, mendukung proses autolosis debridement,dapat meningkatkan
prosese granulasi dan re – epitelasi , mudah dalam melepaskannya sehingga
memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit pada pasien serta mampu menahan
staphylococcus aureus tidak masuk kedalam luka.
c. Hidroselolusa adalah jenis topical therapy yang terbuat dari sellulosa dengan daya
serap amat tinggi melebihi kemampuan daya serap cesium alginate.
d. Terdapat bentuk : lembaran dan gel
2. Daya kerja:
a. Hidrofiber/ hidroselulosa yang terbentuk gel dapat digunakan untuk cairan luka
b. Hidrofiber / hidroselulosa dapat cepat menyerap dan langsung menyerap dan langsung
mengikat bakteri ke dalam seratnya, mempertahankan cairanluka yang sedang dan
banyak.
c. Mengurangi resiko maserasi
d. Membantu mengurangi lintas kontaminasi saat penggantian balutan
3.Ke unggulan Hidroselulosa dibandingkan dengan kasa dan alginate :
4.Indikasi
Hidroselulosa , dapat di gunakan untuk:
a. Luka laki ( leg ulcers )
b. Luka tekan / dekubitus (stadium ii –iv)
c. Luka diabetes mellitus
d. Luka bedah
e. Luka traumatik
f. Luka bakar yang tidak melebihi
2. Deskripsi :
a. Hidrocollid merupakan pembalut dengan lapisan rangkap yang biasanya terbuat dari
poly urethane film,
b. Memenuhi banyak criteria’balutan luka’
c. Menggabungkan partikel-partikel hidroaktiv
d. Disebut sebagai balutan moisture retensive
3. Contoh :
Cutimed Hidro B
Comfeel.
Duoderm dan lain-lain.
4. Indikasi :
a. Luka dengan sedikit eksudat sampai sedang
b. Luka akut atau kronik
c. Luka dangkal
d. Jaringan granulasi
e. Abses
f. Luka dengan epitelisasi luka yang terinfeksi derajat satu dan dua
Gambar
5. Kontraindikasi :
Luka yang terinfeksi grade III – IV
6. Keuntungan :
a. Menjaga kestabilan kelembapan dan daerah sekitar luka
b. Partikel-partikel hidroactiv menyerap eksudat luka
c. Pembentukan gel pada permukaan luka memberikan lingkungan luka yang lembab
d. Mengurangi nyeri dengan menjaga ujung-ujung syaraf tetap lembab
e. Mengurangi mfrekuensi mengganti balutan,
f. Berdaya rekat dan mudah diaplikasikan
g. Tersedia berbagai macam ukuran ,baik dalam bentuk transparant maupun opaqui
(buram)
h. Dapat digunakan dengan pasta hidrokolid unutk penyerapan yang lebih besar dan
untuk mengurangi ruang mati pada luka
7. Perhatian/kekurangan :
a. Tidak direkomendasikan pada luka yang terinfeksi secara klinis dengan bakteri
aerob
b. Pasang dengan penuh hati-hati pada luka,yang peceh-peceh karena perekatnya bisa
merusak kulit
c. Luka dalam memerluka pasta pengisi rongga
d. Mungkin sulit memasangnya area-area yang sering terjadi pergesekan
8. Penggunaan :
Bentuknya ada yang berupa lembaran tebal dan tipis serta pasta
9. Cara pemakaian:
Bersihkan seluruh permukaan luka
Z. FOAM
Gambar
1.Deskripsi
a. Balutan yang terdiri polymer atau polyeruthene yang mengandung sel-sel berluang
kecil yang mampu menahan cairan
b. Bentuk lembaran atau yang bisa mengisi rongga
c. Jenis bervariasi
d. Adhesive dan non-adhesive
e. Gabungan dari lapisan semipermiabel,adhesive yang bertindak sebagailapisan luar
balutan
2.Contoh :
Cutimed Cativy.
Cutimed Siltec.
Allevin
3.Indikasi :
a. Dapat digunakan pada luka full thickness atau partial thickness
b. Paling sering digunakan pada luka yang berair
c. Juga dapat berguna untuk luka lembab
d. Luka eksudat sedang-berat
4. Kontraindikasi :
a. Luka dengan eksudat minimal
b. Luka dengan jaringan nekrotik hitam
c. Luka bakar derajat 3
d. Luka yang tidak ada cairan karena balutan bisa lengket pada dasar luka