Seminar Nyeri Kepdas
Seminar Nyeri Kepdas
Kelompok IV :
Ipunk Indratirta
Riska Nurmayunita
Nurmanisa
Ekanovela Ramadani
Mersy Ayunda P.
Robert Supriyadi
1. Konsep dasar medis
Gangguan Kenyamanan Yang Berhubungan dengan Nyeri
A.Definisi Kenyamanan
f.Pengukuran Nyeri
C.Faces Pain Rating
-Skala Numerik Scale
a.Skala Numerik
G. Penatalaksanaan Nyeri
1. Pengkajian keperawatan
Pengkajian merupakan kegiatan menganalisis informasi, yang dihasilkan dari pengkajian
skrining untuk menilai suatu keadaan normal atau abnormal, kemudian nantinya akan digunakan
sebagai pertimbangan dengan diagnosa keperawatan yang berfokus pada masalah atau resiko.
Pengkajian harus dilakukan dengan dua tahap yaitu pengumpulan data (informasi subjektif
maupun objektif) dan peninjauan informasi riwayat pasien pada rekam medic (Nanda, 2018).
Pengkajian pada masalah nyeri akut meliputi: Identitas , Data keluhan utama, Data riwayat
penyakit sekarang,Data riwayat penyakit keluarga,Data psikologis , Penyakit Yang Pernah Diderita,
Kesehatan Lingkungan,Pertumbuhan dan Perkembangan (0-6 tahun),Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Head to Toe ,
Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut PPNI (2017) Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Diagnosa yang dapat
diambil adalah :
3. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi
4. Gangguan pola tidur atau istirahat berhubungan dengan hambatan ligkungan
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kecemasan
6. Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan motivasi / minat
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kelemahan
3. Intervensi keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
(SLKI) (SIKI)
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
infeksi keperawatan selama 3 kali 24 1. Identifikasi karakteristik 1. Untuk mengetahui
jam, maka diharapkan tingkat nyeri (mis. pencetus, tingkat nyeri yang
nyeri menurun dan kontrol nyeri pereda, kualitas, lokasi, dirasakan
meningkat dengan kriteria hasil: intensitas, frekuensi, 2. Untuk meredakan rasa
durasi) nyeri pada klien
1. Tidak mengeluh nyeri 2. Kompres dingin 3. Untuk memantau
2. Tidak meringis 3. Monitor tanda-tanda adanya peningkatan ttv
3. Tidak bersikap protektif vital sebelum dan Teraupetik
4. Tidak gelisah sesudah pemberian 1. untuk mengalihkan
5. Tidak mengalami analgesik rasa nyeri dengan
kesulitan tidur Terapeutik musik
6. Frekuensi nadi membaik Berikan terapi musik 2. untuk memrelaksasikan
Berikan terapi pemijatan otot otot syaraf
Pengaturan posisi 3. untuk mempengarugi
Edukasi resiko dihibitus
Edukasi menejemen Edukasi
nyeri 1. meningkatka
Kolaborasi pengetahuan tentang
1. Pemberian obat oral cara mengontrol rasa
dengan dosis dan jenis nyeri
analgesik, sesuai Kolaborasi
indikasi 1. untuk membatu
mempercepat
penurunan rasa nyeri.
2. Gangguan pola tidur atau istirahat Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
berhubungan dengan hambatan keperawatan selama 3 kali 24 Identifikasi faktor 1. Untuk mengetahui
ligkungan jam, maka diharapkan tingkat pengganggu tidur aktivitas yang
nyeri menurun dan kontrol nyeri Identifikasi makanan menyebabkan
meningkat dengan kriteria hasil: dan minuman yang gangguan tidur
mengganggu tidur 2. Untuk mengetahui
1. Keluhan sulit tidur Teraupetik efeksamping zat
menurun. Modifikasi lingkungan terkandung dalam
2. Keluhan tidak puas tidur Tetapkan jadwal tidur makanan/minuman
menurun pasien yang dapat
3. Keluhan pola tidur Lakukan prosedur untuk mengganggu tidur
membaik meningkatkan Teraupetik
4. Keluhan istirahat tidak kenyamanan. 1. Untuk memberikan
cukup menurun Edukasi kenyamanan istirahat
5. Istitahat tidur tercukupi Jelaskan pentingnya 2. Agar kebutuhan tidur
tidur cukup tercukupi
3. Untuk membantu
Anjurkan menghindari
memingkatkan rasa
makanan/minuman yang
nyaman saat tidur
mengganggu tidur
Edukasi
1. Untuk meningkatkan
pengetahuan tentang
istirahat tidur
2. Untuk meningkatkan
pengetahuan tentang
kandungan makanan
yang menyebabkan
sulit tidur
3 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
berhubungan dengan kecemasan keperawatan selama 3 kali 24 Identifikasi adanya nyeri 1. Untuk mengetahui
jam, maka diharapkan tingkat atau keluhan fisik penyebab nyeri dan skala
nyeri menurun dan kontrol nyeri lainnya nyeri
meningkat dengan kriteria hasil: Identifikasi toleransi fisik 2. Untuk mengetahui
1. Pergerakan ekstremitas melakukan ambulasi kemampuan ambulasi
meningkat pasien saat mengalami
2. Kekuatan otot nyeri
meningkat 3.Monitor frekuensi jantung dan 3. Untuk mengetahui bahwa
3. Nyeri menurun tekanan darah sebelum memulai frekuensi jantung dan
4. Kecemasan menurun ambulasi tekanan darah dalam batas
normal atu tidak sebelum
melakukan ambulasi.
4.Monitor kondisi umum 4. Untuk mengobservasi
selama melakukan ambulasi kondisi pasien sebelum
melakukan ambulasi.
Terapeutik Terupetik
Edukasi Edukasi
Terapiutik
Teraupetik
Diskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap 1. Untuk mengetahui
harga diri perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah
Edukasi sakit
Edukasi
Jelaskan kepad keluarga
tentang perawatan 1. Untuk melibatkan
perubahan citra tubuh pasien dalam
Anjurkan menggunakan peningkatan citra tubuh
alat bantu( mis. Pakaian , pasien
wig, kosmetik) 2. Untuk memotivasi
pasien agar semangat
dan percaya diri dalam
bersosial.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah proses dimana perawat melaksanakan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan terminologi SIKI, implementasi terdiri atas
melakukan serta mendokumentasikan tindakan khusus yang dilakukan untuk
penatalaksanaan intervensi keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
S (Subjective) : Keluhan pasien setelah di lakukan tindakan.
O (Objektive) : Hasil observasi langsung kepada pasien setelah di lakukan tindakan.
A (Analisa) : Masalah keperawatan yang terjadi akibat perubahan status klien dalam data
subjektif dan objektif.
P (Planning) : Rencana yang akan di lanjutkan, di hentikan/modifikasi.
Pembahasan kasus
Nama : Ny.M No. Rek. Medis : 233091 ALASAN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT:
Usia : 63 th TB : 158 cm BB : 59 Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri
kg (aktual/potensial) dikarenakan jatuh dikamar mandi
LILA :
Suhu : 36,5 c PERAWATAN DI RUMAH SAKIT TERAKHIR :
Nadi : Kuat ( ) Lemah ( ) Teratur ( √ ) Tidak Pasien mengatakan tidak pernah perawatan dirumah
teratur ( ) sakit sebelumnya
Tekanan darah : Lengan Kanan Berbaring : 155/79 RIWAYAT MEDIS YANG LALU
mmHg Pasien mengatakan gula darahnya tinggi
Tanggal kedatangan : 18 Desember 2022 Waktu :
08.30 WIB Nama ObatDosis Dosis Terakhir Frekuensi
Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2022 Ceftriaxone Sodium 1 gr 1 gr 2x1
Keterolac Trometamol 30 mg 30 mg 2x1
Orang yang bisa dihubungi : Tri Prastidini Ranitidine 50 mg 50 mg 1x1
Telepon : 081991866981 Lantus Insulin 10 unit 10 unit 1x1
Catatan Kedatangan : Ambulans (√ ) Brankar (√ ) Apidra Insulin 8 unit 8 unit 1x1
Catatan Kedatangan:
- Datang ke rumah sakit sendiri atau di antar
keluarga ( )
POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN
PENGGUNAAN:
Tembakau : ( ) Tidak ( ) Ya Berhenti (Tanggal) : ( ) Pipa ( ) Cerutu ( )
<1 bks/hari ( ), 1-2 bks/hari ( ), >2 bks/hari ( ), Riwayat bks/tahun :
. Alkohol : ( ) Tidak ( ) Ya Jenis/jumlah : /hari /minggu /bulan Obat lain : ( )
Tidak ( ) Ya Jenis : Penggunaan :
Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna) : Pasien mengatakan ada alergi obat
Gambaran diet pasien dalam
yaitu amberen, ampisilin, amoxon, penisilin Pasien mengatakan sebelum sakit
makannya normal, 1 porsi habis, frekuensi
Reaksi : Demam disertai gatal
3x1 hari. Setelah sakit pasien mengatakan
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter : Pasien mengatakan mengonsumsi obat- makan nya tetap normal 3x1 hari tetapi 1
obatan warung warung saat ia pusing kepala seperti bodrex dan lain-lain
porsi terkadang tidak habis.
POLA NUTRISI / METABOLISME Makan Pagi : Pasien mengatakan menu
Diet/Suplemen Khusus : Pasien mengatakan tidak melakukan diet khusus makan pagi nya saat sakit yaitu bubur
Instruksi Diet Sebelumnya : ( )Ya ( )Tidak ataupun snack
Makan Siang : Pasien mengatakan
Nafsu makan : (√) Normal ( )Meningkat ( ) Menurun ( ) Menurun
menu makan siang nya yaitu menu biasa
( ) Penurunan Sensasi Kecap ( √ ) Mual ( ) Muntah ( ) Stomatitis seperti nasi+lauk+buah+sayur
Perubahan BB 6 bulan terakhir : ( √ )Tak ada ( ) Ada Makan Malam : Pasien mengatakan menu
Kesulitan Menelan (Disfagia) : ( ) Tidak ( ) Makanan Padat ( ) Makanan Cair
makan malam nya yaitu menu biasa seperti
nasi+lauk+buah+sayur
Gigi : Palsu 12 buah Pantangan/Alergi : Pasien mengatakan
Riwayat Masalah Kulit / Penyembuhan ( ) Tak ada ( ) Penyembuhan abnormal tidak memiliki pantangan makan
POLA ELIMINASI
Kebiasaan Defekasi
Inkontinensia : __ Tidak ___ Ya ____ Total ____ Siang Hari ____ Malam Hari
Defekasi/hari : BAB 1 x sehari
Tgl defekasi terakhir : 18 Desember 2022 __√__ Kadang-kadang _____ Kesulitan menahan berkemih
Defekasi Dalam Batas Nornal (DBN) : Ya __√__ Kadang-kadang _____ Kesulitan menahan berkemih
Konstipasi : Tidak
__√__ Kesulitan mencapai toilet
Diare : Tidak
Inkontinensia: Tidak Alat bantu Pispot ditempat tidur
Kebiasaan Berkemih
Dalam Batas Normal: Ya
Frekuensi : 6-7 x sehari
Disuria : Tidak ada
Nokturia : Tidak ada
Hematuria : Tidak ada
Retensi : Pasien mengatakan terkadang ia kesulitan untuk buang air kecil
setelah operasi
POLA AKTIVITAS / OLAHRAGA
0 1 2 3 4
ALAT BANTU :
Makan/Minum
Despite being red, is a cold Tidak ada : Pispot ditempat tidur, walker
Mandi √ place dan kursi roda
Berpakaian/berdandan
kruk : -
pispot ditempat tidur : √
Toileting √ walker :√
Is the closest planet to th Sun tongkat :-
Mobilisasi di tempat tidur √
belat/mitela : -
Berpindah √
kursi roda : √
Berjalan √ Kekuatan otot : 3
Menaiki Tangga Has a beautiful
√ name, but it’s Keluhan saat beraktivitas : Pasien
hot mengatakan ia sulit melakukan aktivitas
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan Rumah
POLA ISTIRAHAT TIDUR
Kebiasaan : Jam/malam ( ) Tidur siang ( ) Tidur sore
Merasa segar setelah tidur ( ) Ya ( √ ) Tidak
Masalah : ( ) Tidak ada ( ) Terbangun ( √ ) Terbangun dini (-) Insomnia (-) Mimpi buruk
Lain – lain :
Pasien mengatakan ia sulit tidur dan sering terbangun dikarenakan nyeri setelah operasi
POLA KOGNITIF – PERSEPSI Despite being red, is a cold
Status mental : ( ) Sadar ( - ) Afasia reseptif ( - ) place
Mengingat cerita buruk
( - )Terorientasi (- ) Kelam pikir ( - ) Kombatif (- ) Tidak responsif
Bicara : ( ) Normal ( - ) Tidak jelas ( ) Gagap ( ) Afasia ekspresif
Bahasa sehari – hari : ( ) Indonesia ( - ) Daerah Lain – lain : .
Kemampuan membaca Bahasa IndonesiaIs: the( closest
) Yaplanet( to
- )thTidak
Sun
Kemampuan memahami : ( ) Ya ( - ) Tidak
Tingkat ansietas : ( - ) Ringan ( ) Sedang (- ) Berat ( -) Panik
Keterampilan interaksi : ( ) Tepat Lain – lain : .-
Pendengaran : ( ) DBN (- ) Kerusakan (kanan kiri) (- ) Tuli
Penglihatan : ( ) DBN ( ) Kacamata Has ( ) aLensa
beautiful name, but it’s
kontak
( ) Kerusakan ___-_ Kanan ___-__ Kiri __-__ hot Buta __-___ Kanan kiri
Vertigo : -
Ketidaknyamanan / nyeri : (- ) Tidak ada ( ) Akut ( - ) Kronik
Penalaksanaan nyeri : Secara farmakologi melibatkan penggunaan obat injeksi ketorolac
POLA PERAN HUBUNGAN
Pekerjaan : Pensiun PNS POLA KOPING – TOLERANSI STRES
Status Pekerjaan : (- ) Bekerja ( - ) Ketidakmampuan Jangka Pendek Perhatian utama tentang perawatan di rumah
( - ) Ketidakmampuan jangka panjang ( ) Tidak bekerja
sakit atau penyakit ( finansial, perawatan
diri) :
Sistem Pendukung : ( - ) Tidak Ada (- ) Pasangan ( - ) Tetangga ( - ) Teman Kehilangan / perubahan di masa lalu : ( )
( ) Keluarga serumah (- ) Keluarga tinggal berjauhan Tidak ( ) Ya
Masalah keluarga berkenaan dengan masalah di Rumah Sakit : Hal yang dilakukan jika ada masalah : Pasien
Despite being red, is a cold
mengatakan ia selalu memberitahu kepada
Pasien mengatakan tidak ada masalah keluarga yang berkenan dengan masalahplace rumah sakit keluarganya
Kegiatan Sosial : Pasien mengatakan ia mengikuti pengajian rutin tiap minggu dilingkungan Penggunaan obat untuk menghilangkan
rumahnya stres : Pasien mengatakan ia tidak
menggunakan obat apapun ketika stres
POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI Keadaan emosi dalam sehari-hari : ( )
Tanggal Menstruasi Terakhir (TMA) : Pasien mengatakan saat ia berumur 54 tahun Santai ( - ) Tegang (- ) Lain-lain
21 14.00 Nyeri akut b.d agen pencedera 1.Memonitor skala nyeri pasien
/12/ fisik
22 Resp : Pasien mengatakan skala
nyeri nya berada diangka 3
2.Memonitor TTV pasiem
TD : 129/80 mmHg
N : 73 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,5 ºC
2.Menganjurkan klien untuk
menerapkan teknik nonfarmakologis
yag telah diajarkan