EPIDEMILOGI Kel 1
EPIDEMILOGI Kel 1
Kelompok 1 :
Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena rahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP DASAR
EPIDEMIOLOGI”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas keperawatan
Komunitas. Makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon maaf yang
sebesar-besar nya apabila ada kekurangan atau kesalahan penulisan pada makalah
ini. Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami
tentang konsep dasar epidemiologi menjadikan keterbatasan kami pula, untuk itu
kami meminta kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Epidemiologi......................................................... 2
B. Ruang Lingkup Epidemiologi............................................. 3
C. Macam-Macam Metode Epidemiologi............................... 4
D. Kegunaan Atau Peranan Epidemiologi............................... 6
E. Prinsip-Prinsip Epidemiologi.............................................. 7
F. Terjadinya Penyakit / Masalah Kesehatan.......................... 7
G. Faktor Resiko Terjadinya Masalah Kesehatan................... 8
H. Ukuran-Ukuran Epidemiologi............................................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 14
B. Saran................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti
”permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ”orang, populasi,
penduduk, manusia ” serta ologi berarti “ilmu tentang”. Secara etimologis,
epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.
Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada
populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua,
penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai
populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat
didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan –
determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan
ilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran
yang sistematik tentang frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang
dipelajari hubungannya dengan penyakit. Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu
mencegah kejadian penyakit, mengurangi dampak penyakit dan meningkatkan
status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi manusia, bukan
individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran klinik
dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya kepada individu,
jaringan, atau organ.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari
tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi
klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan
faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk. Epidemiologi
penyakit juga daapt menyertakan deskripsi keberadaannya di dalam populasi dan
faktor – faktor yang mengendalikan ada atau tidaknya penyakit tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
H. Ukuran-Ukuran Epidemiologi
Dalam pengertian dan tujuan dari epidemiologi tertuang bahwa
epidemiolog dipakai untuk melihat bagaimana penyebaran penduduk dan masalah
kesehatan (penyakit). Untuk itu epidemiologi membagi ukuran ke dalam dua tipe
yaitu :
a. Ukuran Yang Dipakai Untuk Menghitung Angka Kesakitan Atau Morbiditas
Ukuran atau angka morbiditas adalah jumlah penderita yang dicatat selama 1
tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun. Angka ini dapat
digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan secara umum,
mengetahui keberhasilan program-program pemberantasan penyakit, dan
sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk
terhadap pelayanan kesehatan. Secara umum ukuran yang banyak digunakan
dalam menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan proporsi.
b. Ukuran Yang Dipakai Untuk Menghitung Angka Kematian, Meliputi :
1) Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang dicatat selama 1
tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Disebut
kasar karena angka ini dihitung secara menyeluruh tanpa memperhatikan
kelompok- kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian
yang berbeda-beda.
2) Age Specific Death Rate (ASDR) atau Angka Kematian Menurut
Golongan Umur
Angka kematian menurut golongan umur adalah perbandingan antara
jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun pada penduduk golongan
umur x dengan jumlah penduduk golongan umur x pada pertengahan tahun
3) Cause Disease Specific Death Rate (CDSDR) atau Angka Kematian
Akibat Penyakit Tertentu
Angka Kematian Akibat Penyakit Tertentu adalah Jumlah kematian karena
TBC di satu daerah dalam waktu satu tahun dengan jumlah penduduk rata-
rata (pertengahan tahun) pada daerah dan tahun yang sama.
4) Under Five Mortality Rate (UFMR) atau Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita adalah gabungan antara angka kematian bayi
dengan angka kematian anak umur 1-4 tahun yaitu jumlah kematian balita
yang dicatat selam satu tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang
sama.
5) Neonatal Mortality Rate (NMR) atau Angka Kematian Neonatal
Neonatal adalah bayi yang berumur kurang dari 28 hari. Angka Kematian
Neonatal adalah jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama.
6) Perinatal Mortality Rate (PMR) atau Angka Kematian Perinatal
Angka kematian perinatal adalah jumlah kematian janin yangdilahirkan
pada usia kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ditambah kematian
bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000
kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang sama.
7) Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi adalah perbandingan jumlah penduduk yang
berumur kurang dari 1 tahun yang diacat selama 1 tahun dengan 1000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
8) Maternal Mortality Rate (MMR) atau Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat komplikasi
kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang dicatat selama 1 tahun per
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
c. Ukuran Yang Dipakai Untuk Menghitung Angka Kesuburan Atau Fertilitas,
meliputi :
1) Crude Birth Rate (CBR) atau Angka kelahiran kasar
Angka kelahiran kasar adalah semua kelahiran hidup yang dicatat dalam 1
tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama.
2) Age Spesific Fertilty Rate (ASFR) atau Angka Fertilitas Menurut
Golongan Umur
Angka fertilitas menurut golongan umur adalah jumlah kelahiran oleh ibu
pada golongan umur tertentu yang dicatat selam 1 tahun yang dicata per
1000 penduduk wanita pada golongan umur tertentu apda tahun yang
sama.
3) Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Fertilitas Total
Angka fertilitas total adalah jumlah angka fertilitas menurut umur yang
dicatat selama 1 tahun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit
pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua,
penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai
populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat
didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan –
determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangi
dampak penyakit dan meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran
epidemiologi adalah populasi manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang
membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran klinik dan ilmu-ilmu biomedik,
yang lebih memusatkan perhatiannya kepada individu, jaringan, atau organ.
B. Saran
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan
dalam mempelajari tentang epidemiologi. Dan harapan penulis makalah ini tidak
hanya berguna bagi penulis tetapi juga berguna bagi semua pembaca. Terakhir
dari penulis walaupun makalah ini kurang sempurna penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk perbaikan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
ii