Anda di halaman 1dari 8

B.

Konsep Dasar Keperawatan

1. Pengkajian
Teori pengkajian pada anak gastroenteritis akut (Nursalam, 2013) yaitu:

A. Identitas
1. Pengkajian identitas anak berisi tentang : nama, anak yang ke, tanggal
lahir/umur, jenis kelamin, dan agama.
2. Pengkajian identitas orang tua berisi tentang : nama, umur, pekerjaan,
pendidikan,agama, dan alamat.

B. Alasan Dirawat

1. Keluhan utama seperti perasaan tidak enak badan, lesu, pusing, nyeri
kepala dan kurang bersemangat, serta nafsu makan menurun (teutama
pada saat masa inkubasi).
2. Riwayat Penyakit
 Apakah anak pernah mengalami sakit sebelumnya.
 Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang bersifat menular
dan menurun.

C. Riwayat Anak

 Perawatan anak dalam masa kandungan.


 Perawatan pada waktu kelahiran.

D. Riwayat imunisasi

E. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual Dalam Kehidupan Sehari-hari

1) Bernafas : bagaimana suara nafas anak, ada tidaknya kesulitan bernafas


yang dialami oleh anak, serta keluhan lain yang dirasakan anak.

2) Pola Nutrisi (makan dan minum) : tanyakan pada pasien atau keluarga
berapa kali makan dan minum dalam satu hari.

3) Eliminasi (BAB/BAK) : kaji pola BAB dan BAK pad anak. Pada BAB
tinjau konsistensi, warna, bau, dan ada atau tidaknya darah. Pada BAK
tinjau volume,warna, bau.

4) Aktifitas : kaji permainan yang paling disukai pada anak, dan kapan
waktu bermainnya.
k. Antropometri (ukuran pertumbuhan)

Pengukuran antopometri meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala


lingkar dada, dan lingkar lengan.

l. Pemeriksaan Penunjang

1) Darah untuk kultur (biakan, empedu) dan widal.

2) Biakan empedu basil salmonella thyphosa dapat ditemukan dalam darah


pasien pada minggu pertama sakit. Selanjutnya, lebih sering ditemukan
dalam urine dan faeces.

3) Pemeriksaan widal. Untuk membuat diagnosis, pemeriksaan yng


diperlukan ialah titer zat anti terhadap antigen O. titer yang bernilai
1/200 atau lebih menunjukkan kenaikan yang progresif.

m. Hasil Observasi

Tuliskan respon umum anak dengan keluarganya serta hal-hal baru yang
diberikan kepadanya, bentk interaksi kepada orang lain, cara anak
mengungkapkan keinginannya, serta kontradiksi prilaku yang mungkin
ditunjukan anak.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien
terhadap masalah keperawatan atau proses kehidupan yang didalamnya baik
yang berlangsung actual maupun potensial.(SDKI DPP PPNI, 2017).

Diagnosa keperawatan pada gastroenteris akut :

1. Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan cairan aktif


2. Risiko syok berhubungan dengan kekurangan volume cairan
3. Diare berhubungan dengan Iritasi gastrointestinal.
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kurang terpapar
informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas
jaringan.
5. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorsi
nutrien
6. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membran alveolus-kapiler
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan Keperawatan Pada Anak Gastroentreritis

Diagnosa Keprawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil (SLKI) (SIKI)
Hipovolemia berhubungan Setelah dilakukan Observasi Observasi
dengan Kehilangan cairan intervensi keperawatan Periksa tanda dan gejala Untuk memastikan
aktif selama 3 x 24 jam, hipovolemia (mis: frekuensi hipovolemia
maka keseimbangan nadi meningkat, nadi teraba sungguhan atau hanya
cairan meningkat, lemah, tekanan darah haus biasa
dengan kriteria hasil: menurun, tekanan nadi Untuk mengetahui
menyempit, turgor kulit cairan yang masuk dan
Output urin meningkat menurun, membran mukosa keluar tubuh
Membrane mukosa kering, volume urin Teraupetik
lembab meningkat menurun, hematokrit Untuk memenuhi
Tekanan darah meningkat, haus, lemah) kebutuhan darah di
membaik Monitor intake dan output otak
Frekuensi nadi cairan Utuk mencegah
membaik Teraupetik mukosa kering
Kekuatan nadi Berikan posisi modified Edukasi
membaik Trendelenburg Untuk memcukupi
Berikan asupan cairan oral kebutuhan cairan
Edukasi melalui oral
Anjurkan memperbanyak Menghindari rasa
asupan cairan oral pusing karena
Anjurkan menghindari perubaan posisi
perubahan posisi mendadak Kolaborasi
Kolaborasi Untuk mempercepat
Kolaborasi pemberian cairan penyembuhan
iv isotonis, hipotonis, cairan hipovolemia melalui
koloid, produk darah infus ,dan produk
darah lainya
Risiko syok berhubungan Setelah dilakukan Observasi Observasi
dengan kekurangan volume intervensi keperawatan Monitor status Untuk mengetahui
cairan selama 3 x 24 jam, kardiopulmonal (frekuensi tanda tanda syok
maka risiko syok dan kekuatan nadi, frekuensi Untuk mengetahui
menurun, dengan napas, TD, MAP) pasien sesak atau tidak
kriteria hasil: Monitor status oksigenasi Untuk mengetahui
Tekanan arteri rata-rata (oksimetri nadi, AGD) tingkat kelembaban
membaik Monitor status cairan kulit
Tekanan darah sistolik, (masukan dan kaluaran, Untuk mengetahui
diastolik membaik turgor kulit, CRT) pasien mengalami
Frekuensi nadi Monitor tingkat kesadaran penurunan kesadaran
membaik dan respon pupil Teraupetik
Frekuensi napas Terapeutik Untukmemudahkan
membaik Pasang jalur IV, jika perlu pemberian cairan
Pasang kateter urin untuk melalui IV
menilai produksi urin, jika untuk mengetahui
perlu jumlah urin yang
Edukasi dikeluarkan
Jelaskan penyebab/faktor edukasi
risiko syok untuk menambah
Jelaskan tanda dan gejala pengetahuan mengenai
awal syok syok
Anjurkan memperbanyak untuk mencegah syok
asupan cairan oral yang tidak dikenali
untuk memenuhi
kebutuhan cairan
melalui oral

Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan Observasi Observasi


Iritasi gastrointestina intevensi keperawatan Identifikasi riwayat Untuk mengetahui
selama 3 x 24 jam pemberian makanan faktor penyerta dari
maka Eliminasi fekal Monitor warna, volume, makanan
membaik dengan frekwensi, dan konsistensi Untuk
kriteria hasil : tinja mengidentifikasi
Kontrol pengeluaran Teraupetik tingkat diare
feses meningkat Berikan asupan cairan oral Teraupetik
Nyeri abdomen Berikan cairan intravena Untuk mengurangi
menurun Edukasi resiko dehidrasi
Konsistensi feses Anjurkan makanan porsi Untuk mempercepat
membaik kecil dan sering secara memenuhan kebutuhan
Frekuensi BAB bertahap cairan
membaik Anjurkan menghindari Edukasi
Peristaltik usus makanan, pembentuk gas, Untuk mengurangi
membaik pedas, dan mengandung rasa mual
lactose Mencegah
Kolaborasi bertambahnya
Kolaborasi pemberian obat parahnya diare
antimotilitas, antispasmodic/ Kolaborasi
spasmolitik, pengeras feses Untuk mempercepat
proses penyembuhan
diare
Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan Observasi Observasi
berhubungan dengan kurang intervensi keperawatan Identifikasi penyebab Mengetahui penyebab
terpapar informasi tentang selama 3 x 24 jam, gangguan integritas kulit awal gangguan kulit
upaya maka integritas (mis: perubahan sirkulasi, yang dialami pasien
mempertahankan/melindung kulitmeningkat, dengan perubahan status nutrisi, Teraupetik
i integritas jaringan. kriteria hasil: penurunan kelembaban, suhu Untuk mencegah
Kerusakan lapisan kulit lingkungan ekstrim, bertambahnya
menurun penurunan mobilitas) dihibitus pada pasien
Terapeutik Untuk mencegah
Ubah posisi setiap 2 jam jika adanya benjolan yang
tirah baring keluar dari anus
Bersihkan perineal dengan Untuk mecegah
air hangat, terutama selama bertambahnya luka
periode diare diarea yang sensitive
Gunakan produk berbahan Edukasi
ringan/alami dan hipoalergik Untuk mempercepat
pada kulit sensitive penyembuhan luka
Edukasi Untuk memenuhi
Anjurkan menggunakan nutrisi yang
pelembab (mis: lotion, dibutuhkan tubuh
serum) sehingga segera pulih
Anjurkan minum air yang Untuk mencegah rasa
cukup,nutrisi yang pedih pada luka
cukup,dan asupan buah
sayur
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
Defisit Nutrisi berhubungan Setelah dilakukan Observasi Observasi
dengan ketidakmampuan intervensi keperawatan Identifikasi alergi dan Mencegah terjadinya
mengabsorsi nutrien selama 3 x 24 jam, intoleransi makanan alergi saat pemberian
maka status nutrisi Identifikasi makanan yang nutisi pasien
membaik, dengan disukai Memudahkan
kriteria hasil: Teraupetik memenuhi kecukupan
Porsi makan yang Sajikan makanan secara nutrisi
dihabiskan meningkat menarik dan suhu yang Teraupetik
sesuai Untuk menambah
Berikan makanan tinggi serat nafsu makan pasien
untuk mencegah konstipasi Untuk mencegah
Edukasi terjadinya kostipasi.
Ajarkan posisi duduk, jika Edukasi
mampu Untuk
Ajarkan diet yang mempermudahkan
diprogramkan dalam proses
mencerna makanan
Untuk mencukupi
nutrisi sesuai dengan
program

Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan Observasi Observasi


berhubungan dengan intervensi keperawatan Monitor kecepatan aliran Untuk mengetahui
perubahan membran selama 3 x 24 jam, oksigen jumlah oksigen yang
alveolus-kapiler maka pertukaran gas Monitor aliran oksigen digunakan
meningkat, dengan secara periodik dan pastikan Untuk menilai
kriteria hasil: fraksi yang diberikan cukup kecukupan oksigen
Monitor integritas mukosa Mengetahui efek dari
Sesak napas menurun hidung akibat pemasangan penggunaan oksigen
Wheezing menurun oksigen Teraupetik
Terapeutik Untuk mencegah
Bersihkan sekret pada mulut, oksigen terhalang
hidung, dan trakea, jika perlu secret/kotoran
Berikan oksigen tambahan, Untuk memenuhi
jika perlu kebutuan oksigen
Edukasi pasien
Ajarkan pasien dan keluarga Edukasi
cara menggunakan oksigen Tindakan pertama saat
dirumah terjadi sesak dirumah

Anda mungkin juga menyukai