Anda di halaman 1dari 6

Nama : Irmawati Tohamba

Nim : P201701118

Kelas : J3 Keperawatan

Parasat : Balutan Luka Sederhana

A. Definisi
Merupakan suatu tindakan melakukan perawatan luka yang ditutup dengan
balutan / penutup luka. Menggunakan balutan yang tepat perlu disertai pemahaman
tentang penyembuhan luka. Apabila balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka
balutan tersebut dapat menganggu penyembuhan luka.
B. Karakteristik Pembalut Luka yang Ideal
Pembalut luka yang ideal harus dapat memberikan lingkungan yang optimal bagi
penyembuhan luka dan melindungi luka dari trauma. Berikut ini adalah karakteristik
pembalut luka yang ideal :
1. Dapat mempertahankan kelembaban pada area luka. Dasar luka yang kering
menghambat penyembuhan luka.
2. Dapat menyerap eksudat yang berlebihan. Cairan berlebihan di sekitar luka
mengakibatkan maserasi dan berpotensi infeksi.
3. Mempertahankan suhu dalam luka tetap optimal bagi penyembuhan luka dan
melindungi luka dari perubahan suhu lingkungan. Penurunan suhu di dasar luka akan
menghambat aktifitas fibroblast.
4. Impermeable terhadap mikroorganisme.
5. Cukup menempel dengan erat sehingga tidak mudah terlepas, namun tidak
memberikan trauma yang berlebihan saat penggantian pembalut. Pembalut yang
menempel terlalu erat sehingga sulit dilepas mengakibatkan rasa nyeri dan rusaknya
jaringan granulasi baru yang masih rapuh.
6. Harga tidak terlalu mahal.
7. Mudah diperoleh.
8. Aplikasi sederhana sehingga penggantian pembalut dapat dilakukan sendiri oleh
pasien atau keluarganya di rumah.
C. TEKNIK PEMASANGAN BALUTAN
1. Balutan basah-kering
a. Indikasi : untuk membersihkan luka kotor atau terinfeksi.
b. Teknik :
 Lembabkan kassa dengan saline steril.
 Buka lipatannya dan tutupkan pada luka.
 Pasang lembaran kassa steril kering di atasnya.
 Biarkan kassa menjadi kering kemudian diangkat.
 Saat kassa terangkat akan membawa serta debris. Jika kassa menempel
terlalu erat, lembabkan kassa supaya mudah diangkat.
c. Idealnya balutan diganti 3-4 kali sehari. Bahkan dapat lebih sering pada luka
sangat kotor. Pada luka bersih, balutan boleh diganti 1-2 kali sehari.
2. Balutan basah-basah
a. Indikasi :
 Mengusahakan luka agar tetap kering .
 Menyerap eksudat.
b. Teknik :
 Lembabkan kassa dengan saline steril.
 Buka lipatannya dan tutupkan pada luka.
 Pasang lembaran kassa kering di atasnya.
 Kassa tidak boleh mengering dan menempel pada luka.
c. Idealnya balutan diganti 2-3 kali sehari. Jika terlihat mengering, tuangkan sedikit
saline ke atasnya.
3. Salep antibiotika
a. Indikasi : supaya luka bersih tetap bersih; menstimulasi penyembuhan luka.
b. Cara :
 Aplikasikan salep di atas luka tipis-tipis menggunakan aplikator atau
cotton bud.
 Tutup dengan kassa kering.
 Salep diaplikasikan 1-2 kali sehari.
4. Memilih balutan
 Untuk luka bersih, gunakan balutan basah-basah atau balutan mengandung
pelembab.
 Untuk luka yang memerlukan debridement, gunakan balutan basah-kering
sampai luka bersih dan diganti dengan regimen balutan yang berbeda.
 Untuk luka yang tertutup oleh jaringan nekrotik, tetap harus dilakukan
debridement mekanis, baru kemudian ditutup dengan balutan yang sesuai.
D. Macam – macam Balutan
1. Balutan adhesif, menggunakan sarung tangan sekali pakai, balutan adhesif dilepaskan
dengan menariknya sejajar dengan permukaan kulit dan searah dengan pertumbuhan
rambut, balutan lama dilepas dan dibuang di kantung plastik.
2. Balutan sederhana, baki untuk penggantian balutan rutin berisi sarung tangan, bola
kapas, kemasan larutan antiseptik, balutan dan forsep. Bersihkan luka dengan forsep
yang dibasahi dengan antiseptik.
3. Balutan luka berdrain, resiko infeksi dapat dikurangi jika terdapat drainase yang
adekuat. Luka harus didrain dengan bebas untuk membuang darah (bekuan), cairan
tubuh, pus dan cairan nekrotik yang berkumpul menjadi media yang baik untuk
pertumbuhan mikroorganisme.
E. Macam – macam alat balutan
1. Pembalut Alginat.
2. Pembalut Busa.
3. Lembaran Hidrokoloid.
4. Pembalut Hidrogel.
5. Pembalut kasa yang dibasahi dengan larutan saline.
6. Pembalut Transparan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi kondisi pasien
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
2. Fase kerja
Persiapan alat :
 Sarung tangan steril
 Set perawatan luka : pinset chirurgic, kom, klem, gunting
 Kasa steril
 Plester
 Bengkok
 Cairan pembersih (Nacl,aquades)
 Antiseptic (jika diperlukan)
 Pinset anatomis bersih
 Pengalas
 Sampiran (jika perlu)
3. Cara kerja
 Memberitahu dan menjelaskan klien tentang tindakan yang akan dilakukan
 Jaga privasi klien dengan memasang sampiran jika diperlukan
 Mempersiapkan peralatan
 Mencuci tangan
 Kaji kondisi luka : lokasi, ukuran,nyeri dan kondisi luka
 Atur posisi klien sesuai dengan lokasi luka
 Buka set ganti balutan dengan memperhatikan sterilitas alat dan siapkan hal-hal yang
diperlukan saat perawatan luka
 Pasang sarung tangan bersih. Buka balutan luka dengan pinset bersih
 Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
 Cuci luka dengan cairan fisiologis
 Pegang kasa yang yang dibasahi dengan larutan tersebut dengan pinset steril
 Gunakan satu kasa untuk 1x usapan
 Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi
 Gerakan dengan tekanan progesif menjauh dari insisi atau tepi luka
 Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka . usap dengan cara seperti diatas
 Berikan salp antiseptic bila disarankan, gunakan teknik seperti cara pembersihan
 Tutup luka dengan cara :
Balutan kering
- Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi dan bagian
sekeliling kulit
- Lapisan kedua adalah kasa kering steril yang dapat menyerap
- Lapisan ketiga kasa steril yang tebal pada bagian luar

Balutan basah – kering

- Lapisan pertama kasa steril yang telah diberi cairan steril atau anti mikroba untuk
menutupi area luka
- Lapisan kedua kasa steril yang lembab yang sifatnya menyerap
- Lapisan ketiga kasa steril yan tebal pada bagian luar

Balutan basah-basah

- Lapisan pertama kasa steril yang telah dilembabkan dengan cairan fisiologik untuk
menutupi area luka
- Lapisan kedua kasa kering steril yang yang bersifat menyerap
- Lapisan paling luar kasa steril yang sudah di lembabkan dengan cairan fisiologik
 Gunakan plester diatas balutan, fiksasi dengan ikatan atau balutan
 Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempatnya
 Bantu klien pada posisi yang nyaman
4. Fase terminasi
a. Evaluasi perasaan klien
b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c. Membereskan alat
d. Mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai