Anda di halaman 1dari 2

SOP GANTI BALUTAN

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :

Klinik Nurussyifa Neni Rahmawati Hakim,S.ST

Mengganti balutan atau perban adlah suatu tindakan


keperawatan untuk mengganti perban perawatan luka untuk
1. Pengertian mencegah infeksi dengan cara mengganti balutan yang kotor
dengan balutan yang bersih.

1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi


cairan dan dapat menjaga
2. Kebersihan luka
3. Melindungi luka dari kontaminasi
2. Tujuan
4. Dapat menolong hemostatis ( bila menggunakan elastis
verband )
5. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
6. Menurunkan pergerakan dan trauma
7. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan

3. Kebijakan

4. Referensi
5. Prosedur/Langkah- 1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
langkah 2. Dekatkan alat-alat ke pasien
3. Pasang sampiran
4. Perawat cuci tangan
5. Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
6. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
7. Letakkan pengalas dibawah area luka
8. Letakkan nierbeken didekat pasien
9. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka)
dengan menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas
kedalam nierbeken.
10. Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara
melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya
11. Setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan kearah
balutan. ( Bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat
dihilangkan dengan aceton/bensin )
12. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi
tapi angkat balutan
13. Dengan berlahan
14. Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong
plastic, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah
15. Kaji lokasi, tipe dan jumlah jahitan atau bau dari luka
16. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci
luka dan obat luka
17. Dengan memperhatikan tehnik aseptic
18. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
19. Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau nacl 9 %
20. Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan
dengan terapi)
21. Menutup luka dengan cara :
 Balutan kering
a. Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi
daerah insisi dan bagian sekeliling kulit
b. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat
menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
 Balutan basah – kering
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi
cairan steril atau anti mikkrobial untuk menutupi area
luka
b. Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya
menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
 Balutan basah - basah
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah
dilembabkan dengan cairan fisiologik untuk
menutupi area luka
b. Lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
c. Lapisan ketiga (lapisan paling luar) kassa steril yang
sudah dilembabkan dengan cairan fisiologik
22. Plester dengan rapi
23. Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken
24. Lepaskan masker
25. Atur dan rapikan posisi pasien
26. Buka sampiran
27. Evaluasi keadaan umum pasien
28. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan
bersih, kering dan rapi
29. Perawat cuci tangan
30. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan

1. Membalut harus rata, jangan terlalu longgar dan jangan terlalu


erat, hal ini untuk mencegah terjadinya pembendungan. Contoh
pada kaki dan tangan
2. Pembalut harus sesuai dengan tujuan, contoh untuk menjaga
agar luka jangan terkontaminasi, untuk merapatnya luka, atau
untuk menghentikan perdarahan
3. Menggunting plester jangan terlalu Panjang/terlalu pendek
4. Pembalut yang kotor/basah segera diganti. Pada luka operasi
6. Hal – hal yang harus
tanpa drain sampai angkat jahitan ( minimal 5 hari ), pembalut
diperhatikan
yang tepat berada di atas luka tidak boleh diganti. Jadi bila
pembalut kotor/basah hanya bagian atasnya saja yang diganti,
atau pembalut diganti sesuai dengan instruksi dokter
5. Memperhatikan apakah ada perdarahan, atau kotoran - kotoran
yang lain untuk menetukan kapan drain dapat diangkat
6. Memperhatikan komplikasi luka operasi, contoh haematom,
adanya pus, pengerasan, perdarahan, kemerahan atau lecet -
lecet pada kulit sekitarnya

7. Unit Terkait UGD

Anda mungkin juga menyukai