Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN DOPS PERAWATAN LUKA (DRESSING)

DI RUANG EDELWIS (KEMOTERAPI) STASE KEPERAWATAN


MEDIKAL BEDAH RSUD ULIN BANJARMASIN

OLEH :
RUSMIATI
NPM : 1614901210775

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN, 2017
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

Nama Mahasiwa : Rusmiati Tanggal : 13 Oktober 2017


NPM : 16149012107725 Ruang : Edelwis (Kemoterapi)
RSUD Ulin Banjarmasin

1. Nama Pasien : Ny. S


Umur : 63 tahun
Alamat : banjarmasin
RM : 1-35-28-XX
2. Diagnosa Medis : Ca Mamae
3. Tindakan Keperawatan dan Rasional : Perawatan luka, R/ Mencegah Risiko terjadinya
Infeksi
4. Diagnosa Keperawatan : kerusakan integritas kulit b.d agen cidera biologis (Ca
Mamae)
5. Data
Ny. B dengan diagnosa medis Ca Mamae menjalani tindakan kemoterapi, TD : 130/90
O
mmHg, N : 82x/menit, R : 22 x/menit, T : 36,3 dengan benjolan di mamae sebelah
kanan dan perlu mendapat perawatan dengan melakukan dressing pada benjolan
tersebut.
6. Prinsip tindakan dan rasional

No. Langkah-Langkah Rasional


1. Jelaskah prosedur pada pasien dengan Menghilangkan ansietas pasien dan
menggambarkan langkah-langkah meningkatkan pemahaman proses
perawatan luka. penyembuhan.
2. Susun semua peralatan yang diperlukan Mencegah kesempatan merusak teknik
dimeja tempat tidur ( jangan membuka steril dengan kelalaian tak disengaja
peralatan ). pada peralatan yang diperlukan.
3. Ambil kantung sekali pakai dan buat Mencegah kontaminasi tak disengaja
lipatan diatasnya. Letakan kantung dalam pada bagian atas luar permukaan
jangkauan area kerja anda. kantung. Jangan menyeberangi area
steril untuk membuang balutan kotor.

4. Tutup ruangan atau tirai tempat tidur atau Memberikan pasien privasi dan
atur partisi disekitar tempat tidur. Tutup mengurangi udara yang dapat
semua jendela yang terbuka. mentransmisikan mikroorganisme.
5. Bantu pasien pada posisi nyaman dan Gerakan tiba-tiba dari pasien selama
selimut pasien mandi hanya untuk penggantian balutan dapat menyebabkan
memanjankan tempat luka. Instruksikan kontaminasi luka atau peralatan.
pasien untuk tidak menyentuh area luka Penutupan memberikan jalan masuk
peralatan steril. pada luka dan meminimalkan pemanjaan
yang tidak perlu.
6. Cuci tangan secara menyeluruh. Menghilangkan mikroorganisme yang
tinggal dipermukaan kulit dan
mengurangi transmisi pathogen pada
jaringan yang terpajan.
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali Sarung tangan mencegah transmisi
pakai dan lepaskan plester, ikatan, atau organism dari balutan kotor pada tangan
balutan. anda.
8. Lepaskan plaster dengan melepaskan Mengurangi tegangan pada jahitan atau
ujung dan menariknya dengan perlahan, tepi luka.
sejajar pada kulit dan mengarah pada
balutan. ( bila masih terdapat plaster
dikulit, ini dapat dibersihkan dengan
aseton ).
9. Dengan sarung tangan atau forsep, angkat Penampilan drainase dapat mengganggu
balutan, pertahankan permukaan kotor pasien scara emosional. Pengangkatan
jauh dari penglihatan pasien. balutan dengan hati-hati denga balutan
Catatan : bila terdapat drain, angkat mencegah penarikan tak disengaja pada
setiap balutan stiap kali. drain.
10. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan Mencegah kerusakan permukaan
dengan memberikan larutan steril atau epidermal.
air.
11. Observasi karakter dan jumlah drainase Memberikan perkiraan hilangnya
pada balutan. drainase dan pengkajian kondisi luka.
12. Buang balutan kotor pada kantong Prosedur mengurangi transmisi
sampah, hindari kontaminasi permukaan mikroorganisme untuk orang lain.
luar kantung. Lepaskan sarung tangan
dengan menarik bagiab dalam keluar.
Buang di tempat yang tepat.
13. Buka nampan balutan steril atau secara Balutan steril dan perapatan tetap steril
individual tertutup bahan steril. saat dalam permukaan steril. Persiapan
Tempatkan pada meja tempat tidur atau semua bahan mencegah merusak teknik
disamping pasien. Balutan, gunting dan selama mengganti balutan actual.
forsep harus tetap pad nampan steril atau
dapat ditempatkan pada penutup steril
yang terbuka digunakan sebagai area
steril. Buka botol atau bungkusan larutan
anti septic dan tuangkan kedalam basin
steril atau diatas kasa steril.
14. Bila penutup atau kemasan kasa steril Cairan bergerak melalui bahan dengan
menjadi basah akibat larutan antiseptic, aksi kapiler. Mikroorganisme menjalar
ulangi persiapan bahan. dari lingkungan tidak steril diatas meja
atau linen tempat tidur menembus
kemasan balutan kebalutan itu sendiri.
15. Kenakan sarung tangan steril. Memungkinkan anda memegang balutan
steril, instrument dan larutan tanpa
menyebabkan kontaminasi.
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, Menentuka status penyembuhan luka. (
letak drain, integritas jahitan atau kontak denga permukaan kulit atau
penutupan kulit, dan karakter drainase. ( drainase mengkontaminasi sarung tangan
palpasi luka, bila perlu, dengan bagian ).
tangan non-dominan yang tidak akan
menyentuh bahan steril ).
17. Bersihkan luka dengan larutan antiseptic Penggunaan forsep untuk mencegah
yang diresepkan atau dilarutkan garam kontaminasi jari yang memakai sarung
faal. Pegang kasa yang dibasahi dalam tangan. Arah tekanan pembersihan
larutan dengan forsep. Gunakan kasa mencegah introduksi organism kedalam
terpisah untuk setiap usapan luka.
membersihkan. Bersihkan dari area yang
kurang terkontaminasi kearea
terkontaminasi. Gerakan dalam tekanan
progresif menjauh dari insisi atau tepi
luka.
18. Gunakan kasa baru untuk mengerika luka Mengurangi kelembapan pada tempat
atau insisi. Usap dengan cara seperti luka, yang akhirnya dapat menjadi
digambarkan pada langkah 17. tempat tumbuh mikroorganisme.
19. Berikan salep antiseptic bila dipesankan, Pengolesan yang diarahkan langsung
gunakan tekinik seperti pada pada balutan atau drainase dapat
pembersihan, jangan dioleskan diatas menghambat drainase.
tempat drainase.
20. Pasang balutan steril kering pada insisi Mencegah pemasangan balutan besar
atau letak luka. yang dapt mengganggu gerakan pasien,
Pasang setiap balutan setiap kali. dan memastikan penutupan luka
keseluruhan.

Pasang kasa jarang (4x4) atau Telfa Meningkatkan absorpsi tepat terhadap
sebagai lapisan kontak. drainase.

Bila terpasang drain, ambil gunting dan Balutan sekitar drain mengamankan
potong kasa 4x4 kotak untuk dipaskan letak drain dan mengabsorpi drainase.
disekitarnya.
Pasang kasa lapisan kedua sebagai
lapisan absorben.
Melindungi luka dari masuknya
Pasang surgipad yang lebih tebal atau mikroorganisme.
bantalan ABD ( garis biru ditengah
bantalan menandai permukaan luar ).
21. Gunakan plaster diata balutan atau Memberikan dukungan pada luka dan
amankan dengan ikatan Montgomery, menjamin penutupan lengkap dengan
balutan atau penikat. pemajanan minimal pada
mikroorganisme.
22. Lepaskan sarung tangan dan buang pada Mengurangi transmisi mikroorganisme.
tempat yang telah disediakan.
23. Buang semua bahan dan bantu pasien Lingkungan yang bersih menigkatkan
kembali pada posisi nyaman. kenyamanan pasien.
24. Cuci tangan. Mengurangi transmisi mikroorganisme.
25. Catat pada catatan perawat observasi Dokumentasi yang akurat dan tepat
luka, balutan dan drainase. waktu memberitahukan personel adanya
Dokumentasikan penggantian balutan, perubahan pada kondisi luka dan status
termasuk pernyataan respon pasien. pasien.
26. Mendoakan pasien agar cepat sembuh Memberi semangat dan dukungan untuk
membantu mengembalikan kepercayaan
diri pasien

7. Bahaya- bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan perawatan luka serta cara
pencegahannya:
1. Saat melepaskan atau memasang balutan , perhatikan untuk tidak mengubah posisi
atau menarik drain. Bila luka kering dan utuh, penyembuhan mungkin optimal
dengan memanjankannya pada udara, tetapi bila luka masih basah dan terdapat lesi
yang dalam maka akan membuat luka tersebut terkontaminasi dan menyebabkan
infeksi maka dari itu perawat harus bisa membedakan perawatan luka kering dan
luka basah
2. Tercipratanya specimen darah, nanah atau cairan tubuh pasien maka alat pelindung
mata harus dipakai bila terdapat risiko kontaminasi ocular, seperti cipratan dari
luka.

8. Tujuan tindakan perawatan luka dilakukan


1. Mencegah terjadinya infeksi.
2. Mempercepat proses penyembuhan luka.
3. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
9. Analisa sintesa

Ca Mamae

Terdapat benjolan

Terjadi kerusakan integritas kulit

Dilakukan perawatan luka agar luka membaik

10. Hasil yang didapat dan maknanya


No Hasil Maknanya
1. Luka pasien nampak ada tanda tanda Terjadi proses proliferasi yang kurang
inflamasi (tumor, rubor, dolor, kalor, baik pada luka pasien.
dan fungsiolaesa) dan infeksi,

11. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi)
Mandiri:
- Pantau tanda dan gejala infeksi ( misalnya, suhu tubuh, denyut jantung,
drainase, penampilan luka, sekresi, penampilan urine, suhu kulit, lesi kulit,
keletihan, dan malaise).
- Instruksikan untuk menjaga hygiene personal untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi (misalnya, mencuci tangan).
- Jelaskan kepada pasien atau keluarga cara perawatan luka
- Bantu pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi faktor di lingkungan
mereka, gayahidup, atau praktik kesehatan yang meningkatkan risiko
infeksi pada luka benjolan.
- Ajarkan keluarga bagaimana membuang balutan luka yang kotor dan
sampah biologis lainnya.

Kolaborasi:
- Berikan terapi antibiotik, bila diperlukan
Banjarmasin, Oktober 2017

Ners Muda,

(Rusmiati )

Preseptor Klinik,

( )

(........)

Anda mungkin juga menyukai