A. PENGERTIAN
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang mati atau
nekrosis, yaitu kematian jaringan sebagian yang mengenai suatu bagian badan, misalnya
jari dan tungkai.
B. PENYEBAB
Penyebab gangrene adalah multifaktor. Namun ada beberapa mekanisme yang
mempengaruhi, Yaitu:
1. Neuropati Diabetik
Adalah kelainan urat saraf akibat DM karena tinggi kadar dalam darah yang bisa
merusak urat saraf penderita dan menyebabkan hilang atau menurunnya rasa nyeri
pada kaki, sehingga apabila penderita mengalami trauma kadang-kadang tidak terasa.
Gejala-gejala Neuropati : Kesemitan, rasa panas (wedangan : bahasa jawa), rasa tebal
ditelapak kaki, kram, badan sakit semua terutama malam hari.
2. Angiopati diabetik
Pembuluh darah besar atau kecil pada penderita DM mudah menyempit dan tersumbat
oleh gumpalan darah. Apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang/ besar pada
tungkai maka tungkai akan mudah mengalami gangren diabetik yaitu luka pada kaki
yang merah kehitaman dan berbau busuk. Adapun angiopati menyebabkan asupan
nutrisi, oksigen serta antibiotik terganggu sehingga menyebabkan kulit sulit sembuh.
3. Infeksi
Infeksi sering merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran listrik (neoropati)
F. TUJUAN
1. Mencegah meluasnya infeksi
2. Memberi rasa nyaman pada klien
3. Mempercepat penyembuhan.
4. Mencegah gangguan rasa nyaman bagi yang bersangkutan maupun bagi pasien lain
terutama bila luka nekrose dan berbau.
G. INDIKASI
1. Luka terbuka / kotor
2. Luka gangren
H. DRESSING (BALUTAN)
Penggunaan dressing/balutan bertujuan untuk menciptakan kondisi luka optimal (lembab
36 – 37 C) sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Perbedaan balutan luka
secara tradisional dan modern adalah sebagai berikut:
No Pokok-Pokok Penanganan Luka Secara Penanganan Luka Secara Modern
Tradisional
1 Jenis Penanganan luka secara Penanganan luka secara
balutan/wound tradisional biasanya modern/terkini menggunakan balutan
dressing yang menggunakan material sebagai luka/wound dressing) modern, seperti:
digunakan berikut: a. Hidrocolloid
a. Penggunaan antiseptic b. Hydrogel
b. Zat pewarna (dye) c. Absorbent dressing
c. Antibiotik yang biasanya d. Alginate (hydrofiber)
diberikan secara topical e. Foam
d. Larutan saline 0,9% f. Transparant film
e. Kassa sederhana
f. Plester
2 Hal-hal yang Kelemahan dari balutan luka a. Pada balutan luka (wound
perlu (wound dressing) tradisional dressing) modern, hal-hal yang
diperhatikan antara lain sebagai berikut: tidak diinginkn yang terjadi pada
a. Dapat melekat pada luka penanganan luka secara tradisional
serta menyebabkan dengan menggunakan balutan
kerusakan dan kesakitan secara tradisional dapat dihindari
ketika dilakukan karena tidak melekat dan tidak
penggantian balutan menyebabkan kerusakan pada luka
(dressing) b. Pada penanganan luka
b. Hal ini akan membuatt luka terkini/modern, prinsip yang perlu
kembali ke fase awal dimana diingat pada saat ini, adalah
terjadi proses inflamasi membuat luka yang kering
c. Akibatnya, proses menjadi basah, dan luka yang
penyembuhann luka menjadi basah menjadi kering
lebih lama c. Dengan membuat luka tetap
lembab (moist), maka diharapkan
prose penyembuhan luka bisa
menjadi lebih cepat
Adapun dressing/balutan berguna untuk melindungi luka dari mikroorganisme, faktor
mekanik (tekanan, shock, friksi),kehilangan panas,pengaruh termal eksternal, dehidrasi,
dan kontaminasi serta faktor-faktor kimia.
Tidak
No Kegiatan Dikerjakan
Dikerjakan
A. Pengkajian
1. Mengkaji luka gangren (Pengkajian luka : luas luka, warna
dasar luka, batas luka, selulitis, bau, eksudat)
2. Kaji banyaknya dan karakteristik eksudat yang keluar dari
luka gangren.
3. Kaji adanya rasa tidak nyaman yang dialami klien dan
lokasi ketidaknyamanan tersebut
B Intervensi
1. Persiapan Alat
(Sebelum membawa peralatan sebaiknya perawat cuci
tangan terlebih dahulu)
a. Alat steril dalam bak instrumen:
§ 2 pinset anatomi
§ 2 pinset chirurgis
§ Gunting jaringan
§ Kassa dan deppers steril
b. Alat tidak steril dan alat steril yang masih dalam
kemasan:
§ Balutan (Woundress) sesuai kebutuhan masih dalam
kemasan : hydrogel, hidrocoloid, calcium alginate,
antimikrobakterial, foam
§ Alat fiksasi : kassa gulung, wool, cohesive bandage,
stokinet dll
§ Sabun pencuci luka (PHMB)
§ Larutan NaCl 0,9%
§ 1 pasang sarung tangan bersih
§ 1 set sarung tangan steril
§ Kom kecil
§ Verban/plester atau transparent dressing
§ Perlak/underpad
§ 2 Bengkok : 1 untuk tempat kotoran, dan 1 bengkok
berisi larutan desinfektan (Lysol)
§ Sampiran jika perlu
§ Masker jika perlu
§ Schort bila perlu
Tidak
No Kegiatan Dikerjakan
Dikerjakan
§ Obat-obatan sesuai program medis
Wakom atau ember jika perlu
§
2. Diagnosa Keperawatan yang lazim pada luka gangrene:
a. Ganggaun integritas jaringan
b. Nyeri Akut/ Nyeri Kronis
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Gangguan citra tubuh
e. Risiko infeksi
f. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
C Implementasi
1. Tahap Pra Interaksi
§ Melakukan verifikasi data sebelumnya
§ Perawat cuci tangan dan tutup sampiran
§ Meletakkan alat didekat pasien
2. Tahap orientasi
§ Mengucapkan salam terapeutik
§ Menjelaskan mengenai prosedur tindakan dan tujuan
tindakan
§ Menanyakan kesiapan dan persetujuan pasien sebelum
tindakan
§ Memposisikan pasien senyaman mungkin
3. Tahap Kerja
§ Pasang perlak/underpad dibawah daerah yang akan
diganti balutannya
§ Taruh bengkok di dekat pasien
§ Memakai handscoen bersih
§ Membuka balutan dan membuang balutan lama ke
bengkok/tempat sampah menggunakan pinset cirurgis.
Guyur dengan larutan NaCl jika balutan menempel pada
luka.
§ Melakukan pengkajian luka (warna dasar luka, luas
luka, kedalaman luka, undermining (goa) odor (bau),
batas luka (wound edge), kulit sekitar luka (periwound
skin) dan tanda-tanda infeksi.
§ Mengukur luas luas luka (panjang kali lebar),
menentukan luas luka berdasarkan warna dasar luka.
§ Bersihkan luka dengan sabun pencuci luka (PHMB)
atau diguyur dengan NaCL atau air steril. Cuci dari area
Tidak
No Kegiatan Dikerjakan
Dikerjakan
bersih ke area terkontaminasi (dari dalam ke luar
dengan cara satu arah). Mencuci area sekitar luka
§ Lepas sarung tangan bersih. Cuci tangan 6 langkah.
Memakai sarung tangan steril
§ Keringkan luka dengan kassa steril menggunakan pinset
steril
§ Lakukan debridement. Buang bagian-bagian yang kotor
atau jaringan nekrotik
§ Bersihkan kembali luka menggunakan kassa lembab
steril dari area paling bersih ke area kotor (dari dalam ke
luar)
§ Lakukan pemilihan balutan sesuai dengan kondisi luka,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Warna dasar luka (hitam, kuning atau merah)
b. Jumlah eksudat/cairan luka (tidak ada, sedikit,
sedang, banyak, sangat banyak)
c. Ada tidaknya bau dan peradangan/inflamasi
§ Tutup luka dengan primary dressing/balutan primer
(balutan yang langsung kontak dengan luka) sesuai
indikasi : kassa, transparent film, hidrogels, calsium
alginate, hydrocellulose, hydrocolloid, foam, silver,
atau antimicrobial (salep/cream).
§ Tutup luka dengan secondary dressing / balutan
sekunder (balutan yang menutupi/melapisi balutan
primer/primary dressing): Gauze/kassa, orthopaedic
wool, cohesive bandage, crepe bandage, stokinet, elastis
verband
4. Tahap Terminasi
§ Bereskan alat-alat yang telah digunakan
§ Perawat melepas handscoen
§ Mencuci tangan
§ Mengevaluasi hasil tindakan
§ Berpamitan dengan pasien
D. Evaluasi
1. Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen
keperawatan .
2. Perhatian :
- Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik
Tidak
No Kegiatan Dikerjakan
Dikerjakan
- Perhatikan jika ada puss / jaringan nekrotik
Indramayu, ……………………..
Penguji,
(……………………………..)