Anda di halaman 1dari 14

TEORI KEPERAWATAN IMOGENE KING

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah

Ilmu Keperawatan Dasar II

DISUSUN OLEH :

1. Alfa Era Rahma Faresty


2. Friskyla Regita Farery D
3. Helmania Ajeng Agustina
4. Iat Restugiangiat

YAYASAN INDRA HUSADA

Program Studi Sarjana Keperawatan

2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT. Bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan dengan membahas
Imogene King dalam konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan dalam bentuk
makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi teratasi. Makalah ini adalah merupakan salah satu tugas
dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
di Stikes Indramayu.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan
penyelesaiantugas ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal


pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TEORI IMOGENE KING

1. Sistem Kerangka Terbuka King

2. Konsep Utama Asumsi King.

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan merupakan


proses pelayanan profesional yang diberikan oleh tenaga perawat kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang
sakit, berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan yang ada. Oleh karena itu
profesionalisme perawat perlu terus ditingkatkan karena tenaga keperawatan
adalah tenaga terbesar dalam rumah sakit, sekaligus menjadi ujung tombak
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang didalamnya menggunakan ilmu dan kiat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Ilmu keperawatanakan berkembang bila
didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset
keperawatan. Hasil dari riset keperawatan dapat diaplikasikan ke dalam
praktek keperawatan. Model konseptual keperawatan sudah berkembang
banyak, tetapi banyak pula kalangan perawat yang belum mengenalnya karena
keterbatasan informasi, waktu, kesempatan, bahasa dan teknologi. Salah satu
konsep model keperawatan yangdijadikan pengembangan keperawatan baik
dalam pengembangan ilmu maupun dalampraktek adalah model pencapaian
tujuan yang dikembangkan oleh Imogene King Teori model pencapaian
tujuan King ini dapat digunakan dalam memberikanasuhan keperawatan
dan membantu hubungan antara perawat-klien dengan lingkungannya yang
berdampak pada status kesehatan serta kebutuhan akan keperawatan. Sejalan
dengan teori model pencapaian tujuan yang bentuk stimulusnya berasal dari
tuntutan pasien dan keinginan-keinginan pasien, maka aplikasi teori model
pencapaian tujuan tersebut adalah bagaimana melakukan interaksi asuhan
keperawatan yang didasarkan pada bentuk kerangka pikir model King dalam
memberikan bantuan ketidakmampuan kepada individu atau keluarga dalam
pencapaian tujuan. Inilah yang menjadi alasan kelompok kita membahas
konseptual model Imogene King.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Meningkatkan mutu Asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan perawat dalam
melaksanakanasuhan keperawatan model konsep Imogene King.
b. Mengembangkan ketrampilan pemahaman tentang konseptual model
Imogene King dalam penerapan asuhan keperawatan dengan berbasis
sistem interaksi dan pencapaian tujuan.
c. Meningkatnya kepatuhan penggunaan standar dalam melakukan
pelayanan keperawatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
TEORI IMOGENE KING

Imogene King dikenal dengan ” interakting systems framework and Theory of


Goal Attainment ”, yaitu adanya interaksi antara perawat dan pasien pada
pelaksanaan asuhan keperawatan. Hubungan interaksi antara perawat dan pasien
membawa pada pencapaian tujuan. King menyatakan pencapaian tujuan merupakan
sebuah konsep transaksi sebagai komponen integral dalam teori ini. King
menggunakan metode observasi non partisipan untuk mengumpulkan informasi
hubungan perawat – pasien dalam seting perawatan di rumah sakit. Beragam interaksi
diamati baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal yang kemudian
direkam sebagai data mentah, termasuk bagaimana alat untuk mencapai tujuan
dieksplor dan telah disepakati sebelumnya. Studi ini memberikan sebuah sistem
klasifikasi yang berguna dalam interaksi perawat – klien.

King mengusulkan suatu kerangka konsep keperawatan, yaitu


pembentukan kerangka yang menghubungkan perawat sebagai sistem utama
pelayanan kesehatan, mengembangkan konsep dan penerapannya dalam
pengetahuan perawat dan suatu strategi untuk mencapai tujuan yang sesuai
dengan kerangka kerja.

A. Sistem Kerangka Terbuka King ” Three Interacting Sytems ”


King mengemukakan beberapa asumsi tentang dasar kerangka konsepnya,
yang meliputi asumsi tujuan keperawatan yaitu pelayanan kesehatan
individu dan kelompok dan manusia sebagai sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Kerangka konseptual terdiri dari tiga sistem
yang saling berinteraksi, yaitu sistem personal (individual), sistem interpersonal
(kelompok) dan sistem sosial. Berikut diagram sistem interaksi menurut King :
1. Sistem Personal (individual)
Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami
dalam sistempersonal antara lain :
a. Gambaran diri (body image)
Adalah Persepsi tentang diri individu sendiri dan persepsi orang lain
tentangdirinya.
b. Pertumbuhan dan perkembangan ( growth & devolepment )
Perubahan yang terjadi pada individu secara terus menerus baik secara
seluler, molekuler dan tingkatan-tingkatan aktivitas perilaku yang
kondusif untuk menolong individu bergerak ke arah kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan dapat menggambarkan suatu proses
dalam kehidupan dimanaterjadi peningkatan potensinya untuk
mencapai aktualisasi diri.
c. Persepsi (perception)
Persepsi adalah menyalurkan energi dari lingkungan dan
mengelompokkannyamelalui informasi, penyimpanan informasi dan
menyampaikannya dalam bentuktingkah laku yang jelas.Persepsi
adalah proses organisasi, interpretasi dan transformasi data
yangdiingatnya melalui perasaan.
Persepsi adalah representasi individu terhadap gambaran realita, seperti
kesadaran diri terhadap object, orang-orang dan kejadian.
(http://www.ignou.ac.in/edusat)
d. Diri sendiri (self)
Merupakan pemikiran dan perasaan yang berkaitan dengan
personalitasseseorang yang berbeda dengan orang lain dan
mempengaruhi pandangannya terhadap siapa jati dirinya. Diri sendiri
termasuk berbagai hal, sistim dari ide/ gagasan, sikap, nilai
dankomitmen-komitmen. Diri sendiri adalah lingkungan subjektif
seseorang secarakeseluruhan. Hal ini merupakan pusat yang
istimewa dari pengalaman dansignifikansi.
Diri sendiri menunjukkan dunia seseorang pada bagian dalam
yangdibedakan dari dunia luar yang terdiri dari orang lain dan berbagai
hal. Dirisendiri adalah individu seperti yang dikenal sebagai individu,
adalah ketika kitamengatakan "aku" (Jersild, 1952, p. 10 dalam Tomey
& Alligood, 2006).e. Ruang (space)
e. Ruang (space) ditandai dengan karakteristik universal.
Semua orang mempunyaibeberapa konsep personal yang
bergantung pada hubungan dengan situasi,dimensi, area, jarak,
waktu dan tanggapan yang berdasar pada persepsi masing-masing
individu. Ruang ( space) dapat juga diartikan sebagai batasan tegas dari
fisik dan perilakuyang ditampakkannya.
f. Waktu
King menggambarkan waktu sebagai jangka waktu antar peristiwa sat
dengan peristiwa yang lainnya dan dipengaruhi oleh pengalaman
masing-masing individu, sehingga peristiwa yang satu dengan
yang lain akan saling berhubungan.
2. Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling
berhubungan, pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksi
perawat dan pasien adalah satu jenis dari sistim interpersonal.
Keluarga, sebagai kelompok kecil, dapat dipertimbangkan sebagai
sistem interpersonal. Dalam sistim interpersonal diperlukan satu
pemahaman tentang konsep komunikasi, interaksi, peran, stres dan
transaksi.
a. Komunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai proses pemberian informasi dari
individu satu ke individu yang lain secara langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi merupakan komponen interaksi. Termasuk
didalamnya perubahan tanda-tanda non verbal dan simbol-simbol antara
perawat– klien dengan lingkungan merupakan komunikasi.
b. Interaksi
interaksi merupakan sesuatu proses presepsi dan komunikasi antara
individu dengan lingkungan dan antara individu yang satu dengan
individu yang lain, diwujudkan dengan perilaku verbal dan diarahkan
untuk mencapai tujuan. Setiap individu yang berinteraksi dipengaruhi
oleh perbedaaan-perbedaan dalam pengetahuan, tujuan, pebgalaman
terdahulu dan presepsi.
c. Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari
individu yang memiliki peraturan yang menjelaskan hak dan kewajiban.
Jika harapan peran berbeda dan tidak sesuai dengan yang terjadi, dapat
menimbulkan konflik. Dan hal ini berdampak pada penurunan
keefektifan asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
d. Stres
Stres adalah tingkatan yang dinamis dalam interaksi individu –
lingkungan. Stres melibatkan perpindahan energi dan informasi antara
individu – lingkungan untuk pengaturan dan pengendalian stressor.
Peningkatan stres dalam interaksi individu dapat mempersempit bidang
persepsi dan menurunkan kerasionalan. Peningkatan stres juga
berpengaruh terhadap intervensi keperawatan yang diberikan pada
pasien.
e. Transaksi
Transaksi didefinisikan sebagai maksud dari interaksi untuk mencapai
tujuan tertentu.
3. Sistem Sosial
Sistim yang saling berinteraksi secara menyeluruh yang terdiri
dari kelompok masyarakat, dikenal sebagai sistem sosial. Kegiatan
keagamaan, bidang pendidikan dan sistem pelayanan kesehatan adalah
contoh-contoh dari sistem sosial. Pengaruh perilaku terhadap
pertumbuhan dan perkembangan individu yang berada dalam
keluarga ekstended di masyarakat adalah contoh lain dari pengaruh sistem
sosial. Di dalam sistem sosial, penting untuk memahami otoritas
konsep, pengambilan keputusan, organisasi, status.
a. Otoritas (autority )
Merupakan proses transaksi yang aktif dalam pengalaman
seseorang untuk memahami nilai yang berpengaruh, legitimasi dan
menerimanya sebagai posisi dalam organisasi berkaitan dengan
otoritasnya.
b. Pengambilan keputusan ( decision making)
Adalah perubahan dan proses yang disengaja melalui proses memilih
sesuai dengan tujuan dengan mengidentifikasi aktivitas yang mungkin
dilakukan oleh individu atau group untuk mencapai tujuan.
c. Organisasi ( organization )
Dibentuk oleh individu yang memiliki peran yang diharapkan sesuai
dengan posisinya. Orang tersebut akan menggunakan berbagai sumber
untuk mencapai tujuan baik personal maupun organisasi.
d. Status
Status adalah hubungan seseorang di dalam grupnya dengan anggota
lainnya dalam satu grup atau grup yang satu dengan grup yang lainnya.
Konsep-konsep di dalam kerangka tersebut merupakan dimensi
pengaturan dan menunjukkan pengetahuan yang penting bagi
pemahaman interaksi di antara ke tiga em yang salingberinteraksi secara
dinamik tetapi juga yang berseberangan dengan ketiga system tersebut.
B. Konsep Utama Asumsi King
Filosofi personal King tentang manusia dan hidup mempengaruhi asumsi-
asumsinya; termasuk yang berhubungan dengan lingkungan, kesehatan,
keperawatan, individu dan interaksi perawat - pasien. Interaksi antara kerangka
sistem dan teori pencapaian tujuan didasarkan pada satu asumsi yang menyeluruh,
berfokus pada keperawatan yaitu manusia yang saling berinteraksi
dengan lingkungan mereka, dan mendorong ke arah kesehatan individu, dimana
merupakan satu kemampuan untuk berfungsi dalam peranan sosial (King, 1981,
p.143 dalam Tomey & Alligood, 2006).
Proses interaksi manusia membentuk dasar untuk merancang suatu model
transaksi, dimana melukiskan pengetahuan teoritis yang digunakan oleh
perawat untuk membantu individu dan kelompok mencapai sasaran/tujuan.

Interaksi antara perawat dan pasien dalam model konseptual King


(http://www.ignou.ac.in/edusat/BNS/BNS101-Blk2-3-4/Block1en/67-
80color.pdf)
King (1995b dalam Tomey & Alligood, 2006) menyatakan :
Penentuan tujuan timbal balik (antara perawat dan klien) didasarkan pada
(a) pengkajian keperawatan dengan memberi perhatian terhadap
permasalahan dan gangguan kesehatan yang dialami klien
(b) keterlibatan antara persepsi perawat danpersepsi klien
(c) pemberian informasi terhadap masing-masing fungsi untuk membantu
klien mencapai sasaran/tujuan yang ingin dicapai.
1. Empat konsep utama asumsi King meliputi :
a. Keperawatan (Nursing)
Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan ditemukan dalam
sistem perawatan kesehatan yang ada di masyarakat. Tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu memelihara kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat menjalani peran-peran mereka. Keperawatan adalah suatu
proses interpersonal yang meliputi tindakan/aksi, reaksi, interaksi dan
transaksi. Persepsi perawat dan pasien juga mempengaruhi proses
interpersonal.
(a) Tindakan/aksi : proses awal hubungan dua individu dalam
berperilaku, memahami, mengenali kondisi yang ada yang digambarkan
melalui hubungan perawat – pasien dengan melakukan kontrak untuk
pencapaian tujuan.
(b) Reaksi : bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan
respon individu
(c) Interaksi : bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat
pasien, yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi.
(d) Transaksi : kondisi dimana antara perawat dan psien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Peran keperawatan antara lain promosi, pemeliharaan dan mengawasi pasien
yang sakit, terluka dan sekarat. Fungsi perawat dalam hal ini adalah
menginterpretasikan informasi yang diperoleh ketika merawat dan
merupakan proses merencanakan, menerapkan dan melakukan evaluasi dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
b. Manusia (Person)
Merupakan asumsi spesifik yang berhubungan dengan manusia atau individu,
terperinci dalam asumsi-asumsi berikut :
(a) Individu adalah mahluk spiritual
(b) Individu mempunyai kapasitas untuk berpikir, mengetahui, membuat aneka
pilihan, dan memilih tindakan alternatif
(c) Individu mempunyai kemampuan memahami bahasa, budaya dan simbol-
simbol lain yang terekam
(d) Individu adalah sistem terbuka dalam transaksi dengan lingkungan.
Transaksi berarti juga bahwa tidak ada yang memisahkan antara
manusia dan lingkungan
(e) Individu bersifat unik dan holistik, menjadi berharga dan hakiki, dan dapat
membuat pemikiran yang rasional dan membuat keputusan dalam berbagai
situasi
(f) Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan dan tujuan/sasaran mereka
c. Kesehatan (Health)
Kesehatan berimplikasi pada penyesuaian berkelanjutan terhadap stres di
dalam lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan yang optimal dari
sumber dayanya untuk mencapai potensi maksimum untuk kegiatan sehari-hari
(King, 1981, p. 5 dalam Tomey & Alligood, 2006).
d. Lingkungan (Environment)
King (1981 dalam Tomey & Alligood, 2006) percaya bahwa satu pemahaman
tentang tatacara manusia berhubungan dengan lingkungan untuk memelihara
kesehatan adalah hal yang essensial untuk perawat. Sistem terbuka
berimplikasi pada interaksi yang terjadi antara sistim dan lingkungan
yang mengalami perubahan secara terus menerus. Penyesuaian-penyesuaian
dalam kehidupan dan kesehatan dipengaruhi oleh satu interaksi individu
dengan lingkungan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu


dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan
dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan
tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan
kondisi keperawatan. Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat
atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status
kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat
dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini
dikenal dengan system kerangka terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini
adalah: Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang
mempengaruhi kesehatan seseorang.
Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu,
kelompok dan masyarakat. Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap
lingkungan dalam kerangka konsep Keperibadian ( personal system )ini.
Tiga system yang saling berinteraksi : System interpersonalsetiap individu
mempunyai system kepribadian tertentu. terbentuk karena hasil interaksi
manusia, dapat berbentuk interaksi, komunikasi, System sosial meliputi
keluarga, kelompok, perjanjian, stress dan peran. keagamaan, system pendidikan,
system pekerjaan dan kelompok sebaya.Menurut King, tujuan pemberian asuhan
keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien saling bekerja sama dalam
mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Fitzpatrick, J.J. & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing: Analysis and
Application. (2nd Ed.). Norwalk: Appleton & Lange

George, J.B. (1995). Nursing Theories: The base for professional nursing practice.
(4th Ed.). Connecticut: Appleton and Lange

King, Imogene M. King’s Conceptual system, Theory of Goal Attainment and


Transaction Process in The 21th Century dalam
http://nsq.sagepub.com/cgi/reprint/20/2/109.pdf diakses tanggal 5 Nopember
2007

Kozier, B. (1997). Professional Nursing Practice: Concepts and Perspective. (3th


Ed.). Philadhelpia: Addison Esley.

Mayo. (1997. Portfolio Professional Nursing Web Site. Diakses tgl 22


Oktober 2008 jam 19.30 WIB melalui
http://www.nurse.info/nursing theory midrange theories

Marilyn E parker (2006). Nursing Theories and Nursing Practice. Diakses tanggal 23
Oktober 2008 Jam 20.35 Wib Melalui
www.nursing.umich.edufacultypenderpender_question

Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006). Nursing Theories and Their Works. Sixt Ed.
St.Louis; Mosby Elsevier

https://dokumen.tips/documents/materi-grand-theory-kingdoc-2.html

http://sukaryat.blogspot.com/2013/01/makalah-teori-keperawatan-menurut-king.html

Anda mungkin juga menyukai