PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada
laporan makalah ini di kelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika
penyampaian nya sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Bab 4 Kesimpulan
Berisi tentang kesimpulan yang kita rangkum dari semua bab dan anaisa kasus.
BAB II
TUJUAN TEORI
A. Pengertian
Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada
janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi
normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan
secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila
tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus :
PDA). (Buku ajar Kardiologi FKUI, 2001 ; 227)
B. Etiologi
2. Faktor genetik
C. Patofisiologi
Peningkatan tekanan di atium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan
dapat memicu terjadinya pirau kiri ke kanan tambahan dari foramen ovale yang
teregang/ terbuka (stretched foramen ovale). (Bila volume di atrium kiri
bertambah tekanan bertambah septum inter atrium akan terdorong ke arah
atrium kanan foramen ovale teregang terbuka, disebut stretched foramen
ovale ).
3. Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-
loncat, Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
7. Apnea
8. Tachypnea
9. Nasal flaring
11. Hipoksemia
(Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)
E. Pemeriksaan Diagnostik
2. Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1
pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh
peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)
F. Penatalaksanaan Medis
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
2. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas, retraksi,
bunyi jantung tambahan (machinery mur-mur), edera tungkai, hepatomegali.
il (arteri pulmonalis)
Resirkulasi darah
beroksigen dari aorta
ke arteri
DO :
C. Diagnosa keperawatan
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan
dan meningkatnya kebutuhan kalori.
D. Perencanaan
a. Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan
kehangatan kulit
b. Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral, membran mukosa, clubbing)
c. Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea, sesak, mudah
lelah, periorbital edema, oliguria, dan hepatomegali)
d. Kolaborasi pemberian digoxin sesuai order, dengan menggunakan teknik
pencegahan bahaya toksisitas.
e. Berikan pengobatan untuk menurunkan after load
f. Berikan diuretik sesuai indikasi.
2. Mengurangi adanya peningkatan resistensi pembuluh paru:
a. Ijinkan anak untuk sering beristirahat, dan hindarkan gangguan pada saat
tidur:
b. Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktivitas ringan
c. Bantu anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan
kemampuan anak.
d. Hindarkan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin
e. Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan / kecemasan pada anak
KESIMPULAN
Paten ductus arteriosus merupakan saluran yang berasal dari arkus aorta
ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendes.
Menutupnya ductus arteriosus pada minggu pertama kehidupan yang
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri
pulmonal yang bertekanan rendah.
https://www.klikdokter.com/penyakit/patent-ductus-arteriosus/pengertian
http://mdsaid013.blogspot.com/2013/07/askep-patent-ductus-arterious-pda.html?m=1