Anda di halaman 1dari 46

KONSE

P
MODERN
DRESSING
Ratnasari
Perawatan Luka
Wound Care
Definisi
Luka adalah suatu keadaan
terputusnya kontinuitas jaringan
yg disebabkan berbagai hal
Ex: trauma mekanik,
termal/radiasi, fisik, pembedahan
dan zat kimia
Jenis Luka

Luka Akut adalah luka yang proses


penyembuhan sesuai dengan tahapan
penyembuhan luka
Luka Kronis adalah terjadi penyembuhan
luka tidak sesuai dengan proses
penyembuhan luka yg dipengaruhi oleh
faktor internal maupun eksternal
Luka Akut
Luka Kronis
Luka Stadium 1:
kulit warna kemerahan, lapisan epidermis, belum ada yg kehilangan
Luka Stadium II:
Hilangnya lapisan epidermis
Luka Stadium III:
Rusaknya lapisan dermis
Luka Stadium IV:
Kedalaman Luka Hingga Nampak Tendon Dan Tulang
Prinsip Perawatan
Luka
 Mengatasi atau menekan faktor causatif
 Kontrol faktor penyembuhan luka/support sistemik
 Pemilihan wound care dressing yang tepat
 Merencanakan program perawatan luka
Pengkajian Luka

 Klasifikasi Luka
 Lokasi Luka
 MEASURE
M (MEASURE) Mengukur panjang, lebar, kedalaman
E (EKSUDAT) Jumlah dan kualitas eksudat dan bau
A (APPEARANCE) Permukaan luka, jenis jaringan
Pengkajian Luka

S (SUFFERING) Adanya nyeri, dan tingkat nyeri


U (UNDERMINING Ada atau tidaknya Goa
R (REEVALUASI) Mengetahui adanya komplikasi dan perkembangan luka
E (EDGE) Kondisi Tepi Luka dan kulit sekitar
MEASURE
 Pengukuran Luka
 Panjang (Vertikalaxis Head to Toe, jam 12-06)
 Lebar (Horisontal, jam 03-09)
 Kedalaman (dari epidermis yang
utuh sampai bagian terdalam luka)
EKSUDAT

 Karakteristik eksudat (Serous, Hemoserous, purulent)


 Jumlah exudat
 Bau : tidak ada sedang menyengat
APPEARANCE
(Warna Dasar Luka)

Sistem RYB (Red Yellow Black)

Kemudahan sistem ini adalah bersifat konsisten dan mudah dimenegrti, tepat
guna memilih tindakan perawatan atau balutan
RED
Merah

 Dasar warna luka merah tua atau terang, tampak lembab


 Merupakan luka bersih, bergranulasi, vaskularisasi baik dan mudah
berdarah
 Warna dasar luka merah muda/pucat (lapisan epitaslisasi)

Fase akhir proses penyembuhan luka


Tujuan Perawatan

 Mempertahankan lingkungan luka pada keadaan lembab


 Mempertahankan luka pada suhu yang optimal
 Mencegah terjadinya trauma pada jaringan granulasi/epitalisasi
YELLOW
Kuning

 Dasar luka kuning/kuning kecoklatan/kuning kehijauan/kuning pucat


adalah jaringan nekrosis
 Merupakan luka terkontaminasi, terinfeksi, avaskularisasi

Semua luka kronis merupakan luka


terkontaminasi namun belum tentu terinfeksi
Tujuan Perawatan

 Meningkatkan sistem autolisis debridement


 Absorb eksudat
 Menghilangkan bau yang tidak sedap
 Menguarangi/menghindari kejadian infeksi
BLACK
Hitam

 Dasar luka warna hitam adalah jaringan nekrosis


 Merupakan jaringan yang avaskularisasi

Tujuan perawatan sama dengan Tujuan


perawatan warna Kuning
SUFFERING

 Tingkat nyeri atau skala nyeri


UNDERMINING
(GOA)

 Ada atau tidaknya goa


 Diukur panjangnya, lokasi pada jam berapa (searah jarum jam)

 Penulisan ukuran luka


(axbxkedalaman) cm
 Dengan goa di jam 12 s.d 6
dengan panjang c cm
REEVALUATE

 Tujuan untuk mengetahui adanya tanda komplikasi dan monitor


perkembangan utk tercapainya tujuan
 Dapat menggunakan from luka
EDGE
(kulit sekitar luka)

 Utuh
 Eksorasi (abrasi)
 Inflamasi
 Maserasi (kulit basah sekali, warna putih)
 edema
Faktor yang
Mempengaruhi

Faktor intrinsik meliputi usia, status nutrisi


dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan,
sttaus imunologi dan penyakit penyerta
Faktor intrinsik meliputi pengobatan,
radiasi trauma
PENATALAKSANAAN
LUKA AKUT

 Mencakup penekanan pada faktor yg berpengaruh terhadap proses


penyembuhan dan dressing care
 Prymari dressing adalah balutan luka yg bersentuhan langsung dgn
luka dan ditunjukkan untuk mempertahankan lingkungan yang steril,
bersifat asorban, dan mampu mencegah trauma
PENATALAKSANAAN
LUKA KRONIS

 Intervensi perawatan merupakan titik tolak terhadap proses


penyembuhan luka
 Pemilihan balutan harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan
jaringan kulit
Break
Sesion
TOPIKAL
DRESSIN
Tujuan (MODERN
GDRESSING
)

 Menambah kelembaban pd luka yg kering


 Mengeringkan luka yang terlalu basah

Menciptakan dan atau mempertahankan


KONDISI LEMBAB pada Luka
(MOSIT WOUND
HEALING
Tujuan
Tujuan Moist
 Mempertahankan suhu yg optimal Healin
 Menurunkan resiko infeksi g
 Mengurangi rasa nyeri pada saat
penggantian balutan
 Meminimalkan trauma pada jaringan
granulasi
ALGINATE Macam
 Mengandung calcium/sodium alginate, asal Topikal
rumput laut
Terap
 Nonadhesif, nonoklusif, absorb
i
 Menstimulasi proses pembekuan darah,
mampu menyerap eksudat (moderat),
mampu meningkatkan proses autolisis
debridemnet
Macam
HYDROCOLOID
Topikal
1. Terbuat dari carboxumethil celulosa,
Terap
gelatin, pectin
i
2. Adhesif, elastomer, oklusif
3. Primer/sekunder dressing
5. Baik digunakan utk luka warna merah, abses
4. Bentuknya pasta, powder,
6. Menyerap eksudat, waterproff, moist,
lembaran tipis/tebal
mendukung proses autolisis debridement,
menghindari resiko infeksi, proteksi skin
barier
HIDROAKTIF GEL Macam
1. Berbentuk gel dan
Topikal
berbahan dasar glicerin/air
Terap
i
2. Memberikan kelembaban

3. Mengisis jaringan mati/ nekrotik, membantu proses peluruhan


jaringan nekrotik oleh tubuh sendiri, melembabkan luka kering
4. Digunakan pada kondisi luka: kering/nekrotik, luka warna kuning
dgn eksudat minimal
HYDROCELULOSA Macam
1. Terbuat dari selulosa Topikal
2. Keuntungan: Tidak mudah koyak/larut Terap
mudah melepaskannya, mendukung proses i
autolitik debridement
3. Meningkatkan proses granulasi dan
reeptilasisasi, memberikan kenyamanan pd
pasien
FOAM Macam
1. Berbahan Polyurethane Topikal
2. Tidak meninggalkan residu, absorben dg
Terap
daya serap yg lebih tinggi, nyaman
i
digunakan, kontrol Hypergranulasi
ANTI MIKROBIAL Macam
1. Efektif pd kasus infeksi
Topikal
Terap
2. Mencegah luka kontak dengan
i
bakteri/jamur
Macam
TRANSPARAN FILM
Topikal
1. Semi oklusif, adhesif, non asorben
Terap
2. Waterproff dan gas permeable, secondary
i
dressing, support autolisis debridement,
mengurangi nyeri, digunakan utk luka
superfisisial, noneksudatif
HYDROFOBIK Macam
1. Nonasorben, non adhesif
Topikal
2. Untuk luka yg bereksudat sedang banyak
Terap
i
3. Luka terinfeksi
4. Perlu balutan sekunder
ZINC Macam
1. Berbentuk zalf
Topikal
2. Support autolisis debridement
Terap
i
3. Menghindari trauma saat membuka balutan
4. Mempertahankan suasana lembab
5. Dapat digunakan pd dasar luka berwarna
merah, kuning, hitam
METRONIDAZOLE Macam
1. Berbentuk powder
Topikal
2. Mengurangi bau akibat jamur dan anaerob
Terap
i
3. Mengurangi nyeri dan radang
Tujuan Pembalutan
1. Mempertahankan moist environtment pd luka
Pembalutan
2. Mempertahankan pH (5,6-6,7
Luk
a
3. Mengangkat jaringan nekrotik
4. Absorbsi eksudat dan bau
5. Mencegah, mengurangi infeksi
6. Proteksi sekitar luka
7. Biaya efektif
8. Nyaman digunakan
CUCI LUKA Aplikasi
1. Cuci secara lembut dng normale saline Dressin
(NaCl 0.9%) g
2. Jika aeksudat supuratif  antibiotik
dicampur NS jika ada indikasi)
3. Bersihkan tepi luka dan kulit skitar luka
(min radius 5 cm) dng kasa alkohol 70%
secara hati2 atau dng NS.
PRIMARY DRESSING Aplikasi
1. Tutup luka dg calcium alginate Dressin
2. calcium alginate dpt dimasukkan dl rongga g
luka)
SECONDARY DRESSING Aplikasi
Dressin
g
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai