Anda di halaman 1dari 92

PERAWATAN LUKA

PENGELOLAAN
LUKA

AKUT- KRONIS
OLEH:
INDRIATIE SKp.M.MKes

PENGELOLAAN
LUKA
Penatalaksanaan luka / PENGELOLAAN
LUKA secara umum :
Penilaian luka
Preparasi luka / Pembersihan
Penutupan luka
Dressing luka / Perlindungan

1.Penilaian luka
Penampilan Luka :
1. Lokasi / letak
2. Stadium luka
( anatomi, warna dasar luka)
3. Bentuk dan ukuran
4. Tanda Infeksi
5. Bau
6. Proses epitelisasi

Penilaian luka:
Kaji kondisi luka kronik & analisa
kebutuhan pembalut/ topical
therapy:

Penilaian luka
Fullthickness grade IV & Heavily
exudating

Penilaian luka
Warna luka: Black (Hitam)
Dasar

warna luka
hitam / hitam
kecoklatan /
hitam kehijauan.

Mrpk

jaringan
nekrosis

Avaskularisasi

Penilaian luka
Warna luka: YELLOW (kuning)
Dasar

warna luka kuning /


kuning kecoklatan / kuning
kehijauan / kuning pucat.

Kondisi

luka
terkontaminasi
/terinfeksi

Avaskularisasi

di kenal dg
nama SLOUGH

Penilaian luka

Dasar warna luka merah


tua/terang, tampak
) lembab.
Mrpk luka bersih
bergranulasi,
vaskularisasi baik &
mudah berdarah.
Warna dasar luka merah
muda / pucat mrpk
lapisan epitelisasi.
Adl fase akhir proses
penyembuhan luka.

PENGELOLAAN
LUKA
2.Preparasi luka :
Suatu proses pembuangan barrier yang terdapat
di luka untuk mempersiapkan luka supaya dapat
melalui proses penyembuhan luka dengan baik
yang dapat dilakukan dengan cara melakukan
debridement, bacterial balance dan exudates
management, dressing luka.
Debridement :
Suatu proses usaha menghilangkanjaringan mati
dan jaringan yang terkontaminasi dari luka
dengan mempertahankan secara maksimal
struktur anatomy yang penting.

PENGELOLAAN
LUKA

1.
2.
3.
4.
5.

TEHNIK DEBRIDEBENT :
Surgical Debridement
Mechanical Debridement
Autolytic Debridement
Enzymatic Debridement
Biological Debridement

PREPARASI
LUKA
1.

Surgical Debridement
Dikenal juga sharp debridement menggunakan skapel,
gunting,kuret atau instrumen lain disertai irigasi untuk
membuang jaringan mati dari luka.
Membuang jaringan non vital merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi untuk kesuksesan
pengelolaan luka.
Pada luka akut sebelum membuang jaringan non vital
perlu dilakukan penilaian tes vitalis jaringan, dilakukan
Split Thicness Skin Exision ( STSE ) untuk diagnostik
maupun terapi.
Tindakan ini untuk menentukan batas jaringan yang
akan dibuang atau yanga akan digunakan untuk skin
graf.

PREPARASI BED LUKA - Debridement

PREPARASI BED LUKA - Debridement

PREPARASI BED LUKA - Debridement

PREPARASI BED LUKA - Debridement

Versajet Hydrosurgery

PREPARASI BED LUKA - Debridement

Post op
5 hari

10 hr
15 hr

PREPARASI
LUKA
2. Mechanical Debridement
Disebut Gauze debridement.
Prinsip kerjanya wet to dry dressing.
Luka ditutup dengan kasa yang telah dibasahi
norma saline, setelah kering kasa akan melekat
dengan jaringan yang mati.Saat mengganti balut,
jaringan yang mati ikut terbuang.
Tindakan ini dilakukan berulang 2-6 kali perhari,
biasanya sebagai pelengkap debridement surgical.
Prosedur ini tidak nyaman saat mengganti balutan,
merusak jaringan granulasi baru, merusak epitel dan
potensial timbul maserasi disekitar luka.

PREPARASI
LUKA
3. Autolytic Debridement
Suatu proses usaha tubuh untuk melakukan
pembuangan jaringan mati.
Didalam luka akan muncul enzim yang berefek
mencairkan jaringan non vital.
Diperlukan untuk mempertahankan suasana luka
supaya tetap lembab dengan menggunakan penutup
luka akan mengoptimalkan suasana untuk
debridemen oleh sel pagosit dan membuat suasana
yang mampu melisiskan jaringan serta timbulnya
jaringan granulasi.
Penggunaan pembalutan lembab interaktif :
hidrogel,hidrocolloid,

HYDROCOLLOID

HYDROGEL

PREPARASI
LUKA
4. Enzymatic Debridement
Tehnik debridement yang menggunakan
topikal oinment
Pemakaian pertama enzim secara luas
untuk debridement. Yaitu kolagenase.
Mempunyai kemampuan mencerna
kolagen dalam jaringan nekrotik, dapat
membersihkan luka dari jaringan mati.
Baik untuk luka ukcus kronis dan luka
bakar.

PREPARASI
LUKA
5. Biological Debridement
Upaya debridement secara biological
menggunakan larva yang disebut Maggot
Debridement terapy.
Jenis larva Phaenicea Sercata.
Metode ini membersihkan jaringan
nekrotik dan infeksi,desinfeksi
membunuh bakteri dan stimulasi
penyembuhan luka.

PREPARASI
LUKA
Bacterial Balance
Infeksi luka yang ditentukan oleh

keseimbangan daya tahan luka dengan


jumlah mikroorganisma.

Lanjut
SUKSES TIDAKNYA PENUTUPAN LUKA
TERGANTUNG ADA TIDAKNYA INFEKSI
INFEKSI LUKA DITENTUKAN KESEIMBANGAN
DAYA TAHAN LUKA & JUMLAH MIKROORGANISME
< 104 /GRAM TISSUE INFEKSI 6%
> 104/GRAM TISSUE INFEKSI 89%
> 105/GRAM TISSUE GAGAL

PREPARASI
LUKA
Exsudat management
Pengelolaan luka dengan cara menilai jumlah
exsudat pada luka kronik yang tidak sembuhsembuh.
Penilaiannya dilakukan Direct dan indirect.
Direct :
Membuang exsudat dan seluler debris
Indirect :
Mengurangi penyebab yang mendasri bakteri
yang ekstrim.

3.PENUTUPAN LUKA

6
5
4
3
2
1

Free flap / bedah mikro

Flap jauh
Flap lokal

Skin graft

Jahit primer/ per primam


Sembuh spontan/ per sekundam

PENUTUPAN LUKA
Sembuh spontan/ per sekundam

Penutupan secara alami melalui proses

epitelisasi, penyembuhan luka tanpa


dilakukan penutupan secara bedah.

PENUTUPAN LUKA

Per sekundam

PENUTUPAN LUKA

PER SEKUNDAM : Penutupan secara alami

melalui proses epitelisasi penyembuhan luka


tanpa dilakukan penutupan secara bedah

PENUTUPAN LUKA
Jahit primer/ per primam

Penutupan luka langsung dengan

penjahitan ( jahid primer ).

PENUTUPAN LUKA

PER PRIMAM

: Penutupan luka langsung


dengan penjahitan (jahit primer)

PENUTUPAN LUKA

PENUTUPAN LUKA
Skin graf

Pemindahan sebagian atau seluruh

ketebalan kulit ke tempat lain , dibutuhkan


suplay darah dari resipien untuk
kehidupan.

PENUTUPAN LUKA

SKIN GRAFT : Pemindahan sebagian atau

seluruh ketebalan kulit ke tempat lain


dibutuhkan suplai darah dari resipien untuk
kehidupan

Split Thickness Skin Grafting

PENUTUPAN LUKA

Thin
Split
thickness

Skin Graft
Full thickness

Intermediate
Thick

PENUTUPAN LUKA

PENUTUPAN LUKA

PENUTUPAN LUKA

PENUTUPAN LUKA
Full Thickness Skin Grafting

Penutupan luka
Flap

Pemindahan kulit dan atau jaringan

dibawahnya untuk menutup defek dengan


menyertakan pedikel untuk vaskularisasi.

PENUTUPAN LUKA

FLAP : Pemindahan kulit dan atau jaringan


dibawahnya untuk menutup defek dengan
menyertakan pedikel untuk vaskularisasi

PENUTUPAN LUKA

PENUTUPAN LUKA

Penutupan luka
Free Flap

Pemindahan flap dengan tehnik bedah

mikro

PENUTUPAN LUKA

4.Perlindungan luka
TYPE Pembalut luka
Pembalut luka yang memberikan kelembaban
(Wound Hydration Dressing)
Pembalut luka yang menjaga kelembaban
(Moisture Retentive Dressing)
Pembalut luka yang menyerap cairan
(Exudate Management Dressing)
Pembalut luka yang menyerap bau
(Odour Management Dressing)

Untuk membantu proses penyembuhan luka

dipertahankan dengan cara,sbb:


1. Topical Agent :

Yang di aplikasi di dalam luka.


2. Dressing :
Pembalut yang menutupi luka untuk mendukung
penyembuhan serta melindungi dari trauma.
-Primary dressing : yang kontak dengan
jaringan luka
Scond,ary dressing : Pembalut diatas balutan
primer.

Contoh
(Absosbent pad,Adhesi island dressing,

Alginates, Antibacterial, Antibiotik,


Antiseptic, Charcoal dressing,
Desloughing agent, Foams, Hydrocollids.
Hidrogels, Low adherent dessing, Tullrs,
Vapour permeable film, Vafour permeable
membranes, hidrofibre)

Manfaat:

1) Luka dengan eksudat & jaringan nekrotik


(sloughy wound)
a. Bertujuan untuk melunakkan dan
mengangkat jaringan mati (slough tissue)
b. Sel-sel mati terakumulasi dalam eksudat
c. Untuk merangsang granulasi
d. Mengkaji kedalaman luka dan jumlah
eksudat
e. Balutan yang dipakai antara lain: hydrogels,
hydrocolloids, alginates dan hydrofibre dressings

2) Luka Nekrotik
a. Bertujuan untuk melunakan dan
mengangkat jaringan nekrotik (eschar)
b. Berikan lingkungan yg kondusif
u/autolisis
c. Kaji kedalaman luka dan jumlah
eksudat
d. Hydrogels, hydrocolloid dressing

3)

Luka terinfeksi
a. Bertujuan untuk mengurangi eksudat,
bau dan mempercepat penyembuhan luka
b. Identifikasi tanda-tanda klinis dari
infeksi pada luka
c. Wound culture systemic antibiotics
d. Kontrol eksudat dan bau
e. Ganti balutan tiap hari
f.
Hydrogel, hydrofibre, alginate,
metronidazole gel (0,75%), carbon
dressings, silver dressings

4)

Luka Granulasi
a. Bertujuan untuk meningkatkan proses
granulasi, melindungi jaringan yang baru,
jaga kelembaban luka
b. Kaji kedalaman luka dan jumlah
eksudat
c. Moist wound surface non-adherent
dressing
d. Treatment overgranulasi
e.
Hydrocolloids, foams, alginates

5)

Luka epitelisasi
a. Bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk resurfacing
b. Transparent films, hydrocolloids
c. Balutan tidak terlalu sering diganti

6)

Balutan kombinasi
a. Untuk hidrasi luka : hydrogel + film
atau hanya hydrocolloid
b. Untuk debridement (deslough) :
hydrogel + film/foam atau hanya
hydrocolloid atau alginate + film/foam atau
hydrofibre + film/foam
c. Untuk memanage eksudat sedang s.d
berat : extra absorbent foam atau extra
absorbent alginate + foam atau hydrofibre
+ foam atau cavity filler plus foam

Cara memegang balutan

Cara membalut lengan

Cara membalut lengan

Cara membalut kaki

PEMBALUTAN

TUGAS
Desinfeksi

Pengertian
Macam
Bahan desinfeksi
Bahan desinfeksi Perawatan

luka

Uraikan dengan jelas dan dikumpulkan

dalam bentuk sof copy

TUGAS

Buatlah Pengkajian tentang Penampilan Luka


( Akut dan kronis ):
1. Lokasi / letak
2. Stadium luka
( anatomi, warna dasar luka)
3. Bentuk dan ukuran
4. Tanda Infeksi
5. Bau
6. Proses epitelisasi

PENYELESAIAN TUGAS

Uraikan dengan jelas dan dikumpulkan dalam


bentuk sof copy

Tugas dikerjakan secara individu

Anda mungkin juga menyukai