Anda di halaman 1dari 43

PENGKAJIAN LUKA

1. Holistic assessment
Etiology/ Penyebab
Duration of the wound / age
Factor that impede
healing/faktor penghambat
penyembuhan
Types of Skin Damage / etiology
 Mechanical: pressure, shear, friction, stripping
 Chemical: incontinence, drainage, harsh
solutions/air keras, improper use of
products/produk buangan (limbah)
 Vascular: arterial, venous, diabetic
 Infectious: Candidiasis, impetigo, herpes
 Allergic
 Miscellaneous/lain-lain: radiation, thermal,
kanker
Luka Tekan
Luka Kanker
2. Wound Assesment
• Location ( LETAK LUKA )
• Stage ( 1- 4 )
• Wound base ( DASAR LUKA : RYB )
• Type of tissue ( EPITELISASI – GRANULASI –
SLOUGH )
• Dimention ( PENGUKURAN LUKA )
• Exudates ( CAIRAN LUKA )
• Odor ( BAU TIDAK SEDAP )
• Wound edge ( TEPI LUKA )
• Periwound skin ( KULIT SEKITAR LUKA )
• sign of infection ( TANDA INFEKSI )
• wound pain ( NYERI )
Stage
STAGE 1- 4
WOUND BED

black

yellow

green

red
TYPE OF TISSUE
PENGUKURAN LUKA / DIMENTION

 Panjang X lebar X
kedalaman

 Ada tidaknya
undermining / goa,
yang diukur sesuai
dengan arah jarum
jam.
Di gambar
UNDERMINING
KULIT SEKITAR LUKA
/ PERIWOUND SKIN

 Gatal
 Maserasi
 Odema
 hiperpigmentasi
TEPI LUKA / WOUND EDGE
 Umumnya tepi luka akan
dipenuhi oleh jaringan
epitel, berwarna merah
muda
 Kegagalan penutupan
terjadi jika tepi luka :
o Edema
o Nekrosis / callus
o infeksi
CAIRAN LUKA - What is it?

Blood Inflammation

Product of infection
Chronic wound fluid
BAU TIDAK SEDAP / ODOR
 Bau dapat disebabkan
oleh adanya kumpulan
bakteri yang
menghasilkan protein

 Apocrine sweat glands

 atau Beberapa cairan


luka dapat menimbulkan
bau
TANDA INFEKSI ?
 Proses inflamasi /
peradangan yang
memanjang :
kemerahan, odema,
nyeri, panas
 LUKA KRONIK

 Eksudatif, berwarna
seroanginosa,

 berbau tidak sedap


 Hasil kultur infeksi
G. PRINSIP PERAWATAN LUKA
EVOLUSI MANAGEMEN LUKA
Traditional
Gauze ,Betadine ,Rivanol, dll

Advanced
Moist Wound Healing
Chronic & Acute

Tissue Engineering
Growth Factors
Antimicrobials
Enzymatics
DELAYED WOUND
HEALING

HEAL LUKA KRONIK

INFEKSI BENDA ASING JARINGAN MATI

PERSIAPAN DASAR LUKA

T : TISSUE MANAGEMENT

I: INFECTION &INFLAMMATION
CONTROL

M: MAINTAINING MOISTURE
BALANCE

E: EPITHELIZATION PROCESS

MEMILIH BALUTAN
WOUND BED PREPARATION
T: Tissue management
 Hilangkan jaringan mati & benda asing
 Debridemang:
 Surgical
 Enzymatic: hewan / herbal (enzim proteolitik)
 Autolytic: Moisture balance
 Mechanical: kasa basah kering
 Chemical: Hydrogen peroxide
 Bilogical: maggot
I : Inflammation & Infection
control
 Cairan pencuci
 Dressing yg tepat (topikal antimicrobial &
antiseptik)
 Sistemik therapy (jika perlu)
M: Moisture Balance
 Prinsip dari moist wound healing adalah meniru dari fungsi epidermis.
Dimana tubuh kita sebagian besar terdiri dari air dan lingkungan alami
sel adalah lembab, oleh karena itu sel yang kering adalah sel yang mati
Alasan yang rasional teori perawatan luka dalam suasana
lembab antara lain :
1. Fibrinolisis
2. Angiogenesis
3. Kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan dengan
perawatan kering (2,6% vs 7,1%)
4. Pertumbuhan growth factor dipercepat
5. Percepatan pembentukan sel aktif
Gitarja (2008)
Perawatan luka kering
 Pembentukan scab
 Lambatnya waktu
penyembuhan
 Nyeri
 Dapat menghasilkan
jaringan scar
PEMILIHAN
BALUTAN/DRESSING
WOUND DRESSING
 Untuk pertamakalinya
balutan yang
mempertahankan
kelembaban digunakan
pada tahun 1970’s

 Saat ini lebih dari


3500 jenis balutan ada
di dunia
TUJUAN MEMILIH BALUTAN
 membuang jaringan mati dan benda asing
 balutan dapat mengontrol kejadian infeksi /
melindungi luka dari trauma dan invasi
bakteri
 mampu mempertahankan kelembaban,
 mempercepat proses penyembuhan luka,
 absorbs cairan luka
 nyaman digunakan,
 steril dan
 cost effective
OCCLUSIVE vs ADHESIVE
MANAJEMEN WARNA DASAR LUKA
(Irma, 2008)

JENIS TOPIKAL PINK MERAH KUNING HITAM


Hydro active Gel
Hydrocolloid
Calcium Alginate
Hydrocellulose
Metcovazin
Collagen
MANAJEMEN EKSUDATE
(Irma, 2008)
JENIS TOPIKAL SANGAT BANYAK SEDANG SEDIKIT TIDAK
BANYAK ADA
Transparent
Film
Hydrocolloid

Kalsium
Alginate
Hydrocellulose

Polyurethane
Foam
MANAJEMEN INFEKSI &
BAU
(Irma, 2008)
GRAM GRAM KUMAN
JENIS TOPIKAL JAMUR
(+) (-) ANAEROB
Silver Dressing
Hydrofobic
gauze
Metcovazin
Metronidazole
powder
TRANSPARANT FILM
Film Dressing
1. Semi-permeable primary atau
secondary dressings
2. Clear polyurethane yang
disertai perekat adhesive
3. Conformable, anti robek atau
tergores
4. Tidak menyerap eksudat
5. Indikasi : luka dgn epitelisasi,
low exudate, luka insisi
6. Kontraindikasi : luka
terinfeksi, eksudat banyak
7. Contoh: Tegaderm, Op-site,
Mefilm
HYDROGEL

Kegunaan Produk :
- Meningkatkan autoloytic debridment secara alami.
- Melepaskan kelembapan kedalam luka dan menyerap lebih dari dua kali berat
yang dikeluarkan.
- Membantu menciptakan lingkungan yang menigkatkan pelebaran neovascular
- Memfasilitasi kontraksi luka untuk luka tekan dalam luka kaki
- Profil keselamatan / cytocity tertinggi dibandingkan dengan produk hydrogel
lain nya
- Telah digunakan secara luas di tatanan klinis untuk terapi ulkus, dengan hasil
penyembuhan luka yang optimal.
HYDROKOLOID

Hydrocolloid
1. Pectin, gelatin, carboxymethylcellulose dan
elastomers
2. Support autolysis untuk mengangkat jaringan
nekrotik atau slough
3. Occlusive –> hypoxic environment untuk
mensupport angiogenesis
4. Waterproof
5. Indikasi : luka dengan epitelisasi, eksudat minimal
6. Kontraindikasi : luka yang terinfeksi atau luka
grade III-IV
7. Contoh: Duoderm extra thin, Hydrocoll, Comfeel
CALCIUM ALGINATE

Alginate
1. Terbuat dari rumput laut
2. Membentuk gel diatas permukaan luka
3. Mudah diangkat dan dibersihkan
4. Bisa menyebabkan nyeri
5. Membantu untuk mengangkat jaringan mati
6. Tersedia dalam bentuk lembaran dan pita
7. Indikasi : luka dengan eksudat sedang s.d berat
8. Kontraindikasi : luka dengan jaringan nekrotik dan kering
9. Contoh : Kaltostat, Sorbalgon, Sorbsan
HYDROSELLULOSA
POLYURETHANE FOAM
HYDROFOBIC GAUZE
E: Epithelial edge advancement

Anda mungkin juga menyukai