0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
306 tayangan4 halaman
Syarat untuk membuka praktik keperawatan rawat luka adalah memiliki pendidikan vokasi keperawatan, Surat Tanda Registerasi (STR) dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP). STR diperoleh setelah lulus uji kompetensi, sedangkan SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah setelah memenuhi persyaratan administrasi seperti STR, rekomendasi organisasi profesi dan surat pernyataan tempat praktik.
Syarat untuk membuka praktik keperawatan rawat luka adalah memiliki pendidikan vokasi keperawatan, Surat Tanda Registerasi (STR) dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP). STR diperoleh setelah lulus uji kompetensi, sedangkan SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah setelah memenuhi persyaratan administrasi seperti STR, rekomendasi organisasi profesi dan surat pernyataan tempat praktik.
Syarat untuk membuka praktik keperawatan rawat luka adalah memiliki pendidikan vokasi keperawatan, Surat Tanda Registerasi (STR) dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP). STR diperoleh setelah lulus uji kompetensi, sedangkan SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah setelah memenuhi persyaratan administrasi seperti STR, rekomendasi organisasi profesi dan surat pernyataan tempat praktik.
2. Perawat yang memiliki Surat Tanda Registerasi (STR) 3. Perawat yang memiliki Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)
Cara mendapatkan Surat Tanda Registerasi (STR)
Perawat bisa mendapatkan STR jika sudah lulus uji kompetensi, biasanya akan diurus oleh institusi dimana perawat tersebut menempuh pendidikan.
Lembaga yang mengeluarkan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)?
Yang mengeluarkan SIPP adalah pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan (kepala dinas kesehatan) yang berwenang di kabupaten/kota tempat domilisi atau tempat dimana perawat menjalankan praktiknya. Contoh : jika berencana membuka praktik di Jakarta, SIPP dapat diurus di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Nanti setelah diproses oleh dinkes dan disetujui, maka pemerintah kota DKI Jakarta akan mengeluarkan SIPP.
Cara mendapatkan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)?
Untuk mendapatkan SIPP, yang harus disiapkan 1. Salinan STR yang masih berlaku dan dilegalisir 2. Memiliki surat rekomendasi dari organisasi profesi keperawatan (PPNI) 3. Surat pernyataan memiliki tempat praktik (jika ingin praktik mandiri) atau surat keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan (jika bergabung dengan klinik interprofesi atau klinik kolaborasi) 4. Pas foto berwarna 4 x 6 sebanyak tiga (3) lembar 5. Surat sehat dari dokter Poin 4 dan 5 tidak disebutkan di UU Keperawatan tahun 2014, tetapi ada disebutkan di SK menteri kesehatan RI nomor 1239 tahun 2001 tentang registrasi perawat. Setelah berkas-berkasnya lengkap. Silahkan diurus di dinas kesehatan di kabupaten/kota tempat domisili. Jika SIPP sudah keluar, maka sudah bisa membuka praktik mandiri.
Yang harus disiapkan untuk klinik rawat luka
- Fasilitas dasar yang harus ada adalah: 1. Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah, antara lain: Alat untuk mengukur tanda-tanda vital, timbangan, meteran badan. Alat untuk mengukur gula darah, asam urat dan kolesterol jika ingin menambahkan, tergantung kemampuan finansial masing-masing. 2. Obat-obatan Ingat, hanya boleh obat bebas dan obat bebas terbatas. 3. Perlengkapan administrasi Meliputi formulir catatan tindakan asuhan keperawatan serta formulir rujukan dan formulir persetujuan tindakan keperawatan (inform consent) - Tempat. Tempat bisa milik sendiri, sewa atau share. Tempat minimal terdiri atas: 1. Ruang tunggu. Ruang tunggu tidak hanya tempat mengantri, tetapi bisa dioptimalkan sebagai tempat edukasi. Lengkapilah ruang tunggu anda dengan buku, majalah, jurnal dll, yang membuat pasien dan keluarga betah menunggu. 2. Ruang perawatan. Ruang perawatan setidaknya berukuran 3x4 m, sehingga memudahkan anda untuk bergerak dan bekerja tanpa terhalangi oleh suami pasien yang juga ingin menyimak proses perawatan. Ruang perawatan bisa digabung dengan ruang depo (balutan) untuk efisiensi. 3. Ruang Administrasi. Bila memungkinkan sebaiknya anda memiliki ruang administrasi, meski hanya dalam bentuk partisi dari ruangan lain. Diruangan ini anda bisa mengerjakan dokumentasi klinik anda, menghitung cash flow, merencanakan strategi marketing dll. - Sarana Prasarana. 1. Ruang loby: a. Sofa satu set. b. Rak buku. 2. Ruang perawatan: a. Tempat tidur. b. Kursi kerja. c. Troley. d. Tempat sampah. e. Rak/box untuk balutan. f. Papan tulis (jadwal pasien). 3. Ruang administrasi: a. Meja kerja satu set. b. Buku induk: c. Buku register pasien. d. Buku keuangan. e. Komputer dan printer. - Set Perawatan: Sterilisator. 1. Korentang. 2. Tromol untuk kasa. 3. Set instrument (minimal 3 set), berisi: a. Bak steril. b. Guntin jaringan. c. Gunting benang. d. Pincet anatomis. e. Pincet chirurgis. f. Klem. - Dressing: Berikut balutan dasar yang bisa disiapkan 1. Kasa. 2. Hydrocoloid. 3. Hydrogel. 4. Hydrofiber. 5. Silver dressing. 6. Calcium alginate. 7. Transparent film. 8. Fiksasi (hypafix atau plester lainnya)
Hal – hal yang boleh perawat lakukan dalam berpraktik mandiri
1. Melaksanakan proses keperawatan antara lain: pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi 2. Merujuk pasien ke rumah sakit 3. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi 4. Berkolaborasi dengan dokter jika ada kasus yang tidak bisa ditangani sendiri. 5. Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling. 6. Memberikan obat sesuai resep dokter 7. Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas.
Hal penting yang harus diperhatikan
1. Praktik keperawatan mandiri yang dijalankan harus berdasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional (SPO). 2. Perawat berhak menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional (SPO). 3. Rujuk pasien yang tidak dapat ditangani kepada perawat lain, atau tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten. 4. Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis/dokter, karena kita tidak berwenang, kecuali jika sudah ada pendelegasian tertulis dari dokter yang bersangkutan. 5. Pasien berhak memberi persetujuan atau menolak tindakan keperawatan yang akan diterimanya, jadi sebelum melakukan suatu tindakan apapun itu, sebaiknya minta surat persetujuan atau inform consent. 6. Dokumentasikan segala temuan pengkajian, tindakan, evaluasi yang telah dilakukan kepada pasien 7. Jangan lupa memajang SIPP dan memasang papan nama di klinik yang dijalankan.