Anda di halaman 1dari 40

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipresentasikan dalam Seminar Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai


Judul : Pengembangan edukasi gizi pasien dan keluarga
menggunakan media informasi leaflet dan video di
poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun
Kabupaten Cirebon
Nama : Gilang Gumelar Hamdani, A.Md.Gz
NIP : 19930212 201903 1 002
Golongan / NDH : IIC/11
Instansi : RSUD Arjawinangun
Alamat : Jalan By Pass Palimanan Jakarta No 1 KM 2
Arjawinangun Cirebon 45162

Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 November 2019 di
Diklatsar Bela Negara DODIK Cikole Lembang.

Lembang, 8 November 2019

Mentor Peserta Latsar CPNS

dr. H. Hermansyah Gilang Gumelar Hamdani, A.Md.Gz


NIP 19700207 200604 1 004 NIP 19930919 201903 2 008

Penguji / Narasumber Coach

Dr. Ir. Momon Rivai, M.Sc Elly Rustiny, ST, MT.


NIP 19610323 199303 1 004 NIP 19630823 199003 2 006

KATA PENGANTAR

i
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahi rabbil alamiin,berkat rahmat Allah SWT,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
ANEKA dalam Pelatihan dasar CPNS dengan judul Pengembangan edukasi gizi pasien
dan keluarga menggunakan media informasi leaflet dan video di poliklinik rawat jalan
RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak
mendapat saran, motivasi , bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak H. Imron Rosyadi selaku PJ Bupati Cirebon.
2. Bapak Dr. H. Muhammmad Solihin , M.Si selaku kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat
dan seluruh staf yang bertugas.
3. Bapak H. Supadi Priyatna, SH, M.Si selaku kepala BKPSDM kabupaten Cirebon dan
seluruh staf yang bertugas
4. Elly Rustiny, ST, MT. selaku coach yang telah banyak memberikan bimbingan selama
penyusunan laporan.
5. dr. H. Hermansyah selaku mentor yang telah banyak memberikan saran dan bimbingan
selama proses penyusunan rancangan aktualisasi
6. Ibu Lily Sulistyawati, S.Gz, MPH dan seluruh rekan sejawat ruang instalasi gizi yang
telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi
7. Para widyaiswara yang telah memberikan pengetahuan mengenai nilai dasar ANEKA
8. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan sampai pada
tahap ini
9. Seluruh rekan Diklatsar CPNS kabupaten Cirebon,terutama peserta gelombang IV
angkatan 2
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga rancangan ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi, pelayanan dan masyarakat luas.
Lembang,8 November 2019
Penulis
Gilang Gumelar Hamdani, A.Md.Gz

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ........................................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI PELATIHAN ........................ 6


2.1 Profil Organisasi ...................................................................................... 6
2.1.1 Gambaran Umum Organisasi / Unit Kerja .................................. 6
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi ............................................................. 8
2.1.3 Moto Organisasi ......................................................................... 9
2.1.4 Nilai-Nilai Organisasi .................................................................. 9
2.1.5 Struktur Organisasi ..................................................................... 9
2.1.6 Tugas, Pokok dan Fungsi Peserta Diklat ................................... 11
2.2 Materi Pelatihan dalam Aktualisasi .......................................................... 12
2.2.1 Agenda Sikap Perilaku Bela Negara ......................................... 12
2.2.2 Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS. .................................................. 12
1. Pengertian dan Nilai Dasar Akuntabilitas ............................ 12
2. Pengertian dan Nilai Dasar Nasionalisme ........................... 13
3. Pengertian dan Nilai Dasar Etika Publik .............................. 14
4. Pengertian dan Nilai Dasar Komitmen Mutu ........................ 17
5. Pengertian dan Nilai Dasar Anti Korupsi .............................. 18
2.2.3 Agenda Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI ..................... 19
1. Manajemen ASN ................................................................. 19

iii
2. Whole of Government (WoG) .............................................. 20
3. Pelayanan Publik ................................................................. 20
2.2.4 Agenda Habituasi .................................................................... 21
2.2.5 Role Model .............................................................................. 21
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS ............. 22
3.1 Isu dan Gagasan Pemecah Isu ............................................................ 22
3.1.1 Penetapan Isu Prioritas .............................................................. 22
3.1.2 Gagasan Pemecah Isu ............................................................... 23
3.1.3 Kegiatan ...................................................................................... 23
3.1.4 Diagram Alur Isu ......................................................................... 24
3.2 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ............................ 25
1. Melakukan evaluasi tentang gizi seimbang dari referensi dan
konsultasi kepada nutrisionis senior ............................................... 25
2. Persiapan konten media informasi edukasi gizi .............................. 26
3. Membuat leaflet edukasi gizi ........................................................... 27
4. Membuat video edukasi gizi ............................................................ 28
5. Sosialisasi edukasi gizi di poliklinik rawat jalan ............................... 29
6. Evaluasi pelaksanaan edukasi gizi .................................................. 30
BAB IV RENCANA JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI, BIMBINGAN DAN
ACTION PLAN ................................................................................................ 32
4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar (Harian) ................... 32
4.2 Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor dan Coach (Harian)
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
2. Matriks Kedudukan dan Peran ASN
3. Lembar Pengendalian Mentor
4. Lembar Pengendalian Coach

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi RSUD Arjawinangun ................................................. 11
Gambar 2 Diagram Fishbone .................................................................................... 22
Gambar 3 Diagram Alur Isu ....................................................................................... 24

v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Analisis isu dengan metode komparasi ............................................... 23
Tabel 2 Matrix Kegiatan .................................................................................... 25
Tabel 3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .......................................... 32

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan
sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik.
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) merupakan kegiatan pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi antara pembelajaran klasikal (tempat pelatihan) dan non-klasikan
(instansi kerja). Pola ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi peserta untuk
menginternalisasikan konsep PNS ideal dan kemudian mengaktualisasikannya di instansi
kerja. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) ini berdasarkan
PERKALAN Nomor 12 Tahun 2018 diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA). Proses ini merupakan pembelajaran habituasi, yaitu proses
pembelajaran melalui penanaman kebiasaan, sehingga karakter PNS yang profesional
akan melekat.
Dalam visi Indonesia 2025 diharapkan memiliki kemampuan menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu dan juga memperoleh jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan
yang bermutu yang dimaksud adalah pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi. (Depkes
RI,2009).
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik
pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) meliputi pelayanan preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Diharapkan dengan adanya aktualisasi nilai dasar profesi

1
PNS yang tertuang dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi) dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Indonesia saat ini, dihadapkan oleh 4 masalh gizi, yaitu gizi buruk, sangat kurus,
sangat pendek, dan obesitas. Menurut data riskesdas tahun 2018, prosentase balita gizi
buruk di Indonesia sebesar 3,9 %.
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan kepadatan
penduduk yang tinggi. Tentunya hal ini sangat berpengaruh dengan pasokan bahan
makanan untuk mencukupi kebutuhan tiap individunya. Tidak terkecuali masalah gizi untuk
balita akan kurang nya asupan makan. Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat, jumlah balita dengan status gizi kurang, sekitar 15,1 %.
Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa
Barat. Prevelensi balita gizi buruk di Kabupaten Cirebon, menurut data dari Dinas
Kesehatan sejumlah 1,55 %.
RSUD Arjawinangun merupakan salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon yang
melayani pelayanan kesehatan. Prevelensi balita gizi buruk di RSUD Arjawinangun, dilihat
dari kunjungan ibu dan balita ke poliklinik tumbuh kembang anak, sekita 0,69 %. Adanya
masalah gizi pada balita, disebabkan oleh beberapa faktur. Diantaranya kurang nya
pengetahuan gizi ibi terhadap makanan balita.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Seiring dengan berkembangnya zaman dan era globalisasi, CPNS wajib memiliki
kemampuan berpikir kritis, analisis, dan objektif terhadap suatu persoalan yang terjadi saat
ini, sehingga dapat dirumuskan ystemtive pemecahan masalah yang lebih baik dengan
dasar analisis yang matang untuk membangun penyelenggaraan pemerintahan yang
berkualitas.
Seacara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena / kejadian yang diartikan
sebagai masalah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah
masalah yang kedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya, kabar ystem, desas desus.
Banyak isu yang diamati oleh penulis di satuan kerja ruang instalasi gizi RSUD
Arjawinangun . Salah satu isu yaitu belum adanya media informasi gizi yang menarik di
poliklinik rawat jalan.

2
Berdasarkan informasi dari teman sejawat, dalam hal ini senior ahli gizi,
menyebutkan bahwa untuk edukasi giz di poliklinik rawat jalan, belum adanya media
informasi gizi yang menarik di poliklinik rawat jalan belum, sehingga belum optimalnya
edukasi gizi di poliklinik rawat jalan.
Salah satu indikator kualitas sumber daya manusia adalah keadaan gizi yang baik,
dimana kebutuhan dasar dapat tercukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah pengetahuan pangan dan gizi,
selain faktor kesediaan pangan, produksi pangan, dan pengeluaran pangan. Sehingga
diperlukan pendidikan gizi secara formal dan non formal.
Pengetahuan gizi pada setiap individu dinilai menjadi salah satu faktor yang penting
dalam konsumsi pangan dan status gizi. Salah satu cara untuk meningkatkan
pengetahuan gizi masyarakat adalah dengan edukasi gizi.
Edukasi gizi adalah suatu usaha untuk meningkatkan status gizi
masyarakat dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik
sesuai dengan prinsip ilmu gizi, yaitu meningkatkan kesadaran gizi
masyarakat melalui peningkatan pengetahuan gizi dan makanan yang
menyehatkan. Menyebarkan konsep baru tentang informasi gizi kepada
masyarakat. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat secara
keseluruhan berperilaku positif sehubungan dengan pangan dan gizi.
Mengubah perilaku konsumsi makanan yang sesuai dengan tingkat
kebutuhan gizi, sehingga pada akhirnya tercapai status gizi yang baik
(Supariasa, 2007).
Dengan ini penulis menyampaikan bahwa pentingnya pemberian edukasi gizi,
sehingga diharapkan setelahnya mampu meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
di lingkungan RSUD Arjawinangun.

3
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1. Tujuan
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini diharapkan setiap melakukan tugas atau
tindakan selalu didasari dengan nilai-nilai ANEKA yaitu :
a. Akuntabilitas
Dalam melakukan aktualisasi diharapkan penulis selalu didasari
dengan rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugas sesuai dengan
tupoksi kerja nutrisionis.
b. Nasionalisme
Dalam melakukan aktualisasi diharapkan penulis mempunyai jiwa
nasionalisme bekerja tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agama dalam
melakukan tindakan.
c. Etika publik
Dalam melakukan aktualisasi diharapkan penulis mampu memberikan
pelayanan yang prima, ramah, sopan dan santun.
d. Komitmen mutu
Dalam melakukan aktualisasi diharapkan penulis selalu
mengutamakan kualitas pelayanan dengan harapan pasien merasakan
kepuasaan dan kenyamanan.
e. Anti Korupsi
Dalam melakukan aktualisasi diharapkan penulis selalu menanamkan
nilai kejujuran dan anti korupsi agar pelayanan gizi selalu berjalan sesuai
dengan harapan..
1.3.2. Manfaat
1.3.2.1 Bagi peserta latsar
Peserta latsar dapat memiliki wawasan kebangsaan yang luas,
memiliki etika dan budaya kerja yang baik, bertanggung jawab atas
pekerjaan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas korupsi serta
menyadari pentingnya memberikan pelayanan prima dan yst menerapkan
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA, manajemen ASN, pelayanan
ystem, dan whole of government pada unit kerja penulis.
1.3.2.2 Bagi unit kerja

4
Memberikan dampak yang positif, karena dalam pelaksanaan
kegiatan dalam menjalankan fungsi sebagai ASN menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA.
1.3.2.3 Bagi masyarakat
Memberikan peningkatan dalam pencapaian pembelajaran
peserta didik dan memberi kepercayaan kepada masyarakat bahwa
pendidikan yang dilaksanakan memberikan hasil terbaik dalam kehidupan
sehari-hari.
1.4 RUANG LINGKUP KEGIATAN
1.4.1 Ruang Lingkup Substansi
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi berfokus pada pemecahan
isu ystem yang terjadi di satuan kerja. Isu yang diangkat ini disesuaikan dengan
salah satu tugas tambahan yang diberikan senior, pengamatan lingkungan kerja di
poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun dan kreativitas dalam penerapan nilai-
nilai ANEKA serta peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik
indonesia.
1.4.2 Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi pelaksanaan aktualisasi ini berada di poliklinik rawat jalan RSUD
Arjawinangun.
1.4.3 Ruang Lingkup Periodisasi
Pelaksanaan aktualisasi berlangsung selama tiga puluh hari kerja terhitung
mulai tanggal 12 November 2019 sampai dengan 16 Desember 2019.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI PELATIHAN
2.1 Profil Organisasi
2.1.1 Gambaran Umum RSUD Arjawinangun
Rumah sakit umum daerah (RSUD) Arjawinangun terletak di wilayah
Kabupaten Cirebon bagian barat. Kabupaten Cirebon adalah salah satu daerah di
pesisir pantai utara Pulau Jawa dan merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Barat
dari sebelah timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Posisi
geografisnya cukup strategis karena dilintasi jalur pantai utara Jawa yang
mempertemukan arus lalu lintas dari Jakarta, Bandung dan kota-kota Priangan
Timur ke arah Jawa Tengah dan sebaliknya. Daerah ini mudah dijangkau baik
menggunakan transportasi darat, laut dan udara.
Kabupaten Cirebon terletak di antara 1080 40’-1080 bujur timur dan 60 30’ –
70 00’ lintang selatan. Jarak terjauh arah barat-timur sepanjang 54 km dan utara-
selatan 39 km dengan luas wilayah 990,36 km2   meliputi 40 kecamatan, 412 desa
dan 12 kelurahan dengan ibukota kabupaten di Sumber.
Adapun batas wilayah Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut:
Sebelah utara    : Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon dan Laut Jawa
Sebelah selatan : Kabupaten Kuningan
Sebelah timur    : Kabupaten Brebes
Sebelah barat    : Kabupaten Majalengka
RSUD Arjawinangun adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Cirebon, yang sejarah awal berdirinya adalah sebuah Puskesmas yang
dibangun pada tahun 1970 an. Puskesmas Arjawinangun dahulu dikenal sebagai
pusat rehidrasi untuk penderita diare atau gastro enteritis yang mengalami dehidrasi
sedang sampai berat untuk wilayah Kabupaten Cirebon bagian Barat. Seperti
diketahui bahwa pada jaman tersebut penyakit diare merupakan penyakit endemis
yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pada tanggal 20 Juni 1979 dengan Surat keputusan Bupati Cirebon Nomor:
032.2/VI/1979 Puskesmas Arjawinangun ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas D
dengan tempat tidur sebanyak 45 buah, dan baru diakui secara resmi oleh
Departemen Kesehatan RI melalui Surat Keputusan Nomor: 1183/Menkes/SK/X/94

6
tertanggal 23 Oktober 1994 sebagai RS pemerintah Kelas D. Surat keputusan
inipun diurus dalam rangka proses menuju RS Kelas C.
Pada tanggal 30 Januari 1995 dengan Surat Keputusan menteri Kesehatan
RI Nomor : 110/Menkes/SK/I/95 RS Arjawinangun ditetapkan menjadi RS Kelas C,
yang ditindaklanjuti dengan disahkannya Peraturan Daerah nomor 4 Tahun 1996
tentang Pembentukan RSUD Arjawinangun Kelas C.
Pada tahun 2000 untuk pertama kalinya RSUD Arjawinangun mendapatkan
sertifikat Akreditasi RS untuk 5 (lima) jenis pelayanan, yang hanya berlaku selama 5
(lima) tahun. Dengan bergulirnya era otonomi daerah, pada tanggal 30 Nopember
2001 dengan Peraturan Daerah Nomor 64 Tahun 2001 berubah menjadi Badan
RSUD Arjawinangun.
Dengan perubahan formasi direksi RS pada tahun 2004, dicetuskan ide
untuk peningkatan dan pengembangan RS kearah lebih maju lagi. Beberapa
ystemtive yang diinventarisasi waktu itu adalah peningkatan dan pengembangan di
lokasi lama atau relokasi. Melalui proses yang panjang, diperkaya dengan belajar ke
beberapa RS yang memiliki pengalaman pengembangan RS, pada tahun 2005
dengan persetujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon sebagai pemilik,
dicanangkan pilihan “Relokasi”.
Selama kurun tahun 2006-2007 dimulailah aktifitas pengadaan tanah,
pembuatan master plan, detail engineeringdesign, analisa masalah dampak
lingkungan, pengurugan tanah dan pembangunan fondasi keliling. Pada tanggal 10
Mei 2008 dimulailah pembangunan Relokasi RS tahap I untuk Gedung Rawat jalan,
ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Cirebon, yang diresmikan
penggunaannya pada tanggal  9 Januari 2009.
Pada tanggal 16 Juni 2009 RSUD Arjawinangun dinyatakan lulus dan
diberikan sertifikat Akreditasi RS untuk 12 (dua belas) jenis pelayanan dengan
Sertifikat Nomor : YM.01.10/III/2215/2009 dari Departemen Kesehatan RI. Pada
tanggal 12 Agustus 2009 RSUD Arjawinangun ditetapkan sebagai RS Satelit
sebagai tempat kepaniteraan bagi Mahasiswa Kedokteran Universitas Yarsi, yang
ditandai dengan penandatangan naskah kerjasama antara Bupati Cirebon dengan
Ketua Yayasan Yarsi, dan ditindaklanjuti dengan penandatangan naskah kerjasama

7
antara Direktur RSUD Arjawinangun dengan Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.
Pada tanggal 19 Agustus 2009 ditetapkan sebagai RSUD Kelas C
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dengan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2009 dimana sebutan Badan dihilangkan. Pada tanggal 15
September 2009 RSUD Arjawinangun ditetapkan sebagai institusi yang
melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan – Badan layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) Bertahap dengan Surat Keputusan Bupati Cirebon Nomor : 445/Kep.579-
Keu/2009, dan pada tanggal 4 Januari 2010 dengan Surat Keputusan Bupati
Cirebon Nomor : 445/Kep.25-Keu/2010 dirubah menjadi PPK-BLUD Penuh terhitung
mulai 2 Januari 2010. Dan pada tanggal 29 Desember 2010, dengan Keputusan
menteri Kesehatan RI Nomor : HK.03.05/I/7873/2010, RSUD Arjawinangun
ditetapkan sebagai RS Kelas B.
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi
2.1.2.1 Visi
“Rumah sakit yang modern, terpercaya, dan menyenangkan”
Modern : masa kini, terbaru, mutkhir, modern juga bisa berarti sikap atau
cara berfikir serta cara bertindak sesuai tuntutan zaman.
Terpercaya : yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau
melebihi seseorang atau sesuatu ( bahwa akan dapat memenuhi
harapannya dst)kepada diri sendiri atau pelanggan.
Menyenangkan : menjadikan senang, membuat bersuka hati,
membangkitklan rasa senang, memuaskan, menarik, merasa senang, (puas
dsb) akan menyukai.
2.1.2.2 Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan individu yang berkualitas,
berstandar dan santun
b. Mengembangkan kompentensi SDM secara
berkesinambungan diseluruh unit pelayanan
c. Membangun gedung Rumah sakit yang aktratif dan fungsional
d. Melengkapi pelayanan medis yang canggih dan memadai

8
e. Mengembangkan system-sistem yang mendukung
oprasionalisasi rumah sakit yang mengutamakan kepentingan
pelanggan
f. Berperan aktif dalam menurunkan AKI dan AKB dalam rangka
meningkatkan IPM dikabupaten Cirebon.
2.1.3 Motto Organisasi
Motto : “Kepuasan Pasien adalah kebahagiaan kami “
2.1.4 Nilai – Nilai Organisasi
Nilai-Nilai “TERBAIK”
T : Tanggap
E : Empati
R : Ramah
B : Bersih
A : Amanah
I : Ikhlas
K : Kompeten
2.1.5 Struktur Organisasi RSUD Arjawinangun
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2009
Tentang Pembentukan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun
Kabupaten Cirebon susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun,
terdiri dari:
1. Direktur.
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi :
a. Bagian Kesekretariatan, membawahi:
1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM;
3) Sub Bagian Hukum dan Humas.
b. Bagian Perencanaan dan Informasi, membawahi :
1) Sub Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi;
2) Sub Bagian Sistem Informasi Rumah Sakit dan Rekam Medis;
3) Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit.

9
c. Bagian Keuangan, membawahi :
1) Sub Bagian Penyusunan Anggaran;
2) Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana;
3) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.
3. Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :
a. Bidang Pelayanan Medis membawahi :
1) Seksi Pelayanan Medis;
2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis.
b. Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi :
1) Seksi Asuhan Keperawatan;
2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Keperawatan.
c. Bidang Penunjang Pelayanan Medis, membawahi :
1) Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan
Penunjang Medis;
2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Penunjang Medis.
4. Komite Medis.
5. Komite Keperawatan.
6. Pengawas Internal.
7. Instalasi.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2009
Tentang Pembentukan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun
Kabupaten Cirebon susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun,
struktur RSUD Arjawinangun dapat digamarkan sebagai berikut

10
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Arjawinangun

11
2.1.6 Tugas, Pokok dan Fungsi Peserta Diklat
Tugas pokok dan fungsi nutrisionis menurut Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nmor 23/KEP/M.PAN/4/2001 tentang jabatan
fungsional nutrisionis dan angka kreditnya pada bab V pasal 7 tentang rincian
kegiatan kategori nutrisionis pelaksana (nutrisionis terampil, golongan II/c) sebagai
berikut :
a. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka menyusun rencana harian
b. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan
dan dietetik
c. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan
dietetik
d. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan
e. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah
kerja
f. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa
di unit/ wilayah kerja sesuai kebutuhan
g. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
h. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
i. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan umur
j. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT
k. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA
2.2 Materi Pelatihan Dalam Aktualisasi
2.2.1 Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara yang seutuhnya.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari

12
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara. Unsur Dasar Bela Negara antara lain :
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara
2.2.2 Agenda Nilai-nilai Dasar PNS
2.2.2.1 Pengertian dan Nilai Dasar Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya (Modul
Lembaga Administrasi Negara, 2014). Akuntabilitas merupakan prinsip
dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai
suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan. Akuntabilitas harus dilakukan, karena akuntabilitas menyediakan
kontrol demokratis dengan membangun sistem yang melibatkan
stakeholders yang lebih luas, mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan
yang tepat, ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. ASN yang akuntabel menerapkan beberapa aspek dalam
melakukan pelayanan publik yaitu kepemimpinan, transparansi, integritas,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan
konsistensi.
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara
lain:
1. Kepemimpinan 6. Kepercayaan
2. Transparan 7. Keseimbangan
3. Integritas 8. Kejelasan

13
4. Tanggungjawab (responsibilitas) 9. Konsisten
5. Keadilan
2.2.2.2 Pengertian dan Nilai Dasar Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain
(Modul Lembaga Administrasi Negara, 2015). Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya, didasarkan nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Selain itu, nasionalisme juga ditunjukkan dengan sikap rela berkorban, demi
kepentingan bangsa dan negara, mengakui persamaan derajat, hak dan
kewajiban antara sesama manusia, menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Religius
2. Amanah
3. Disiplin
4. Non Diskriminasi
5. Saling Menghormati
6. Persamaan Derajat
7. Mencintai sesama manusia
8. Rela Berkorban
9. Menjaga Ketertiban
10. Kerja Sama
11. Cinta Tanah Air
12. Musyawarah
13. Kekeluargaan
14. Kepentingan Bersama
15. Hidup Sederhana
16. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.

14
17. Kerja Keras
18. Menghargai karya orang Lain
19. Menghormati Keputusan Bersama
20. Tenggang Rasa
2.2.2.3 Pengertian dan Nilai Dasar Etika Publik
Etika dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal yang baik dan yang buruk,
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut (Catalano, 1991 dalam Modul Lembaga Administrasi
Negara, 2014). Etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar.
Kode etik adalah aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal yang prinsipil dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik ASN diatur dalam UU No. 5 tentang
ASN pasal 4, yaitu:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab
dan berintegritas.
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c) Melayani dengan sikap hormat, Sopan dan tanpa tekanan.
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.

15
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain.
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN.
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU
ASN No.5 Tahun 2014 yakni sebagai berikut:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

16
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3. Profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Non diskriminatif
6. Beretika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
ystem
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
9. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat
dan akurat, efektif, efeisien dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir
2.2.2.4 Pengertian dan Nilai Dasar Komitmen Mutu
Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, atau bahkan
melampaui harapannya (Modul Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu
layanan oleh ASN kepada publik, yaitu dengan memahami fungsi, tugas
pokok dan peran yang diberikan dalam instansi, memiliki kompetensi yang

17
sesuai dengan bidang pekerjaan, merencakan target mutu layanan,
menguasai teknik pelayanan prima, melayani dengan hati, menerima kritik
dan saran untuk perbaikan ke depan.
Zeithmalh, dkk (1990) dalam Modul Lembaga Administrasi Negara
(2015) menyatakan bahwa terdapat sepuluh ukuran dalam menilai mutu
pelayanan, yaitu tangible (nyata/ berwujud), reliability (kehandalan),
responsiveness (cepat tanggap), competence (kompetensi), access
(kemudahan), courtesy (keramahan), communication (komunikasi),
credibility (kepercayaan), security (keamanan), understanding the Customer
(pemahaman pelanggan). Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan
dalam komitmen mutu antara lain :
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2. Inovatif
3. Selalu melakukan perbaikan mutu
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
5. Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang
dilandasi kepercayaan dan kejujuran
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik
internal maupun eksternal
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa
pemborosan (zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
8. Efektif dan efisien dalam bekerja
2.2.2.5 Pengertian dan Nilai Dasar Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Menurut KBBI, korupsi adalah
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2012). Indonesia memiliki undang-undang yang terkait
dengan tindak pidana korupsi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yaitu merugikan keuangan
negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam

18
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi. Indikator
Anti korupsi
a) Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa.
b) Menjelaskan cara –cara menghindari perilaku dan tindak
pidana korupsi.
c) Menjelaskan pembangunan ystem integritas untuk mencegah
terjadinya korupsi di lingkungannya , dan
d) Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan
diri pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan para
pakar telah melakukan identifikasi 9 nilai anti korupsi, sebagai berikut :
Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras, Sederhana,
Berani dan Adil. Sembilan nilai dasar anti korupsi tersebut menjadi acuan
ASN dalam menjalankan tugasnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek
anti korupsi antara lain :
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
2.2.3 Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepoteisme
(Fatimah, E., Irawati, E., 2017). Manajemen ASN menekankan kepada

19
pengaturan aparatur sipil negara yang unggul dan selaras dengan
perkembangan jaman.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan. Semua itu
diatur untuk menjaga ASN dalam menjalankan fungsinya, bertugas dan
berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang taat sepenuhnya pada Pancasila, dan Undang-
Undang Dasar 1945.Untuk menyelenggarakan manajemen ASN yang
objektif, profesional dan kompetitif dalam berkontribusi, diterapkan sebuah
sistem yang disebut sistem merit. Sistem merit adalah sistem yang
berdasarkan pada objektivitas dalam pengelolaan ASN dengan melihat
kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan pegawai. Visi UU
ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari
comfort zone ke competitive zone. Tujuan utama UU ASN antara lain :
1. Independensi dan netralitas
2. Kompetensi
3. Kinerja atau produktifitas kerja
4. Integritas
5. Kesejahteraan
6. Kualitas pelayanan publik
7. Pengawasan
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik (Suwarno, Y., Sejati, T.A., 2017). Whole of Government
sangat penting diterapkan dalam manajemen penyelenggaraan sebuah
organisasi, termasuk rumah sakit, karena Whole of Government

20
menyatukan seluruh sektor yang bersangkutan guna mencapai tujuan
bersama.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat (Lembaga Administrasi Negara, 1998
dalam Purwanto, dkk., 2017). Definisi yang saat ini menjadi rujukan utama
adalah dari Undang Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Perkembangan jaman menuntut pelayanan public berkembang sesuai
dengan kebutuhan warga negara. Pelayanan publik yang dapat memenuhi
prinsip-prinsip pelayanan publik akan mampu menarik hati dan perhatian
warga dan dianggap lebih bermanfaat. Prinsip-prinsip pelayanan publik
terdiri dari partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. ASN akan
terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Dengan demikian, perilaku ASN yang baik akan sangat
mendukung perbaikan kualitas pelayanan publik. Untuk mencapainya, etiket
dasar yang harus dilakukan oleh ASN antara lain keramahan, respectful,
penuh perhatian, kooperatif, toleransi, menciptakan keakraban, dan self
control. Terdapat 9 prinsip pelayanan publik, yakni :
1. Partisipatif 6. Efektif dan Efisien
2. Transparan 7. Aksesibel
3. Responsif 8. Akuntabel
4. Tidak Diskriminatif 9. Berkeadilan
5. Mudah dan Murah
a. Agenda Habituasi

21
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan
pada/ atau dengan “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan
“sesuatu” yang bersifat intrinsk pada lingkungan kerja.
Menurut Samani dan Haryanto (2011:239) tentang habituasi, peseta
pelatihan dasar calon PNS dalam pembelajaran agenda habituasi difasilitasi untuk
menghasilkan suatu penciptaan situasi atau kondisi tertentu yang memungkinkan
peserta melakukan proses pembiasaan untuk berperilaku sesuai kriteria tertentu
b. Role model
Role model saya dalam hal ini adalah Bapak dr H. Hermansya. Sebagai Ka.
Seksi Ketenagaan Dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis, karena
beliau merupakan sosok pemimpin yang bertanggung jawab, amanah, sopan dan
baik hati. Beliau sebagai mentor sangat bijak dalam membimbing anak didiknya.

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR POFESI PNS
3.1 Isu dan Gagasan Pemecah Isu
Isu yang diangkat adalah Belum adanya media informasi gizi yang menarik di
poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Dengan tidak adanya media
yang menarik untuk edukasi gizi, minat pasien dan keluarga di poliklinik rawat jalan, sangat
kecil. Karena meraka merasa jenuh atau bosan dengan media yang terlalu monoton.
Dengan adanya isu ini, didapatkan cara pemecahan isu untuk edukasi, adalah
pengembangan edukasi gizi pasien dan keluarga menggunakan media informasi leaflet
dan video di poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Diharapkan,

22
dengan adanya media yang menarik dalam hal ini leaflet dan video, akan menarik minat
pasien dan keluarga tentang masalah gizi yang ada.
3.1.1 Penetapan Isu Prioritas
A. Fishbone

Metode Material
Belum adanya Belum efektifnya
metode informasi media informasi
yang komunikatif yang ada di
terhadap pasien (A) poliklinik (B)
Belum
efektifnya media
informasi yang
ada di poliklinik

Lingkungan
Belum adanya sarana dan Manusia
prasaranan yang Tenaga nutrisionis
memadai untuk membuat belum terampil
Gambar 4. Fishbone
media visual (D) membuat media
visual (C)
Gambar 2. Diagram Fishbone

B. Analisa Isu dengan Metode Komparasi

Isu A Isu B Isu C Isu D Jumlah


Isu A - B A A 2
Isu B B - B B 3
Isu C A B - C 1
Isu D A B C - 0

23
Ttabel 1. Analisis isu dengan metode komparasi
C. Isu
Belum efektifnya media informasi yang ada di poliklinik
D. Core Isu
1. Belum adanya metode informasi yang komunikatif terhadap pasien
2. Belum efektifnya media informasi yang ada di poliklinik
3. Tenaga nutrisionis belum terampil membuat media visual
4. Belum adanya sarana dan prasaranan yang memadai untuk membuat
media visual
3.1.2 Gagasan Pemecahan Isu
Pengembangan edukasi gizi pasien dan keluarga menggunakan media
informasi leaflet dan video di poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun Kabupaten
Cirebon
3.1.3 Kegiatan
4. Melakukan evaluasi tentang gizi seimbang dari referensi dan konsultasi
kepada nutrisionis senior
5. Persiapan konten media informasi edukasi gizi
6. Membuat leaflet edukasi gizi
7. Membuat video edukasi gizi
8. Sosialisasi edukasi gizi di poliklinik rawat jalan
9. Evaluasi pelaksanaan edukasi gizi

24
3.1.4 Diagram Alur Isu

Latar Belakang Penetapan Isu


Identifikasi Core Isu :
Metode
ISU : 1. Belum adanya metode informasi yang komunikatif terhadap pasien
Belum adanya media informasi gizi yang menarik di fishbone dan
2. Belum efektifnya media informasi yang ada di poliklinik
Belum adanya edukasi gizi melalui poliklinik rawat jalan. analisis
3. Tenaga nutrisionis belum terampil membuat media visual
media yang menarik di poliklinik rawat komparatif
4. Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk membuat media visual
jalan (Aspek Pelayanan Publik)

Feed Back Isu Prioritas :


Gagasan Pemecah Isu : Belum efektifnya media
Pengembangan edukasi gizi pasien dan keluarga menggunakan media informasi leaflet dan informasi yang ada di
video di poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
poliklinik

Kegiatan SKP : Kegiatan Kereatif/ inovasi Kegiatan Tugas Tambahan/Lain-lain :

1. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana harian 1. Membuat leaflet 1. Melakukan edukasi gizi pasien dan keluarga
2. Membuat video
2. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik di poliklinik rawat jalan
3. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan dietetik 2. Melakukan inventarisasi peralatan makan
4. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai kebutuhan
5. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah kerja
6. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa di unit/ wilayah kerja sesuai
kebutuhan
7. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
8. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
9. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan umur
10. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT
11. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA

Tujuannya :
Mengurangi permasalahan gizi tidak seimbang serta upaya
mengurangi balita gizi buruk/ kurang
Gambar 3. Diagram Alur Isu
25
3.2 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Instalasi Gizi RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon
Identifikasi Isu : 1. Belum adanya metode informasi yang komunikatif terhadap pasien
2. Belum efektifnya media informasi yang ada di poliklinik
3. Tenaga nutrisionis belum terampil membuat media visual
4. Belum adanya sarana dan prasaranan yang memadai untuk membuat media visual
Isu yang diangkat : Belum efektifnya media informasi yang ada di poliklinik
Gagasan Pemecahan Isu : Pengembangan edukasi gizi pasien dan keluarga menggunakan media informasi leaflet dan video di
poliklinik rawat jalan RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1. Melakukan 1. Mencari data terbaru 1. Output : Data gizi Akuntabilitas : Melakukan evaluasi Melakukan
evaluasi tentang mengenai gizi Hasil : saya dalam mencari Tanggung jawab tentang gizi evaluasi tentang
gizi seimbang data selalu dengan Nasionalisme : seimbang dari gizi seimbang dari
dari referensi dan tanggung jawab atas data – Kerja keras referensi dan referensi dan
konsultasi data yang di dapat, kerja Komitmen Mutu : konsultasi kepada konsultasi kepada
kepada keras dalam mencari dan Efektif dan efisien nutrisionis senior ini nutrisionis senior
nutrisionis senior efektif efisien dalam sesuai dengan visi merupakan wujud
mencari organisasi, yaitu dari nilai – nilai
Rumah sakit yang organisasi yaitu
modern, terpercaya, Tanggap, Ramah,
dan menyenangkan Ikhlas dan
2. Mengkonsultasikan 2. Output : Hasil konsultasi Nasionalisme: dan misi nomer 4 Kompeten
dan meminta saran Hasil : saya dalam Bermusyawarah

26
dari nutrisionis berkonsulasi, selalu Komitmen Mutu : yaitu Melengkapi
senior memusyawarahakan Menerima masukan yang pelayanan medis
dengan nutrisionis senior membangun yang canggih dan
untuk mendapatkan Etika Publik : memadai
solusinya, menerima Berperilaku rendah hati dan
masukan, berbicara sopan
dengan rendah hati dan
sopan kepada nutrisionis
senior

Evidence:
Data Gizi, Foto dan Notulen
2 Persiapan konten 1. Mencari data untuk 1. Output : Terkumpulnya Akuntabilitas: Melakukan Melakukan
media informasi media bahan – bahan pembuatan Bertanggung jawab persiapan konten persiapan konten
edukasi gizi media, Komitmen Mutu: media informasi media informasi
Hasil : saya dalam mencari Kreatif dan inovatif edukasi gizi ini edukasi gizi
bahan untuk pembuatan Anti Korupsi : sesuai dengan visi merupakan wujud
media, penuh dengan Sederhana organisasi, yaitu dari nilai – nilai
kreatif dan inovatif, dapat Rumah sakit yang organisasi yaitu
dipertanggung jawabkan modern, terpercaya, Bersih, Amanah,
dan sederhana tidak dan menyenangkan dan Kompeten
berlebihan dan misi nomer 4
2. Memilah dan memilih yaitu Melengkapi
2. Output : Terbentuknya data Akuntabilitas : pelayanan medis
data yang akan Bertanggung jawab
dituangkan ke dalam yang diperlukan untuk yang canggih dan
media, SAP edukasi gizi Etika Publik : memadai
media Mempertanggung jawabkan
Hasil : saya dalam
menyatuakan dan memilah di khalayak publik
data, selalu dengan Komitmen Mutu :
tanggung jawab dapat Efektif efisien
Anti Korupsi :

27
dipertanggung jawabkan Sederhana
dikhalayak publik,
mengefektif efisienkan data
dan sederhana tidak
berlebihan

Evidaence:
Data mentah media, Foto, SAP
edukasi gizi
3 Membuat leaflet 1. Membuat leaflet 1. Output : data leaflet Akuntabilitas : Melakukan kegiatan Melakukan
edukasi gizi dalam bentuk (softcopy) Konsisten Membuat leaflet pembuatan leaflet
softcopy Hasil : saya dalam Komitmen Mutu : edukasi gizi sesuai merupakan wujud
membuat leaflet selalu Kreatif inovatif dengan visi dari nilai – nilai
konsisten antara materi Anti Korupsi : organisasi, yaitu organisasi yaitu
dan data yang dibuat, Sederhana Rumah sakit yang Bersih, Amanah,
kreatif inovatif dan modern, terpercaya, dan Kompeten
sederhana namun menarik dan menyenangkan
dan misi nomer 4
2. Mencetak leaflet 2. Output : Leaflet Akuntabilitas : yaitu Melengkapi
Hasil : saya dalam Tanggung jawab pelayanan medis
mencetak leaflet Komitmen Mutu : yang canggih dan
bertanggung jawab atas menampilkan kinerja tanpa memadai
leaflet yang di cetak, cacat (zerodefect) dan tanpa
menampilkan kinerja tanpa pemborosan (zerowaste)
cacat (zerodefect) dan Anti Korupsi :
tanpa pemborosan Sederhana
(zerowaste) sesuai
kebutuhan, serta
sederhana
Evidence :

28
Leaflet, Foto
4 Membuat video 1. Mencari data video 1. Output : data video Akuntabilitas: Membuat video Membuat video
edukasi gizi yang berkaitan (mentah) Konsisten edukasi gizi ini edukasi gizi
dengan materi Hasil : saya dalam mencari Etika Publik: sesuai dengan visi merupakan wujud
data video untuk materi, Tidak menyalah gunakan organisasi, yaitu dari nilai – nilai
konsisten sesuai dengan data Rumah sakit yang organisasi yaitu
materi, tidak menyalah Komitmen Mutu: modern, terpercaya, Bersih, Amanah,
gunakan data yang Efektif dan efisien dan menyenangkan dan Kompeten
didapat, efektif dan efisien dan misi nomer 2
dan 5 yaitu
Mengembangkan
2. Output : Video edukasi gizi kompentensi SDM
2. Mengedit video Akuntabilitas :
Hasil : saya dalam secara
edukasi gizi Kejelasan, Tanggung jawab
mengedit video, dengan berkesinambungan
Kejelasan antara video Komitmen Mutu : diseluruh unit
dengan materi yang menampilkan kinerja tanpa pelayanan dan
disampaikan, bertanggung cacat (zerodefect) dan tanpa Mengembangkan
jawab atas video yang di pemborosan (zerowaste) system-sistem yang
buat, menampilkan kinerja Anti Korupsi : mendukung
tanpa cacat (zerodefect) Sederhana oprasionalisasi
dan tanpa pemborosan rumah sakit yang
(zerowaste) sesuai mengutamakan
kebutuhan, serta kepentingan
sederhana pelanggan

Evidence :
Video, Foto
5. Sosialisasi 1. Membagikan leaflet 1. Output : Leaflet dibagikan Akuntabilitas: mensosialisasikan Mensosialisasikan
edukasi gizi di Hasil : saya dalam Tanggung jawab edukasi gizi ini edukasi gizi
poliklinik rawat membagikan leaflet, penuh Nasionalisme: sesuai dengan visi merupakan wujud
jalan tanggung jawab, tidak Tidak membeda-bedakan organisasi, yaitu dari nilai – nilai

29
membeda-bedakan pasien Etika Publik: Rumah sakit yang organisasi yaitu
dan keluarga, beretika Sopan santun modern, terpercaya, Empati, Ramah,
sopan santun, serta adil Anti Korupsi: dan menyenangkan Ikhlas, dan
Adil dan misi nomer 1 Kompeten
dan 2 yaitu
Memberikan
pelayanan
2. Sosialisai edukasi kesehatan individu
2. Output : Daftar hadir Akuntabilitas: yang berkualitas,
gizi sosialisasi Transparan berstandar dan
Hasil : saya dalam Nasionalisme: santun dan
melakukan sosialisasi gizi, Tidak membeda-bedakan Mengembangkan
secara transparan tanpa Etika Publik: kompentensi SDM
ada yag ditutup-tutupi, tidak Sopan santun secara
membeda-bedakan pasien Komitmen Mutu: berkesinambungan
dan keluarga, sopan santun, Inovatif, efektif efisien diseluruh unit
inovatif, efektif efisien, dan Anti Korupsi: pelayanan
secara adil Adil

3. Pemutaran video gizi


3. Output : Pemutaran video Akuntabilitas:
Hasil : saya dalam memutar Transparan
video, secara transparan Nasionalisme:
tidak ditutup-tutupi, tidak Tidak membeda-bedakan
membeda-bedakan, Etika Publik:
beretika luhur, Menampilkan Beretika luhur
kinerja tanpa cacat Komitmen Mutu:
(zerodefect) dan tanpa Menampilkan kinerja tanpa

30
pemborosan (zerowaste), cacat (zerodefect) dan tanpa
dan sederhana pemborosan (zerowaste)
Anti Korupsi:
Sederhana
Evidence :
Notulen, Foto, Daftar Hadir
6. Evaluasi 1. Mengevaluasi 1. Output : notulen evaluasi Akuntabilitas: Mengevaluasi Mengevakuasi
pelaksanaan kelebihan dan Hasil : saya dalam Integritas pelaksanan edukasi pelaksanan
edukasi gizi kekurangan edukasi mengevaluasi bersama Nasionalisme: gizi ini sesuai edukasi gizi
gizi dengan nutrisionis lain, penuh Saling menghormati, tidak dengan visi merupakan wujud
nutrisionis lain dengan integritas, saling membeda-bedakan organisasi, yaitu dari nilai – nilai
menghormati, tidak Etika Publik: Rumah sakit yang organisasi yaitu
membeda-bedakan, sopan Sopan santun Tanggap, Amanah,
modern, terpercaya,
santun, Membangun Komitmen Mutu: dan Kompeten
dan menyenangkan
kerjasama kolegial antar Membangun kerjasama
pegawai yang dilandasi kolegial antar pegawai yang dan misi nomer 2
kepercayaan dan kejujuran, dilandasi kepercayaan dan yaitu
adil kejujuran Mengembangkan
Anti Korupsi: kompentensi SDM
Adil secara
2. Output : jadwal edukasi gizi berkesinambungan
2. Membuat jadwal
Hasil : saya dalam Akuntabilitas: diseluruh unit
kegiatan edukasi gizi
membuat jadwal edukasi Tanggung jawab pelayanan
gizi, penuh dengan Nasionalisme:
Tanggung jawab, tidak Tidak membeda-bedakan
membeda-bedakan Etika Publik:
nutrisionis lain, Profesional Profesional dan tidak berpihak
dan tidak berpihak, Komitmen Mutu:
Membangun komitmen Membangun komitmen
pegawai untuk jangka pegawai untuk jangka
panjang, adil

31
panjang
Anti Korupsi:
Evidence : Adil
Notulen, Foto, Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Matrix Kegiatan

BAB IV
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI, BIMBINGAN DAN ACTION PLAN

4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar (Harian)


No. Kegiatan November Desember

32
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Melakukan evaluasi
tentang gizi seimbang
dari referensi dan
konsultasi kepada
nutrisionis senior
2 Persiapan konten media
informasi edukasi gizi
3 Membuat leaflet edukasi
gizi
4 Membuat video edukasi
gizi
5 Sosialisasi edukasi gizi
di poliklinik rawat jalan
6 Evaluasi pelaksanaan
edukasi gizi
Tabel 3. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Rencana kegiatan
Off day

33
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019.Habituasi Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019.Menajemen Aparatur Sipil Negara. Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019.Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019.Whole of Goverment. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

34

Anda mungkin juga menyukai