Oleh :
Nur Imamah Septiani, S.KM
Peserta Diklat
Coach Mentor
i
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iii
ABSTRAK
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah. Dan merupakan pelaksana kebijakan publik yang
memiliki peran penting dalam menjalankan fungsinya sebagai abdi negara yang
menjalankan roda pemerintahan. Puskesmas atau Pusat Kesehatan
Masyarakat merupakan unsur pelaksana pelayanan Kesehatan di bawah
naungan Dinas Kesehatan Kota. Salah satu formasi kebutuhan ASN di Kota
Pekalongan tahun 2021 adalah Petugas Kesehatan Lingkungan. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015,
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk: konseling,
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan Intervensi Kesehatan Lingkungan
Laporan Akhir Aktualisasi Habituasi ini disusun sebagai salah satu tahapan
yang harus ditempuh sebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan dan Latihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XI Tahun 2022. Isu yang diangkat adalah
“Optimalisasi Pemeriksaan Pedagang Makanan dan Jajajan dengan Metode Stikerisasi
di Wilayah Kerja Puskesmas Klego Kota Pekalongan”. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN di Puskesmas Klego Kota Pekalongan dilaksanakan pada tanggal
1 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 5 November 2022. Kegiatan aktualisasi
dilaksanakan dalam 8 kegiatan, yaitu (1) Membuat dan mencetak stiker;
g(2)Membuat, mencetak, mengunggah media edukasi leaflet dan video; (3)
Membuat kuisoner dan google form; (4)Mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan; (5)Melaksanakan pengambilan dan pemeriksaan; (6) Melaksanakan
penempelan stikerisasi pada pedagang makanan dan jajajan yang memenuhi
syaarat; (7) Melaksanakan edukasi/ pembinaan untuk pedagang makanan dan
jajanan yang positve makanan dan jajanannya serta masyarakat tentang
keamanan pangan dengan metode leaflet; (8)Melakukan evaluasi aktivitas
Habituasi.
Kegiatan diatas dalam pelaksanaannya harus mengimplementasikan
nilai-nilai dasar (BerAKHLAK) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Serta menerapkan asas-
asas manajemen ASN, dan smart ASN di unit kerja sekaligus untuk
mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya. Hasil kegiatan aktualisasi
habituasi ini telah tercapai yaitu telah dilaksanakannya pengawasan makanan
dan jajanan di wilayah kerja puskesmas klego dengan metode stikerisasi,
sehingga kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan makanana dan jajanan telah
optimal, dan tersajinya makanan yang aman dan sehay untuk masyarakat.
Kata kunci : Pengawasan,inspeksi kesehatan lingkungan, BerAKHLAK.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Pemeriksaan Pedagang Makanan dan Jajanan dengan Metode
Stikerisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Klego Kota Pekalongan”.
Laporan ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 di Pusat Pendidikan
Administrasi Lemdiklat POLRI Bandung.
Dalam penyusunan Laporan Akhir Aktualisasi ini tidak lepas dari
dukungan, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang
tentunya memberikan kelancaran dalam penulisan rancangan ini. Oleh
karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
9. IPDA Ricky Krisna Susanto, S.Pd selaku Coach penulis yang selalu
memberibimbingan, arahan dan motivasi.
10. Dr. Slamet Budiyanto, SKM, M.Kes., selaku Kepala Dinas Kesehatan
v
Kota Pekalongan, yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti
Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 58 Kota Pekalongan,
11. Ibu dr. Maria Joseph Budi Niarti selaku Mentor yang telah memebrikan
arahan, dukungan, masukan dan bimbingan dalam rancangan
aktualisasi habituasi;
12. Bapak Amang Widiharto, A.Md selaku senior dan Penanggung Program
Kesehatan Lingkungan yang telah membimbing .
vii
7. Melaksanakan edukasi untuk pedagang makanan dan jajanan
yang positve makanan dan jajanannya mengandung Bahan
Tambahan berbahaya dan juga masyarakat dengan metode
leaflet dan video ...................................................................... 35
8. Melaksanakan Evaluasi Aktivitas Habituasi ............................ 39
C. Jadwal Pelaksanaan .................................................................... 43
D. Analisis Dampak .................................................................................... 45
1. Jika Tidak Dilaksanakan (penerapan nilai-nilai dasar ASN
pada setiap kegiatan) ....................................................................... 45
2. Jika Dilaksanakan (penerapan nilai-nilai dasar ASN pada
setiap kegiatan) ................................................................................... 47
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 52
A. Simpulan ............................................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 54
LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................. 55
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan yang bijak bagi masyarakat adalah pembangunan
yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) adalah pembangunan yang bertujuan meningkatkan
kualitas hidup orang di seluruh dunia. Pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya dari pembangunan nasional yang
diselenggarakan di semua bidang kehidupan. Kesehatan merupakan
salah satu tujuan pembangunan didunia.
Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di
Indonesia adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam
pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Salah satu aspek
yang perlu diperhatikan adalah masalah pangan.
Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang. Pangan
sangat penting untuk kehidupan manusia. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk maka kebutuhan akan pangan pun semakin meningkat. Untuk
itu maka manusia mengembangkan teknologi pangan untuk meningkatkan
produksi pangan agar dapat mencukupi kebutuhan pangan yang semakin
meningkat. Pangan untuk memenuhi kebutuhan pokok haruslah yang
menyehatkan. Pangan yang menyehatkan tidak boleh mengandung
bahan bahan atau cemaran yang dapat membahayakan kesehatan
termasuk Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang terlarang dan mikroba
penyebab penyakit atau toksinnya, tetapi sebaliknya mengandung
senyawa-senyawa yang mendukung kesehatan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 tahun 2012 yang
merupakan revisi dari Permenkes No.722/Menkes/Per/IX/1988 dan
Permenkes No.1168/ Menkes/Per/X/1999 dijelaskan bahan tambahan
pangan yang dapat digunakan dalam pangan terdiri atas beberapa
golongan yaitu: antikempal (Anticaking agent), antioksidan (Antioxidant),
pemanis buatan (Artificial Sweetener, pengatur keasaman (Acidity
regulator), pengawet (Preservative), pemutih dan pematang telur (Flour
1
treatment agent), pengemulsi, pengatur keseimbangan, dan pengental
(Emulsifir, Stabilizer, and Thickener), pengeras (Firming agent), penyedap
rasa dan aroma, penguat rasa (Flavour, Flavour enhancer), pewarna
(Colour) dan sekuestran (Sequestrant).1 Sedangkan bahan tambahan
pangan yang dilarang penggunaanya dalam makanan berdasarkan
Permenkes RI No.722/Per/IX/1988 dan No.1168/Menkes/Per/X/1999
sebagai berikut: boraks (Natrium Tetraborat), formalin (formaldehyd),
minyak nabati yang dirominasi (brominated vegetable oils), kloramfenikol
(chlorampenicol), kalium klorat (potassim chlorate), dietilpirokarbonat
(diethylpyrocarbonat, DEPC), nitofuranzon (nirtofuranzone),
phenetilkarbamida (p-phenethycarbamide, dulcin, 4- ethoxyphenylurea),
asam salisilat dan garamnya (salicylic acid and its salt), pewarna merah
(rhodamin B), pewarna kuning (methanyl yellow), pemanis sintesis
(dulsin), pengeras (potasium bromat).
Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus dilindungi terhadap
pangan yang tidak memenuhi syarat dan terhadap kerugian sebagai akibat
produksi, peredaran dan perdagangan pangan yang tidak benar. Cara
produksi dan peredaran pangan yang tidak benar dapat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat. Penjaminan pangan yang
bermutu dan aman merupakan tanggung jawab pemerintah, industri
pangan dan konsumen, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing.
Menurut Permenkes no 43 tahun 2019, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
diwilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbilnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlalukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
2
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
13 tahun 2015, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
dilakukan dalam bentuk: konseling, Inspeksi Kesehatan Lingkungan
dan Intervensi Kesehatan Lingkungan. Inspeksi kesehatan lingkungan
adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan
standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan
kualitas lingkungan yang sehat. Tugas dari Inspeksi Kesehatan
Lingkungan terdiri dari: a. pengamatan fisik media lingkungan; b.
pengukuran media lingkungan di tempat; c. uji laboratorium; dan d.
analisis risiko kesehatan lingkungan.
Pemeriksaan makanan dan jajanan termasuk dalam salah satu
kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan yang dilakukan 2x dalam satu
tahun. Dengan sasaran pemeriksaan kepada para pedagang, di
sekolahan dan pedagang makanan jajajan di wilayah kerja Puskemas
Klego.
A. Tujuan
1. Mengoptimalkan program Kesehatan Lingkungan khususnya
pada kegiatan Pemeriksaan Makanan dan Jajanan dengan
metode stikerisasi,
2. Melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAkhlak) sebagai Aparatur Sipil Negara di instansi
tempat bekerja agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan
yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
B. Manfaat
1. Manfaat bagi peserta latsar
a. Dengan melakukan stikerisasi dan pemeriksaan makanan
dan jajanan, terwujudnya pelaksanaan pengawasan
pedagang makanan dan jajanan di wilayah kerja
puskesmas Klego.
3
b. Mampu mewujudkan fungsi dan peran ASN dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya
4
BAB II
PROFIL ORGANISASI
A. Gambaran Umum
Puskesmas Klego beralamat di Jalan Teratai Gg VIII Timur No 45,
Kelurahan Klego Kecamatan Pekalongan Timur Kota
Pekalongan.Wilayah Kerja Puskesmas Klego terdiri dari 2 Kelurahan
yaitu kelurahan Kauman dan Kelurahan Klego.
5
Gambar 2.3. Peta Wilayah UPT Puskesmas Klego
7
5.STRUKTUR ORGANISASI
8
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan
pada Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Klego Kota
Pekalongan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta menerapkan konsep
Manajemen ASN dan Smart ASN.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada aktualisasi ini terdiri
dari 5 kegiatan sebagai berikut:
a. Membuat dan mencetak stiker;
b. Membuat, mencetak, mengunggah media edukasi leaflet dan video;
c. Membuat kuisoner dan google form;
d. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan;
e. Melaksanakan pengambilan dan pemeriksaan;
f. Melaksanakan penempelan stikerisasi pada pedagang makanan dan
jajajan yang memenuhi syaarat;
g. Melaksanakan edukasi/ pembinaan untuk pedagang makanan dan
jajanan yang positve makanan dan jajanannya serta masyarakat
tentang keamanan pangan dengan metode leaflet;
h. Melakukan evaluasi aktivitas Habituasi.
8
Dalam pelaksanaan kelima kegiatan tersebut telah menghasilkan
capaian aktualisasi sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tabel Capaian Aktualisasi
10
aman untuk dikonsumsi
dan dijual.
11
5. 1. Berorientasi Kegiatan Kegiatan Terlaksananya Kegiatan
Melaksanakan
pengambilan dan pengawasan pedagang
Pelayanan, direncanakan direncanakan tercapai
pemeriksaan makanan dan jajanan
2. Akuntabel, selama 12 hari: selama 12 100%
3. Kompeten, 10,11,12,13,17 hari:
4. Harmonis, ,18,19,20,24,2 10,11,12,13,17
5. Loyal, 5,26,27 ,18,19,20,24,2
6. Adaptif, Oktober 2022 5,26,27
7. Kolaboratif Oktober 2022
6. 1. Berorientasi Kegiatan Kegiatan Terlabelnya dengan Kegiatan
Melaksanakan
stikerisasi pedagang -
penempelan Pelayanan, direncanakan direncanakan tercapai
pedagang makanan dan
stikerisasi pada
2. Akuntabel, selama 6 hari: selama 6 hari: jajanan yang telah 100%
pedagang makanan
mendapat pemeriksaan
dan jajajan yang 3. Kompeten, 14,15,21,22,28 14,15,21,22,28
dan terbukti aman
memenuhi syaarat;
4. Harmonis, ,29 ,29 diwilayah kerja
puskesmas klego
5. Loyal,
6. Adaptif,
7. Kolaboratif
7. 1. Berorientasi Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Melaksanakan Pedagang mendapatkan
edukasi/ pembinaan Pelayanan, direncanakan direncanakan tercapai
edukasi dan diharapkan
untuk pedagang
2. Akuntabel, selama 6 hari: selama 6 hari: 100%
makanan dan jajanan dapat memperbaiki
yang positve 3. Kompeten, 14,15,21,22,28 14,15,21,22,28
penggunaan bahan
makanan dan
4. Harmonis, ,29 ,29
jajanannya serta makanan yang lebih
masyarakat tentang 5. Loyal,
baik/aman
keamanan pangan
6. Adaptif,
dengan metode
12
leaflet; 7. Kolaboratif
13
B. Uraian Kegiatan Aktualisasi
1. Membuat dan mencetak stiker;
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait
14
Gambar 3.2 mencari bahan pembuatan stiker
15
Gambar 3.5 hasil stiker
16
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri terhadap permasalahan dan
perubahan yang diinginkan, proaktif, kreatif dan inovatif.
7) Kolaboratif
Dalam pembuatan stiker penulis bekerjasama dan bertukar
pikiran dengan rekan kerja lintas sektoral untuk
menghasilkan kerja yang baik untuk bersama.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Manajemen ASN: membuat stiker merupakan wujud Peran ASN
dalam memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
Smart ASN: Dalam pembuatan stiker ini merupakan salah satu
sikap seorang Smart ASN yakni integritas, profesionalisme, dan
berwawasan global.
e. Kontribusi terhadap pencapaian visi/misi organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas yaitu Menjadi Pusat
Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan
mandiri” dan merupakan impelentasi dari misi puskesmas
Selalu meningkatkan kinerja dan profesionalisme
dalam melakukan pelayanan.
f. Penguatan nilai-nilai organisasi
Membuat stiker dengan mendesain sendiri stiker yang akan
ditempel ini berbekal kompetensi yang mumpuni dan
kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi
pemecahan masalah merupakan salah satu kegiatan yang
mengandung nilai organisasi yaitu profesionalisme.
7) Mengunggah video
b. Hasil kegiatan
Kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 01 Oktober 2022
sampai dengan 7 September 2022, dilanjutkan dengan
pencetakan pada tanggal 13, 21,dan 27 Oktober 2022.
Kegiatan yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan mentor
dan senior, kemudian mencarai bahan materi tentang kemanan
pangan, setelah mendapat materi, kemudian menyusun desain,
sembari mencari gambar dan bahan untuk pembuatan leaflet,
mengedit gambar, membuat leaflet, dan mengkonsultasikannya
kepada mentor. Setelah mendapat persetujuan penulias
kemudian mencetak dan mengupload video yang dapat diakses
di link youtube
https://www.youtube.com/watch?v=8RexhoyzYYg .
18
Gambar 3.7 mengumpulkan materi leaflet dan video
20
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Membuat leaflet dan video edukasi merupakan wujud dari
melakukan pelayanan prima di bidang preventif atau
pencegahan penyakit.
2) Akuntabel
Dalam pembuatan leaflet dan video dilaksanakan dengan
bertanggung jawab, cermat dan disiplin.
3) Kompeten
Kegiatan pembuatan leaflet dan video diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi demi kemajuan bersama.
4) Harmonis
Melakukan diskusi dengan mentor dan rekan kerjat tanpa
membedakan latar belakang.
5) Loyal
Melakukan pembuatan video dan leaflet adalah sebagai
wujud kontribusi penulis dalam menjaga nama baik sesama
ASN, Pimpinan Instansi dan Negara, komitmen dan
pengabdian.
6) Adaptif
Solusi yang diambil solusi yang berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas sesuai kebutuhan masyarakat
7) Kolaboratif
Dalam pembuatan video dan leaflet penulis bekerjasama
dan bertukar pikiran dengan rekan kerja di kantor untuk
menghasilkan karya yang terbaik.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Manajemen ASN: membuat leaflet dan video merupakan wujud
Peran ASN dalam memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas.
Smart ASN: Dalam pembuatan leaflet dan video ini merupakan
salah satu sikap seorang Smart ASN yakni integritas,
profesionalisme, dan berwawasan global.
21
e. Kontribusi terhadap pencapaian visi/misi organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas yaitu Menjadi Pusat
Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan mandiri”
dan merupakan impelentasi dari misi puskesmas Selalu
meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam
melakukan pelayanan.
f. Penguatan nilai-nilai organisasi
Melakukan pembuatan video dan leaflet keamanan pangan
merupakan salah satu kegiatan yang mengandung nilai organisasi
sinergi, dimana memiliki sikap dalam bekerjasama dalam
menyelesaikan permasalahan.
22
Gambar 3. 12 mencari materi untuk kuisioner
23
a. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Hasil dari kuisioner diharapkan dapat menggambarkan
tingkat pengetahuan pedagang sebagai bahan evaluasi
2) Akuntabel
7) Kolaboratif
24
satu sikap seorang Smart ASN yakni integritas,
profesionalisme, dan berwaasan global.
e. Kontribusi terhadap pencapaian visi/misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organissasi Puskesmas Klego Kota
Pekalongan yaitu “Menjadi Pusat Kesehatan yang bermutu
menuju masyarakat sehat dan mandiri” dan merupakan
implementasi dari misi “Mendorong peran serta lintas sektor
dalam pembangunan kesehatan masyarakat.”
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Penempelan stiker dalam Kegiatan ini memperkuat moto
puskesmas yaitu Kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas
a. Tahapan kegiatan
1. Mengecek alat dan bahan yang tersedia
25
2022. Hasil kegiatan yang didapatkan adalah tersedianya alat
dan bahan berupa 1 test kit reagen borx, 1 dus test kit reagen
formalin, 1 dust test kit reagen rodamin b, dan 1 dus test kit
reagen metanil yellow, tabung reaksi, handscope, rak tabung
reaksi, aquades, plastik, dan spidol/ bolpoin.
26
Gambar 3.17 persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan
5) Loyal
Melaksanakan kegiatan mempersipakan alat dan bahan
tetap meminta arahan dan berdiskusi dengan pimpinan.
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri terhadap permasalahan dan
perubahan yang diinginkan, proaktif, kreatif dan inovatif.
7) Kolaboratif
Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
27
dan lintas sektoral untuk pengadaan reagen.
c. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Manajemen ASN: Dengan adanya koordinasi antar OPD dapat
meningkatkan profesionalitas pegawai dengan berlandaskan
kompetansi tugas dan tanggung jawab. Demi terlaksananya kegiatan
yang berintegritas
Smart ASN: Mengikuti tuntutan atau tantangan masyarakat ,
dengan mengoptimalkan inovasi dalam bekerja,
d. Kontribusi terhadap pencapaian visi/misi organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas yaitu Menjadi Pusat
Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan
mandiri” dan merupakan impelentasi dari misi puskesmas
Selalu meningkatkan kinerja dan profesionalisme
dalam melakukan pelayanan.
e. Penguatan nilai-nilai organisasi
Membuat stiker dengan mendesain sendiri stiker yang akan
ditempel ini berbekal kompetensi yang mumpuni dan
kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi
pemecahan masalah merupakan salah satu kegiatan yang
mengandung nilai organisasi yaitu profesionalisme.
5. Melakukan Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Makanan dan
Jajajan
a. Tahapan kegiatan
1) Meminta jumlah data TPM makjan pada senior
7) Menyiapkan reagen
29
Gambar 3.19 Proses Pemeriksaan
30
Gambar 3.21 Rekap Hasil Pemeriksaan Pedagang Makjan
7) Kolaboratif
Dalam pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dengan
berkolaborasi dengan instansi lain terkait, untuk
mendapatkan hasil yang maximal.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Manajemen ASN: Dalam kegiatan pelaksanaan pengambilan
dan pemeriksaan makanan dan jajanan ini dapat diterapkan
kode etik serta perilaku ASN yang jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi. Serta kewajibannya dalam melaksanakan
tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab. Kaitannya juga dengan Kode
Etik dan Kode Perilaku ASN yaitu dalam memberikan informasi
secara benar.
Smart ASN: Dalam melakukan rekap hasil pengambilan
sampel dan pemeriksaan sampel makanan dan jajanan
merupakan salah satu sikap seorang Smart ASN yakni
integritas, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT,
dan memiliki jaringan luas.
e. Kontribusi terhadap pencapaian visi/misi organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas yaitu Menjadi Pusat
Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan mandiri”
dan merupakan impelentasi dari misi puskesmas Selalu
meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam
melakukan pelayanan.
f. Penguatan nilai-nilai organisasi
Melaksanaan pengambilan sampel dan pemeeriksaan makjan
32
berbekal kompetensi yang mumpuni dan kepedulian dalam
melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan masalah
merupakan salah satu kegiatan yang mengandung nilai organisasi
yaitu profesionalisme.
a. Tahapan kegiatan
5) Menemplkan stiker
b. Hasil kegiatan
Kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 14 Oktober 2022
sampai dengan tanggal 29 Oktober 2022. Hasil dari kegiatan ini
adalah terlaksananya pengawasan pedagang makanan dan
jajajanan di wilayah kerja puskesmas klego melalui pelabelan
stikerisasi pada pedagang yang telah diperiksa.
33
Gambar 3. 22 Penempelan stiker
2) Akuntabel
b. Hasil kegiatan
Kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 14 Oktober 2022
sampai dengan tanggal 29 Oktober 2022. Hasil dari kegiatan ini
adalah terlaksananya pengawasan pedagang makanan dan
jajajanan di wilayah kerja puskesmas klego, dan pedagang
yang hasilnya positive dapat memberbaiki dagangannya
dengan pilihan solusi yang disampaikan. Jika dagangan yang
terbukti positive merupakan barang dari hasil kulaan/membeli
dari orang lain, maka pedagang dapat mengganti tempat dia
membeli atau dengan mengganti bahan makanan dengan yang
sejenis, seperti contoh mie kuning basah bisa diganti dengan
mie kering.
36
Gambar 3. 24 Pemberian edukasi dan pemberian leaflet pada
pedagang
2) Akuntabel
37
Memberikan edukasi untuk pedagang dan masyarakat
tanpa melihat latar belakang pasien merupakan
implementasi dari menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya
5) Loyal
Memberikan edukasi dengan baik dan tidak menyesatkan,
adalah cara untuk mengimplementasikan menjaga nama
baik pimpinan, dan instansi.
6) Adaptif
Penulis bertindak proaktif dan beradaptasi dengan
kemajuan teknologi, selalin melalui leaflet penulis juga
mengajak beberapa pedagangd an masyarakat untuk
menonton video keamanan pangan.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan senior atau teman puskesmas lintas
program dalam melakukan edukasi pada masyarakat,
pedagang.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Manajemen ASN Memberikan edukasi pada pedagang dan
masyarakat tentang keamanan pangan merupakan wujud Peran
ASN dalam upaya preventif,pencegahan penyakit melalui upaya
keamanan pangan dalam memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Serta kewajibannya dalam
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.
Smart ASN: Memberi inovasi dengan berbagai macam pilihan
dapat dengan pemberian edukasi pada masyarakat dan pedagang,
labelisasi stiker pada pedagang yang memenuhi syarat. Sehingga
dapat memotivasi pedagang lain untuk bisa mendapatkan stiker
yang sama dengan menyajikan bahan pangan yang sehat dan
aman.
e. Kontribusi terhadap pencapaian visi/misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organissasi Puskesmas Klego Kota
Pekalongan yaitu “Menjadi Pusat Kesehatan yang bermutu menuju
38
masyarakat sehatdan mandiri” dan merupakan implementasi dari
misi “Mendorong peran serta lintas sektor dalam pembangunan
kesehatan masyarakat.”
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
b. Hasil kegiatan
Kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 31 Oktober 2022
sampai dengan tanggal 5 November 2022. Hasil dari kegiatan ini
adalah terlaksananya evaluasi edukasi pada pedagang dan
masyarakat, untuk mengetahui tingkat pengetahuan pedagang
dan masyarakat tentang bahan tambahan pangan dan bahan
tambahan berbahaya. yang didapat hasil bahwa peengetahuan
pedagang dan masyarakat sangat baik.
40
Gambar 3. 29 rekap hasil jawaban responden
2) Akuntabel
41
Penulis bertindak proaktif dan beradaptasi dengan
kemajuan teknologi.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan senior atau teman puskesmas lintas
seltoral dalam pembagian leaflet dan link google form
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Manajemen ASN Memberikan pelayanan publik dengan mengetahui
tingat pengetahuan masyarakat erta pedagang tentang Baan Tambahan
Pangan dan Bahan Tamabhan Berbahaya merupakan wujud Peran
ASN dalam memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas. Serta kewajibannya dalam melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab.
42
c. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Keterangan :
Hari minggu / Hari Libur Nasional
Pelaksanaan evaluasi
Melaksanakan pengambilan dan pemeriksaan
Membuat dan mencetak media edukasi leaflet
Membuat dan mencetak stiker
Melaksanakan penempelan stikerisasi pada pedagang makanan dan jajajan yang memenuhi syaarat
Melaksanakan edukasi/ pembinaan untuk pedagang makanan dan jajanan yang positve makanan dan
jajanannya mengandung BTP berbahaya dengan metode leaflet
Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Membuat kuisoner dan google form
44
D. ANALISIS DAMPAK
a. jika tidak dilaksanakan (penerapan nilai-nilai dasar ASN Pada setiap kegiatan)
45
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
4 Mempersiapkan alat dan bahan • Jika terdapat salah satu alat atau
yang dibutuhkan reagen yang tidak tersedia akan
menhambat proses pemeriksaan
• Hasil pemeriksaan kurang optimal
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
5 Melaksanakan pengambilan dan • Jika sampel tidak diambil, tidak
pemeriksaan terlaksananya program pemeriksaan
makanan dan jajanan
• Bukti pemeriksaan kuran akurat,
akuntabel, dll
• Memperbanyak biaya pemeriksaan
karena harus mengirimkan sampel ke
laboratorium daearah yang tersedia
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
6 Melaksanakan penempelan • Kurang optimalnya program inspeksi
stikerisasi pada pedagang yang telah kesehatan lingkungan
diperiksa • Timbul ketidak puasan masyarakat
terhadap pelayanan publik
• Kurang percayanya masyakat pada
pemerintah
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
46
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
7 Melaksanakan edukasi dengan • Kurang optimalnya program inspeksi
metode leaflet dan video pada kesehatan lingkungan
pedagang dan masyarakat • Timbul ketidak puasan masyarakat
terhadap pelayanan publik
• Kurang percayanya masyakat pada
pemerintah
• Tidak berkembangnya kemajuan
teknologi
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
8 Melaakukan evaluasi aktivitas • Kurang optimalnya kegiatan
habituasi pemeriksaan makanan dan jajanan
• Tidak berjalannya sikap asn yaitu
terus melakukan perbaikan.
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
b. Jika Dilaksanakan (penerapan nilai – nilai dasar ASN pada setiap kegiatan)
Tabel 3.4 Analisis Dampak Kegiatan Jika Dilaksanakan
No Kegiatan Dampak Jika Dilaksanakan
1 Pembuatan Stiker • Optimalnya kegiatan pemeriksaan
makanan dan jajanan
• Memberi puasan pedagang terhadap
pelayanan publik
47
• Terlaksananya nilai – nilai dasar ASN
yaitu berorientasi pada pelayanan,
akuntabilitas, kompeten, harmoni,
loyal, adaptif dan kolaboratif
2 Membuat, mencetak dan • Optimalnya kegiatan inspeksi
mengunggah media edukasi leaflet kesehatan lingkungan makanan dan
dan video jajanan
• Optimalnya kegiatan pemberian
edukasi tentang keamanan pangan
pada masyarakat
• Timbul kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik
• Menamba kepercayaan masyakat
pada pemerintah
• Terlaksananya nilai – nilai dasar ASN
yaitu berorientasi pada pelayanan,
akuntabilitas, kompeten, harmoni,
loyal, adaptif dan kolaboratif
3 Membuat kuisioner dan google • Rekapan hasil pengisian quisioner
form dapat disimpan dalam media digital,
seingga dapat mengurangi sampah
kertas, dan dapat diakses kapan saja,
dimana saja
• Terrlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
4 Mempersiapkan alat dan bahan • Terlaksanya program pemeriksaan
yang dibutuhkan makanan dan jajanan
• Hasil pemeriksaan optimal
• Terrlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
48
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
5 Melaksanakan pengambilan dan • Terlaksananya program pemeriksaan
pemeriksaan makanan dan jajanan
• Bukti pemeriksaan kurat, dapat
dipercaya
• memperkecil biaya pemeriksaan
karena dapat dilaksanakan sendiri
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
6 Melaksanakan penempelan • optimalnya program inspeksi
stikerisasi pada pedagang yang telah kesehatan lingkungan
diperiksa • Timbul ketidak puasan masyarakat
terhadap pelayanan publik
• Kurang percayanya masyakat pada
pemerintah
• terlaksananya nilai – nilai dasar ASN
yaitu berorientasi pada pelayanan,
akuntabilitas, kompeten, harmoni,
loyal, adaptif dan kolaboratif
7 Melaksanakan edukasi dengan • optimalnya program inspeksi
metode leaflet dan video pada kesehatan lingkungan
pedagang dan masyarakat • Memberi dampak postive dana
kpuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik
• Menambah kepercayaan masyarakat
pada pemerintah
• Mengikuti perkembangan teknologi
49
• Tidak terlaksananya nilai – nilai dasar
ASN yaitu berorientasi pada
pelayanan, akuntabilitas, kompeten,
harmoni, loyal, adaptif dan
kolaboratif
8 Melaakukan evaluasi aktivitas • Optimalnya kegiatan pemeriksaan
habituasi makanan dan jajanan
• terwujudnya sikat asn yaitu terus
melakukan perbaikan.
• Terlaksananya nilai – nilai dasar ASN
yaitu berorientasi pada pelayanan,
akuntabilitas, kompeten, harmoni,
loyal, adaptif dan kolaboratif
50
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
51
melaksanakan tugas dan fungsinya di Puskesmas Pekalongan disertai
dengan penerapan nilai- nilai dasar ASN BerAKHLAK, konsep Manajemen
ASN dan Smart ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta
penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi, dapat
disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
b. Penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK diharapkan dapat
diterapkan secara berkelanjutan di Puskesmas Klego Kota Pekalongan
agar dapat meningkatkan kinerja, kualitas pekerjaan dan tugas
kedinasan lainnya;
c. Peserta mengharapkan masukan yang membangun dari semua pihak
agar terlaksananya kegiatan yang lebih baik, sehingga peserta dapat
menjalankan profesi sebagai ASN yang berkontribusi bagi kemajuan
bangsa dan negara pada umumnya.
52
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 33 tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan
53
LAMPIRAN
54
LAPORAN LOG ACTIVITY MINGGU KE-1
Oleh:
Kota Pekalongan
Angkatan Tahun 2022
Mentor
4. Tahapan Kegiatan :
a. Membuat Stiker
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain stiker
2) Mengumpulkan bahan / gambar untuk desain stiker
3) Membuat desain stiker melalui aplikasi canva/ corel draw
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Kegiatan Konsultasi dengan Mentor sebelum melakukan kegiatan
Aktualisasi
Gambar 1.2 Pengumpulan bahan pembuatan stiker
4. Tahapan Kegiatan :
a. Membuat Stiker
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain stiker
2) Mengumpulkan bahan / gambar untuk desain stiker
3) Membuat desain stiker melalui aplikasi canva/ corel draw
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 mencari bahan untuk kuisioner google form dari peraturan pemerintah
Gambar 1.2 menyusun kuisinore
4. Tahapan Kegiatan :
a. Membuat Stiker
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain stiker
2) Mengumpulkan bahan / gambar untuk desain stiker
3) Membuat desain stiker melalui aplikasi canva/ corel draw
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 mendesai stiker
Gambar 1.2 mencari baan utuk video
4. Tahapan Kegiatan :
a. Membuat Stiker
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain stiker
2) Mengumpulkan bahan / gambar untuk desain stiker
3) Membuat desain stiker melalui aplikasi canva/ corel draw
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
6. Dokumentasi Kegiatan
4. Tahapan Kegiatan :
a. Membuat Stiker
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain stiker
2) Mengumpulkan bahan / gambar untuk desain stiker
3) Membuat desain stiker melalui aplikasi canva/ corel draw
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Pengumpulan informasi dan data awal lokasi Hydrant Kota dengan
narasumber atasan dan rekan senior
4. Tahapan Kegiatan :
a. Membuat Stiker
1) Melakukan diskusi dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain stiker
2) Mengumpulkan bahan / gambar untuk desain stiker
3) Membuat desain stiker melalui aplikasi canva/ corel draw
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 berkonsultasi dengan mentor terkait hasil stiker dan google form
Gambar 1.2 membuat dan mengedit video
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 berkonsultasi dengan mentor terkait hasil leaflet
Gambar 1.2 menyelesaikan mengedit video
Oleh:
Kota Pekalongan
Angkatan Tahun 2022
Mentor
4. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri dari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
3) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
7. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 pengambilan sampel
Gambar 1.2 hasil pemeriksaan
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
6. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri dari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
7. Dokumentasi Kegiatan
8. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 memperkenalkan diri dan mengutarakan maksut dan tujuan pada
pedagang
Gambar 1.2 pengambilan sampel
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
7. Dokumentasi Kegiatan
6. Dokumentasi Kegiatan
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 penempelan stiker untuk makanan jajanan yang lolos pemeriksaan
Oleh:
Kota Pekalongan
Angkatan Tahun 2022
Mentor
4. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri dari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Mempersiapkan alat dan bahan
Gambar 1.2 pengambilan sampel
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
3) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
7. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Persiapkan alat dan bahan pemeriksaaan
Gambar 1.2 pengambilan sampel
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
6. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri dari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
7. Dokumentasi Kegiatan
8. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 pengambilan sampel
Gambar 1.3 melakukan pemeriksaan
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
6. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri d ari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
7. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 melakukan pengambilan sampel
Gambar 1.3 hasil pemeriksaan
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 mpenmepelan stiker untuk makanan jajanan yang lolos pemeriksaan
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 penempelan stiker untuk makanan jajanan yang lolos pemeriksaan
Oleh:
Kota Pekalongan
Angkatan Tahun 2022
Mentor
4. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri dari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Mempersiapkan alat dan bahan
Gambar 1.2 pengambilan sampel
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
3) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
7. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Persiapkan alat dan bahan pemeriksaaan
Gambar 1.2 pengambilan sampel
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
6. Pelaksanaan Hasil Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
Output : tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan
makanan dan jajajan, yang terdiri dari tabung reaksi, rak tabung reaksi, plastik,
hanscope, handsanitasire, sabun cuci piring untuk mencuci tabung reaksi, tisu,
bolpen dan kertas, untuk mencatat hasil, label nomer, dan spidol. Serta reagen
untuk pemeriksaan berupa 1 seet reagen formalin, terdiri dari 1 botol pereaksi
pertama berupa serbuk, 1 botol pereaksi ke2 berupa cairan, sendok scupe,
pipet, dan 1 botol formalin murni(untuk pembanding). Kedua 1 seet reagen borax
yang terdiri dari 1 botol pereaksi, 1 botol kertas strippaper, 3 pipet, borax
murni(sebagai pembanding). Ketiga 1 seet Reodhamin B terdiri dari 1 botol
pereaksi 1, 1 botol pereaksi 2, 1 botol rodhamin b murni, 3 pipet. Keempat 1
seet metyl yellow terdiri dari, 1 botol pereaksi metyl yelow, 1 botol metyl yelow
murni, 3 pipet.
8. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 pengambilan sampel
Gambar 1.3 mempersiapkan alat dan bahan
5. Tahapan Kegiatan :
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan makanan dan
jajanan
1) Mengecek alat dan bahan yang tersedia
2) Konsultasi dengan mentor terkait ketersediaan alat dan bahan
3) Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan terkait ketersediaan
reagen borax, formalin, metyl yellow dan Rodhamine B
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
5) Meyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
6) Melaksanakan konsultasi koordinasi dengan mentor untuk laporan dan bimbingan
terkait pelaksanaan pemeriksaaan
b. Melaksanakan Pengambilan dan Pemeriksaan sampel makanan Melakukan diskusi
dengan mentor dan senior terkait pembuatan desain leaflet dan video
1) Meminta ijin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
2) Memperkenalkan diri pada pedagang dan mengutarakan maksut serta tujuan
kedatang pada pedagang
3) Menanyakan ketersediaan pedagang untuk diperiksa dagangnya
4) Membeli (membayar) dagangan yang akan digunakan sebagai sampel
pemeriksaan
5) Kembali kepuskesmas
6) Melakukan pemeriksaan dengan reagen yang tersedia disesusaikan dengan
sampel makanan yang dibeli
7) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
7. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 melakukan pengambilan sampel
Gambar 1.3 hasil pemeriksaan
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 mpenmepmemberikan edukasi pada masyarakat
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 penempelan stiker untuk makanan jajanan yang lolos pemeriksaan
Gambar 1.2 pemberian edukasi dengan metode leaflet pada pedagang
Mentor
4. Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
5) Menginput kuisioner
4. Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
5) Menginput kuisioner
4. Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
5) Menginput kuisioner
.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 pemberian leaflet kepada para pedagang
4. Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
5) Menginput kuisioner
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 penempelan stiker untuk makanan jajanan yang lolos
pemeriksaan
Gambar 1.2 pemberian edukasi dengan metode leaflet pada pedagang dan
masyarakat
4. Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
5) Menginput kuisioner
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 menganalisis hasil pemeriksaan makanaan jajanan yang
didapatkan hasil bahwa, 2 dari 17 tempat 27 sampel mengandung
formalin, sedang 15 atau 27 sampel laiinya negative mengandung, borax,
formalin, dan rodamin b yang berarti 93 % pedagang makanan jajajan di
wialayah kerja puskesmas klego yang disambil sampelnya, aman dari
bahan cemaran kimis
Gambar 1.kuisioner tingkat oengetahuan
Pekalongan, 29 Oktober
2022 Peserta
4. Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi pada mentor
5) Menginput kuisioner
6. Dokumentasi Kegiatan
Oleh :
NUR IMAMAH SEPTIANI, S.KM
NIP :19910918 202203 2 009
OPTIMALISASI
OPTIMALISASI PEMERIKSAAN PEDAGANG MAKANAN DAN
JAJANAN DENGAN METODE STIKERISASI DI WILAYAH
KERJA UPT PUSKESMAS KLEGO KOTA PEKALONGAN
Peserta Diklat :
Coach, Mentor,
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
…………………………………………………………………………………
iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi Habituasi ini dengn judul isu, “OPTIMALISASI PEMERIKSAAN PEDAGANG
MAKANAN DAN JAJANAN DENGAN METODE STIKERISASI DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS KLEGO KOTA PEKALONGAN”. Penulisan rancangan aktualisasi
ini dalam rangka memenuhi syarat kelulusan pendidikan dan pelatihan dasar yang
diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian danPengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Pemerintah Kota Pekalongan yang bekerja sama dengan Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI Bandung.
Dalam menyusun rancangan Aktualisasi Habituasi ini Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepafa banyak ppihak yang telah memberikan bantuan
bimbingan dan arahannya kepada penulis, hingga selesai, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
10. Dr. Slamet Budiyanto, SKM, M.Kes., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Pekalongan, yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan 58 Kota Pekalongan,
11. Ibu dr. Maria Joseph Budi Niarti selaku Mentor yang telah memebrikan arahan,
v
dukungan, masukan dan bimbingan dalam rancangan aktualisasi habituasi;
12. Bapak Amang Widiharto, A.Md selaku senior dan Penanggung Program
Kesehatan Lingkungan yang telah membimbing .
13. Bapak dan Ibu penyelenggara dan Widyaswara Pusdikmin Lemdiklat POLRI dan
staff karyawan Pusdikmin Lemdiklat POLRI yang telah memberikan ilmu selama
diklatsar.
14. Pemerintah Kota Pekalongan yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti Diklatsar CPNS di Pusdikmin POLRI.
15. Keluarga besar Puskesmas Klego Kota Pekalongan yang memberikan perhatian
dan semangat.
16. Suami, Orang Tua, Adik, dan Anak-anak yang telah menjadi semangat bagi
penulis, yang telah memberikan semangat, kepercayaan, perhatian dukungan
dan do’a yang sangat luar biasa.
17. Teman – teman CPNS Puskesmas Klego Tahun 2022 yang telah memberikan
bantuan, saran, dan kritik kepada penulis dalam pembuatan rancangan ini.
18. Rekan-rekan Diklatsar gelombang VI Tahun 2022 Pemerintah Kota Pekalongan
yang telah memberika saran, motivasi jepada penulis.
19. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi habituasi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis menyadari
bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis berharap
kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk menyempurnakan rancangan ini. Penulis berharap rancangan
kegiatan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan maksimal sehingga dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-
hari.
Pekalongan, 03 Oktober 2022
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
vii
metode leaflet dan video pada pedagang dan masyarakat .................... 26
8. Melaksanakan penempelan stikerisasi pada pedagang makanan dan
jajanan yang telah memenuhi standar ..................................................... 29
9. Melaksanakan pembinaan/ edukasi untuk pedagang yang tidak
memenuhi syarat dengan metode leaflet................................................. 31
10. Melakukan evaluasi aktivitas Habituasi............................................... 33
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi ......................................................... 36
III. PENUTUP ............................................................................................................ 38
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan yang bijak bagi masyarakat adalah pembangunan yang
berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah
pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh
dunia. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya dari
pembangunan nasional yang diselenggarakan di semua bidang kehidupan.
Kesehatan merupakan salah satu tujuan pembangunan didunia.
Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di Indonesia
adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah
masalah pangan.
Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang. Pangan sangat
penting untuk kehidupan manusia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk
maka kebutuhan akan pangan pun semakin meningkat. Untuk itu maka manusia
mengembangkan teknologi pangan untuk meningkatkan produksi pangan agar
dapat mencukupi kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Pangan untuk
memenuhi kebutuhan pokok haruslah yang menyehatkan. Pangan yang
menyehatkan tidak boleh mengandung bahan bahan atau cemaran yang dapat
membahayakan kesehatan termasuk Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang
terlarang dan mikroba penyebab penyakit atau toksinnya, tetapi sebaliknya
mengandung senyawa-senyawa yang mendukung kesehatan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 tahun 2012 yang
merupakan revisi dari Permenkes No.722/Menkes/Per/IX/1988 dan Permenkes
No.1168/ Menkes/Per/X/1999 dijelaskan bahan tambahan pangan yang dapat
digunakan dalam pangan terdiri atas beberapa golongan yaitu: antikempal
(Anticaking agent), antioksidan (Antioxidant), pemanis buatan (Artificial
Sweetener, pengatur keasaman (Acidity regulator), pengawet (Preservative),
pemutih dan pematang telur (Flour treatment agent), pengemulsi, pengatur
keseimbangan, dan pengental (Emulsifir, Stabilizer, and Thickener), pengeras
(Firming agent), penyedap rasa dan aroma, penguat rasa (Flavour, Flavour
enhancer), pewarna (Colour) dan sekuestran (Sequestrant).1 Sedangkan bahan
tambahan pangan yang dilarang penggunaanya dalam makanan berdasarkan
Permenkes RI No.722/Per/IX/1988 dan No.1168/Menkes/Per/X/1999 sebagai
1
berikut: boraks (Natrium Tetraborat), formalin (formaldehyd), minyak nabati
yang dirominasi (brominated vegetable oils), kloramfenikol (chlorampenicol),
kalium klorat (potassim chlorate), dietilpirokarbonat (diethylpyrocarbonat,
DEPC), nitofuranzon (nirtofuranzone), phenetilkarbamida (p-
phenethycarbamide, dulcin, 4- ethoxyphenylurea), asam salisilat dan garamnya
(salicylic acid and its salt), pewarna merah (rhodamin B), pewarna kuning
(methanyl yellow), pemanis sintesis (dulsin), pengeras (potasium bromat).
Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus dilindungi terhadap
pangan yang tidak memenuhi syarat dan terhadap kerugian sebagai akibat
produksi, peredaran dan perdagangan pangan yang tidak benar. Cara produksi
dan peredaran pangan yang tidak benar dapat merugikan dan membahayakan
kesehatan masyarakat. Penjaminan pangan yang bermutu dan aman
merupakan tanggung jawab pemerintah, industri pangan dan konsumen, sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Menurut Permenkes no 43 tahun 2019, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif diwilayah kerjanya. Upaya
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbilnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlalukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2015, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam
bentuk: konseling, Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan Intervensi Kesehatan
Lingkungan. Inspeksi kesehatan lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan
dan pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. Tugas dari Inspeksi
Kesehatan Lingkungan terdiri dari: a. pengamatan fisik media lingkungan; b.
pengukuran media lingkungan di tempat; c. uji laboratorium; dan d. analisis
2
risiko kesehatan lingkungan.
Pemeriksaan makanan dan jajanan termasuk dalam salah satu
kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan yang dilakukan 2x dalam satu
tahun. Dengan sasaran pemeriksaan kepada para pedagang, di sekolahan
dan pedagang makanan jajajan di wilayah kerja Puskemas Klego.
1. Kondisi sekarang
Berdasarkan pengamatan penulis dan konsultasi pada atasan
juga dengan rekan senior petugas Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas Klego Kota Pekalongan sejak bulan April – September 2022
ketika melaksanakan tugas sehari-hari, dipotong cuti ketika melahirkan
dr juli – Agustus. Dan Ketua Himpunan Kesehatan Lingkungan
Indonesia dari kota Pekalongan terdapat beberapa kondisi yang
ditemukan yang kemudian dalam rancangan aktualisasi ini akan dicari
solusinya, yaitu
3
Kedua berdasarkan data lokal karya mini untuk evaluasi pada bulan
agustus yang biasa dilaksanakan setiap bulan untuk cakupan kepelikan
SLHS rendah pada wilayah puskesmas klego, hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan pengusaha restoran, jasa boga, depot isi ulang
air minum tentang alur dan manfaat dari sertifikat Layak Hygiene
Sanitasi (SLHS) sehingga kurangnya dorongan/ keinginan pengusaha
untuk mendaftaran tempat usahanya supaya mendapat sertifkat Layah
Sehat Higiene (SLHS).
2 Kurangnya 5 5 4 14 II
pengetahuan
pengusaha rumah
makan, jasa boga,
depot isi ulang air
5
minum untuk
mendaftarkan usaha
rumah makan, dan jasa
boganya supaya
mendapat Sertifikat
Layak Hygiene Sanitasi
(SLHS)
3 Kurangnya partisipasi 4 3 4 11 III
pedagang makanan
dan jajanan dalam
mengikuti kegiatan
yang dilakukan
petugas
6
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
1. Visi Puskesmas Klego
Visi dari UPT Puskesmas Klego Kota Pekalongan adalah “Menjadi
Pusat Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan
mandiri”.
7
a. Tugas Puskesmas:
1) Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga.
3) Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
b. Fungsi Puskesmas:
1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
9
4.STRUKTUR ORGANISASI
8
C.TUJUAN AKTUALISASI
D.MANFAAT AKTUALISASI
1. Manfaat bagi peserta latsar
a) Untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas pokoknya.
b) Untuk memudahkan pencarian data ketika diperlukan oleh bagian lain.
c) Meingkatkan pelayanan prima
d) Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai-
nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta
menerapkan pelayanan publik whole of government, danmanagement
ASN sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2.Manfaat bagi organisasi
a) Meningkatkat pelayanan prima
b) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi.
c) Meingkatkan mutu pelayanan UPT Puskesmas Klego
11
d) Dapat menjadi bahan masukan untuk melakukan perbaikanyang lebih
baik, khususnya tentang pengaplikasian nilai – nilai ASN yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta menerapkan
pelayanan publik whole of government, danmanagement ASN.
3.Manfaat bagi pasien
Memudahkan ketika dilakukan asuhan keperawatan sehingga
prosesnya terurut dan pasien mendapatkan kemudahan dalam proses
asuhan keperawatan dari mulai pengkajian hingga evaluasi.
E.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah pedagang
makanan dan jajanan di wilayah UPT Puskesmas Klego. Waktu
pelaksanaan kegiatan akan dilakukan selama kurang lebih 30 hari di
wilayah kerja UPT Puskesmas Klego.
12
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
HABITUASI
A. Gambaran umum kegiatan aktualisasi
Rancangan kegiatan yang akan dilakukan dalam
mengoptimalkan pemeriksaan makanan dan jajanan dengan
metode stikerisasi dengan penerapan nilai-nilai dasar ASN
(BerAKHLAK) serta menerapkan manajemen ASN dan Smart
ASN. Diantaranya kegiatan rancangan yang akan di laksanakan:
1. Membuat stiker
2. Membuat media edukasi leaflet, Membuat video edukasi
tentang jajan sehat,
3. Membuat kuisoner dan google form
4. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan makanan dan jajanan
5. Melaksanakan pengambilan dan pemeriksaan sampel
makanan
6. Melaksanakan penempelan stikerisasi pada pedagang
makanan dan jajajan yang memenuhi syaarat
7. Melaksanakan edukasi ulang/ pembinaan untuk pedagang
makanan dan jajanan yang positve makanan dan jajanannya
mengandung BTP berbahaya dengan metode leaflet
8. Melakukan evaluasi aktivitas Habituasi
13
4) Konsultasi dengan mentor terkait hasil desain stiker
5) Jika sudah disetujui mencetak stiker
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Terselesaikannya desain gambar stiker
2) Mendapat persetujuan desain stiker
3) Tercetaknya stiker labelisasi makanan dan jajanan
untuk pedagang makjan yang telah diperiksa dan
memenuhi syarat
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK) yang di gunakan
pada kegiatan ini adalah :
1) Berorientasi pelayanan
14
7) Kolaboratif
Bekerja sama dengan mentor dalam menjalankan
pemecahan masalah.
d. Kedudukan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antaralain :
1) Manajemen ASN
Bertanggung jawab akan tugas petugas Sanitarian
dan fungsi Petugas Sanitarian sebagai pelaksana
2) Smart ASN
Memanfaatkan stikerisasi sebagai upaya untuk
memberikan pelayanan prim
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi
Puskesmas Klego yaitu “Mendorong peran serta lintas
sektor dalam pembangunan kesehatan masyarakat” dan
merupakan implementasi dari misi “Selalu meningkatkan
kinerja dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto organisasi
Puskesmas Klego yaitu “Kerja ikhlas, kerja keras, kerja
cerdas”
15
5) Jika sudah disetujui mencetak leaflet sesuai kebutuhan
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Terselesaikannya desain leaflet
2) Mendapat persetujuan desain leaflet
3) Tercetaknya lealflet sebagai media edukasi pada
pedagang dapat menyimpan,serta membacanya
kapanpun sehingga dapat menambah pemahaman
dan pengetahuan pedagang tentang Bahan Tambahan
Pangan yang aman untuk dikonsumsi dan dijual.
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK) yang di gunakan
pada kegiatan ini adalah :
1) Berorientasi pelayanan
16
7) Kolaboratif
Bekerja sama dengan mentor dalam menjalankan
pemecahan masalah.
d. Kedudukan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antaralain :
1) Manajemen ASN
Bertanggung jawab akan tugas petugas Sanitarian
dan fungsi Petugas Sanitarian sebagai pelaksana
2) Smart ASN
Memanfaatkan media leaflet sebagai upaya untuk
memberikan pelayanan prim
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi Puskesmas
Klego yaitu “Mendorong peran serta lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan masyarakat” dan merupakan
implementasi dari misi “Selalu meningkatkan kinerja dan
profesionalisme dalam melakukan pelayanan.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto
organisasi Puskesmas Klego yaitu “Kerja ikhlas, kerja
keras, kerja cerdas”
17
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK) yang di gunakan
pada kegiatan ini adalah :
1) Berorientasi pelayanan
2) Smart ASN
18
Memanfaatkan kuisioner sebagai upaya evaluasi
dalam memberikan pelayanan prima
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi
Puskesmas Klego yaitu “Mendorong peran serta lintas
sektor dalam pembangunan kesehatan masyarakat” dan
merupakan implementasi dari misi “Selalu meningkatkan
kinerja dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto organisasi
Puskesmas Klego yaitu “Kerja ikhlas, kerja keras, kerja
cerdas”
19
dikonsumsi dan dijual.
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK) yang di gunakan
pada kegiatan ini adalah :
1) Berorientasi pelayanan
20
1) Manajemen ASN
Bertanggung jawab akan tugas petugas Sanitarian
dan fungsi Petugas Sanitarian sebagai pelaksana
2) Smart ASN
Memanfaatkan media sosial, youtube untuk
memberikan edukasi paada masyarakat luas tentang
Jajanan Sehati sebagai upaya untuk memberikan
pelayanan prima
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi
Puskesmas Klego yaitu “Mendorong peran serta lintas
sektor dalam pembangunan kesehatan masyarakat” dan
merupakan implementasi dari misi “Selalu meningkatkan
kinerja dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto
organisasi Puskesmas Klego yaitu “Kerja ikhlas, kerja
keras, kerja cerdas”
21
4) Pengambilan reagen di Dinas Kesehatan Kota
Pekalongan
22
oleh mentor dan senior yang berpengalman,
diharapkan akan menghasilkan hasil yang dapat
dipertanggung jawabkan
4) Harmonis
2) Smart ASN
Mengikuti tuntutan atau tantangan masyarakat ,
dengan mengoptimalkan inovasi dalam bekerja.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi
Puskesmas Klego yaitu “Mendorong peran serta lintas
23
sektor dalam pembangunan kesehatan masyarakat” dan
merupakan implementasi dari misi “Selalu meningkatkan
kinerja dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto
organisasi Puskesmas Klego yaitu “Kerja ikhlas, kerja
keras, kerja cerdas”
7) Kembali kepuskesmas
8) Menyiapkan reagen
24
10) Melaporkan hasiil pemeriksaan kepada mentor
b. Hasil yang ingin dicapai
Terawasinya pedagang makanan dan jajanan
yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Klego.
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Melakukan pengawasan pedagang dengan
pemeriksaan makanan jajajan sebagai upaya
pelaksaan pelayanan prima pada masyarakat.
2) Akuntabel
Memberikan hasil pemeeriksaan dengan baik dan
informasi yang diberikan dengan benar.
3) Kompeten
Dapat melakukan pemeriksaan kandungan
formalin, borak pada makanan.
4) Harmonis
Saat pengambilan sampel pada pedagang
petugas harus bersikap ramah, sopan, lembut,
rendah hati dan mau membeli dagangan
pedagang yang sebagai sampel, sehingga
tercipta susana yang harmonis antara pedagang
dan petugas.
5) Loyal
Saling memberikan dukungan dan motifvasi untuk
melaksanakan kegiatan
6) Adaptif
Selalu berinovasi dalam memberikan solusi
dengan kebutuhan pedagang
7) Kolaboratif
Kolaborasi dengan dinas Kesehatan Kota
Pekalongan,dan teman sejawat dalam melakukan
25
pemeriksaan makanan dan jajanan
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan
Smart ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antara lain
1) Manajemen ASN
Melaksanakan koordinasi, kerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kota Pekalongan, senior, dan
pedagang dengan menggunakan bahasa
yangsopan, baik supaya diterima oleh para
pedagang.
2) Smart ASN
Hasil pemeriksaan di catat dalam laptop, dan diolah
dengan menggunakan excel.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat misi organisasi
Puskesmas Klego Kota Pekalongan yaitu
“Mendorong peran serta lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan masyarakat“ dengan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan
makanan dan jajanan yang baik dan sehat.
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam kegiatan ini juga
mendukung tata nilai yang dijunjung oleh
Puskesmas Klego yaitu Harmonis artinya
Menciptakan lingkungan yang Harmonis di dalam
dan di luar kantor serta jam kerja.
26
pedagang
27
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pedagang dan masyaraat dalam menyajikan makanan
yang sehat dan aman untuk dikonsumsi
4) Harmonis
Saat mendatangi pedagang petugas harus bersikap
ramah, sopan, lembut, rendah hati dan mau
mendengarkan keluhan pedagang, sehingga terlihat
tidak menggurui dan tercipta susana yang harmonis
antara pedagang dan petugas.
5) Loyal
Solusi yang diambil sesuai hasil diskusi dengan
mentor dan senior dengan tetap menjaga nama baik
instansi.
6) Adaptif
Solusi yang diambil solusi yang berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas sesuai kebutuhan
masyarakat
7) Kolaboratif
Bekerja sama dengan mentor dalam menjalankan
pemecahan masalah.
d. Kedudukan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antaralain :
1) Manajemen ASN
Melaporkan pelaksanaan dan hasil pemeriksaan
pada mentor, senior, dan kelurahan. Serta
berkoordinasi terkait tindak lanjut.
2) Smart ASN
Menggunakan media cetak dan media sosial untuk
memberikan edukasi pada pedagang dan masyarakat.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi
28
Puskesmas Klego yaitu “Mendorong peran serta lintas
sektor dalam pembangunan kesehatan masyarakat” dan
merupakan implementasi dari misi “Selalu meningkatkan
kinerja dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto
organisasi Puskesmas Klego yaitu “Kerja ikhlas, kerja
keras, kerja cerdas”
29
puskesmas klego .
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Terlayaninya pengawasan pedagang – pedagang
kecil makanan dan jajanan yang ada di wilayah kerja
Puskesas Klego
2) Akuntabel
Stiker yang ditempel sesuai dengan hasil
pemeriksaan
3) Kompeten
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan senior atau teman puskesmas
lintas program dalam penempelan stiker.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antara lain:
30
1) Manajemen ASN
Memberikan pelayana publik dengan
terlaksanya pengawasan padagang makanan
dan jajanan dari kandungan foramalin, dan
borax.
2) Smart ASN
Memberi inovasi labelisasi stiker pada
pedagang yang memenuhi syarat. Sehingga
dapat memotivasi pedagang lain untuk bisa
mendapatkan stiker yang sama dengan
menyajikan bahan pangan yang sehat dan
aman.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organissasi
Puskesmas Klego Kota Pekalongan yaitu “Menjadi Pusat
Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan
mandiri” dan merupakan implementasi dari misi
“Mendorong peran serta lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan masyarakat.”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Selain itu dalam Kegiatan ini memperkuat moto
organisasi yaitu kerja, keras, sehar, ceria , cerdas
31
pedagang dapat menggunakan bahan lain dalam
pembuatan dagannya
4) Melaporkan hasil kegiatan pada mentor
b. Hasil yang ingin dicapai
Mengetahui tingkat pengetahuan pedagang,
terlaksananya pengawasan Pedagang makanan dan
jajanan.
c. Nilai – nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Terlayaninya pengawasan pedagang – pedagang
kecil makanan dan jajanan yang ada di wilayah
kerja Puskesas Klego
2) Akuntabel
Memberikan Informasi yang benar dan sumber
yang sesuai dengan standar berdasarkan hasil
pemeriksaan sampel makanan pada makanan dan
jajanan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Klego.
3) Kompeten
32
bahan makanan yang digunakan dari yang tidak
aman ke Bahan Makanan Tambahan yang aman
untuk dikonsumsi .
7) Kolaboratif
Kerjasama antar petugas dan petugas puskesmas
lintas program untuk terciptanya pengawasan
pedagangan makanan dan jajanan
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antaralain :
1) Manajemen ASN
Memberikan pelayana publik dengan terawasinya
padagang makanan dan jajanan dari kandungan
foramalin, dan borax.
2) Smart ASN
Memanfaatkan media sosial seperti youtube ,
google, leaflet untuk mengedukasi pedagang.
33
kuisioner pada pedagang untuk bisa mengisi
kuisioner
5) Menginput kuisioner
2) Akuntabel
3) Kompeten
34
5) Loyal
Melaporkan hasil pemeriksaan dengan jujur, adil .
6) Adaptif
Kuisiner buat dengan cermat.
7) Kolaboratif
Berkonsultasi dengan mentor dan senior dalam
menyusun
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
Mata diklat yang terkait dengan kegiatan ini antaralain :
1) Manajemen ASN
2) Smart ASN
Menggunakan google form sebagai media untuk
mengisi, dan menginput kuisioner.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini memperkuat visi organisasi
Puskesmas Klego Kota Pekalongan yaitu “Menjadi
Pusat Kesehatan yang bermutu menuju masyarakat
sehatdan mandiri “dan merupakan implementasi dari
misi “Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu Memberikan pelayanan kesehatan yang
terjangkau, bermutu, dan berkeadilan nilai – nilai
organisasi.”
35
19
Keterangan :
Hari minggu / Hari Libur Nasional
Pelaksanaan evaluasi
Melaksanakan pengambilan dan pemeriksaan
Membuat dan mencetak media edukasi leaflet
Membuat dan mencetak stiker
Melaksanakan penempelan stikerisasi pada pedagang makanan dan jajajan yang memenuhi syaarat
Melaksanakan edukasi/ pembinaan untuk pedagang makanan dan jajanan yang positve makanan dan
jajanannya mengandung BTP berbahaya dengan metode leaflet
Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Membuat kuisoner dan google form
37
III. PENUTUP
21