Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

OPTIMALISASI PELAYANAN ASUHAN


RAWAT JALAN PADA PASIEN
DI POLIKLINIK POLRES MESUJI
POLDA LAMPUNG

Disusun Oleh:
Antonius Ari Wibowo, A.Md.Kep
NIP. 199407182022021001

Peserta Pendidikan Dan Pelatihan Dasar Cpns Polri


Angkatan XIII Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRIPUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


OPTIMALISASI PELAYANAN ASUHAN
RAWAT JALAN PADA PASIEN
DI POLIKLINIK POLRES MESUJI
POLDA LAMPUNG

Peserta Diklat :
Antonius Ari Wibowo, A.Md.Kep

Telah disetujui pada tanggal: 10 Agustus 2022


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Drs. TAUFIK SUPRIYADI dr. RIZKY ARIF PRASETYO


KBP NRP 65110550 IPDA NRP 96071233

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Antonius Ari Wibowo


Intansi : Kepolisian Republik Indonesia
Jabatan : Perawat Terampil
Tempat Aktualisasi : Klinik Polres Mesuji Polda Lampung

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar


CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

Bandung, 10 Agustus 2022


COACH

Drs. TAUFIK SUPRIYADI


KBP NRP 65110550

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Antonius Ari Wibowo


Intansi : Kepolisian Republik Indonesia
Jabatan : Perawat Terampil
Tempat Aktualisasi : Klinik Polres Mesuji Polda Lampung

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar


CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. Peserta dalam melaksanakan rancangan aktualisasi habitulasi
sesuai dengan tupoksi di tempat peserta bertugas.
2. Peserta mengangkat Isu tentang rancanagan aktualisasi habituasi
sesuai dengan permasalahan kondisi terkini dan di harapkan bisa
merubah kondisi kesatuan untuk kedepan.
3. Perserta dalam melaksanakan rancangan aktualisasi ini di dukung
oleh mentor ditempat perserta bertugas.
Mesuji, 10 Agustus 2022
MENTOR

dr. RIZKY ARIF PRASETYO


IPDA NRP 96071233

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Klinik
Polres Mesuji Polda Lampung dengan tepat pada waktunya. Rancangan
aktualisasi ini akan diaktualisasikan di Klinik Polres Mesuji yang bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan publik ASN dengan menerapkan sikap
perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Penulis
menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kombes POL Drs. Taufik Supriyadi, selaku Kepala Pusat Pendidikan
Adminstrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik
Indonesia serta selaku COACH;
2. AKBP Grace Krisna D. Rahakbau, S.IK., M.Si., selaku Wakil Kepala
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.IK., M.Si., selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Pelatihan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan
danPelatihan Polri;
4. AKBP Rachman Kurniawan, S.S., S.H., M.H., selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan Polri;
5. AKBP Endang Sriyani, S.H., M.AP., selaku Kepala Bagian Pembinaan
Siswa Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Polri;
6. Pembina Parlindungan, SE.,MT.,Ak selaku pembimbing yang
senantiasa membimbing dan memberi motivasi, arahan, dukungan,
serta masukan, sampai dengan terwujudnya rancangan aktualisasi ini;

v
7. IPDA dr. Rizky Arif Prasetyo, selaku mentor atas semua arahan,
motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan
aktualisasi;
8. Bapak dan Ibu Penyelenggara dan Widyaswara Pusdikmin Lemdiklat
Polri dan staf karyawan Pusdikmin Lemdiklat Polri yang telah
memberikan ilmu selama dilkat;
9. Kapolres Mesuji yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti Pelatihan Dasar di Pusdikmin Lemdiklat Polri;
10. Keluarga besar Klinik Polres Mesuji atas dukungan, doa dan
kerjasamanya;
11. Rekan-rekan Latsar CPNS Polri Polda Lampung gelombang III
Angkatan XIII yang telah berjuang bersama dalam suka maupun duka
selama masaPelatihan Dasar di Pusdikmin Lemdiklat Polri;
12. Keluarga, saudara dan sahabat yang telah memberikan pengorbanan,
dukungan dan doa yang luar biasa.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari
berbagai pihak guna membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik.
Sehingga, rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Mesuji, 10 Agustus 2022

Penulis

Antonius Ari Wibowo, A.Md.Kep


NIP. 199407182022021001

vi
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING COACH ................................ iii
PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING MENTOR .............................. iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
1. Kondisi saat ini ....................................................................... 4
2. Kondisi yang diharapkan........................................................ 8
3. Isu yang diangkat ................................................................... 8
B. Tugas Pokok, Fungsi Dan Peran................................................. 10
1. Visi ......................................................................................... 10
2. Misi ........................................................................................ 10
3. Tugas pokok, fungsi dan peran .............................................. 11
4. Struktur Organisasi ................................................................ 16
C. Tujuan Aktualisasi ....................................................................... 17
D. Manfaat Aktualisasi ..................................................................... 17
1. Manfaat bagi peserta latsar ................................................... 17
2. Manfaat bagi organisasi ......................................................... 18
E. Ruang Lingkup ............................................................................ 18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI........................................ 19
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi ....................................... 19
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi ..................................................... 19

vii
1. Menerima pasien yang datang ke poliklinik ........................... 19
a. Tahapan kegiatan ............................................................. 19
b. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 19
c. Nilai-nilai dasar Asn (BerAKHLAK) ................................... 20
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN) ................................................................................. 21
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 21
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 22
2. Melakukan anamnesa Keluhan pada pasien ......................... 22
a. Tahapan kegiatan ............................................................. 22
b. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 22
c. Nilai-nilai dasar Asn (BerAKHLAK) ................................... 23
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN) ................................................................................. 24

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 24


f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 25
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik pasien ... 25
a. Tahapan kegiatan ............................................................. 25
b. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 25
c. Nilai-nilai dasar Asn (BerAKHLAK) ................................... 25
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN) ................................................................................. 27
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 27
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 28
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter terkait hasil anamnesa
pasien menggunakan via telepon atau tatap muka ................ 28
a. Tahapan kegiatan ............................................................. 28
b. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 28
c. Nilai-nilai dasar Asn (BerAKHLAK) ................................... 28
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN) ................................................................................. 30

viii
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 30
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 31
5. Memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit pasien...... 31
a. Tahapan kegiatan ........................................................... 31
b. Hasil yang ingin dicapai................................................... 31
c. Nilai-nilai dasar Asn (BerAKHLAK) .................................. 31
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)................................................................................ 33
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi .................... 34
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ........................ 34
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi .................................................... 35
III. PENUTUP ........................................................................................ 36
Daftar Pustaka

ix
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Tingkat kepuasan pengunjung Poliklinik Polres Mesuji .......... 5


Grafik 1.2.1 Jumlah kunjungan pasien .................................................... 6

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Obat yang hampir kadarluarsa ............................................. 7


Gambar 1.2 Pengelolaan sampah medis dan non medis ........................ 7
Gambar 1.3 Struktur Organisasi ............................................................. 16

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Bobot Penetapan Kualitas Isu USG ......................................... 9


Tabel 1.2.1 Analisis Penetapan Prioritas Isu............................................ 9

xii
1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat
atau abdi negara yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan
publik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
taat hukum, berperadaban, demokratis, makmur, adil dan bermoral
tinggi dalam menyelenggarkan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar tahun 1945.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 yang mengatur
tentang fungsi aparatur sipil negara (ASN) yaitu sebagai berikut:
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan
pengawas penyelenggara tugas umum pemerintah dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik. Dalam pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.
Dalam melaksanakan tugas, seorang ASN harus memiliki 3
(tiga) kompetensi sebagimana yang disebutkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Kompetensi tersebut adalah Kompetensi Teknis,
Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Sosio Kultural. Langkah
awal untuk mempunyai ketiga kompetensi tersebut adalah melalui
pendidikan dan pelatihan terintegrasi sesuai yang tertuang dalam UU
No. 5 Tahun 2014 tentang ASN mengamatkan Instansi Pemerintah
wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (DIklat) terintegrasi bagi
2

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa


percobaan.
Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun
integrasi moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme,
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul, bertanggung jawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan dasar dilakukan dengan system internalisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif), Pelayan Publik, Manajemen ASN dan
SMART ASN.
Rumah sakit/klinik/poliklinik merupakan salah satu sarana
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan tujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki fungsi untuk
menjaga mutu pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan
sering dijadikan tolak ukur citra sebuah rumah sakit di mata
masyarakat sehingga dituntut adanya profesionalisme perawat
dalam memberikan dan mengatur pemberian asuhan keperawatan
kepada pasien (Apriyani, 2015).

Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan


kesehatan, harapan pasien adalah mendapatkan pelayanan
kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu
sesingkatsingkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik swasta atau poliklinik maupun dokter praktek
sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional
namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaikbaiknya, pasien
dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik
3

dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian


yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya
manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut
harus profesional. Selain itu asuhan rawat jalan sebagai salah satu
tempat pelayanan, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien
adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien
mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai
memerlukan rawat inap (Apriyani, 2015).
Asuhan Rawat jalan merupakan pelayanan medis kepada
pasien untuk tujuan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi,
dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharusakan pasien
tersebut dirawat inap. Pelayanan rawat jalan merupakan kegiatan
medis yang berkaitan dengan kegiatan poliklinik. Karena bersifat
rawat jalan maka pasien yang berobat hanya jam kerja saja, pasien
tidak menginap di Poliklinik. Alur pelayanan pasien yang berkunjung
ke Poliklinik rawat jalan yaitu mulai dari pendaftaran, menunggu
pemeiksaan di ruang tunggu dan mendapatkan pelayanan
pemeriksaan pengobatan di ruang periksa, kemudian pelayaan
pengambilan obat di apotik, ataupun pemeriksaan penunjang lainnya
(Apriyani, 2015).
Uraian tugas asuhan rawat jalan diantaranya menyiapkan
fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam menerima pasien dengan cara:
mengawasi kebersihan lingkungan, mengatur tata ruang poliklinik
agar memudahkan dan memperlancar pelayanan yang diberikan
kepada pasien, memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan
dalam memberikan pelayanan, mengamati keadaan pasien (tanda-
tanda vital), melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan,
menyiapkan blanko pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan,
membantu pasien selama pemeriksaan dokter, memberikan
penjelasan kepada pasien tentang tindakan pemeriksaan yang akan
4

dilakukan, menyiapakan pasien untuk tindakan pemeriksaan seperti


mengatur posisi pasien dan menciptakan rasa aman dan nyaman
selama tindakan pemeriksaan berlangsung, melaksanakan tindakan
pegobatan sesuai program pengobatan yang ditentukan oleh dokter,
memberikan edukasi kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai
kebutuhan kemampuan perawat, merujuk pasien kepada anggota tim
kesehatan lain untuk tindakan pengobtan dan perawatan lanjut,
melakukan sistem pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan yang
berlaku di poliklinik, memelihara peralatan medis dalam keadaan
siap pakai, bekerja secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan
dalam memberikan pelayanan kepada pasin, mengatur kunjungan
ulang melaporkan ada temuan penyakit infeksi atau menular kepada
dokter, mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
penanggung jawab poliklinik, serta meningkatkan pengetahun dan
keterampila di bidang keperawatan (Apriyani, 2015).

1. Kondisi Saat ini


Kegiatan pelayanan keperawatan dilakukan di Poliklinik Polres
Mesuji sudah cukup baik namun menurut beberapa keluhan serta
kritik dan saran pengunjung terkait kepuasan pelayanan yang di
berikan masih belum optimal. Berdasarkan pengalaman kerja
selama 3 bulan di Poliklinik Polres Mesuji dalam membantu
pimpinan memberikan pelayanan terhadap pasien, dirasakan
adanya hal yang perlu di optimalkan dalam proses pelayanan,
maka dalam rangka pelaksanakaan tugas peserta latihan dasar
CPNS telah ditemukan isu sesuai kondisi saat ini yang menjadi
dasar untuk rancangan aktualisasi yang bersumber dari nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK, Manajemen ASN dan Smart ASN.
Diantaranya;
a. Proses kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Poliklinik
Polres Mesuji memang sudah cukup baik namun perlu di
5

optimalkan guna menunjang kepuasan dan pelayanan


pasien yang lebih prima. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal sarana dan prasarana yang
menyangkut personal pasien itu sendiri maupun pelayanan
asuhan keperawatan yang diberikan. Hal tersebut dapat
disimpulkan dari hasil survey dan pengamatan secara
singkat oleh penulis.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN
RAWAT JALAN
40.00%
34.60%
35.00% 33.30%
31% 30.80%
30.00% 28.60% 27.70%
23.80% 24.10% tidak puas
25.00%
19.20% kurang puas
20.00% 17.20%
15.40% puas
14.30%
15.00% sangat puas
10.00%

5.00%

0.00%
Mei Juni Juli

Grafik 1.1. Tingkat kepuasan pengunjung Poliklinik Polres Mesuji

Berdasarkan Grafik 1.1 dari jumlah 76 responden yang


mengisi kuisioner pada bulan Mei-Juli 2022 berkaitan dengan
tingkat kepuasan pasien pengunjung poliklinik, maka
didapatkan rincian total kunjungan 21 pasien pada bulan Mei
yang tidak puas 3 responden dengan presentase 14.30%,
kurang puas 7 responden dengan presentase 33.30%, puas 6
responden dengan presentase 28,60%, sangat puas 5
responden dengan presentase 23,80% kemudian pada bulan
Juni tidak puas 5 responden dengan presentase 17.20%,
kurang puas 8 responden dengan presentase 27.7% puas 7
responden dengan presentase 24.10%, sangat puas 9
6

responden dengan presentase 31%, dan kemudian pada bulan


Juli tidak puas 4 responden dengan presentase 15.40%, kurang
puas 9 responden dengan presentase 34.6%. puas 8
responden dengan presentase 30.8%, dan sangat puas 5
responden dengan presentase 19.20%. Dari data tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kepuasan pada awal
bulan Mei sampai Juni mengalami peningkatan, akan tetapi
mulai memasuki bulan Juli justru mengalami penurunan, dan
dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan pasien sudah cukup
namun belum optimal.

Jumlah kunjungan pasien


40 37
34
35
30 28
25
20 Jumlah kunjungan
15 pasien
10
5
0
Mei Juni Juli

Grafik 1.2.1 Jumlah kunjungan pasien

Dari grafik 1.2.1 dapat dilihat jumlah kunjungan pasien dari


bulan Mei-Juli 2022 dengan jumlah 99 pasien, pada bulan Mei
dengan jumlah 34 pasien, pada bulan Juni 37 pasien, pada bulan
Juli 28 pasien.

b. Ketersediaan beberapa obat-obatan yang ditemukan mendekati


kadarluarsa sehingga perlu pematauan yang optimal guna
mencegah kesalahan pemberian obat.
7

Gambar: 1.1 Obat yang hampir kadarluarsa

Dari gambar 1.1 dapat terlihat obat mendekati masa


kadarluarsa dan tercampur dengan obat-obatan lain, obat-
obatan yang hampir memasuki masa kadaluarsa tersebut
berupa sirup dan tablet. Tentunya kondisi seperti ini harus
segera ditangani guna mencegah resiko kejadian yang tidak
diinginkan dalam pelayanan kesehatan untuk kedepannya
menjadi lebih baik.

c. Pengelolaan sampah medis dan non medis dari pemilahan


tidak sesuai dengan tempatnya.

Gambar 1.2 Pengelolaan sampah medis dan non medis

Dari gambar 1.2 dapat disimpulkan bahwa pengelolaan


sampah medis dan non medis belum ideal, terlihat dari
pembuangan limbah ke kotak sampah masih menjadi satu
tempat dan belum sesuai dengan SOP.
8

2. Kondisi yang Diharapkan


Berdasarkan kondisi saat ini diharapakan adanya perbaikan terkait
isu yang ditemukan. Maka kondisi yang diharapkan perbaikan
berupa:
a. Optimalnya pelayanan asuhan keperawatan pada pasien rawat
jalan dengan menerapkan asuhan yang lebih maksimal dan
komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan sehingga
mempercepat pemulihan pasien dan memberikan kepuasan
pelayanan serta meningkatkan mutu kualitas pelayanan
kesehatan di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung;
b. Optimalnya pemantauan obat yang mendekati kadarluarsa
dengan proses berjalanya monitoring pendataan obat di
Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung;
c. Optimalnya pengelolaan sampah medis dan non medis dapat
disesuaikan dengan pemilahan dan tempat pembuangan yang
disediakan di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung.
3. Isu yang Diangkat
Dari pengamatan dan pengalaman bekerja selama 3 bulan di
Poliklinik Polres Mesuji, maka terdapat isu yang diangkat
diantaranya;
a. Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan pada
pasien rawat jalan di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung.
b. Belum optimalnya pemantauan obat yang mendekati
kadarluarsa di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung.
c. Belum optimalnya pengelolaan sampah medis dan non medis
di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung.
Berdasarkan beberapa isu yang ada di wilayah kerja
Poliklinik Polres Mesuji maka penulis melakukan analisa terhadap
isu yang ada menggunakan teknik analisa isu USG (Urgency,
Seriousness, Growth) yang mana pengertian USG adalah
sebagai berikut:
9

Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, di


analisis dan ditindak lanjuti.
Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.
Penentuan kualitas kriteria isu dengan metode/teknik USG
dilakukan dengan pembobotan 1 sampai 5 untuk setiap
kriterianya, adapun keterangan dari setiap bobot dan hasil
pembobotan isu tersebut sebagaimana tergambar pada tabel.
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya

Tabel 1.1 Bobot Penetapan Kualitas Isu USG

NO Isu Aktual/Masalah Pokok U S G Total


5 5 5 15
Belum optimalnya pelayanan asuhan
1
keperawatan pada pasien rawat jalan
.
di Poliklinik Polres Mesuji Polda
Lampung.
4 3 3 10
2. Belum optimalnya pemantauan obat
yang mendekati kadarluarsa di Poliklinik
Polres Mesuji Polda Lampung.
Belum optimalnya pengelolaan sampah 3 3 3 9
3. medis dan non medis di Poliklinik Polres
Mesuji Polda Lampung.
Tabel 1.2.1 Analisis Penetapan Prioritas Isu
10

Berdasarkan hasil anlisis isu dengan menggunakan alat


analisi USG diatas dapat dilihat bagaimana kualitas isu yang ada.
Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi dengan nilai 15 adalah
“Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan pada
pasien rawat jalan di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung”

B. Tugas Pokok, Fungsi Dan Peran


1. Visi Biddokkes
Terwujudnya Pelayanan Prima Kepolisian dibidang kedokteran
dan Kesehatan Kepolisian.

2. Misi Biddokkes
a. Menyelanggarakan kedokteran kepolisian guna kepentingan
tugas kepolisian dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat demi terpeliharanya keamanan dalam
negeri.
b. Menyelenggarakan kesehatan kesamaptaan kepolisian yang
bersih, transparan, akuntabel dan humanis guna tugas
pembinaan personel agar dapat tercipta postur personil Polri
sehat samapta yang selalu siap dalam melaksanakan tugas.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
memfasilitasi masyarakat Polri untuk mewujudkan hidup
sehat sejahtera secara fisik, mental dan sosial serta
berperan aktif dalam penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan gangguan kamtibmas.
d. Mengelola seluruh sumber daya Dokkes Polda Lampung
secara professional, transparan, akuntabel, efektif, efisien
dan modern dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dokkes
Polri.
11

3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran


a. Tugas Pokok dan Fungsi Biddokkes
1) Biddokkes bertugas menyelenggarakan pembinaan
kedokteran dan kesehatan Polri yang meliputi kedokteran
kepolisian, kesehatan kepolisian, rumah sakit dan poliklinik.
2) Dalam melaksanakan tugas Biddokkes menyelenggarakan
fungsi:
a) Penyusunan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan
dan pembinaan manajemen personel dan logistik,
administrasi dan ketatausahaan, serta pengelolaan
keuangan.
b) Pembinaan kedokteran forensik, identifikasi korban
bencana (DVI), dan kesehatan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
c) Pembinaan kesehatan kesamaptaan,
pelayanankesehatan, dan materiil fasilitas kesehatan.
d) Pelaksanaan kegiatan kedokteran dan kesehatan
kepolisian.
e) Pembinaan dan pelayanan kesehatan di Rumkit
Bhayangkara dan Poliklinik di jajaran Polda; dan
f) Pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian
informasi dan dokumentasi program kegiatan
Biddokkes.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Poliklinik Polres Mesuji
Tugas dari Poliklinik yaitu melaksanakan pelayanan
kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian sesuai lapis
kemampuan yang meliputi pelayanan kedokteran kepolisian
untuk kepentingan tugas kepolisian, menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi pegawai negeri pada Polri,
keluarganya dan masyarakat umum pada poliklinik. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi
12

Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian


menyelenggarakan fungsi:
1) Pelaksanaan pelayanan kedokteran dan kesehatan dasar
bagi pegawai negeri pada Polri dan keluarga serta
masyarakat umum.
2) Pelaksanaan kegiatan kesehatan kesamaptaan bagi
pegawai negeri pada Polri.
3) Penyiapan dan pemeliharaan materil dan fasilitas
kesehatan dan;
4) Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian
informasi dan dokumentasi kegiatan Poliklinik.
c. Tugas Pokok dan Fungsi dan Peran Terampil Perawat
Uraian tugas pokok jabatan terampil perawat sesuai
Jenjang jabatan sebagaimana diuraikan dalam Pasal
Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 yaitu:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan.
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka melakukan upaya promotif.
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/
pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu dalam rangka upaya preventif.
5) Memberikan oksigenasi sederhana.
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/ bencana/ kritikal.
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
serta bebas risiko penularan infeksi.
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana pada area medikal bedah.
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
13

sederhana di area anak.


10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area maternitas.
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area komunitas.
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area jiwa;
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik.
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi.
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif.
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan;
17) Melakukan perawatan luka, dan;
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
Fungsi perawat dilakukan sesuai dengan perannya dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien
menyesuaikan kondisi dengan kondisi riil. Ada pun fungsi
perawat dijabarkan ke dalam tiga poin, yaitu:
1) Fungsi Independen, perawat dapat mengambil keputusan
dan melakukan tindakan terbaik secara independen
berdasarkan ilmu keperawatan dengan tanggung jawab
penuh terhadap akibat yang akan terjadi tanpa melibatkan
pihak lain seperti dokter.
2) Fungsi Dependen, perawat mempunyai wewenang untuk
melakukan atau memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien atas perintah dokter seperti pemasangan
infus, penyuntikan, pengambilan darah, pemberian obat
dan lain sebagainya yang mana dokter menjadi
14

penanggung jawab penuh terhadap tindakan tersebut.


3) Fungsi Interdependen, dalam memberikan tindakan
layananan keperawatan kepada pasien, perawat dapat
bekerja sama dengan profesi lain seperti dokter, ahli gizi,
fisioterapi dan lain sebagainya. Peran perawat merupakan
perilaku yang diinginkan orang lain kepada seseorang
sesuai dengan kedudukan di dalam sistem, di mana hal
tersebut dipengaruhi oleh keadaan sosial dari profesi
perawat atau di luar profesi keperawatan dan bersifat
konstan dianataranya:
a) Pemberi Asuhan Keperawatan, perawat berperan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan memperhatikan kebutuhan dasar manusia.
b) Sebagai Advokat Pasien, peran perawat sebagai
advokat membantu pasien dan keluarga mendapatkan
hak-haknya sebaik mungkin atas pelayanan kesehatan
seperti hak mengetahui informasi penyakit, hak privasi
dan lain sebagainya.
c) Sebagai Edukator, pasien atau keluarga
berhak mendapatkan pengetahuan mengenai
kesehatan, gejala dari penyakit hingga tindakan yang
dapat dilakukan guna mengubah perilaku pasien hidup
sehat.
d) Sebagai Koordinator, perawat harus
bisa mengkoordinasikan pelayanan kesehatan seperti
mengarahkan dan merencanakan secara tim untuk
memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada
pasien.
e) Sebagai kolaborator, peran perawat
sebagai kolaborator harus mempu berkolaborasi
dengan tim kesehatan seperti dokter, ahli gizi,
15

fisioterapi atau bahkan dengan sesama perawat untuk


menentukan tindakan terbaik saat memberikan
pelayanan kesehatan.
f) Sebagai Konsultan, peran konsultan ini sangat
penting karena pasien dapat mengetahui tindakan
keperawatan terbaik apa yang bisa ia terima dan
mengetahui informasi mengenai tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
g) Sebagai Pembaharu, peran perawat
sebagai pembeharu bisa dijalankan dengan
pengadaan perencanaan, kolaborasi, perubahan yang
terukur atau sistematis dan terarah sesuai dalam
metode pemberian pelayanan keperawatan.
16

4. Struktur Organisasi

Gambar 1.3 Struktur Organisasi


17

C. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yang akan dilaksanakan adalah mampu memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif) dalam setiap kegiatan yang dilakukan dan mampu
berkontribusi secara optimal dalam memperkuat visi misi
organisasi serta dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
Tenaga Kesehatan Terampil Perawat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi nilai-nilai profesi ASN
Poliklinik Polres Mesuji yaitu:
a. Untuk mengoptimalkan pelayanan pasien rawat jalan di
Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung.
b. Untuk Menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif serta
kedudukan dan peran ASN dalam SMART ASN dan
manajemen ASN
c. Mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu:
SMART ASN MANAJEMEN ASN.
D. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat Bagi Peserta Latsar
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ASN
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif dan kolaboratif sebagai landasan dalam
menjalankan profesi sebagai Perawat-Terampil.
b. lmplementasi nilai-nilai dasar dan peran ASN dalam setiap
kegiatan yang dilakukan dapat mengukur kinerja ASN agar
menjadi diri yang lebih baik dan menjadi pribadi yang
profesional dalam menjalankan tugasnya.
18

2. Manfaat Bagi organisasi


Terwujudnya kualitas pelayanan kesehatan yang semakin
optimal dan memberikan kepuasaan terhadap pelanggan
sehingga, kepercayaan masyarakat untuk lebih menggunakan
jasa layanan yang disediakan instansi meningkat sebagai
pemecahan dari isu yang diangkat.
E. Ruang Lingkup
Kegiatan Aktualisasi Habituasi dilaksanakan selama 27 (dua
puluh tujuh) hari kerja, mulai tanggal 18 Agustus 2022 sampai
dengan 18 September 2022. Ruang lingkup sesuai dengan
rancangan kegiatan aktualisasi habituasi ditargetkan optimalnya
pelayanan asuhan keperawatan pada pasien rawat jalan yang
dilaksanakan di instansi tempat bertugas yaitu Poliklinik Polres
Mesuji, agenda habituasi ini meliputi nilai BerAKHLAK serta peran
dan kedudukan ASN dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN
dan SMART ASN pada tugas jabatan berkaitan dengan isu yang
diangkat.
19

II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan penulis sejak tanggal
18 Agustus sampai 18 September 2022 di Poliklinik Polres Mesuji.
Dalam proses pelaksanaan aktualisasi, Aparatur Sipil Negara (ASN)
harus menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK meliputi
Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif dan kolaboratif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Selain nilai-nilai tersebut, ASN juga diwajibkan
mengimplementasikan pemahaman yang sudah di dapat dari
pembelajaran manajemen ASN dan Smart ASN agar dapat
melakukan sinergisitas dan inovasi dalam kegiatan yang
direncanakan. Berikut merupakan rencana kegiatan yang akan
dilakukan untuk mengoptimalisasi pelayanan asuhan rawat jalan
pada pasien di Poliklinik Polres Mesuji, di antaranya :
1. Menerima pasien yang datang ke Poliklinik.
2. Melakukan anamnesa keluhan pada pasien.
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik pasien.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter terkait hasil anamnesa
pasien menggunakan via telepon atau tatap muka.
5. Memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit pasien.
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi
1. Menerima pasien yang datang ke Poliklinik
a. Tahapan Kegiatan
1) Menerima pasien dengan sikap 5 S (senyum, salam, sapa,
sopan, santun).
2) Memperkenalkan diri dengan baik
3) Melakukan pengecekan ulang identitas pasien
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan kegiatan menerima pasien
yang datang ke Poliklinik adalah dapat menerima pasien
20

dengan baik dan ramah sehingga adanya kenyamanan saat


pasien datang untuk berobat.
c. Nilai-nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai berorientasi pelayanan
karena untuk memenuhi keutuhan pasien dengan memberi
pelayanan dengan baik dan ramah, bersikap empati dan
tanpa tekanan .
2) Akuntabel
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai akuntabel karena suatu
tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang
perawat dalam memberikan pelayanan yang baik dan
ramah.
3) Kompeten
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai kompeten karena suatu
keahlian yang harus dimiliki seorang pemberi layanan
kepada pasien dengan baik sesuai tupoksinya.
4) Harmonis
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai harmonis karena
sebagai pemberi layanan tidak boleh membedakan-
bedakan pasien berdasarkan latar belakang sosial ataupun
berdasarkan jenis kelamin, kedekatan hubungan saudara,
atau karena pasien adalah orang penting yang memiliki
jabatan tertentu.
5) Loyal
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai loyal karena untuk dapat
memberikan layanan yang optimal dan sungguh- sungguh
sehingga pasien nyaman selama berobat rawat jalan.
21

6) Adaptif
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai adaptif karena dengan
berbagai karakter pasien menjadi kendala saat memberikan
pelayanan sehingga sebagai perawat yang memberikan
pelayanan harus bisa menyesuikan diri sebaik mungkin
dengan kondisi atau penyakit pasien yang berbeda.
7) Kolaboratif
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus didasarkan atas nilai-nilai kolaboratif karena
proses pelayanan awal bagi pasien rawat jalan harus
optimal, tepat waktu, serta efektif dan efisien sesuai dengan
pelayanan yang baik.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen dan Smart ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di kelola dengan baik karena proses pelayanan
bagi pasien rawat jalan harus optimal, serta efektif dan
efisien sesuai dengan manajemen ASN terhadap
pelayanan yang diharapkan pasien untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional dan memiliki nilai-nilai
dasar ASN, etika profesi sehingga dapat melaksanakan
tugas sebagai tenaga kesehatan dengan optimal.
2) SMART ASN
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
di era pandemi tenaga kesehatan baik dokter, perawat
dan tenaga kesehatan lainnya dituntut mampu
memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan
standar operasional yang berlaku mengikuti
perkembangan zaman.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan menerima pasien yang
datang ke Poliklinik yang dilakukan secara cermat, teliti dan
22

lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dengan


menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, maka dapat
berkonstribusi terhadap pencapaian visi dan misi Poliklinik
Biddokkes Polda Lampung, yaitu nomor tiga
menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
memfasilitasi masyarakat Polri untuk mewujudkan hidup
sehat sejahtera secara fisik, mental dan sosial serta berperan
aktif dalam penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan gangguan kamtibmas
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan menerima pasien yang
datang ke Poliklinik yang dilakukan secara cermat, teliti dan
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, maka dapat
menguatkan nilai organisasi kreatif dan inovatif.
2. Melakukan anamnesa keluhan pada pasien
a. Tahapan kegiatan
1) Memperkenalkan diri secara singkat dan ramah sebelum
melakukan anamnesa.
2) Bertanya kembali tentang identitas untuk memastikan
kebenaran identitas pasien.
3) Menanyakan keluhan pasien sesuai kemampuan dan
mencatat keluhan pasien dengan benar di status
anamnesa pasien.
4) Mengarahkan pasien untuk memberitahukan secara
lengkap keluhannya pada dokter yang memeriksa.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan kegiatan anamnesa
keluhan pada pasien adalah untuk mendapatkan data-data
yang akurat dari pasien tentang keluhannya, sehingga dokter
dapat menegakkan permasalahan yang terjadi pada pasien
yang bermanfaat untuk penentuan tindak lanjut dan terapi yang
diberikan untuk pasien.
23

c. Nilai – nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)


1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan nilai-nilai berorientasi pada pelayanan
karena memberikan suatu pelayanan dengan menanyakan
keluhan pasien dan mencatat dengan benar dan berempati
kepada pasien dapat membantu pasien dalam mengatasi
keluhannya yang dapat menghasilkan kepuasan sendiri.
2) Akuntabel
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan nilai-nilai akuntabel karena anamnesa
secara terarah kepada pasien dengan menerapkan perilaku
kejujuran dalam hal pengisian data keluhan, berintegrasi
pada sistematis pelayanan kesehatan.
3) Kompeten
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan nilai-nilai kompeten karena setiap
petugas
kesehatan melakukan tindakan dan pemeriksaan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi nya masing masing.
4) Harmonis
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan nilai-nilai harmonis seperti berlaku adil
dalam melakukan anamnesa, toleran dan tidak memandang
perbedaan dalam pelayanan kesehatan serta saling tolong
menolong dalam memberikan pelayanan kesehatan.
5) Loyal
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien harus
di dasarkan nilai-nilai loyal karena melakukan anamnesa
terhadap pasien yang optimal dengan tidak melibatkan pihak
luar merupakan salah satu bentuk sikap loyalitas kepada
pasien berdasarkan pada etika yang berlaku, tidak semena-
mena melakukan anamnesa kepada pasien.
24

6) Adaptif
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan nilai-nilai adaptif karena dalam melakukan
anamnesa kepada pasien di Poliklinik dapat diterapkan nilai
tersebut untuk menjaga standar mutu yang sudah ditetapkan
sebagai standar operasional prosedur sehingga dapat
tercapai keinginan yang diharapkan oleh pasien dan
kepuasan pasien.
7) Kolaboratif
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan nilai-nilai kolaboratif agar kegiatan
anamnesa dapat dilakukan dengan baik. Maka diperlukan
kerja sama dan kesinambungan dari berbagai aspek
misalnya dokter, perawat untuk menunjang kegiatan
tersebut agar optimal dan sesuai standar.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen dan Smart ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di kelola dengan baiak karena kegiatan melakukan
anamnesa secara terarah kepada pasien di Poliklinik
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, yaitu dokter
dan perawat jaga yang diberikan standar operasional
prosedur anamnesa pasien dan diberikan pelatihan agar
dapat memberikan pelayanan Kesehatan yang prima.
2) SMART ASN
Kegiatan melakukan anamnesa keluhan pada pasien
harus di dasarkan dengan peningkatan literasi digital
terhadap tenaga kesehatan dapat membantu mecegah
penyebaraan informasi palsu (Hoax) terkait penyakit atau
keluhan tertentu terutama di masa pandemik.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan melakukan anamnesa
keluhan pada pasien yang dilakukan secara cermat, teliti dan
25

lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dengan


menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, maka dapat
berkonstribusi terhadap pencapaian visi dan misi Poliklinik
Biddokkes Polda Lampung, yaitu nomor tiga
menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
memfasilitasi masyarakat Polri untuk mewujudkan hidup
sehat sejahtera secara fisik, mental dan sosial serta berperan
aktif dalam penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan gangguan kamtibmas.
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan melakukan anamnesa keluhan
pada pasien yang dilakukan secara cermat, teliti dan lengkap
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, maka dapat
menguatkan nila organisasi kreatif, inovatif, integritas,
profesional, akuntabel, dan peduli.
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik pasien.
a. Tahapan Kegiatan
1) Berbicara dengan ramah, baik dan sopan serta meminta
izin pada pasien untuk pemeriksaan awal.
2) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik jika
dibutuhkan.
3) Mencatat di status anamnesa pasien dan melaporkan
kepada dokter dpjp.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin di capai dengan kegiatan pemeriksaan
tanda-tanda vital dan fisik pasien adalah agar
mendapatkan data objektif yang akurat dari pasien, sebagai
pelengkap penunjang medis dari keluhan pasien.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nillai-nilai berorientasi pelayanan
26

karena memberikan suatu pelayanan pemeriksaan


dengan ramah dapat menghasilkan kepuasan dari pasien
itu sendiri.
2) Akuntabel
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nillai-nilai akuntabel karena melakukan
pemeriksaan secara terarah kepada pasien dengan
menerapkan perilaku kejujuran dalam hal pelaporan hasil
sama dokter dpjp, dan berintegrasi suatu tanggung jawab
yang harus dilakukan dalam pemeriksaan awal pada
pasien.
3) Kompeten
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nilai-nilai kompeten karena setiap
petugas kesehatan melakukan tindakan dan
pemeriksaan awal pada pasien sesuai dengan tugas,
pokok dan fungsi nya masing masing.
4) Harmonis
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nillai-nilai harmonis karena dalam
pemeriksaan harus berlaku adil, toleran dan tidak
memandang perbedaan dalam pelayanan kesehatan
serta saling tolong menolong dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
5) Loyal
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nillai-nilai loyal karen pemeriksaan
terhadap pasien yang optimal dengan tidak melibatkan
pihak luar merupakan salah satu bentuk sikap
kesungguhan dan ketulusan.
6) Adaptif
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nillai-nilai adaptif karena dalam
27

melakukan pemeriksaan Poliklinik dapat diterapkan nilai


adaptif yaitu menjaga standar mutu yang sudah ditetapkan
sebagai standar operasional prosedur sehingga dapat
tercapai keinginan yang diharapkan oleh pasien yaitu
kepuasan.
7) Kolaboratif
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus didasarkan nillai-nilai kolaboratif karena kegiatan
pemeriksaan berjalan dengan baik diperlukan kerja sama
dan kesinambungan dari berbagai aspek misalnya dokter,
dan perawat senior untuk menunjang kegiatan tersebut
agar optimal dan sesuai standar.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen dan Smart ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
harus di kelola dengan baik karena berkaitan dengan
manajemen ASN dan pengelolaan sumber daya, yaitu
perawat jaga yang diberikan SOP pemeriksaan pasien di
ruangan.
2) SMART ASN
Peningkatan literasi digital terhadap tenaga
kesehatan dan pasien rawat jalan dapat membantu
mecegah penyebaraan informasi palsu (Hoax) terkait
penyakit yang di derita pasien.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan tanda-tanda
vital dan fisik pasien yang dilakukan secara cermat, teliti dan
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, maka dapat
berkonstribusi terhadap pencapaian visi dan misi Poliklinik
Biddokkes Polda Lampung, yaitu nomor dua
menyelenggarakan kesehatan kesamaptaan kepolisian yang
bersih, transparan, akuntabel dan humanis guna tugas
28

pembinaan personel agar dapat tercipta postur personil Polri


sehat samapta yang selalu siap dalam melaksanakan tugas.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital
pasien yang dilakukan secara cermat, teliti dan lengkap sesuai
dengan ketentuan yang berlaku serta dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, maka dapat menguatkan nila
organisasi kreatif, inovatif, integritas, profesional, akuntabel,
dan peduli.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter terkait hasil anamnesa
pasien menggunakan via telepon atau tatap muka.
a. Tahap Kegiatan
1) Melaporkan hasil anamnesa via telepon atau tatap muka
2) Mencatat intruksi dokter
3) Melakukan tindakan sesuai arahan dokter
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang di harapkan dalam kolaborasi dengan
dokter terkait hasil anamnesa pasien menggunakan via
telepon atau tatap muka keluhan pasien tersampaikan untuk
menentukan tindakan lebih lanjut.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
muka harus didasarkan nilai-nilai berorientasi pelayanan
karena melaporkan hasil anamnesa dengan ramah tepat
dan komunikasi efektif.
2) Akuntabel
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
muka harus didasarkan nilai-nilai akuntabel karena
tanggung jawab seorang dokter dan perawat untuk
menentukan tatalaksana selanjutnya dari keluhan pasien,
29

kejujuran dalam menyampikan hasil pemeriksaan.


3) Kompeten
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
muka harus didasarkan nilai-nilai kompeten karena
melakukan kalaborasi dengan dokter perawat
menganalisa hasil pemeriksaan pasien dan
mengumpulkan data yang kompeten dan merencanakan
tindakan selanjutnya yang akan diambil sesuai dengan
kebutuhan pasien merupakan bentuk perenapan nilai
kompeten dalam berintegrasi pada Standar Operasional
Prosedur dalam melakukan tahap tahap kegiatan yang
ada.
4) Harmonis
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
muka harus didasarkan nilai-nilai harmoni karena dalam
melakukan kalaborasi dengan dokter dapat diterapkan
nilai Nasionalisme mendengarkan pendapat, seperti
menghormati keputusan, adil dalam melakukan analisa
hasil -hasil pemeriksaan pasien, toleran dan tidak
memandang perbedaan dalam menganalisa hasil
pemeriksaan pasien, serta saling tolong menolong
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
5) Loyal
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
muka harus didasarkan nilai-nilai loyal karena
memberikan pelayanan mengutamakan keselamatan
pasien.
6) Adaptif
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
30

muka harus didasarkan nilai-nilai adaptif karena harus


cepat menyesuaikan obsesvasi keadaan pasien dalam
menganalisa hasil tindakan.
7) Kolaboratif
Kegiatan kolaborasi dengan dokter terkait hasil
anamnesa pasien menggunakan via telepon atau tatap
muka harus didasarkan nilai-nilai kalaboratif karena
kegiatan pemeriksaan perlu di tindak lanjuti maka
diperlukan kalaborasi terapi atau tindakan bersama
dokter.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen dan Smart ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan melakukan kolaborasi dengan dokter terkait
hasil anamnesa pasien menggunakan via telepon atau
tatap muka berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya, yaitu dokter yang diberikan mandat agar
dapat mengolah data-data pemeriksaan yang didapat
untuk menjadi diagnosa dan rencana tindakan
selanjutnya dan perawat yang bisa jadi mitra dokter
untuk mempermudah pemeriksaan. Untuk hasil yang
optimal diperlukan SDM yang berkompeten dan
professional, maka itu diperlukan proses
perekrutan dan kredensial yang baik.
2) SMART ASN
Peningkatan literasi digital dalam melakukan
kalaborasi via telepon mempermudahkan mendapat
informasi secara cepat untuk penanganan pasien
kesehatan.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan kolaborasi dengan dokter
terkait hasil anamnesa pasien menggunakan via telepon
atau tatap muka yang dilakukan secara cermat, teliti dan
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
31

dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK,


maka dapat berkonstribusi terhadap pencapaian visi dan
misi Poliklinik Biddokkes Polda Lampung, yaitu nomor empat
Mengelola seluruh sumber daya Dokkes Polda Lampung
secara professional, transparan, akuntabel, efektif, efisien
dan modern dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dokkes
Polri.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan kolaborasi dengan dokter
terkait hasil anamnesa pasien menggunakan via telepon
atau tatap muka yang dilakukan secara cermat, teliti dan
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK,
maka dapat menguatkan nila organisasi kreatif dan inovatif.
5. Memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit pasien.
a. Tahapan Kegiatan
1) Menyapa serta mengajak berbicara tentang penyakit yang
di derita pasien.
2) Melakukan edukasi secara ramah dan sopan.
3) Mempersilahkan pasien atau keluarga untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan kegiatan
edukasi kesehatan tentang penyakit pasien adalah
meningkatkan wawasan dan pengetahuan pasien tentang
penyakitnya sehingga mampu melakukan perawatan yang
baik di rumah secara mandiri.
c. Nilai-nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai berorientasi
pada pelayanan karena harus bersikap ramah dan empati
kepada pasien dalam menyampaikan informasi kesehatan
32

tentang penyakit yang di deritanya yaitu salah satu bentuk


penerapan dari nilai tersebut.
2) Akuntabel
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai akuntabel
karena memberikan edukasi yang jelas bagi pasien sesuai
kebutuhan yang berupa transparansi dalam menjelaskan
dan mengedukasi pasien serta keluarga mengenai
informasi kesehatan tentang penyakitnya suatu tupoksi
perawat dalam menjalankan fungsi sebagai edukator.
3) Kompeten
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai kompeten
karena melakukan edukasi pada pasien sesuai
kebutuhannya sudah menjadi sebuah keahlian seorang
perawat dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi
ilmu.
4) Harmonis
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai harmonis
karena dengan menerapkan perilaku ramah, sopan dan
beretika dalam pemberian edukasi, berlaku adil dalam
memberikan edukasi kepada pasien, tanpa membeda-
bedakan latar belakang dan sosial pasien merupakan
bentuk-bentuk penerapan nilai harmonis dalam
memberikan pelayanan yang dapat menimbulkan rasa
saling percaya dan nyaman saat berkomunikasi.
5) Loyal
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai loyal karena
dalam memberikan edukasi kepada pasien dengan
bersikap ramah sopan dan berempati dalam
memberikan informasi serta tetap menjaga kerahasian
33

kondisi pasien merupakan salah satu bentuk nilai


loyalitas dalam pelayanan publik yang harus dimiliki oleh
ASN.
6) Adaptif
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai adaptif
karena melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang
dihargai dan dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan
tingkat pemahaman dan pengetahuan pasien itu sendiri
dengan upaya menyampaikan edukasi dengan bahasa
yang mudah di mengerti.
7) Kolaboratif
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus didasarkan nilai-nilai kolaboratif
karena kegiatan memberikan edukasi pada pasien perlu
kerja sama dari berbagai pihak untuk mendukung
terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal seperti
kolaborasi antara dokter jaga dan nakes senior dalam
menyampaikan informasi kesehatan. Kegiatan ini juga
berguna untuk terciptanya juga hubungan
dokter/perawat dan pasien yang baik sehingga dapat
mendukung penerapan rencana selanjutnya.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen dan Smart ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus di kelola dengan baik sesuai
manajemen ASN karena meningkatkan kinerja dari
pelayanan kesehatan di bidang edukasi, serta
memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas merupakan salah satu bentuk penerapan
manajeman ASN yang baik.
2) SMART ASN
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
34

penyakit pasien harus meningkatan literasi digital


terhadap tenaga kesehatan dan pasien beserta keluarga
pasien sehingga membantu meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman pasien dalam edukasi tentang kondisi
pasien itu sendiri. Memberikan referensi digital serta
sumber informasi yang akurat dapat membantu
meingkatkan kepuasan pasien dalam pelayanan publik.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan memberikan edukasi
kesehatan tentang penyakit pasien yang dilakukan secara
cermat, teliti dan lengkap sesuai dengan ketentuan yang
berlaku serta dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK, maka dapat berkonstribusi terhadap
pencapaian visi dan misi Poliklinik Biddokkes Polda
Lampung, yaitu nomor satu Menyelanggarakan kedokteran
kepolisian guna kepentingan tugas kepolisian dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat demi
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan memberikan edukasi
kesehatan tentang penyakit pasien yang dilakukan secara
cermat, teliti dan lengkap sesuai dengan ketentuan yang
berlaku serta dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK, maka dapat menguatkan nila organisasi kreatif
dan inovatif..
35

C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi

Tanggal/Bulan/Tahun
18 Agustus s/d 18 September
No Kegiatan Agustus September

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Menerima pasien yang datang ke
1.
Poliklinik.
Melakukan anamnesa keluhan pada
2.
pasien.
Melakukan pemeriksaan tanda-
3.
tanda vital dan fisik pasien.
Melakukan kolaborasi dengan
dokter terkait hasil anamnesa
4.
pasien menggunakan via telepon
atau tatap muka.
Memberikan edukasi kesehatan
5.
tentang penyakit pasien.

Keterangan:

= Dilakukan setiap hari kerja = Libur

= Membuat Log Activity


36

III. PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi habituasi di buat dalam rangka


mengatasi isu “Belum optimalnya pelayanan asuhan keperawatan
pada pasien rawat jalan di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung”.
Rancangan aktualisasi habituasi ini akan dilaksanakan mulai
tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 18 September 2022.
Beberapa kegiatan akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan menerapkan nilai -nilai profesi ASN Ber-
AKHLAK dan mata diklat Manajemen dan Smart ASN.
Dalam mengoptimalkan pelayanan asuhan rawat jalan
pada pasien, diperlukan beberapa kegiatan seperti menerima pasien
yang datang ke Poliklinik, melakukan anamnesa keluhan kepada
pasien, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik pasien,
kolaborasi dengan dokter terkait hasil anamnesa pasien
menggunakan via telepon atau via tatap muka, dan memberikan
edukasi kesehatan tentang penyakit pasien.
Penyusunan rancangan kegiatan yang akan diaktualisasikan
dengan melibatkan coach dan mentor diharapkan akan menghasilkan
kegiatan yang tersusun secara konsep. Hal ini dimaksudkan agar
dalam pelaksanaannya benar-benar dapat diaktualisasikan dengan
nilai dasar ASN dan tiga matadiklat yang dipelajari
(Manajemen dan Smart ASN). Sehingga pada akhirnya dapat
mengoptimalkan pelayanan asuhan rawat jalan pada pasien
di Poliklinik Polres Mesuji Polda Lampung.

Mesuji, 10 Agustus 2022

Antonius Ari Wibowo, A.Md.Kep


NIP 199407182022021001
Daftar Pustaka

Apriyani, F (2015). Perancangan Sistem Pelayanan Pasien Rawat Jalan.


Jakata: Ui-Press
Fatimah,. dkk (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS, Aparatur Sipil
Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Kumorotomo. W,. dkk (2015). Modul Pendidikan Prajabatan Golongan II,
Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Latief, Y,.dkk (2015). Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 2012 Tentang Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta: Lemaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Jakarta:
Presiden Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai