OLEH :
JAFRISON, ST.
Nomor Absen 23
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
Disusun oleh:
Nama Peserta : JAFRISON, S.T.
NIP : 19760513 200801 1 014
NDH : 23
Jabatan : Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kab.
Kuantan Singingi
Hari :
Tanggal :
Tempat :
ii
PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PRIORITAS PENANGANAN
PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN KUANTAN
SINGINGI
Disusun oleh:
Nama Peserta : JAFRISON, S.T.
NIP : 19760513 200801 1 014
NDH : 23
Jabatan : Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kab.
Kuantan Singingi
Dinyatakan telah diseminarkan dan disempurnakan pada:
Hari
Tanggal :
Tempat :
Penguji
Nama Lengkap/Gelar
NIP
KATA PENGANTAR
iii
Lubuklinggau. Saat ini, penulis bekerja pada Bidang Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kuantan Singingi.
Pelatihan ini dapat terselenggara atas kerjasama antara Pemerintah
Kabupaten Kuantan Singingi dan Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Jafrison, ST
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................
ii
iv
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................
................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.............................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ……............................................................
1
I.1. Latar Belakang............................................................. 1
I.2. Tujuan Aksi Perubahan................................................ 2
I.3. Manfaat Aksi Perubahan.............................................. 3
BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI........................................... 4
II.1. Profil Organisasi........................................................... 4
II.2. Organisasi Lokus Studi Lapangan............................... 6
II.2.1. Gambaran Umum Wilayah.............................. 6
II.2.2. Visi dan Misi Organisasi.................................. 7
II.2.3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi.............. 10
BAB III ANALISIS MASALAH KINERJA ORGANISASI..................... 11
III.1. Diagnosa Gagasan Perubahan Kinerja Organisasi..... 11
III.2. Analisis dan Strategi Penyelesaian Masalah............... 12
BAB IV TAHAPAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA
ORGANISASI.......................................................................... 15
IV.1. Tahapan Kegiatan dan Pengendalian Mutu Kegiatan. 15
IV.2. Analisis Stakeholder dan Tim Efektif........................... 17
IV.2.1. Identifikasi stakeholder.................................... 17
IV.2.2. Jejaring Kerja (network Map) Stakeholder...... 21
IV.2.3. Tata Kelola Aksi.............................................. 22
IV.2.4. Anggaran......................................................... 23
BAB V PENUTUP............................................................................... 24
V.1. Pentingnya Aksi Perubahan Kinerja Organisasi.......... 24
v
V.2. Manajemen Resiko...................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 25
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kondisi kemantapan jalan kabupaten di kabupaten kuansing terjadi
penurunan dari tahun 2019 sebesar 77,6 % menjadi 74,9 % ditahun 2020.
Jalan Mantap merupakan akumulasi dari jalan kondisi baik dan jalan kondisi
sedang, sedangkan jalan tidak mantap merupakan akumulasi jalan kondisi
rusak ringan dan rusak berat.
Saat ini usaha dalam mempertahankan kondisi kemantapan jalan
sangat susah dilakukan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh
Dinas PUPR kabupaten Kuantan Singingi dalam hal pemeliharaan. Padahal
tentu dengan baiknya sarana dan prasarana jalan sangat berperan aktif
dalam perkembangan ekonomi.
Dalam pelaksanaannya pemeliharaan jalan di Kabupaten kuantan
singingi masih saja mengalami permasalahan yang berkaitan dengan
keterbatasan dana yang dimiliki, tidak adanya standar teknis penetuan
prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten, banyaknya jumlah lokasi
penanganan pemeliharaan jalan yang harus ditangani, kualitas sumber daya
manusia (SDM) dan juga keadaan peralatan yang di pergunakan untuk
pemeliharaan jalan kabupaten.
Dari perkembangan Kondisi jalan kabupaten di Kabupaten Kuantan
Singingi, upaya yang mungkin bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Kuantan Singingi dalam mempertahakan kemantapan jalan adalah dengan
penambahan anggaran pemeliharaan , membuat standar teknis prioritas
pemeliharaan jalan kabupaten , meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan kualitas peralatan. Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kabupaten Kuantan Singingi melalui Bidang Bina Marga
dituntut untuk bisa menemukan upaya dalam mempertahankan kondisi
kemantapan jalan kabupaten
a. jangka pendek
Terciptanya sebuah Aplikasi standar penilaian prioritas pemeliharaan
jalan kabupaten di kabupaten Kuantan Singingi.
2
b. jangka menengah
Manfaat yang akan didapatkan dari aksi perubahan ini antara lain:
a. Manfaat aksi perubahan bagi Organisasi.
- Memberikan kemudahan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) dalam melakukan penilaian prioritas pemeliharaan
jalan kabupaten di Kabupaten Kuantan Singingi.
- Data kerusakan jalan bisa diperoleh lebih cepat dan mudah dan
terintegrasi langsung ke Dinas Koperasi dan UKM sehingga kebijakan
dan kegiatan yang dilaksanakan efektif dan efisien dalam mencapai
visi misi Dinas.
- keakuratan dan update data jalan yang di miliki melalui Sistem
Penilaian pemerliharaan jalan prioritas di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) dalam mempertahankan kemantapan jalan
kabupaten.
b. Manfaat aksi perubahan bagi Masyarakat
- Masyarakat bisa mengetahui standar teknis penilaian prioritas
pemeliharaan jalan kabupaten.
- Melalui aplikasi SELARAS diharapkan masyarakat lebih mudah dalam
memberikan informasi terkait kerusakan jalan di . daerah mereka.
3
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
a. Dinas
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Program
3. Sub Bagian Keuangan
4
c. Bidang Sumber Daya Air
1. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air
2. Seksi Pembangunan, Peningkatan Sumber daya Air
3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan
5
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
dapat dilihat dalam gambar bagan berikut:
Bagan Organisasi
Gambar 2.1. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
6
- Tengah; Selatan, dengan Samudra Indonesia; dan
- Barat, dengan Provinsi Banten.
Secara administratif, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi kedalam 27
kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten dan 9 Kota, yaitu Kabupaten Bogor,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Pangandaran serta
Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota
Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar. Di dalam wlayah
Provinsi Jawa Barat terdapat 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan.
Kondisi demografi suatu daerah secara umum tercermin melalui jumlah
penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, sebaran penduduk
serta ketenagakerjaan. Sensus Penduduk 2020 mencatat penduduk Jawa Barat
pada bulan September 2020 sebanyak 48 274,16 jiwa. Dibandingkan dengan
hasil sensus sebelumnya jumlah penduduk Jawa Barat terus mengalami
peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah
penduduk Jawa Barat mengalami penambahan sekitar 5,2 juta jiwa atau rata-rata
sebanyak 0,44 juta setiap tahun. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
(2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat sebesar 1,11 persen per
tahun. Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,5 persen poin
jika dibandingkan dengan periode 1971-1980 yang sebesar 2,61 persen.
7
1. Membentuk manusia Pancasila yang bertakwa melalui peningkatan peran
masjid dan tempat ibadah sebagai pusat peradaban;
2. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia, dan produktif
melalui peningkatan pelayanan public yang inovatif;
3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis
lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas
wilayah dan penataan daerah;
4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan
adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusatpusat
inovasi serta pelaku pembangunan;
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan yang
kolaboratif antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
8
Kebudayaan Lokal, dengan indikator: Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa
Barat.
Di dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, tujuan dan sasaran strategis
pembangunan bidang pariwisata dan kebudayaan yang akan dicapai oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai mana tersebut
pada Tabel 2.1:
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana tersebut di atas,
dilaksanakanan program beserta indikatornya sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Destinasi Wisata, dengan indikator program Jumlah
Destinasi Wisata yang dikembangkan.
2. Program Industri Pariwisata, dengan indikator Persentase Industri Kreatif yang
dikembangkan.
9
4. Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan indikator Persentase usulan
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat yang ditetapan sebagai
WBTB Tingkat Nasional.
5. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan indikator persentase Cagar
Budaya yang dilestarikan.
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, dengan indikator Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Pengelolaan
Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Kelas A, dengan indikator Tingkat
Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Pengelolaan Kebudayaan
Daerah Jawa Barat, Kelas A.
8. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, dengan indikator Persentase ASN yang memiliki kesesuaian
kompetensi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
10
e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
BAB III
ANALISIS MASALAH KINERJA ORGANISASI
Identifikasi Masalah
dengan adanya kondisi yang berbanding terbalik antara kondisi di bidang Bina
Marga di kabupaten Kuantan Singingi yang diharapkan dengan kondisi real
11
saat ini, maka perubahan untuk menghapus kesenjangan tesebut harus
segera dilakukan dengan mencari sebuah solusi yang strategis.
Tabel 3.2. Tabel Penentuan Prioritas Masalah Pada Bidang Bina Marga
12
Setelah diidentifikasi menggunakan metode USG, disimpulkan
permasalahan utama yang harus segera diselesaikan adalah Lemahnya
pengelolaan administrasi kelembagaan, pendataan dan informasi dalam
pelaksanaan kegiatan di bidang Bina Marga Kabupaten Kuantan Singingi.
Alternatif strategi yang diperlukan sebagai solusi atas permasalahan
tersebut, antara lain:
13
online untuk memudahkan
memperoleh data terkini
kondisi jalan dan penilaian
prioritas penanaganan
pemeliharaan jalan
kabupaten.
14
BAB IV
TAHAPAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN ORGANISASI
1. Pentahapan (Milestones)
A. JANGKA PENDEK
15
8 Pembuatan aplikasi offline Aplikasi offline penilaian Minggu
penilaian prioritas prioritas pemeliharaan jalan IV sd
pemeliharaan jalan kabupaten kabupaten VIII
B. JANGKA MENENGAH
1. Pengumpulan data ruas jalan Data kondisi ruas jalan yang Bulan 1
yang akan dinilai akan dinilai prioritas sd 3
penanganan.
2. Input data kondisi ruas jalan Input data ruas jalan yang akan Bulan 4
kedalam aplikasi penilaian dinilai kedalam aplikasi offline sd 5
offline
2. Penjaminan Mutu
Untuk menjamin mutu pekerjaan dalam aksi perubahan ini, maka perlu
disusun Cakupan kegiatan, dan Output Kunci agar tujuan yang ingin di capai
dapat terwujud.
a. Cakupan Kegiatan
a) Jangka Pendek
Membuat standar penilaian penentuan prioritas penanganan
pemeliharaan jalan kabupaten.
mengumpulkan standar standar yang bisa dijadikan acuan penilaian.
b) Jangka Menengah
Mengumpulkan data ruas-ruas jalan yang akan dinilai menggunakan
aplikasi offline berdasarkan standar teknis penilaian prioritas penanganan
pemeliharaan jalan kabupaten
16
c) Jangka Panjang
Sistem Penilaian pemeliharaan jalan prioritas (SELARAS) terintegrasi
dalam bentuk online.
b. Output Kunci
Output kunci dari aksi perubahan ini adalah :
a. jangka pendek
Terbentuknya peraturan Bupati mengenai standar penilaian penentuan
prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten;
b. jangka menengah
tersedianya aplikasi penilaian prioritas penanganan pemeleiharaan jalan
dalam bentuk off line di kabupaten kuantan singingi.
c. jangka panjang
A INTERNAL
17
Lingkungan Dinas Umum dan Penataan Ruang sangat
Pekerjaan Umum dan menentukan keberhasilan aksi perubahan ini.
Penataan Ruang Validitas dan keakuratan data yang menjadi
fokus utama aksi perubahan ini sangat
bergantung pada dukungan para Kepala Bidang.
Potensi dukungan Kepala Bidang di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
bersifat positif.
3 Kasi-Kasi yang Kasi-kasi yang berada dibawah Bidang Bina
berada di bawah Marga menentukan standar penilaian penentuan
Bidang Bina Marga prioritas penanganan pemeliharaan jalan
kabupaten. Potensi dukungan Kasi-kasi
tersebut bersifat positif.
B EKTERNAL
18
Identifikasi stake Holder Berdasarkan Kepentingan
INFLUENCE
LATENS PROMOTOR
1. Bappedalitbang 1. Kepala Dinas
2. Diskominfo 2. Kepala Bidang di Lingkungan
3. Setda Dinas PUPR
3. Kasi-Kasi yang berada di
bawah Bidang Bina MArga
INTEREST
APATHETIC DEFENDER
1. Masyarakat Pihak Swasta
19
memiliki minat yang tinggi terhadap keberhasilan aksi perubahan.
Stakeholder dalam kelompok ini adalah :
a. Pihak Swasta
Kepala
Dinas Bappedalit
PUPR bang
Diskominfo
SETDA
Projek
Leader Pihak
Kabid Swasta
dalam
Lingkunga
n Dinas
IV.2.2 Jejaring Kerja (Network Map) Stakeholder
PUPR
Berikut disajikan peta stakeholder pada aksi perubahan ini:
Peta Jaringan Stakeholder
20
Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
21
Menyelesaikan masalah secara koordinasi yang tidak dapat
diselesaikan oleh Tim Pelaksana;
Sponsor/Mentor
Secara jelas Tata kelola aksi perubahan dapat dilihat pada bagan
...............
berikut:
Bagan
Coach/Widya Iswara BKPSDM Projek Leader
Kota Lubuklinggau Tata Kelola Aksi Perubahan
Kepala Bidang Pemberdayaan
dan Pengembangan Koperasi
Kepa
IV.2.4 Anggaran
BAB V
PENUTUP
23
menentukan urutan prioritas penanganan pemeliharaan ruas jalan kabupaten
di kabupaten Kuantan Singingi , selain itu data kondisi kerusakan ruas jalan
yang diperoleh melalui aplikasi SELARAS akan menyebabkan pembuatan
kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan menjadi efektif dan efisien dalam
mencapai visi misi Dinas.
DAFTAR PUSTAKA
24
Elly Fariani, Dr, AK., M.Sc., 2019, Manajemen Resiko – Modul Pelatihan
Kepemimpinan Administrator, Lembaga Administrasi Negara
25