Anda di halaman 1dari 33

RENCANA AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI

STANDAR PENILAIAN PRIORITAS PEMELIHARAAN


JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN

OLEH :
JAFRISON, ST.
Nomor Absen 23

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


UPT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BKPSDM
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021

PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PRIORITAS PENANGANAN


PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN
DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Disusun oleh:
Nama Peserta : JAFRISON, S.T.
NIP : 19760513 200801 1 014
NDH : 23
Jabatan : Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kab.
Kuantan Singingi

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari :
Tanggal :
Tempat :

Lubuklinggau, 4 Oktober 2021


Menyetujui
Coach, Mentor,

Milda Humaidah, SP, M.Si Ade Fahrer Arif , S.T


NIP. 19730529 200012 2 001 NIP. 19760616 200501 1 010
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI

ii
PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PRIORITAS PENANGANAN
PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN KUANTAN
SINGINGI

Disusun oleh:
Nama Peserta : JAFRISON, S.T.
NIP : 19760513 200801 1 014
NDH : 23
Jabatan : Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kab.
Kuantan Singingi
Dinyatakan telah diseminarkan dan disempurnakan pada:
Hari
Tanggal :
Tempat :

Lubuklinggau, 5 Oktober 2021


Mengesahkan
Coach, Mentor,

Milda Humaidah, SP, M.Si Ade Fahrer Arif , S.T


NIP. 19730529 200012 2 001 NIP. 19760616 200501 1 010

Penguji

Nama Lengkap/Gelar
NIP
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt karena berkat


limpahan rahmat dan petunjuknya penulis bisa menyelesaikan Rencana
Aksi Perubahan Kinerja Organisasi pada Pelatihan Kepemimpinan
Administrator yang diselenggarakan oleh Balai Diklat BKPSDM Kota

iii
Lubuklinggau. Saat ini, penulis bekerja pada Bidang Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kuantan Singingi.
Pelatihan ini dapat terselenggara atas kerjasama antara Pemerintah
Kabupaten Kuantan Singingi dan Pemerintah Kota Lubuklinggau.

Rencana Aksi Perubahan Kinerja Organisasi merupakan rencana


perubahan dalam organisasi yang bertujuan meningkatkan kinerja dalam
menjalankan tugas dan fungsi di bidang pelayanaan. Judul aksi
perubahan ini adalah Penetapan Standar Penilaian Prioritas Penanganan
Pemeliharaan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan
umum dari aksi perubahan ini adalahterciptanya sebuah aplikasi penilaian
prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada


semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya PKA ini. Penulis
mohon saran dan masukan untuk perbaikan pasa saat implementasi aksi
perubahan agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
pemangku kepentingan.

Teluk Kuantan, Oktober 2021


Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator,

Jafrison, ST

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................
ii

iv
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................
................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.............................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ……............................................................
1
I.1. Latar Belakang............................................................. 1
I.2. Tujuan Aksi Perubahan................................................ 2
I.3. Manfaat Aksi Perubahan.............................................. 3
BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI........................................... 4
II.1. Profil Organisasi........................................................... 4
II.2. Organisasi Lokus Studi Lapangan............................... 6
II.2.1. Gambaran Umum Wilayah.............................. 6
II.2.2. Visi dan Misi Organisasi.................................. 7
II.2.3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi.............. 10
BAB III ANALISIS MASALAH KINERJA ORGANISASI..................... 11
III.1. Diagnosa Gagasan Perubahan Kinerja Organisasi..... 11
III.2. Analisis dan Strategi Penyelesaian Masalah............... 12
BAB IV TAHAPAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA
ORGANISASI.......................................................................... 15
IV.1. Tahapan Kegiatan dan Pengendalian Mutu Kegiatan. 15
IV.2. Analisis Stakeholder dan Tim Efektif........................... 17
IV.2.1. Identifikasi stakeholder.................................... 17
IV.2.2. Jejaring Kerja (network Map) Stakeholder...... 21
IV.2.3. Tata Kelola Aksi.............................................. 22
IV.2.4. Anggaran......................................................... 23
BAB V PENUTUP............................................................................... 24
V.1. Pentingnya Aksi Perubahan Kinerja Organisasi.......... 24

v
V.2. Manajemen Resiko...................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 25

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Strategis.............................................. 9


Tabel 3.1. Tabel Identifikasi Masalah.................................................... 11
Tabel 3.2. Tabel Penentuan Prioritas Masalah Pada Bidang Bina Marga12
Tebel 3.3. Tabel Cost Benefit Analisis (CBA)........................................ 13
Tabel 4.1. Tabel Pentahapan (Milestones)........................................... 15
Tabel 4.2. Tabel Identifikasi Stakeholders............................................ 17

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang........................................................... 6
Gambar 4.1. Identifikasi Stake Holder Berdasarkan Kepentingan..... 19
Gambar 4.2. Peta Jaringan Stakeholder............................................. 21
Gambar 4.3. Bagan Tata Kelola Aksi Perubahan............................... 23

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Jalan merupakan urat nadi transportasi yang sangat berpengaruh pada
perkembangan perekonomian dan pengelolaan serta pemanfaatan sumber
daya alam guna menarik investor untuk menanamkan modal karena sarana
transportasi berupa jalan merupakan suatu modal dasar suatu daerah yang
akan mempromosikan potensi daerah yang dapat dikembangkan
kedepannya.
Sesuai dengan Undang-undang No.53 Tahun 1999, Kabupaten
Kuantan Singingi berdiri menjadi kabupaten baru yang merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu.
Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas 7.656.03 KM2
terletak pada posisi antara 101° – 102° BT dan 0° – 1° LS terdiri dari 15 (lima
belas) kecamatan yaitu : Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Mudik,
Kuantan Hilir, Gunung Toar, Benai, Pangean, Inuman, Cerenti, Logas Tanah
Darat, Hulu Kuantan, Singingi, Singingi Hilir, Sentajo Raya, Pucuk Rantau dan
Kuantan Hilir Seberang.
Panjang Jalan Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan SK bupati No.
426 tahun 2007 adalah 1989,853 km. Ruas jalan Kabupaten yang telah
teraspal tahun 2016 panjang jalan Kabupaten yang telah teraspal sepanjang
637,533 Km sampai tahun 2020 total panjang jalan Kabupaten yang telah
teraspal mencapai 569,118 Km, artinya terjadi penurunan jumlah jalan yang
sudah diaspal hal ini disebabkan tidak sebandingnya kemampuan daerah
untuk mengaspal jalan dibandingkan dengan panjang jalan yang belum
teraspal.
Kemudian untuk kondisi jalan Kabupaten yang berkerikil pada tahun
2016 panjang jalan kabupaten dengan kondisi berkerikil sepanjang 1.166,570
Km dan sampai tahun 2020 menurun menjadi 1.085,146 Km. Kondisi jalan
Kabupaten yang rigid pada tahun 2016 sepanjang 2,495 Km menjadi 61,237
Km pada tahun 2020, sedangkan untuk jalan Kabupaten dalam kondisi masih
tanah pada tahun 2016 sepanjang 185,750 Km dan pada tahun 2020 menjadi
274,352 Km.

1
Kondisi kemantapan jalan kabupaten di kabupaten kuansing terjadi
penurunan dari tahun 2019 sebesar 77,6 % menjadi 74,9 % ditahun 2020.
Jalan Mantap merupakan akumulasi dari jalan kondisi baik dan jalan kondisi
sedang, sedangkan jalan tidak mantap merupakan akumulasi jalan kondisi
rusak ringan dan rusak berat.
Saat ini usaha dalam mempertahankan kondisi kemantapan jalan
sangat susah dilakukan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh
Dinas PUPR kabupaten Kuantan Singingi dalam hal pemeliharaan. Padahal
tentu dengan baiknya sarana dan prasarana jalan sangat berperan aktif
dalam perkembangan ekonomi.
Dalam pelaksanaannya pemeliharaan jalan di Kabupaten kuantan
singingi masih saja mengalami permasalahan yang berkaitan dengan
keterbatasan dana yang dimiliki, tidak adanya standar teknis penetuan
prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten, banyaknya jumlah lokasi
penanganan pemeliharaan jalan yang harus ditangani, kualitas sumber daya
manusia (SDM) dan juga keadaan peralatan yang di pergunakan untuk
pemeliharaan jalan kabupaten.
Dari perkembangan Kondisi jalan kabupaten di Kabupaten Kuantan
Singingi, upaya yang mungkin bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Kuantan Singingi dalam mempertahakan kemantapan jalan adalah dengan
penambahan anggaran pemeliharaan , membuat standar teknis prioritas
pemeliharaan jalan kabupaten , meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan kualitas peralatan. Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kabupaten Kuantan Singingi melalui Bidang Bina Marga
dituntut untuk bisa menemukan upaya dalam mempertahankan kondisi
kemantapan jalan kabupaten

I.2 Tujuan Aksi Perubahan

Aksi perubahan berjudul Penetapan Standar Penilaian Prioritas


Pemeliharaan Jalan di Kabupaten Kuantan Singingi bertujuan:

a. jangka pendek
Terciptanya sebuah Aplikasi standar penilaian prioritas pemeliharaan
jalan kabupaten di kabupaten Kuantan Singingi.

2
b. jangka menengah

Membuat Aplikasi yang dipergunakan secara Offline oleh Dinas Pekerjaan


Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membantu menilai prioritas
penanganan pemeliharaan jalan kabupaten.
c. jangka panjang
Membuat Aplikasi pelaporan dan penilaian berbasis Online Sistem
penilaian pemeliharaan jalan prioritas “ SELARAS “ yang dipergunakan
oleh masyarakat dan Pemerintah.

I.3 Manfaat Aksi Perubahan

Manfaat yang akan didapatkan dari aksi perubahan ini antara lain:
a. Manfaat aksi perubahan bagi Organisasi.
- Memberikan kemudahan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) dalam melakukan penilaian prioritas pemeliharaan
jalan kabupaten di Kabupaten Kuantan Singingi.
- Data kerusakan jalan bisa diperoleh lebih cepat dan mudah dan
terintegrasi langsung ke Dinas Koperasi dan UKM sehingga kebijakan
dan kegiatan yang dilaksanakan efektif dan efisien dalam mencapai
visi misi Dinas.
- keakuratan dan update data jalan yang di miliki melalui Sistem
Penilaian pemerliharaan jalan prioritas di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) dalam mempertahankan kemantapan jalan
kabupaten.
b. Manfaat aksi perubahan bagi Masyarakat
- Masyarakat bisa mengetahui standar teknis penilaian prioritas
pemeliharaan jalan kabupaten.
- Melalui aplikasi SELARAS diharapkan masyarakat lebih mudah dalam
memberikan informasi terkait kerusakan jalan di . daerah mereka.

3
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

II.1 Profil Organisasi

Mengacu pada Peraturan Bupati Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 27


tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi
Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Kuantan Singingi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah
dan/atau Pemerintah Provinsi.

Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten


Kuantan Singingi yaitu Mewujudkan Infrastruktur ke-PU-an yang handal, ,
berwawasan lingkungan untuk mendukung masyarakat sejahtera. Untuk
mencapai visi tersebut ditentukan beberapa misi yaitu :
1. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Air
2. Membangun dan meningkatkan fungsi jalan Kabupaten
3. Membangun dan meningkatkan kawasan permukiman, pengelolaan
sanitasi, drainase dan persampahan, serta penataan
bangunan/gedung.
4. Menciptakan mekanisme perencanaan, pemanfaatan ruang dan
pengendalian ruang.
5. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur dan Mitra
Kerja Lingkup Pekerjaan Umum
Besaran susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari :

a. Dinas
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Program
3. Sub Bagian Keuangan

4
c. Bidang Sumber Daya Air
1. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air
2. Seksi Pembangunan, Peningkatan Sumber daya Air
3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan

d. Bidang Bina Marga


1. Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi
2. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan
3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

e. Bidang Cipta Karya


1. Seksi Perencanaan, Pendataan dan Pengendalian
2. Seksi Tata Bangunan dan Infrastruktur Permukiman
3. Seksi SPAM, PLP dan Persampahan

f. Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi


1. Seksi Perencanaan, Penataan dan Pemanfaatan Ruang
2. Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Penertiban
3. Seksi Jasa Konstruksi

g. Kelompok Jabatan Fungsional

5
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
dapat dilihat dalam gambar bagan berikut:

Bagan Organisasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Gambar 2.1. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

II.2 Organisasi Lokus Studi Lapangan


II.2.1Gambaran Umum Wilayah
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5º50'- 7º50' Lintang
Selatan dan 104º 48'- 108º 48' Bujur Timur, dengan luas wilayah daratan
35.377,76 km2. Kabupaten/kota dengan wilayah terluas adalah Kabupaten
Sukabuni dengan luas wilayah sebesar 4.145,70 km 2, sedangkan kabupaten/kota
dengan wilayah terkecil adalah Kota Cimahi dengan luas wilayah sebesar 37,27
km2. Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Jawa Barat memiliki batas-batas:
- Utara, dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta;
- Timur, dengan Provinsi Jawa

6
- Tengah; Selatan, dengan Samudra Indonesia; dan
- Barat, dengan Provinsi Banten.
Secara administratif, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi kedalam 27
kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten dan 9 Kota, yaitu Kabupaten Bogor,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Pangandaran serta
Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota
Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar. Di dalam wlayah
Provinsi Jawa Barat terdapat 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan.
Kondisi demografi suatu daerah secara umum tercermin melalui jumlah
penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, sebaran penduduk
serta ketenagakerjaan. Sensus Penduduk 2020 mencatat penduduk Jawa Barat
pada bulan September 2020 sebanyak 48 274,16 jiwa. Dibandingkan dengan
hasil sensus sebelumnya jumlah penduduk Jawa Barat terus mengalami
peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah
penduduk Jawa Barat mengalami penambahan sekitar 5,2 juta jiwa atau rata-rata
sebanyak 0,44 juta setiap tahun. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
(2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat sebesar 1,11 persen per
tahun. Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,5 persen poin
jika dibandingkan dengan periode 1971-1980 yang sebesar 2,61 persen.

II.2.2 Visi dan Misi Organisasi


Studi Lapangan Kinerja Organisasi mengmbil lokus Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokus ini dilakukan oleh panitia
pelaksana PKA Badan Diklat BKPSDM Kota Lubuklinggau dengan pertimbangan
bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menjalankan peran
yang cukup penting dalam mendukung visi provinsi Jawa Barat.
Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 adalah “Terwujudnya Jawa
Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi”. Misi yang dijalankan
untuk mewujudkan visi tersebut adalah:

7
1. Membentuk manusia Pancasila yang bertakwa melalui peningkatan peran
masjid dan tempat ibadah sebagai pusat peradaban;
2. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia, dan produktif
melalui peningkatan pelayanan public yang inovatif;
3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis
lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas
wilayah dan penataan daerah;
4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan
adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusatpusat
inovasi serta pelaku pembangunan;
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan yang
kolaboratif antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pariwisata dan


Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mempunyai dua bidang kegiatan yang menjadi
tanggung jawab utama yaitu :
1. Bidang Pariwisata
Pada bidang pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai
tanggung jawab melaksanakan Misi Keempat yaitu meningkatkan produktivitas
dan daya saing usaha ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui
pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta
pelaku pembangunan, yang terdapat pada tujuan Terwujudnya Pertumbuhan
Ekonomi Yang Berkualitas Dan Berdaya Saing Serta Mengurangi Disparitas
Ekonomi, yang memiliki sasaran Tercapainya pariwisata sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi inklusif; dengan Indikator Kontribusi Pariwisata terhadap
PDRB.
2. Bidang Kebudayaan
Pada bidang kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai
tanggung jawab melaksanakan misi kedua yaitu melahirkan manusia yang
berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui peningkatan pelayanan
publik yang inovatif.,yang terdapat pada tujuan Terwujudnya Kehidupan
Masyarakat yang Tertib dan Tentram Berbasiskan Kearifan Lokal dan Seni
Budaya, yang memiliki sasaran Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan

8
Kebudayaan Lokal, dengan indikator: Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa
Barat.
Di dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, tujuan dan sasaran strategis
pembangunan bidang pariwisata dan kebudayaan yang akan dicapai oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai mana tersebut
pada Tabel 2.1:
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana tersebut di atas,
dilaksanakanan program beserta indikatornya sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Destinasi Wisata, dengan indikator program Jumlah
Destinasi Wisata yang dikembangkan.
2. Program Industri Pariwisata, dengan indikator Persentase Industri Kreatif yang
dikembangkan.

Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Strategis

3. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan indikator persentase


seni budaya dan destinasi wisata yang dipromosikan.

9
4. Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan indikator Persentase usulan
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat yang ditetapan sebagai
WBTB Tingkat Nasional.
5. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan indikator persentase Cagar
Budaya yang dilestarikan.
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, dengan indikator Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Pengelolaan
Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Kelas A, dengan indikator Tingkat
Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Pengelolaan Kebudayaan
Daerah Jawa Barat, Kelas A.
8. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, dengan indikator Persentase ASN yang memiliki kesesuaian
kompetensi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

II.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang pariwisata dan bidang
kebudayaan meliputi destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran dan
kebudayaan yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menjalankan fungsi:
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata dan
kebudayaan yang menjadi kewenangan provinsi;
b. Penyelenggaraan pengelolaan pariwisata dan kebudayaan yang menjadi
kewenangan Provinsi;
c. Penyelenggarnan administrasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;
d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas;

10
e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

BAB III
ANALISIS MASALAH KINERJA ORGANISASI

III.1 Diagnosa Gagasan Perubahan Kinerja Organisasi

Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan


Umum dan Penataan Ruang (PUPR) utamanya di Bidang Bina Marga antara
lain dapat dilihat dari adanya kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dan
kondisi saat ini sebagaimana dapat dilihat pada tabel Identifikasi Masalah
berikut:
Tabel 3.1. Tabel Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah

NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


1. Belum adanya standar Adanya standar teknis dalam
penilaian prioritas penentuan prioritas penanganan
pemeliharaan jalan kabupaten pemeliharaan jalan kabupaten.
di dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten
Kuantan Singingi
2. Masih rendahnya kesadaran Terwujudnya Kesadaran
dalam menggunakan alat menggunakan Alat Pelindung Diri
pelindung diri (APD) di lokasi (APD) di lokasi proyek.
proyek dengan benar

3. Tidak tersusun dengan bagus Tersedianya data aset jalan yang


data aset jalan di bidang Bina sesuai
Marga

dengan adanya kondisi yang berbanding terbalik antara kondisi di bidang Bina
Marga di kabupaten Kuantan Singingi yang diharapkan dengan kondisi real

11
saat ini, maka perubahan untuk menghapus kesenjangan tesebut harus
segera dilakukan dengan mencari sebuah solusi yang strategis.

III.2 Analisis dan Strategi Penyelesaian Masalah

Dari hasil identifikasi masalah di atas ditemukan masalah yang


menyebabkan terjadinya kesenjangan antara kondisi sekarang dan kondisi
yang diharapkan yaitu:

1. Belum ditetapkannya penilaian standar untuk prioritas penanganan


pemeliharaan jalan kabupaten.
2. Kurang optimalnya penggunaan alat pelindung diri di lokasi pekerjaan
proyek jalan.
3. Lemahnya pengelolaan aset jalan di dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang.

Guna menentukan prioritas permasalahan utama yang memerlukan


penanganan segera, diperlukan metode USG sehingga didapat prioritas
permasalahan utama sebagai berikut:

Tabel 3.2. Tabel Penentuan Prioritas Masalah Pada Bidang Bina Marga

No. Masalah Pokok U S G TT Prioritas


Belum ditetapkannya penilaian
standar untuk prioritas
1. 4 4 4 12 I
penanganan pemeliharaan
jalan kabupaten.
Kurang optimalnya
penggunaan alat pelindung diri
2. 4 3 3 10 II
di lokasi pekerjaan proyek
jalan.
Lemahnya pengelolaan aset
3. jalan di dinas Pekerjaan Umum 3 3 2 8 III
an Penataan Ruang.

12
Setelah diidentifikasi menggunakan metode USG, disimpulkan
permasalahan utama yang harus segera diselesaikan adalah Lemahnya
pengelolaan administrasi kelembagaan, pendataan dan informasi dalam
pelaksanaan kegiatan di bidang Bina Marga Kabupaten Kuantan Singingi.
Alternatif strategi yang diperlukan sebagai solusi atas permasalahan
tersebut, antara lain:

1. Membuat Standar penilaian teknis untuk menentukan prioritas


pemeliharaan jalan kabupaten.

2. Membuat Aplikasi offline untuk memudahkan proses penilaian prioritas


penanganan pemeliharaan jalan kabupaten.

3. Membuat Aplikasi berbasis online untuk memudahkan memperoleh data


terkini kondisi jalan dan penilaian prioritas penanaganan pemeliharaan
jalan kabupaten.

Alternatif solusi yang diajukan perlu dianalisis kembali sehingga


didapatkan alternatif solusi yang terbaik untuk dilaksanakan.

Tabel 3.3. Tabel Cost Benefit Analisis (CBA)

Alternatif Kontribusi/ Kelayakan/


No. Biaya Total
Strategi Efektifitas Kemudahan
1 5 4 3 12
Membuat Standar penilaian
teknis untuk menentukan
prioritas pemeliharaan jalan
kabupaten.
2 4 3 4 11
Membuat Aplikasi offline
untuk memudahkan proses
penilaian prioritas
penanganan pemeliharaan
jalan kabupaten.
3 4 3 3 10
Membuat Aplikasi berbasis

13
online untuk memudahkan
memperoleh data terkini
kondisi jalan dan penilaian
prioritas penanaganan
pemeliharaan jalan
kabupaten.

Dari hasil analisis di atas maka sasaran perubahan yang akan


dilakukan adalah Membangun sistem informasi yang terintegrasi guna
mendukung pemeliharaan jalan kabupaten yang tepat sasaran, oleh
karenanya diusulkanlah aksi perubahan dengan judul Penetapan Standar
Penilaian Prioritas Penanganan Pemeliharaan Jalan Kabupaten di
Kabupaten Kuantan Singingi.

14
BAB IV
TAHAPAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN ORGANISASI

IV.1 Tahapan Kegiatan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan

1. Pentahapan (Milestones)

Tabel 4.1. Tabel Pentahapan (Milestones)

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU

A. JANGKA PENDEK

1. Konsultasi dengan Mentor Rencana Pelaksanaan Aksi Minggu


tentang rencana aksi Perubahan I
perubahan
2. Pembentukan Tim Efektif SK TIM efektif Minggu
II

3. Pembentukan tim penilaian SK TIM Penilai Minggu


Prioritas. III sd IV

4. Pembuatan Draft Peraturan Draft Peraturan Bupati tentang MInggu


Bupati tentang Penilaian. pedoman penilaian prioritas V sd VI
penanganan pemeliharaan jalan
kabupaten
5. Konsultasi Dengan Kabag Draft Peraturan bupati yang Minggu
Hukum Setda sudah sesuai dengan pertauran VI
perundang undangan yang ada

6 Mencetak Perbup Cetak dokumen Peraturan Minggu


Bupati VII

7 Proses Penandatanganan Peraturan Bupati Minggu


perbub VII

15
8 Pembuatan aplikasi offline Aplikasi offline penilaian Minggu
penilaian prioritas prioritas pemeliharaan jalan IV sd
pemeliharaan jalan kabupaten kabupaten VIII

B. JANGKA MENENGAH

1. Pengumpulan data ruas jalan Data kondisi ruas jalan yang Bulan 1
yang akan dinilai akan dinilai prioritas sd 3
penanganan.
2. Input data kondisi ruas jalan Input data ruas jalan yang akan Bulan 4
kedalam aplikasi penilaian dinilai kedalam aplikasi offline sd 5
offline

3. Penentuan Prioritas Urutan penanganan prioritas Bulan 6


Penanganan Ruas Jalan ruas jalan yang akan dilakukan
pemeliharaan
C. JANGKA PANJANG

pengembangan metode SELARAS on line Bulan 1


pelaporan dan standar sd 18
penilaian pemeliharaan jalan
berbasis aplikasi online.

2. Penjaminan Mutu

Untuk menjamin mutu pekerjaan dalam aksi perubahan ini, maka perlu
disusun Cakupan kegiatan, dan Output Kunci agar tujuan yang ingin di capai
dapat terwujud.
a. Cakupan Kegiatan
a) Jangka Pendek
 Membuat standar penilaian penentuan prioritas penanganan
pemeliharaan jalan kabupaten.
 mengumpulkan standar standar yang bisa dijadikan acuan penilaian.
b) Jangka Menengah
Mengumpulkan data ruas-ruas jalan yang akan dinilai menggunakan
aplikasi offline berdasarkan standar teknis penilaian prioritas penanganan
pemeliharaan jalan kabupaten

16
c) Jangka Panjang
Sistem Penilaian pemeliharaan jalan prioritas (SELARAS) terintegrasi
dalam bentuk online.
b. Output Kunci
Output kunci dari aksi perubahan ini adalah :

a. jangka pendek
Terbentuknya peraturan Bupati mengenai standar penilaian penentuan
prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten;

b. jangka menengah
tersedianya aplikasi penilaian prioritas penanganan pemeleiharaan jalan
dalam bentuk off line di kabupaten kuantan singingi.
c. jangka panjang

tersedianya sistem (on line) sistem Penilaian pemeliharaan jalan prioritas


“SELARAS “ .

IV.2 Analisis Stakeholder dan Tim Efektif

IV.2.1 Identifikasi Stakeholders

Tabel 4.2. Tabel Identifikasi Stakeholders

NO STAKE HOLDERS POTENSI DUKUNGAN

A INTERNAL

1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang merupakan mentor dari aksi perubahan
ini. Kepala Dinas merupakan penentu kebijakan
strategis organisasi yang berpengaruh terhadap
keberhasilan aksi perubahan. Potensi
dukungan terhadap aksi perubahan ini bersifat
positif.
2. Kepala Bidang di Kepala Bidang di lingkungan Dinas Pekerjaan

17
Lingkungan Dinas Umum dan Penataan Ruang sangat
Pekerjaan Umum dan menentukan keberhasilan aksi perubahan ini.
Penataan Ruang Validitas dan keakuratan data yang menjadi
fokus utama aksi perubahan ini sangat
bergantung pada dukungan para Kepala Bidang.
Potensi dukungan Kepala Bidang di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
bersifat positif.
3 Kasi-Kasi yang Kasi-kasi yang berada dibawah Bidang Bina
berada di bawah Marga menentukan standar penilaian penentuan
Bidang Bina Marga prioritas penanganan pemeliharaan jalan
kabupaten. Potensi dukungan Kasi-kasi
tersebut bersifat positif.
B EKTERNAL

1. Bappedalitbang, Merupakan unsur pemerintahan yang berada di


Diskominfo , Setda luar entitas organisasi DPU. Stakeholder ini
merupakan pengguna dari data yang
merupakan output dari aksi perubahan ini.
Potensi dukungannya bersifat positif karena
akan mendukung pelaksanaan tugas
stakeholder tersebut.

2. Pihak swasta Pihak swasta diidentifikasikan sebagai pihak di


luar pemerintah yang terorganisir dan
berorientasi keuntungan yang berkaitan dengan
Pemeliharaan Jalan. Potensi resistensi dan
dukungan belum tergambar dengan jelas.

3. Masyarakat Masyarakat akan sangat diuntungkan dengan


adanya aksi perubahan ini, karena peningkatan
kualitas, prioritas pemeliharaan jalan yang akan
berimbas langsung pada masyarakat. Potensi
dukungan bersifat positif.

18
Identifikasi stake Holder Berdasarkan Kepentingan

INFLUENCE

LATENS PROMOTOR
1. Bappedalitbang 1. Kepala Dinas
2. Diskominfo 2. Kepala Bidang di Lingkungan
3. Setda Dinas PUPR
3. Kasi-Kasi yang berada di
bawah Bidang Bina MArga

INTEREST

APATHETIC DEFENDER
1. Masyarakat Pihak Swasta

Gambar 4.1. Identifikasi Stake Holder Berdasarkan Kepentingan

Hasil analisis pengelompokkan stakeholder menunjukkan bahwa


terdapat empat kelompok stakeholders yaitu:
1. Promotors adalah stakeholder yang memiliki pengaruh dan minat
tinggi terhadap keberhasilan aksi perubahan. Stakeholder dalam
kelompok ini adalah:
a. Kepala Dinas
b. Kepala Bidang di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
c. Kasi-Kasi yang berada di bawah Bidang Bina Marga

2. Latens adalah stakeholder yang memiliki pengaruh besar, tetapi


memiliki minat yang rendah terhadap keberhasilan aksi perubahan.
Stakeholders dalam kelompok ini adalah:
a. Bappedalitbang
b. Diskominfo
c. SETDA

3. Defenders adalah stakeholder yang memiliki pengaruh kecil, tetapi

19
memiliki minat yang tinggi terhadap keberhasilan aksi perubahan.
Stakeholder dalam kelompok ini adalah :
a. Pihak Swasta

4. Apathetics adalah stakeholder yang memiliki pengaruh kecil dan


minat rendah terhadap keberhasilan aksi perubahan. Stakeholder
dalam kelompok ini adalah :
a. Masyarakat

Kepala
Dinas Bappedalit
PUPR bang
Diskominfo
SETDA

Projek
Leader Pihak
Kabid Swasta
dalam
Lingkunga
n Dinas
IV.2.2 Jejaring Kerja (Network Map) Stakeholder
PUPR
Berikut disajikan peta stakeholder pada aksi perubahan ini:
Peta Jaringan Stakeholder

Kasi pada Masyarakat


Bidang
Bina
Marga

20
Keterangan:

Garis Komando

Garis Koordinasi

Gambar 4.2. Peta Jaringan Stakeholder

IV.2.3 Tata Kelola Aksi

Aksi perubahan ini dikelola oleh pihak-pihak dengan peran berikut


ini:
a. Mentor dalam hal ini Kepala Dinas PUPR berperan:
 Memberikan pengarahan yang bersifat strategis dan konsultasi
terhadap aksi perubahan;

21
 Menyelesaikan masalah secara koordinasi yang tidak dapat
diselesaikan oleh Tim Pelaksana;

 Mengeluarkan kebijakan yang mendukung terlaksananya aksi


perubahan.
b. Project Leader dalam hal ini Kepala bidang Bina Marga, berperan:
 Memimpin dan bertanggungjawab secara operasional dalam aksi
perubahan.
 Melakukan konsultasi dan melaporkan perkembangan aksi
perubahan kepada mentor dan coach.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan aksi perubahan kepada
stakeholders.
c. Pokja
a) Tim efektif
 Melakukan semua persiapan dalam rangka pembuatan stndar
penilaian
b) Tim Penilaian :
 Mengumpulkan dan memverifikasi Database Acuan Standar
Penilaian
 Menginput data ruas jalan yang akan dinilai urutan prioritasnya.
d. Coach
 Membimbing dan mengarahkan pelaksanaan aksi perubahan.
 Memberikan informasi terkait aksi perubahan.

Sponsor/Mentor
Secara jelas Tata kelola aksi perubahan dapat dilihat pada bagan
...............
berikut:

Bagan
Coach/Widya Iswara BKPSDM Projek Leader
Kota Lubuklinggau Tata Kelola Aksi Perubahan
Kepala Bidang Pemberdayaan
dan Pengembangan Koperasi

Kepa

Pokja Pembangunan 22 Pokja Pengumpulan Data


Aplikasi
SELARAS
Gambar 4.3. Bagan Tata Kelola Aksi Perubahan

IV.2.4 Anggaran

Dalam rangka melaksanakan Aksi Perubahan ini, anggaran secara


khusus tidak tersedia dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kuantan
Singingi.

BAB V
PENUTUP

V.1 Pentingnya Aksi Perubahan Bagi Kinerja Organisasi

Aksi perubahan sistem Penilaian pemeliharaan jalan prioritas (SELARAS)


terintegrasi sangat penting untuk dapat terlaksana dalam rangka memberikan
kemudahan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam

23
menentukan urutan prioritas penanganan pemeliharaan ruas jalan kabupaten
di kabupaten Kuantan Singingi , selain itu data kondisi kerusakan ruas jalan
yang diperoleh melalui aplikasi SELARAS akan menyebabkan pembuatan
kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan menjadi efektif dan efisien dalam
mencapai visi misi Dinas.

V.2 Manajemen Resiko

Kendala yang dimungkinkan terjadi dalam pelaksanaan aksi perubahan


antara lain:

a. Data Kerusakan ruas jalan kabupaten yang lengkap di Kabupaten Kuantan


Singingi sulit didapat;

b. Kurangnya kompetensi operator dalam mengoperasionalkan SELARAS.

Kendala tersebut dapat diatasi dengan terlaksananya faktor kunci keberhasilan


Aksi Perubahan, Faktor kunci keberhasilan dari aksi perubahan ini adalah sebagai
berikut:

1. Terbentuknya tim efektif;

2. tersedianya sumber daya manusia yang kompeten;

3. Adanya dukungan dari stakeholders.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi, 2021, Kuantan Singingi


Dalam Angka

Mochamad Fatwadi, MT, M.Sc, 2019, Modul Jejaring Kinerja Pelatihan


Kepemimpinan Administrator, Lembaga Administrasi Negara

24
Elly Fariani, Dr, AK., M.Sc., 2019, Manajemen Resiko – Modul Pelatihan
Kepemimpinan Administrator, Lembaga Administrasi Negara

Hidayatulloh ,rahmat., 2009. Analisa penentuan urutan prioritas pemeliharaan


jalan di kota bima.Surabaya-ITS.

25

Anda mungkin juga menyukai