BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini akan diuraikan objek penelitian, populasi dan metode penarikan
sampel, jenis dan sumber data, pengukuran isntrumen, teknik pengumpulan data,
uji asumsi klasik, regresi lier berganda dan bertingkat serta uji kelayakan model.
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-
syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah anggota Malporesta Padang yang
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh populasi, karena
apabila jumlah populasi kurang dari 100, sebaiknya semua dijadikan sampel. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau
sensus, yaitu teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
mnggunakan koesioner sebagai satu-satunya alat dalam pengumpulan data, selain itu
juga menggunakan data berupa referensi dan hasil-hasil penelitian dan literatur yang
berkaitan dengan variabel dalam penelitian. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya
akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk
menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini (Efendi, 2003 ;3)
keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam satu penelitian.
Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang segera dapat
dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya diskriptif yaitu melukiskan hal-hal
yang mengandung fakta-fakta klasifikasi dan pengukutan yang akan diukur adalah fakta
yang fungsinya merumuskan dan melukiskan apa yang terjadi ( Ali, 1997 ;5)
2
3.4. Defenisi Operasional Variabel
dalam suatu unit kerja. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan memperhatikan
Kejelasan peran dan tugas adalah pemahaman individu terhadap tanggung jawab
pekerjaannya dan pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan dan kemampuan yang
diperlukan untuk menjalankan peran tersebut. Kejelasan peran dan tugas ditandai
Kejelasan peran dalam penelitian ini diukur dengan beberapa indikator yakni
Otoritas (wewenang kerja), Tujuan dan sasaran, Tanggung jawab, Harapan lingkungan
kerja, dan Pengetahuan pegawai tentang pekerjaan, yang dikembangkan oleh Rozzo,
Istilah kepemimpinan mempunyai arti yang luas. Berikut ini beberapa pengertian
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Robbins (2007) Leadership
is the ability to influence a group toward the achievement of goals. Pendapat tersebut
3
memberikan arti bahwa kepemimpinan adalah suatu kepemimpinan untuk
Kepemimpinan pada dasarnya adalah seni atau cara memotivasi orang lain atau
yang diukur dengan tingkat kecerdasan, kedewasaan dan hubungan sosial, motivasi diri
dan dorongan berprestasi, serta sikap hubungan manusiawi. Dengan demikian diketahui
bahwa kepemimpinan adalah suatu kiat atau kemampuan seorang pemimpin dalam
bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan sehingga sasaran organisasi
Untuk lebih jelasnya tentang indikator dari variabel penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Indikator Variabel Penelitian
No Variabel Indikator
1 Kinerja (Y) 1. Kuantitas kerja
Masud (2004:216) 2. Kualitas kerja
3. Efisiensi
4. Kemampuan
5. Ketepatan waktu
6. Kehandalan
2 Kejelasan Peran (X) 1. Otoritas (wewenang kerja)
Rozzo, House dan Lirtzman 2. Tujuan dan sasaran
(1970) dalam Masud (2004:293) 3. Tanggung jawab
4. Harapan lingkungan kerja
5. Pengetahuan pegawai tentang
pekerjaan
3 Kepemimpinan (M) 1. Kemampuan mempengaruhi
Robbins (2007) 2. Kemampuan menggerakkan,
3. Kemampuan mengarahkan.
4
Pengukuran variabel mengunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban
yaitu : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah
(TP). Butir pertanyaan yang dijawab rcsponden, diberi bobot dengm skor 5,4,3,2,1
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan cara
mengkorelasi skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Uji validitas kuisioner ini disebarkan pada seluruh inspektorat sebanyak 351 orang.
Analisis butir ini menggunakan alat Bantu program SPSS versi 12.0 Menurut Azwar
Dengan ketentuan bahwa apabila nilainya negatif atau kecil dari rtabel atau < 0.3
maka nomor item tersebut tidak valid, dan sebaliknya bila nilainya positif lebih besar
dari rtabel atau > 0.3 maka nomor item tersebut valid. Secara sistematis, uji validitas ini
n.( XY ) ( X . Y )
r
n. X 2
( X ) 2 . N Y 2 ( X ) 2
5
3.5.2. Uji Reliabilitas
alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas dilakukan dengan
Di mana :
r = realiabilitas instrumen
11
Jumlah varian butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap
butir, kemudian dijumlahkan. Rumus varian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Di mana:
n = jumlah responden
x = nilai skor yang dipilih (total nilai nomor-nomor butir)
Cronbach alpha yang baik adalah yang makin mendekati 1, menurut Santoso
(2001:214) reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan reliabilitas dengan Cronbach alpha 0,8 atau diatasnya adalah dikategorikan
baik.
6
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik regresi
linier berganda analisis dilakukan dengan bantuan software program komputer SPSS
variabel penelitian. Dengan cara menyajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi,
menghitung nilai pemusatan (dalam hal nilai rata-rata, median, modus); dan nilai
ini tidak menghubung-hubungkan satu variabel dengan variabel lainnya dan tidak
Proses pengolahan data yang telah didapat dari responden yaitu dinilai dengan
memberikan skor. Setelah pemberian skor kemudian data tersebut diolah dengan
Frekuensi
P = Jumlah responden x100%
Dimana:
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner di pakai rumus (Arikunto, 2002), berikut:
7
Rata-rata skor =
Wo= Bobot
f = Total frekuensi
2002):
Dimana :
S = Setuju (4)
N = Netral (3)
f = Frekuensi
Arikunto (2002) menyatakan bahwa kriteria nilai tingkat capaian responden (TCR)
8
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Capain Responden (TCR)
Capain (%) Keterangan
90 100 Sangat Baik
80 89, 99 Baik
65 79,99 Cukup Baik
55 64, 99 Tidak Baik
0 54, 99 Sangat Tidak Baik
Uji normalitas dilakukan dengan maksud memeriksa apakah data yang berasal
dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Menurut Santoso (2004:189)
pedoman yang dipakai dalam uji normalitas ini adalah menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov yaitu :
a) Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas (p) < (alpha) distribusi data
adalah tidak normal.
b) Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas (p) > (alpha) distribusi data
adalah normal.
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan
sudah benar atau tidak. Untuk menentukan apakah fungsi persamaan regresi yang
digunakan berbentuk liner, teknik yang digunakan adalah linearity of deviation Apabila
nilainya lineariity kurang dari 5 %, maka model regresi dapat dinyatakan linier.
9
3.7. Persamaan Regresi
Regresi Linear Berganda adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh beberapa variable bebas terhadap satu variable terikat. Tujuan
Y = + b1 X1+ b2 X2 + e
Dimana :
Y : kinerja inspektorat
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : kejelasan peran
X2 : gaya kepemimpinan
M=+bX+e
Dimana :
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
10
X : kejelasan peran
Regresi linear sederhana adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh satu variable bebas terhadap satu variable terikat. Tujuan
menggunakan anlisis regresi lienear sederhana dalam penelitian ini adalah untuk
M=+bX+e
Dimana :
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X : gaya kepemimpinan
teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi terhadap
hubungan antara variabel bebas (idependent variabel) dan variabel terikat (dependent
variable). Tujuan melakukan analisi regresi bertingkat dalam penelitain ini adalah untuk
11
mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan sebagai variabel mediasi terhadap hubungan
signifikan).
2. Variabel bebas harus berpengaruh signifikan terhadap variabel intervening (2
harus signifikan).
3. Variabel intervening harus berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (3
harus signifikan).
4. Intervensi penuh (full intervening) terjadi apabila variabel bebas tidak
dinyatakan dalam persentase (%). Dengan demikian tujuan melakukan analisis koefisien
inspektorat
2. Menentukan persentase kontribusi variabel kejelasan peran terhadap gaya
kepemimpinan
12
3. Menentukan persentase kontribusi variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja
inspektorat.
1) Ketepatan suatu garis regresi yang ditetapkan terhadap sekolompok data hasil
observasi (Goodness of fit). Di mana makin besar nilai R2 makin baik hasil suatu
garis regresi, dan sebaliknya makin kecil nilai R 2 makin buruk hasil suatu regresi.
Nilai R2 adalah 0 R2 1.
dahulu harus dilakukan uji kelayakan model penelitain. Untuk mengetahui apakah suatu
model penelitian layak atau tidak, maka dapat dilakakukan uji F (F-test) dengan rumus
sebagai berikut :
k
( n k 1) Pyx1ryx1
i 1
F=
k
k 1 Pyx1ryx1
i 1
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu model penelitan, maka dapat
dilihat dari nilai signifikan Fhitung. Jika nilai signifikan Fhitung lebih kecil dari 0,05 ( <
a. Uji Hipotesis
13
Untuk melakukan uji hipotesis penelitian yang telah dikembangkan sebelumnya
Pyxi
ti : i 1,2,3,4dan5
n
(1 R 2 yxi ......xk )(Cii X 2ih
h 1
n k 1
hipotesis adalah:
b. Jika nilai signifikansi > (0,05) maka tidak terdapat pengaruh yang
tidak signifikan atau tidak berarti dari variabel bebas terhadap variabel
14