0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan9 halaman
Bab 3 menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari desain penelitian kuantitatif survei kausal, penggunaan data primer dan sekunder, tahapan penelitian, model konseptual yang melibatkan variabel disiplin kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, operasional variabel, waktu dan tempat penelitian di PT Farika Beton, teknik pengambilan sampel secara jenuh dari 90 responden, teknik
Bab 3 menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari desain penelitian kuantitatif survei kausal, penggunaan data primer dan sekunder, tahapan penelitian, model konseptual yang melibatkan variabel disiplin kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, operasional variabel, waktu dan tempat penelitian di PT Farika Beton, teknik pengambilan sampel secara jenuh dari 90 responden, teknik
Bab 3 menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari desain penelitian kuantitatif survei kausal, penggunaan data primer dan sekunder, tahapan penelitian, model konseptual yang melibatkan variabel disiplin kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, operasional variabel, waktu dan tempat penelitian di PT Farika Beton, teknik pengambilan sampel secara jenuh dari 90 responden, teknik
Menurut Sujarweni (2018) Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif survei kausal, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan data primer berupa pengamatan, wawancara dan kuesioner. Selain menggunakan data primer, dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah data kepustakaan yang didapatkan dari jurnal-jurnal penelitian, buku-buku referensi, dan dokumentasi dari pengumpulan data di PT Farika Beton. 3.2 Tahapan Penelitian Dalam melakukan penelitian ada beberapa tahapan-tahapan proses penelitian yang harus diperhatikan dan ini juga yang menjadi dasar tahapan penelitian penulis, yaitu sebagai berikut: 1. Identifikasi permasalahan 2. Studi literatur 3. Pengembangan kerangka konsep 4. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis dan pernyataan peneliti 5. Pengembangan desain penelitian 6. Teknik sampling 7. Pengumpulan dan kaulifikasi data 8. Analisis data 9. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian 3.3 Model Konseptual Penelitian ini membahas sejauh mana disiplin kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Model konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :
Displin Kerja (X1)
1. Tujuan Kerja 2. Teladan Pimpinan 3. Balas Jasa 4. Keadilan 5. Waskat (Pengawasan) H1 6. Sanksi Hukum 7. Ketegasan 8. Hubungan Kemanusiaan Rahmawati (2019)
Lingkungan Kerja (X2) Kinerja Karyawan
(Y) 1. Penerangan 2. Suhu Udara 1. Kemandirian 3. Suara Bising 2. Efektifitas H2 3. Ketepatan 4. Penggunaan Warna 5. Ruang Gerak Waktu 6. Keamanan Kerja 4. Kuantitas 7. Hubungan Karyawan 5. Kualitas H3 Astuti & Iverizkinawati Susanto & Halim (2018) (2019)
Motivasi Kerja (X3)
1. Tanggung Jawab 2. Prestasi Kerja 3. Peluangg Untuk Maju 4. Pengakuan Atas Kinerja 5. Pekerjaan Yang Menantang
Mangkunegara (2019)
H4
Gambar 3.1 Model Konseptual
3.4 Operasional Variabel Menurut Sujarweni (2018) operasional variabel adalah variabel penelitian di maksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis, instrumen, serta sumber pengukuran berasal dari mana. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan antesenden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Disiplin Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (X3). 2. Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terkait merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y).
Tabel 3.1 Operasional Variabel
No Variabel Indikator Butir Instrumen
Tujuan dan Kemampuan 1,2 Teladan Pimpinan 3,4 Balas Jasa 5,6 1 Disiplin Kerja Keadilan 7,8 (X1) Waskat (Pengawasan) 9,10 Sanksi Hukum 11,12 Ketegasan 13,14 Hubungan Kemanusiaan 15,16 Penerangan 17,18 2 Lingkungan Kerja Suhu Udara 19,20 (X2) Suara Bising 21,22 Penggunaan Warna 23,24 Ruang Gerak 25,26 Keamanan Kerja 27,28 Hubungan Karyawan 29,30 Tanggung Jawab 31,32 Prestasi Kerja 33,34 3 Motivasi Kerja Peluang Untuk Maju 35,36 (X3) Pengakuan Atas Kinerja 37,38 Pekerjaan yang menantang 39,40 Kualitas 41,42 Kuantitas 43,44 4 Kinerja Karyawan Ketepatan waktu 45,46 (Y) Efektifitas 47,48 Kemandirian 49,50
3.5 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Maret s/d selesai. Tempat Penelitian ini dilakukan di PT Farika Beton yang beralamat di Jl. Outer Ring Road No.97, Rw. Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11750 dan Jl. Raya Jakarta-Serang KM 39, Leuwilimus, Kec. Cikande, Kabupaten Serang, Banten 42186.
3.6 Metode Pengambilan Sampel
3.6.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik keseimpulannya (Sujarweni, 2018). Dalam penelitian ini maka yang menjadi populasi adalah seluruh Karyawan PT. Farika Beton dengan jumlah 90 Karyawan.
3.6.2 Sampel Penelitian
Menurut Sujarweni (2018) sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Penarikan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling. Metode non-probability sampling adalah responden yang memenuhi kriteria tertentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Teknik non-probability sampling yang dipilih adalah teknik Sampling Jenuh. Pada teknik Sampling Jenuh dengan semua populasi di jadikan sampel dengan 90 Responden.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sujarweni (2018) Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian. Terdapat macam-macam teknik pengumpulan data, yaitu : 1. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Sujarweni, 2018). 2. Wawancara Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data yang valid dan detail (Sujarweni, 2018) 3. Kuesioner atau Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk dijawab (Sujarweni, 2018). Peneliti menggunakan skala likert untuk mengetahui tingkat komitmen kerja karyawan dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan. Ketentuan skala likert sebagai berikut : Tabel 3.2 Skala Likert
Skor Tanggapan Pilihan
6 Sangat Setuju Sekali SSS 5 Sangat Setuju SS 4 Setuju S 3 Netral N 2 Tidak Setuju TS 1 Sangat Tidak Setuju STS Sumber : Sujarweni (2018) 3.8 Jenis dan Sumber Data Menurut Sujarweni (2018) jenis-jenis data dan sumbernya dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data dan sumbernya yaitu : a. Data Kualitatif adalah data bukan angka namun diangkakan, misalnya : kuesioner pertanyaan tentang pelatihan kerja, gaya kepemimpinan. b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya : harga saham, profitabilitas, aktiva, hutang. Jenis-jenis dan sumber data menurut cara memperolehnya, antara lain : 1. Data Primer Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. 2. Data Sekunder Data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.
3.9 Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dari kuesioner ditabulasi, selanjutnya diolah. Untuk memperrmudah dalam melakukan pengolahan data, peneliti menggunakan software SPSS versi 25.0, sehingga hasilnya lebih cepat dan tepat. Data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuannya agar data mudah dibaca dan dimengerti.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Sujarweni (2018) uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table dimana df=n-2 dengan sig. 5% Dasar pengujian validitas adalah sebagai berikut : 1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid. 2. Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sujarweni (2018) reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Dasar pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai Cronboach Alpha > 0,60 maka data yang di uji dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai Cronboach Alpha < 0,60 maka data yang di uji dinyatakan tidak reliabel.
3.9.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik model regresi dapat menghasilkan estimator linear tidak biasa yang terbaik jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik. 1. Uji Normalitas Menurut Sujarweni (2018) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ini ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji statistic kolmogrof. Kriteria jika : Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal. Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Menurut Sujarweni (2018) uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap dependen. Jika VIF yang dihasilkan diatara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola (Sujarweni, 2018).
3.10 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Sujarweni (2018) regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independent. Model persamaan regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan : Y = Kinerja Karyawan a = konstanta b1 = Koefisien regresi pertama b2 = Koefisien Regresi kedua X1 = Disiplin Kerja X2 = Lingkungan Kerja X3 = Motivasi Kerja e = Error
3.10.1 Uji Hipotesis
1. Uji Kelayakan (Uji F) Menurut Sujarweni (2018) uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan data. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F adalah : Ho : tidak memenuhi kelayakan. Ha : memenuhi kelayakan. Kriteria : Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F hitung < F tabel, maka Ho Diterima dan Ha ditolak. Atau : Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) Menurut Sujarweni (2018) uji t adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel variabel terkait secara parsial. Taraf signifikan 5%. Ho : tidak ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y. Ha : ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y. Kriteria : Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Atau Jika p < 0,05, maka Ho ditolak. Jika p > 0,05, maka Ho diterima. 3. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R²) adalah antara nol dan satu (Sujarweni, 2018). R² = (r)² x 100% Keterangan : R² = Koefisien Determinasi r = Koefisien Relasi