Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Menurut Sujarweni (2018) Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
survei kausal, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau
hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Jenis data dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil
observasi, wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan data primer
berupa pengamatan, wawancara dan kuesioner. Selain menggunakan data primer,
dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder. Data sekunder yang
digunakan oleh penulis adalah data kepustakaan yang didapatkan dari jurnal-jurnal
penelitian, buku-buku referensi, dan dokumentasi dari pengumpulan data di PT
Farika Beton.
3.2 Tahapan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ada beberapa tahapan-tahapan proses
penelitian yang harus diperhatikan dan ini juga yang menjadi dasar tahapan
penelitian penulis, yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi permasalahan
2. Studi literatur
3. Pengembangan kerangka konsep
4. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis dan pernyataan peneliti
5. Pengembangan desain penelitian
6. Teknik sampling
7. Pengumpulan dan kaulifikasi data
8. Analisis data
9. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian
3.3 Model Konseptual
Penelitian ini membahas sejauh mana disiplin kerja, lingkungan kerja dan
motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Model konseptual penelitian ini
adalah sebagai berikut :

Displin Kerja (X1)


1. Tujuan Kerja
2. Teladan Pimpinan
3. Balas Jasa
4. Keadilan
5. Waskat (Pengawasan)
H1
6. Sanksi Hukum
7. Ketegasan
8. Hubungan Kemanusiaan
Rahmawati (2019)

Lingkungan Kerja (X2) Kinerja Karyawan


(Y)
1. Penerangan
2. Suhu Udara 1. Kemandirian
3. Suara Bising 2. Efektifitas
H2 3. Ketepatan
4. Penggunaan Warna
5. Ruang Gerak Waktu
6. Keamanan Kerja 4. Kuantitas
7. Hubungan Karyawan 5. Kualitas
H3
Astuti & Iverizkinawati Susanto & Halim
(2018) (2019)

Motivasi Kerja (X3)


1. Tanggung Jawab
2. Prestasi Kerja
3. Peluangg Untuk Maju
4. Pengakuan Atas Kinerja
5. Pekerjaan Yang Menantang

Mangkunegara (2019)

H4

Gambar 3.1 Model Konseptual


3.4 Operasional Variabel
Menurut Sujarweni (2018) operasional variabel adalah variabel penelitian
di maksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan
analisis, instrumen, serta sumber pengukuran berasal dari mana.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel
stimulus, prediktor, dan antesenden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel ini memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Disiplin Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (X3).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terkait merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Kinerja Karyawan (Y).

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Indikator Butir Instrumen


Tujuan dan Kemampuan 1,2
Teladan Pimpinan 3,4
Balas Jasa 5,6
1 Disiplin Kerja Keadilan 7,8
(X1) Waskat (Pengawasan) 9,10
Sanksi Hukum 11,12
Ketegasan 13,14
Hubungan Kemanusiaan 15,16
Penerangan 17,18
2 Lingkungan Kerja Suhu Udara 19,20
(X2) Suara Bising 21,22
Penggunaan Warna 23,24
Ruang Gerak 25,26
Keamanan Kerja 27,28
Hubungan Karyawan 29,30
Tanggung Jawab 31,32
Prestasi Kerja 33,34
3 Motivasi Kerja Peluang Untuk Maju 35,36
(X3) Pengakuan Atas Kinerja 37,38
Pekerjaan yang menantang 39,40
Kualitas 41,42
Kuantitas 43,44
4 Kinerja Karyawan Ketepatan waktu 45,46
(Y) Efektifitas 47,48
Kemandirian 49,50

3.5 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Maret s/d selesai. Tempat
Penelitian ini dilakukan di PT Farika Beton yang beralamat di Jl. Outer Ring Road
No.97, Rw. Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11750 dan Jl. Raya Jakarta-Serang KM 39, Leuwilimus, Kec.
Cikande, Kabupaten Serang, Banten 42186.

3.6 Metode Pengambilan Sampel


3.6.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian ditarik keseimpulannya (Sujarweni, 2018). Dalam penelitian
ini maka yang menjadi populasi adalah seluruh Karyawan PT. Farika Beton dengan
jumlah 90 Karyawan.

3.6.2 Sampel Penelitian


Menurut Sujarweni (2018) sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Penarikan sampel
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non-probability
sampling. Metode non-probability sampling adalah responden yang memenuhi
kriteria tertentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Teknik
non-probability sampling yang dipilih adalah teknik Sampling Jenuh. Pada teknik
Sampling Jenuh dengan semua populasi di jadikan sampel dengan 90 Responden.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sujarweni (2018) Teknik pengumpulan data merupakan cara yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari
responden sesuai lingkup penelitian. Terdapat macam-macam teknik pengumpulan
data, yaitu :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian (Sujarweni, 2018).
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali
data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita
mendapatkan data yang valid dan detail (Sujarweni, 2018)
3. Kuesioner atau Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para
responden untuk dijawab (Sujarweni, 2018). Peneliti menggunakan skala likert
untuk mengetahui tingkat komitmen kerja karyawan dengan menentukan skor pada
setiap pertanyaan. Ketentuan skala likert sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skala Likert

Skor Tanggapan Pilihan


6 Sangat Setuju Sekali SSS
5 Sangat Setuju SS
4 Setuju S
3 Netral N
2 Tidak Setuju TS
1 Sangat Tidak Setuju STS
Sumber : Sujarweni (2018)
3.8 Jenis dan Sumber Data
Menurut Sujarweni (2018) jenis-jenis data dan sumbernya dapat dibagi
berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu
pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data dan sumbernya yaitu :
a. Data Kualitatif adalah data bukan angka namun diangkakan, misalnya :
kuesioner pertanyaan tentang pelatihan kerja, gaya kepemimpinan.
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya : harga saham,
profitabilitas, aktiva, hutang.
Jenis-jenis dan sumber data menurut cara memperolehnya, antara lain :
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan
panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang
diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpulan data.
2. Data Sekunder
Data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan keuangan
publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori,
majalah, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu
diolah lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.

3.9 Metode Analisis Data


Data yang terkumpul dari kuesioner ditabulasi, selanjutnya diolah. Untuk
memperrmudah dalam melakukan pengolahan data, peneliti menggunakan software
SPSS versi 25.0, sehingga hasilnya lebih cepat dan tepat. Data disajikan dalam
bentuk tabel dengan tujuannya agar data mudah dibaca dan dimengerti.

3.9.1 Uji Validitas


Menurut Sujarweni (2018) uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok
variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di
uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table dimana df=n-2
dengan sig. 5%
Dasar pengujian validitas adalah sebagai berikut :
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid.
2. Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak
valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas


Menurut Sujarweni (2018) reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun
dalam suatu bentuk kuesioner.

Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir


pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Dasar pengujian reliabilitas
adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai Cronboach Alpha > 0,60 maka data yang di uji dinyatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronboach Alpha < 0,60 maka data yang di uji dinyatakan tidak
reliabel.

3.9.3 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik model regresi dapat menghasilkan estimator linear tidak
biasa yang terbaik jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi
klasik.
1. Uji Normalitas
Menurut Sujarweni (2018) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Dalam uji normalitas ini ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, yaitu dengan uji statistic kolmogrof. Kriteria jika :
Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Sujarweni (2018) uji multikolinieritas diperlukan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar
variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga untuk
menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh
pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap dependen. Jika VIF
yang dihasilkan diatara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data
menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak
mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh
membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola (Sujarweni, 2018).

3.10 Uji Analisis Regresi Linier Berganda


Menurut Sujarweni (2018) regresi yang memiliki satu variabel dependen
dan dua atau lebih variabel independent. Model persamaan regresi linier berganda
dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
a = konstanta
b1 = Koefisien regresi pertama
b2 = Koefisien Regresi kedua
X1 = Disiplin Kerja
X2 = Lingkungan Kerja
X3 = Motivasi Kerja
e = Error

3.10.1 Uji Hipotesis


1. Uji Kelayakan (Uji F)
Menurut Sujarweni (2018) uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan
data. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F adalah :
Ho : tidak memenuhi kelayakan.
Ha : memenuhi kelayakan.
Kriteria :
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F hitung < F tabel, maka Ho Diterima dan Ha ditolak.
Atau :
Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Menurut Sujarweni (2018) uji t adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel variabel terkait secara
parsial. Taraf signifikan 5%.
Ho : tidak ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y.
Ha : ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y.
Kriteria :
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima.
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.
Atau
Jika p < 0,05, maka Ho ditolak.
Jika p > 0,05, maka Ho diterima.
3. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R²) adalah
antara nol dan satu (Sujarweni, 2018).
R² = (r)² x 100%
Keterangan :
R² = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Relasi

Anda mungkin juga menyukai