Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian adalah proses penyelidikan yang bertujuan untuk

memecahkan permasalahan yang dilakukan dengan menggunakan metode

ilmiah. Ferdinand (dalam Suliyanto, 2018: 2) mengartikan penelitian

sebagai proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan

secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya,

bersifat kritikal dan objektif yang mempunyai tujuan untuk menemukan

jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu berlandaskan

pada filsafat positivisme dengan metode pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017: 8).

Sementara Suliyanto (2018: 20) menerangkan bahwa penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang didasarkan pada data kuantitatif atau data yang

berbentuk angka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan atau

memprediksi dengan cara melakukan pengukuran data dan melakukan

generalisasi dari sampel ke populasi, yaitu mengetahui pengaruh motivasi

38
39

dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan

kerja sebagai variabel intervening.

B. Populasi dan Sampel

A. Populasi

Menurut Suliyanto (2018: 179) populasi merupakan keseluruhan

elemen yang hendak diduga karakteristiknya. Populasi tidak harus

berupa orang atau makhluk hidup, tetapi dapat berupa benda

mati.populasi bukan hanya sekedar ukuran subjek atau ukuran elemen

yang diteliti, tetapi termasuk karakteristik, sifat dari subjek atau

elemen tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan PT Winner Internasional Kab. Tegal.

B. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Bila jumlah populasi besar, peneliti bisa menggunakan

sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini

sampelnya adalah 100 karyawan PT Winner Internasional Kab. Tegal.

Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling yaitu

dimana Teknik pengambilan sampelnya memberikan peluang yang

sama bagi seluruh populasi (Sugiyono, 2017: 82).

C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah karakteristik objek penelitian yang

nilainya bervariasi dari satu subjek ke subjek lainnya atau dari waktu satu

ke waktu lainnya (Suliyanto, 2018). Variabel digunakan untuk


40

memudahkan suatu penelitian sehingga dapat mencapai tujuan yang jelas.

Berdasarkan dari telaah Pustaka dan rumusan hipotesis, maka variabel

yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independent

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

memengaruhi atau menjadi penyebab besar kecilnya nilai variabel

yang lain (Suliyanto, 2018). Variabel ini sering disebut juga sebagai

variabel stimulus.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel bebas (Suliyanto, 2018). Variabel ini sering

disebut juga variabel tanggapan karena memberi respon terhadap

variabel independent.

3. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang berfungsi sebagai mediator

antara variabel independent dan variabel dependen (Suliyanto, 2018).

Atau dengan kata lain variabel intervening mempunyai tugas sebagai

penjelas hubungan antara variabel independent dan variabel dependen.

Definisi konseptual adalah kumpulan konsep yang masih berupa

teori dan maknanya masih sangat abstrak. Sedangkan definisi operasional

adalah variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik

variabel yang akan diamati, diuji dan ditentukan kebenarannya


41

menggunakan indikator-indikator yang relevan. Berikut adalah definisi

operasional variabel yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi

dan pengembangan karir terhadao kinerja karyawan dengan kepuasan kerja

sebagai variabel intervening.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator No Skala Sumber


Item

Keinginan untuk 1 Numerikal Eka,


Kebutuhan mencapai prestasi 2018
akan Berusaha 2
pencapaian meningkatkan
kemampuan
Motivasi (X1) Kesesuaian gaji yang 3
diterima dengan
Gaji hasil pekerjaan
Promosi Promosi yang 4
didapatkan selama
bekerja
Kondisi Suasana di 5
kerja lingkungan kerja
yang mendukung
Pendidikan Jenjang Pendidikan 6 Numerikal Maria,
Tersedia program 7 2018
pelatihan
Pengembangan Pelatihan Kesempatan yang 8
Karir (X2) sama mengikuti
pelatihan
Pengalama Kemampuan bekerja 9
n Kerja Lama bekerja 10
Pimpinan Hubungan yang baik 11 Numerikal Irwan,
antara atasannya dan 2014
bawahannya
Kesempata Peluang untuk bisa 12
n untuk meraih prestasi dan
Kepuasan Kerja maju karir
Hubungan Rasa kekeluargaan 13
42

(Z) karyawan dan perhatian rekan


kerja
Pekerjaan Kesenangan 14
terhadap pekerjaan
yang dilakukan
Kinerja (Y) Kualitas Ketelitian 15 Numerikal Maria,
kerja menyelesaikan 2018
pekerjaan
Menyelesaikan 16
pekerjaan
Ketaatan pada 17
peraturan perusahaan
Kuantitas Pencapaian target 18
kerja Menyelesaikan 19
pekerjaan dengan
efisien
Disiplin waktu 20

D. Populasi dan Sampel

A. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Dimana

data primer diperoleh dari responden langsung yang berupa kuisioner.

Sedangkan data sekunder merupakan data yang tidak didapatkan

secara langsung seperti, dokumen dan data perusahaan, serta hasil

penelitian terdahulu.

2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,

diantaranya:

a. Observasi

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2017: 226) observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan teknik


43

pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan. Observasi

ini dilakukan dalam upaya mencari data di PT Winner Internasional

Margasari Kab. Tegal.

b. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara membagikan daftar pertanyaan kepada responden agar

responden tersebut memberikan jawabannya (Suliyanto, 2018:

167). Kuesioner yang digunakan adalah tipe kuesioner tertutup,

yaitu kuesioner yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti,

sehingga responden tinggal memilih saja. Jawaban yang diberikan

responden diukur menggunakan skala numeris, yaitu:

Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 Setuju

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

A. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

tingkat ketepatan dan kecermatan instrument penelitian. Instrument

penelitian dikatakan valid apabila “benar-benar benar” untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk

mengukur pernyataan/pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apabila

dianggap tidak valid/relevan maka akan dihapus (Sugiarto, 2017 :

205).
44

Rumus :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

N = jumlah sampel

∑xy = Jumlah perkalian antara variabel x dan y

∑x2 = Jumlah dari kuadrat nilai x

∑y2 = Jumlah dari kuadrat nilai y

(∑x)2 = Jumlah nilai x kemudian dikuadratkan

(∑y)2 =Jumlah nilai y kemudian dikuadratkan

Uji validitas ini menggunakan program SPSS, instrument

penelitian diujikan kepada 30 karyawan PT Winner Internasional

dengan taraf signifikan 5%, maka didapatkan r tabel 0,361. Menilai

kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari corrected

item total correlation masing-masing butir pertanyaan. suatu butir

pernyataan dikatakan valid jika nilai r hitung > 0.361, sebaliknya jika

r hitung <0,361 maka pernyataan tersebut tidak valid.

B. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

instrument penelitian dalam menghasilkan hasil yang dapat dipercaya.

Hasil pengukuran tersebut dapat dipercaya apabila dalam beberapa


45

kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok objek yang sama

diperoleh hasil yang sama pula meskipun tetap ada toleransi

perbedaan. Dikatakan reliabel dengan melihat nilai Alpha Cronbach (

α), dimana apabila nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60 (α

> 0,60) maka data penelitian dapat dipercaya dan dapat digunakan

untuk menguji hipotesis penelitian (Sugiarto, 2017 : 208).

Rumus :

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item pertanyaan

b2 = jumlah varian butir

t2 = varians total.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah proses penelitian dimana data yang

dikumpulkan diproses untuk menanggapi runusan masalah. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan program pengolahan data statistic

(SPSS) versi 25.


46

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistic deskriptif ini digunakan untuk memberikan

gambaran / deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian yang

berasal dari jawaban responden. Analisis ini memberikan gambaran

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011 : 19)

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat digunakan jika memenuhi

syarat dari asumsi klasik. Syarat asumsi klasik yang harus terpenuhi

antara lain:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan

tujuan melihat apakah variabel pengganggu memiliki distribusi

normal atau tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov yaitu apabila probability

value >0,05 maka H0 diterima sebagai distribusi normal

sedangkan jika probability value <0,05 maka H0 ditolak karena

distribusinya tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi


47

korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat cara

mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai

tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan

kriteria keputusan sebagai berikut: Apabila tolerance value > 0.1

dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala

multikolinearitas antar variabel independent pada model regresi.

Apabila tolerance value < 0.1 dan VIF > 10, maka dapat

disimpulkan terjadi gejala multikolinearitas antar variabel

independent pada model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

harus memiliki variance yang sama (homoskedastisitas). Untuk

mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model

regresi dapat digunakan beberapa metode, salah satunya adalah uji

Glejser. Pada hasil pengujian dengan Glajser test ini, jika tidak ada

variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen nilai Absolute Ut (AbsUt), yang dapat dilihat

dari probabilitas signifikan di atas taraf kepercayaan 5%, maka

model regresi yang digunakan mengandung heteroskedastisitas.


48

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan untuk menguji

pengaruh variabel intervening dalam memediasi variabel independent

terhadap variabel dependen peneliti menggunakan beberapa analisis,

yaitu analisis regresi sederhana (H1 dan H2) dan analisis jalur serta uji

sobel (H3).

a. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis

pertama sampai hipotesis kedua. Regresi sederhana didasarkan

pada hubungan fungsional antara variabel dependen maupun

independent (Sugiyono, 2013: 261). Langkah-langkah dalam

analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:

Y =α +bX

Keterangan :

Y : Variabel dependen

a : Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b : Koefisien regresi

X : Variabel independen
49

b. Analisis Jalur (path analysis) dan Uji Sobel

Analisis jalur dan uji sobel digunakan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan dan untuk menguji pengaruh variabel

intervening dalam memediasi variabel independent terhadap

variabel dependen. Analisis jalur merupakan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2011 : 249).

1) Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan untuk menentukan pola hubungan

antara tiga variabel atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis

kausalitas imajiner, sehingga untuk melakukan pembuktian

hipotesis ke 3 digunakan uji sobel. Persamaan regresi:

X 2= ρ21 X 1+e 1 ( 1 )

Y = ρy 1 X 1+ ρy 2 X 2+ ey (2)

Keterangan :

X 1 = Variabel Motivasi

X2 = Variabel Pengembangan Karir

X3 = Kepuasan Kerja

Y = Kinerja Karyawan

ρ21, ρy1, ρy2 = Koefisien jalur

e1,ey = Variabel atau faktor residual


50

2) Uji Sobel

Uji sobel digunakan untuk menentukan pengaruh mediasi

yang terjadi bersifat signifikan atau tidak. Analisis jalur akan

menghasilkan koefisien yang menunjukkan pengaruh langsung

dan tidak langsung variabel-variabel penelitian. Besarnya

pengaruh langsung ditunjukkan dengan angka koefisien

keluaran dari SPSS sedangkan besarnya pengaruh tidak

langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien (p2 X p3).

Untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh

perkalian koefisien signifikan atau tidak, maka dilakukan uji

sobel. Uji sobel dilakukan dengan cara :

Hitung standar error dari koefisien inderict effect (Sp2p3)

dengan rumus :

Sp 2 p 3= √ p 32 S p 22− p 22 S p 32+ Sp 22 S p 32

Berdasarkan hasil perhitungan dari Sp2p3, selanjutnya dapat

dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus :

p2 p3
t= Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel
Sp 2 p 3

dan jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat

disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi yang signifikan.


51

c. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R 2) pada dasarnya adalah ukuran

akurasi, atau penerapan garis regresi yang dibentuk oleh hasil

estimasi terhadap hasil yang diperoleh. Nilai koefisien determinasi

berada diantara nol dan satu, Nilai R 2 kecil menunjukkan

kemampuan menjelaskan variabel independen dengan variasi

variabel dependen sangat terbatas.

d. Uji t

Uji statistic t atau sering disebut uji parsial, pada dasarnya

menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dengan

kriteria pengambilan Keputusan membandingkan t-hitung dengan t-

tabel, atau melihat kolom yang valid disetiap t hitung. Uji t

dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dimana tingkat

signifikansi 0,05 atau 5%. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dapat dikatakan

signifikan, yang artinya variabel independen akan berpengaruh

terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikan lebih

besar dari 0,05 maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dapat

dikatakan tidak signifikan yang berarti variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.


52

d. Uji F

Uji F atau dikenal uji signifikasi simultan digunakan untuk

mengukur apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh

terhadap variabel tidak bebas. Dimana uji F mencari Fhitung dan

membandingkan dengan Ftabel , apakah variabel variabel independen

secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak

dengan variabel dependen. Rumus mencari nilai Fhitung sebagai

berikut:

f (k ; n−k )

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel

Dengan kriteria pengujian hipotesis:

a. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha artinya, semua variabel

bebas adalah penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha artinya, semua variabel

bebas bukan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.


53

DAFTAR PUSTAKA

Farida, Umi & Sri Hartono. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia II.
Ponorogo. Umpo Press.
Ghozali, Imam. (2011). Analisis Multivatiate dengan Program SPSS Semarang.
Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Haryono, Siswoyo. (2018). Manajemen Kinerja SDM Teori & Aplikasi. Jakarta.
Luxima Metro Media.
Hasibuan, Malayu S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Huseno, Tun. (2016). Kinerja Pegawai. Malang. Media Nusa Creative.
Kamaroellah, Agoes. (2014.) Manajemen Kinerja. Surabaya. Pustaka Radja.
Maharjan, Sarita. (2012). Association between Work Motivation and Job
Satisfaction of College Teachers Administrative and Management
Review.Vol. 24, No 2, Hal.45-55. XNawawi, Hadari. (2011). Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. Cetakan Kedelapan.
Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.

Pratiwi, A., & Ismi, D. (2014). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai (Studi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah
Telkom Pekalongan). Diponegoro Journal of Management, 2(1), 1–13.

Putri, E. R. (2018). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Motivasi Terhadap


Kinerja Karyawan Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC
DD).Vol.15,Issue40.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis (1st ed.). Andi Offset.


54

Suwati, Y. (2013). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda. Ejournal Ilmu Administrasi
Bisnis.

Veithzal, Rivai. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan


Dari Teori Kepraktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widyawati, Sapta Rini. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bali: CV


Noah Alethela.

Yulita, Henilia. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Yang Tidak Jelas Dan
Ketidakpuasan Kerja Terhadap Keinginan Untuk Berpindah Dengan Stres Kerja
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai