Anda di halaman 1dari 71

MODUL MPI 3

Teknik Public Speaking

I. Deskripsi Singkat

Setelah saudara belajar bagaimana konsep dasar public speaking dan belajar
merumuskan strukturisasi konten public speaking, maka langkah berikutnya
adalah saudara akan belajar mempraktekkan teknik-teknik delivery konten
public speaking. Berbicara merupakan salah satu simbolisasi dari kepribadian
pembicara, maka membutuhkan teknik dalam penyampain yang tepat.

Banyak teknik yang saudara akan pelajari dan praktekkan dalam modul ini,
karena belajar public speaking bukan hanya belajar tentang public speaking
artinya hanya konsep dan teori public speaking namun belajar public speaking
benar-benar harus dipraktekkan bahkan membiasakan diri untuk
melakukannya.
Dengan kekuatan niat yang baik dan kesungguhan dalam mempraktekkan
modul ini, kita yakin bersama-sama akan mampu menguasai teknik - teknik
public speaking dengan baik.
II. Tujuan Pembelajaran

1. Melakukan teknik meningkatkan kepercayaan diri


2. Melakukan teknik komunikasi
3. Melakukan penampilan diri yang menarik
4. Melakukan pengembangan teknik Public speaking yang komunikatif dan menarik

III. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

A. Teknik Meningkatkan Kepercayaan Diri


1. Mind setting
2. Menghilangkan grogi dan demam panggung
3. Menguasai audiens

B. Teknik Komunikasi
1. Teknik mengolah vokal
2. Teknik mengolah bahasa tubuh

1
C. Penampilan Diri yang Menarik
1. Menjadi pribadi yang positif
2. Tata busana dan tata make up

D. Pengembangan teknik public speaking yang komunikatif dan menarik


1. Teknik membuka
2. Teknik tanya jawab
3. Teknik mengisi/ menyampaikan pesan
4. Teknik mengatur posisi
5. Teknik apresiasi
6. Teknik story telling
7. Teknik humor
8. Teknik Energizer
9. Teknik menutup

IV. Uraian Materi


E. Teknik Meningkatkan Kepercayaan Diri
4. Mind setting
5. Menghilangkan grogi dan demam panggung
6. Menguasai audiens

A. TEKNIK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI

Meningkatkan percaya diri


dalam presentasi, public
speaking merupakan sebuah
proses yang membutuhkan
waktu namun dapat dilakukan
siapa saja termasuk Anda.

Berbicara di depan umum atau


public speaking sering
membuat orang gugup. Hal ini
tidak saja terjadi buat Anda
Sumber Gambar : www.freepik.com
yang baru pertama kali tampil,
namun juga menghinggapi orang-orang yang sudah terbiasa tampil
melakukan presentasi atau public speaking dalam kadar tertentu.

2
Bahkan keadaan ini memang sudah dikatakan seperti hal lumrah. Hal ini
berdasarkan survey yang dilakukan oleh The People’s Almanac Book of List
terhadap 3000 warga Amerika mengenai ketakutan terbesar mereka, ternyata
630 orang alias 21% nya menyatakan bahwa public speaking adalah hal yang
paling menakutkan.

Apakah 21% angka yang sedikit? Mari kita beralih pada survey lain, dikutip
dari aditriasmara.com bahwa survey yang dilakukan oleh Chapman University
pada tahun 2016 menyatakan bahwa 29,5% lagi-lagi warga Amerika memilih
public speaking menjadi ketakutan nomor satu. Memang angka yang tidak
besar, namun yang membuat Anda akan berpikir dan terheran-heran adalah
bahwa banjir bandang, badai besar, kematian dan pembunuhan menempati
peringkat lebih rendah untuk menjadi ketakutan utama, dengan hanya belasan
persen saja.

Angaka tersebut memang kecil namun jika Anda tidak mau melakukan
perubahan dalam hal keberanian dalam berbicara di depan umum maka bisa
jadi persentase ketakutan Anda bisa mencapai 100%. Jika hal ini terjadi maka
aktivitas pekerjaan Anda sangat terpengaruh dengan kondisi mental Anda
dalam berbicara depan umum.

Silahkan saja Anda bayangkan, jika Anda tetap dengan perasaan takut,
malu, tidak percaya diri berbicara di depan umum di pekerjaan Anda. Bisa jadi
Anda tidak diandalkan oleh atasan Anda, kemudia ide yang Anda miliki sia-sia
ketika malu untuk diungkapkan atau di presentasikan. Bahkan Anda hanya
bisa melihat orang lain sukses dengan kemmpuan berbicaranya sedangkan
Anda diam dan menjadi penonton saja untuk kesuksesan saja. Maka perlu dari
mulai sekarang kita harus mulai membenah diri kita dengan dimulai dengan
membenahi mental kita dalam kesiapan dalam kegaiatan pubklik speaking.

Ada beberapa hal yang perlu kita siapkan sebagai tahap awal dalam
meningkatkan rasa percaya diri kita. Diantranya merubah pola piker atau mind
setting, teknik mengelola gerogi, dan teknik menguasai audience. Kita akan
bahas satu persatu.

3
1. Mind Setting

Hal yang akan kita bahas dan fundamental mengenai public speaking
adalah mengenai pola pikir. Perlu kita garis bawahi sebuah hukum dalam
kehidupan sehari-hari para peneliti menyatakan bahwa hasil yang kita terima
terbentuk dari apa yang kita pikirkan. Pikiran akan mendorong sebuah
tindakan, dan tindakan akan menghasilkan sesuatu sesuai apa yang dipikirkan.
Dan hal ini pun berlaku pada pablik speaking.

Semua orang pasti ingin dapat memberikan presentasi yang baik untuk
pekerjaan atau studinya. Namun, berbicara di depan umum tak jarang menjadi
sesuatu yang mengerikan. Ada beberapa pola pikir yang jika install di pikiran
Anda, maka akan membantu Anda berbicara dengan baik di depan umum.

1. Anda bercerita, bukan sekedar membaca slide atau naskah

Apa yang pertama Anda lakukan kalau besok Anda harus presentasi?
Kebanyakan orang langsung fokus untuk membuat slide presentasi. Langsung
buka power point dan mulai membuat slide dimulai dari judul.

Tapi, apa jadinya kalau saat presentasi besok mati lampu? Apakah Anda
masih bisa presentasi?

Inti dari sebuah presentasi adalah cerita yang akan Anda bawakan. Jadi untuk
dapat melakukan presentasi dengan baik, Anda harus siap bercerita tanpa
slide! Jika Anda sudah bisa bercerita tanpa slide, kemungkinan Anda sudah
punya gambaran tentang apa hal penting yang akan Anda sampaikan. Barulah
setelah itu Anda bisa mengira-ngira, slide seperti apa yang bisa membantu
Anda untuk membuat cerita Anda lebih mudah diikuti.

2. Anda berbicara untuk memberi, bukan diberi

Banyak orang berbicara di depan umum untuk mendapatkan sesuatu dari


orang lain. Entah itu supaya orang membeli produknya, supaya dapat pujian,
atau supaya diluluskan dalam sidang skripsi atau tesis di perkuliahannya.

4
Padahal kalau kita jadi audience, kita lebih akan memperhatikan seorang
pembicara yang inspiratif, yang memberikan nilai lebih bagi kita.

Maka dari itu, kita harus menyusun materi yang kita sampaikan sebagai
sesuatu yang berguna bagi orang lain. Kita pahami kebutuhan audiens, kita
cari apa kira-kira yang menjadi pengetahuan baru bagi mereka. Bahkan dalam
sebuah sidang tugas akhir dari S1 sampai S3, ketika penguji bertanya kepada
mahasiswa, bisa jadi mereka memang benar-benar tidak tahu.

Jadi niatkanlah presentasi Anda sebagai upaya untuk memberi manfaat


bagi para audience . Kalau ada yang ternyata tidak butuh atau tidak suka
dengan presentasi Anda, respon lah dengan tenang saja. Fokus kepada
orang-orang yang menerima apa yang Anda berikan.

3. Anda adalah penguasa panggung, bukan budak panggung

Apa yang membuat seseorang menjadi penguasa panggung ketika ia


berbicara di depan umum? Pada saat orang-orang mendengarkan dia
berbicara?

Bukan. Bukan itu. Yang membuat seseorang menguasai panggung adalah


perhatian yang orang-orang berikan bahkan saat dia diam di panggung. Ketika
seseorang ada di panggung, para audience tahu bahwa orang tersebutlah
sang raja panggung. Dia yang mengatur jalannya presentasi.

Di sinilah ada yang namanya “The Power of Pause”. Anda tidak harus
memulai presentasi dengan langsung berbicara. Anda bisa diam sejenak, dan
menarik napas sebelum berbicara perlahan. Dan sepanjang presentasi pun
Anda bisa melakukannya kapan pun dibutuhkan. Setiap kali Anda diam, Anda
memberi audience kesempatan untuk kembali menempatkan fokus mereka
kepada Anda.

Ketika Anda dapat mengatur kapan harus diam dan dapat mengontrol
kecepatan bicara, audience justru tahu bahwa kamu percaya diri dan
menguasai panggung. Bahkan jika Anda berbicara patah-patah satu demi satu

5
kata pun, audience masih akan menunggu. Jadi jangan khawatir, Anda lah
penguasa panggung.

4. Anda berbicara kepada audience, bukan tembok

Ingat tips nomor 2. Anda berbicara untuk memberi kepada audience. Dan
untuk itu, Anda harus berbicara dengan mereka, bukan sekedar berbicara
kepada mereka. Lakukan kontak mata dengan masing-masing audience. Jika
melihat mata terlalu sulit, coba tataplah area antara kedua mata mereka.
Lihatlah satu per satu dengan perlahan, jangan seperti melihat sawah. Berikan
jeda yang cukup sehingga mereka merasa bahwa Anda sedang berbicara
langsung dengan setiap dari mereka.

Nanti, Anda akan dapat menemukan orang-orang yang memang


memperhatikan Anda. Merekalah orang-orang yang siap menerima apa yang
Anda berikan.

5. Anda terlampau bersemangat, bukan sedang grogi

Dalam sebuah liputan olimpiade, seorang reporter bertanya kepada para


atlet sebelum dan sesudah pertandingan. “Apakah anda grogi?” dan para atlet
menjawab “Tidak, saya bersemangat.”

Para reporter melihat bahwa tangan basah dan jantung berdebar pertanda
atlet tersebut sedang nervous, namun para atlet menerjemahkan gejala tadi
sebagai tanda semangat yang berlebih.

Hal ini juga bisa dilakukan jika Anda merasa demam panggung. Katakan
pada diri Anda atau kepada audience bahwa Anda sangat bersemangat.
Seorang peneliti dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa
mengatakan “I am excited” jauh lebih berguna untuk meningkatkan performa
ketimbang mengatakan “keep calm and carry on.

Nah itulah beberapa kalimat positif yang bisa Anda masukan kedalam
pikiran Anda. Ketika pikiran postif tentang presentasi, Anda mampu kelola
maka sejatinya Anda sudah mampu mengelola audience, mengelaola

6
panggung, dan mengelola cara penampilan Anda. Tinggal selanjutnya kita
pahami tentang cara mengontrol gerogi dan menguasai audience tersebut

2. Menghilangkan Grogi dan Demam Panggung

Pembahasan kali ini kita akan berfokus kepada cara menghilangkan grogi
dan demam panggung. Tidak dipungkiri bahwa grogi dan demam panggung ini
adalah kondisi yang sering hadir kepada kita saat harus menjadi pembicara.
Tidak hanya Anda yang baru pertama kali berbicara depan umum, bagi yang
sudah berpengalaman pun rasa grogi atau demam panggung pasti akan ada
dan yang membedakannya hanya pada terletak seberapa besar grogi dan
demam panggung tersebut.

Nah agar diri Anda tidak grogi dan demam panggung berlebihan, berikut
langkah-langkah yang bisa Anda coba agar grogi dan demam panggung Anda
bisa Anda kendalikan.

1. Terima Kondisi Grogi

Langkah pertama saat Anda harus berbicara di depan umum dan


merasakan grogi adalah terimalah kondisi tersebut kedalam pikiran Anda.
Artinya ini adalah hal yang wajar bukan sesuatu kesalahan terbesar ketika
Anda grogi. Ketika Anda menerima perasaan tersebut, maka pikiran akan
lebih tenang dan mencari alternatif-alternatif solusi agar bisa mengatasi grogi
dan demam panggung tersebut.

2. Berdoa

Langkah berikutnya setelah kita terima kondisi tersebut, maka yang perlu
kita lakukan adalah berdoa. Berdoa adalah cara terbaik untuk mencari
perhatian sang Maha Pemiliki kehidupan. Jadikan doa kita sebagai senjata
bukan hanya untuk kelancaran presentasi kita, tapi berdoa agar audience
Anda, diberikan ilmu yang bermanfaat melalui ilmu yang Tuhan titipkan
kepada Anda.

7
3. Buat Anchor

Langkah berikutnya adalah Anda bisa mencoba membuat sebuah anchor.


Apa itu anchor? Anchor adalah suatu istilah yang dapat diterjemahkan secara
bebas sebagai “jangkar”, dan biasanya dibalik sebuah jangkar terdapat
sebuah kapal. Dibalik suatu Anchor pasti ada sesuatu hal yang lebih besar.

Pada saat sangat banyak definisi tentang Anchor yang dibuat oleh para
ahli NLP. Akan tetapi salah satu yang paling sederhana, tetapi sudah sangat
mencukupi adalah:“Any stimulus that is associated with a specific response”,
yang dapat diartikan secara bebas sebagai :“Setiap stimulus yang akan
memicu suatu reaksi spesifik tertentu.”.

Salah satu manfaat Anchor yang sangat umum diterapkan di dunia NLP
adalah untuk memicu “state of mind” tertentu, misal : gembira, percaya diri,
dan seterusnya. Untuk kebutuhan semacam ini, pembuatan Anchor dapat
dilakukan secara cepat, dengan tahapan-tahapan :

 Munculkan State yang diinginkan (Elicitation)


 Memperkuat State yang muncul (Amplify)
 Picu dengan kode Stimulus tertentu (Trigger).

Kode stimulus yang dimaksud dapat berupa Visual, Audio, Kinestetik,


Gustatori, Olfaktori, atau gabungannya. Jadi Anda bisa membuat anchor
sendiri dan biasanya anchor setiap orang berbeda beda. Misalkan anda
membuat anchor dengan melompat-lompat sebelum presentasi dimulai. Maka
masukan sugesti positif bahwa setiap lompatan Anda adalah energi positif
yang bisa menambah percaya diri. Maka anchor Anda adalah melompat. Dan
ketika melompat Anda akan lebih percya diri saat harus presentasi.

4. Matangkan Persiapan

Langkkah terakhir yang wajib Anda lakukan adalah lakukan persiapan.


Terima kondisi, berdoa, membuat anchor saja tidak cukup. 3 langkah
sebelumnya sebatas untuk menstimulus perasaa atau mental kita namun tetap
harus ada aksi nyata yang bisa kita lakukan agar grogi tersebut kita bisa

8
meminimalisir. Langkah terbaik agar proses presentasi kita lancer dan rasa
gerogi kita bisa kendalikan adalah dengan lakukan persiapan yang matang.
Anda bisa siapkan dari mulai slide presentasi, rundown, atau bahkan konsep
materi yang anda catat sebagai bahan untuk Anda baca kembali. Perbannyak
literatur bacaan yang berkaitan dengan konten materi anda.

Nah itulah beberapa langkah yang mudah untuk Anda lakukan agar grogi
dan demam panggung Anda bisa dikendalikan atau diminimalisir. Kenapa
hanya bisa dikendalikan dan diminimalisir? Karen rasa grogi akan terus ada
dan sifat serta kadarnya berbeda. Tidak ada ynag benar-benar tidak grogi saat
harus berbicara di depan audience.

3. Menguasai Audience

Salah satu hal yang biasa terjadi dalam sebuah presentasi adalah respon
yang cuek dari audience. Mungkin diantara Anda ada yang pernah mengalami
hal ini? Saat awal presentasi seakan semuanya baik-baik saja, namun setelah
beberapa saat Anda baru menyadari ada audience Anda yang malah ngbrol
dengan audience lainnya, atau bahkan ketiduran seolah-olah tidak ada Anda
di depan.

Apa yang Anda harus lakukan? Apakah ini sepenuhnya kesalahan Anda?
Jawabannya bisa Ya atau Tidak. Namun terlepas dari itu semua ada beberapa
hal yang harus Anda perhatikan dalam presentasi agar kita bisa menguasai
audience.

1. Kuasai Materi Presentasi Anda

Anda baru bisa santai dan nyaman ketika benar – benar menguasai materi
presentasi Anda. Jikalau Anda sama sekali tidak latihan, jarang membawakan
topik tersebut atau kurang mengerti materinya pastilah ketika membawakan
akan kaku.

Anda akan masih sibuk menghafal isi materi dan mengingat – ingat apa
kalimat berikut yang harus disampaikan. Jangankan bisa berkomunikasi dan
berinteraksi dengan audiens, untuk bisa menghafal isi presentasi sampai usai

9
saja sudah untung. Oleh karena itu tidak ada yang bisa menggantikan latihan
dan persiapan.

2. Tanggapi Reaksi Audience Anda

Saat presentasi secara otomatis Anda juga sadar terhadap segala sesuatu
yang terjadi sewaktu presentasi berlangsung. Anda bukanlah robot yang
hanya membawakan naskah pidato yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tunjukkan reaksi Anda akan apa yang terjadi, berbicaralah sambil


menunggu dan menanggapi respon dari audiens. Berikut adalah beberapa
contohnya:

 Ketika Anda mengajukan pertanyaan, berhentilah sejenak untuk


memberi kesempatan audiens berpikir atau merespon.
 Tunjukkan ekspresi wajah dan kontak mata pada audiens (bukannya
tanpa ekspresi melihat tembok atau langit – langit)
 Jikalau ada audiens yang menyelutuk atau berkomentar, Anda juga
bisa menanggapi dengan singkat (bahkan ini sering menjadi
kesempatan untuk membuat humor spontan)

Menanggapi reaksi audiens ini juga termasuk menegur audiens ketika


terjadi situasi yang menganggu atau kurang kondusif. Tetap cuek presentasi di
tengah audiens yang gaduh sendiri (seakan – akan tidak mengetahui hal ini
terjadi), bukanlah solusi yang tepat.

Audiens yang masih ingin mendengarkan Anda, merasa tidak nyaman dan
terganggu. Audiens yang gaduh sendiri seakan-akan mendapat ijin dari Anda
bahwa hal ini boleh dilakukan. Lakukan tindakan preventif dan korektif, berikut
adalah contoh beberapa yang yang bisa Anda lakukan:

 Buatlah perjanjian di awal untuk menutup dahulu sementara laptop dan


handphone
 Buatlah kontak mata pada audiens yang asyik ngobrol sendiri (tahan
terus sampai mereka menyadarinya), lama kelamaan mereka akan
menyadarinya dan berhenti ngobrol

10
 Ketika gaduh menjadi semakin tak terkendali, berhentilah berbicara
sama sekali. Tahan terus. Nanti akhirnya seluruh audiens akan berhenti
bicara dan mulai menatap Anda kembali.

3. Buatlah Interaksi dengan Audience

Salah satu alasan presenter dicuekin audiens adalah karena ketika


membawakan materi, presenter hanya melakukan monolog. Artinya memang
presenter tidak mengharapkan reaksi dari audiens. Pembicaraan hanya
berlangsung satu arah saja.

Di jaman sekarang ini (di mana banyak distraction dan hiburan dalam
genggaman), cara berpresentasi seperti ini akan susah mendapatkan
perhatian audiens. Oleh karena itu rancanglah presentasi Anda supaya ada
interaksi dengan audiens.

Dengan adanya interaksi maka audiens akan merasa dilibatkan sebagai


bagian dari sebuah presentasi. Mereka bisa ikut merespon dan berkontribusi
terhadap isi materi yang Anda bawakan.

Latihan 1 :

Silahkan Anda buat sebuah catatan pribadi Anda di dalam sebuah


kertas dengan menuliskan :

1. Tuliskan 5 kalimat positif untuk diri Anda, agar lebih percaya diri
pada saat presentasi

2. Tentukan anchor apa yang akan Anda buat untuk bisa


menghilangkan grogi Anda

11
B. TEKNIK KOMUNIKASI
Presentasi adalah sebuah komunikasi, dan menghafal bukanlah cara
komunikasi yang tepat. Cobalah kita analogikan dengan komunikasi satu
lawan satu, misalnya saja ketika Anda sedang ngobrol dengan teman.

Bagaimana perasaan Anda ketika teman di depan Anda berbicara dengan


nada, cara berbicara dan Gerakan tubuh sepeti membaca sebuah naskah.
Bicaranya tanpa jeda, tanpa ekspresi dan juga tidak mengindahkan respon
apapun dari Anda. Walaupun apa yang disampaikan oleh teman Anda itu baik
dan berguna, apakah Anda akan merasa itu sebuah obrolan yang
mengasyikkan?

Mungkin Anda sepakat akan menjawab TIDAK, bisa jadi itu adalah obrolan
yang sangat membosankan. Nah, sama halnya dengan presentasi, Anda juga
tidak bisa memperlakukan presentasi sebagai media berlatih menghafal saja.
Perlakukanlah presentasi sebagai media komunikasi.

Oleh karena itu dalam presentasi agar proses komunikasi kita


mengasyikan dan berpengaruh bagi audience, perlu kita kuasai teknik-teknik
dalam mengolah vokal. intonasi, dan bahasa tubuh.

1. Teknik mengolah vokal

Olah vokal adalah


pengaturan suara agar
suara yang dihasilkan
dapat didengar jelas,
indah, tepat dan berjiwa
dengan penggunaan
pernafasan yang benar
sehingga komunikasi
menjadi efektif. Mengapa

Sumber Gambar : www.freepik.com

12
olah vokal itu penting? Karena suara berpengaruh 38% dari komunikasi kita.
Pribadi yang matang, mandiri dan percaya diri terpantul melalui suaranya.
Ekspresi suara mempengaruhi peningkatan kepercayaan orang lain terhadap
kita karena suara memancarkan energi, kegairahan dan antusiasme. Suara
yang baik dapat menciptakan hubungan baik. Suara yang meyakinkan dapat
menimbulkan kesan professional. Serta suara yang jelas dapat meningkatkan
kepercayaan bisnis.

a) Unsur-Unsur Dalam Olah Vokal


Terdapat beberapa unsur dalam olah vokal yang harus kita perhatikan
diantaranya adalah:
1. Artikulasi (Kejelasan)
Artikulasi menjadi sangat penting ketika kita berbicara di depan umum.
Kebiasaan kita yang berbicara terlalu cepat akan menghilangkan
beberapa huruf dalam kalimat dan akan membuat pendengar merasa
terganggu. Kita dapat berlatih artikulasi dengan cara berulang kali
mengucapkan huruf vokal A-I-U-E-O.
Ingat, tidak perlu terburu-buru dalam menyampaikan suatu pesan. Yang
terpenting adalah bagaimana penyajian pesan tersebut agar menjadi jelas
dan mudah dipahami.

2. Intonasi (Nada bicara)


Intonasi merupakan tinggi rendahnya nada pada kalimat yang
memberikan penekanan pada kata-kata tertentu di dalam kalimat. Intonasi
suara terbaik adalah intonasi suara ketika anda berbicara seperti biasa
kepada orang lain.

3. Volume
Pengaturan volume dalam Public Speaking harus disesuaikan agar pas
di telinga audiens. Saat berbicara, secara alami kita bisa mengatur volume.
Berbicara berdua, berbisik, dan di depan orang banyak tentu
membutuhkan volume yang berbeda.
Ketika public speaking di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat,
sangat penting untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan hanya

13
kepada orang terdekat atau barisan paling depan. Atur volume dengan
baik agar semua orang bisa mendengarkan dengan baik. Salah satu
pedomannya adalah “berbicaralah kepada orang paling belakang”.
Maksud dari kalimat tersebut adalah berbicara dengan volume yang
sekiranya bisa didengarkan semua hadirin.

4. Speed/Tempo (Kecepatan bicara atau cepat lambatnya


pengucapan)
Jika kita berbicara terlalu cepat, audiens tidak akan punya waktu cukup
untuk menangkap dengan baik pesan yang kita sampaikan. Yang terbaik
adalah “tempo sedang”, namun sekali waktu percepat dan perlambat. Ini
akan menjadikan pembicaraan kita menarik.

5. Pace (Langkah atau ketukan konstan dalam berbicara)


Hal ini merupakan bumbu dalam teknik public speaking. Pace berarti
derap langkah yang harus kita perhatikan dalam metode bicara kita.
Layaknya bernyanyi, berbicara di depan umum pun memiliki irama. Kita
dapat melatih hal ini dengan berbicara sambil menjentik-jentikan jari kita
guna mengatur tempo yang sesuai.

6. Pause (pengaturan jeda dari per kalimat)


Dengan memberikan jeda, maka maksud pembicaraan kita akan lebih
terasa efeknya. Ini berguna untuk membuat audiens dan lawan bicara kita
penasaran dengan apa yang akan kita sampaikan selanjutnya. Kita dapat
memberikan tanda baca jeda pada script pidato kita. Tentunya pada
beberapa titik yang kita pikir akan menjadi hal yang fantastis.
Pause merupakan senjata ampuh pada setiap pidato dan orasi yang
disampaikan Adolf Hitler. Di mana Adolf Hitler sangat mahir dalam
menggunakan jeda. Ia menggunakan jeda sampai 7 menit dan audiens
masih tetap di sana, tidak bergeming, penasaran dengan apa yang akan
disampaikannya selanjutnya.

7. Aksentuasi/Stressing (penekanan kata atau kalimat tertentu)

14
Aksentuasi atau tekanan umumnya terletak pada suku kata terakhir. Yang
dimaksud dengan tekanan nada adalah penonjolan salah satu bagian
ujaran yang timbul oleh perbedaan pada sekelilingnya.
Ibarat sebuah bahasa tulis aksentuasi sama dengan cetak tebal.
Tujuannya agar lebih dimengerti, memberi kesan lebih kuat, meluruskan
maksud dan mempercepat impact.

8. Phrasering (Pemenggalan kalimat)


Hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan dalam phrasering adalah
memahami titik atau koma. Tanda titik atau koma adalah tempat
mengambil nafas. Oleh karena itu, tidak boleh mengambil nafas di luar
tanda yang sudah diberikan.

9. Inflection (Perubahan nada suara)


Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa
menciptakan penekanan. Jika kita menurunkan suara ke hampir berbisik
ketika mengatakan satu-dua kalimat, ini akan membuat audiens tiba-tiba
memberikan perhatian penuh. Namun hati-hati, jangan terlalu sering
menggunakan teknik ini.

b) Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan Dalam Olah Vokal:

1. Menggunakan suara diafragma atau perut sehingga suara terdengar


bertenaga (powerfull), jelas dan keras tanpa harus berteriak. Cobalah
mengucapkan kalimat dibawah ini dengan satu tarikan nafas;

“Indonesia tanah tempat aku dilahirkan, tempat aku dibesarkan, tempat


aku berbakti, tempat mengenyam suka dan duka, tempat aku merasa
aman dan bahagia, tempat aku memuja namanya dan tanah tempatku
selama-lamanya.”

2. Rilex, tidak gugup / nervous, santai, melakukan relaksasi (stretching dan


breathing) jika announcer rilex, maka suaranya juga akan terdengar
powerfull dan intonasinya terdengar jelas.

15
3. Jika kita berbicara menggunakan Mikrofon pastikan hal-hal dibawah ini
sudah benar aehingga tidak akan mengganggu penampilan kita

 Ketinggian mikrofon paling rendah adalah sebatas dagu dan paling


tinggi sebatas mulut
 Jarak mic dengan mulut memang tidak ada ukuran yang baku, kira-kira
5-15 cm disesuaikan dengan volume suara.
 Pastikan mikrofon sudah dalam keadaan on sehingga tidak perlu
diketuk-ketuk, ditiup-tiup, halo-halo, dll
 Melepas mic atau menaik-turunkan pastikan kondisi mic sudah off
 Arah mic condong keatas

4. Popping berkaitan erat ketika kita menggunakan mic. Popping, yang


berarti keluarnya udara lewat mulut ini akan menggangu pendengar. Suara
akan blur dan tidak jelas. Minimalisir popping dengan berlatih berbicara di
depan kertas. Jika ketika kita berbicara kertas tidak bergetar, berarti kita
telah dapat mengatur udara yang keluar dari mulut kita.

5. Penulisan, Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara kita menulis naskah
yang efektif mengenai apa saja yang akan kita sampaikan. Seperti yang
telah disebutkan di atas, jangan pernah merasa repot ketika harus menulis
naskah. Karena menulis naskah akan sangat membantu kita dalam
menyampaikan pesan di depan umum. Hal ini juga yang dilakukan oleh
para MC acara di stasiun-stasiun televisi. Mereka menggunakan cue card
untuk memberi batasan pembicaraan mereka, agar tidak keluar dari topik.
Ini membantu kita menjadi lebih tersusun dan tertata rapi.

Dengan melakukan hal tersebut, maka kesan yang dapat dibentuk atau
dihasilkan kepada para pendengar ialah:

 Jujur karena disampaikan dengan tenang.


 Tulus karena disampaikan dengan niat dan sungguh-sungguh.
 Menyenangkan atau mempesona karena menggunakan teknik
berbicara yang baik (volume, kecepatan, intonasi).

16
 Yakin karena disampaikan dengan lancar.

c) Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Vokal


Kebiasaan buruk yang dapat merusak vokal antara lain:
1. Meniadakan huruf
Jangan sekali-kali mencoba meniadakan huruf, karena itu akan menjadi
sebuah kebiasaan dan membuat kita tidak profesional dalam bekerja.

2. Malas membuka mulut


Sebagai announcer kita harus mau membuka mulut selebar-lebarnya agar
kata yang terucap dapat terdengar dengan jelas.

3. Bicara dengan nada datar


Jika ini terjadi, maka audiens akan merasa jenuh dan tidak tertarik. Oleh
sebab itu berilah sedikit penekanan pada kata-kata tertentu.

4. Nada akhir kalimat berakhir sama dengan kalimat lain


Usahakan nada saat membaca kalimat awal berbeda dengan nada saat
membaca kalimat penutupan.

5. Kecepatan berbicara tidak teratur


Jika hal ini terjadi maka pernafasan anda akan terlihat jelek dan kalimat
anda akan berantakan sehingga tidak terdengar jelas oleh audiens. Untuk
narator harus mempunyai kecepatan yang stabil.

6. Penekanan kata / suku kata yang kurang / tidak tepat


Penekanan kata itu penting namun jangan sampai salah pilih, jika ini terjadi
maka akan fatal dan malah terdengar aneh di telinga.

7. Mengulangi atau menggunakan kata yang sama


Hal ini tentunya harus dihindari, karna apabila terjadi akan menimbulkan
kesan bahwa kita bingung dan pesan yang kita sampaikan tidak jelas.

17
Terlebih lagi jika kita mengulangi kata yang sama melebihi dua buah dalam
satu kalimat.

8. Mengucapkan kata yang tidak penting


Tanpa kita sadari, kita sering sekali melakukan ini ketika lupa akan materi
atau pesan yang ingin kita sampaikan. Contohnya seperti menggunakan
kata “hm.....” atau “ehhh.....” atau “apa namanya....” dsb. Padahal hal
tersebut membuat kita menjadi tidak profesional dan audiens akan merasa
kebingungan.

Latihan 2 : Latihan Pengucapan atau Artikulasi

Untuk melatih artikulasi, coba ucapkan sebanyak 10 kali kalimat-kalimat


dibawah ini;

 “Kepala diurut kelapa diparut”


 “Saya naik sedan ke Surabaya”
 “Saya tersedu sedan mendengar berita itu”

Latihan 3 : Latihan Intonasi

Ucapkan dengan lantang kalimat dibawah ini dengan beda-beda intonasi;


“Saya akan menjadi public speaker yang handal dengan terus berlatih’
“Saya akan menjadi public speaker yang handal dengan terus berlatih’
“Saya akan menjadi public speaker yang handal dengan terus berlatih’

Note : Kalimat yang di tebalkan diatas menjadi acuan perbedaan intonasi. Macam-macam
intonasi

 Di ayun
 Di jeda
 Patah-patah dalam pengucapannya
 Intonasi tegas

18
Latihan 4 : Volume Suara

Silahkan ucapkan beberapa kalimat dibawah ini


“Siapa yang tertawa sendiri disana” sebanyak 5 kali dengan suara yang
semakin keras tetapi dengan nada tetap.
“Kamu betul-betul hebat” sebanyak 5 kali dengan suara yang semakin pelan
tetapi dengan nada tetap.

Latihan 5 : Tempo

Untuk melatih tempo, coba lakukan hal dibawah ini;

 “Saudara, monyet banyak sekali terdapat di hutan Kalimantan” (tujuannya


memberi informasi di hutan kalimantan banyak sekali terdapat hewan yang
bernama monyet)
 “Saudara monyet banyak sekali terdapat di hutan Kalimantan” (maksudnya di
hutan kalimantan banyak sekali terdapat hewan yang sejenis monyet seperti
lutung, orang utan, dll)
 “Saudara monyet banyak sekali terdapat di hutan Kalimantan” (maksudnya
adalah mengolok-olok lawan bicara sebagai monyet).

Latihan 6 : Warna Suara

Ucapkan kalimat “Sehari serasa setahun” dengan warna suara asli kita kemudian
diulang-ulang dengan lebih besar, lebih kecil, parau, sengau, suara nenek-nenek,
dsb

19
2. Teknik Mengolah Bahasa Tubuh

Body language atau gerakan tubuh merupakan gerakan yang dialami


seseorang tanpa sadar dilakukan dan tanpa ada rekayasa maupun
kebohongan. Gerakan tersebut sebenarnya tidak ingin diberikan atau
dilakukan namun gerakan tersebut tidak dapat dikontrol dan terlepas dengan
sendirinya. Ada beberapa gerakan yang dapat kita ketahui maksudnya, yaitu
dilihat dari matanya, tangan atau lengan, menaikkan atau menurunkan alis,
posisi kepala, dan menjaga posisi tubuhnya tetap tegak.

Dalam public speaking, body language wajib diperhatikan bagi semua


yang suka berbicara di depan umum. Body language sendiri berfungsi
menambah efektivitas pembicaraan bila dilakukan dengan tepat dan pada
porsinya. Public speaking merupakan aktivitas komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal yang dilakukan secara bersamaan.

20
Berikut ini adalah sejumlah contoh bahasa tubuh yang sebaiknya Anda
terapkan dan yang sebaiknya Anda hindari dalam public speaking, khususnya
saat Anda melakukan presentasi.

1. Bersedekap.

Memberi kesan santai sekaligus angkuh.

2. Kedua tangan di samping, lurus ke bawah.

Memberi kesan sigap dan, oleh karena itu, tampak enak dilihat
meskipun menimbulkan juga kesan bagai “orang yang siap menerima
perintah”. Sikap seperti ini sama sekali tidak dianjurkan.

3. Alis terangkat.

Bagi orang yang memperhatikannya, sikap ini akan langsung


menunjukkan bahwa Anda seorang yang ramah, merasa gembira akan
kehadiran orang yang Anda ajak bicara, dan mengharapkan, serta
menghargai respon darinya.

Cobalah Anda salami seorang rekan Anda tanpa sekejap pun mengangkat
alis Anda hampir tidak mungkin, bukan? Dalam berbagai kesempatan,
seperti pertemuan kecil, sikap ini sangat baik untuk menunjukkan bahwa
Anda sedang mengharapkan persetujuan, pertanyaan, atau sumbangan
saran dari siapa saja teman Anda berkomunikasi. Satu poin, satu kaya
“ya” yang diucapkan secara bersahabat, dan alis yang terangkat akan
membuat pertanyaan-pertanyaan serta saran terus mengalir.

4. Jari telunjuk menyentuh ibu jari, seperti jika Anda memegang


jarum.

Sikap jari tangan seperti ini mengkomunikasikan seseuatu yang penting.


Cara yang baik untuk menenkankan poin-poin yang lebih penting
dalam presentasi Anda.

21
Tetapi tunjukkanlah sikap ini hanya bila benar-benar diperlukan saja. Bila
Anda sering menggunakkannya, kekuatan maknanya akan jadi
berkurang, justru pada saat Anda ingin menyampaikan poin-poin
yang lebih Anda tekankan.

5. Gerakan tangan seolah-olah memukul-mukul dengan bagian sisi


telapak tangan.

Menegaskan sesuatu yang mau tidak mau harus dilakukan. Coba lakukan
gerakan ini sesuai dengan ritme ketika mengucapkan kata-kata ini : “Kita
harus mencapai target kita sebelumbulan Juni”

6. Menganggukkan atau menggelengkan kepala.

Merupakan bahasa tubuh yang terlihat jelas, demikian juga maksud


yang disampaikannya. Oleh sebab itu, sikap ini pun sebaiknya dilakukan
bila memang benar-benar diperlukan. Jika Anda sependapat dengan
pendapat seorang audience, Anda cukup melakukan dua kali anggukan.

Sekali untuk mendorong anggota itu menyelesaikan sarannya dan


sekali lagi pada saat ia selesai menyampaikan pendapatnya, dan Anda
bisa menambahkan dengan ‘ya’ atau ‘saya sependapat dengan Anda’.
Terlalu sering mengangguk akan sangat menjengkelkan, apalagi dibumbui
dengan ‘he-eh, he-eh…’

7. Menyentuh area kepala

Mengusap-usap wajah, menggaruk-garuk kepala, mengusap-usap


dagu harus dihindari karena menunjukkan perasaan terancam, kurang
percaya diri, atau kehabisan kata-kata.

22
8. Bola mata bergerak ke atas.

Menunjukkan bahwa Anda sedang berkonsentrasi untuk memberikan


sebuah jawaban. Anda sedang mempertimbangkan apa yang baru
saja dilontarkan audience,memikirkannya, menilainya, lalu mengaitkannya
dengan pokok bahasan Anda.

Disertai dengan anggukan-anggukan kecil serta mimik bibir terkatup,


sikap Anda itu menunjukkan bahwa Anda sedang berkonsentrasi
dan menganggap serius komentar yang dilontarkan kepada Anda.

Tetapi semua itu, sebenarnya berlangsung hanya selama dua detik, sebab
jika lebih lama daripada waktu itu Anda akan kehilangan perhatian dan
kontak mata dengan audience

9. Mengepalkan kedua tangan di atas meja.

Menunjukkan sikap Anda yang tidak bisa ditawar lagi mengenai


pokok pembicaraan – topik-tpok yang sangat Anda yakini dan Anda siap
mempertahankannya sekuat tenaga. Sekap ini pun disarankan untuk
dilakukan hanya bila Anda memang betul-betul harus melakukannya. Jika
tidak, pengaruhnya akan melemah.

Lantas, bagaimana cara mengatur body language yang baik? Ada 6 tips
disini tentang cara mengatur/mengolah body language dalam public speaking.
Apa saja itu?

1. Memahami ekspresi wajah

Dalam public speaking wajah merupakan hal yang sangat penting. Ketika
kita berkomunikasi dengan orang lain, yang pertamakali dilihat sudah pasti
wajah kita.

23
Kalau saja kita salah dalam mengekspresikan wajah maka seketika dapat
mengubah cara pandang orang lain terhadap diri kita. Oleh karenanya dalam
berkomunikasi kita tentu harus mengatur ekspresi/mimik wajah dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

2. Memahami penggunaan gerakan tangan

Menggunakan tangan dalam menggambarkan apa yang ingin


disampaikan adalah sebuah keharusan dalam public speaking, sebab memiliki
banyak manfaat. Misalkan saja seperti dapat membuat diri menjadi nyaman,
dapat membuat diri menjadi percaya diri, dapat membuat lawan bicara mudah
memahami apa yang disampaikan, serta juga dapat membuat audiens
menjadi tidak bosan.

a. Gestur membuka telapak tangan berarti membangun kepercayaan


publik. Dengan gestur ini, dapat juga diartikan bahwa pembicara tidak
menutup-nutupi apapun dari publik.

24
(Sumber Gambar : www.freepik.com)

b. Gestur menghitung artinya pembicara memiliki beberapa poin penting


yang ingin disampaikan. Selain itu, gestur ini juga dapat membuat
audiens penasaran akan hal yang ingin disampaikan selanjutnya.

(Sumber Gambar : www.liputan6.com)

25
c. Menaruh tangan di depan dada artinya menyatakan kepada publik
bahwa apa yang disampaikan sepenuhnya jujur. Gestur universal ini
akan dirasakan oleh publik bahwa pembicara bersungguh-sungguh
terhadap ucapannya.

(Sum
ber Gambar : www.freepik.com)

d. Gestur mengepalkan tangan dapat memberi sentuhan emosional dalam


pidato. Selain itu, ini juga berarti sebagai sebuah ajakan kepada publik.

(Sumber Gambar : www.freepik.com)

26
e. Gestur ala karate biasa digunakan oleh politisi untuk menegaskan
suatu hal yang penting. Gestur ini lebih baik digunakan untuk berbicara
kepada orang banyak.

(Sumber Gambar : www.liputan6.com)

f. Gestur menggunakan kedua tangan artinya menegaskan dua hal yang


berbeda secara bersamaan. Ini juga membantu pembicara untuk
membedakan kedua poin tersebut.

(Sumber Gambar : www.liputan6.com)

27
g. Gestur meletakkan satu telapak tangan di atas yang satunya berarti
menegaskan kesimpulan dari seluruh pidato. Gestur ini juga mengajak
publik untuk menyimak dan mengingat poin tersebut.

(Sumber Gambar : www.liputan6.com)

h. Gestur menggunakan jempol artinya memberi kesan positif atas apa


yang diucapkan. Gestur ini juga biasa digunakan oleh politisi sebagai
bentuk ajakan kepada publik.

(Sumber Gambar : www.liputan6.com)

28
3. Latihan di depan cermin

Selanjutnya, cobalah latihan di depan cermin, lihat diri anda dan mulailah
praktik. Dengan begitu anda bisa melihat diri anda sendiri sejauh mana
kemampuan anda dalam belajar mengatur bahasa tubuh yang sudah anda
pelajari sebelumnya.

4. Latihan dengan merekam diri sendiri dengan smartphone

Latihan dengan cara merekam diri sendiri ini juga tidak jauh beda dengan
latihan di depan cermin, hanya saja yang membedakanya adalah kita dapat
lebih jeli dalam melihat kekurangan dan kelebihan kita saat berbicara.

5. Melakukan pengulangan

Masih ingat dengan ungkapan “bisa karena terbiasa”? Mungkin itu adalah
ungkapan yang tepat untuk menunjukan bahwa seseorang bisa memiliki skill
apabila ia mau mengulang dan latihan secara terus menerus. Jadi buat Anda
yang saat ini masih belum bisa, jangan pernah pesimis tak ada yang tak
mungkin kalau ada kemauan buat belajar.

6. Selalu mengevaluasi diri

Kalau yang kelima adalah melakukan pengulangan, maka yang ke enam


adalah melakukan evaluasi. Kita mengulang tetapi tanpa melakukan evaluasi
juga akan terasa lambat dalam berkembang. Jadi sebaiknya lakukan evaluasi
dari setiap gerakan tubuh yang kita pelajari seblumnya.

Latihan 7 : Mainkan ekspresi wajah dan gestur tubuh

Baca puisi dibawah ini dan mainkan ekspresi beserta gestur tubuh Anda

29
SELAMAT JALAN JENDERAL, SELAMAT JALAN PAHLAWAN Jose Rizal

Manua Jenderal yang baik itu telah berpulang

berpulanglah pula jejak sejarah dari bianglala kehidupan, penuh misteri

Tetapi sebagai kesatria, sewaktu gerilya lencana keberanian telah ia torehkan,


dalam perjalanan perjuangan bangsa

Telah gugur pahlawanku, tunai sudah janji bakti. Gugur satu tumbuh sribu Tanah air
jaya sakti

Jenderal Dari tempatmu bersemayam, akan mengembara angin kebenaran ke


persada tanah air tercinta

Dari kelewang keadilan bambu runcing keberanian yang engkau gelorakan dengan
gagah perkasa, akan senantiasa dikumandangkan oleh rakyat

Yang muak pada kezaliman

Yang marah pada keserakahan dan kerakusan

Jenderal,

Seperti engkau pun percaya, kekuasaan yang sewenang-wenang akan tumbang


oleh gelombang aksi damai yang membadai di kalbu mahasiswa bersatu

Gugur bungaku ditaman bakti, diharibaan pertiwi. Harum semerbak menambah sari .
Pembela bangsa sejati

Jenderal yang baik itu telah berpulang, berpulanglah pula jejak sejarah biang lala
kehidupan penuh misteri. Selamat jalan jenderal, selamat jalan pahlawan

Akan kami semai benih kearifan yang engkau taburkan bagi kemaslahatan
peradaban.

Dan anak cucu kami akan senantiasa menyebut namamu dalam mimpi-mimpi
indahnya

30
C. PENAMPILAN DIRI YANG MENARIK

Ketika berkaitan dengan presentasi, kebanyakan presenter akan lebih


fokus untuk menyampaikan pesan dan informasi pada audiens. Hal ini
memang penting, namun terdapat faktor lain yang tidak kalah penting untuk
diperhatikan, yaitu hal yang berkaitan dengan penampilan diri.

Penampilan disini berkaitan dengan 2 hal yang saling melengkapi, yaitu


penampilan diri dari sisi sikap kita menjadi seorang presenter dan penampilan
dari sisi fisik seperti bagaiamana cara berpakaian, kerapihan grooming kita
saat berbicara di depan audience.

Penampilan merupakan cerminan yang menunjukkan apakah presenter


adalah seseorang yang profesional, berpengetahuan, menyenangkan, atau
layak untuk didengarkan. Oleh karena itu, presenter harus memperhatikan
penampilan sebelum melakukan presentasi. Bagaimana berpenampilan yang
menarik untuk presentasi? Mari kita jelaskan satu persatu.

1. Menjadi Pribadi yang Positif

Penampilan diri pertama yang harus diperhatikan adalah penampilan dari


sikap kita. Menjadi pribadi yang positif adalah penampilan diri yang tercermin
dari dalam diri kita. Aura positif dalam diri akan terpancar saat kita berbicara di
depan umum. Hal ini akam jelas terlihat, misalnya saat Anda tampil
penampilan diri Anda memperlihatkan Anda kurang semangat maka kelas
yang Anda bawakan tidak bergairah. Dan tentunya ini akan berpengaruh
kepada peforma Anda ketika tampil di depan.

Menjadi pribadi yang positif memainkan peran penting dalam public


speaking. Seseorang perlu menampilkan sikap positif di depan audiensnya
untuk menciptakan kesan abadi. Menampilkan sikap mencerminkan cara kita
membawa diri. Beberapa orang adalah komunikator yang baik tetapi ketika
berbicara tentang sejumlah besar orang, mereka kehilangan kepercayaan.

31
Tidak setiap orang nyaman berdiri di depan audien yang besar, melakukan
kontak mata dengan mereka dan menyampaikan kontennya. Namun jika kita
menampilkan sikap positif ,maka hal ini bisa membuat audience Anda nyaman
dengan apa yang Anda lakukan di depan mereka. Sikap positif bisa
berhubungan dengan rasa percaya diri Anda, rasa antusias, rasa semangat,
dan rasa memberikan perhatian penuh kepada audience. Lantas bagaimana
menampilkan diri yang positif saat Anda presentasi? Ada beberapa hal yang
perlu Anda perhatikan agar diri Anda selalu bisa menampilkan diri yang positif.

a. Luruskan Niat

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah dalam niat kita sebagai
presenter. Niat sekalipun ada dalam hati dan hanya Anda yang tahu namun
niat ini akan mendorong energi kepada diri kita. Niat yang baik akan
mencerminkan sikap yang baik. Saat Anda presentasi dengan niat ingin
memberikan manfaat, maka pribadi Anda akan membentuk dan
memperlihatkan niat tersebut. Jadi jika Anda ingin menampilkan diri yang
positif maka perbaiki dahulu niat yang ada dalam diri kita.

b. Jadilah Diri Sendiri

Tidak dipungkiri kita sering mengidolakan seseorang di kehidupan kita


tanpa kecuali di dunia public speaking. Mungkin ada diantara Anda yang
mengidolakan seorang trainer, atau presenter bagaimana ia tampil di depan
audiencenya dan itu membuat Anda kagum. Saking kagumnya ada ikutin
semua cara presentasi, dari A-Z Anda benar-benar mengikuti gayanya. Tapi
apakah hasilnya sama? Tentu tidak. Bisa jadi apa yang Anda lakukan “tidak
diterima” oleh audience Anda. Mengapa hal ini bisa terjadi? Audience hadir
karena menginginkan Anda bukan orang lain. Anda memaksakan menjadi
orang lain bukan Anda sehingga sikap yang Anda hadirkan bukan murni itu diri
Anda tapi orang lain.

Maka penamipilan diri adalah ceriminan dri bukan cerminan orang lain.
Jadilah diri sendiri, cukup jadikan idola kita sebagai bahan untuk dijadikan
latihan dan analisa untuk performa penampilan kita.

32
c. Memberikan yang Terbaik

Cara terakhir agar kita bisa menampilkan sikap positif saat presentasi
adalah dengan memberikan yang terbaik untuk audience kita. Memberikan
yang terbaik berkaitan dengan semua aspek dalam public speaking. Dari
mulai persiapan sampai evaluasi kegiatan. Memberikan yang terbaik kepada
audience akan menghadirkan respon positif dari orang lain kepada kita. Dan
itu sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan presentasi kita.

Nah itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan


sikap positif diri kita kepada audience.

2. Tata Busana dan Tata Make Up

Setelah sebelumnya kita bahas penampilan dari sisi dalam diri kita yaitu
sikap, maka pembahasan selanjutnya yang akan kita bahas adalah
penampilan dari sisi luar kita yaitu penampilan fisik kita.

Ketika berkaitan dengan presentasi, kebanyakan presenter akan lebih


fokus untuk menyampaikan pesan dan informasi pada audiens. Hal ini
memang penting, namun terdapat faktor lain yang tidak kalah penting untuk
diperhatikan, yaitu hal yang berkaitan dengan penampilan fisik.

Penampilan merupakan cerminan yang menunjukkan apakah presenter


adalah seseorang yang profesional, berpengetahuan, menyenangkan, atau
layak untuk didengarkan. Oleh karena itu, presenter harus memperhatikan
penampilan sebelum melakukan presentasi.

Seberapa penting peran penampilan saat presentasi? Kalau Anda


menyaksikan video-video presentasi yang memukau di TEDx, maka Anda
akan melihat berbagai penampilan para presenter dunia di sana. Ada yang
tampil dengan sangat formal, tapi ada juga yang cenderung kasual. Mana
yang lebih baik?

33
Bagi kita orang Indonesia, maka penampilan masih menjadi faktor yang
sangat menentukan untuk menimbulkan kesan pertama yang baik.
Orang-orang yang menggunakan setelan jas, batik, gaun, atau blazer
dianggap ‘lebih kompeten’ bila dibandingkan dengan mereka yang
berpenampilan kasual, yang hanya memakao celana jins dan T-shirt.

Berbeda dengan pola pikir orang-orang Barat. Bagi mereka, penampilan


tidaklah terlalu penting. Yang penting adalah kredibilitas si presenter. Tidak
heran jika Mark Zuckerberg atau almarhum Steve Jobs dulu tampil di
panggung presentasi dengan hanya memakai celana jeans dan kaos.

Mungkin saja kedua orang itu bisa berpakaian ‘seenaknya’ saat presentasi,
karena nama besar mereka. Audiens sudah mengetahui siapa yang akan
berbicara di atas panggung. Jadi mereka tidak terlalu menilai penampilannya.

Berbeda mungkin jika Anda yang tampil di sana. Orang-orang yang


menjadi audiens belum mengetahui siapa Anda. Saat melihat penampilan
Anda yang acak-acakan, tentu kesan pertama mereka adalah Anda adalah
orang yang tidak kompeten. Meskipun, tentu saja kesan pertama bisa saja
salah. Namun bagi kita yang masih menjunjung budaya Timur, maka
kesopanan adalah hal yang penting.

Kesopanan di sini bukan hanya berarti berpakaian tertutup, tapi juga


memperhatikan estetikanya. Bagi orang Timur, mengenakan pakaian yang
sopan, pantas, dan enak dilihat menunjukkan bahwa kita menghormati orang
lain. Audiens akan merasa dihormati jika Anda tampil dengan sopan dan
stylish ketika berada di panggung presentasi.

Lantas bagaimana berpenampilan yang menarik untuk presentasi? Berikut


beberapa tips untuk membantu presenter menentukan pakaian yang akan
dikenakan dalam presentasi.

1. Berpakaianlah seperti audiens

Ketika memilih pakaian, sesuaikan dengan tema dan demografi


audiens. Pilihlah pakaian yang sesuai dengan audiens atau sedikit lebih

34
baik dari audiens. Misalnya, ketika presenter akan memberikan presentasi
di hadapan mahasiswa, kenakanlah pakaian yang bebas tapi rapi, seperti
baju batik dan celana bahan atau bahkan bisa mengenakan celana jeans
(tidak ketat). Jika akan memberikan presentasi di hadapan para eksekutif,
kenakan pakaian formal, seperti kemeja dan jas. Pakaian dapat
menentukan apakah audiens dapat terhubung dengan presenter atau tidak.
Oleh karena itu, hindari mengenakan pakaian yang terlalu berlebihan atau
lebih buruk dari audiens.

2. Kenakan pakaian yang memudahkan untuk bergerak

Body language sangat penting dalam penyampaian presentasi, karena


akan membuat audiens terhubung dengan presenter, sehingga pesan dan
informasi yang disampaikan dalam presentasi menjadi lebih mudah
tersampaikan. Oleh karena itu, kenakan pakaian yang tidak menyulitkan
presenter untuk bergerak. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat
dan sepatu yang kurang nyaman. Meskipun mengenakan pakaian yang
menarik memang penting, namun pertimbangkan juga kenyamanan dan
kemudahan untuk bergerak dalam memilih pakaian.

3. Berpenampilan sesuai usia

Berpenampilanlah sesuai dengan usia. Meskipun pada tips pertama


menyebutkan untuk berpenampilan sesuai dengan audiens, bukan berarti
presenter harus berpenampilan persis seperti style auidens. Sebagai
contoh, jika audiens berusia 20-an tahun dan mengenakan pakaian kasual,
bukan berarti presenter yang berusia 40 tahun harus mengenakan pakaian
bergaya anak muda 20 tahun, tetapi presenter dapat menggunakan gaya
kasual yang sesuai dengan usianya.

4. Berhati-hati dengan warna

Warna pakaian dapat mencerminkan sebuah isyarat yang ingin


disampaikan presenter kepada audiens. Namun bukan berarti presenter
mengenakan satu warna dalam pakaiannya. Misalnya, presenter

35
mengenakan kemeja, dasi, celana, dan jas berwarna merah untuk
membawa pesan keberanian. Untuk itu, kombinasikan beberapa warna
pakaian, namun jangan terlalu berlebihan dan jangan mengkombinasikan
terlalu banyak warna. Pilih warna yang cocok dan menggambarkan diri
atau mewakili brand. Jika presenter tidak yakin dengan warna yang cocok
dan sesuai, mintalah pendapat dan saran pada saudara, teman, atau rekan
kerja.

Tips Khusus Untuk Wanita

 Kenakan pakaian yang tertutup. Pakaian yang terlalu terbuka akan


menunjukkan bahwa presenter tidak profesional.
 Jika presenter memutuskan untuk mengenakan dress atau rok,
kenakanlah yang tidak terlalu pendek. Kenakan dress atau rok yang
memiliki panjang di bawah lutut.
 Kenakan makeup secukupnya. Hindari menggunakan makeup yang
berlebihan.
 Jika ingin mengenakan sepatu berhak tinggi, pertimbangkan tinggi hak
agar tidak menyulitkan dalam bergerak.
 Hindari terlalu banyak mengenakan aksesoris.

Tips Khusus Untuk Pria

 Pastikan pakaian yang digunakan sesuai. Hindari mengenakan celana


yang terlalu ketat, namun jangan terlalu longgar. Begitu juga dengan
atasan, kenakan kemeja yang pas.
 Pastikan untuk tidak mengenakan pakaian yang kusut.
 Kenakan sepatu yang sesuai dengan pakaian. Jika menggunakan
setelah jas, gunakan sepatu pantofel. Hindari menggunakan sandal.
 Jika presenter memiliki brewok, pastikan untuk merapikannya.

Penampilan yang baik dapat menambah kepercayaan diri presenter dan


memudahkan audiens untuk terhubung dengan presenter. Hal ini dapat
mengantarkan presentasi pada kesuksesan. Oleh karena itu, ikuti panduan
berpenampilan di atas untuk mempermudah memilih pakaian yang akan

36
dikenakan dalam presentasi. Berikan kesan pertama yang baik di mata
audiens, sehingga mereka tertarik untuk memperhatikan presentasi.

D. PENGEMBANGAN TEKNIK PUBLIC SPEAKING


YANG KOMUNIKATIF DAN MENARIK

Setelah kita membahas tentang mental, sikap, dan grooming dalam public
speaking. Tentu pembahasan selanjutnya kita akan bahas kepada inti dari
public speaking itu sendiri. Publik speaking bisa dikaitkan dengan bagaimana
kita berkomunikasi. Maka cara berkomunikasi seperti apa yang bisa efektif
dan berpengaruh bagi audience kita. Berikut kita akan bahas satu per satu
teknik-teknik dalam berkomunikasi dalam public speaking.

1. Teknik Membuka

Konsultan komunikasi bisnis asal Amerika Serikat, Darlene Price


mengungkapkan bahwa kunci presentasi ada di 60 detik pertama. “Saat kita
berbicara, kita punya waktu sekitar 60 menit untuk mendapatkan perhatian
audinece, mengarahkan mereka kepada topik kita, dan memotivasi mereka
untuk terus mendengarkan,” tulis Presiden Well Said Inc. itu dalam buku Well
Said! Presentations and Conversations That Get Results yang ditulisnya.

Jadi artinya ketika Anda ingin bisa menguasai audience sepenuhnya di


presentasi Anda, maka kuasai dahulu menit-menit awal dalam presentasi. Di
awal ini Anda bisa lakukan dengan pembukaan yang mengesankan ketimbang
sekadar ucapan terima kasih atau perkenalan yang klise. Berikut lima di
antaranya.

37
1. Cerita yang Mengesankan
Mulailah presentasi Anda dengan cerita-cerita dari mana saja yang Anda
anggap menarik dan mengesankan. Mulai dari dongeng pengantar tidur
hingga film yang pernah Anda tonton. Hubungkan cerita-cerita itu dengan
hal-hal yang kerap dialami audience dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pertanyaan yang Provokatif


Anda juga bisa memulai presentasi dengan mengajukan pertanyaan
provokatif. Pilihlah pertanyaan yang mampu membuat audience berpikir,
merenung, hingga berefleksi tentang jawaban pertanyaan itu.

3. Fakta yang Mengejutkan


Selipkan fakta-fakta mengejutkan yang tidak banyak diketahui publik di
awal pidato atau presentasi Anda. Pilihlah fakta-fakta mengejutkan yang
berhubungan dengan topik pidato atau presentasi yang akan Anda
sampaikan.

4. Kutipan Bijak
Mengawali presentasi Anda dengan kutipan bijak dari tokoh-tokoh terkenal
dunia tidak hanya akan menarik perhatian audience, tetapi juga
meneguhkan kredibilitas Anda sebagai peneladan pemikiran tokoh-tokoh
tersebut. Dalam hal ini, Anda juga disarankan memilih kutipan bijak yang
berhubungan dengan topik pidato atau presentasi yang akan Anda
sampaikan.

Berikut contoh pembukaan yang mungkin bisa Anda praktikan :


“Assalamualaikum Bapak-Ibu, Sebuah survei yang dilakukan di
Amerika menyatakan ternyata sebanyak 21% masyarakat Amerika
takut jika berbicara di depan umum ketimbang takut dengan
bencana dan kematian. Selamat pagi saya Rudi Bastaman, selama 2
hari kedepan akan menjadi partner belajar Anda dalam kelas public
speaking dan akan membantu Anda lebih percaya diri lagi untuk
berbicara di depan audience.

Terimaksih kepada Bapak-Ibu yang sudah berada di ruangan ini,

38
semangat dan antusiasnya yang terasa membuat energo positif di
ruangan ini sanagt terasa. Semoga semangat dan antusias Bapak
Ibu, tergantikan ilmu yang berkah dan bermanfaat.”

Nah itulah contoh redaksi dalam pembukaan presentasi yang bisa Anda
coba. Jika dibuat secara urutan maka yang harus diperhatikan adalah
1. Salam
2. Kalimat pembuka
3. Sapa
4. Doa (memdoakan untuk peserta)

Latihan 8 : Membuat Kalimat Pembuka Presentasi

Silahkan Anda buat kalimat pembuka dengan 4 contoh kalimat pembuka yang
berbeda
1. Cerita yang mengesankan
2. Pertanyaan provokatif
3. Fakta yang mengejutkan
4. Kutipan bijak

2. Teknik Tanya Jawab

Beberapa orang berpendapat bahwa sesi tanya jawab merupakan sesi


yang paling menakutkan dalam persentasi. Namun ternyata sesi tanya jawab
merupakan sesi yang sangat penting. Idealnya Anda memang dituntut untuk
banyak belajar. Belajar dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
misalnya dari pengalaman peribadi atau dari penelitian. Saat persentasi, tidak
semua pengetahuan yang anda ketahui harus disampaikan. Simpan beberapa
pengetahuan untuk sesi tanya jawab. Buat audience mengajukan beberapa
pertanyaan seputar pertanyaan. Kamampuan anda sebagai pembicara akan
diuji saat sesi tanya jawab.

39
Nah berikut beberapa tips dalam menghadapi sesi tanya jawab

1) Tanya kembali nama audience


2) Bacakan kembali untuk audience yang lain pertanyaan yang diajukan
3) Jika diperlukan, minta audience untuk mengulang pertanyaan.

Beberapa trik diatas dapat memberikan waktu untuk anda memikirkan


jawaban.

Selain kita ketahui triknya, kita juga harus tau dari tipe pertanyaan dari
audience agar jawaban yang kita berikan sesuai jalur dan tidak bertele-tele
dalam menjawab

Identifikasi

Tipe pertanyaan ini muncul dengan tujuan mengidentifikasi sesi


fositif dan negative dari topik yang Anda sampaikan. Pertanyaan identifikasi
dapat berupa sanggahan karena sebelumnya mereka mendengar
“A” namun yang anda sampaikan “B”. Audience akan meminta Anda untuk
mengindentifkasi hal tersebut.

Problem Solving

Beberapa audience mengalami pengalaman yang mungkin berhubungan


dengan persentasi Anda. Namun, peristiwa yang Anda angkat sedikit berbeda
dengan pengalaman mereka. Kemudian, mereka menyakan bagaimana solusi
atau metode yang harus ditempuh

Latihan

Audience merasa penasaran dengan persentasi, kemampuan, dan


pembicaraan Anda. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara melatih
keterampilan tersebut.

40
Aplikasi

Mungkin audience merasa contoh-contoh yang telah Anda sampaikan


berbeda dengan kondisi lingkungan yang mereka alami. Sehingga muncul
pertanyaan tentang aplikasinya dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.

Dan setelah Anda mengetahui jenis-jenis pertanyaan, maka Anda perlu


mengetahui model-model jawaban yang bisa Anda lakukan ke audience

Direct Aswer/Jawaban langsung

Anda dapat menjawab secara langsung pertanyaan dari audience,


kemudian berikan contoh yang mendukung. Setelah menjawab, tidak perlu
menanyakan kepuasan audiece berkaitan dengan jawaban. Ingat tingkat
kepuasan audience berbeda-beda.

Set Limit

Untuk mencegah terlalu banyak pertanyaan yang muncul, buatlah aturan


pembatasan pertanyaan. Hal ini bertujuan untuk mencegah dominasi satu
audience. Anda atau modertor acara dapat menyampaikan:

“Karena waktu kita terbatas, seorang penanya hanya boleh mengajukan


pertanyaan. Kita buka 3 sesi, masing masing sesi 3 penanya”.

Jika muncul banyak pertanyaan, anda dapat meminta mereka untuk


menuliskan pertanyaan diselembar kertas atau dibalik kartu nama kemudian
diserahkan kepada panitia atau anda sendiri. Jawaban dapat diberikan via
sms atau email.

Ubah Titik Acuan

Ubahlah titik acuan dari kasus yang ditanyakan oleh audience. Mengapa
titik acuan artinya mengubah makna dari kasus yang ditanyakan atau

41
memandang sebuah kasus dari sisi yang berbeda. Contoh, simaklah salah
satu sesi tanya jawab mario teguh berikut ini:

Penanya : “Selamat malam pak mario, salam super”

MT : “ Selamat malam, Salam super”

Penanya : saya dari jakarta, bagaimana menghadapi seorang


sahabat yang nyebelin?

MT : Dalam itu ada saya dan dia, mana yang lebih penting ?
selama ini kita beranggapan dia yang harus cocok dengan
saya.

Kenapa orang yang berpacaran bisa bertahan lama


saat telepon? Karena cerita tentang dirinya sendiri. Ini
tentang aku.

Selama ini kita melihat orang lain sebagai pihak yang


harus menyesuaikan kita. Dalam sahabat itu yang di
uji adalah kita. Apakah kita tetap menjadi peribadi
yang adorable, yang bisa dikagumi oleh dia? So life is
not about them, “it’s about me”.

MT menjawab pertanyaan dengan memandang dari sudut yang berbeda,


jawaban tersebut diperkuat dengan beberapa fakta dan contoh.

Gunakan “Yes-set”

Dalam sesi tanya jawab, bangunlah terlebih dahulu kepertacayaan para


audience. Menurut Hipocrates, jika seorang sudah mengatakan “ya” sebanyak
3 kali, maka untuk seterusnya orang tersebut akan memiliki kecendrungan
untuk berkata “ya”. Jadi supaya jawaban anda dapat diterima audience, anda
perlu menggunakan “yes-set” didalamnya. Perhatikan mario teguh
menggunakan ”yes-set”

Audience : “Selamat malam pak Mario, salam super”

MT : “Selamat malam, Salam super”

Audience : Bagaimana memposisikan diri kita sebagai agen of


change, namun sahabat sahabat kita justru
menentang perubahan kita itu?

42
MT : Bertanya kepada beberapa audience “ibu, bapak
memiliki rencana keberhasilan?”

Audience : “Punya”

Audince : “Iya”

Audience : “Mengangguk”

MT : “Good. Ingat, hidup tanpa rencana berhasil sama


saja hidup berencana gagal. Maka, miliikilah
rencana keberhasilan. Bapaka punya rencana
keberhasilan ?”

(Menunjuk audience)

Audience : “Iya”

MT : “Kalau anda mengenal satu sama lain, apakah


sahabat anda tahu, dalam rencana keberhasilan
anda terdapat rencana keberhasilan bagi sahabat
itu? Itu jarang”

Audience : Mengangguk

MT : Kita komunikasikan ke orang bahwa didalam


keberhasilanku nanti ada keberhasilanmu,
keberhasilan buat sahabatku. Kalau setiap orang
di indonesia berbicara sebagai peribadi yang
menyertakan orang lain dalam rencana
keberhasilannya. Pertanyaannya siapa yang tidak
mau mendukungnya?… itu”

Menjawab Pertanyaan Sulit

Ada kalanya Anda menemui pertanyaan yang sulit. Bahkan, anda tidak
mampu menjawanya, keep calm be confidence. Tidak perlu panik. We know
something but not every thing.

“Dua otak lebih dari satu otak” , kata ongky Hojanto maka, sebelum
menjawab, lemparkanlah pertanyaan tersebut kepada audience, mungkin

43
beberapa audience anda memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan
tersebut sebagai bahan diskusi.

Setelah semua upaya menemukan jawaban gagal, maka sampaikan


dengan jujur anda belum memiliki jawaban untuk pertanyaan yang diajukan.
Panggil nama orang yang bertanya sebagai penghargaan dan ajak audience
untuk bertepuk tangan.

Contoh :“Pak hendra, ini merupakan pertanyaan yang luar biasa namun
saya belum memiliki jawaban atas pertanyaan ini. Akan saya cari jawabannya
kepada orang yang memiliki pengetahuan dibidang ini, jika sudah menemukan
jawaban, saya akan hubungi pak hendra. Tinggalkan kartu nama anda untuk
saya, pak! Hadirin yang saya hormati, tepuk tangan yang meriah untuk pak
Hendra”

Jadi dari sekian hal yang dibahas tentang teknik tanya jawab diatas
maka kita rangkumkan hal-hal yang harus menjadi perhatian Anda saat sesi
tanya jawab dengan audience Anda

1. Kenali tipe pertanyaan


2. Tidak ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, tetap
confidence
3. Beri batasan untuk sesi penanya
4. Ubah titik acuan saat menjawab
5. Gunakan “yes-set”
6. Berikan jawaban secara langsung

3. Teknik Mengisi/Menyampaikan Pesan

Berikutnya yang akan kita bahas mengenai teknik mengisi atau


menyampaikan pesan presentasi kita. Kita harus ketahui terlebih dahulu
makna public speaking. Kenapa dikatakan public speaking bukan public
talking?. Secara sederhananya talking digunakan saat kita berkomunikasi
secara non formal sehingga dalam proses berkomunikasi tidak ada

44
strukturisasi atau kesana kemari tanpa ada dudukan obrolan yang jelas.
Sedangkan dalam konsep speaking proses komunikasi yang dilakukan
sangat sistematis, dan berkonsep jadi konsep inilah yang lantas menjadi
dasar dudukan kita saat melakukan presentasi bagaimana kita
menyampaikan pesan dalam presentasi kita harus sistematis.
Pertanyaan berikutnya bagaimana menyampaikan pesan yang sitematis
agar presentasi kita memiliki pengaruh dan berdampak? Caranya ini sendiri
sudah dibahas di modul sebelumnya dimana Anda sudah menysun konten
materi dengan alur Why, What, How To dan Call To Action. Namun disini
akan sedikit diulas kembali agar bisa mengingatkan Anda

1. Why
Yang pertama dalam menyampaikan pesan informasi hadirkan Why
terlebih dahulu. Why ini berkaitan dengan kondisi kehawatiran peserta yang
mereka alami dan butuh solusi dari Anda. Buat sebuah pernyataan tentang
pentingnya presentasi Anda untuk para audience. Angkat masalah-masalah
para audience Anda lalu Anda berikan “surga” di awal tetang tepatnya Anda
bergabung di kelas Anda.

2. What
Lalu berikutnya adalah What, bagian ini berbicara tentang definisi, teori,
konsep atau prinsip dari materi yang Anda sampaikan.
Pengetahuan-pengetahuan yang perlu audience ketahui bisa disampaikan di
bagian ini.

3. How To
Lalu setelah audience merasa penting dan tahu tentang konsep materi
Anda. Langkah selanjutnya anda berikan langkah-langkah solusi Anda. Hal ini
berkaitan dengan How To berupa langkah, tips, tutorial dan sebagainya.

4. Call to Action
Yang terakhir adalah bagaimana Anda bisa menciptakan sebuah ajakan
di sesi terakhir Anda. Rumus dalam membuat Call to Action adalah Kalimat
ajakan + Benefit

45
Jika kita buat sebuah materi maka berikut contoh yang bisa Anda lakukan :
“Bapak/Ibu setuju gak kalau membuat slide presentasi itu tidak semudah
yang kita bayangkan? Setuju? Setiap orang punya kendala pastinya dong
dalam membuat presentasi, boleh dong share pengalaman apa yang menjadi
kendala Anda dalam membuat slide presentasi?

Memang benar jawaban Bapak/Ibu yang tadi disampaikan related banget


dengan keadaan sebenarnya, hal inipun dialami Saya waktu pertama kali
bergelut di dunia silide presentasi. Namun setuju gak bapak/ibu dalam
kendala yang kita alami, ternyata penting banget kita harus bisa menampilan
slide presentasi dengan tampilan yang menarik? Penting apa penting banget?
Jika jawabannya penting banget boleh dong share lagi apa yang menjadi
penting bagi Bapak/Ibu kalau slide presentasi harus dibuat semenarik itu?

Baik Bapak Ibu terimkasih atas jawaban bapak ibu, jawaban yang luar biasa.
Jika kita menyadari pentingnya tersebut namun ada beberapa kendala yang
tadi bapak/ibu sebutkan, maka izinkan selama kelas 2 hari ini kita akan
sama-sama belajar bagaimana membuat tampilan slide yang menarik dan
kendala bapak/ibu bisa terselesaikan. Asik apa asik banget nih bapak/ibu?

Nah sebelum kita membahas langkah-langkah apa saja untuk membuat


tampilan slide lebih menarik, kita harus meyakini dahulu prinsip desain yang
menarik itu seperti apa. Prinsip ini sebagai guide kita dalam melakukan
langkah-langkah nanti. Jadi prinsip sebuah desain slide menarik adalah ……..

Nah setelah Anda meyakini prinsip tersebut baru kita akan masuk ke
langkah-langkah dalam membuat tampilan slide menarik. Ada 3 langkah yang
bisa Anda lakukan yaitu :
1…….
2……
3…….
Baik, 3 langkah tadi saya sudah sampaikan dan kita prakitakan
bersama-sama. Terimkasih untuk Anda yang sudah semangat dalam sesi

46
praktiknya tadi. Terakhir dari saya, Tuhan itu Maha Indah dan menyukai
sesuatu yang indah maka berikan keindahan di setiap aktivitas diri kita salah
satunya di slide presentasi kita. Semoga dengan keindahan yang kita buat
bisa menghadirkan kebaikan bagi orang-orang yang melihatnya. Terimkasih
saya Aditya Iman.”

Latihan 9 : Menulis Konten Materi

Jika di modul sebelumnhya Anda sudah menyusun konten materui per bagiannya
dari mulai Why – What – How To dan Call To Action, Latihan sekarang Anda
gabungkan susunan konten Anda menjadi sebuah draft konten materi presentasi
Anda. Buat dengan bridging yang tepat antar bagian materi seperti contoh di atas

4. Teknik Mengatur Posisi

Pembahasan berikutnya yaitu tentang bagaimana kita mengatur posisi


tubuh kita disaat presentasi. Posisi adalah peranan penting dalam estetika
pemandangan. Berita informasi yang tertulis di sebuah kertas A4 tidak akan
terbaca dengan baik jika kertasnya menghadap ke lantai, begitu juga jika
posisinya menyampingi
pembaca. Begitu lah
analogi peranan posisi
dalam sesi public
speaking.

Posisi dalam public


speaking sangat
berpengaruh kepada
hasil presentasi Anda.
Posisi pun akan menjadi penilaian dari keseluruhan proses presentasi kita.
Posisi memberikan peran yang sangat besar bagaimana posisi membantu
gestur kita, membantu kedekatan kita dengan audience dan membantu
penyampaian materi kita kepada audience.

47
Gunakanlah sikap terbuka agar tidak menimbulkan kesan self-blocking
dari perspektif audien. Bukankah dengan sikap terbuka membuat dunia ini
menjadi lebih luas untuk diarungi? kecenderungan manusia adalah untuk
bersosialisasi, maka bukalah “pintu gerbangnya” sebelum mereka
memintanya.

Hati-hati dengan kecenderungan tubuh kita saat public speaking. Condong


ke depan adalah satu-satunya sikap paling enak dilihat dibanding posisi
lainnya. Bagaimana kita bisa nyaman berbicara dengan orang dalam posisi
dibelakangi oleh lawan bicara. Rasa angkuh dan kurang percaya diri menjadi
corak bagi yang melakukannya.

Pada saat membuka slide atau menulis di flip chart jangan sampai badan
kita membelakangi audience dan menutupi objek yang dilihat oleh audience
dengan badan kita. Posisikan tubuh kita dengan sedikit menyamping dan
sejajar dengan flipchart atau slide tersebut.

Khusus penggunaan slide dengan pointer maka dalam penggunaan


pointer jika Anda berada di sebelah kiri layar maka gunakan tangan kanan
untuk memainkan pointer, begitu juga sebaliknya jika Anda berada di seblah
kanan, ,maka gunakan tangan kiri untuk memainkan pointer tersebut. Jika
Anda tidak melakukan ini maka tangan Anda akan tersilang dan itu tidak enak
untuk dilihat audience.

Medan presentasi yang luas janganlah disia-siakan. Terpaku di satu titik


membuat kesan kekosongan pada medan presentasi. Jangan terpaku di satu
tempat, perluaslah jangkauan beridiri, hampiri setiap insan yang hadir di
depanmu, bukankah menyapanya dengan baik adalah imbalan yang cocok
atas kesungguhannya untuk duduk mendengarkan? Namun tetaplah
waspada pada pergerakanmu saat berjalan-jalan mengelilingi medan
presentasi. Seringkali barang-barang di luar pengawasan kita membuat diri ini
tersandung malu, kesalahan teknis bisa saja terjadi, kabel proyektor copot
karena tersandung kaki yang buta arah melangkah. Mata kaki tidaklah dapat
membantu kaki melangkah. Penglihatan yang awas lah yang memandunya
menuju puncak gunung nan tinggi.

48
Dan yang paling inti dari posisi ini adalah kita memberikan semua diri kita
hadir untuk seluruh audience. Tidak untuk satu audience saja. Kita tahu kapan
untuk melangkah, menghampiri audience, kapan untuk melangkah mundur
dan sebagainya.

5. Teknik Apresiasi

Pembahasan berikutnya kita akan bahas mengenai apresiasi. Kita ketahui


bahwa apresiasi adalah sebuah respon postif yang diterima seseorang atas
apa yang ia lakukan. Sama halnya di kehidupan sehari-hari, apresiasi ini pun
perlu ada dan sangat penting dalam public speaking. Perlu digaris bawahi
apresiasi ini bukan berkaitan dengan apresiasi yang Anda terima dari
audience Anda, namun apresasi Anda terhadap audience Anda.

Apresiasi sangat penting dalam sebuah presentasi agar audience merasa


dihargai, dirasa ada kehadirannya oleh Anda di dalam kelas tersebut. Ketika
seseorang menerima apresiasi dari orang lain, akan timbul perasaan puas,
bangga, menjadi penting dan merasa berguna.

Bagaimana penempatan dan pemberian apresiasi yang tepat saat


kegiatan presentasi berlangsung? Perlu ditekankan bahwa memberikan
apresiasi nggak perlu dengan kata-kata yang lebay. Secukupnya saja. Cukup
dengan ucapan seperti terima kasih, wow keren, luar biasa dan sebagainya
yang intinya adalah sebuah penghargaan.

Ketika audiens menyampaikan pendapat, beri apresiasi. Ketika audiens


curhat, perhatikan dan beri support serta masukan. ketika audiens menjawab
pertanyaan kita, beri penghargaan. Anggap kesempatan bicara sebagai
kehormatan. Beri apresiasi yang tulus.

49
6. Teknik Story Telling

Storytelling atau bercerita memang memiliki daya tarik tersendiri untuk


merebut perhatian audiens. Tidak ada yang lebih kuat dari pada presentasi
dengan sebuah cerita yang mengilustrasikan pesan pokok Anda. Cerita yang
baik dan sesuai dengan sasaran ibarat sihir yang akan menghipnotis
pendengarnya. Sihir dari cerita yang paling jelas adalah mampu membawa
audiens pada sebuah pengalaman baru.

Mantan presiden amerika serikat. Ronald Reagan seorang pencerita yang


menakjubkan, salah satu kemampuan yang membuat pidatonya begitu efektif.
Anda dapat menceritakan pengalaman pribadi Anda, dari sesuatu yang Anda
baca, atau dari pengalaman orang lain.

Supaya Anda mendapatkan pengetahuan bagaimana menggunakan


teknik presentasi storytelling untuk presentasi, maka dalam pembahasan ini
akan menjelaskan mengenai tiga teknik storytelling hebat yang akan membuat
audiens Anda terpukau dengan presentasi.

Apa saja tiga teknik tersebut? kita akan bahas satu persatu.

1. Monomyth

The monomyth (juga disebut perjalanan sang pahlawan). Ini adalah


struktur cerita yang dipopulerkan oleh Joseph Campbell. Dalam
monomyth, pahlawan dipanggil untuk meninggalkan tempatnya berasal,
melakukan perjalanan yang sulit untuk mencapai sebuah tujuan besar.
Setelah berhasil mencapai tujuan, mereka kembali ke tempat semula
dengan sebuah pengetahuan, keterampilan atau kebijaksanaan baru yang
bermanfaat untuk dirinya dan orang-orang yang ada di lingkungannya.

Jika dikaitkan dengan presentasi. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk
presentasi yang tujuannya adalah memberikan inspirasi dengan
menceritakan sebuah pengalaman atau petualangan presenter dalam

50
melakukan kegiatan, menekuni suatu aktivitas, hobi atau passion yang ia
jalani sampai ia menemukan keberhasilan.

2. Sparklines

Sparklines adalah cara pemetaan struktur presentasi yang dipopulerkan


oleh desainer grafis Nancy Duarte dalam bukunya Resonate.
Menggunakan struktur cerita sparklines berarti Anda menceritakan adanya
perbedaan antara apa yang ada sekarang dan bagaimana seharusnya
serta langkah meraihnya.
Berikut ini adalah bentuk struktur cerita sparklines tersebut.

Anda perhatikan Garis bergerak antara apa yang (posisi yang lebih rendah)
dan apa yang bisa (posisi yang lebih tinggi) untuk menunjukkan kontras
dalam konten. Ini perubahan warna untuk menunjukkan kontras dalam
emosi dan pengiriman.

Dengan melakukan hal ini presenter menarik perhatian pada


masalah-masalah yang di alami masyarakat, kehidupan pribadi maupun
bisnis yang dijalani . Kemudian Anda sebagai presenter menciptakan
harapan dan perubahan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Ini adalah teknik yang sangat emosional untuk memotivasi audiens Anda
untuk mendukung Anda. Teknik ini sangat baik untuk presentasi yang

51
tujuannya untuk mempengaruhi audiens secara emosional atau untuk
mengajak orang lain mengikuti call to action Anda.

3. Start False

Start false adalah struktur cerita di mana Anda sebagai presenter memulai
presentasi Anda dengan sebuah cerita tentang kegagalan. Teknik ini
sangat baik untuk berbicara tentang pengalaman kegagalan Anda sampai
akhirnya Anda menemukan cara inovatif dan kreatif untuk memecahkan
masalah yang Anda alami.

Itulah tadi tiga teknik presentasi stroytelling hebat yang bisa Anda
terapkan untuk presentasi Anda. Tapi apapun teknik yang Anda gunakan
pastikan teknik itu relevan untuk presentasi Anda. Karena cerita yang bagus
juga harus relevan dengan tujuan presentasi yang Anda lakukan.

Latihan 10 : Menulis Cerita

Silahkan Anda tuliskan dan susun sebuah cerita baik dari pengalaman pribadi
ataupun kisah dengan tema sesuai materi presentasi Anda

7. Teknik Humor

Humor adalah bumbunya presentasi. Tanpa humor presentasi jadi terasa


hambar. Namun demikian, meski tahu pentingnya humor, banyak orang yang
merasa tidak pede membuat audiens tertawa dalam presentasi. Banyak sekali
orang yang merasa dirinya bukan pribadi humoris sehingga akhirnya mereka
tidak berani menggunakan humor dalam presentasi. Akan tetapi
kenyataannya anda tidak perlu menjadi seperti Mr. Bean untuk bisa
menggunakan humor.

52
Agar Anda semakin bersemangat untuk memberikan humor dalam
presentasi, berikut ini saya bagikan beberapa manfaatnya:

1. Sebagai ice breaker. Humor bisa membantu Anda untuk memecahkan


kebekuan saat memulai presentasi. Ketika di awal presentasi Anda
berhasil membuat audiens tertawa, saat itulah kebekuan mencair. Anda
jadi lebih rileks dan audiens lebih bisa menerima presentasi Anda.
2. Membuat Anda lebih disukai. Pembicara yang bisa memancing tawa
cenderung lebih disukai audiens daripada pembicara yang terus
menerus serius. Itulah mengapa guru yang humoris lebih digemari
oleh para siswa daripada guru yang serius melulu.
3. Membantu menekankan poin tertentu. Humor juga bisa dipakai untuk
menekankan poin atau ide tertentu. Ilustrasi yang dijelaskan lewat
humor bisa membantu audiens menangkap pesan yang Anda
sampaikan dengan lebih baik.
4. Membuat presentasi lebih memorable. Humor yang Anda sampaikan
menjadi pembeda bagi presentasi Anda, baik pembeda dengan bagian
lain dari keseluruhan presentasi Anda atau pun pembeda dengan
presentasi lain dengan pembicara lain. Pembeda-pembeda inilah yang
membuat presentasi Anda dikenang oleh audiens dalam jangka lama.

Sebelum kita masuk kedalam penjelasan bagaimana cara penggunaan


humor itu sendiri, kita harus mengetahui dan meyakini satu prinsip
mendasar(tentang mengapa orang bisa tertawa. Ini dia prinsipnya. Orang
tertawa ketika mereka salah sangka. Juara dunia public speaking tahun
2001, Darren LaCroix, menggunakan analogi sebagai berikut “Humor itu
seperti ketika anda duduk di kereta api yang berada di atas lintasan mengarah
ke satu tujuan. Hanya saja, tiba-tiba kereta keluar dari lintasan dan tidak lagi
menuju ke tujuannya.” Hasilnya? Anda malah tertawa.

Jadi yang harus anda lakukan untuk membuat anda tertawa adalah
membuat dan mengarahkan persepsi audiens akan satu tujuan akan tetapi
tiba-tiba membelokkannya sehingga akhirnya mereka salah sangka. Ketika ini
terjadi, mereka akan tertawa. Kalau istilah kerennya zaman sekarang adalah
cerita Plot Twist,

53
Agar memudahkan pemahaman Anda, berikut contoh humor dengan
prinsip tersebut.

“Suatu hari ada 3 wanita cantik sedang berjalan. Waktu itu memang cuaca
sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda akan dating hujan. Karena hal itulah
3 wanita tersebut meempercepat langkah kakinya menuju tempat yang bisa
dipakai untuk berteduh.

Saat langkah kaki mulai dipercepat, benar saja hujan tiba-tiba turun. Dan
sontak mereka langsung bergegas menuju tempat yang tertutp untuk
berteduh.

Mungkin Anda tahu atau pernah melihat kebiasaan seorang wanita jika
sedang hujan turun, maka yang akan dilindungi adalah area kepalanya. Ya,
tanpa terkecuali wanita-wanita tadi. Si wanita pertama berlari menghindari
hujan sambil menutup kepalanya dengan sebuah tas, begitu juga dengan si
wanita kedua dia menutup kepalanya dengan tas nya.

Bagaimana si wanita ketiga?

Nah, sampai disini kita ambil jeda dulu saat bercerita, mungkin Anda pun
akan menjawab ditutupi sama persis kepalanya oleh tas si wanita tersebut.
Namun ceritanya berbeda. Kita lanjutkan ceritanya.

Bagaimana si wanita ketiga? Ternyata dia berlari tidak sambil menutupi


kepalanya dengan tasnya, melainkan hanya dengan tangannya. Alhasil
kepalanya lumayan basah disbanding kedua wanita sebelumnya.

Hal ini membuat kedua teman wanitanya yang tadi keheranan, lantas
mereka bertanya. Mengapa kamu gak menutupi kepalamu dengan tas, rela
mengirbankan kepalamu kena air hujan.

Dengan entengnya si wanita ketiga itu bilang “cara gampang melihat tas
itu mahal atau tidak, asli atau tidak adalah ketika seseorang kehujanan,
Apabila tasnya itu dia jadiikan pelindung dari air hujan maka sudah dipastikan

54
tasnya bukan yang mahal ataupun asli. Karena kalua tasnya asli maka akan
dilindungi dari kondisi apapun.

Seketika kedua wanita itu ngasih muka cemberut hehehe.

Nah itulah konsep dari prinsip humor yang bisa anda gunakan untuk
presentasi anda. Prinsip ini berlaku universal, yang perlu anda lakukan adalah
susun ekspektasi audiens dahulu, setelah itu buatlah mereka salah sangka.
Jika anda berhasil melakukannya niscaya audiens akan tertawa.

Untuk lebih memperdalam teknik humor dalam presentasu maka kita


harus ketahui faktor-fktor pemicu humor tersebut. Ada 3 faktor sebagai
pemicu humor

1. Kejutan (surprise)

Cara yang paling umum untuk menciptakan humor adalah dengan


membuat audiens terkejut atau terkecoh. Cara ini dikenal pula dengan
sebutan the rule of three.

Di sini pembicara menyebutkan 3 hal yang menjadi contoh-contoh dari


suatu pernyataan. 2 hal pertama adalah yang membentuk pola tertentu,
sedangkan 1 hal terakhir adalah hal yang menyimpang dari pola tersebut.
Pola yang menyimpang inilah yang membuat audiens terkejut dan
terpancing tawanya.

2. Kekonyolan (ridicule)

Pada dasarnya kita semua menikmati dan menganggap lucu kekonyolan


yang dilakukan orang. Komedi pun sebenarnya dibangun dari hal-hal
konyol seperti ini.

Contoh-contoh kekonyolan:

 Dikejar anjing saat pertama kali kerja sebagai sales.


 Ketahuan nyontek waktu SMA.
 Ditolak pujaan hati saat kuliah.

55
 Lupa bawa dompet saat makan di restoran.
 Diusir ayahnya pacar waktu apel pertama kali.
 Salah masuk toilet saat jalan-jalan di mall.
 Nabrak pagar tetangga saat belajar nyetir mobil.
 Dimarahi ibu kos karena telat bayar uang kos.

Itulah contoh-contoh kekonyolan yang bisa Anda gunakan untuk


menciptakan humor dalam presentasi Anda. Namun penting untuk
diketahui bahwa kekonyolan yang Anda sampaikan bukanlah kekonyolan
orang lain, melainkan kekonyolan diri sendiri.

Tentu tidak bijak jika Anda menceritakan kekonyolan guru Anda yang
terpeleset di depan kelas saat Anda sekolah dulu. Atau menceritakan
kekonyolan rekan kerja yang sampai pipis di celana karena grogi saat
membawakan presentasi. Meski itu terdengar lucu, tapi itu memberi kesan
Anda sedang mengolok-olok orang lain.

Kekonyolan yang Anda sampaikan adalah kekonyolan diri Anda sendiri.


Disamping aman, menyampaikan kekonyolan diri sendiri ini juga memberi
kesan bahwa Anda adalah orang yang terbuka dan menyenangkan. Ini
membuat Anda dan pesan-pesan Anda lebih mudah diterima oleh audiens.

3. Kelegaan (relieve)

Untuk lebih jelas mengenai poin ini, mari langsung saja kita simak
contohnya:

“Kejadian di restoran malam itu mengganggu hubungan saya dengan


Intan. Hanya gara-gara beda pendapat soal menu makanan kami
bertengkar hebat.

Berhari-hari setelah itu kami tidak berkomunikasi. SMS saya tidak dibalas
dan telepon saya tidak pernah diangkat.

56
Tidak pernah sebelumnya pertengkaran saya dengannya separah ini.
Saya jadi takut hubungan kami berakhir. Saya takut kehilangan dia. Saya
benar-benar mencintainya.

Saya juga sangat merindukan dia. Dan rasa rindu itu sungguh menyiksa
saya.

Tapi sore itu tiba-tiba ponsel saya berdering. Ternyata dari Intan.
Bukannya gembira, saya justru cemas. Telah berkali-kali saya mencoba
meneleponnya tapi tidak pernah diangkat. Berkali-kali saya mengirim
pesan singkat, tapi tak pernah dibalas. Tapi mengapa sekarang justru dia
menelepon? Ada apa?

Jangan-jangan dia mau bilang kalau mau putus. Jangan-jangan dia mau
bilang untuk jangan hubungi dia lagi. Jangan-jangan dia telah bersama
yang lain. Setumpuk kekhawatiran menghantui saya.

Dengan jantung berdegup kencang saya beranikan diri untuk


menjawabnya. Saya telah siap untuk mendengar kabar terburuk. Saya
siap.

Dengan perasaan was-was saya menyapanya, “Halo, Intan…”

Dan dari seberang sana Intan membalas … “Yang… kenapa sih lama gak
ke rumah?”

Ini bukan cerita lucu, tapi endingnya mampu memancing tawa. Ini karena
ada unsur kelegaan (relieve) di sana.

Saat Anda menyampaikan kekhawatiran-kekhawatiran Anda, audiens juga


turut merasa khawatir. Mereka jadi tegang. Namun begitu mendengar
bahwa yang terjadi justru hal yang melegakan, turut legalah mereka. Dan
meledaklah tawa mereka.

Nah itulah beberapa trik dalam membuat sebuah humor beserta


contohnya. Yang jelas buatlah senatural mungkin, ceritakan kisan pribadi

57
karena feel atau ruh dari cerita humor Anda akan sampai. Kemudia kuasai
juga bagaiamana bercerita sebuah kisah yang humor.

Latihan 11 : Membuat Draft Humor

Silahkan Anda tuliskan dan susun cerita humor yang berikaitan dengan materi
presentasi Anda

7. Teknik Energizer

Ice breaking. Salah satu teknik penting pendukung kesuksesan presentasi


yang perlu diketahui oleh setiap presenter. Ice breaking, secara sederhana
berarti memecah kebekuan. Dalam arti yang lebih luas ice breaking adalah
suatu aktivitas di dalam kegiatan yang dirancang untuk mencairkan suasana
tegang, bosan, dan jenuh menjadi menyenangkan sehingga audiens menjadi
bergairah kembali untuk mengikuti kegiatan yang dijalani.

Dalam presentasi, apakah itu di dalam kelas, di acara seminar atau di


tempat pelatihan ada kemungkinan-kemungkinan di mana audiens tidak
tertarik, tidak bergairah, merasa jenuh dan bosan dengan kegiatan yang
dilakukan. Dalam keadaan seperti inilah ice breaking diperlukan.

Ice breaking selain dapat membangun suasana yang membosankan


menjadi menyenangkan juga dapat meningkatkan perhatian audiens, antusias
dan gairah audiens. Karena itulah ice breking tidak hanya digunakan untuk
mencairkan suasana beku, namun juga sering digunakan melibatkan audiens
secara fisik maupun mental, membangun hubungan antara presenter dengan
audiens, dan audiens satu dengan audiens lainnya.

Banyak orang berpikir ice breaking identik dengan lelucon, padahal ice
breking memiliki bentuk yang bermacam-macam, tidak hanya lelucon. Berikut
adalah beberapa bentuk ice breaking yang perlu Anda ketahui.

58
1. Lelucon atau intermozo

Lelucon adalah bentuk pemecah kebekukan yang paling populer di


kalangan banyak orang. Namun juga bentuk pemecah kebekuan yang paling
sulit dilakukan dan cukup berbahaya untuk dilakukan. Karena untuk bisa
melucu itu tidak mudah, apalagi bagi orang-orang yang tidak memiliki sense of
humor yang tinggi. Coba Anda bayangkan, Anda sudah susah payah melucu
tapi audiens tidak tertawa? Bagaimana perasaan Anda? Jadi memang harus
berhati-hati menggunakannya.

2. Games atau permainan

Bentuk yang kedua adalah games atau permainan. Gemas saat ini juga
menjadi alternatif yang sering digunakan oleh para presenter, guru, dosen,
pelatih dan pembicara untuk memecah kebekuan dan membuat suasana
presentasi menjadi menyenangkan. Namun begitu saat Anda memilih games
sebagai cara untuk memecah kebekuan, atau membuat suasana presentasi
menjadi menyenangkan, pastikan games yang Anda gunakan tidak terlalu
umum, sehingga audiens lebih tertantang untuk melakukan dan lebih antusias
untuk mengikuti. Dalam hal ini kreativitas Anda pribadi dan referensi yang
banyak akan cukup menolong Anda.

3. Lagu atau nyanyian yang disertai gerak tubuh

Bentuk yang ketiga adalah nyanyian atau lagu yang disertai gerak tubuh.
Ini juga merupakan bentuk yang banyak digunakan. Anda bisa memutar lagu,
kemudian mengajak audiens bernyanyi atau bergerak bersama-sama. Bahkan
jika Anda kreatif Anda bisa membuat gerakan atau merancang koreo yang
mendukung nyanyian atau lagu yang kemudian Anda ajak audiens bergerak
mengikuti gerakan Anda.

Itulah tiga bentuk pemecah kebekuan yang perlu Anda ketahui. Dari tiga
bentuk di atas, lelucon adalah bentuk pemecah kebekuan yang dapat
dilakukan secara spontan maupun disiapkan, tapi untuk dua yang lain perlu
dipersiapkan, sangat sulit dilakukan secara spontan.

59
Bagaimana menggunakan ice breaking dengan benar

Supaya Anda dapat menggunakan ice breaking dengan efektik dan


benar-benar mampu memecahkan kebekukan berikut adalah beberapa saran
yang bisa Anda lakukan.

1. Ice breaking butuh disiapkan

Sebelum Anda memutuskan bentuk pemecah kebekuan yang akan Anda


gunakan, pastikan Anda melakukan persiapan untuk Anda harus memulainya
dengan memilih bentuk yang paling tepat dan Anda kuasai. Tidak hanya
memilih tapi Anda juga harus bepikir relevansi dari bentuk pemecah kebekuan
dengan topik presentasi Anda. Ini adalah saran terbaik, jika Anda mau bekerja
keras saya yakin Anda bisa menemukan bentuk yang paling tepat untuk Anda
gunakan.

2. Ice braking butuh direncanakan

Apa pun bentuk yang Anda gunakan untuk memecah kebekukan semua
itu butuh perencanaan, Anda harus merencakan kapan dan di mana itu Anda
gunakan dalam presentasi Anda. Rasanya sangat sulit, jika Anda tiba-tiba
berimprovisasi. Kenapa? karena presentasi ada batasan waktu dan memiliki
struktur yang jelas. Kalau ini tidak masuk perencanaan, bisa-bisa membuat
lama presentasi Anda dan merusak struktur presentasi Anda.

Kecuali untuk humor, bagi Anda yang memiliki sense of humor tinggi, Anda
bisa berimprovisasi kapan saja, menyelipkan joke atau lelucon singat di
sela-sela presentasi Anda. Ini tidak akan menganggu waktu dan struktur
presentasi. Namun jika Anda memikirkan lelucon yang panjang Anda perlu
merencakannya.

3. Ice breaking perlu latihan

Setelah Anda memilih dengan tepat dan sudah merencakan kapan dan
dimana ice breaking Anda gunakan dalam presentasi, selanjutnya Anda harus

60
melatihnya. Ini penting supaya Anda bisa natural, menguasai setiap detail dari
ice breaking yang akan Anda gunakan.

4. Dalam pelaksanaanya usahakan semua audiens terlibat

Saat Anda menggunakan ice breaking Anda harus memastikan semua


audiens Anda terlibat. Kalau misalnya jumlah audiens Anda besar, Anda bisa
buat mereka berkelompok.

Menggunakan games, atau nyanyian dan gerakan mungkin bisa melibatkan


audiens, tapi bagaimana jika saya menggunakan humor? Untuk humor
mungkin tidak melibatkan audiens untuk bergerak atau berinteraksi satu sama
lain seperti gamas atau nyanyian, tapi harus kita akui humor yang berhasil
bisa melibatkan emosi audiens, kalau pun tidak tertawa semuanya, tapi jika
berhasil membuat sebagian besar audiens tertawa berarti Anda sudah
berhasil.

5. Usakan tidak memakan waktu

Ingat ice breaking yang baik adalah yang dilakukan dengan waktu yang
tepat. Saran ice breaking dilakukan dalam waktu 5-10 menit saja, jangan
terlalu berlebihan.

6. Usahakan sesuai dengan topik yang Anda sampaikan

Dalam public speaking, apapun yang Anda tampilkan idealnya harus


sesuai dengan topik. Jadi kalau bisa usahakan ice breaking Anda sesuai
dengan topik. Ini memang tidak mudah, maka itu persiapan sangat penting
Anda lakukan.

7. Usahakan yang Anda tunjukkan sesuatu yang mengejutkan

Inilah yang paling sulit dan menantang. Membuat ice breaking kejutan tidak
mudah. Anda butuh belajar, Anda butuh inovasi dan Anda butuh kreasi.

Demikianlah ulasan sederhana tentang ice breaking. Dalam presentasi


sebelum Anda berpikir tentang teknik untuk memecahkan kebekuan fokuskan

61
dulu perhatian Anda pada materi presentasi Anda, desain slide presentasi
Anda dan teknik menyampaikan Anda. Baru setelah itu Anda berpikir tentang
ice breaking atau cara lain untuk mendukung kesusksesan presentasi Anda.

Sebenarnya mengapa audiens jenuh, ngantuk, bisa jadi karena materi


Anda tidak menarik, tidak terstruktur, dan tidak tepat sasaran. Bisa juga
karena slide Anda yang membosankan, Anda sering membaca slide sehingga
sering membelakangi audiens. Bisa juga dikarenakana cara pembawaan
Andayang garing tidak meyakinkan, bahasa verbal Anda lemah atau body
lenguage Anda yang lemah.

Intinya jika Anda ingin audiens Anda tidak bosan tidak jenuh, perbaiki
keterampilan presentasi Anda secara menyeluruh, bukan hanya pada satu
aspek saja. Tidak hanya terbatas pada ice breaking saja, karena sepintar
apapun Anda menggunakan teknik pemecah kebekuan jika aspek lain Anda
lemah, itu semua tidak ada artinya.

Latihan 12 : Menyusun Ice Breaking

Silahkan susuan ice breaking dengan 3 ide ice breaking yang berbeda. Ikuti roadmap
dalam membuat sebuah icebreaking

No Tema Ice Breaking Aktivitas Deskripsi Aktivitas Durasi Aturan


Permainan

1
2
3

62
9. Teknik Menutup Presentasi

Dale Carnegie dalam buku Stand And Deliver menjelaskan bahwa


membuka presentasi adalah bagian terpenting dalam membangun hubungan
dengan audiens selama waktu yang akan mereka habiskan dengan
mendengarkan. Tetapi penutup harapannya, adalah sesuatu yang akan
mereka ingat selamanya.

Sering kali ada beberapa presenter yang menutup presentasi dengan cara
yang salah. Berikut ini adalah dua kesalahan yang sering mereka lakukan.

1. Menutup presentasi dengan meminta maaf

Entah apa yang terpikirkan oleh presenter dengan menggunakan gay aini
saat presentasi. Seolah-olah secara tidak langsung presentasi yang ia
bawakan adalah kesalahan fatal. Jika konteksnya adalah kedalam hal
permintaan maaf jika ada kesalahan yang tidak sengaja selama proses
presentasi, hal ini masih bisa dimaklumi. Namun jika dtambahkan dengan
bumbu-bumbu dramatis maka esensi permintaan maaf disini berlebihan .

Contohnya seperti ini.

“Demikianlah beberapa hal yang bisa saya sampaikan, sebelumnya saya


mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada hadirin sekalian, apabila di
dalam penyampaian tadi mungkin ada kesalahan kata, atau beberapa
pernyataan yang menyinggung hadirin sekalian. Saya ini hanya manusia
biasa yang tidak luput dari kesalahan”.

Ini adalah contoh penutupan yang harus Anda hindari.

2. Menutup presentasi dengan kalimat yang kelewat panjang

Harapan besar dari sebuah penutupan yang cemerlang adalah audiens


mengingat poin kunci Anda selama-lamanya. Sayangnya hal itu sering
dikacaukan dengan kalimat penutup yang kelewat panjang yang

63
akhirnya membuat audiens Anda bingung dan mengaburkan pesan yang
disampaikan.

Jika Anda melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh
banyak orang, maka audiens akan sulit mengingat pesan utama Anda. Mereka
tidak akan terkesan dengan apa yang sudah Anda sampaikan. Kalau
presentasi Anda bertujuan untuk mengajak audiens untuk melakukan sesuatu,
maka mereka tidak akan melakukan itu.

Karena itulah jika Anda masih menutup presentasi dengan cara-cara yang
tidak disarankan. Mulai hari ini Anda harus segera mengubahnya. Anda harus
membuat penutupan presentasi Anda lebih baik, penutupan yang mudah
diingat dan berkesan juat bagi audiens Anda.

Dan tentunya di pembahasan ini kita akan sama-sama pelajari teknik


penutupan presentasi yang menarik dan tentu memukau audience. Ada 3 cara
yang sudah terbukti efektif untuk menutup presentasi yang baik dan berkesan
yang nantinya langsung bisa Anda coba untuk presentasi Anda berikutnya.

Di jamin jika Anda mau menerapkan cara-cara yang akan saya tunjukkan
ini penutupan presentasi Anda berikutnya akan berbeda dari sebelumnya.

Apa saja cara-cara tersebut?

1. Merangkum pesan utama

Merangkum pesan utama presentasi adalah cara yang baik untuk


menutup presentasi. Terlebih jika presentasi yang kita sampaikan memiliki
pembahasan yang banyak dan kita sampaikan dalam waktu yang relatif lama.
Dengan demikian audiens akan mengingat poin penting isi presentasi yang
Anda sampaikan.

Di sini Anda harus memudahkan audiens untuk melihat kembali esensi


dari apa yang sudah Anda sampaikan dengan merangkumnya ke dalam
poin-poin sederhana. Contoh seperti berikut.

64
“ Jadi hadirin sekalian, setelah Anda melihat bagamaina cara membangun
personal brand. Anda tiga poin kunci yang perlu Anda ingat.”

Pertama, membangun personal brand penting bagi siapa saja yang ingin
mendapatkan kepercayaan, pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan

Kedua, personal brand sangat dipengaruhi oleh passion, integitas dan


keahlian Anda

Ketiga, membangun personal brand dapat Anda lakukan melalui tiga cara
yaitu membuat blog, bergabung dengan orang yang memiliki personal
brand kuat dan membuat buku”.

Anda tidak perlu perlu ragu dengan cara ini, percayalah cara ini akan
membantu audiens mengingat poin utama presentasi Anda dengan baik. Cara
ini juga digunakan presenter kelas dunia untuk menutup presentasi mereka.
salah satunya adalah Dan Pink dalam presentasinya di TED Global 2009
dengan judul “The Puzzle Of Motivation”.

Dalam presentasi Dan Pink di atas berikut ini adalah kalimat penutup yang ia
gunakan.

“Ijinkan saya menyelesaikan.Ada kesenjangan antara pengetahuan ilmiah


dan perilaku dunia usaha. Dan inilah yang diketahui secara ilmiah.

Pertama, bentuk penghargaan abad ke 20, motivator ekstrinsik berupa


insentif malah mempersempit fokus dan memusatkan kerja otak. Kedua,
hadiah-hadiah seringkali menghancurkan kreativitas. Ketiga, rahasia dari
prestasi tinggi bukanlah hadiah dan hukuman, tapi motivasi dari dalam
yang tidak terlihat’.

Setelah menyimpulkan kemudian ia melengkapinya dengan sebuah


pernyataan yang menegaskan bahwa jika kita dapat melewati ideologi malas
dan ideologi hadiah dan hukuman kita bisa menguatkan dunia usaha kita, kita
bisa memecahkan banyak macam teka-teki lilin, dan kita bisa mengubah
dunia.

65
Dengan rangkuman seperti di atas, maka audiens akan mudah mengingat
esensi dari isi presentasi. Sehingga mereka punya sesuatu yang bisa mereka
ingat dan mereka bawa pulang.

2. Menggunakan Kutipan

Menggunakan kutipan juga merupakan saran yang tepat dan kuat untuk
menutup presentasi. Dengan catatan kutipan yang Anda gunakan relevan
dengan topik presentasi yang Anda sampaikan.

Contoh:

Anda melakukan presentasi tentang “ Sukses Meraih Impian” maka Anda


bisa menutup presentasi Anda dengan kutipan berikut ini:

“Sebagai penutup saya ingin mengutip pernyataan dari Walt Disney. Ia


mengatakan ”Semua impian pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki
keberanian untuk mengejar mereka. Artinya, jika Anda punya impian maka
genggam impian tersebut, yakini dan kejar. Percayalah bahwa impian
Anda pasti bisa Anda wujudkan.”

Anda juga tidak perlu ragu menggunakan cara ini, karena presenter kelas
dunia pun menggunakannya. Salah satunya adalah Sir Ken Robinson dalam
presentasinya di TED Talk Education 2013 berjudul How To Escape
Education’s Death Valley. Dalam presentasi Sir Ken Robinson di atas berikut
ini adalah kalimat penutup yang ia gunakan.

“Ada sebuah kutipan yang indah dari Benjamin Franklin.

“Ada tiga jenis orang di dunia ini: Orang-orang yang tak bisa digerakkan,
orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti, tidak akan melakukan
apapun untuk berubah.

Lalu ada orang yang dapat digerakkan, orang-orang yang melihat


kebutuhan akan perubahan dan siap mendengarkan perubahan.

66
Lalu ada orang-orang yang bergerak, orang-orang yang mewujudkan
banyak hal.” Dan jika kita bisa menyokong lebih banyak orang, akan
terjadi pergerakan.

Dan bila pergerakan ini cukup kuat, itulah, dalam arti yang
sebenar-benarnya: revolusi. Itulah yang kita butuhkan.”

3. Ajakan untuk bertindak

Di pembahasan modul sebelumnya hal ini sudah dijelaskan. Dan


penutupan model ini dijadikan Latihan oleh Anda semua. Namun akan sedikit
kita ulas lagi mengenai call to action ini.

Mengajak audiens untuk bertindak adalah satu cara yang paling persuasif
di akhir presentasi untuk mempengaruhi audiens. Anda harus tahu audiens
yang datang dalam presentasi telang meluangkan waktu mereka untuk
mendengarkan kita. Mereka datang karena ingin meningkatkan pengetahuan
mereka, meningkatkan keterampilan mereka, mendapatkan solusi terbaik
untuk kehidupan mereka.

Jadi, pastikan Anda memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dan
bagaimana menggunakan informasi yang mereka peroleh dari presentasi
Anda.

Contoh:

Anda adalah seorang praktisi pendidikan yang berbicara tentang


“Pentingnya peran orang tua dalam kesuksesan anak di masa depan”

Maka kita bisa menutup dengan kalimat ajakan seperti ini:

“Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan baik. Supaya mereka
bisa meraih masa depan yang mereka inginkan . Kita mungkin tidak akan
melihat masa depan tersebut tapi mereka akan melihatnya. Dan tugas kita
adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan itu”.

67
Contoh lain juga bisa Anda dalam presentasi yang disampaikan oleh Amy
Cuddy dalam presentasinya di TED global 2012 berjudul Body Language
Shapes Who You Are. Ia menutup presentasi dengan kalimat ajakan seperti
dibawah ini.

“Jadi saya ingin meminta Anda, untuk mencoba pose kekuatan dan juga
saya ingin meminta Anda untuk membagikan ilmu ini, karena ini
sederhana.

Saya tidak punya kepentingan pribadi dalam hal ini.

Berikan. Bagikan dengan orang-orang, karena orang yang dapat paling


banyak dapat menggunakannya adalah tanpa sumber daya dan tanpa
teknologi dan tanpa status dan tanpa kekuatan.

Berikan kepada mereka karena mereka dapat melakukannya diam-diam.

Mereka hanya perlu tubuh mereka, sedikit keleluasaan pribadi, dan dua
menit, dan ini secara signifikan dapat meningkatkan pencapaian dalam
hidup mereka.

Terima kasih”

Jika ajakan untuk bertindak bisa Anda sampaikan dengan jelas dan
meyakinkan, maka audiens akan ingat hal itu, mereka akan mengetahui apa
yang harus dilakukan setelah presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan
kesan yang mendalam buat mereka.

4. Menyampaikan Pernyataan Inspiratif

Selain cara di atas Anda juga dapat menutup presentasi Anda dengan
sebuah pernyataan inspiratif yang Anda buat sendiri. Pernyataan ini selain
berfungsi sebagai bentuk pernyataan penutup yang menggambar isi
presentasi juga sebagai bentuk otoritas Anda. Sebagai contoh berikut adalah
pernyataan untuk presentasi dengan judul Sukses Meraih Impian yang
dibawakan Rona Birham seorang trainer.

68
“Semua orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang percaya
dengan kekuatan impian mereka. Tidak sekedar percaya tapi mereka juga
merencanakan bagaimana mencapai impian tersebut. Kemudian mau
mendorong diri mereka untuk mau taka action menjalankan semua
rencana untuk menjemput impian yang mereka dambakan.

Jadi yakinlah, setinggi apapun impian Anda, jika Anda memiliki rencana
yang masuk akal, mau take action semua impian pasti dapat Anda
wujudkan. Saya sudah membuktikannya, banyak orang diluar sana juga
sudah membuktikannya, dan sekarang adalah giliran Anda.”

Dengan menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan inspiratif


yang Anda sampaikan dengan kuat, ini akan mampu menginspirasi audiens
Anda dan membuat penutupan Anda memiliki kesan mendalam.

Kesimpulan

Demikianlah cara menutup presentasi dengan baik dan berkesan.


Untuk mengingatkan lagi ada tiga cara dalam menutup presentasi adalah:

 Merangkum pesan utama


 Menggunakan kutipan
 Menyampaikan ajakan untuk bertindak
 Menyampaikan pernyataan inspiratif

Untuk beberapa kasus Anda boleh menggunakan lebih dari cara untuk
presentasi Anda. Tapi perlu ditegaskan kembali bahwa penutup presentasi
yang efektif dan penuh makna, tidak terwujud dengan begitu saja. Tapi ia
melalui sebuah proses dan pemikiran yang matang.

Para presenter hebat selalu merencanakan penutupan mereka dengan


sangat cermat. Mereka menuliskannya, mengedit sampai mereka yakin bahwa
kalimat penutupan yang mereka buat benar-benar baik.

69
Mereka tidak sekedar membaca dan menghafal, tapi mereka benar-benar
menghayati penutupan tersebut. Supaya mereka dapat menyampaikannya
dengan penuh antusias di hadapan audiens.

Anda perlu menerapkan petunjuk ini. Anda harus mulai menulis kata-kata
penutup yang akan Anda sampaikan. Gunakan kata-kata pilihan, bisa dari
pengalaman hidup, pendapat para ahli, atau yang lain.

Tapi tidak sampai disitu saja Anda juga harus melatih kata-kata tersebut,
sehingga Anda dapat menguji sampai di mana kata-kata tersebut bisa Anda
sampaikan dengan penuh antusias kepada audiens.
Latihan 13 : Membuat Kalimat Penutup

Jika sebelumnya Anda sudh menyusun konten penutup presentasi dengan Call to
Action, agar bisa menambah referensi Latihan kita. Silahkan Anda buat kalimat
penutup dengan model berbeda

1. Merangkum pesan utama


2. Menggunakan Kutipan
3. Pernytaan Inspiratif

Sumber Referensi:

Beatrix Sofie, Azzaini Jamil. 2015. Speak To Change. Gramedia Pustaka Utama
Pranata, David 2015. Speak With Power. Indonesia : Elex Media Komputindo
Hyang, Su Oh Cetakan Kelima 2018. Bicara Itu Ada Seniny. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer
Pease Barban, Allan 2018. Kitab Bahasa Tubuh. Gramedia Pustaka Utama
TED Talk dari Simon Sinek, peringkat 3 terbanyak ditonton –
https://www.ted.com/talks/simon_sinek_how_great_leaders_inspire_action
Cara mengatasi demam panggung –
http://nymag.com/scienceofus/2014/06/how-to-get-over-stage-fright-jenny-slate-style.html
Penelitian HBS seputar mengubah grogi menjadi semangat –
http://www.hbs.edu/faculty/Pages/item.aspx?num=45869
Tips dari Simon Sinek – https://www.entrepreneur.com/article/239308
Lempar power point dan belajarlah bercerita dengan baik –
https://hbr.org/2003/06/storytelling-that-moves-people
Percaya diri dalam Publik Speaking
www.presentasi.net

Lebih Jauh Tentang Anchor


https://www.hipnotis.net/lebih-jauh-tentang-anchor/

Trik Menghadapi Audience


https://david-pranata.com/dicuekin-audiens-gunakan-teknik-presence/

Olah Vokal Dalam Publik Speaking


http://publicspeakingmalang.blogspot.com/2017/01/olah-vokal-dalam-public-speaking.html

70
6 Cara Mengatur Body Language
https://www.rolisupiawan.com/6-cara-mengatur-body-language-dalam-public-speaking/

Pentingnya Penampilan dalam Presentasi


https://www.presentasi.net/penampilan-presentasi/
Tips Berpenampilan Menarik Untuk Presentasi
https://jasapresentasi.com/tips-berpenampilan-menarik-untuk-presentasi/

4 Cara Tarik Perhatian Audience


https://www.akademitrainer.com/4-cara-tarik-perhatian-audience-saat-pidato-atau-presentasi/

Sesi Tanya Jawab dalam Publik Speaking


https://www.cekkembali.com/tanya-jawab-fix/

Tips & Trik Publik Speaking


https://medium.com/@muhmiqbal/tips-trik-public-speaking-aae655b25f2f

3 Teknik Story Telling dalam Presentasi


https://www.ronapresentasi.com/inilah-3-teknik-presentasi-storytelling-hebat-yang-bisa-anda-
gunakan-untuk-memukau-audiens/

Membuat Audience Tertawa


https://david-pranata.com/membuat-audiens-tertawa/

3 Faktor Pemicu Humor


https://david-pranata.com/3-faktor-pemicu-humor-dalam-presentasi/

Ice Breaking dalam Presentasi


https://www.ronapresentasi.com/ice-breaking-dalam-presentasi/

Menutup Presentasi yang Berkesan


https://www.ronapresentasi.com/menutup-presentasi-yang-baik-dan-berkesan/

71

Anda mungkin juga menyukai