I. Deskripsi Singkat
Setelah saudara belajar bagaimana konsep dasar public speaking dan belajar
merumuskan strukturisasi konten public speaking, maka langkah berikutnya
adalah saudara akan belajar mempraktekkan teknik-teknik delivery konten
public speaking. Berbicara merupakan salah satu simbolisasi dari kepribadian
pembicara, maka membutuhkan teknik dalam penyampain yang tepat.
Banyak teknik yang saudara akan pelajari dan praktekkan dalam modul ini,
karena belajar public speaking bukan hanya belajar tentang public speaking
artinya hanya konsep dan teori public speaking namun belajar public speaking
benar-benar harus dipraktekkan bahkan membiasakan diri untuk
melakukannya.
Dengan kekuatan niat yang baik dan kesungguhan dalam mempraktekkan
modul ini, kita yakin bersama-sama akan mampu menguasai teknik - teknik
public speaking dengan baik.
II. Tujuan Pembelajaran
B. Teknik Komunikasi
1. Teknik mengolah vokal
2. Teknik mengolah bahasa tubuh
1
C. Penampilan Diri yang Menarik
1. Menjadi pribadi yang positif
2. Tata busana dan tata make up
2
Bahkan keadaan ini memang sudah dikatakan seperti hal lumrah. Hal ini
berdasarkan survey yang dilakukan oleh The People’s Almanac Book of List
terhadap 3000 warga Amerika mengenai ketakutan terbesar mereka, ternyata
630 orang alias 21% nya menyatakan bahwa public speaking adalah hal yang
paling menakutkan.
Apakah 21% angka yang sedikit? Mari kita beralih pada survey lain, dikutip
dari aditriasmara.com bahwa survey yang dilakukan oleh Chapman University
pada tahun 2016 menyatakan bahwa 29,5% lagi-lagi warga Amerika memilih
public speaking menjadi ketakutan nomor satu. Memang angka yang tidak
besar, namun yang membuat Anda akan berpikir dan terheran-heran adalah
bahwa banjir bandang, badai besar, kematian dan pembunuhan menempati
peringkat lebih rendah untuk menjadi ketakutan utama, dengan hanya belasan
persen saja.
Angaka tersebut memang kecil namun jika Anda tidak mau melakukan
perubahan dalam hal keberanian dalam berbicara di depan umum maka bisa
jadi persentase ketakutan Anda bisa mencapai 100%. Jika hal ini terjadi maka
aktivitas pekerjaan Anda sangat terpengaruh dengan kondisi mental Anda
dalam berbicara depan umum.
Silahkan saja Anda bayangkan, jika Anda tetap dengan perasaan takut,
malu, tidak percaya diri berbicara di depan umum di pekerjaan Anda. Bisa jadi
Anda tidak diandalkan oleh atasan Anda, kemudia ide yang Anda miliki sia-sia
ketika malu untuk diungkapkan atau di presentasikan. Bahkan Anda hanya
bisa melihat orang lain sukses dengan kemmpuan berbicaranya sedangkan
Anda diam dan menjadi penonton saja untuk kesuksesan saja. Maka perlu dari
mulai sekarang kita harus mulai membenah diri kita dengan dimulai dengan
membenahi mental kita dalam kesiapan dalam kegaiatan pubklik speaking.
Ada beberapa hal yang perlu kita siapkan sebagai tahap awal dalam
meningkatkan rasa percaya diri kita. Diantranya merubah pola piker atau mind
setting, teknik mengelola gerogi, dan teknik menguasai audience. Kita akan
bahas satu persatu.
3
1. Mind Setting
Hal yang akan kita bahas dan fundamental mengenai public speaking
adalah mengenai pola pikir. Perlu kita garis bawahi sebuah hukum dalam
kehidupan sehari-hari para peneliti menyatakan bahwa hasil yang kita terima
terbentuk dari apa yang kita pikirkan. Pikiran akan mendorong sebuah
tindakan, dan tindakan akan menghasilkan sesuatu sesuai apa yang dipikirkan.
Dan hal ini pun berlaku pada pablik speaking.
Semua orang pasti ingin dapat memberikan presentasi yang baik untuk
pekerjaan atau studinya. Namun, berbicara di depan umum tak jarang menjadi
sesuatu yang mengerikan. Ada beberapa pola pikir yang jika install di pikiran
Anda, maka akan membantu Anda berbicara dengan baik di depan umum.
Apa yang pertama Anda lakukan kalau besok Anda harus presentasi?
Kebanyakan orang langsung fokus untuk membuat slide presentasi. Langsung
buka power point dan mulai membuat slide dimulai dari judul.
Tapi, apa jadinya kalau saat presentasi besok mati lampu? Apakah Anda
masih bisa presentasi?
Inti dari sebuah presentasi adalah cerita yang akan Anda bawakan. Jadi untuk
dapat melakukan presentasi dengan baik, Anda harus siap bercerita tanpa
slide! Jika Anda sudah bisa bercerita tanpa slide, kemungkinan Anda sudah
punya gambaran tentang apa hal penting yang akan Anda sampaikan. Barulah
setelah itu Anda bisa mengira-ngira, slide seperti apa yang bisa membantu
Anda untuk membuat cerita Anda lebih mudah diikuti.
4
Padahal kalau kita jadi audience, kita lebih akan memperhatikan seorang
pembicara yang inspiratif, yang memberikan nilai lebih bagi kita.
Maka dari itu, kita harus menyusun materi yang kita sampaikan sebagai
sesuatu yang berguna bagi orang lain. Kita pahami kebutuhan audiens, kita
cari apa kira-kira yang menjadi pengetahuan baru bagi mereka. Bahkan dalam
sebuah sidang tugas akhir dari S1 sampai S3, ketika penguji bertanya kepada
mahasiswa, bisa jadi mereka memang benar-benar tidak tahu.
Di sinilah ada yang namanya “The Power of Pause”. Anda tidak harus
memulai presentasi dengan langsung berbicara. Anda bisa diam sejenak, dan
menarik napas sebelum berbicara perlahan. Dan sepanjang presentasi pun
Anda bisa melakukannya kapan pun dibutuhkan. Setiap kali Anda diam, Anda
memberi audience kesempatan untuk kembali menempatkan fokus mereka
kepada Anda.
Ketika Anda dapat mengatur kapan harus diam dan dapat mengontrol
kecepatan bicara, audience justru tahu bahwa kamu percaya diri dan
menguasai panggung. Bahkan jika Anda berbicara patah-patah satu demi satu
5
kata pun, audience masih akan menunggu. Jadi jangan khawatir, Anda lah
penguasa panggung.
Ingat tips nomor 2. Anda berbicara untuk memberi kepada audience. Dan
untuk itu, Anda harus berbicara dengan mereka, bukan sekedar berbicara
kepada mereka. Lakukan kontak mata dengan masing-masing audience. Jika
melihat mata terlalu sulit, coba tataplah area antara kedua mata mereka.
Lihatlah satu per satu dengan perlahan, jangan seperti melihat sawah. Berikan
jeda yang cukup sehingga mereka merasa bahwa Anda sedang berbicara
langsung dengan setiap dari mereka.
Para reporter melihat bahwa tangan basah dan jantung berdebar pertanda
atlet tersebut sedang nervous, namun para atlet menerjemahkan gejala tadi
sebagai tanda semangat yang berlebih.
Hal ini juga bisa dilakukan jika Anda merasa demam panggung. Katakan
pada diri Anda atau kepada audience bahwa Anda sangat bersemangat.
Seorang peneliti dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa
mengatakan “I am excited” jauh lebih berguna untuk meningkatkan performa
ketimbang mengatakan “keep calm and carry on.
Nah itulah beberapa kalimat positif yang bisa Anda masukan kedalam
pikiran Anda. Ketika pikiran postif tentang presentasi, Anda mampu kelola
maka sejatinya Anda sudah mampu mengelola audience, mengelaola
6
panggung, dan mengelola cara penampilan Anda. Tinggal selanjutnya kita
pahami tentang cara mengontrol gerogi dan menguasai audience tersebut
Pembahasan kali ini kita akan berfokus kepada cara menghilangkan grogi
dan demam panggung. Tidak dipungkiri bahwa grogi dan demam panggung ini
adalah kondisi yang sering hadir kepada kita saat harus menjadi pembicara.
Tidak hanya Anda yang baru pertama kali berbicara depan umum, bagi yang
sudah berpengalaman pun rasa grogi atau demam panggung pasti akan ada
dan yang membedakannya hanya pada terletak seberapa besar grogi dan
demam panggung tersebut.
Nah agar diri Anda tidak grogi dan demam panggung berlebihan, berikut
langkah-langkah yang bisa Anda coba agar grogi dan demam panggung Anda
bisa Anda kendalikan.
2. Berdoa
Langkah berikutnya setelah kita terima kondisi tersebut, maka yang perlu
kita lakukan adalah berdoa. Berdoa adalah cara terbaik untuk mencari
perhatian sang Maha Pemiliki kehidupan. Jadikan doa kita sebagai senjata
bukan hanya untuk kelancaran presentasi kita, tapi berdoa agar audience
Anda, diberikan ilmu yang bermanfaat melalui ilmu yang Tuhan titipkan
kepada Anda.
7
3. Buat Anchor
Pada saat sangat banyak definisi tentang Anchor yang dibuat oleh para
ahli NLP. Akan tetapi salah satu yang paling sederhana, tetapi sudah sangat
mencukupi adalah:“Any stimulus that is associated with a specific response”,
yang dapat diartikan secara bebas sebagai :“Setiap stimulus yang akan
memicu suatu reaksi spesifik tertentu.”.
Salah satu manfaat Anchor yang sangat umum diterapkan di dunia NLP
adalah untuk memicu “state of mind” tertentu, misal : gembira, percaya diri,
dan seterusnya. Untuk kebutuhan semacam ini, pembuatan Anchor dapat
dilakukan secara cepat, dengan tahapan-tahapan :
4. Matangkan Persiapan
8
meminimalisir. Langkah terbaik agar proses presentasi kita lancer dan rasa
gerogi kita bisa kendalikan adalah dengan lakukan persiapan yang matang.
Anda bisa siapkan dari mulai slide presentasi, rundown, atau bahkan konsep
materi yang anda catat sebagai bahan untuk Anda baca kembali. Perbannyak
literatur bacaan yang berkaitan dengan konten materi anda.
Nah itulah beberapa langkah yang mudah untuk Anda lakukan agar grogi
dan demam panggung Anda bisa dikendalikan atau diminimalisir. Kenapa
hanya bisa dikendalikan dan diminimalisir? Karen rasa grogi akan terus ada
dan sifat serta kadarnya berbeda. Tidak ada ynag benar-benar tidak grogi saat
harus berbicara di depan audience.
3. Menguasai Audience
Salah satu hal yang biasa terjadi dalam sebuah presentasi adalah respon
yang cuek dari audience. Mungkin diantara Anda ada yang pernah mengalami
hal ini? Saat awal presentasi seakan semuanya baik-baik saja, namun setelah
beberapa saat Anda baru menyadari ada audience Anda yang malah ngbrol
dengan audience lainnya, atau bahkan ketiduran seolah-olah tidak ada Anda
di depan.
Apa yang Anda harus lakukan? Apakah ini sepenuhnya kesalahan Anda?
Jawabannya bisa Ya atau Tidak. Namun terlepas dari itu semua ada beberapa
hal yang harus Anda perhatikan dalam presentasi agar kita bisa menguasai
audience.
Anda baru bisa santai dan nyaman ketika benar – benar menguasai materi
presentasi Anda. Jikalau Anda sama sekali tidak latihan, jarang membawakan
topik tersebut atau kurang mengerti materinya pastilah ketika membawakan
akan kaku.
Anda akan masih sibuk menghafal isi materi dan mengingat – ingat apa
kalimat berikut yang harus disampaikan. Jangankan bisa berkomunikasi dan
berinteraksi dengan audiens, untuk bisa menghafal isi presentasi sampai usai
9
saja sudah untung. Oleh karena itu tidak ada yang bisa menggantikan latihan
dan persiapan.
Saat presentasi secara otomatis Anda juga sadar terhadap segala sesuatu
yang terjadi sewaktu presentasi berlangsung. Anda bukanlah robot yang
hanya membawakan naskah pidato yang sudah ditentukan sebelumnya.
Audiens yang masih ingin mendengarkan Anda, merasa tidak nyaman dan
terganggu. Audiens yang gaduh sendiri seakan-akan mendapat ijin dari Anda
bahwa hal ini boleh dilakukan. Lakukan tindakan preventif dan korektif, berikut
adalah contoh beberapa yang yang bisa Anda lakukan:
10
Ketika gaduh menjadi semakin tak terkendali, berhentilah berbicara
sama sekali. Tahan terus. Nanti akhirnya seluruh audiens akan berhenti
bicara dan mulai menatap Anda kembali.
Di jaman sekarang ini (di mana banyak distraction dan hiburan dalam
genggaman), cara berpresentasi seperti ini akan susah mendapatkan
perhatian audiens. Oleh karena itu rancanglah presentasi Anda supaya ada
interaksi dengan audiens.
Latihan 1 :
1. Tuliskan 5 kalimat positif untuk diri Anda, agar lebih percaya diri
pada saat presentasi
11
B. TEKNIK KOMUNIKASI
Presentasi adalah sebuah komunikasi, dan menghafal bukanlah cara
komunikasi yang tepat. Cobalah kita analogikan dengan komunikasi satu
lawan satu, misalnya saja ketika Anda sedang ngobrol dengan teman.
Mungkin Anda sepakat akan menjawab TIDAK, bisa jadi itu adalah obrolan
yang sangat membosankan. Nah, sama halnya dengan presentasi, Anda juga
tidak bisa memperlakukan presentasi sebagai media berlatih menghafal saja.
Perlakukanlah presentasi sebagai media komunikasi.
12
olah vokal itu penting? Karena suara berpengaruh 38% dari komunikasi kita.
Pribadi yang matang, mandiri dan percaya diri terpantul melalui suaranya.
Ekspresi suara mempengaruhi peningkatan kepercayaan orang lain terhadap
kita karena suara memancarkan energi, kegairahan dan antusiasme. Suara
yang baik dapat menciptakan hubungan baik. Suara yang meyakinkan dapat
menimbulkan kesan professional. Serta suara yang jelas dapat meningkatkan
kepercayaan bisnis.
3. Volume
Pengaturan volume dalam Public Speaking harus disesuaikan agar pas
di telinga audiens. Saat berbicara, secara alami kita bisa mengatur volume.
Berbicara berdua, berbisik, dan di depan orang banyak tentu
membutuhkan volume yang berbeda.
Ketika public speaking di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat,
sangat penting untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan hanya
13
kepada orang terdekat atau barisan paling depan. Atur volume dengan
baik agar semua orang bisa mendengarkan dengan baik. Salah satu
pedomannya adalah “berbicaralah kepada orang paling belakang”.
Maksud dari kalimat tersebut adalah berbicara dengan volume yang
sekiranya bisa didengarkan semua hadirin.
14
Aksentuasi atau tekanan umumnya terletak pada suku kata terakhir. Yang
dimaksud dengan tekanan nada adalah penonjolan salah satu bagian
ujaran yang timbul oleh perbedaan pada sekelilingnya.
Ibarat sebuah bahasa tulis aksentuasi sama dengan cetak tebal.
Tujuannya agar lebih dimengerti, memberi kesan lebih kuat, meluruskan
maksud dan mempercepat impact.
15
3. Jika kita berbicara menggunakan Mikrofon pastikan hal-hal dibawah ini
sudah benar aehingga tidak akan mengganggu penampilan kita
5. Penulisan, Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara kita menulis naskah
yang efektif mengenai apa saja yang akan kita sampaikan. Seperti yang
telah disebutkan di atas, jangan pernah merasa repot ketika harus menulis
naskah. Karena menulis naskah akan sangat membantu kita dalam
menyampaikan pesan di depan umum. Hal ini juga yang dilakukan oleh
para MC acara di stasiun-stasiun televisi. Mereka menggunakan cue card
untuk memberi batasan pembicaraan mereka, agar tidak keluar dari topik.
Ini membantu kita menjadi lebih tersusun dan tertata rapi.
Dengan melakukan hal tersebut, maka kesan yang dapat dibentuk atau
dihasilkan kepada para pendengar ialah:
16
Yakin karena disampaikan dengan lancar.
17
Terlebih lagi jika kita mengulangi kata yang sama melebihi dua buah dalam
satu kalimat.
Note : Kalimat yang di tebalkan diatas menjadi acuan perbedaan intonasi. Macam-macam
intonasi
Di ayun
Di jeda
Patah-patah dalam pengucapannya
Intonasi tegas
18
Latihan 4 : Volume Suara
Latihan 5 : Tempo
Ucapkan kalimat “Sehari serasa setahun” dengan warna suara asli kita kemudian
diulang-ulang dengan lebih besar, lebih kecil, parau, sengau, suara nenek-nenek,
dsb
19
2. Teknik Mengolah Bahasa Tubuh
20
Berikut ini adalah sejumlah contoh bahasa tubuh yang sebaiknya Anda
terapkan dan yang sebaiknya Anda hindari dalam public speaking, khususnya
saat Anda melakukan presentasi.
1. Bersedekap.
Memberi kesan sigap dan, oleh karena itu, tampak enak dilihat
meskipun menimbulkan juga kesan bagai “orang yang siap menerima
perintah”. Sikap seperti ini sama sekali tidak dianjurkan.
3. Alis terangkat.
Cobalah Anda salami seorang rekan Anda tanpa sekejap pun mengangkat
alis Anda hampir tidak mungkin, bukan? Dalam berbagai kesempatan,
seperti pertemuan kecil, sikap ini sangat baik untuk menunjukkan bahwa
Anda sedang mengharapkan persetujuan, pertanyaan, atau sumbangan
saran dari siapa saja teman Anda berkomunikasi. Satu poin, satu kaya
“ya” yang diucapkan secara bersahabat, dan alis yang terangkat akan
membuat pertanyaan-pertanyaan serta saran terus mengalir.
21
Tetapi tunjukkanlah sikap ini hanya bila benar-benar diperlukan saja. Bila
Anda sering menggunakkannya, kekuatan maknanya akan jadi
berkurang, justru pada saat Anda ingin menyampaikan poin-poin
yang lebih Anda tekankan.
Menegaskan sesuatu yang mau tidak mau harus dilakukan. Coba lakukan
gerakan ini sesuai dengan ritme ketika mengucapkan kata-kata ini : “Kita
harus mencapai target kita sebelumbulan Juni”
22
8. Bola mata bergerak ke atas.
Tetapi semua itu, sebenarnya berlangsung hanya selama dua detik, sebab
jika lebih lama daripada waktu itu Anda akan kehilangan perhatian dan
kontak mata dengan audience
Lantas, bagaimana cara mengatur body language yang baik? Ada 6 tips
disini tentang cara mengatur/mengolah body language dalam public speaking.
Apa saja itu?
Dalam public speaking wajah merupakan hal yang sangat penting. Ketika
kita berkomunikasi dengan orang lain, yang pertamakali dilihat sudah pasti
wajah kita.
23
Kalau saja kita salah dalam mengekspresikan wajah maka seketika dapat
mengubah cara pandang orang lain terhadap diri kita. Oleh karenanya dalam
berkomunikasi kita tentu harus mengatur ekspresi/mimik wajah dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
24
(Sumber Gambar : www.freepik.com)
25
c. Menaruh tangan di depan dada artinya menyatakan kepada publik
bahwa apa yang disampaikan sepenuhnya jujur. Gestur universal ini
akan dirasakan oleh publik bahwa pembicara bersungguh-sungguh
terhadap ucapannya.
(Sum
ber Gambar : www.freepik.com)
26
e. Gestur ala karate biasa digunakan oleh politisi untuk menegaskan
suatu hal yang penting. Gestur ini lebih baik digunakan untuk berbicara
kepada orang banyak.
27
g. Gestur meletakkan satu telapak tangan di atas yang satunya berarti
menegaskan kesimpulan dari seluruh pidato. Gestur ini juga mengajak
publik untuk menyimak dan mengingat poin tersebut.
28
3. Latihan di depan cermin
Selanjutnya, cobalah latihan di depan cermin, lihat diri anda dan mulailah
praktik. Dengan begitu anda bisa melihat diri anda sendiri sejauh mana
kemampuan anda dalam belajar mengatur bahasa tubuh yang sudah anda
pelajari sebelumnya.
Latihan dengan cara merekam diri sendiri ini juga tidak jauh beda dengan
latihan di depan cermin, hanya saja yang membedakanya adalah kita dapat
lebih jeli dalam melihat kekurangan dan kelebihan kita saat berbicara.
5. Melakukan pengulangan
Masih ingat dengan ungkapan “bisa karena terbiasa”? Mungkin itu adalah
ungkapan yang tepat untuk menunjukan bahwa seseorang bisa memiliki skill
apabila ia mau mengulang dan latihan secara terus menerus. Jadi buat Anda
yang saat ini masih belum bisa, jangan pernah pesimis tak ada yang tak
mungkin kalau ada kemauan buat belajar.
Baca puisi dibawah ini dan mainkan ekspresi beserta gestur tubuh Anda
29
SELAMAT JALAN JENDERAL, SELAMAT JALAN PAHLAWAN Jose Rizal
Telah gugur pahlawanku, tunai sudah janji bakti. Gugur satu tumbuh sribu Tanah air
jaya sakti
Dari kelewang keadilan bambu runcing keberanian yang engkau gelorakan dengan
gagah perkasa, akan senantiasa dikumandangkan oleh rakyat
Jenderal,
Gugur bungaku ditaman bakti, diharibaan pertiwi. Harum semerbak menambah sari .
Pembela bangsa sejati
Jenderal yang baik itu telah berpulang, berpulanglah pula jejak sejarah biang lala
kehidupan penuh misteri. Selamat jalan jenderal, selamat jalan pahlawan
Akan kami semai benih kearifan yang engkau taburkan bagi kemaslahatan
peradaban.
Dan anak cucu kami akan senantiasa menyebut namamu dalam mimpi-mimpi
indahnya
30
C. PENAMPILAN DIRI YANG MENARIK
31
Tidak setiap orang nyaman berdiri di depan audien yang besar, melakukan
kontak mata dengan mereka dan menyampaikan kontennya. Namun jika kita
menampilkan sikap positif ,maka hal ini bisa membuat audience Anda nyaman
dengan apa yang Anda lakukan di depan mereka. Sikap positif bisa
berhubungan dengan rasa percaya diri Anda, rasa antusias, rasa semangat,
dan rasa memberikan perhatian penuh kepada audience. Lantas bagaimana
menampilkan diri yang positif saat Anda presentasi? Ada beberapa hal yang
perlu Anda perhatikan agar diri Anda selalu bisa menampilkan diri yang positif.
a. Luruskan Niat
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah dalam niat kita sebagai
presenter. Niat sekalipun ada dalam hati dan hanya Anda yang tahu namun
niat ini akan mendorong energi kepada diri kita. Niat yang baik akan
mencerminkan sikap yang baik. Saat Anda presentasi dengan niat ingin
memberikan manfaat, maka pribadi Anda akan membentuk dan
memperlihatkan niat tersebut. Jadi jika Anda ingin menampilkan diri yang
positif maka perbaiki dahulu niat yang ada dalam diri kita.
Maka penamipilan diri adalah ceriminan dri bukan cerminan orang lain.
Jadilah diri sendiri, cukup jadikan idola kita sebagai bahan untuk dijadikan
latihan dan analisa untuk performa penampilan kita.
32
c. Memberikan yang Terbaik
Cara terakhir agar kita bisa menampilkan sikap positif saat presentasi
adalah dengan memberikan yang terbaik untuk audience kita. Memberikan
yang terbaik berkaitan dengan semua aspek dalam public speaking. Dari
mulai persiapan sampai evaluasi kegiatan. Memberikan yang terbaik kepada
audience akan menghadirkan respon positif dari orang lain kepada kita. Dan
itu sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan presentasi kita.
Setelah sebelumnya kita bahas penampilan dari sisi dalam diri kita yaitu
sikap, maka pembahasan selanjutnya yang akan kita bahas adalah
penampilan dari sisi luar kita yaitu penampilan fisik kita.
33
Bagi kita orang Indonesia, maka penampilan masih menjadi faktor yang
sangat menentukan untuk menimbulkan kesan pertama yang baik.
Orang-orang yang menggunakan setelan jas, batik, gaun, atau blazer
dianggap ‘lebih kompeten’ bila dibandingkan dengan mereka yang
berpenampilan kasual, yang hanya memakao celana jins dan T-shirt.
Mungkin saja kedua orang itu bisa berpakaian ‘seenaknya’ saat presentasi,
karena nama besar mereka. Audiens sudah mengetahui siapa yang akan
berbicara di atas panggung. Jadi mereka tidak terlalu menilai penampilannya.
34
baik dari audiens. Misalnya, ketika presenter akan memberikan presentasi
di hadapan mahasiswa, kenakanlah pakaian yang bebas tapi rapi, seperti
baju batik dan celana bahan atau bahkan bisa mengenakan celana jeans
(tidak ketat). Jika akan memberikan presentasi di hadapan para eksekutif,
kenakan pakaian formal, seperti kemeja dan jas. Pakaian dapat
menentukan apakah audiens dapat terhubung dengan presenter atau tidak.
Oleh karena itu, hindari mengenakan pakaian yang terlalu berlebihan atau
lebih buruk dari audiens.
35
mengenakan kemeja, dasi, celana, dan jas berwarna merah untuk
membawa pesan keberanian. Untuk itu, kombinasikan beberapa warna
pakaian, namun jangan terlalu berlebihan dan jangan mengkombinasikan
terlalu banyak warna. Pilih warna yang cocok dan menggambarkan diri
atau mewakili brand. Jika presenter tidak yakin dengan warna yang cocok
dan sesuai, mintalah pendapat dan saran pada saudara, teman, atau rekan
kerja.
36
dikenakan dalam presentasi. Berikan kesan pertama yang baik di mata
audiens, sehingga mereka tertarik untuk memperhatikan presentasi.
Setelah kita membahas tentang mental, sikap, dan grooming dalam public
speaking. Tentu pembahasan selanjutnya kita akan bahas kepada inti dari
public speaking itu sendiri. Publik speaking bisa dikaitkan dengan bagaimana
kita berkomunikasi. Maka cara berkomunikasi seperti apa yang bisa efektif
dan berpengaruh bagi audience kita. Berikut kita akan bahas satu per satu
teknik-teknik dalam berkomunikasi dalam public speaking.
1. Teknik Membuka
37
1. Cerita yang Mengesankan
Mulailah presentasi Anda dengan cerita-cerita dari mana saja yang Anda
anggap menarik dan mengesankan. Mulai dari dongeng pengantar tidur
hingga film yang pernah Anda tonton. Hubungkan cerita-cerita itu dengan
hal-hal yang kerap dialami audience dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kutipan Bijak
Mengawali presentasi Anda dengan kutipan bijak dari tokoh-tokoh terkenal
dunia tidak hanya akan menarik perhatian audience, tetapi juga
meneguhkan kredibilitas Anda sebagai peneladan pemikiran tokoh-tokoh
tersebut. Dalam hal ini, Anda juga disarankan memilih kutipan bijak yang
berhubungan dengan topik pidato atau presentasi yang akan Anda
sampaikan.
38
semangat dan antusiasnya yang terasa membuat energo positif di
ruangan ini sanagt terasa. Semoga semangat dan antusias Bapak
Ibu, tergantikan ilmu yang berkah dan bermanfaat.”
Nah itulah contoh redaksi dalam pembukaan presentasi yang bisa Anda
coba. Jika dibuat secara urutan maka yang harus diperhatikan adalah
1. Salam
2. Kalimat pembuka
3. Sapa
4. Doa (memdoakan untuk peserta)
Silahkan Anda buat kalimat pembuka dengan 4 contoh kalimat pembuka yang
berbeda
1. Cerita yang mengesankan
2. Pertanyaan provokatif
3. Fakta yang mengejutkan
4. Kutipan bijak
39
Nah berikut beberapa tips dalam menghadapi sesi tanya jawab
Selain kita ketahui triknya, kita juga harus tau dari tipe pertanyaan dari
audience agar jawaban yang kita berikan sesuai jalur dan tidak bertele-tele
dalam menjawab
Identifikasi
Problem Solving
Latihan
40
Aplikasi
Set Limit
Ubahlah titik acuan dari kasus yang ditanyakan oleh audience. Mengapa
titik acuan artinya mengubah makna dari kasus yang ditanyakan atau
41
memandang sebuah kasus dari sisi yang berbeda. Contoh, simaklah salah
satu sesi tanya jawab mario teguh berikut ini:
MT : Dalam itu ada saya dan dia, mana yang lebih penting ?
selama ini kita beranggapan dia yang harus cocok dengan
saya.
Gunakan “Yes-set”
42
MT : Bertanya kepada beberapa audience “ibu, bapak
memiliki rencana keberhasilan?”
Audience : “Punya”
Audince : “Iya”
Audience : “Mengangguk”
(Menunjuk audience)
Audience : “Iya”
Audience : Mengangguk
Ada kalanya Anda menemui pertanyaan yang sulit. Bahkan, anda tidak
mampu menjawanya, keep calm be confidence. Tidak perlu panik. We know
something but not every thing.
“Dua otak lebih dari satu otak” , kata ongky Hojanto maka, sebelum
menjawab, lemparkanlah pertanyaan tersebut kepada audience, mungkin
43
beberapa audience anda memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan
tersebut sebagai bahan diskusi.
Contoh :“Pak hendra, ini merupakan pertanyaan yang luar biasa namun
saya belum memiliki jawaban atas pertanyaan ini. Akan saya cari jawabannya
kepada orang yang memiliki pengetahuan dibidang ini, jika sudah menemukan
jawaban, saya akan hubungi pak hendra. Tinggalkan kartu nama anda untuk
saya, pak! Hadirin yang saya hormati, tepuk tangan yang meriah untuk pak
Hendra”
Jadi dari sekian hal yang dibahas tentang teknik tanya jawab diatas
maka kita rangkumkan hal-hal yang harus menjadi perhatian Anda saat sesi
tanya jawab dengan audience Anda
44
strukturisasi atau kesana kemari tanpa ada dudukan obrolan yang jelas.
Sedangkan dalam konsep speaking proses komunikasi yang dilakukan
sangat sistematis, dan berkonsep jadi konsep inilah yang lantas menjadi
dasar dudukan kita saat melakukan presentasi bagaimana kita
menyampaikan pesan dalam presentasi kita harus sistematis.
Pertanyaan berikutnya bagaimana menyampaikan pesan yang sitematis
agar presentasi kita memiliki pengaruh dan berdampak? Caranya ini sendiri
sudah dibahas di modul sebelumnya dimana Anda sudah menysun konten
materi dengan alur Why, What, How To dan Call To Action. Namun disini
akan sedikit diulas kembali agar bisa mengingatkan Anda
1. Why
Yang pertama dalam menyampaikan pesan informasi hadirkan Why
terlebih dahulu. Why ini berkaitan dengan kondisi kehawatiran peserta yang
mereka alami dan butuh solusi dari Anda. Buat sebuah pernyataan tentang
pentingnya presentasi Anda untuk para audience. Angkat masalah-masalah
para audience Anda lalu Anda berikan “surga” di awal tetang tepatnya Anda
bergabung di kelas Anda.
2. What
Lalu berikutnya adalah What, bagian ini berbicara tentang definisi, teori,
konsep atau prinsip dari materi yang Anda sampaikan.
Pengetahuan-pengetahuan yang perlu audience ketahui bisa disampaikan di
bagian ini.
3. How To
Lalu setelah audience merasa penting dan tahu tentang konsep materi
Anda. Langkah selanjutnya anda berikan langkah-langkah solusi Anda. Hal ini
berkaitan dengan How To berupa langkah, tips, tutorial dan sebagainya.
4. Call to Action
Yang terakhir adalah bagaimana Anda bisa menciptakan sebuah ajakan
di sesi terakhir Anda. Rumus dalam membuat Call to Action adalah Kalimat
ajakan + Benefit
45
Jika kita buat sebuah materi maka berikut contoh yang bisa Anda lakukan :
“Bapak/Ibu setuju gak kalau membuat slide presentasi itu tidak semudah
yang kita bayangkan? Setuju? Setiap orang punya kendala pastinya dong
dalam membuat presentasi, boleh dong share pengalaman apa yang menjadi
kendala Anda dalam membuat slide presentasi?
Baik Bapak Ibu terimkasih atas jawaban bapak ibu, jawaban yang luar biasa.
Jika kita menyadari pentingnya tersebut namun ada beberapa kendala yang
tadi bapak/ibu sebutkan, maka izinkan selama kelas 2 hari ini kita akan
sama-sama belajar bagaimana membuat tampilan slide yang menarik dan
kendala bapak/ibu bisa terselesaikan. Asik apa asik banget nih bapak/ibu?
Nah setelah Anda meyakini prinsip tersebut baru kita akan masuk ke
langkah-langkah dalam membuat tampilan slide menarik. Ada 3 langkah yang
bisa Anda lakukan yaitu :
1…….
2……
3…….
Baik, 3 langkah tadi saya sudah sampaikan dan kita prakitakan
bersama-sama. Terimkasih untuk Anda yang sudah semangat dalam sesi
46
praktiknya tadi. Terakhir dari saya, Tuhan itu Maha Indah dan menyukai
sesuatu yang indah maka berikan keindahan di setiap aktivitas diri kita salah
satunya di slide presentasi kita. Semoga dengan keindahan yang kita buat
bisa menghadirkan kebaikan bagi orang-orang yang melihatnya. Terimkasih
saya Aditya Iman.”
Jika di modul sebelumnhya Anda sudah menyusun konten materui per bagiannya
dari mulai Why – What – How To dan Call To Action, Latihan sekarang Anda
gabungkan susunan konten Anda menjadi sebuah draft konten materi presentasi
Anda. Buat dengan bridging yang tepat antar bagian materi seperti contoh di atas
47
Gunakanlah sikap terbuka agar tidak menimbulkan kesan self-blocking
dari perspektif audien. Bukankah dengan sikap terbuka membuat dunia ini
menjadi lebih luas untuk diarungi? kecenderungan manusia adalah untuk
bersosialisasi, maka bukalah “pintu gerbangnya” sebelum mereka
memintanya.
Pada saat membuka slide atau menulis di flip chart jangan sampai badan
kita membelakangi audience dan menutupi objek yang dilihat oleh audience
dengan badan kita. Posisikan tubuh kita dengan sedikit menyamping dan
sejajar dengan flipchart atau slide tersebut.
48
Dan yang paling inti dari posisi ini adalah kita memberikan semua diri kita
hadir untuk seluruh audience. Tidak untuk satu audience saja. Kita tahu kapan
untuk melangkah, menghampiri audience, kapan untuk melangkah mundur
dan sebagainya.
5. Teknik Apresiasi
49
6. Teknik Story Telling
Apa saja tiga teknik tersebut? kita akan bahas satu persatu.
1. Monomyth
Jika dikaitkan dengan presentasi. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk
presentasi yang tujuannya adalah memberikan inspirasi dengan
menceritakan sebuah pengalaman atau petualangan presenter dalam
50
melakukan kegiatan, menekuni suatu aktivitas, hobi atau passion yang ia
jalani sampai ia menemukan keberhasilan.
2. Sparklines
Anda perhatikan Garis bergerak antara apa yang (posisi yang lebih rendah)
dan apa yang bisa (posisi yang lebih tinggi) untuk menunjukkan kontras
dalam konten. Ini perubahan warna untuk menunjukkan kontras dalam
emosi dan pengiriman.
Ini adalah teknik yang sangat emosional untuk memotivasi audiens Anda
untuk mendukung Anda. Teknik ini sangat baik untuk presentasi yang
51
tujuannya untuk mempengaruhi audiens secara emosional atau untuk
mengajak orang lain mengikuti call to action Anda.
3. Start False
Start false adalah struktur cerita di mana Anda sebagai presenter memulai
presentasi Anda dengan sebuah cerita tentang kegagalan. Teknik ini
sangat baik untuk berbicara tentang pengalaman kegagalan Anda sampai
akhirnya Anda menemukan cara inovatif dan kreatif untuk memecahkan
masalah yang Anda alami.
Itulah tadi tiga teknik presentasi stroytelling hebat yang bisa Anda
terapkan untuk presentasi Anda. Tapi apapun teknik yang Anda gunakan
pastikan teknik itu relevan untuk presentasi Anda. Karena cerita yang bagus
juga harus relevan dengan tujuan presentasi yang Anda lakukan.
Silahkan Anda tuliskan dan susun sebuah cerita baik dari pengalaman pribadi
ataupun kisah dengan tema sesuai materi presentasi Anda
7. Teknik Humor
52
Agar Anda semakin bersemangat untuk memberikan humor dalam
presentasi, berikut ini saya bagikan beberapa manfaatnya:
Jadi yang harus anda lakukan untuk membuat anda tertawa adalah
membuat dan mengarahkan persepsi audiens akan satu tujuan akan tetapi
tiba-tiba membelokkannya sehingga akhirnya mereka salah sangka. Ketika ini
terjadi, mereka akan tertawa. Kalau istilah kerennya zaman sekarang adalah
cerita Plot Twist,
53
Agar memudahkan pemahaman Anda, berikut contoh humor dengan
prinsip tersebut.
“Suatu hari ada 3 wanita cantik sedang berjalan. Waktu itu memang cuaca
sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda akan dating hujan. Karena hal itulah
3 wanita tersebut meempercepat langkah kakinya menuju tempat yang bisa
dipakai untuk berteduh.
Saat langkah kaki mulai dipercepat, benar saja hujan tiba-tiba turun. Dan
sontak mereka langsung bergegas menuju tempat yang tertutp untuk
berteduh.
Mungkin Anda tahu atau pernah melihat kebiasaan seorang wanita jika
sedang hujan turun, maka yang akan dilindungi adalah area kepalanya. Ya,
tanpa terkecuali wanita-wanita tadi. Si wanita pertama berlari menghindari
hujan sambil menutup kepalanya dengan sebuah tas, begitu juga dengan si
wanita kedua dia menutup kepalanya dengan tas nya.
Nah, sampai disini kita ambil jeda dulu saat bercerita, mungkin Anda pun
akan menjawab ditutupi sama persis kepalanya oleh tas si wanita tersebut.
Namun ceritanya berbeda. Kita lanjutkan ceritanya.
Hal ini membuat kedua teman wanitanya yang tadi keheranan, lantas
mereka bertanya. Mengapa kamu gak menutupi kepalamu dengan tas, rela
mengirbankan kepalamu kena air hujan.
Dengan entengnya si wanita ketiga itu bilang “cara gampang melihat tas
itu mahal atau tidak, asli atau tidak adalah ketika seseorang kehujanan,
Apabila tasnya itu dia jadiikan pelindung dari air hujan maka sudah dipastikan
54
tasnya bukan yang mahal ataupun asli. Karena kalua tasnya asli maka akan
dilindungi dari kondisi apapun.
Nah itulah konsep dari prinsip humor yang bisa anda gunakan untuk
presentasi anda. Prinsip ini berlaku universal, yang perlu anda lakukan adalah
susun ekspektasi audiens dahulu, setelah itu buatlah mereka salah sangka.
Jika anda berhasil melakukannya niscaya audiens akan tertawa.
1. Kejutan (surprise)
2. Kekonyolan (ridicule)
Contoh-contoh kekonyolan:
55
Lupa bawa dompet saat makan di restoran.
Diusir ayahnya pacar waktu apel pertama kali.
Salah masuk toilet saat jalan-jalan di mall.
Nabrak pagar tetangga saat belajar nyetir mobil.
Dimarahi ibu kos karena telat bayar uang kos.
Tentu tidak bijak jika Anda menceritakan kekonyolan guru Anda yang
terpeleset di depan kelas saat Anda sekolah dulu. Atau menceritakan
kekonyolan rekan kerja yang sampai pipis di celana karena grogi saat
membawakan presentasi. Meski itu terdengar lucu, tapi itu memberi kesan
Anda sedang mengolok-olok orang lain.
3. Kelegaan (relieve)
Untuk lebih jelas mengenai poin ini, mari langsung saja kita simak
contohnya:
Berhari-hari setelah itu kami tidak berkomunikasi. SMS saya tidak dibalas
dan telepon saya tidak pernah diangkat.
56
Tidak pernah sebelumnya pertengkaran saya dengannya separah ini.
Saya jadi takut hubungan kami berakhir. Saya takut kehilangan dia. Saya
benar-benar mencintainya.
Saya juga sangat merindukan dia. Dan rasa rindu itu sungguh menyiksa
saya.
Tapi sore itu tiba-tiba ponsel saya berdering. Ternyata dari Intan.
Bukannya gembira, saya justru cemas. Telah berkali-kali saya mencoba
meneleponnya tapi tidak pernah diangkat. Berkali-kali saya mengirim
pesan singkat, tapi tak pernah dibalas. Tapi mengapa sekarang justru dia
menelepon? Ada apa?
Jangan-jangan dia mau bilang kalau mau putus. Jangan-jangan dia mau
bilang untuk jangan hubungi dia lagi. Jangan-jangan dia telah bersama
yang lain. Setumpuk kekhawatiran menghantui saya.
Dan dari seberang sana Intan membalas … “Yang… kenapa sih lama gak
ke rumah?”
Ini bukan cerita lucu, tapi endingnya mampu memancing tawa. Ini karena
ada unsur kelegaan (relieve) di sana.
57
karena feel atau ruh dari cerita humor Anda akan sampai. Kemudia kuasai
juga bagaiamana bercerita sebuah kisah yang humor.
Silahkan Anda tuliskan dan susun cerita humor yang berikaitan dengan materi
presentasi Anda
7. Teknik Energizer
Banyak orang berpikir ice breaking identik dengan lelucon, padahal ice
breking memiliki bentuk yang bermacam-macam, tidak hanya lelucon. Berikut
adalah beberapa bentuk ice breaking yang perlu Anda ketahui.
58
1. Lelucon atau intermozo
Bentuk yang kedua adalah games atau permainan. Gemas saat ini juga
menjadi alternatif yang sering digunakan oleh para presenter, guru, dosen,
pelatih dan pembicara untuk memecah kebekuan dan membuat suasana
presentasi menjadi menyenangkan. Namun begitu saat Anda memilih games
sebagai cara untuk memecah kebekuan, atau membuat suasana presentasi
menjadi menyenangkan, pastikan games yang Anda gunakan tidak terlalu
umum, sehingga audiens lebih tertantang untuk melakukan dan lebih antusias
untuk mengikuti. Dalam hal ini kreativitas Anda pribadi dan referensi yang
banyak akan cukup menolong Anda.
Bentuk yang ketiga adalah nyanyian atau lagu yang disertai gerak tubuh.
Ini juga merupakan bentuk yang banyak digunakan. Anda bisa memutar lagu,
kemudian mengajak audiens bernyanyi atau bergerak bersama-sama. Bahkan
jika Anda kreatif Anda bisa membuat gerakan atau merancang koreo yang
mendukung nyanyian atau lagu yang kemudian Anda ajak audiens bergerak
mengikuti gerakan Anda.
Itulah tiga bentuk pemecah kebekuan yang perlu Anda ketahui. Dari tiga
bentuk di atas, lelucon adalah bentuk pemecah kebekuan yang dapat
dilakukan secara spontan maupun disiapkan, tapi untuk dua yang lain perlu
dipersiapkan, sangat sulit dilakukan secara spontan.
59
Bagaimana menggunakan ice breaking dengan benar
Apa pun bentuk yang Anda gunakan untuk memecah kebekukan semua
itu butuh perencanaan, Anda harus merencakan kapan dan di mana itu Anda
gunakan dalam presentasi Anda. Rasanya sangat sulit, jika Anda tiba-tiba
berimprovisasi. Kenapa? karena presentasi ada batasan waktu dan memiliki
struktur yang jelas. Kalau ini tidak masuk perencanaan, bisa-bisa membuat
lama presentasi Anda dan merusak struktur presentasi Anda.
Kecuali untuk humor, bagi Anda yang memiliki sense of humor tinggi, Anda
bisa berimprovisasi kapan saja, menyelipkan joke atau lelucon singat di
sela-sela presentasi Anda. Ini tidak akan menganggu waktu dan struktur
presentasi. Namun jika Anda memikirkan lelucon yang panjang Anda perlu
merencakannya.
Setelah Anda memilih dengan tepat dan sudah merencakan kapan dan
dimana ice breaking Anda gunakan dalam presentasi, selanjutnya Anda harus
60
melatihnya. Ini penting supaya Anda bisa natural, menguasai setiap detail dari
ice breaking yang akan Anda gunakan.
Ingat ice breaking yang baik adalah yang dilakukan dengan waktu yang
tepat. Saran ice breaking dilakukan dalam waktu 5-10 menit saja, jangan
terlalu berlebihan.
Inilah yang paling sulit dan menantang. Membuat ice breaking kejutan tidak
mudah. Anda butuh belajar, Anda butuh inovasi dan Anda butuh kreasi.
61
dulu perhatian Anda pada materi presentasi Anda, desain slide presentasi
Anda dan teknik menyampaikan Anda. Baru setelah itu Anda berpikir tentang
ice breaking atau cara lain untuk mendukung kesusksesan presentasi Anda.
Intinya jika Anda ingin audiens Anda tidak bosan tidak jenuh, perbaiki
keterampilan presentasi Anda secara menyeluruh, bukan hanya pada satu
aspek saja. Tidak hanya terbatas pada ice breaking saja, karena sepintar
apapun Anda menggunakan teknik pemecah kebekuan jika aspek lain Anda
lemah, itu semua tidak ada artinya.
Silahkan susuan ice breaking dengan 3 ide ice breaking yang berbeda. Ikuti roadmap
dalam membuat sebuah icebreaking
1
2
3
62
9. Teknik Menutup Presentasi
Sering kali ada beberapa presenter yang menutup presentasi dengan cara
yang salah. Berikut ini adalah dua kesalahan yang sering mereka lakukan.
Entah apa yang terpikirkan oleh presenter dengan menggunakan gay aini
saat presentasi. Seolah-olah secara tidak langsung presentasi yang ia
bawakan adalah kesalahan fatal. Jika konteksnya adalah kedalam hal
permintaan maaf jika ada kesalahan yang tidak sengaja selama proses
presentasi, hal ini masih bisa dimaklumi. Namun jika dtambahkan dengan
bumbu-bumbu dramatis maka esensi permintaan maaf disini berlebihan .
63
akhirnya membuat audiens Anda bingung dan mengaburkan pesan yang
disampaikan.
Jika Anda melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh
banyak orang, maka audiens akan sulit mengingat pesan utama Anda. Mereka
tidak akan terkesan dengan apa yang sudah Anda sampaikan. Kalau
presentasi Anda bertujuan untuk mengajak audiens untuk melakukan sesuatu,
maka mereka tidak akan melakukan itu.
Karena itulah jika Anda masih menutup presentasi dengan cara-cara yang
tidak disarankan. Mulai hari ini Anda harus segera mengubahnya. Anda harus
membuat penutupan presentasi Anda lebih baik, penutupan yang mudah
diingat dan berkesan juat bagi audiens Anda.
Di jamin jika Anda mau menerapkan cara-cara yang akan saya tunjukkan
ini penutupan presentasi Anda berikutnya akan berbeda dari sebelumnya.
64
“ Jadi hadirin sekalian, setelah Anda melihat bagamaina cara membangun
personal brand. Anda tiga poin kunci yang perlu Anda ingat.”
Pertama, membangun personal brand penting bagi siapa saja yang ingin
mendapatkan kepercayaan, pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan
Ketiga, membangun personal brand dapat Anda lakukan melalui tiga cara
yaitu membuat blog, bergabung dengan orang yang memiliki personal
brand kuat dan membuat buku”.
Anda tidak perlu perlu ragu dengan cara ini, percayalah cara ini akan
membantu audiens mengingat poin utama presentasi Anda dengan baik. Cara
ini juga digunakan presenter kelas dunia untuk menutup presentasi mereka.
salah satunya adalah Dan Pink dalam presentasinya di TED Global 2009
dengan judul “The Puzzle Of Motivation”.
Dalam presentasi Dan Pink di atas berikut ini adalah kalimat penutup yang ia
gunakan.
65
Dengan rangkuman seperti di atas, maka audiens akan mudah mengingat
esensi dari isi presentasi. Sehingga mereka punya sesuatu yang bisa mereka
ingat dan mereka bawa pulang.
2. Menggunakan Kutipan
Menggunakan kutipan juga merupakan saran yang tepat dan kuat untuk
menutup presentasi. Dengan catatan kutipan yang Anda gunakan relevan
dengan topik presentasi yang Anda sampaikan.
Contoh:
Anda juga tidak perlu ragu menggunakan cara ini, karena presenter kelas
dunia pun menggunakannya. Salah satunya adalah Sir Ken Robinson dalam
presentasinya di TED Talk Education 2013 berjudul How To Escape
Education’s Death Valley. Dalam presentasi Sir Ken Robinson di atas berikut
ini adalah kalimat penutup yang ia gunakan.
“Ada tiga jenis orang di dunia ini: Orang-orang yang tak bisa digerakkan,
orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti, tidak akan melakukan
apapun untuk berubah.
66
Lalu ada orang-orang yang bergerak, orang-orang yang mewujudkan
banyak hal.” Dan jika kita bisa menyokong lebih banyak orang, akan
terjadi pergerakan.
Dan bila pergerakan ini cukup kuat, itulah, dalam arti yang
sebenar-benarnya: revolusi. Itulah yang kita butuhkan.”
Mengajak audiens untuk bertindak adalah satu cara yang paling persuasif
di akhir presentasi untuk mempengaruhi audiens. Anda harus tahu audiens
yang datang dalam presentasi telang meluangkan waktu mereka untuk
mendengarkan kita. Mereka datang karena ingin meningkatkan pengetahuan
mereka, meningkatkan keterampilan mereka, mendapatkan solusi terbaik
untuk kehidupan mereka.
Jadi, pastikan Anda memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dan
bagaimana menggunakan informasi yang mereka peroleh dari presentasi
Anda.
Contoh:
“Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan baik. Supaya mereka
bisa meraih masa depan yang mereka inginkan . Kita mungkin tidak akan
melihat masa depan tersebut tapi mereka akan melihatnya. Dan tugas kita
adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan itu”.
67
Contoh lain juga bisa Anda dalam presentasi yang disampaikan oleh Amy
Cuddy dalam presentasinya di TED global 2012 berjudul Body Language
Shapes Who You Are. Ia menutup presentasi dengan kalimat ajakan seperti
dibawah ini.
“Jadi saya ingin meminta Anda, untuk mencoba pose kekuatan dan juga
saya ingin meminta Anda untuk membagikan ilmu ini, karena ini
sederhana.
Mereka hanya perlu tubuh mereka, sedikit keleluasaan pribadi, dan dua
menit, dan ini secara signifikan dapat meningkatkan pencapaian dalam
hidup mereka.
Terima kasih”
Jika ajakan untuk bertindak bisa Anda sampaikan dengan jelas dan
meyakinkan, maka audiens akan ingat hal itu, mereka akan mengetahui apa
yang harus dilakukan setelah presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan
kesan yang mendalam buat mereka.
Selain cara di atas Anda juga dapat menutup presentasi Anda dengan
sebuah pernyataan inspiratif yang Anda buat sendiri. Pernyataan ini selain
berfungsi sebagai bentuk pernyataan penutup yang menggambar isi
presentasi juga sebagai bentuk otoritas Anda. Sebagai contoh berikut adalah
pernyataan untuk presentasi dengan judul Sukses Meraih Impian yang
dibawakan Rona Birham seorang trainer.
68
“Semua orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang percaya
dengan kekuatan impian mereka. Tidak sekedar percaya tapi mereka juga
merencanakan bagaimana mencapai impian tersebut. Kemudian mau
mendorong diri mereka untuk mau taka action menjalankan semua
rencana untuk menjemput impian yang mereka dambakan.
Jadi yakinlah, setinggi apapun impian Anda, jika Anda memiliki rencana
yang masuk akal, mau take action semua impian pasti dapat Anda
wujudkan. Saya sudah membuktikannya, banyak orang diluar sana juga
sudah membuktikannya, dan sekarang adalah giliran Anda.”
Kesimpulan
Untuk beberapa kasus Anda boleh menggunakan lebih dari cara untuk
presentasi Anda. Tapi perlu ditegaskan kembali bahwa penutup presentasi
yang efektif dan penuh makna, tidak terwujud dengan begitu saja. Tapi ia
melalui sebuah proses dan pemikiran yang matang.
69
Mereka tidak sekedar membaca dan menghafal, tapi mereka benar-benar
menghayati penutupan tersebut. Supaya mereka dapat menyampaikannya
dengan penuh antusias di hadapan audiens.
Anda perlu menerapkan petunjuk ini. Anda harus mulai menulis kata-kata
penutup yang akan Anda sampaikan. Gunakan kata-kata pilihan, bisa dari
pengalaman hidup, pendapat para ahli, atau yang lain.
Tapi tidak sampai disitu saja Anda juga harus melatih kata-kata tersebut,
sehingga Anda dapat menguji sampai di mana kata-kata tersebut bisa Anda
sampaikan dengan penuh antusias kepada audiens.
Latihan 13 : Membuat Kalimat Penutup
Jika sebelumnya Anda sudh menyusun konten penutup presentasi dengan Call to
Action, agar bisa menambah referensi Latihan kita. Silahkan Anda buat kalimat
penutup dengan model berbeda
Sumber Referensi:
Beatrix Sofie, Azzaini Jamil. 2015. Speak To Change. Gramedia Pustaka Utama
Pranata, David 2015. Speak With Power. Indonesia : Elex Media Komputindo
Hyang, Su Oh Cetakan Kelima 2018. Bicara Itu Ada Seniny. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer
Pease Barban, Allan 2018. Kitab Bahasa Tubuh. Gramedia Pustaka Utama
TED Talk dari Simon Sinek, peringkat 3 terbanyak ditonton –
https://www.ted.com/talks/simon_sinek_how_great_leaders_inspire_action
Cara mengatasi demam panggung –
http://nymag.com/scienceofus/2014/06/how-to-get-over-stage-fright-jenny-slate-style.html
Penelitian HBS seputar mengubah grogi menjadi semangat –
http://www.hbs.edu/faculty/Pages/item.aspx?num=45869
Tips dari Simon Sinek – https://www.entrepreneur.com/article/239308
Lempar power point dan belajarlah bercerita dengan baik –
https://hbr.org/2003/06/storytelling-that-moves-people
Percaya diri dalam Publik Speaking
www.presentasi.net
70
6 Cara Mengatur Body Language
https://www.rolisupiawan.com/6-cara-mengatur-body-language-dalam-public-speaking/
71