Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DEFINISI DAN METODE PUBLIC SPEAKING

Dosen Pengampu:
Dr. H. Ambo Dalle, S.Ag, M.Pd

Disusun Oleh:
Fariza Anjani 2320203886208017
Fitrah Pratiwi Tahir 2320203886208021
Jefri Ramadhan 2320203886208023
Muh. Abyan Laupa 2320203886208027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
2024
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang. Segala puji
dan syukur bagi Allah SWT. yang dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Definisi dan Metode Public Speaking” dengan baik dan
lancar. Makalah ini dibuat berdasarkan referensi yang didapat dari berbagai sumber,
diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan
pengetahuan untuk semua pihak dan dapat dimanfaatkan semaksimal dan sebaik
mungkin.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah pelajaran
Public Speaking yang diampu oleh bapak Dr. H. Ambo Dalle, S.Ag, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Agama Islam. Tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Aamiin.
Parepare, 19 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAAN .....................................................................................................................2
A. Definisi Public Speaking .................................................................................................. 2
B. Metode – Metode Dalam Public Speaking ....................................................................... 3
1. Metode Impromptu atau Ad Libitum .............................................................................3
2. Metode Reading Manuscript (Membaca Naskah) ......................................................... 4
3. Metode Hafalan atau Memoriter ....................................................................................5
4. Metode Using Note atau Menggunakan Catatan Kecil ................................................. 6
BAB III ...................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................. 8
Kesimpulan ............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, public speaking merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki
oleh seseorang. Dengan kemampuan public speaking yang dimiliki, ia akan dilihat
sebagai pribadi yang berkualitas. Karena public speaking tidak hanya diperlukan
oleh mereka yang berprofesi sebagai pembicara publik seperti guru ataupun dosen.
Tapi juga oleh mereka yang memiliki kebutuhan untuk bersinggungan dan
berkomunikasi dengan banyak orang. Jika ia tidak memiliki kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi dengan orang lain, tentu akan mengganggu hal-hal yang
dikerjakan.
Menyadari bahwa public speaking adalah salah satu soft skill yang penting,
banyak orang yang berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
berbicaramereka. Bentuk usaha yang dilakukan pun beragam seperti menonton
video mengenai public speaking di youtube sampai mengikuti pelatihan khusus
baik online maupun offline. Banyak sekali public figure yang bisa dijadikan
sebagai rujukan dalam belajar public speaking seperti motivator, youtuber, penyiar,
bahkan pelawak.
B. Rumusan Masalah
 Apa definisi dari public speaking?
 Apa saja metode - metode dalam public speaking?
C. Tujuan
 Untuk mengetahui apa definisi dari public speaking
 Untuk mengetahui apa saja metode - metode dari public speaking

1
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Definisi Public Speaking
Secara bahasa, public speaking terdiri dari dua kata dalam Bahasa Inggris.
Public artinya umum di depan public dan speaking artinya berbicara.1 Dengan
demikian, pengertian public speaking secara bahasa adalah berbicara di depan
umum.
Dalam Bahasa Indonesia, public speaking belum mendapatkan pengertian
yang menyeluruh. Selama public speaking dipahami sebagai tindakan untuk
berbicara di depan umum. Padahal tidak semua berbicara di depan umum dapat
dikatakan sebagai public speaking.
Pada prakteknya, public speaking bukan berarti harus berbicara di acara resmi.
Bahkan pada acara informal yang tidak terjadwal pun, tetap bisa melakukan public
speaking.
Menurut catatan sejarah, istilah public speaking pada mulanya diartikan oleh
para ahli retorika sebagai kemampuan atau seni berbicara. Istilah ini telah
berkembang sejak abad sebelum masehi. Saat itu, istilah public speaking identic
dengan pidato.
Dalam perkembangannya, public speaking mulai didefinisikan oleh para ahli.
Menurut kamus Merriam-Webster, public speaking didefinisikan dengan “the act
or skill of speaking to a usually large group of people”. Artinya, public speaking
adalah aksi, tindakan, atau seni dalam berbicara yang biasanya dilakukan di depan
sekelompok besar orang. Juga dalam kamus Webters’s Third New Internasional
Dictionary mendefinisikan Public Speaking merupakan proses pembicaraan
didepan publik (the act of process of making speeches in public); dan seni serta
ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para
pendengarnya (the art or science of effective oral communication with

1
Fitriana Utami Dewi, Public Speaking Kunci Sukses Bicara di Depan Publik Teori Dan Praktik,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 14

2
audience)”.2
Sementara itu, David Zarefsky mengartikan public speaking di dalam
bukunya yang berjudul Public speaking Strategic for Success sebagai “public
speaking is a continuous communication process in which messages and signals
circulate back and forth between speaker and listeners”. Profesor sekaligus ahli
komunikasi dan retorika di Amerika Serikat ini menyatakan, public speaking
merupakan proses komunikasi yang secara kontinu terjadi, dimana pesan dan
sinyal ikut terlibat dalam interaksi antara pembicara dan pendengar.
Adapun dalam Himpunan Istilah Komunikasi yang ditulis oleh Y.S. Gunadi
Public Speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan mengenai suatu
hal atau topik dihadapan banyak orang dengan tujuan mempengaruhi, mengajak,
mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan
informasikepada masyarakat di tempat tertentu.3
B. Metode – Metode Dalam Public Speaking
Ada empat metode yang sering digunakan untuk melakukan public speaking.
Kita bisa menggunakan salah satu cara atau beberapa cara sekaligus dengan
menyesuaikan kondisi.
1. Metode Impromptu atau Ad Libitum
Metode impromptu merupakan cara melakukan public speaking tanpa
adanya catatan atau naskah sama sekali. Bahkan catatan mengenai apa saja
yang perlu diingat dan dipelajari tidak ada. Metode ini pada umumnya
dilakukan karena kebutuhan mendesak untuk melakukan public speaking.
Metode impromptu dilakukan secara spontanitas. Dalam dunia siaran, ad
libitum berarti berbicara tanpa naskah atau script. Dengan demikian, metode ini
mengkalian kan kemampuan personal public speaker.

2
Amirulloh Syarbini, Buku Panduan Guru Hebat Indonesia: Rahasia Menjadi Hebat Dengan
Keahlian Public Speaking , Menulis Buku dan Artikel Di Media Massa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2017), 42
3
Amirulloh, Jago Public Speaking...,42-43

3
Kelebihan metode impromptu adalah sebagai berikut:
Karena tanpa persiapan naskah ataupun kerangka dalam bentuk apapun,
Kalian sebagai public speaker berbicara secara spontan. Apa yang ada menjadi
ide dan gagasan kita, kemampuan kita membahasakan gagasan, dan
kemampuan Bahasa tubuh kita dapat terbaca dengan jelas. Pada saat itu, akan
terlihat kapasitas kita dalam melakukan public speaking. Apa yang akan
disampaikan terasa natural, tanpa dibuat-buat. Akan akan terdorong untuk terus
berfikir selama proses tersebut. Kreativitas secara otomatis terasah.
Sementara itu, kekurangan metode impromptu adalah sebagai berikut:
Kesimpulan, asumsi, dan data yang disajikan terkadang kurang matang
karena data lama. Karena tanpa persiapan, bahkan untuk membuat kerangka
pun belum sempat, gagasan yang akan disampaikan bisa saja kurang runtut.
Apabila kurang berpengalaman melakukan public speaking, penyampaian
gagasan akan kurang lancar.
2. Metode Reading Manuscript (Membaca Naskah)
Public speaking dengan metode membaca naskah dilakukan dengan cara
membaca naskah yang telah disiapkan sebelumnya. Metode ini pada umumnya
digunakan untuk melakukan public speaking di acara formal atau resmi. Para
pejabat atau orang yang memiliki kedudukan penting lebih banyak yang
memilih metode ini untuk menghindari kesalahan.
Naskah yang dibaca dalam public speaking biasanya memiliki isi yang
penting sehingga tidak jarang media massa turut meliput atau mengutipnya.
Tidak hanya itu, masyarakat luas juga memperhatikan dengan serius. Contoh
public speaking yang menggunakan metode ini adalah pidato di upacara,
pengumuman genting mengenai kebijakan publik, pengumuman pemilu, dan
sebagainya.

4
Kelebihan metode reading manuscript adalah sebagai berikut:
Rasa takut atau was-was dapat diminimalisir karena kalian cukup
membacanya saja. Dapat memilih kata-kata terbaik untuk dibacakan karena
memiliki persiapan yang cukup. Dapat berbicara secara efektif dan efisien
sehingga tidak perlu menyampaikan kalimat yang panjang namun sedikit
makna. Dapat menghemat pernyataan. Dapat memperlancar pengucapan
Bahasa. Dapat mengurangi resiko adanya data yang out of date. Dapat
memperbanyak naskah sehingga pendengar dapat membacanya juga.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, metode membaca naskah ini juga
memiliki kekurangan, yaitu:
Interaksi dengan audience berkurang karena kalian lebih fokus membaca
naskah. Tatapan mata dan pikiran kalian lebih fokus pada naskah, bukan ke
audience. Public speaker terkesan sebagai orang yang kurang ahli karena
membaca teks. Bagaimanapun, seseorang yang berbicara tanpa melihat teks
akan terlihat lebih keren. Public Speaker tampak kaku karena mayoritas public
speaker yang menggunakan metode ini seakan merasa “terkekang” dengan
merasa “harus seindah teks”. Kurangnya improvisasi yang berbasis spontanitas.
Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan lebih panjang. Tanggapan yang
diberikan oleh audience relatif lebih sulit untuk memberikan pengaruh terhadap
pesan yang disampaikan. Karena apa yang disampaikan sifatnya lebih
informatif, bukan diskusi interaktif.
3. Metode Hafalan atau Memoriter
Sebagaimana nama istilahnya, metode hafalan atau memoriter digunakan
dalam public speaking dengan cara menghafalkan teks atau naskah yang telah
disiapkan sebelumnya. Pada saat pembicara melakukan public speaking, ia
tidak lagi menggunakan teks karena ia telah menghafalkan isinya. Saat tampil
untuk menyampaikan pidatonya, pembicara secara spontan mengingat kembali
isi teks yang telah dihafalkannya.

5
Cara ini sangat menantang, karena metode ini hanya disarankan untuk
kalian yang mempunyai daya ingat yang tajam. Tidak hanya itu, juga dituntut
untuk menguasai ide, gagasan, dan susunan bahasa yang ada di dalam teks.
Terlebih jika kita yang memiliki kemampuan improvisasi dalam komunikasi
dan retorika sangat cocok dengan metode ini karena metode hafalan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan pembicara dalam menyampaikan emosi melalui
pidatonya.
Cara ini tidak disarankan untuk yang tidak memiliki daya ingat tajam.
Pasalnya, kealpaan terhadap teks saat melakukan pidato dapat menyebabkan
demam panggung, malu, data tertukar, dan misinformasi. Tentu hal ini sangat
berbahaya jika dilakukan oleh orang penting dalam acara resmi.
Metode ini memiliki kelebihan, yakni:
Kalian akan terlihat keren, berwibawa, dan mengagumkan. Akan tampak
sebagai orang yang cerdas dan pintar. Pesan yang disampaikan di dalam pidato
tetap tersusun secara rapi.
Metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
Jika lupa pada isi teks dan tidak menemukan clue apapun, kita bisa
kehilangan kendali. Sementara itu, kehilangan kendali dapat menjadikan kita
tampak sebagai orang yang meracau tidak jelas. Waktu yang disiapkan lebih
lama dibanding metode membaca naskah. Kerja yang dilakukan oleh otak akan
lebih keras karena harus menghafal isi teks lebih dulu.
4. Metode Using Note atau Menggunakan Catatan Kecil
Metode using note merupakan metode yang paling direkomendasikan.
Metode ini dilakukan dengan cara menuliskan kisi-kisi, outline, atau garis besar
dari bahasan yang ingin disampaikan kepada audience. Penjelasan lengkap dan
detailnya akan dikembangkan sendiri ketika sudah berada di atas panggung.
Untuk yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi dalam melakukan
public speaking, metode menggunakan catatan kecil ini sangat disarankan.
Metode ini tidak mempersulit kerja dan tidak memakan banyak waktu. Hanya

6
saja, metode ini menuntut untuk memiliki keterampilan berbicara dan berpikir
kritis terhadap segala sesuatu.
Kelebihan metode menggunakan catatan kecil adalah sebagai berikut:
Interaksi dengan audience dapat terjaga dengan baik. Bisa sesekali
melakukan kontak mata terhadap mereka. Audience akan lebih tertarik karena
apa yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Hal ini tidak
lepas dari improvisasi yang dilakukan. Akan tampak cerdas, berwibawa, elegan,
dan profesional. Waktu yang dibutuhkan cukup hemat, bahkan cenderung
spontan.
Sementara itu, kekurangan menggunakan public speaking dengan metode ini
adalah:
Apabila persiapan yang dilakukan terlalu terburu-buru, hal ini akan
menyebabkan kurang maksimal. Jika belum terbiasa, diksi yang dipilih akan
terasa kurang menarik. Sebelum melakukan pidato, panitia akan menitipkan
pesanan. Metode ini memberikan potensi yang cukup besar untuk terjadi
penyimpangan dari pesanan awal.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Public speaking merupakan kemampuan berkomunikasi di depan umum yang
meliputi berbagai kegiatan seperti ceramah, pidato, presentasi, diskusi, maupun
kegiatan lainnya. Orang yang melakukan public speaking disebut juga pembicara atau
speaker. Keahlian public speaking banyak digunakan di berbagai profesi.
Selain itu, public speaking menjadi penting bagi beberapa profesi yang
mengutamakan kemampuan bicara. Melalui public speaking juga orang dapat
memahami satu sama lainnya. Dan adapun metode yang dapat digunakan dalam
public speaking seperti metode impromptu atau ad libitum, metode reading
manuscript (membaca naskah), metode hafalan atau memoriter dan metode using note
atau menggunakan catatan kecil.

8
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Fitriana Dewi, Public Speaking Kunci Sukses Bicara di Depan Publik Teori
Dan Praktik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 14
Syarbini, Amirulloh Buku Panduan Guru Hebat Indonesia: Rahasia Menjadi Hebat
Dengan Keahlian Public Speaking , Menulis Buku dan Artikel Di Media
Massa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), 42
Amirulloh, Jago Public Speaking...,42-43
https://www.gramedia.com/literasi/metode-public-speaking/

Anda mungkin juga menyukai