I. HAKIKAT PIDATO
Pidato merupakan pengungkapan dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak
atau wacana yang disiapkan untuk diungkapkan di depan khalayak. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991:766). Pidato dalam hal ini dapat
diberi hakikat sebagai pengungkapan kata-kata atau wacana. Hal itu berarti bahwa pidato adalah
kegiatan berkomunikasi yang dilakukan seorang pembicara dengan wacan lisan. Pembicara
dalam komunikasi itu dikenal dengan istilah pidatowan atau orator, yakni orang yang ahli atau
pandai berbicara di depan massa.
Pidato adalah wacana lisan yang digunakan sebagai sarana dan media komunikasi massa.
Hakikat pidato itu sendiri dapat dilihat dari pendengarnya. Ternyata pidato memiliki pendengar
yang khas yakni khalayak ramai. Orang banyak itu terhimpun dalam satu situasi komunikasi.
Dengan kata lain, pendengar pidato adalah suatu massa yang terhimpun dalam situasi
komunikasi dalam posisi sebagai komunike (yang menjadi alamat komunikasi) dari orator
sebagai komunikan (yang menjadi penyampai pesan dalam komunikasi)
2. Pidato Agitasi
Pidato agitasi berarti pidato yang dilakukan untuk mengguncang suatu keadaan dan untuk
menimbulkan gerakan. Target lebih lanjut dapat diterka, yakni terguncangnya keadaan. Pelaku
pidato disebut agitator dan jika dalam agitasinya menggunakan provokasi, dia juga disebut
provokator. Akan tetapi istilah ini memang memiliki konotasi yang negatif. Agitasi diarahkan
untuk menimbulkan perasaan dan dan sikap bertentangan pada suatu pihak (lembaga, unit
kerja, perusahaan, pemerintah, dan lain-lain), sedangkan pidato propaganda dilakukan untuk
mengubah pendapat, keyakinan, dan sikap pada suatu hal yang dipropagandakan.
3. Pidato Penerangan
Pidato penerangan dilakukan oleh pihak yang memiliki otorita dan berkepentingan dengan
pemahaman yang benar pada khalayak atau masyarakat luas. Hal itu dimaksudkan agar
kebijakan yang telah diputuskan dapat dipahami, dan harapan selanjutnya adalah dapat diikuti
dengan partisipasi masyarakat. Pada era sekarang ini, forum yang digunakan untuk
menyampaikan pidato penerangan itu lazim dikemas dengan istilah sosialisasi.
4. Pidato Kampanye
Kampanye dilakukan dengan berbagai macam cara dan kegiatan, misalnya gerakan kerja
bakti, pemasangan slogan, bakti sosial, dan sebagainya. Pidato kampanye ditandai oleh adanya
tujuan untuk mempengaruhi massa. Pengaruh itu diharapkan berdampak pada dukungan massa
pada apa yang dikampanyekan. Pidato kampanye lazim digunakan dalam dunia politik dan
pemerintahan. Pidato dalam dunia politik digunakan untuk mengkampanyekan partai, program
partai, dan tokoh dukungan partai dalam dalam rangka mendapatkan diukungan massa.
5. Pidato Khotbah
Khotbah adalah wacana lisan yang dituturkan oleh tokoh agama dalam konteks dan situasi ritual
keagamaan. Dalam tradisi Islam, orator yang berkhotbah disebut khotib. Sesuai dengan
namanya, pidato khotbah adalah pidato yang dilakukan dalam bentuk khotbah. Pidato itu berisi
ajakan, anjuran, didikan yang dialamatkan kepada pendengar untuk menjalankan kehidupan
berdasarkan dasar keagamaan. Oleh karena itu, isi dan pola wacana khotbah senantiasa
memiliki kekhasan sesuai dengan acara ritualitas agama dan tradisi yang sedang dilaksanakan.
6. Pidato Ilmiah
Pidato ilmiah adalah pidato yang berisi paparan gagasan ilmiah. Jenis pidato ini lazim
dilaksanakan di kampus perguruan tinggi dan lembaga pergruan tinggi. Massa pendengarnya
adalah masyarakat ilmiah seperti, akademisi, ilmuwan, pemikir, dan lain-lain. Pidato ilmiah
memiliki ciri khas, yaitu:
1. Isi pidato berupa gagasan-gagasan ilmiah, karena itu isi pidato bersifat objektif dan diarahkan
pada penyampaian penjelasan atau eksplanasi tentang sesuatu berdasarkan pemikiran ilmiah.
2. Pidato ilmiah dihajatkan untuk memberikan pemahaman gagasan dan informasi ilmiah kepada
massa pendengar.
3. Pidato ilmiah hanya dapat dilakukan oleh pakar yang memiliki kompetensi layak dalam bidang
kepakaran akademik.