Anda di halaman 1dari 5

MODUL 3 ( KETERAMPILAN BERBICARA PERMULAAN )

Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang sangat penting untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat
berlangsung secara secara baik dan benar sesuai pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) dengan
menggunakan bahasa, sedangkan hakikat bahasa adalah ucapan.

Kemampuan berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang
baik (Sukirman, 2016). Proses pengucapan tata bunyi bahasa itu tidak lain adalah berbicara. Dengan
demikian, dapatlah dikatakan bahwa keterampilan berbicara adalah wujud komunikasi yang utama.
Dengan keterampilan berbicara kita mengontrol proses komunikasi. Keterampilan berbicara adalah suatu
proses yang efektif. Dengan keterampilan berbicara kita dapat menyampaikan berbagai macam informasi
(fakta, peristiwa, gagasan, ide, tanggapan, dan sebagainya). Kita dapat mengemukakan kemauan dan
keinginan, serta mengungkapkan berbagai macam perasaan. Penyampaian berbagai hal dengan
keterampilan berbicara tersebut berlangsung dalam berbagai peristiwa komunikasi. Setiap peristawa
komunikasi dengan keterampilan berbicara tentu melibatkan pembicara dan pendendengar yang berada
dalam interaksi yang bersifat aktif dan kreatif. Selain itu, cara berbicara erat kaitannya dengan karakter
atau kepribadian seseorang (Mahadin, 2020).

Tujuan Berbicara

Pada umumnya tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur, mengimformasikan, menstimulasi,
meyakinkan, atau menggerakkan pendengarnya. Sejalan dengan tujuan pembicara tersebut dapat pula kita
klasifikasikan berbicara menjadi lima jenis, yakni: (1) berbicara menghibur, (2) berbicara
menginformasikan, (3) berbicara menstimulasi, (4) berbicara meyakinkan, dan (5) berbicara
menggerakkan.

Berbicara menghibur biasanya bersuasana santai, rileks, dan kocak. Namun tidak berarti bahwa berbicara
menghibur tidak dapat membawakan pesan. Dalam berbicara menghibur tersebut pembicara berusaha
membuat pendengarnya senang, gembira, dan bersukaria. Contoh jenis berbicara ini, antara lain lawakan,
guyonan dalam ludrud, srimulat, cerita kabayan, dan cerita Abu Nawas. Berbicara menginformasikan
bersuasana serius, tertib, dan hening. Soal pesan merupakan pusat perhatian, baik pembicara maupun
pendengar. Dalam berbicara menginformasikan pembicara berusaha berbicara jelas, sistematis, dan tepat
isi agar informasi benar- benar terjaga keakuratannya. Pendengar pun berusaha menangkap informasi
yang disampaikan dengan segala kesungguhan.

Jenis-Jenis Berbicara
Belajar keterampilan berbicara harus dilaksanakan dengan menciptakan situasi belajar yang
memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi keterampilan berbicara semaksimal mungkin.
Adapun kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan harus senantiasa memberikan kesempatan kepada
siswa untuk latih berbicara. Sebagaiman keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan berbicara
hanya  dapat dikuasi dengan baik apabila sipembelajar diberi kesempatn untuk berlatih berbicara.
Tujuan umumnya yakni untuk memberitahukan/melaporkan, menjamu/menghibur, dan
membujuk/mengajak/meyakinkan. Jenis-jenis berbicara :
1.      Berdasarkan situasi
Berdasrkan lingkupnya situasinya, ada dua macam kegiatan berbicara depan umum,yaitu lingkup resmi
dan tidak resmi.

2.      Berdasarkan tujuannya
Kegiatan berbicara dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
a.       Berbicara menghibur
b.      Berbicara Menginformasikan
c.       Berbicara Menstimulasi
d.      Berdasarkan Meyakinkan
e.       Berbicara Menggerakan

3.      Berdasarkan metode penyampaian


Ada empat cara yang bisa digunakan seseorang dalam menyampaikan pembicaraan, yaitu.
a.       Penyampaian Secar Mendadak
b.      Penyampaian Berdasarkan Catatan Kecil
c.       Penyampaian Berdasarkan Hafalan
d.      Penyampaian Berdasarkan Naskah

4.      Berdasarkan jumlah penyimak


Bebicara dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
a.       Berdasarkan Antar pribadi
b.      Berdasarkan kelompok kecil
c.       Berdasarkan Kelompok besar

5. Berbicara berdasarkan peristiwa khusus


a. pidato presentasi
b. pidato penyambutan
c. pidato perpisahan
d. pidato jamuan
e. pidato perkenalan
f. pidato nominasi

Adapun kemampuan berbicara permulaan yang sesuai dengan ktsp adalah :

1 berdialog
dialog bermanfaat untuk meningkatkan sikap saling memahami dan menerima, serta mengembangkan
kebersamaan dan hidup yang damai saling menghormati dan saling percaya. Dialog bermanfaat sebagai
membantu kelancaran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kerja

2. menyampaikan pengumuman

Pengumuman adalah pesan atau informasi yang  disampaikan kepada umum/publik. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengumuman adalah hal yang di umumkan;
pemberitahuan; dan pemakluman. Pengumuman yang baik hendaknya menggunakan bahasa yang singkat,
padat, dan mudah dipahami. Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka pengumuman akan lebih
mudah untuk di pahami.

Kali ini kita akan membahas materi menyampaikan pengumuman yang terdapat pada kelas VII semester
1. Sebelum kita menulis atau menyampaikan pengumuman kita harus mengetahui beberapa hal tentang
pengumuman. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengumuman :
1. Kepada siapa pengumuman akan disampaikan
2. Isi pengumuman
3. Waktu pengumuman
4. Pembuat pengumuman

3. bercerita

Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan
disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain

Tujuan Bercerita Pada dasarnya, tujuan utama dari bercerita adalah untuk berkomunikasi atau bertukar
informasi dengan orang lain. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seorang yang bercerita
harus memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Burhan Nurgiyantoro (2001: 277), yang mengemukakan bahwa tujuan bercerita adalah untuk
mengemukakan sesuatu kepada orang lain.

Sementara itu, Tarigan (1981: 17) mengungkapkan tiga tujuan umum dari kegiatan bercerita yaitu sebagai
berikut: a. Memberitahukan dan melaporkan (to inform), b. Menjamu dan menghibur (to entertain), c.
Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade). Mudini dan Salamat Purba (2009:

4) menjelaskan tujuan bercerita, sebagai berikut: a. Mendorong atau menstimulasi Maksud dari
mendorong atau menstimulasi yaitu apabila pembicara berusaha memberi semangat dan gairah hidup
kepada pendengar. Reaksi yang diharapkan adalah menimbulkan inpirasi atau membangkitkan emosi para
pendengar. Misalnya, pidato Ketua Umum Koni di hadapan para atlet yang bertanding di luar negeri
bertujuan agar para atlet memiliki semangat bertanding yang cukup tinggi dalam rangka membela
Negara.

KETERAMPILAN BERBICARA LANJUTAN (KB. 2)

Tujuan Bercerita Pada dasarnya, tujuan utama dari bercerita adalah untuk berkomunikasi atau bertukar
informasi dengan orang lain. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seorang yang bercerita
harus memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Burhan Nurgiyantoro (2001: 277), yang mengemukakan bahwa tujuan bercerita adalah untuk
mengemukakan sesuatu kepada orang lain.

Sementara itu, Tarigan (1981: 17) mengungkapkan tiga tujuan umum dari kegiatan bercerita yaitu sebagai
berikut: a. Memberitahukan dan melaporkan (to inform), b. Menjamu dan menghibur (to entertain), c.
Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade). Mudini dan Salamat Purba (2009: 4)
menjelaskan tujuan bercerita, sebagai berikut: a. Mendorong atau menstimulasi Maksud dari mendorong
atau menstimulasi yaitu apabila pembicara berusaha memberi semangat dan gairah hidup kepada
pendengar. Reaksi yang diharapkan adalah menimbulkan inpirasi atau membangkitkan emosi para
pendengar. Misalnya, pidato Ketua Umum Koni di hadapan para atlet yang bertanding di luar negeri
bertujuan agar para atlet memiliki semangat bertanding yang cukup tinggi dalam rangka membela
Negara.

Tujuan Berbicara Pada umumnya tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur, mengimformasikan,
menstimulasi, meyakinkan, atau menggerakkan pendengarnya. Sejalan dengan tujuan pembicara tersebut
dapat pula kita klasifikasikan berbicara menjadi lima jenis, yakni: (1) berbicara menghibur, (2) berbicara
menginformasikan, (3) berbicara menstimulasi, (4) berbicara meyakinkan, dan (5) berbicara
menggerakkan

Jenis jenis berbicara lanjutan :

1. Bermusyawarah
Mengandung arti perundingan yaitu membicarakan sesuatu supaya mencapai sepakat.

ciri ciri musyawarah yaitu meliputi:

 Terdapat pembahasan bersama untuk menghadapi masalah tertentu.


 Pelaksanaan musyawarah terdiri dari beberapa orang yang dijadikan sebagai seseorang yang
dipercaya atau wakil kelompok agar memperoleh kepentingan bersama.
 Pendapat atau kehendak sendiri tidak dapat dipaksakan oleh orang lain.
 Hasil musyawarah yang berupa keputusan tertentu didasarkan pada kesepakatan bersama.
 Pelaksanaan musyawarah mengandung semangat kekeluargaan.

2. Diskusi
Diskusi adalah perundingan atau pertukaran pemikiran untuk memperoleh pemahaman mengenai
penyebab suatu masalah dan solusi penyelesaiannya. Kata diskusi berasal dari bahasa
Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran dan dalam bahasa
Inggris discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan. Diskusi dapat dilakukan oleh dua
atau beberapa orang sekaligus. Tujuan diskusi adalah memperoleh pemahaman bersama secara
teliti dan jelas dari suatu informasi, pendapat, dan pengalaman yang telah telah saling
diberitahukan. Diskusi juga digunakan untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan,
pernyataan, atau keputusan akhir. Diskusi umumunya disertai dengan debat antar peserta diskusi.

Adapun ciri ciri diskusi yaitu meliputi:

 Pelaksanaan diskusi biasanya terdiri dari dua orang atau lebih.


 Dilakukan dengan cara tatap muka.
 Menjelaskan tentang masalah tertentu.
 Kesempatan yang dimiliki oleh setiap pihak pada dasarnya sama yaitu untuk mengemukakan
pendapat, pikiran dan gagasan tertentu.
 Biasanya diskusi dijalankan dengan menggunakan seorang moderator sebagai pemandu.

3. Menyampaikan argumentasi
Argumentasi diturunkan dari verba to argue (Bahasa Inggris) yang artinya membuktikan atau
menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca.[1][2] Paragraf argumentasi bertujuan
menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan
pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai
alasan yang sulit dibantah.
4. Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan yang cukup sering dilakukan. Tidak hanya di kalangan petinggi
negara saja. Pidato dapat dilakukan dimana saja oleh kapan saja. Di dalam pidato, seseorang bisa
menyampaikan berbagai hal dengan banyak tujuan.
Menyusun pidato perlu diperhatikan :
1. Pengumpulan bahan
2. Garis besar pidato
3. Uraian secara detail

Sebelum mengadakan pidato,hal yang perlu diperhatikan adalah :


1. Jumlah pendengar
2. Tujuan mereka berkumpul
3. Adat kebiasaan mereka
4. Acara lain
5. Tempat berpidato
6. Usia pendengar
7. Tingkat pendidikan pendengar
8. Keterikatan hubungan batin dengan pendengar,dan
9. Bahasa yang biasa digunakan

5.menyampaikan intisari biografi orang terkenal

Biografi merupakan sebuah tulisan dimana berisi penjelasan tentang kisah dan berbagai keterangan dari
seseorang. Secara ringkasnya dapat disebut pula dengan riwayat hidup orang lain yang biasanya
mempunyai dampak secara luas.

Pengertian menurut etimologinya berasal dari bahasa Yunani yaitu kata bios yang berarti hidup
dan graphien artinya tulisan. Maka biografi merupakan tulisan berisi tentang kehidupan seseorang.
Bentuknya pun bisa pendek maupun panjang serta dituliskan oleh orang lain.

Isi dari biografi ialah cerita perjalanan hidup seseorang hampir secara detail mulai dari kelahiran, hal-hal
penting dalam hidupnya yang membuatnya terkenal baik melalui karya, prestasi, atau pemikirannya
hingga kematiannya.

Anda mungkin juga menyukai