BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
berujar dipelajari.
sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi tujuan gagasan-
lain.
bicaranya.
b. Tujuan Berbicara
diketahuinya.
2.) Menghibur
3.) Meyakinkan
argumen yang kuat, bukti nyata, fakta atau contoh konkret agar
c. Jenis-jenis Berbicara
benda-benda
pengadilan.
berikut:
c.) Debat
berbicara.
2.) Bahasa
3.) Keberanian dan ketenangan
bahasa yang cukup baik, karena dengan itu seorang individu akan
yang kedua yaitu bahasa, ada dua macam bahasa di Negara kita yaitu
meliputi:
kata-kata yang biasa dan sudah dikenal Kata-kata asing yang belum
yang kita gunakan juga harus ilmiah dan baku. Cara berbicaranya
meliputi:
gugup akan hilang dan akan timbul sikap tenang dan wajar.
f.) Kelancaran
linguistic).
dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan
sebagai berikut:
a.) Ketidaksempurnaan alat ucap
dan
tidak disadari sebelumnya oleh pembicara. Hambatan eksternal meliputi
3.) Medis
akan lebih matang dalam pencegahan masalah yang akan muncul saat
berlangsungnya penelitian.
mental yang harus dibina oleh seorang pembicara pada saat berbicara
pendengar. Jika rasa keakraban itu tumbuh, dapat dipastikan tidak akan
dengan baik.
a. Pengertian Presentasi
apa yang kita sampaikan. Dengan melakukan presentasi yang benar, akan
tercipta suatu komunikasi yang efektif, apa yang ingin kita sampaikan
c. Jenis-jenis Presentasi
peserta.
masih kabur.
depan orang banyak maka semakin kita percaya diri dalam menyajikan
cara penyajian presentasi ada tiga aspek yang harus diperhatikan: bahasa
lisan bagi para pembicara. Bahasa tubuh akan membentuk sikap dan
kontak mata untuk tiga atau lima detik dan kemudian pindah ke orang
lain.
2.) Suara
presentasi, suara yang dikeluarkan harus jelas agar mudah diterima oleh
oleh audiens, namun akan lebih baik apabila tidak membawa catatan pada
saat melakukan presentasi, karena saat membawa catatan mata kita lebih
audiens, namun saat tidak membawa catatan kita lebih fokus kepada
yang sederhana agar semua audiens dapat memahami apa yang kita
ucapkan.
Bahasa tubuh, suara dan gaya bicara hendaknya dilakukan sesuai dengan
aturan yang baik. Bahasa tubuh harus dilakukan secara nyaman dan
dengan keadaan (resmi atau tidak resmi), bersih, nyaman dipakai, tidak
membetulkan jilbab dan postur tubuh harus dalam keadaan rileks tidak
tegang. Suara harus diperhatikan, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu
pelan dalam penyampaian, suara juga harus jelas dan keras namun tidak
ini:
1.) Fokuskan presentasi pada peserta dan hasil yang ingin dicapai.
dipresentasikan.
2.) Berikan isi materi yang penuh arti, sesuai dengan konteks.
sedang dipresentasikan.
Gunakan alat bantu yang sesuai dengan isi dan jenis presentasi
yang tepat akan membuat presentasi kita lebih menarik dan mudah
secara efektif dan efisien maka presentasi yang kita lakukan akan
1.) Tarik napas yang dalam akan membuat kita lebih rileks dan tidak
gugup.
2.) Sebelum memulai presentasi, pandanglah wajah-wajah audiens
memulai presentasi.
1.) Cukup menyampaikan materi satu kali saja. Hal ini karena dalam
memperhatikan.
secara beragam.
audiens.
dan keaktifan siswa dalam berbicara. Tidak hanya guru saja yang
a.) Tidak semua peserta didik mampu dan berani presentasi di depan
disampaikan.
atas, tidak semua siswa dapat melakukan presentasi secara baik karena
dilatih dari usia sekolah dasar rasa percaya diri dan keberanian siswa
berbicara siswa dapat terasah. Rasa takut yang dialami siswa perlahan
memerlukan latian dan perlu dilakukan bagi setiap anak agar guru
pengajaran, antara lain dari yang mudah ke yang sukar, dan hal-hal
yang dekat ke yang jauh, dari yang sederhana ke yang rumit, dari
abstrak.
bahasa Indonesia.
4. Karakteristik Kemampuan Berbicara dalam Kegiatan Presentasi
di Sekolah Dasar
sesuatu kepada para peserta agar mereka memahami apa yang kita
siswa Sekolah Dasar dapat juga dilihat dari tahap-tahap Fase ini
kata dan pada usia tersebut anak lebih maju, dia menanyakan soal
waktu dan sebab akibat. Oleh sebab itu, kata tanya yang
“bagaimana”.
sebagai berikut:
a. Berlatih presentasi, sebelum melakukan presentasi hendaknya
presentasi suatu hal yang biasa dialami oleh semua orang. Latihan
dan sistematis.
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Indikator Penilaian Kemampuan Berbicara dalam Kegiatan Presentasi
No. Aspek yang Dinilai Indikator Penilaian
1. Kesesuaian dengan gambar Menceritakan gambar
mengenai peristiwa faktual
2. Ketepatan logika urutan cerita Menceritakan gambar
mengenai persoalan faktual
secara urut dan tepat
3. Ketepatan makna keseluruhan Menceritakan secara
cerita keseluruhan peristiwa faktual
yang terjadi sesuai dengan
gambar
4. Ketepatan Kata Ketepatan penggunaan kata
sesuai EYD dalam
mempresentasikan gambar
peristiwa faktual
5. Ketepatan Kalimat Ketepatan penggunaan
kalimat dalam menceritakan
gambar mengenai peristiwa
faktual secara menyeluruh
6. Kelancaran Mengungkapkan isi cerita
dalam menceritakan peristiwa
faktual dengan lancar dan
tidak tersendat-sendat
7. Ketepatan Ucapan Mengucapkan bunyi-bunyi
bahasa/artikulasi dalam
mempresentasikan gambar
mengenai persoalan faktual
dengan tepat.
Berdasarkan hasil analisis post test nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar
76,2 dan skor rata-rata kelas kontrol sebesar 69,1 yang menunjukkan pada
analisis post tes nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 83,80 berada pada
kategori sangat baik dan kelas kontrol 60,08 pada kategori cukup.
bahasa Indonesia.
C. Kerangka Pikir
berbicara menurut Siti Fatonah (2004: 59-60) yang terdiri dari aspek
ketepatan ucapan, b.) penggunaan nada, c.) pilihan kata, d.) struktur
kalimat. Faktor non kebahasaan meliputi: a.) keberanian dan semangat, b.)
faktor mana yang sudah dikuasai dan faktor mana yang belum dikuasai
Kendala yang
dihadapi saat
berbicara dalam
kegiatan presentasi