Anda di halaman 1dari 5

a.

Pengertian Berbicara

Pakar berbicara satu dengan pakar berbicara lainnya mempunyai pendapat

atau pandangan yang berbeda-beda dalam mendfenisikan pengertian .berbicara.

berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang mulai dari

kehidupan masa kanak-kanak yang mulanya didahului oleh keterampilan

menyimak (Tarigan, 2008: 3).

Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang produktif karena

menghasilkan sebuah ujaran. Berbicara juga dapat dikatakan sebagai proses

penyampaian pesan secara langsung dalam bentuk simbol-simbol yang berfungsi

menyampaikan informasi kepada orang lain (proses according). Dengan


demikian, orang yang mendengarkan dan memahami simbol-simbol tersebut

dapat memahami informasi yang disampaikan oleh pembicara.

Lebih jauh lagi Suhendra dan Pien, 1997: 16), mengatakan bahwa

berbicara sebagi aspek keterampilan berbahasa bukan hanya sekedar mengujar,

keluar bunyi bahasa dari alat ucap, dan mengucap tanpa makna. Berbicara sebagai

bahasa yakni untuk menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain

melalui ujaran atau secara lisan.

Tarigan (1983: 15) mangemukakan bahwa berbicara adalah suatu

kemampuan untuk mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi/kata-kata untuk

mengespresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Sebagai perluasan dari batasan ini, Tarigan juga mengatakan bahwa berbicara

merupakan suatu system tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang

kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jarinagn otot tubuh

manusia untuk maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang

dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku

manusia yang memanfaatkan factor-faktor fisik, psikologi, neurologis, semantic,

dan linguistic sedemikian aktensif secara luas sehingga dapat dianggap sebagai

alat manusia yang paling penting bagi control social. Sementara itu, Arsjad dan

Mukti U. S. (1998: 17) mengemukakan bahwa kemampuan berbicara adalah

kamampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau pengucapan kata-kata

untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan

perasaan.
Kridalaksana (2001: 24) mengungkapkan bahwa berbicara adalah

perbuatan yang menghasilkan bahasa untuk berkomunikasi sebagai salah satu

keterampilan dasar dalam kebahasaan. Ardi Santosa (2004: 97) mengungkapkan

bahwa keterampilan berbicara adalah kecakapan melakukan dan melahirkan

pendapat dengan perkataan secara lisan.

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau

pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara

berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Keterampilan berbicara bagi guru

berfungsi untuk menyampaikan ilmu dengan baik, sehingga pelajaran dapat

dipahami oleh siswa. Sedangkan bagi siswa, keterampilan berbicara berfungsi

untuk mengungkapkan gagasan, perkataan, atau ungkapan.

Berdasarkan pengertian-pengertian para ahli di atas, penulis

menyimpulkan bahwa berbicara itu tidak hanya sebatas mengucapkan bunyi-

bunyi artikulasi atau kata-kata, tetapi juga merupakan suatu alat untuk

berkomunikasi menyampaikan maksud, pikiran, gagasan dan perasaan.

b. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat

menyampaikan pikiran secara efektif, maka seorang pembicara dituntut harus

memahami makna segala sesuatu yang ingin disampaikan dan harus mampu

mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengar. Selain itu, pembicara juga

harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicara, baik

secara umum atau perorangan.


Djago Tarigan (1997: 36-38) mengemukakan bahwa pada dasarnya

berbicara mempunyai lima tujuan umum, yaaitu sebagai berikut.

1. Menghibur

Berbicara untuk menghibur berarti pembicara menarik perhatian pendengar

dengan berbagai cara seperti humor, spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah

jenaka, petualangan, pengalaman, dan sebagainya sehingga muncul suasana

gembira.

2. Menginformasikan

Berbicara untuk memberitahukan dan melaporkan atau dalam bahasa Inggris

biasa disebut informative speaking, jika seorang berkeinginan untuk

a. Memberi atau menanamkan pengetahuan;

b. Menetapkan atau menentukan hubungan-hubungan antara benda;

c. Menerangkan atau menjelaskan sesuatu;

d. Menginterpretasikan atau menafsirkan suatu persetujuan ataupun

menguraikan secara tulisan.

3. Mentimulasi

Berbicara dengan mentimulasi pendengar jauh lebih kompleks dari tujuan

berbicara lainnya karena pembicara harus bisa membujuk, mengajak,

mempengaruhi pendengarnya agar mereka mau percaya, dan akhirnya

melaksanakan, bertindak, mengikuti, atau sedikitnya mempunyai

kecenderungan sesuai dengan apa yang diharapkan pembicara. Hal ini bisa

dicapai jika pembicara benar-benar mengetahui kemauan, minat, inspirasi,

kebutuhan, dan cita-cita pendengrnya.


4. Meyakinkan

Berbicara meyakinkan bertujuan untuk meyakinkan pendengar akan sesuatu melalui

pembicaraan yang meyakinkan disertai dengan pendapat, fakta, atau bukti sehingga

diharapkan sikap pendengar bisa berubah.

5. Menggerakkan

Berbicara menggerakkan diperlukan pembicara yang mempunyai kharisma dan

wibawa serta menjadi panutan atau tokoh masyarakat. Melalui kepintarannya dalam

berbicara, kecakapan memanfaatkan situasi, dan ditambah penguasaannya terhadap

psikologis pendengar, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya.

Anda mungkin juga menyukai