MODUL SESI 5
KETERAMPILAN BERBICARA
DISUSUN OLEH
TIM DOSEN BAHASA INDONESIA
1. Keterampilan Berbicara
dianggap sebagai alat yang sangat penting untuk melakukan kontrol sosial.
Jadi pada hakikatnya, berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan
seseorang dalam bentu bunyi-bunyi bahasa Sedangkan keterampilan
berbicara adalah keterampilan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
mengucapkan kata-kata untuk menceritakan, mengekspresikan,
menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang
lain dengan kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar,
dan bertanggung jawab, serta dapat menghilangkan masalah psikologis
seperti rasa malu, rendah hati, berat lidah, dan lain-lain (Efendi, 2008:
320).
2. Tujuan Berbicara
C. Latihan
D. Kunci Jawaban
dalam menguasai bahasa asing. Hal ini juga dikonfirmasi oleh hasil
dilakuakan untuk seratus anak di bawah usia 5 tahun. 40 dari 100 anak
yang mengikuti pendidikan anak usia dini sebelum memasuki taman
kanak-kanak memiliki nilai yang baik dan sangat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, Mengirim Anak pada anak usia dini
sebelum memasuki TK sangat penting untuk dilakukan. Menurut Iskandar,
saatnya untuk mengubah paradigma sehingga orang tidak berbicara
lulusan SMA banyak junior. Jika lebih berbakat di jalur yang harus
memilih profesi kejuruan. Ia memperingatkan beberapa risiko bagi lulusan
SMP yang sembarangan pergi ke sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang
tidak memiliki potensi bakat-minat ke jalur akademik untuk kuliah, tapi
memaksa dirinya masuk SMA, dia tidak akan lulus tes karena sulit
mengikuti pelajaran di sekolah tinggi. Tanpa melewati UAN mustahil
untuk pergi ke perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi
pengangguran sebagai pelajaran di sekolah tinggi tidak mempersiapkan
Anda untuk pekerjaan itu. Siang itu aku sedang duduk santai di sofa
empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah
impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang
puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota
kelahiranku. Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan
berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang
dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan
saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal.
Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat
atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO. Setelah ku
pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku
ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku
memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan
sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat
udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.
2. Jenis-Jenis Berbicara
Pengklasifikasian jenis-jenis berbicara dibedakan sebagai berikut.
a. Jenis berbicara Berdasarkan Situasi Pembicaraan
Berdasarkan situasi pembicaraan, berbicara dibedakan menjadi
berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara informal
meliputi bertukar pengalaman, percapakan, penyampaian berita,
pengumuman, bertelepon, dan memberi petunjuk. Adapun
berbicara formal meliputi ceramah, perencanaan dan penilaian,
wawancara, debat, diskusi, dan bercerita dalam situasi formal.
b. Jenis berbicara Berdasarkan Tujuan Pembicara
Tujuan pembicara pada umumnya dibagi diklasifikasikan menjadi
lima jenis, yaitu: (1) berbicara untuk menghibur, (2) berbicara
untuk menginformasikan, (3) berbicara untuk menstimuliatau
mempengaruhi, (4) berbicara untuk menyakinkan, dan (5)
berbicara untuk menggerakkan.
c. Jenis berbicara Berdasarkan Jumlah Pendengar
Berdasarkan jumlah pendengar, jenis berbicara dapat dibedakan
atas berbicara antarpribadi, berbicara dalam kelompok kecil, dan
berbicara dalam kelompok besar. Berbicara antarpribadi terjadi bila
seseorang berbicara dengan satu pendengar (empat mata).
Berbicara dengan kelompok kecil terjadi apabila ada sekelompok
kecil (3-5 orang) dalam pembicaraan itu. Berbicara dalam
kelompok kecil ini sangat bagus untuk pembelajaran bahasa atau
untuk siswa yang malu berbicara. Adapun berbicara dalam
kelompok besar terjadi apabila pembicara berhadapan dengan
pendengar dalam jumlah yang besar. Misalnya, mengajar dengan
D. Kunci Jawaban
1. Contoh teks wawancara singkat dengan Polisi
Ilham : “Bisa bapak sebutkan apa saja fungsi dari aturan lalu
lintas itu, Pak?”
Pak Waluyo : “Jika kita lihat dari segi fungsi dari aturan lalu lintas yaitu
untuk mengatur pengguna jalan raya. Agar lalu lintas di jalan raya menjadi
tertib dan juga teratur. Bilamana tidak ada aturan lalu lintas, tentunya
pengguna jalan pasti akan berbuat semaunya. Dan hal itu akan
menyebabkan kemacetan. Selain itu juga akan menyebabkan
terjadinya kecelakaan. Jadi, aturan lalu lintas juga untuk menjaga
keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Pak Waluyo : “Iya tentunya karena hal itu menjadi keharusan dek !”
2. Buatlah contoh kalimat pembuka pidato yang bersifat formal, setelah itu
praktekkan di depan kelas!
Marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada
hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.
E. Kepustakaan
https://materi.carageo.com/contoh-wawancara/ (diakses tanggal 17 Agustus
2020).
https://www.sekolahkomunikasimiracle.com/2015/03/manfaat-bisa-
berbicara-di-depan-umum.html (diakses tanggal 17 Agustus 2020).
https://news.okezone.com/read/2015/10/27/65/1238899/cara-si-pemalu-jadi-
jago-public-speaking (diakses tanggal 17 Agustus 2020).
Efendi, Anwar. 2008. Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Solchan T. W. Dkk. 2013. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang:
Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: CV. Angkasa.
Yunus, Abidin. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Refika Aditama.