(KMI 101)
MODUL 3
MENDEFINISIKAN KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH
Drs Dani Vardiansyah, M.Si
TUJUAN
Komunikasi memiliki sejumlah arti. Para pakar telah membuat banyak upaya
terbukti tidak mungkin dan tidak berguna, utamanya melihat pada berbagai ide
yang dibawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih, tergantung
1. Suatu petang Anda berdiri takjub di tepi padang ilalang dan berkata,
bunga, lirih Anda berkata, "Kakek, jika selama hidup cucumu ini selalu
3. Suatu malam Anda berdoa, "Ya Allah, maaf¬kanlah segala kesalahan Ibu
dan Bapakku..."
4. Anda berkata pada kucing kesayangan, "Pus, mari sini, biar aku elus".
5. Anda berkata kepada seorang teman, "Wah, maaf, kemarin saya lupa
menelepon".
komunikasi? Untuk dapat meng-identifikasi hal ini, kita perlu memiliki satu
Untuk tujuan buku ini, mari kita definisikan komunikasi sebagai usaha
dahulu, harus memiliki obyek kajian; di mana obyek kajian itu harus terdiri dari
satu golongan masalah yang sama sifatnya (Poedjawijatna, 1983; Hatta, 1987).
Kembali pada enam peristiwa di atas, berdasarkan definisi yang kita gunakan,
dapat kita nyatakan bahwa ilmu komunikasi hanya mengkaji peristiwa nomor
lima. Karena, hanya peristiwa nomor lima yang mengkaji perilaku manusia
hewan atau tumbuhan dan bahkan Tuhan - biarlah hal itu menjadi obyek kajian
penerirna pesan, kawan yang sedang dirawat di rumah sakit jiwa itu adalah
manusia juga?
Tahun 1976, Dance dan Larson mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang
berlainan. Saat ini, jumlah itu telah meningkat lebih banyak lagi. Namun, Dance
adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah, dan sebagainya melalui
komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki
oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.
Littlejohn, 2002).
kita gunakan dalam buku pengantar ini – yaitu usaha penyampaian pesan
penyampaian pesan antar-manusia - terdapat tiga unsur utama yang dapat kita
komunikasi yang kita kaji atau bukan. Ketiga unsur itu adalah: (1) usaha, (2)
1. Usaha
kebutuhan.
itu.
"Sebaiknya diskusi ini kita cukupkan sampai di sini dan kita lanjutkan
besok".
"Sebaiknya diskusi ini kita cukup¬kan sampai di sini dan kita lanjutkan
besok".
4. Anda menguap dengan sengaja. Namun, teman Anda tidak melihat dan
6. Anda melambaikan tangan pada teman Anda, namun teman Anda tidak
melihatnya.
7. Anda melambaikan tangan pada teman Anda. Tidak ada balasan dari
memikirkan hal lain, dan tidak menyadari bahwa kamu melambai kepada
Anda.
9. Anda mengirim surat kepada seorang kawan. Namun, surat itu hilang
dalam perjalanan.
Jadi, manakah dari peristiwa di atas yang merupakan komunikasi, kajian ilmu
komunikasi; dan manakah yang bukan? Berdasarkan definisi yang kita gunakan,
menurut buku ini, pasti memiliki motif. Karenanya, setiap pesan pasti
alam sadar dan alam bawah sadar. Karenanya, terdapat motif-motif yang
disadari (manifest) dan motif-motif yang tidak disadari (latent), terpendam dan
muncul dari alam bawah sadar, mendorong kita menyampaikan pesan kepada
manusia lain.
(received)? Setelah beradu argumentasi, para ahli sepakat untuk tidak sepakat,
harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang dan diterima oleh
disengaja atau pun tidak. Ketiga, para ahli yang berpendapat bahwa komunikasi
kesengajaan sulit ditentukan, karena manusia terdiri dari alam sadar dan alam
bawah sadar, sehingga ada motif-motif yang disadari dan ada pula motif-motif
komunikasi harus diterima? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita kem-
bali pada sepuluh peristiwa terkutip di atas. Dari kesepuluh peristiwa itu, dapat
1. Anda menguap secara tidak sengaja dan tidak seorang pun melihat hal
itu. Kasus pertama ini bukan obyek kajian ilmu komunikasi, karena Anda
tidak sengaja menguap dan tidak ada yang melihat Anda menguap. Tidak
tidak berkomu-nikasi.
"Sebaiknya diskusi ini kita cukupkan sampai di sini dan kita lanjutkan
besok". Dalam kasus kedua ini, Anda tidak sengaja menguap. Teman
penerima. Motif komunikasi ada pada teman Anda itu. Anda tidak
"Sebaiknya diskusi ini kita cukupkan sampai di sini dan kita lanjutkan
besok". Kasus ketiga ini adalah jelas komunikasi. Anda adalah pihak yang
pesan yang sengaja Anda sampaikan kepada teman Anda bahwa Anda
4. Anda menguap dengan sengaja. Namun, teman Anda tidak melihat dan
menguap tapi pesan Anda tidak diterima (receive) oleh teman Anda,
6. Anda melambaikan tangan pada teman Anda, namun teman Anda tidak
melihatnya. Kasus keenam sama dengan kasus keempat: ada pesan yang
7. Anda melambaikan tangan pada teman Anda. Tidak ada balasan dari
teman Anda itu. Baru keesokan harinya kawan Anda berkata, "Maaf,
kepada saya, sampai saya berbelok di tikungan itu". Dalam kasus ini yang
atau respons yang diberikan atas pesan yang disampaikan. Dalam kasus
ini, pesan telah sampai, telah diterima. Namun, karena satu dan lain hal,
9. Anda mengirim surat kepada seorang kawan. Namun, surat itu hilang
komunikasi itu diterima (receive) pada titik tujuan? Buku ini meyakini,
bahwa untuk dapat menjadi obyek kajian ilmu komunikasi, pesan tidak
komunikasi - entah itu Anda sadari atau pun tidak - latent, terpendam di
bawah sadar Anda. Maka ketika Anda menyampaikan pesan, Anda telah
motif itu ternyata tidak sampai ke tujuannya, ini adalah obyek kajian ilmu
bagian berikutnya.
2. Penyampaian Pesan
adalah perilaku manusia dalam hal penyampaian pesan. Dengan kata lain, ilmu
disampaikan bukan pesan, maka bukan kajian ilmu komunikasi. Jika terdapat
keduanya berdiam diri, tidak ada pesan yang disampaikan, maka di antara
keduanya tidak ada dan tidak terjadi komunikasi. Kedua orang itu, yang satu
pria tampan dan satunya gadis cantik. Barangkali, si pria ingin sekali berkenalan
gadis ini,’ pikir si pria dalam hati, ‘Tapi bagaimana jika saya mengulurkan
komunikasi antarpribadi.
Jadi, ilmu komunikasi hanya mempelajari tentang perilaku manusia dalam hal
sebelumnya - pesan itu harus disampaikan dengan sengaja: ada motif yang
manusia yang berpotensi komunikasi, ilmu komunikasi akan melihat siapa yang
sengaja kepada manusia lain karena ada motif yang melatarinya, dan peristiwa
Pada awal bagian ini diajukan enam kasus, mulai dari berbicara pada rumput
yang bergoyang hingga kawan di RS Jiwa. Kita telah membahas bahwa ilmu
pesan dan manusia lain yang bertindak sebagai penerima pesan. Ilmu
Kata manusia dalam definisi kita mengacu kepada makhluk ciptaan Tuhan yang
sehat akal budinya. Orang yang sedang sakit akal budinya, menurut Islam, lepas
dari kewajibannya selaku manusia, tidak lagi wajib melaksanakan shalat lima
waktu, misalnya. Seseorang yang tidak normal akal budinya, menurut hukum,
lepas pula dari tuntutan hukum, bahkan jika melakukan pembunuhan sekali
pun. Maka berbicara pada orang yang sedang sakit jiwa - akal budinya tidak
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 16 /
21
bekerja sebagaimana seharusnya - bukan merupakan kajian ilmu komunikasi.
Artinya, ketika teman Anda tertawa-tawa dan Anda bertanya kepada kawan
yang sedang menjadi pasien di RS Jiwa, bukan merupakan obyek kajian ilmu
kita. Biarlah itu menjadi kajian ilmu psikologi. Demikian pula halnya jika Anda
belajar pada paranormal. Berbicara dengan hewan? Para pemain sirkus hewan
adalah ahli dalam bidang ini, menyuruh singa melompati api atau burung kakak
tua menyanyi misalnya; silahkan Anda mempelajari hal itu pada mereka. Obyek
manusia yang sehat akal budinya. Obyek materia ilmu komu¬nikasi adalah
3. Terdapat tiga unsur utama yang menjadi landasan definisi kita tentang
uraikan!
sampai ia bereaksi.