Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA 6.

1 Keterampilan Berbicara
Nama : Nuraini
NIM : A1D121112
Ruang : 004
Prodi : PGSD
Petunjuk pengisian:
1. Setelah Saudara membaca dan memahami sumber belajar yang ditunjuk, kutiplah hal-hal penting sesuai dengan topik yang dibahas.
2. Setelah mengutip dari sejumlah sumber, buatlah simpulan dan tuliskan pada baris paling bawah tiap nomor.
3. Tuliskan juga hal yang belum paham dari tiap topik/nomor untuk diangkat di Forum Diskusi LMS agar mendapat tanggapan dari teman-
teman.

Nomor 6.1.1: Pengertian Berbicara


Sumber Belajar Kutipan Penting Pengertian Berbicara
3a_Keterampilan Secara umum, berbicara merupakan proses penuangan gagasan dalam bentuk ujaran-
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf
ujaran. Ujaran-ujaran yang muncul merupakan perwujudan dari gagasan yang sebelum
berada pada tataran ide. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suhendar, Berbicara
adalah proses perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran. (1992: 20).
3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf3 berbicara adalah sebuah kemampuan diri dalam mengekspresikan pikiran atau ide melalui
a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf lambang –lambang bunyi.

3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN Berupa bahasa lisan yang digunakan sebagai alat berinteraksi antar sesama manusia sebagai
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN makhluk sosial.
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf
3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR Berbicara bagian dari salah satu dari empat aspek berbahasa. Berbicara Adalah
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA keterampilan berbahasa yang berkembang pada diri seseorang. Keterampilan berbicara
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME dimulai dari keterampilan menyimak dahulu, kemudian dii saat bersamaan keterampilan
NINGKATKA.pdf berbicara mulai belajar berujar apa yang sudah di dengarkannya

Simpulan Pengertian Berbicara


Berbicara adalah proses penugasan gagasan dalam bentuk ujaran-ujaran yang bermakna.

Hal yang belum paham -

Nomor 6.1.2: Tujuan Berbicara


Sumber Belajar Kutipan Penting Tujuan Berbicara
3a_Keterampilan Tujuan utama berbicara adalah untuk menginformasikan gagasangagasan pembicara
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf
kepada pendengar. Akan tetapi, tujuan berbicara
sebetulnya tidak hanya sebatas memberikan informasi kepada orang lain.
Menentukan tujuan berbicara berarti kegiatan berbicara harus ditempatkan
sebagai sarana penyampaian sesuatu kepada orang lain sesuai dengan tujuan
yang diharapkan pembicara. Berbicara sebagai salah satu bentuk komunikasi
dapat digunakan dalam berbagai tujuan. Dalam hal ini, Mulyana
mengelompokkan tujuan berbicara ke dalam empat tujuan, yaitu tujuan
sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental (2001: 5-30).
Pengelompokan tujuan berbicara di atas dilakukan dengan menempatkan kegiatan
berbicara sebagai salah satu bentuk komunikasi. Ada juga tujuantujuan berbicara dengan
menitikberatkan pada efek pembacaan. Ada lima tujuan berbicara yang dapat dimasukkan
ke dalam pengelompokan ini, yaitu meyakinkan, membujuk, menambah wawasan, memberi
gambaran tentang suatu objek, dan menyampaikan amanat terselubung.
3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf3 Pada dasarnya tujuan utama seseorang berbicara adalah untuk berkomuniasi secara
a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf langsung antara pembicara dan pendengar guna mencari informasi agar pendengar bisa
mengambil dan mempergunakan informasi tersebut. Esensi dari tujuan berbicara itu sendiri
adalah kegiatan berbicara untuk menghibur, menginformasikan, menstimulasi, meyakinkan
dan menggerakkan. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, pembicara harus
memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Pembicara harus mampu
mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengarnya dan harus mengetahui segala
situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.

3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN Untuk mendapatkan informasi, memberikan informasi, dan berinteraksi dengan manusia
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN lainnya sebagai makhluk sosial.
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf
3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR -
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME
NINGKATKA.pdf
Simpulan Tujuan Berbicara
Tujuan bicara adalah untuk menginformasikan gagasan atau informasi untuk diberikan
kepada pendengar.

Hal yang belum paham Bagaimana cara memahami segala makna yang ingin dikomunikasikan?

Nomor 6.1.3: Jenis-jenis Berbicara


Sumber Belajar Kutipan Penting Jenis-jenis Berbicara
3a_Keterampilan Berdasarkan situasi, berbicara dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis,
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf yaitu a.berbicara formal, yaitu kegiatan berbicara yang terikat pada aturanaturan, baik
aturan yang berkaitan dengan tatakrama maupun
kebahasaan.
b.berbicara nonformal, yaitu kegiatan berbicara yang tidak terlalu terikat
pada aturan-aturan, kadang-kadang berlangsung secara spontan dan
tanpa perencanaan.

Berdasarkan keterlibatan pelakunya, berbicara dapat dikelompokkan ke


dalam dua jenis, yaitu
berbicara individual, yaitu kegiatan berbicara yang dilakukan oleh seorang
pelaku pembicara, misalnya pidato.
Berbicara kelompok, yaitu kegiatan berbicara yang melibatkan banyak
pelaku pembicara, misalnya diskusi dan debat.

Berdasarkan alur pembicaraannya, berbicara dapat dikelompokkan


menjadi dua jenis, yaitu
berbicara monologis, yaitu kegiatan berbicara yang dilakukan searah. Pesan
yang disampaikan pembicara tidak memerlukan respons dari pendengar,
misalnya pidato dan membaca puisi.
Berbicara dialogis, yaitu kegiatan berbicara yang dilakukan secara dua arah.
Pesan yang disampaikan pembicara memerlukan respons dari pendengar.

3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf 1. Berdasarkan situasi


3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf Berbicara ada dalam dua lingkup jika dilihat dari situasinya, yaitu lingkup resmi dan lingkup
tidak resmi. Situasi – situasi resmi dapat dikelompokkan kedalam klasifikasi informatif
seperti :Kuliah, ceramah tentang perjalanan, laporan, instruksi, pemberian suatu
pandangan, pengangkatan atau penunjukkan, pidato.
Sedangkan situasi tidak resmi berupa situasi yang mengandung unsur hiburan seperti :
anekdot, lelucon atau lawakan, arisan, perkumpulan keluarga, pesta ulang tahun.

2.Berdasarkan tujuan
Berbicara dilihat dari tujuan yang ingin dicapai dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu ;
berbicara menghibur, berbicara menginformasikan, berbicara menstimulasi, berbicara
meyakinkan, berbicara menggerakkan.

3.Berdasarkan metode dan teknik penyampaian berbicara

Banyak macam metode dalam penyampaian berbicara yang digunakan seseorang dalam
menyampaikan pembicaraannya, diantaranya adalahmetode penyampaian mendadak,
metode penyampaian naskah, metode penyampaian catatan kecil, metode penyampaian
hafalan.Teknik berbicara dilaksanakan agar pembicaraan lebih mudah dimengerti dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Penyesuaian diri antara komunikator dan komunikan
sangat dibutuhkan.

4. Berdasarkan jumlah penyimak


Berdasarkan jumlah penyimaknya, berbicara dapat dibagi atas tiga jenis ; berbicara
antarpribadi, berbicara dalam kelompok kecil, dan berbicara dalam kelompok besar.

3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN Ada lima landasan yang digunakan dalam mengklasifikasikan Berbicara, yaitu ; (1). Situasi,
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN (2). Tujuan, (3). Metode Penyampaian, (4). Jumlah Menyimak, dan (5). Peristiwa khusus.
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf
3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR -
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME
NINGKATKA.pdf
Simpulan Jenis-jenis Berbicara 1.Berdasarkan Situasi
2. Berdasarkan jumlah pelakunya
3. Berdasarkan alur pembicaraannya
4. Berdasarkan tujuan
5. Berdasarkan metode dan teknik penyampaian Berbicara
Hal yang belum paham -

Nomor 6.1.4: Peranan Berbicara dalam Keseharian


Sumber Belajar Kutipan Penting Peranan Berbicara dalam Keseharian
3a_Keterampilan Dalam kehidupan sehari-hari,kegiatan berbicara yang digunakan adalah berbicara
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf nonformal adalah kegiatan berbicara yang tidak begitu terikat dengan aturan. Dalam hal ini,
yang diutamakan adalah komunikatif, yaitu pendengar dapat memahami pesan dengan
jelas seperti yang dimaksud pembicara. Jika berbicara formal dibatasi ruang dan waktu,
situasi dalam berbicara nonformal tidak terbatas ruang dan waktu. Di mana pun kegiatan
berbicara dapat dilangsungkan tanpa harus ada persiapan sebelumnya.

3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf3 Berbicara adalah keterampilan yang harus kita kuasai dalam kehidupan kita, Berbicara
a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf memiliki peranan penting sebagai bentuk dari alat komunikasi lisan kita yakni bahasa.
Manusia dalam kehidupan sehari – hari selalu ingin berhubungan satu sama lain. Baik
hubungan pribadi dengan pribadi, hubungan anak dengan orang tua, hubungan guru
dengan murid, pejabat dengan bawahan, dan berbagai macam hubungan komunikasi yang
timbul dikarenakan manusia melakukan aktifitas – aktifitas hidup.
3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN Aktifitas berbicara selalu ada terjadi atau berlangsung dalam suasana situasi
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN dan lingkungan tertentu. Situasi dan lingkungan itu dapat bersifat formal dan resmi. Setiap
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf situasi menuntut keterampilan berbahasa,berbicara tertentu. Jenis kegiatan
berbicara Informal meliputi ;
a. Tukar Pengalaman
b. Percakapan
c. Menyampaikan Berita
d. Menyampaikan Pengumuman.
e. Bertelepon
f. Memberi Petunjuk.

Sedangkan jenis atau kegiatan berbicara yang bersifat Form


a. Ceramah
b. Perencanaan dan Penilaian
c. Interview
d. Diskusi

3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR Keterampilan berbicara mulai belajar berujar apa yang sudah Didengarkannya. Manusia
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri Sangat memerlukan keterampilan
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME berbahasa untuk komunikasi dengan sesamanya. Bukti betapa pentingnya berbicara dalam
NINGKATKA.pdf kehidupan manusia dalam masyarakat Dapat berupa aneka wacana, mulai dari lingkungan
terkecil: keluarga, kumpulan Sosial, agama dan budaya. Budaya manusia dewasa ini
mengajak untuk terampil berkomunikasi , Menyatakan pendapat, gagasan, ide, hingga
perasaan. Terbukti dalam masyarakat Terdapat aspek-aspek yang digunakan dalam menilai
seseorang berdasarkan Tuturannya. Pendidikan formal maupun non formal berperan
penting dalam Membentuk kepribadian seseorang dalam bertutur kata. Sopan santun
dalam tata Krama berbicara dapat dilatihkan dan dibina mulai dari lingkungan keluarga.
Norma-norma adat dan budaya masyarakat diterapkan dalam bentuk lisan.

Simpulan Peranan Berbicara dalam Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbicara yang digunakan adalah berbicara
Keseharian nonformal adalah kegiatan berbicara yang tidak begitu terikat dengan aturan. Dalam hal ini,
yang diutamakan adalah komunikatif, yaitu pendengar dapat memahami pesan dengan
jelas seperti yang dimaksud pembicara. Jika berbicara formal dibatasi ruang dan waktu,
situasi dalam berbicara nonformal tidak terbatas ruang dan waktu. Di mana pun kegiatan
berbicara dapat dilangsungkan tanpa harus ada persiapan sebelumnya.

Hal yang belum paham Bagaimana cara agar pendengar cepat menangkap informasi atau ujaran yang dimaksud
ketika berbicara dalam keseharian kita?

Nomor 6.1.5: Kaitan Berbicara dengan Keterampilan Berbahasa Lainnya


Sumber Belajar Kutipan Penting Kaitan Berbicara dengan Keterampilan Berbahasa Lainnya
3a_Keterampilan Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa dapat juga dikaitkan dengan kemampuan
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf berbahasa lainnya, yaitu:

1. Hubungan Berbicara dengan Menyimak:

a.seorang anak belajar berbicara dimulai dengan menyimak.


b.terjadinya pergantian peran antara penyimak dan pembicara.
c.kemampuan berbicara dijadikan tolok ukur kemampuan menyimak.
d.berbicara dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses menyimak.

2. Hubungan Berbicara dengan Membaca:


a.berbicara dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses membaca.
b.pada orang dewasa peningkatan kemampuan berbicara dapat dilakukan melalui proses
membaca.
c.membaca dapat menjadi sarana efektif dalam memandu kegiatan berbicara.

3.Hubungan Berbicara dengan Menulis:


a.kemampuan menulis dapat dijadikan sarana pendukung bagi kemampuan berbicara.
b.menulis sangat diperlukan dalam kegiatan berbicara dialog.
3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf3 1.Hubungan berbicara dan menyimak
a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf Berbicara dan menyimak adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan dengan dua arah
baik secara langsung maupun dengan menggunakan media. Menyimak adalah keterampilan
memahami bahasa lisan yang bersifat reseftif, bukan sekedar mendengarkan bunyi – bunyi
bahasa melainkan sekaligus memahaminya.

2. Hubungan berbicara dan membaca


a)performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan berbahasa
lisan.b)Pola – pola ijaran orang yang tuna aksara mungkin menggangu pelajaran membaca
bagi anak – anak. c)Kalau, pada tahun – tahun awal sekolah, ujaran membentuk suatu dasar
bagi pelajaran memabca, maka membaca bagi anak – anak kelas yang lebih tinggi turut
membantu meningkatkan bahasa lisan mereka ; misalnya : kesadaran linguistik mereka
terhadap istilah – istilah baru, struktur kalimat yang baik dan efektif, serta penggunaan kata
– kata yang tepat.d) Kosa kata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara
langsung. Seandainya muncul kata – kata baru dalam buku bacaan siswa, maka sang guru
hendaknya mendiskusikannya dengan siswa agar mereka memahami maknanya sebelum
mulai membacanya. (Tarigan, 1990 : 5-6)
3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN 1. Hubungan berbicara dengan menyimak
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN a) Kemampuan menyimak ketika menyampaikan berita atau informasi secara lisan
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf b) bertelepon dan memberi petunjuk

2. Hubungan berbicara dengan membaca


a) sangat diperlukan pada kegiatan berpidato , berceramah, diskusi dan kegiatan lain yang
digunakan untuk menyampaikan informasi
b) digunakan untuk memandu acara seperti penyampaian berita atau acara resmi lainnya

3. Hubungan berbicara dengan menulis


a) Digunakan sebagai sarana pendukung kegiatan dengan tujuan memberi informasi
3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR -
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME
NINGKATKA.pdf
Simpulan Kaitan Berbicara dengan Keterampilan 1.Hubungan Berbicara dengan Menyimak:
Berbahasa Lainnya a.seorang anak belajar berbicara dimulai dengan menyimak.
b. terjadinya pergantian peran antara penyimak dan pembicara.
c. Kemampuan berbicara dijadikan tolok ukur kemampuan menyimak.
d. dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses menyimak.

2. Berbicara dengan Membaca:


a. berbicara dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses membaca.
b. pada orang dewasa peningkatan kemampuan berbicara dapat dilakukan melalui proses
membaca.
c .membaca dapat menjadi sarana efektif dalam memandu kegiatan berbicara.

3.Hubungan Berbicara dengan Menulis:


a. kemampuan menulis dapat dijadikan sarana pendukung bagi kemampuan berbicara.
b. menulis sangat diperlukan dalam kegiatan berdialog

Hal yang belum paham Bagaimana cara menentukan berbicara sebagai tolok ukur Kegiatan Menyimak?

Nomor 6.1.6: Pengertian Berbicara sebagai Proses


Sumber Belajar Kutipan Penting Pengertian Berbicara sebagai Proses
3a_Keterampilan berbicara sebagai proses adalah kegiatan berbicara yang dimulai dengan proses simbolisasi
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf pesan dalam diri pembicara untuk disampaikan kepada pendengar melalui sebuah media.
Pesan pembicara juga diterima melalui proses simbolisasi
dalam diri pendengar untuk menentukan respons yang sesuai dengan yang diharapkan
pembicara.
3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf3 Kegiatan berbicara dengan memperhatikan pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan
a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf (message),bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau medium), penerima
pesan (receiver), dan umpan balik (feedback)

3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN -
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf
3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR -
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME
NINGKATKA.pdf
Simpulan Pengertian Berbicara sebagai Proses Berbicara sebagai proses adalah kegiatan berbicara yang dimulai dengan proses simbolisasi
pesan dalam diri pembicara untuk disampaikan kepada pendengar melalui sebuah media.
Pesan pembicara juga diterima melalui proses simbolisasi dalam diri pendengar untuk
menentukan respons yang sesuai dengan yang diharapkan .

Hal yang belum paham -

Nomor 6.1.7: Tahapan-tahapan Berbicara


Sumber Belajar Kutipan Penting Tahapan-tahapan Berbicara
3a_Keterampilan Secara formal, kegiatan berbicara mempunyai tahapan-tahapan tertentu. Dari mulai
Berbicara.pdf3a_Keterampilan Berbicara.pdf persiapan sampai pada pelaksanaan, bahkan kalau memungkinkan sampai pada tahap
evaluasi.
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang pembicara,
yaitu penentuan topik, penentuan tujuan, pengumpulan referensi, penyusunan kerangka,
dan berlatih.
2. Pelaksanaan Kegiatan Berbicara
Secara umum, pelaksanaan kegiatan berbicara dapat dilakukan melalui

beberapa tahapan, yaitu:

a. Pembuka
Pembuka berisi tentang pengantar sebelum masuk ke pembahasan
pokok. Dalam bagian ini biasa berisi tentang:

1)doa pembuka (jika kegiatan berbicara berkaitan dengan masalah


keagamaan).
2)latar belakang masalah yang berkaitan dengan pembahasan.
3)tujuan pembahasan.

b. Pembahasan Pokok

Bagian ini merupakan inti dari pembicaraan. Bagian ini menuntut banyak persiapan
pembicara, karena di bagian inilah kemampuan pembicara yang sesungguhnya dalam
berbicara di uji. Bukan berarti bagian lain tidak penting. Bagian lain pun sama menuntut
keterampilan khusus, tetapi pada bagian inilah seorang pembicara betul diuji
kemampuannya sebagai pembicara profesional.

c. Penutup
Bagian ini merupakan akhir dari seluruh kegiatan berbicara. Oleh karena
itu, hal-hal yang diungkapkan adalah simpulan dari seluruh uraian.

Tahapan-tahapan di atas merupakan tahapan yang biasa dilakukan dalam


kegiatan berbicara formal. Namun, saat ini berkembang teknik baru dalam
berbicara yang sering dilakukan oleh pembicara, yaitu dengan menyisipkan satu kegiatan di
antara pembukaan dan pembahasan pokok atau di antara pembahasan dan penutup, yaitu
ungkapan-ungkapan yang berfungsi sebagai pemikat atau daya tarik untuk memusatkan
perhatian pendengar dengan mengungkapkan puisi, lagu, atau cerita anekdot yang
berkaitan dengan pokok bahasan.

3. Evaluasi

Adakalanya evaluasi perlu dilakukan untuk mendapat masukan tentang kegiatan berbicara
yang telah dilakukan seorang pembicara. Dengan masukan tersebut seorang pembicara
dapat menentukan kualitas pembicaraannya. Sesuatu yang masih kurang dapat segera
diperbaiki, sedangkan yang sudah bagus harus dipertahankan kualitasnya, bahkan kalau
mungkin lebih diperbagus lagi.
3a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf3 Mendengarkan,mengucapkan bunyi –bunyi artikulasi atau kata – kata untuk
a1_BUKU_KETERAMPILAN_BERBICARA.pdf mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

3a2_PENGEMBANGAN KETERAMPILAN Mengamati, Bertanya, Menganalisis, dan Merumuskan teori, dan mengevaluasi
BERBICARA.pdf3a2_PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN BERBICARA.pdf
3a3_PELATIHAN_KETERAMPILAN_BERBICAR -
A_UNTUK_MENINGKATKA.pdf3a3_PELATIHA
N_KETERAMPILAN_BERBICARA_UNTUK_ME
NINGKATKA.pdf
Simpulan Tahapan-tahapan Berbicara Secara formal, kegiatan berbicara mempunyai tahapan-tahapan tertentu. Dari mulai
persiapan sampai pada pelaksanaan, bahkan kalau memungkinkan sampai pada tahap
evaluasi.

1. Persiapan Pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
seorang pembicara, yaitu penentuan topik, penentuan tujuan, pengumpulan
referensi, penyusunan kerangka, dan berlatih.

2. Pelaksanaan Kegiatan Berbicara


Secara umum, pelaksanaan kegiatan berbicara dapat dilakukan melalui beberapa tahapan,
yaitu:
a) Pembuka berisi tentang pengantar sebelum masuk ke pembahasan pokok. Dalam
bagian ini biasa berisi tentang:
1)doa pembuka (jika kegiatan berbicara berkaitan dengan masalah keagamaan).
2)latar belakang masalah yang berkaitan dengan pembahasan.
3)tujuan pembahasan.

a. Pembahasan Pokok

Bagian ini merupakan inti dari pembicaraan. Bagian ini menuntut banyak persiapan
pembicara, karena di bagian inilah kemampuan pembicara yang sesungguhnya dalam
berbicara di uji. Bukan berarti bagian lain tidak penting. Bagian lain pun sama menuntut
keterampilan khusus, tetapi pada bagian inilah seorang pembicara betul diuji
kemampuannya sebagai pembicara profesional.

b. Penutup Bagian ini merupakan akhir dari seluruh kegiatan berbicara. Oleh karena
itu, hal-hal yang diungkapkan adalah simpulan dari seluruh uraian.

Tahapan-tahapan di atas merupakan tahapan yang biasa dilakukan dalam kegiatan


berbicara formal. Namun, saat ini berkembang teknik baru dalam berbicara yang sering
dilakukan oleh pembicara, yaitu dengan menyisipkan satu kegiatan di antara pembukaan
dan pembahasan pokok atau di antara pembahasan dan penutup, yaitu ungkapan-ungkapan
yang berfungsi sebagai pemikat atau daya tarik untuk memusatkan perhatian pendengar
dengan mengungkapkan puisi, lagu, atau cerita anekdot yang berkaitan dengan pokok
bahasan.

3. Evaluasi
Adakalanya evaluasi perlu dilakukan untuk mendapat masukan tentang kegiatan berbicara
yang telah dilakukan seorang pembicara. Dengan masukan tersebut seorang pembicara
dapat menentukan kualitas pembicaraannya. Sesuatu yang masih kurang dapat segera
diperbaiki, sedangkan yang sudah
Bagus harus dipertahankan kualitasnya, bahkan kalau mungkin lebih diperbagus lagi.

Hal yang belum paham Apa yang dimaksud kemampuan pembicara profesional dalam tahap pembahasan pokok

Anda mungkin juga menyukai