LANDASAN TEORI
pesan dan amanat secara lisan. Pembicara melakukan enkode dan memiliki kode
bahasa untuk menyampaikan pesan dan amanat. Pesan dan amanat ini akan
diterima oleh pendengar yang melakukan dekode atas kode-kode yang dikirim dan
memberikan interpretasi. Proses ini berlaku secara timbal umpan balik antara
pembicara dan pendengar yang akan selalu berganti peran dari peran
pembicara menjadi peran pendengar, dan dari peran pendengar menjadi peran
pembicara.
pelafalan, (2) intonasi, (3) pilihan kata, (4) struktur kata dan kalimat, (5)
sistematika pembicaraan, (6) isi pembicaraan, (7) cara memulai dan mengakhiri
suatu sistem lambang bunyi yang diucapkan oleh manusia untuk berkomunikasi.
Sebelum menelusuri keterampilan berbicara yang baik dan benar yang Berkaitan
dengan hakikat keterampilan berbicara ada dua hal yang sangat penting kita
pahami. Pertama bahwa bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang
Kenyataan bahwa hakikat bahasa itu adalah lambang bunyi yang diucapkan.
menyatakan maksud dan perasaan secara lisan, telah dipelajari dan telah
Taraf kemampuan berbicara siswa ini bervariasi mulai dari taraf baik
Komunikasi dapat berlangsung secara secara baik dan benar sesuai pedoman
umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik (Sukirman,
2016). Proses pengucapan tata bunyi bahasa itu tidak lain adalah berbicara.
proses komunikasi.
yang berada dalam interaksi yang bersifat aktif dan kreatif. Selain itu, cara
2020).
bahasa yang secara fisik dan psikologis normal tentu dapat berbicara. Namun,
Keterampilan berbicara perlu dikuasai oleh para siswa dalam proses belajar-
mengajar di sekolah.
klasifikasikan berbicara menjadi lima jenis, yakni: (1) berbicara menghibur, (2)
berbicara menginformasikan, (3) berbicara menstimulasi, (4) berbicara
antara lain lawakan, guyonan dalam ludrud, srimulat, cerita kabayan, dan cerita
Abu Nawas.
sistematis, dan tepat isi agar informasi benar- benar terjaga keakuratannya.
kesungguhan.
sehingga pendengar itu bekerja lebih tekun, berbuat lebih baik, bertingkah
dilandasi oleh rasa kasih sayang, kebutuhan, kemauan, harapan, dan inspirasi
petitih, pengajaran ayah kepada anaknya yang kurang senonoh, (3) nasihat
dokter pada pasien, (4) nasihat atasan pada karyawan yang malas, dan (5)
sikap pendengarnya dari tidak setuju menjadi setuju, dari tidak simpati
menjadi simpati, dari tidak mau membantu menjadi mau membantu. Dalam
mengenai berbagai hal yang mereka temui, baik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat.
sesuatu. Oleh karena itu, siswa yang miskin pengetahuan dan pengalaman
tentu tidak banyak yang akan mereka sampaikan. Oleh karena itu, untuk
berbeda. Namun, berkaitan erat dan tak terpisahkan, ibarat mata uang yang
satu sisi ditempati kegiatan berbicara dan sisi lainnya ditempati kegiatan
pesona ucapan kita dan dalam menyatakan apa yang hendak dikatakannya
tetapi dia menyatakan secara murni, fisik, ceria, dan spontan. Perkembangan
gambaran dirinya.
penggunaan ragam tindak tutur dapat digunakan sebagai salah satu tolok ukur
multiarah, yakni komunikasi yang melibatkan partisipasi peserta didik dan guru
model yang prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan
Guru, seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
dituntut untuk bisa berperan sebagai „penerima pesan‟ sekaligus berperan sebagai
„penyampai pesan‟.
Artikulasi berarti mengali kembali materi yang telah dijelaskan oleh guru
sebelumnya. Oleh karena itu, dua orang siswa mengulangi kembali apa yang
dijelaskan guru secara bergantian. Yang satu jadi pendengar dan mencatat yang
dikatakan temannya, sementara yang satu lagi menerangkan keterangan guru yang
ia simak pada waktu guru menjelaskan pelajarannya tadi, begitu juga
sebagaliknya. Dengan demikian, penekanan utama dari model pembelajaran
artikulasi ini adalah pengulangan kembali makna pembelajaran yang disampaikan
kepada siswa oleh siswa itu sendiri. Model pembelajaran artikulasi ini baik
digunakan dalam rangka meningkatkan daya ingat dan daya serap siswaa dalam
memehami materi yang diajarkan kepadanya.
orang;
catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga dengan kelompok lain;
hasil wawancaranya.
siswa;
7) Kesimpulan.
Adapun kelebihan dari model artikulasi seperti yang dikemukan oleh Istarani
5) Interaksilebihmudah
menjadi dua, yakni karya sastra nonfiksi dan fiksi. Pengertian karya sastra
nonfiksi merupakan karya sastra yang dituliskan berdasarkan kajian keilmuan dan
atau pengalaman, sedangkan karya sastra fiksi merupakan cerita rekaan atau cerita
teks yang berisi informasi berdasarkan fakta atau kenyataan. Teks nonfiksi dapat
ditemukan dalam artikel surat kabar atau majalah, laporan karya ilmiah, atau
biografi.
2.6.1 Jenis-Jenis Teks Nonfiksi
Teks Nonfiksi terbagi menjadi dua jenis, antara lain (Nurgiantoro, 2018:4):
asli dan otentik, berdasarkan penelitian, dan memiliki bukti pendukung yang
jelas.
Contoh teks nonfiksi murni adalah makalah, karya ilmiah, skripsi, thesis,
Pada teks nonfiksi kreatif, tulisan berdasarkan sumber yang otentik, namun
nonfiksi kreatif yang terkenal adalah novel Da Vinci Code karya Dan Brown
yang memadukan fakta dan sejarah dengan kisah imajinatif yang menarik di
dalamnya.
terdahulu
1) Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual
diagram.
denotatif, atau bahasa dalam makna yang sebenarnya, agar pembaca bisa
dan penelitian dari data sebenarnya, dan didukung oleh sumber rujukan yang