Tambahan jawaban
Setelah baca dari beberapa sumber, kenapa keterampilan menyimak dengan berbicara
memiliki hubungan lebih erat, karena menyimak dengan berbicara hal yang wajib dan
penting di lakukan di suatu perguruan tinggi, sekolah, prusahaan, dan dalam kehidupan
sehari hari dalam bermasyarakat, jadi kenapa menurut saya keterampilan menyimak
dengan keterampilan berbicara lebih erat.
A. Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak menurut taringan dalam mulyati (2013: 3.4), yaitu suatu
proses mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang telah di sampaikan oleh
seorang pembicara melalui ujaran atau Bahasa lisan.
A. Unsur-Unsur Menyimak
a. Pembicara.
Pembicara ialah orang yang menyampaikan pesan yang berupa informasi.
b. Penyimak
Penyimak ialah orang yang mendengarkannya dan memiliki pengetahuan,
pengalaman yang banyak dan luas.
c. Bahan simakan.
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan,
terutama dalam menyimak. Yang di maksud dengan bahan simakan ialah
pesan yang di sampaikan pembicara kepada penyimak.
B. Keterampilan Berbicara
1. pengertian berbicara
Berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa,
melahirkan pendapat, dan berunding (dengan perkataan,
tulisan, dsb) atau berunding (KBBI 2008: 188). Menurut
Tarigan, menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem
tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang
kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan
gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan. Djago
Tarigan menjelaskan bahwa berbicara adalah keterampilan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau katakata
secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk
menyampaikan pesan.
Menurut tarigan (Djuanda. 2008: 78-83) ada beberapa
metode yang dapat digunakan dalam pengajaran berbicara
1. Ulang-ucap yaitu model ucapan adalah suara guru atau rekaman suara
guru.
2. Lihat-ucapkan yaitu guru memperlihatkan kepada siswa benda tertentu.
3. Memerikan yaitu menjelaskan, menerangkan, melukiskan atau
mendeskripsikan sesuatu.
4. Menjawab pertanyaan siswa yang susah atau malu berbicara.
5. Bertanya melalui pertanyaan siswa dapat menyatakan keinginantahuannya
terhadap sesuatu hal.
Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum,yaitu:
a. memberitahukan, melaporkan (to inform)
b. menjamu, menghibur (to entertain)
c. membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (to
persuade).
Sumber: Dalam BUKU Keterampilan Menyimak Dan Berbicara. Penulis Hanum Hanifa
Sukma M.Pd & M. Fakhrur Saifu din M.Pd