Anda di halaman 1dari 3

Nama: Jelang Bajapana

NPM: 13.431.039 (3B)

WAWASAN NUSANTARA
Sebelum membahas atau mengenal
Wawasan Nusantara, sebaiknya kita
terlebih dahulu mengerti dan memahami
tentang Wawasan Nasional suatu bangsa
secara universal. Suatu Negara
memerlukan suatu konsepsi berupa
wawasan nasional untuk
menyelenggarakan kehidupannya.
Wawasan Nusantara berkaitan erat dengan
wawasan nasional. Wawasan Nasional
adalah cara pandang suatu bangsa yang
telah menegara tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang
serba terhubung dan dalam
pembangunannya di lingkungan nasional
(termasuk lokal dan propinsional),
regional, serta global. Wawasan ini
dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah
serta jati diri bangsa. Kata wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa jawa)
yang artinya melihat atau memandang.
Dengan penambahan akhiran an kata ini
secara harfiah berarti cara penglihatan atau
cara tinjau atau cara pandang. Berdasarkan
teori-teori tentang wawasan, latar belakang
falsafah Pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial
budaya dan aspek kesejarahan,
terbentuklah satu Wawasan Nasional
Indonesia yang disebut Wawasan
Nusantara dengan rumusan pengertian
yang sampai saat ini berkembang sebagai
berikut :

a) Pengertian Wawasan Nusantara


berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993
dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai
berikut : Wawasan Nusantara yang
merupakan wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan
UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
b) Pengertian Wawasan Nusantara
menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua
Program S-2 PKN-UI) : Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai Negara kepulauan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam.
c) Pengertian Wawasan Nusantara,
menurut Kelompok Kerja Wawasan
Nusantara, yang diusulkan menjadi
ketetapan MPR dan dibuat di Lemhannas
tahun 1999 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.

Wawasan Nusantara sangat penting


peranannya dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Semuanya itu
diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
tidak menginginkan terulangnya
perpecahan dalam lingkungan Bangsa dan
Negara Indonesia yang akan melemahkan
perjuangan dalam mengisi kemerdekaan
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional sebagai hasil kesepakatan
bersama agar bangsa Indonesia setara
dengan bangsa lain. Dalam rangka
menerapkan Wawasan Nusantara, kita
sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan
memahami ajaran dasar, hakikat, asas,
kedudukan, fungsi serta tujuan dari
Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara
dalam kehidupan nasional yang mencakup
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan harus tercermin
dalam pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
Wawasan Nusantara menjadi nilai
yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada
setiap strata di seluruh wilayah Negara,
sehingga menggambarkan sikap dan
perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi
yang merupakan identitas atau jati diri
bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara
memiliki landasan idiil sedangkan UUD
1945 merupakan landasan konstitusional.
Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari
tiga unsur dasar, yakni Wadah (Contour),
Isi (Content), dan Tata laku (Conduct).
Wadah (contour) kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki kekayaan alam dan penduduk

dengan aneka ragam budaya. Isi (Content)


adalah aspirasi bangsa yang berkembang
di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945. Tata laku (Conduct)
merupakan hasil interaksi antara wadah
dan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah
dan lahiriah. Tata laku batiniah
mencerminkan jiwa, semangat, dan
mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah
tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan
perilaku dari bangsa Indonesia.
Berbicara mengenai Hakikat
Wawasan Nusantara berarti berbicara
tentang keutuhan nusantara dalam artian
cara pandang yang selalu utuh menyeluruh
dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional. Asas Wawasan Nusantara
merupakan ketentuan-ketentuan atau
kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi,
ditaati, dipelihara dan diciptakan demi
tetap taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa
atau golongan) terhadap kesepakatan
bersama. Asas Wawasan Nusantara terdiri
dari kepentingan yang sama, tujuan yang
sama, keadilan, kejujuran, solidaritas,
kerjasama, dan kesetiaan terhadap ikrar
atau kesepakatan bersama demi
terpeliharanya persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan.
Wawasan Nusantara meliputi arah
pandang ke dalam dan ke luar. Arah
pandang ke dalam mengandung arti bahwa
bangsa Indonesia harus peka dan berusaha
untuk mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya
disintegrasi bangsa dan harus
mengupayakan tetap terbina dan tetap
terpeliharanya persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan. Arah pandang ke luar

ditujukan demi terjaminnya kepentingan


nasional dalam dunia yang serba berubah
maupun kehidupan dalam negeri serta
dalam melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, serta kerja sama
dan sikap saling hormat-menghormati.
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan serta ramburambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggara Negara di
tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok,

golongan, suku bangsa, atau daerah. Untuk


mengetuk hati nurani setiap warga negara
Indonesia agar sadar bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, diperlukan
pendekatan dengan program yang teratur,
terjadwal dan terarah. Hal ini akan
mewujudkan keberhasilan dan
implementasi Wawasan Nusantara.
Dengan demikian Wawasan Nusantara
terimplementasi dalam kehidupan nasional
guna mewujudkan ketahanan nasional,
cita-cita nasional, serta tujuan nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber: Pendidikan Kewarganegaraan,
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 2008

Anda mungkin juga menyukai