Anda di halaman 1dari 15

PSIKOLOGI

PENDIDIKAN
KONSEP GURU DAN
MENGAJAR
A. Pengertian Guru
Pengertian Guru
Pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu
ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.

Beberapa pengertian Guru Menurut Para Ahli dan UUD no.14 tahun 2005

1. Dri Atmaka
Menurut Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk
memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.

2. Husnul Chotimah
Menurut Husnul Chotimah (2008), pengertian guru adalah orang yang memfasilitasi proses peralihan
ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
3.Ngalim Purwanto
menurut Ngalim Purwanto, pengertian guru adalah orang yang pernah memberikan suatu
ilmu atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang.

4.Mulyasa
Menurut Mulyasa, pengertian guru adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.

5. UU No. 14 Tahun 2005


Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik
profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk
mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu
pengetahuan yang diajarkannya tersebut.Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan
formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya.
Berdasarkan Tugas, dan kegiatannya, guru dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Guru Kelas : Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas,tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas.

2. Guru Mata Pelajaran : Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran
tertentu.

3. Guru Bimbingan Konseling


Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah
peserta didik satuan pendidikan formal
B. Karakteristik Kepribadian Guru

Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dapat dimaklumi karena
manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh
kepribadian gurunya. Ada 7 karakteristik Kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang guru, yaitu:

1) Berakhlak Mulia
Mengapa guru harus berakhlak mulia atau berkarakter baik? Karena diantara
tugas yang pokok seorang guru ialah memperkukuh daya positif yang dimiliki
siswa agar mencapai tingkatan manusia yang seimbang/harmonis
2) Mantap Stabil dan Dewasa
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, profesional dan dapat
di pertanggung jawabkan, guru harus memiliki kepribadian yang mantap,
stabil dan dewasa, agar tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

3) Afif dan Bijaksana


Dalam pendidikan, mendisiplinkan peserta didik harus di mulai dengan pribadi guru
yang disiplin, arif dan berwibawa, kita tidak bisa berharap banyak akan
terbentuknya peserta didik yang disiplin dari pribadi guru yang kurang disiplin,
kurang arif, dan kurang berwibawa.

4) Menjadi Teladan
guru adalah contoh, model yang menjadi teladan dan panutan bagi semua siswanya.
Maka dari itu guru harus mempunyai kepribadian yang baik agar menjadi teladan
atau contoh yang baik juga bagi siswanya.
5) Mengevaluasi diri sendiri
Tujuan evaluasi kinerja diri adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran
di masa mendatang

6) Mengembangkan diri.
Diantara sifat yang harus dimiliki ialah pembelajar yang baik atau pembelajar
mandiri, yaitu semangat yang besar untuk menuntut ilmu. Sebagai contoh kecil
yaitu kegemarannya membaca dan berlatih ketrampilan yang dapat menunjang
profesinya sebagai pendidik.

7) Religius.
Akhlak mulia timbul karena seseorang percaya pada Allah sebagai pencipta yang
memiiki nama-nama baik dan sifat yang terpuji.. Pribadi yang selalu menghayati
ritual ibadah dan mengingat Allah akan melahirkan sikap terpuji.
C. Kompetensi Profesionalisme Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-


kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. guru harus memiliki kompetensi yang akan
menunjang tugas profesionalnya. Berdasarkan UU, ada 4 kompetensi yang wajib dimiliki seorang
guru, yaitu:

1)Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa mengelola suatu
proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik.

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan
kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun,
empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dll.
3)Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki
supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.Keterampilannya berkaitan
dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung dengan kinerja guru

4) Kompetensi sosial

Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi


secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, hingga masyarakat secara luas.
D. Hubungan Guru dengan Proses Mengajar

Berikut ini akan dibahas beberapa hal pokok mengenai hubungan antara guru dengan proses belajar mengajar. Hal-hal pokok
tersebut meliputi:
1. Konsep Dasar PBM
A. Definisi dan komunikasi dalam PBM
Pada umumnya para ahli sependapat bahw yang disebut PBM ialah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa
sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar.
B.  Sasaran Kegiatan PBM
Sasaran yang dituju oleh PBM bersifat bertahap dan meliputi beberapa jenjang dari jenjang yang konkret dan langsung dapat
dilihat dan dirasakan sampai ang bersifat nasional dan universal. Ditinjau dari sudut waktu pencapainnya, sasaran PBM
dapat dikategorikan dalam tiga macam yaitu :
 Sasaran jangka pendek
 Sasaran jangka mengengah
 Sasaran jangka panjang
C. Strategi Perencanaan PBM
Para ahli pendidikan mengemukakan empat langkah besar sebagai prosedur penyusunan rencana pengelolaan
PBM. Langkah-langkah ini pada dasarnya hanya merupakan “pendahulaun” PBM yang akan diselenggarakan
Pertama, merumuskan dan menetapkan spesifikasi output yang menjadi target yang hendak dicapai dengan
memperhatikan aspirasi dan selera serta kebutuhan masyarakat yang memerlukan output tersebut.
Kedua, mempertimbangkan dan memilih cara atau pendekatan dasar proses belajar-mengajar yang dipandang
paling efektif untuk mencapai target diatas.
Ketiga, mempertimbangkan dan menetapkan langka-langkah tepat yang akan ditempuh sejak titik awa hingga
titik akhir yaki tercapainya hasil PBM.
Keempat, mempertimbangkan dan menetapkan kriteria dan standar yang akan dipergunakan untuk
mengevaluasi taraf keberhasilan PBM.
Selanjutnya, untuk menjamin terlaksananya prosedur perencanaan tadi, guru perlu menyusun langkah-
langkah konkret dan operasional untuk segera diimplementasikan dalam PBM.
 D. Strategi Pelaksanaan PBM
Dalam melaksanakan rencana kegiatan PBM, guru sepantasnya pandai-pandai menentukan
pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar pas dengan sifat pokok bahasan, kemampuan
siswa, dan tujuan instruksional yang hendak dicapai.

2. Fungsi Guru dalam PBM


Menurut Gagne, setiap guru berfungsi sebagai:
• Designer of intruction
Fungsi ini menghendaki guru untuk senantiasa mampu dan siap merancang kegiatan belajar
mengajar yang berhasil guna dan berdaya guna.
• Manager of instruction
Guru sebagai manager of instruction, artinya sebagai pengelola pengajaran. Fungsi ini menghendaki
kemampuan guru dalam memgelola (menyelenggarakan dan mengendalikan) seluruh tahapan
proses belajar mengajar.
• Evaluator of student learning
Fungsi Guru sebagai evaluator of student learning, yakni guru sebagai penilai hasil belajar siswa.
Fungsi ini menghendaki guru untuk senantiasa mengikuti perkembangan taraf kemajuan prestasi
belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun waktu pembelajaran.
3. Posisi dan Ragam Guru dalam PBM
A. Posisi Guru dalam PBM
Dikutip dari Darajat (1982), menurut Claife (1976), guru adalah:…an authority in the disciplines relevant to
education, yakni pemegang hak otoritas atas cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
pendidikan.

B. Ragam Guru dalam PBM


Berdasarkan hasil riset mengenai gaya penampilan dan kepemimpinan para guru dalam mengelola proses
belajar mengajar, ditemukan tiga raga guru, yakni: otoriter, laissez-faire, dan demokratis. Penjelasan
mengenai ragam-ragam guru ini adalah sebagai berikut :
Pertama, guru otoriter. Secara harfiah, otoriter berarti berkuasa sendiri atau sewenang-wenang.
Kedua, guru laissez-faire, padanannya adalah individualism. Guru yang berwatak seperti ini biasanya gemar
mengubah arah dan cara pengelolaan proses belajar mengajar secara seenaknya, sehinga menyulitkan siswa
dalam mempersiapkan diri.
Ketiga, guru demokratis. Arti demokratis adalah bersifat demokrasi yang pada intinya mengandung makna
memperhatikan persamaan hakdan kewajiban semua orang.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai