Anda di halaman 1dari 4

Dosen Pengampu : Mohammad Alvian,M.

Hum

Nama : Nur Alif Ulfayatin / 043835709

Tugas Tutorial 2

1. Sebutkan & jelaskan ragam berbicara berdasarkan tujuannya!


2. Jelaskan perbedaan berbicqra ekspositf & berbicara Deskriptif!
3. Apa saja persiapan yang diperlukan agar seseorang dapat menyajikan pikiran & gagasan
secara oral?
4. Pada saat berbicara formal harus memperhatikan kaidah penggunaan Bahasa Indonesia.
Kaidah apa saja yang harus diperhatikan? Jelaskan!
5. Jelaskan pengertian dari presentasi & sebutkan manfaatnya!

Jawab :

1. Ragam berbicara berdasarkan tujuan berbicara, antara lain :


a. Berbicara Argumentatif
Berbicara argumentatif sering digunakan untuk meyakinkan orang lain. Ragam
berbicara ini sering ditemui pada pembicaraan di siding pengadilan. Jaksa dan
pengacara seing menggunakan ragam berbicara ini dalam meyakinkan hakim bahwa
tuntutan jaksa atau pembelaan pengacara benar atau tidak benar. Untuk meyakinkan
orang lain, seorang pembicara argumentatif harus didukung oleh fakta, bukti, dan
teori yang telah diuji kebenarannya.
b. Berbicara Persuatif
Berbicara persuatif sering digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam
berbicara persuatif, pembicara berusaha mengungkapkan gagasan-gagasan yang dapat
memengaruhi sikap pembaca. Djamaludin dkk., (1994: 99) menyatakan bahwa
berbicara persuasi merupakan upaya menyampaikan informasi lewat cara-cara
tertentu yang membuat orang menghapus gambaran lama yang ada di benaknya dan
menggantikan dengan gambaran baru sehingga berubahlah perilakunya. Contoh
berbicar persuasive sering dijumpai pada iklan produk dan iklan layanan masyarakat.
c. Berbicara Ekspositif
Berbicara ekspositif digunakan untuk memeperluas wawasan pendengar (informatif).
Pembicara melakukan pembicaraan dengan sebaik mungkin agar pendengar
mendapatkan sesuatu yang baru dan berharga dari pembicaraan tersebut. Contoh
kegiatan berbicara ekspositif seing dijumpai pada kegiatan seminar, ceramah, pidato,
presentasi dan sebagainya.
d. Berbicara Deskriptif
Berbicara deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran kepada pendengar
tentang suatu objek. Seorang pembicara harus menggambarkan objek yang
dibicarakan dengan sejelas-jelasnya sehingga pendengar secara emosional dapat
merasakan seakan-akan objek tersebut dapat dirasakan atau berada di hadapannya.
Kegiatan berbicara deskriptif sering dijumpai pada pembicaraan seorang polisi ketika
meminta keterangan saksi sebuah kejadian.
e. Berbicara Naratif
Berbicara naratif digunakan untuk menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang
dialami atau diimajinasikan pembicara. Berbicara naratif diikat oleh urutan waktu
(kronologis) dan urutan tempat (spasial). Contoh berbicara ini sering dijumpai ketika
seseorang menceritakan pengalamannya, baik untuk kepentingan kesaksian dalam
perkara hokum maupun hanya pendukung dalam bercengkrama.
2. Perbedaan berbicara ekspositif dan berbicara deskriptif :
 Berbicara ekspositif digunakan untuk memeperluas wawasan pendengar (informatif).
Pembicara melakukan pembicaraan dengan sebaik mungkin agar pendengar mendapatkan
sesuatu yang baru dan berharga dari pembicaraan tersebut. Contoh kegiatan berbicara
ekspositif seing dijumpai pada kegiatan seminar, ceramah, pidato, presentasi dan
sebagainya. Sedangkan berbicara deskriptif.
 Berbicara deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran kepada pendengar tentang
suatu objek. Seorang pembicara harus menggambarkan objek yang dibicarakan dengan
sejelas-jelasnya sehingga pendengar secara emosional dapat merasakan seakan-akan
objek tersebut dapat dirasakan atau berada di hadapannya. Kegiatan berbicara deskriptif
sering dijumpai pada pembicaraan seorang polisi ketika meminta keterangan saksi sebuah
kejadian.
3. Sebelum mengorganisasikan gagasan, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh
pembicara yaitu :
1. Menentukan tema; yaitu pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan
yang cakupannya menyangkut permasalahan yang diangkat;
2. Mengumpulkan bahan;
3. Menyeleksi bahan; perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan;
dan
4. Mengorganisasikan gagasan; menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa
bahasan yang lebih fokus dan terukur.

Selain mengorganisasikan gagasan, pembicara juga harus memperhatikan beberapa hal.


Suyono (dalam Riadi, 2004; 53) telah mengemukakan tujuh hal yang harus diperhatikan
pembicara dalam mengemukakan gagasan, yaitu:

1. Disampaikan secara terbuka dan didasari emikiran yang sehat, logis dan objektif;
2. Disampaikan dengan bahasa yang jelas dan lancar;
3. Harus mengenai permasalahan dan tidak keluar dari permasalahan yang dibahas;
4. Menghilangkan rasa emosional dan tidak memaksakan pendapatnya harus diterima;
5. Tidak boleh menjelekkan orang lain;
6. Dapat berupa contoh pelaksanaan dari gagasan yang mucul dari orang lain; dan
7. Menggunakan kalimat yang singkat, padat, jelas untuk mengungkapkan gagasan
tersebut.
4. Bahasa yang digunakan dalam kegiatan berbicara formal dapat ditandai oleh
karakteristiknya yang dipaparkan berikut ini.
1. Ragam baku/ilmiah (terutama untuk kegiatan seminar, symposium, pidato formal dan
kenegaraan)
2. Kata dipilih (diksi) termasuk kata baku
3. Digunakan kalimat efektif
4. Gaya bahasa retoris
5. Bernalar atau logis
5. Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan pihak lain yang bersifat kolektif,
yakni sekelompok orang dalam berbagai skala (kecil/sedikit atau besar/banyak).
Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topk, pendapat atau informasi kepada
orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada lima batasan tentang resentasi,
yaitu:
1. Pemberian (tentang hadiah)
2. Pengucapan pidato (pada penerima suatu jabatan)
3. Perkenalan (tentang seseorang kepada seseorang, biasanya kedududkannya lebih
tinggi)
4. Penyajian atau pertunjukkan (tentang sandiwara, film, dan sebagainya) kepada orang-
orang yang diundang
5. Menyajikan dan mengemukakan (dalam diskusi, ceramah, dan sebagainya).

Menurut pendapat Sutomo (2007: 1) mengatakan bahwa presentasi adalah suatu kegiatan
aktif yang dilakukan oleh seorang pembicara untuk menyampaikan dan
mengomunikasikan ide dan informasi kepada sekelompok orang pendengar. Jadi
presentasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara aktif dengan melibtakan orang lain
selain pembicara. Presentasi juga memiliki beberapa manfaat, dengan rincian berikut:

1. Sebagai bahan paparan suatu pokok bahasan inti


2. Media pembantu untuk penjabaran dari materi pelajaran sekolah atau suatu proyek
kerja
3. Kesan lebih eksklusif karena melibatkan alat presentasi (professional)
4. Pendengar biasanya akan lebih jelas jika disertai dengan media gambar dari
presentasi itu sendiri, dan
5. Memupuk mental yang ada dalam diri presenter.

Anda mungkin juga menyukai