Pengertian
Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog (Dori Bori Wuwur, Retorika:
Terampil Berpidato…, hlm 48) sedangkan, monolog itu sendiri merupakan kegiatan
berkomunikasi atau berbicara yang dilakukan dalam satu arah. Adapun bentuk-bentuk monolog
di antaranya, pidato, bercerita, dan membawakan acara.
1. Bercerita
Bercerita atau mendongeng merupakan kegiatan menyampaikan rangkaian peristiwa yang
dialami oleh tokoh. Tokoh ini bisa berupa manusia, binatang, dan makhluk lain.
Menurut Wilson Nadeak, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih cerita:
1. Untuk siapa cerita itu?
2. Apa yang hendak diajarkan melalui cerita tersebut?
3. Bagaimana sumbernya, apakah dapat dipercaya?
4. Apakah akan membangkitkan rasa pemberani, penurut, atau pengabdi?
5. Apakah cerita itu baik untuk diceritakan?
Menurut Haryadi (1994), keterampilan bercerita menuntut berbagai kemampuan, di antaranya
kemampuan:
1. Mengingat unsur cerita
2. Menggunakan bahasa yang baik secara improfisasi
3. Meragakan adegan
4. Menyelipkan humor yang segar
5. Menghayati cerita
6. Menyampaikan amanat
2. Pembawa Acara
Pembawa acara adalah orang yang pertama berbicara dalam suatu acara. Karena kunci
kesuksesan sebuah acara berada di tangan pembawa acara (Wiyanto, 2004). Pembawa acara
sering disebut sebagai Master of Ceremony (MC) padahal kedua istilah ini berbeda, walaupun
ada unsur persamaannya. Pembawa acara bertugas pada acara resmi dan tidak resmi, sedangkan
MC bertugas pada acara tidak resmi (Wiyanto, Asul dan Prima K. Astuti, 2004).
Selain istilah pembawa acara dan MC ada pula istilah Protokol. Istilah protokol pun sering
digunakan dalam arti yang sama, padahal jelas berbeda. Kata protokol berasal dari bahasa
Yunani, yang artinya sebagai tata tertib pergaulan internasional atau sopan santun diplomatik.
Biasanya istilah protokol ini diterapkan dalam kegiatan upacara baik secara nasional maupun
internasional, resmi atau setengah resmi, kenergaraan atau sosial kemasyarakatan.
3. Pidato di depan umum
Bentuk utama dari monologika adalah pidato. Menurut Hadinegoro, pidato merupakan
pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan pada orang banyak, atau
wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak, dengan maksud agar para
pendengar mengetahui, memahami, menerima, serta bersedia melaksanakan segala sesuatu
yang disampaikan kepada mereka (2003: 1).
Manfaat pidato dalam kehidupan sehari-hari:
1. Memberikan informasi
2. Menghibur
3. Membujuk
4. Menarik perhatian
5. Meyakinkan
6. Memperingatkan
7. Membentuk kesan
8. Memberikan instruksi
9. Membangun semangat
10. Menggerakan massa
4. Komunikasi Publik
Pembahasan mengenai public speaking tidak dapat terlepas dari pembahasan tentang
komunikasi. Karena public speaking merupakan bagian dari komunikasi.
Oleh karena itu, menurut Abidin komunikasi merupakan proses penyampaian dan
penerimaan pesan melalui media tertentu dari seseorang kepada orang lain, dengan tujuan
dan dalam konteks tertentu, yang memungkinkan adanya umpan balik tertentu.
Dalam penyampaian pidato ada tiga hal yang harus dipenuhi, yaitu kontak, olah
vokal, dan olah visual.
Hubungan Retorika dengan Pidato
Retorika dengan pidato memiliki hubungan yang sangat erat karena sama-sama memiliki maksud
untuk disampaikan kepada pihak lain. Pidato atau retorika menurut Muhamad Asyur adalah seni
berbicara dan berekspresi yang sudah dilakukan sejak zaman kuno, yang tujuannya memengaruhi
public demi kepentingan agama, politik, sosial, militer, dan ekonomi.
Jenis-jenis Pidato
a. Bidang politik
b. Kesempatan khusus
c. Kesempatan resmi
d. Pertemuan informatif, seperti kuliah, ceramah, menyajikan masalah, pengajaran, dan
wejangan informative.
Macam-macam Pidato
A. Berdasarkan ada tidaknya persiapan dalam pidato, Rachmat (1999: 17-18) membagi
jenis pidato menjadi empat macam yaitu pidato impromptu, manuskrip, memoriter, dan
ekstemporer.
1. Pidato impromptu
Pidato impromptu adalah pidato yang disampaikan tanpa persiapan.
2. Pidato manuskrip
Pidato manuskrip sering disebut pidato dengan naskah. Pidato jenis ini diperlukan oleh
tokoh nasional dan para ilmuwan dalam melaporkan hasil penelitian yang dilakukannya.
Keuntungan pidato manuskrip:
1) Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan pernyataan
gamblang
2) Pernyataan dapat dihemat karena manuskrip dapat disusun kembali
3) Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan
4) Hal-hal yang menyimpang dapat dihindari
5) Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak
3. Pidato memoriter
Pidato jenis ini juga sering disebut sebagai pidato hafalan.
4. Pidato ekstemporer
Pidato ekstemporer merupakan jenis pidato yang paling baik dan paling banyak
digunakan oleh juru pidato yang mahir.
Berikut adalah struktur bahan yang digunakan untuk berbagai pidato seremonial.
1. Pidato pembukaan dalam seminar
a. Pembukaan
b. Pengantar dan ucapan terima kasih
c. Alasan pemilihan tema
d. Harapan yang ingin diperoleh dari pembicara dan pendengar
e. Penjelasan jalannya acara
f. Penutup
3. Pidato belasungkawa
a. Pembukaan
b. Penyampaian rasa belasungkawa
c. Penjelasan tentang makna kematian bagi manusia
d. Doa dan harapan
e. Penutup
4. Pidato belasungkawa atas nama keluarga
a. Pembukaan
b. Ucapan terima kasih
c. Penjelasan peristiwa kematian
d. Permohonan maaf atas kesalahan orang yang meninggal dunia
e. Permohonan untuk penyelesaian utang-piutang
f. Permohonan maaf
g. Penutup
b. Selama berbicara
1) Menggunakan pause, jeda sementara untuk memberi kesempatan pada pendengar
guna mencerna penjelasan yang baru disampaikan
2) Pembicaraan diselingi dengan sapaan-sapaan yang bervariasi
3) Kata-kata atau frase yang penting ditekankan dengan intonasi khusus
4) Nada dan suara harus bervariasi
5) Dukunglah pembicaraan dengan mimik dan intonasi yang tepat
6) Pembicaraan diusahakan logis dan sistematis