Anda di halaman 1dari 18

Nama : Emi Masturoh

NIM : 1710221034
Kelas : 6 B

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR


1. Apa yang dimaksud dengan Jurnalistik?
Jurnalistik adalah kegiatan untuk menyiapkan, mengedit dan menulis untuk
surat kabar, majalah dan lain sebagainya (Assegaf, 1982:9).
Ni'mah, M. (2018). Penerapan “Jurnalisme Profetik” terhadap Karya Jurnalistik
wartawan Alumnus UIN Walisongo Semarang. Walisongo Institutional
Repository, 22.

2. Ditinjau asal bahasa, jurnalistik itu sebenarnya dari bahasa apa?


Kata journalism diambil dari bahasa prancis journal yang berasal dari istilah
latin diurnal atau diary. Diurnal atau tindakan-tindakan harian yang menjadi kegiatan
sehari-hari masyarakat yang ditulis tangan. diural terlibat diromawi kuno dan menjadi
cikal bakal lahirnya surat kabar.
Saputra, R. R. (2016). PARTISIPASI CITIZEN JOURNALISM TERHADAP MEDIA.
Repository UIN Alauddin Makassar, 11.

3. Jurnalistik memiliki cakupan sangat luas tidak terbatas di dunia kewartawanan saja,
mohon dijelaskan jenis jurnalistik yang berhubungan dengan kecepatan waktu
penyampaian yang mewakili ragam jurnalistik yang berkembang kini?
Sesuai dengan makna jurnalistik yaitu identik dengan dunia tulis menulis,
maka bahasa jurnalistik adalah bahasa tulis menulis atau bahasa komunikasi massa
yaitu bahasa dengan pilihan kosa kata yang sederhana agar dapat dipahami oleh
segenap lapisan masyarakat. Selain itu, singkat, jelas, padat, dan obyektif. Dalam tulis
menulis, bahasa ini mutlak harus digunakan mengingat sasaran tulisan kita adalah
masyarakat luas yang memiliki ragam wawasan dan kailmuan berbeda, maka tulisan
seorang penulis diharapkan bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat tersebut.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/
4. Apa yang dimaksud jurnalistik cetak atau media cetak?
Media cetak adalah dimana perkembangan teknologi yang belum berkembang,
yaitu media cetak dibuat memakai mesin tik untuk membuat suatu iklan produk
sedangkan gambar-gambar atau animasi yang memperbagus iklan produk itu dibuat
secara manual dengan menggunakan pena.
Dalam pengertian lain media cetak dapat juga dipahami sebagai salah satu
media dimana kita bisa membaca berita, informasi, tips dan lainnya. sesuai dengan
namanya, media cetak berarti media yang beritah atau informasinya dicetak pada
kertas. Media cetak didukungnya perkembangan teknologi yang sudah berkembang,
sehingga dapat memudahkan orang untuk membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan
atraktif.
Rosmilasari. (2017). PERANAN MEDIA ISLAM DALAM MENYAMPAIKAN
PESAN DAKWAH DI KOTA KENDARI. Repository Perpustakaan IAIN
Kendari, 7.

5. Ada berapa jenis media cetak itu?


Sekurang-kurangnya terdapat tiga jenis media cetak yang beredar di
masyarakat, antara lain surat kabar, majalah, dan buku. Sejak masa awal
perkembangannya hiinggga saat ini, ketiga jenis media cetak tersebut telah mengalami
berbagai perubahan yang amat amat besar. Dari sisi perwajahan, bahasa, dan kualitas
pesan, semuanya telah berubah sejalan dengan perubahan masyarakat dan kemajuan
teknologi pendukungnya.
Yovanda, L. (2018). PENGARUH PENYEBARAN BERITA DI MEDIA ONLINE
TERHADAP MENURUNNYA MINAT BACA KORAN (STUDI KASUS
MAHASISWA JURNALISTIK ANGKATAN 2015 UIN RADEN FATAH
PALEMBANG). Repository Universitas Islam Negeri Raden Fatah , 37.

6. Apa yang maksud jurnalistik elektronik atau media elektronik?


Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi
elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan
kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan
secara elektronis tetapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna
akhir.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Media_elektronik
7. Apa yang dimaksud jurnalis dan jurnalisme?
Jurnalisme memiliki makna dengan cakupan aktivitas yang luas, mulai dari
aktivitas mencari, mengolah dan menyebarkan informasi kepada publik.
Wartawan merupakan orang-orang yang bertugas mencari, mengumpulkan,
dan mengelola bahan pemberitaannya menjadi konsep berita, komentar, dan iklan
(advertensi) yang akan disiarkan. Wartawan juga bisa dikatakan sebagai jurnalis.
Dalam dunia pers internasional istilah wartawan sepadan dengan istilah
jurnalis. Keduanya bermakna orang yang berpropfesi sebagai pencari dan pembuat
berita. Namun, kata jurnalis lebih popular dan lebih meng-internasional karena kata
tersebut bukan Bahasa Indonesia, tetapi diambil dalam Bahasa Inggris Journalis.
Namun, karena kata tersebut sangat popular, sehingga diserap menjadi Bahasa
Indonesia Jurnalis.
Hikmat, M. M. (2018). Jurnalistik Literaly Realism. Jakarta Timur: Prenadamedia
Group.
Ashari, M. (2019). Jurnalisme Digital: dari Pengumpulan Informasi Sampai
Penyebaran
Pesan. Google Schoolar- Neliti, 1.
Bahri, A. N. (2018). Diktat Jurnalistik. Google Cendekia, 42-43.

8. Apakah jurnalistik telah menjadi disiplin ilmu dan bisa dipelajari secara khusus di
sekolah atau Perguruan Tinggi?
Jurnalistik sebagai bagian dari ilmu komunikasi dan publistik, jelas telah
menjadi disiplin ilmu. Di sekolah-sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga
Sekolah Menegah (SLTP/SMU/SMK/Aliyah) secara langsung telah dipelajari dasar-
dasar jurnalistik seperti dalam pelajaran bahasa Indonesia atau bahasa Daerah. Di
Perguruan Tinggi, jurnalistik bisa di pelajarilebih khusus lagi yaitu di Fakultas
Komunikasi Jurusan Jurnalistik. Anda bisa menghubungi Perguruan Tinggi yang
membuka fakultas tersebut di kota Anda.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

9. Di Indonesia, Surat kabar sering disebut juga koran, dari bahasa apa koran itu?
Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Prancis courant) atau surat
kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada
kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam
berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana,
cuaca. Surat kabar juga biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran
lewat gambar berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, komik, TTS dan hiburan
lainnya.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Koran

10. Apa pengertian surat kabar?


Surat kabar merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari
berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, kriminal, budaya, seni,
olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya (Suryawati, 2011:40).
Prastiwi, E. (2019). KEBIJAKAN REDAKSIONAL KORAN LOKAL DI LAMPUNG
DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA)
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI LAMPUNG TAHUN
2018. Digital Repository Unila, 20.

11. Apa yang dimaksud surat kabar elektronik?


Surat kabar elektronik adalah surat kabar yang proses pengolahan dan
penyajian informasi serta penerimaannya melalui elektronik. Jadi isi pesan harus diubah
dulu menjadi gelombang elektromagnetik, lalu dipancarkan atau ditransmisikan kepada
pelanggan di manapun berada , pelanggan menerima isi pesan melalui pesawat monitor
yang dilengkapi dengan printer.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

12. Apa yang dimaksud surat kabar pop?


Surat kabar yang menyajikan hal-hal populer, termasuk berita-berita
kriminilitas, dicetak dengan kepala berita yang sensasional dan besar-besar dengan
dihiasi gambar-gambar besar dan mencolok.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

13. Apa pengertian tabloid?


Tabloid adalah barang cetakan yang betuknya setengah surat kabar harian dan
umumnya full color.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/
14. Apa yang disebut majalah?
Majalah adalah terbitan berkala yang memuat artikel dari berbagai penulis.
Biasanya mingguan, dwimingguan, bulanan atau dua bulanan.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

15. Secara khusus apa yang dimaksud majalah berita?


Majalah berita adalah majalah mingguan yang menyajikan berita sebagai porsi
utamanya, dengan suatu gaya penyajian yang khas seperti Gatra, Umat, Forum, dan
lain-lain.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/
16. Apa tugas seorang editor suatu media?
Orang yang bertugas memperbaiki bahasa, ejaan, penyajian suatu karangan
atau tulisan yang hendak dimuat dalam media massa. Dia yang menentukan artikel
yang akan dimuat di media bersangkutan. Tugas editor ini sangat sibuk, perharinya dia
bisa menerima puluhan bahkan ratusan tulisan yang dikirim para penulis. Editor harus
menyeleksi tulisan-tulisan tersebut, mana yang layak untuk diterbitkan.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

17. Apa tanggung jawab pemimpin redaksi?


Pemimpin redaksi adalah yang bertanggung jawab pada isi pemberitaan baik
tanggung jawabnya kepada pemimpin umum atau kepada hukum negara dan kode etik
jurnalistik. Jadi mereka bukan saja berhadapan dengan masyarakat, tapi juga dengan
pemimpin umum dan hukum negara. Untuk itu posisinya cukup penting menyangkut
kehidupan media bersangkutan.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/
18. Apa tanggung Jawab pemimpin umum surat kabar dan majalah?
Pemimpin umum adalah orang paling bertanggung jawab atas seluruh
penerbitan media baik kedalam maupun ke pihak luar; yang berhak menentukan staf
yang dinilai mampu membantu memperlancar roda penerbitan terutama dalam hal
redaksional dan usaha.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

19. Apa pengertian berita?


Menurut pendapat William S. Maulsby mengemukakan pengertian yang lebih
sempurna dengan merumuskan bahwa : “Berita dapatlah dibataskan (didefinisikan)
sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak fakta-fakta yang mempunyai
arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar
yang memuat berita tersebut.
Gunawan, A. (2014). TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA JURNALISTIK
TENTANG PENULISAN BERITA DI MEDIA CETAK. Fisip Untirta
Repository,
21.

20. Unsur-unsur apa saja yang membentuk suatu berita?


Dalam menulis berita, seorang wartawan mengacu pada nilai-nilai berita untuk
kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai "rumus umum" penulisan
berita, agar tercipta sebuah berita yang lengkap. Menurut Romli Unsurunsur berita
tersebut dikenal dengan 5W+1H, yang merupakan kependekan dari :
a. What = apa yang terjadi
b. Where = dimana hal tersebut terjadi
c. When = kapan peristiwa tersebut terjadi
d. Who = siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut
e. Why = mengapa hal tersebut terjadi
f. How = bagaimana peristiwa tersebut terjadi.
“Rumusan Indonesia” untuk 5W+1H adalah 3A+3M, kependekan dari: Apa,
si-Apa, meng-Apa,bila-Mana, di-Mana dan bagai-Mana. Sebuah berita hendaknya
memenuhi unsur tersebut.
Gunawan, A. (2014). TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA JURNALISTIK
TENTANG PENULISAN BERITA DI MEDIA CETAK. Fisip Untirta
Repository,
24.

21. Apa yang dimaksud bahasa berita?


Bahasa berita adalah bahasa yang disyaratkan sederhana tidak bercampur baur
dengan kata-kata asing dan kata-kata yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain
itu dalam bahasa berita hindari pemakaian kalimat terbalik dan kata-kata penat.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

22. Apa saja syarat-syarat berita itu?


Berita harus memenuhi syarat :
1) Harus benar, apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan bukti-bukti yang konkrit.
2) Sederhana, berita yang ditulis harus sederhana baik dalam isi maupun bahasanya
sehingga dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.
3) Singkat, berita yang baik adalah tidak bertele-tele, langsung pada pokok
permasalahan, singkat jelas dan padat sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada
pembaca.
4) Jelas, apa yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
5) Hidup, apa yang diberitakan harus mendorong minat pembaca untuk terus membaca
dan mengikuti perkambangan berikutnya. Pembaca ikut merasakan.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

23. Apa pengertian wartawan dan kewartawanan?


Wartawan adalah orang yang bekerja dan mendapat nafkah sepenuhnya dari
media massa. Tugas pokoknya sebagai sebagai peliput, penyusun berita, dan
menyebarkan berita
Adapun kewartawanan, Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1996, pasal 1
ayat 3 disebutkan: “Kewartawanan ialah pekerjaan/kegiatan/ usaha yang berhubungan
dengan pengumpulan, pengelolaan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan,
gambar-gambar dan lain-lain sebagainya untuk perusahaan, radio, televisi dan film”.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

24. Apa saja sebutan lain bagi wartawan?


Wartawan disebut juga: juru warta, jurnalism, reporter, newsgatter, press-man,
kuli tinta, nyamuk pers, komunikator massa, dan pembela kepentingan rakyat.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

25. Apa saja Fungsi Dan Tugas Wartawan itu?


Fungsi dan tugas wartawan pada dasarnya ada tiga, yaitu:
1) Peliput; seorang wartawan berfungsi sebagai peliput setiap peristiwa yang
terjadi untuk menjadi bahan berita.
2) Penyusun; peristiwa yang telah diliput akan disusun menjadi suatu berita yang
menarik buat publik.
3) Penyebar informasi; berita yang telah disusun akan disampaikan kepada publik,
berita itu menjadi informasi buat mereka.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-
dasar-dasar-jurnalistik/

26. Mohon dijelaskan berbagai Jenis Wartawan !


Secara garis besar jenis wartawan itu ada 4 yaitu :
1) Wartawan Profesional Yaitu wartawan yang menjadikan kegiatan kewartawanan
sebagai profesi. Tugas tersebut dilaksanakan sebagai profesi atau pekerjaan.
2) Wartawan Free Lance Wartawan yang tidak tergantung pada satu kabar atau berita
saja. Ia melakukan tigas kewartawanan. Sedangkan karyanya disalurkan ke berbagai
media. Jadi tidak terikat oleh satu penerbitan atau satu surat kabar.
3) Koresponden Istilah ini sering dipakai untuk menyebut wartawan yang bertugas di
daerah dan tidak berada satu kota dengan pusat penerbitan. Mereka bekerja dan
menulis berita. Berita itu dikirimkan melalui pos, faksimili, modem, telephon atau
sarana komunikasi lainnya.
4) Wartawan Kantor Berita Yaitu seorang wartawan dari satu kantor berita atau new
pers agency. wartawan ini mencari berita untuk suatu kantor berita kemudian
beritanya di salurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang
membutuhkan.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

27. Apa yang dimaksud wartawan diplomatik?


Wartawan diplomatik adalah wartawan yang ditugaskan untuk meliput
kegiatan-kegiatan atau sidang-sidang parlemen, mewawancarai menteri, diplomat
asing, pembesar asing, dan kegiatan kenegaraan yang bersipat politis. Untuk menjadi
wartawan jenis ini diperlukan disiplin ilmu yang bagus, tatak rama tinggi, keberanian
mental yang tangguh, dan gaya diplomasi yang lancar, karena yang mereka hadapi
bukan orang biasa, tapi para pembesar yang tentu saja memiliki disiplin ilmu dan tata
krama yang berbeda dengan yang lainnya.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

28. Apa yang dimaksud wartawan photo?


Wartawan yang ditugaskan untuk memotret kejadian-kejadian atau tempat-
tempat penting. Berbeda dengan wartawan pada umumnya, wartawan photo
menggunakan kamera sebagai alat utamanya, mereka biasanya menyertai wartawan
biasa untuk meliput suatu peristiwa atau kegiatan tertentu. Setelah melalui seleksi yang
ketat, foto dimuat dalam surat kabar atau majalah.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/
Wartawan, jurnalis, reporter, fotograper, dan kamerawan, sama-sama bekerja
di media massa dan mereka pun sama-sama bersentuhan dengan pencarian berita.
Namun, bidang pekerjaaan/profesi fotograper lebih spesifik hanya mendokumentasikan
kejadian dalam bentuk foto-foto yang berkait dengan berita, kendati dalam pandangan
luas ada juga profesi fotograper untuk memoto model atau foto diri untuk keperluan
pribadi, seperti fotograper amatir.
Hikmat, M. M. (2018). Jurnalistik Literaly Realism. Jakarta Timur: Prenadamedia
Group.

29. Apa yang dimaksud paparazi?


Paparazi adalah wartawan foto lepas yang tidak terikat media tertentu. Dia
menjalankan profesinya atas nama pribadi dan biasanya yang menjadi sasaran adalah
para selebritis yang memiliki nilai jual tinggi. Untuk menjalankan aksinya, tak jarang
mereka rela diam berjam-jam bahkan mungkin berhari-hari mengintip selbritis
beraktivitas.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

30. Apa yang dimaksud wartawan lepas?


Wartawan yang tidak menjadi staf salah satu surat kabar, tetapi menyumbangkan
tulisan-tulisan/berita, ada juga yang mewakili beberapa penerbitan pers sekaligus.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

31. Apa yang dimaksud wartawan perang?


Wartawan yang ditugaskan ke garis depan suatu medan pertempuran. Kantor
Berita Reuteur, Associated Pers, Agence France Presse, United Press Internasional,
mempunyai banyak wartawan perang. Untuk menjadi wartawan jenis ini harus berani
mati karena medan yang mereka hadapi sarat resiko kematian. Mereka berhadapan
dengan mesin pembunuh dan para tentara yang kadang tak kenal siapa kawan dan siapa
lawan.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

32. Apa yang dimaksud siaran pers?


Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menyatakan bahwa
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun media elektronik,dan
segala jenis saluran yang tersedia.
Hikmat, M. M. (2018). Jurnalistik Literaly Realism. Jakarta Timur: Prenadamedia
Group.

Siaran pers adalah bahan informasi yang dikeluarkan oleh instansi atau swasta
untuk disiarkan di media massa. Masalah yang dikemukakan biasanya sangat penting.
Siaran ini biasa diadakan di gedung atau tempat tertentu dengan mengundang
wartawan. Ada juga yang melakukannya bukan dengan mengundang wartawan
melainkan mengirim tulisan keberbagai media sebagai berita. Siaran pers bentuk tulisan
ini sering disebut pers rilis (Realise press).
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

33. Apa yang dimaksud dengan lead atau teras berita?


Teras berita disebut juga lead, adalah bagian berita yang terletak di alinea atau
paragraf pertama. Teras berita merupakan laporan singkat yang merupakan klimaks dari
peritiwa yang dilaporkannya, untuk memenuhi rasa ingin tahu pembacanya maka lead
dibuat sedemikian rupa. Hal itu dimaksudkan agar dapat menjawab pertanyaan hakiki
yang selalu muncul dari hati nurani para pembacanya.
Gunawan, A. (2014). TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA JURNALISTIK
TENTANG PENULISAN BERITA DI MEDIA CETAK. Fisip Untirta
Repository,
27.

34. Bagaimana syarat lead untuk berita?


Beberapa cara dalam penulisan teras berita atau lead :
1) Mencerminkan pokok berita
2) Tidak lebih dari 30 perkataan
3) Mudah dipahami, singkat, satu gagasan dalam satu kalimat tidak memusatkan
sekaligus 5W + iH (salah satu)
4) Penambah keterangan ditempatkan pada badan berita
5) Mengutamakan unsur APA
6) Unsur SIAPA dalam teras berita harus seorang tokoh
7) Unsur waktu (WHEN) digunakan pada permulaan berita bila perlu
8) Urutan berita sebaiknya TEMPAT baru disusul oleh unsur waktu
9) Unsur BAGAIMANA dan MENGAPA diuraikan dalam badan berita
10) Dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seorang tokoh
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

35. Apa pengertian tajuk rencana dan maksud penulisannya?


Tajuk rencana adalah karangan pokok suatu surat kabar; mahkota atau induk
karangan surat kabat yang lazimnya membawakan pendpat surat kabat itu. Sebagian
penulis berpendapat bahwa tajur rencana adalah : pernyataan mengenai fakta dan opini
secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat, atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang
menonjol. Secara terperinsi, maksud penulisan tajuk rencana adalah :
1) Menjelaskan berita, yaitu surat kabar tersebut bebas memberikan interpretasi untuk
menjelaskan suatu berita kepada masyarakat
2) Mengisi latar belakang, yaitu mengarahkan pada berita-berita yang berkaitan
dengan kenyataan-kenyataan sosial
3) Meramalkan masa depan, penulis tajuk rencata meramalkan apa yang akan terjadi
masa mendatang dengan latar belakang kejadian yang tengah terjadi
4) Merumuskan suatu penelitian sosial, yaitu penulis tajuk rencana memberikan
penilaian atau argumentasi terhadap suatu kejadian, berita atau peristiwa tertentu
yang tengah terjadi.
Sumber : https://mahapalajoss.wordpress.com/2012/07/13/pertanyaan-seputar-dasar-
dasar-jurnalistik/

36. Apa pengertian feature?


Feature adalah salah satu jenis tulisan atau karya jurnalistik, selain opini dan
berita. Feature (baca: ficer) merupakan tulisan yang awet, tidak akan basi, tetap actual,
karena menggabungkan fakta, opini dan gaya bahasa sastra (berona, colorful words)
yang menambahkan “unsur drama” dan mengkisahkan kejadian atau mengulas
peristiwa. Secara bahasa, sebagai kata benda (noun), feature bermakna ciri, sifat,
keistimewaan, segi, corak, artikel, karangan dan film utama. Sebagai kara kerja (verb),
feature berarti mengutamakan, menonjolkan dan membayayangkan.
Bahri, A. N. (2018). Jurnalistik. Google Cendekia, 40.

37. Mohon dijelaskan janis-jenis feature !


Berdasarkan sifat isinya, feature dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
sebagai berikut:
1. Bright
Bright adalah tulisan pendek yang kaya akan muatan human interest, biasanya
ia bercerita tentang sesuatu kejadian.
2. Profil Sketsa Pribadi
Profile atau sketsa pribadi adalah cerita tentang seseorang sebagaimana halnya
sketsa, ia bukanlah gambar yang lengkap. Mungkin feature itu hanya bercerita tentang
karier orang yang bersangkutan, percintaan dan segi lain dari tokoh tersebut.
3. Pengalaman Pribadi
Feature pengalaman pribadi adalah cerita yang isinya pengalaman yang
dirasakan sendiri oleh penulis. Pengalaman yang layak untuk dijadikan feature seperti
hendaknya pengalaman yang tidak bersifat “biasa – biasa”. Walaupun tidak perlu
merupakan pengalaman yang sungguh luar biasa.
4. Feature Mengajarkan
Feature mengajarkan sesuatu adalah tulisan yang menmaparkan hal – hal
berupa persiapan, peralatan, dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengerjakan
dan bahkan membuat sesuatu.
5. Artikel Ilmiah Populer
Feature jenis ini adalah tulisan yang menceritakan suatu masalah dengan
menggunakan sumber – sumber ilmiah buku, hasil penelitian, atau paper seminar
sebagai refrensi. Tema – tema dari ilmu pengetahuan alam, teknologi, dan bahkan dari
bidang pengetahuan sosial dapat dipilih untuk tulisan ilmiah popular.61
6. Feature Sejarah
Feature jenis ini adalah kisah pendek yang mengungkapkan kembali peristiwa
bersejarah yang “jauh” dari ingatan pembaca pada suatu saat, tapi tanpa disertai
analisis. Ia betul – betul hanya berupa pengungkapam kembali catatan sejarah, tanpa
interprestasi dan pendapatan penulisanya.
7. News Feature
News feature mencoba untuk membuka background masalahnya agar pembaca
mendapatkan pemahaman yang lebih jelas dengan memaparkan jawaban how dan
why lebih dari yang dipaparkan hard news. Dengan kaa lain, news feature
menyodorkan fakta yang membuat orang mengerti duduk perkara suau berita.
8. Opinion News
Berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan
sarjana, ahli atau pejabat, mengenai suatu hal peristiwa, dan sebagainya.
9. Investigation News
Berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari
berbagai sumber.
Bahri, A. N. (2018). Diktat Jurnalistik. Google Cendekia, 42-43.

38. Sebutkan dan jelaskan UUD yang mengatur tentang prinsip, ketentuan dan hak-hak
penyelenggara pers di Indonesia!
Undang-undang Pers (secara resmi bernama Undang-undang Nomor 40 Tahun
1999 tentang Pers) adalah undang-undang yang mengatur tentang prinsip, ketentuan
dan hak-hak penyelenggara pers di Indonesia.[1] Undang-undang Pers disahkan di
Jakarta pada 23 September 1999 oleh Presiden Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie
dan Sekretaris Negara Muladi.
Menimbang :
a. bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi
unsur yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang demokratis, sehingga kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan pendapat
sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945 harus dijamin;
b. bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis,
kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat sesuai dengan hati nurani dan hak
memperoleh informasi, merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki, yang
diperlukan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, memajukan kesejateraan umum,
dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
c. bahwa pers nasional sebagai wahana komunikasi massa, penyebar informasi, dan
pembentuk opini harus dapat melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban, dan
peranannya dengan sebaik-baiknya berdasarkan kemerdekaan pers yang profesional,
sehingga harus mendapat jaminan dan perlindungan hukum, serta bebas dari campur
tangan dan paksaan dari manapun;
d. bahwa pers nasional berperan ikut menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
e. bahwa Undang-undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok
Pers sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1967 dan
diubah dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 sudah tidak sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d, dan
e, perlu dibentuk Undang-undang tentang Pers;
Sumber : http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_40_99.htm &
https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Pers

39. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Suwarjono mengatakan, masih
banyak permasalahan terkait profesi jurnalis di Indonesia dalam menjalankan
aktivitasnya. Permasalahan itu, antara lain, kebebasan pers, profesionalisme pers, dan
kesejahteraan jurnalis. Jelaskan permasalahan tersebut!
a) Kebebasan Pers
“Dalam kasus kebebasan pers, masih banyak masalah yang dihadapi jurnalis
dalam menjalankan aktivitasnya. Salah satunya adalah kekerasan terhadap jurnalis,”
ujar Suwarjono, pada acara Ulang Tahun ke-22 AJI, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta,
Jumat (26/8/2016). Selain itu, masih ada pembatasan akses liputan di sejumlah
wilayah, kriminalisasi narasumber dengan jerat Undang-undang Informasi dan
Transaksi Elektronik, hingga ancaman kebebasan yang berasal dari internal media
sendiri, yakni intervensi pemilik. “Terus terang kasus, intervensi kepemilikan banyak
teman-teman jurnalis harus meliput berita pesanan,” lanjut Suwarjono.
b) Profesionalisme Pers
Menurut Suwarjono, ada kenaikan signifikan dalam hal laporan masyarakat
yang merasa dirugikan ke Dewan Pers pada 2015. Jumlah laporan pada tahun 2015
yakni 855 kasus atau meningkat 70 persen dari 545 laporan pada tahun 2014. "Ini
tantangan bagi teman-teman jurnalis. Kami berusaha dorong lebih baik," kata
Suwarjono. Banyaknya pengaduan ke Dewan Pers, menurut dia, karena meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk mengadukan sengketa pers. "Media kita sekarang ini ada
kendala soal etik yg penegakannya harus konsisten. Ini karena pembaca sekarang
berubah," kata dia.
c) Kesejahteraan Jurnalis
Aji juga menyoroti kesejahteraan jurnalis. Keinginan membangun pers
profesional dinilai sulit terwujud jika para jurnalis tidak sejahtera. "Bagaimana teman-
teman jurnalis mau profesional kalau tidak sejahtera. Ini menjadi persoalan," kata
Suwarjono. Ia mengungkapkan, permasalahan kesejahteraan jurnalis erat kaitannya
dengan perkembangan media saat ini. "Harus diakui, saat ini sejumlah media saat ini
menghadapi masa sulit. Sepanjang tahun 2015, sedikitnya 17 media cetak nasional
dan daerah gulung tikar," ujar Suwarjono. Oleh karena itu, ia mendorong anggota AJI
untuk menginisiasi media online multiplatform. Tujuannya, mendorong demokratisasi
media, baik kepemilikan media yang makin tersebar, mendorong keberagaman
konten, juga meningkatkan kesejahteraan.
Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/2016/08/26/21513051/ini.persoalan.yang.masih.mel
ingkupi.profesi.jurnalis?page=1

40. Sebutkan kode etik jurnalistik!


Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk
memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral
dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan
menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia
menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik:
1) Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat,
berimbang, dan tidak beritikad buruk.
2) Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan
tugas jurnalistik.
3) Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang,
tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas
praduga tak bersalah.
4) Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
5) Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan
susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
6) Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
7) Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak
bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan
embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.
8) Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka
atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit,
agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah,
miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
9) Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya,
kecuali untuk kepentingan publik.
10) Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru
dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan
atau pemirsa.
11) Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_jurnalistik#Kode_Etik_Jurnalistik

41. Program infotainment di stasiun-stasiun televisi bukan merupakan karya jurnalistik,


jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Mulhanetti mengatakan, hasil disertasinya juga menyimpulkan bahwa
tayangan infotainment banyak melanggar kode etik jurnalistik, karena menampilkan
gosip atau isu bukan fakta yang ada. "Infotainment banyak menayangkan hal tidak
sesuai dengan fakta. Padahal karya jurnalistik berdasarkan fakta dan tidak
mencampurkannya dengan opini," jelasnya. Menurut dia, tayangan infotainment hanya
sebagai hiburan semata bagi pemirsa televisi, sehingga kurang bermanfaat bagi
masyarakat. Ia juga menilai bahwa para pekerja di infotainment bukan wartawan,
karena hasil kerjanya bukan produk jurnalistik. "Hasil kerja infotainment hanya
merupakan produksi infotainment," katanya.
Sumber :
https://ekonomi.kompas.com/read/2010/07/13/22330246/infotainment.tidak.termasuk.j
urnalistik?page=all

42. Berikan contoh kasus yang pernah terjadi di Indonesia seorang jurnalistik melanggar
kode etik dalam penyiaran berita atau penulisan berita!
“Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Dalam Berita Kampanye Pemilihan Umum Calon
Kepala Daerah Jawa Timur Periode 2014-2019 di TVRI Jawa Timur”.
Berita kampanye pilkada Jawa Timur 2013 yang tayang di TVRI Jawa Timur
menjadi materi yang akan diteliti. Menurut Max Sopacua (2013), anggota Komisi I
DPR Fraksi Partai Demokrat, TVRI yang merupakan lembaga penyiaran publik
seharusnya berdiri independen disaat televisi lain sudah memihak (Sanusi, 2013, para.
4). Selain itu, siaran TVRI Jawa Timur dapat terjangkau 95% dari seluruh daerah di
wilayah Jawa Timur (Company Profile TVRI Jawa Timur, 2014), sehingga
pengaruhnya luas terkait kegiatan pilkada Jawa Timur 2013. Akan tetapi indikasi
televisi publik ini untuk tidak netral tercium. TVRI pusat pernah menayangkan
Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat secara.
Atas penayangan tersebut, TVRI kemudian mendapatkan kecaman publik dan
dinilai tidak lagi independen (Sanusi, 2013, para. 7). Terkait pemilihan umum kepala
daerah Jawa Timur, terdapat pasangan incumbent yang berasal dari Partai Demokrat,
yakni pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Kedua pasangan tersebut adalah bagian
dari pemerintah yang secara tidak langsung menyuplai dana untuk operasionalisasi
TVRI Jawa Timur melalui APBD. Rosanti mengatakan, secara pendanaan, TVRI Jawa
Timur masih bergantung terhadap pemerintah melalui APBN dan APBD (A. D.
Rosanti, personal communication, April 4, 2014). Oleh sebab itu, dengan kaca mata
KEJ, peneliti ingin melihat apakah TVRI Jawa Timur masih patuh terhadap KEJ,
terutama dalam hal netralitas berita.
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/78037-ID-pelanggaran-kode-etik-
jurnalistik-dalam.pdf

Anda mungkin juga menyukai