BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Banyak kebutuhan manusia yang menjadi sasaran dari kalangan media massa. Dimulai dari
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dapat diangkat oleh orang-
orang media sebagai sasaran dari apa yang akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri bagi
masyarakat mupun media massa.
Salah satu bentuk pemenuhan atau kepuasan yang menjadi cara media untuk khalayak yaitu
Iklan. Iklan menjadi salah satu sasaran tepat untuk mempromosikan suatu kebutuhan yang bernilai
barang maupun jasa. Iklan mempermudah banyak orang untuk mengetahui berbagai layanan juga
produk yang ditawarkan dari berbagai perusahaan niaga maupun non-niaga.
Dengan berbagai macam jenis iklan yang umumnya khalayak telah ketahui seperti iklan di TV,
koran, majalah, radio, internet, dan lainnya membuat komunikasi antara perusahaan dan khalayak
umum lebih terarah.
2. Tujuan Penulisan
Sebagai mana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untum menjelaskan dan menginformasikan kepada pembaca mengenai
iklan khususnya iklan audio dan audio visual.
3. Manfaat Makalah
Memahami dan mengetahui tentang karakteristik iklan audio dan audio vidual. Memberikan
informasi kepada pembaca tentang kekuatan dan kelemahan beriklan di radio dan televisi, tentang
format iklan audio dan audio visual.
BAB II
IKLAN
1. Iklan
Definisi iklan menurut AMA (American Marketing Association) adalah : any pain form of non
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 1/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
personal presentation and promotion of ideas, good or services by an identified sponsor (dikutip dari
Khasali, 1995), yaitu segala bentuk dari komunikasi dan promosi non-personal, seperti ide, barang,
dan jasa yang dibayarkan oleh sponsor yang teridentifikasi.
Sedangkan menurut Masyarakat Periklanan Indonesia, iklan didefinisikan sebagai segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat (Khasali, 1995).
Kehadiran iklan tidak hanya diperlukan oleh perusahaan semata-mata, tetapi juga oleh
masyarakat luas. Artinya dengan adanya iklan maka masyarakat jadi tahu akan kelebihan dan
keuntungan yang akan diperoleh daripada barang atau jasa yang dianjurkan tersebut. Kemudian
dengan adanya iklan pula, masyarakat jadi mudah mencari dimana tempat untuk mendapatkan
barang atau jasa, sesuai dengan yang diinginkannya.
Mengenai pengertian iklan sendiri, banyak para ahli yang telah menyumbangkan pemikiran,
seperti C.H. Sandage dalam bukunya Advertising Theory and Practice yang mengatakan, bahwa iklan
adalah:
The dissemination of information, concerning idea, service of product to compel action in
accordiance with the intent of the advertiser
(Iklan adalah penyebaran informasi berupa ide, pelayanan atau produk untuk menimbulkan kegiatan
sesuai dengan yang diinginkan oleh pemasang iklan).
2. Fungsi Iklan
Menurut Alo Liliweri (1998) yang dikutip dari beberapa sumber seperti Wright (1978), S.W. Dunn
(1978) dan Bover (1976) dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.1 Fungsi Pemasaran
Adalah fungsi untuk menjual informasi tentang barang, jasa maupun gagasan melalui media sebagai
upaya:
a. Mengidentifikasi produk dan menjelaskan perbedaannya dengan produk lain.
b. Menganjurkan penggunaan produk baru secara bertahan.
c. Menunjang penyebaran untuk peningkatan penggunaan produk.
d. Membangun rasa cinta dan dekat pada produk untuk mengikat konsumen dalam jangka waktu
yang lama.
2.2 Fungsi Komunikasi
Adalah upaya penerangan dan informasi tentang produk, memberi pesan yang berbau pendidikan,
menciptakan pesan yang bersifat menghibur dan mempengaruhi khalayak untuk dan selalu membeli
dan memakai produk secara bertahap.
2.3 Fungsi Pendidikan
Melalui iklan orang dapat belajar sesuatu dari yang dibacanya, ditonton maupun didengar. Khalayak
dapat menkonsumsi produk yang sesuai untuk merek dan merek dapat memperbaiki gaya hidup
menjadi lebih baik.
2.4 Fungsi Ekonomi
Keuntungan ekonomis yang diperoleh khalayak melalui iklan adalah mereka lebih mudah mengakses
produk yang dibutuhkan yang bisa menjadi khalayak efisien dari segi biaya.
2.5 Fungsi Sosial
Dalam fungsi sosial iklan membantu menggerakkan prilaku khalayak untuk lebih baik.
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 2/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
3. Elemen-elemen Iklan
Untuk mengetahui apakah iklan suatu produk sesuai dengan keinginan atau dapat menarik perhatian
masyarakat maka diperlakukan elemen-elemen iklan sebagai berikut:
3.1 Elemen heard words
Kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat membuat audiens semakin mengerti akan maksud
pesan iklan yang disampaikan.
3.2 Elemen music
Musik yang terdapat dalam tayangan iklan termasuk iringan musik maupun lagu yang ditampilkan.
3.3 Elemen seen words
Kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi benak pemirsa.
3.4 Elemen picture
Maksudnya adalah gambar atau tayangan iklan meliputi obyek yang digunakan, figur yang
digunakan, adegan yang ditampilkan.
3.5 Elemen colour
Komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan
tayangan iklan.
3.6 Elemen movement
Gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk
larut di dalamnya meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.
4. Jenis-jenis Iklan
4.1 Iklan Tanggung Jawab Sosial
Adalah iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informatif, penerangan,
dan pendidikan agar membentuk sikap warga masyarakat sehingga mereka bertanggung jawab
terhadap masalah sosial juga kemasyarakatan tertentu. Tanggung jawab ini merupakan bagian dari
kewajiban masyarakat secara moral maupun material yang ditunjukkannya dalam aktivitas sosial.
4.2 Iklan bantahan
Iklan ini diajukan melalui media massa untuk membantah dan memperbaiki citra suatu produk, yang
namanya sudah tercemar di kalangan masyarakat akibat suatu informasi yang tidak benar.
Perusahaan yang memproduksi produk itu dapat mengajukan iklan melalui kuasa hukum/pengacara
untuk membantah ketidakbenaran informasi tersebut.
4.3 Iklan Pembelaan
Iklan ini mirip sebenarnya dengan iklan bantahan, namun iklan pembelaan merupakan iklan yang
diajukan untuk membela kebenaran suatu barang, jasa, ide atau gagasan tertentu dari pengajuan
atau klain dari pihak yang lain terhadap suatu produk tertentu, terutama seklai pembelaan ini
terhadap hak paten.
4.4 Iklan Perbaikan
Iklan perbaikan adalah iklan yang memperbaiki pesan-pesan tentang suatu produk tertentu yang
terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media massa. Jenis iklan seperti ini terlihat misalnya dalam
iklan untuk memperbaiki isi iklan yang sama tentang suatu produk pada edisi terbitnya suatu media
beberapa waktu sebelumnya.
4.5 Iklan Keluarga
Iklan keluarga adalah iklan yang pesan-pesannya merupakan pemberitahuan tentang terjadinya
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 3/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 4/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 5/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
dimengerti, yaitu akrab dalam percakapan sehari-hari. "Saya Titik Puspa", bukan "Saya adalah Titik
Puspa". Kata "adalah" merupakan konsumsi media cetak sehingga harus dihilangkan. bahasa lebih
dipentingkan dari pada tata bahasa.
4.2 Menulis sebagai bentuk komunikasi langsung. Copywriting yang dihasilkan juga bersifat langsung
kepada target audience, yaitu pendengar radio. Tidak ada istilah pihak ketiga atau pihak keempat
yang harus dituju.
4.3 Menulis dalam kerangka kreatif dari individu ke individu. Komunikasi siaran radio adalah
hubungan antarpribadi. Citra yang dihidupkan adalah medium komunikasi personal. Sehingga
copywriting yang diciptakan harus mencapai keakraban komunikasi personal, dengan cara:
1. menghindari menulis dengan berpidato, kecuali jika memang konsep kreatifnya demikian.
2. bunyi tulisan harus membentuk suasana informal.
3. bunyi tulisan harus membentuk suasana informal
4. copywriting harus komunikatif, to the point. Satu ide, satu kalimat, serta ringkas dan padat.
4.4 Menulis dengan prinsip sekali ucap, langsung dimengerti. Karena syarat mutlak naskah radio
adalah Clarity has Top Priority (kejelasan adalah prioritas utama). Kalimat yang panjang harus dibuat
menjadi pendek dan sederhana.
4.5 Menulis dengan kesadaran bahwa hasil karyanya akan diwujudkan dalam bentuk suara. Kata
dan gayanya berperan sebagai jembatan komunikasi sehingga peran penjualan dapat tersalurkan
dengan baik, dengan demikian, maka:
a. kata-kata yang digunakan harus bermakna kongkrit
b. jangan menggunakan kata-kata abstrak yang hanya berkutat di alam pikiran kreatif si
copywriter sendiri
5. Format Iklan Audio / Iklan Radio
Script iklan radio bentuknya seperti menulis naskah sandiwara atau screenplay. Script ditulis dengan
bahasa lisan atau percakapan. Jadi tidak terlalu gramatikal, kecuali untuk lucu-lucuan. Dalam hal ini,
bahasa lebih penting dari pada tata bahasa. Tentu saja dengan siapa kita berbicara atau siapa target
audiens kita, jangan pernah dilupakan. Berbeda dengan iklan media cetak, iklan di radio mempunyai
bahasa, batasan waktu, dan peristilahan yang khusus. Script iklan radio menggunakan kode
tertentu yg diketahui secara umum oleh kalangan periklanan. Waktu untuk iklan radio dibatasi oleh
durasi, dan dihitung berdasarkan detik.
6. Peralatan Iklan yang Dipakai Dalam Amunisi Iklan Radio
Jika iklan media cetak, selain bahasa amunisi sangat ditentukan oleh layout, jenis font, dan juga
warna; untuk iklan radio amunisi yang dipakai adalah:
a. Suara Manusia
b. Musik
c. Jingle
d. Sound effect, efek suara , biasanya ditulis SFX
Dalam beberapa iklan radio amunisi yang dipakai dari awal hingga akhir adalah musik dan jingle
dengan suara manusia yang menyanyikan sebuah lagu mengiringi jingle tersebut. Iklan tersebut
menarik untuk didengar dan pendengar memahami pesan yang disampaikan.
BAB IV
IKLAN AUDIO VISUAL
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 6/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 7/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
Menurut teori komunikasi massa, kita sebagai khalayak televisi bersifat aktif dan selektif. Jadi
meskipun siaran televisi bersifat satu arah, tidak berarti kita pun menjadi pasif. Kita aktif mencari
acara yang kiya inginkan. Kita selektif untuk tidak menonton semua acara yang ditayangkan. Tetapi
kehadiran alat ini pun, tidak serta-merta mengurangi tingkat kecemasan masyarakat, terutama
kalangan pendidik, budayawan, dan agamawan.
2.4 Bersifat Terbuka
Televisi ditujukan kepada masyarakat secara terbuka ke berbagai tempat yang dapat dijangkau oleh
daya pancar siarannya. Artinya, ketika siaran televisi mengudara, tidak ada lagi apa yang disebut
pembatasan letak geografis, usia biologis, dan bahkan tingkatan akademis khalayak. Siapa pun
dapat mengakses siaran televisi. Di sini khalayak televisi bersifat anonym dan heterogen. Karena
bersifat terbuka, upaya yang dapat dilakukan para pengelola televisi untuk mengurangi ekses yang
timbul adalah mengatur jam tayang acara.
2.5 Publik Terseber
Khalayak televisi tidak berada di suatu wilayah, tetapi terserbar di berbagai wilayah dalam lingkup
local, regional, nasional, dan bahkan internasional. Kini, di Indonesia tumbuh subur stasiun televisi
local yang siarannya hanya menjangkau suatu kota, atau paling luas beberapa kota dalam radius
puluhan km saja dari pusat kota yang menjadi fokus wilayah siarannya itu. Di Bandung saja, terdapat
tiga stasiun televisi lokal. Dalam perspektif komersial, publik tersebar sangat menguntunkan bagi para
pemasang iklan. Untuk televisi komersial, iklan adalah darah dan urat nadi hidupnya.
2.6 Bersifat Selintas
Pesan-pesan televisi hanya dapat dilihat dan didengar secara sepintas siarannya tidak dapat dilihat
dan dedengar ulang oleh pemirsa kecuali dalam hal-hal khusus seperti pada adegan ulang sercara
lambat, atau dengan alat khusus seperti perekam video cassette recorder (VCR). Sifatnya yang
hanya dapat dilihat sepintas ini, sangat memengaruhi cara-cara penyampaian pesan. Selain harus
menarik, bahasa pesan yang disampaikan televisi harus mudah dimengerti dan dicerna oleh khalayak
pemirsa tanpa menimbulkan kebosanan (Wahyudi, 1986:3-4).
Pesan dari produk dapat dikomunikasikan secara total, yaitu audio, visual, dan gerak. Hal ini mampu
menciptakan kelenturan bagi pekerja kreatif untuk mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara,
warna, drama, humor, dan lain-lain.
3. Kekuatan dan Kelemahan Iklan di Televisi
Televisi sering disebut sebagai media beriklan yang ideal. Kemampuan televisi untuk
mengkombinasikan gambar-gambar visual, suara, gerakan dan warna menyediakan kesempatan bagi
pengiklan untuk mengembangkan daya tarik paling kreatif dan imajinatif dalam medium apapun.
Namun demikian, televisi juga mempunyai beberapa batasan-batasan yang dapat menghambat atau
bahkan mencegah penggunaannya oleh banyak pengiklan.
Televisi mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan media lain, seperti misalnya (Belch,
2004):
1) Kreativitas dan dampak yang ditimbulkan
2) Jangkauan liputan dan efektivitas dari sisi biaya (cost effective)
3) Menarik perhatian
4) Selektif dan fleksibel
Walaupun dari sudut pandang kreatif televisi menyediakan kesempatan bereksplorasi yang tak
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 8/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
terbatas, media ini juga memiliki batasan yang menghambat atau mencegah penggunaannya oleh
banyak pengiklan, misalnya (Belch, 2004):
1) Biaya yang tinggi
2) Kurang selektif
3) Pesan yang cepat berlalu (sekilas)
4) Tidak beraturan
5) Perhatian pemirsa yang terbatas
6) Ketidakpercayaan dan evaluasi yang negatif.
7. Format Iklan Audio Visual
Rancangan untuk iklan di media ini, disamping memuat pesan iklan yang verbal untuk
diperdengarkan, juga memuat visual (gambar) untuk diperlihatkan kepada pemirsa. Oleh karena itu,
rancangan iklan televisi, memuat:
a. Script yang terdiri dari dua kolom.
- Satu kolom sebelah kiri dibuat untuk melukiskan rentetan adegan.
- Kolom kiri ini disebut dengan judul visual atau video.
- Kolom sebelah kanan dibuat untuk menjelaskan suara apa saja yang
- harus atau akan terdengar pada saat visual ditampilkan.
- Script ini merupakan panduan untuk membuat storyboard.
b. Gambar
Gambar yang ditampilkan produk yang ditawarkan, gambar orang, kartun, maupun adegan lain
sesuai dengan jalannya cerita yang tertera dalam script. ancangan iklan televisi yang memuat script
dan gambar inilah yang disebut dengan storyboard. Stor board ini merupakan panduan bagi film
director atau sutradara pada saat shooting dilaksanakan. Gambar-gambar dalam storyboard
menggambarkan lajur visual dalam script. Sedangkan teks (yang dalam storyboard biasanya ditulis di
bawah atau disamping gambar) melukiskan kolom atau lajur audio/sound dalam script.
Menulis script sebaiknya jangan terlalu rinci dalam hal teknik pengambilan gambar, agar tidak
membatasi kebebasan sutradara atau kameraman dalam melakukan pengambilan gambar. Gambar-
gambar yang ada pada storyboard hanyalah key frames (gambar utama dari serangkaian adegan)
Dalam satu detik, film bergerak terdiri dari 24 -25 frame. Tidak mungkin strory board dibuat untuk
memenuhi tuntutan tersebut. Jumlah 24-25 frame tersebut disebut kecepatan normal untuk mata
manusia. Bila kurang dari jumlah tersebut, hasil filmnya akan menjadi film berkecepatan lamban (slow
motion). Jika kebetulan copywriter memang menguasai bidang kamera, sebaiknya dibicarakan
secara lisan dengan sutradara.
Memang idealnya, seorang copywriter iklan televisi mengenal atau mempelajari bagaimana
membuat film. Dia harus tahu teknik dasar menggunakan kamera (termasuk istilah-istilahnya) agar
mampu meningkatkan kreativitas dalam menciptakan film iklan. Kecuali itu, pengetahuan ini
diperlukan agar nantinya ketika storyboard itu diproduksi, ia dapat mengerti penjelasan dari
sutradara dan biasa berkomunikasi dengan kameraman di lapangan. Bahkan sampai hasil shooting
itu diedit, ia mampu berdiskusi dengan editor film.
8. Peralatan yang Dipakai dalam Amunisi Iklan Televisi
a. Tokoh, dapat terdiri dari bintang film, tokoh masyarakat, anak-anak, ataupun tokoh kartun yang
mampu mendukung gambaran brand.
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 9/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 10/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
h. Story of Life
Iklan dengan teknik ini menggambarkan penggalan kehidupan sehari-hari yang dimulai dengan
adanya masalah, dan diakhiri dengan happy ending. Iklan-iklan jamu kesehatan banyak
menggunakan teknik ini.
i. Customer Interview
Iklan dengan teknik ini berisi wawancara langsung dengan konsumen yang telah mengkonsumsi
produk yang diiklankan. Biasanya konsumen akan menceritakan pengalaman dan pendapatnya
tentang produk tersebut, contohnya: iklan permen Frozz.
j. Vignettes dan Situation
Dalam iklan dengan teknik ini digunakan seseorang yang sedang menikmati suatu produk diiringi
dengan iringan musik, contoh: iklan Coca cola
k. Animation
Iklan yang menggunakan teknik animasi biasanya ditujukan kepada konsumen anak-anak, misalnya:
iklan makanan ringan.
l. Stop Motion
Jika teknik storyline berisi sebuah cerita pendek; maka stop motion berisi rangkaian cerita
bersambung.
m. Rotoscope
Teknik ini menggabungkan animasi dengan gambar nyata.
n. Combination
Merupakan gabungan dari teknik-teknik di atas.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Iklan audio Iklan yang dipasang melalui media radio. Iklan radio memiliki karakteristik yang khas
yaitu hanya dapat didengar melelui audio (suara) saja yang merupakan perpaduan dar kata-kata
(voice), musik dan sound effect. Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap
segmen pasar tertentu. Radio merupakan media auditif yang bersifat atraktif. Apa yang dilakukan
radio ialah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu. Karena radio memiliki
karakteristik khusus, maka copywriting yang disiapkan harus memperhatikan karakteristik tersebut.
Televisi adalah salah satu media yang biasa digunakan untuk pemasangan iklan. Definisi iklan
televisi menurut Dirksen dan Kruger (1972) adalah penjualan yang disiarkan oleh pengiklan pada
program yang telah disponsori atau selama break pada saat acara sedang berlangsung. Televisi
sebagai medium iklan memiliki kekuatan karena mengagumkan motion dan dramatic imagery.
DAFTAR PUSTAKA
Avina, D.A. Elemen Dalam Iklan, (online), (http://avina.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/elemen-dalam-
iklan.pdf, diakses 10 Februari 2012)
Charli, Z.L. 2008. Analisis Pengaruh-Literatur. (Online), ( http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126663-
6033-Analisis%20pengaruh-Literatur.pdf, diakses pada tahun 2007)
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LkiS
Fungsi dan Peranan Iklan pada Televisi. (online),
(http://www.magetankab.go.id/sites/default/files/documents/formulir/Fungsi%20dan%20Peranan%20Ikl
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 11/12
7/25/2017 IKLAN AUDIO DAN AUDIO VISUAL
an%20pada%20tv.pdf)
Ritongga, E.S. 2012. (online).
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31110/3/Chapter%20II.pdf.)
Sutrisno, T. 2007. Iklan Audio Visual : D3 Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret, (online),
(http://eprints.uns.ac.id/4344/1/59651206200908061.pdf.)
Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi: Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET
Utami, D. S. & Angga M. Dani. 2011. Perancangan dan Pembuatan Iklan Televisi Taman Kyai
Langgeng Sebagai Media Informasi Persuasif Kepariwisataan di Magelang, (online),
(http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7286_08.02.7292.pdf)
VIDEO PRESENTASI by ANGGA PRATAMA KUSUMA, AHMAD THOHA & RIKA HANIFA:
http://ilmukomunikasiug.blogspot.co.id/2013/11/iklan-audio-dan-audio-visual.html 12/12